Petunjuk belajar :
-
Mencatat dan memberi komentar tentang setiap pokok bahasan.
-
Mendiskusikan setiap pokok bahasan pada kelompok.
-
Membahasnya secara paripurna melalui seminar dan sejenisnya.
-
Membuat simpulan masing-masing untuk kemudian dijadikan tugas mandiri.
B. PENYAJIAN
KEGIATAN BELAJAR 1.
DAMPAK IPA DAN TEKNOLOGI SEHUBUNGAN DENGAN KEBUTUHAN POKOK
a. Sandang (pakaian)
Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi telah banyak sumbangannya dalam bidang sandang; andaikata tidak, maka kita barangkali masih hidup dalam zaman purba di mana manusia masih menggunakan kulit kayu atau daun-daun sebagai penutup tubuh kita. Baik pada abad yang lalu maupun masa kini IPA dan teknologi telah menolong manusia dalam pengadaan sandang berupa mesin-mesin tekstil. Bila pada abad yang lalu mesin-mesin itu dapat mempercepat proses pembuatan tekstil yang umumnya masih terbuat dari kapas, maka pada abad sekarang ini IPA dan teknologi telah mampu menyumbangkan kepada manusia serat-serat sintetis baik yang terbuat dari pokok-pokok kayu yang diproses secara kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan galian misalnya hasil samping sulingan batu baru dan minyak-bumi menjadi serat-serat sintetis seperti poliester, polipropilen, polietilin dan sebagainya. Dengan teknologi itu orang tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas. Dengan serat-serat sintetis itu orang dapat membuat serat tekstil secara besar-besaran dalam waktu yang singkat. Kelemahan-kelemahan dari tekstil sintetis dapat dikurangi dengan teknologi nuklir seperti yang telah diterangkan di muka sehingga hasilnya cukup nyaman sebagai bahan sandang.
Dampak negatif dari segala penemuan IPA dan teknologi ini sehubungan dengan polimer sintetis yaitu bahwa bahan-bahan berupa polimer sintetis itu yang dalam kata sehari-hari disebut “plastik” menimbulkan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya sudah jelas kita dapat memproduksi serat tekstil untuk sandang, bahkan hampir semua kebutuhan sehari-hari yang berupa alat rumah tangga tidak luput dari penggunaan plastik sebagai bahan dasarnya. Yang menjadi masalah sekarang ialah bahwa sampah-sampah plastik itu tidak dapat dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk. Sampah-sampah lain yang berasal dari bahan alam dengan cepat dapat dihancurkan oleh bakteri pengurai. Untuk menjawab tantangan ini kiranya perlu diciptakan cabang IPA dan teknologi yang lebih maju lagi misalnya dengan menciptakan jenis polimer yang dapat dihancurkan oleh bakteri pembusuk dengan jalan mencampur polimer itu dengan suatu bahan lain yang menjadi makanan bakteri pengurai. Cara lain ialah memusnahkan sampah plastik itu dengan membakarnya atau mengolahnya kembali menjadi bahan plastik lagi.
b. Pangan (makanan)
Dampak positif IPA dan teknologi di bidang pangan telah jelas dikemukakan di muka, misalnya saja dalam memperoleh bibit unggul yang banyak produksinya dalam waktu yang relatif singkat melalui nuklir. Contoh-contoh lain yaitu penggunaan mekanisasi pertanian di mana orang memungut basil produksi yang lebih besar dengan menggunakan tenaga manusia yang relatif lebih sedikit. Sumbangan IPA di bidang pangan pun telah banyak dimanfaatkan orang misalnya dengan cara pemupukan yang tepat dan penggunaan bakteri yang sanggup menunjang akar-akar tanaman mengambil zat hara dengan lebih baik sehingga produksi bertambah banyak. Penggunaan Bioteknologi, misalnya hormon tumbuhan yang mampu memacu tumbuhnya daun, bunga atau buah yang jauh lebih lebat dan sebagainya, juga telah banyak diterapkan dalam dunia pertanian.
Dampak negatif IPA dan teknologi juga ada, misalnya pemakaian racun pemberantas hama tanaman (pestisida) ternyata tidak saja dapat memberantas hama, tetapi juga membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, meracuni manusia itu sendiri. Nampaknya setiap penggunaan teknologi maju selalu mempunyai dampak negatif. Oleh karena itu kesadaran dan tanggung jawab manusia itu sendiri juga perlu ikut ditingkatkan untuk kepentingan bersama dan generasi yang akan datang; dan disinilah pentingnya menghayati prinsip-prinsip Ilmu Lingkungan.
c. Papan (tempat tinggal)
Di muka telah dikemukakan bahwa burung camar semua pandai membuat sarang yang begitu indah, namun setelah berabad-abad lamanya ternyata tidak terlihat adanya kemajuan sedikit pun. Burung itu membuat sarangnya secara naluriah. Berbeda dengan manusia yang oleh Tuhan diberi karunia keunggulan berupa akal dan budi. Dengan akal inilah manusia dapat menyempurnakan rumah tinggalnya dari gua-gua alami ke pohon-pohon, kemudian berkembang lagi menjadi rumah di atas tiang-tiang penyangga, dan lebih maju lagi pada masa kini telah mampu membuat gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi ke angkasa. Untuk mencapai puncaknya orang tidak perlu meniti tangga langkah demi langkah, tetapi cukup tekan tombol dan be-berapa detik kemudian sampai ke lantai yang ke-60 dan seterusnya. Uraian di atas menunjukkan dampak positif IPA dan teknologi dalam bidang papan.
Teknologi selalu mempunyai kelemahan. Sebagai contoh, dengan alat-alat modem, sekarang orang begitu mudah membabat hutan untuk bangunan untuk perabot lainnya. Apalagi dengan prinsip ekonomi untuk memperoleh untung sebesar-besarnya membuat orang menjadi lupa, sehingga timbul akibat sampingan dari penebangan hutan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah Ilmu Lingkungan. Pohon-pohon yang relatif muda yang seharusnya tidak boleh dibabat, sehingga menimbulkan akibat berantai, mulai dari erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir dan selanjutnya rantai itu sampai pada kesengsaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut secara langsung menikmati hasil hutan itu. Ini merupakan suatu hal yang mulai terasa di beberapa bagian pulau kita.
KEGIATAN BELAJAR 2.
DAMPAK TERHADAP PENCAPAIAN KEMAKMURAN DAN PERLUASAN KEMUDAHAN
Tidak dapat disangkal bahwa keadaan umat manusia kini sangat berbeda dari zaman peradaban Mesir Kuno, Yunani Kuno, Romawi atau peradaban di daratan Cina dahulu. Faktor-faktor utama yang menyebabkan perbedaan itu ialah (i) Pertumbuhan penduduk, (ii) Sains dan teknologi. Sains dan teknologi membawakan kemudahan, kemakmuran, kenyamanan, sedangkan teknologi komunikasi membuat inter-dependensi secara global yang terus meningkat. Namun demikian Sains dan teknologi juga membawakan segi-segi negatif, dan Sains dan teknologi tidak berkembang dalam hampa udara, ia berkembang dalam sistem masyarakat, ia berkaitan dengan sistem udara, ia berkembang dalam sistem masyarakat, ia berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem ekonomi berlandaskan industri yang dipelopori teknologi, dan teknologi berlandaskan sains. Oleh karena itu perkembangan dunia akhir-akhir ini memperlihatkan kecenderungan yang sangat memprihatinkan.
Perkembangan dunia modern sangat kompleks, mendalam dan amat luas oleh karena itu sukar bagi seorang manusia ataupun sekelompok manusia untuk memperoleh gambaran mendasar yang bersifat menyeluruh. Ini disebabkan oleh spesialisasi ilmu pengetahuan. Pengkotakan manusia menurut paham, suku bangsa, agama dan stratigrafi masyarakat menjadikan kegiatan-kegiatan menjadi sangat sektoral. Karena kehidupan dunia begitu kompleks dan menjelimet, manusia merasa amat “aman” hanya berhubungan dengan manusia se “jenis”, apakah itu disiplin ilmu, hoby, paham, atau jenis pekerjaan. Akhirnya setiap kelompok manusia saling tuduh-menuduh tanpa menyadari issue dasar masalah pokok yang dihadapi. Para ahli ekonomi menyalahkan kelompok ekologi, kelompok ekologi menyalahkan sains dan teknologi, para ahli sains dan teknologi menyalahkan ilmu ekonomi, dan sebagainya.
Kecenderungan yang disebutkan tadi muncul dan tampak dari berbagai manifestasi antara lain:
-
Adanya kepincangan dalam hubungan antara sistem produksi, sistem ekonomi, sistem ekologi, di mana krisis ekologi dalam beberapa dasawarsa terakhir menyadarkan kepada manusia bahwa sistem ekologi dunia di “perkosa” oleh suatu sistem produksi, di mana sistem produksi tersebut hanya berpedoman dan berhaluan kepada sistem ekonomi yang disusun tanpa pertimbangan apapun mengenai kemampuan daya tampung bumi, suatu planet yang bersifat serba terbatas, tempat manusia bermukim.
Karena kepincangan hubungan antara ke-3 sistem tersebut terjadilah:
-
Pemakaian dan pemborosan sumber daya alam secara berlebihan di satu pihak (over utilization of natural resources).
-
Kekurangan pemanfaatan sumber daya manusia (under utilization of human resources) di lain pihak. Hal tersebut menjurus ke arah terciptanya suatu masyarakat yang secara ekologis tidak dapat bertahan (ecologically unsustainable society) dan secara sosial tidak adil (socially unjust-society), mengakibatkan disparitas sosial antar bangsa-bangsa dan disparitas sosial antar golongan dalam suatu bangsa.
-
Dalam usaha manusia menaklukkan alam melalui science dan teknologi yang pada taraf awal ditujukan kepada maksud untuk membuat hidup di bumi ini lebih nyaman timbul dua issue yang saling berhubungan, yakni:
-
Pemusatan kekuatan terhadap alam pada segelintir kecil manusia di bumi,
-
Pemusatan kekuasaan terhadap alam di tangan segelintir manusia tersebut juga menjadi penguasaan terhadap manusia lain.
-
Menumpuknya senjata nuklir dan peralatan perang lainnya pada beberapa bangsa dapat melenyapkan segenap peradaban manusia secara keseluruhan apabila timbul perang total.
Secara singkat itulah masalah yang dihadapi manusia kini, yakni:
-
Mampu versus tidak mampu
-
Merdeka atau tidak merdeka
-
Hidup atau mati, sebagai akibat perang atau damai
Apa penyebab itu semua?
Sepintas lalu orang dapat menunjuk pada beberapa penyebab tunggal. Sebab musababnya tidak sesederhana dikira orang, karena manifestasinya dapat berupa fenomena yang diperkirakan sebagai penyebab, padahal dia hanyalah akibat pada permulaan belaka.
Gejala tersebut tampak sebagai issue-issue yang muncul dengan jelas sepanjang dua dasawarsa terakhir. Sekonyong-konyong umat manusia dihadapkan kepada serentetan issue-issue yang hangat dan peka:
-
Masalah pengadaan pangan bagi penduduk dunia yang terus bertambah.
-
Masalah kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang kian bertambah disertai hambatan kesukaran-kesukaran di bidang pengembangan industri.
-
Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar seperti bahan mineral, kayu dan bahan energi.
-
Masalah pembiayaan serta issue-issue mengenai arah dan pola pendidikan sains, riset dan perkembangan teknologi.
-
Masalah-masalah yang berkaitan dengan kepincangan-kepincangan neraca perdagangan nasional.
-
Issue-issue yang menyangkut kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam, energi dan lingkungan hidup.
-
Dan masalah-masalah yang bertautan dengan kehadiran serta peranan perusahaan-perusahaan multi nasional.
Issue-issue tersebut dapat muncul di sana sini secara terpisah, pada waktu maupun tempat berlainan, Manifestasinya dapat berbeda-beda, namun demikian pada dasarnya, ke semua issue-issue tersebut merupakan pencerminan serentetan proses yang bersifat lebih mendasar. Proses-proses tersebut sebenarnya telah bekerja sejak 2-3 dasawarsa yang lampau. Mereka hanyalah pencerminan rangkaian masalah-masalah yang serba kait mengkait dan saling berinteraksi (Zen, 2001). Masalah-masalah tadi bersumber pada :
Dinamika Kependudukan Pengembangan Sumber Daya Alam dan Energi Pertumbuhan Ekonomi-Perkembangan Teknologi serta Benturan kesemuanya itu terhadap Lingkungan Hidup. Kesemuanya itu bertitik tolak dari satu masalah besar, yaitu: Perkembangan dunia tidak memperhitungkan daya tampung planet bersama bumi. Oleh karena itu sangat penting untuk menyadari hubungan kait mengkait antara beberapa masalah besar sebagaimana diungkapkan tadi. Yang dirasakan manusia bukan hanya dampak teknologi terhadap kehidupan manusia saja, melainkan dampak keseluruhan issue-issue besar dan mendasar tadi yang saling berinteraksi. Sangat salah apabila kesemua dampak negatif yang terlihat sekarang dianggap sebagai dampak teknologi saja atau dampak struktur ekonomi saja. Dalam hubungan inilah manusia yang terkotak-kotak kini, yakni para ahli sains dan teknologi, para ahli ekologi, ahli ekonomi, ahli kependudukan, ahli sosiologi, dan sebagainya harus mulai belajar memandang alam masyarakat, dan teknologi dalam keterpaduan, suatu hubungan sistemik. Tetapi hal itu membutuhkan perubahan sikap mendasar yang dilandasi oleh suatu Weltanschaung yang berbeda dari yang sudah-sudah. Hal itu tidak mudah. Nampaknya manusia dipaksakan oleh suatu keharusan, suatu Notwendigkeit yang tak dapat dielakkan. Jika tidak masyarakat manusia menuju ke suatu keadaan di mana lebih besar lagi jumlah manusia yang harus menderita dan hidup di bawah martabat kemanusiaan.
Kita semua telah mengetahui bahwa keadaan manusia mengalami perubahan, mulai dari zaman Mesir Kuno, Yunani, Romawi, Cina sampai abad ruang angkasa ini. Kecepatan perkembangan manusia di satu tempat tidak sama dengan di tempat lain, karena kondisi manusianya berbeda. Penyebab utama timbulnya perbedaan tersebut adalah: laju pertumbuhan penduduk yang tidak sama dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan alam (sains) dan teknologi. Pada negara-negara yang sedang berkembang laju pertumbuhan penduduknya tinggi, karenanya masalah yang dihadapinya berkisar pada pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya, sehingga belum sempat memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan sains dan teknologi. Lain halnya dengan negara-negara maju, penemuan terhadap kebutuhan utama warga negaranya telah terselesaikan sehingga mereka dapat menyisihkan sebagian dari penghasilan negaranya untuk dana pengembangan sains dan teknologi. Karena adanya dana tersebut maka di sini sains dan teknologi berkembang pesat. Sebagai akibat hal tersebut di atas, jurang perbedaan antara kedua jenis negara dalam bidang penguasaan sains dan teknologi semakin dalam.
Dari pengalaman dapat kita ketahui bahwa semakin menguasai sains dan teknologi akan semakin makmurlah kehidupan suatu negara. Dengan ilmu pengetahuan alam dan teknologi akan semakin dapat dihasilkan berbagai macam kemudahan, kenyamanan dan kenikmatan hidup. Sebagai contoh, negara Jepang dengan luas wilayah yang kecil, dengan kandungan sumber kekayaan alam yang kurang memadai, tetapi menguasai sains dan teknologi modern, menjadikan warga negaranya merasakan kehidupan yang nyaman, kenikmatan hidup yang dipelopori lebih banyak dibanding-kan negara-negara lain yang sebenarnya memiliki kekayaan alam lebih banyak dari negara Jepang tetapi tidak menguasai sains dan teknologi, sehingga berbondong-bondong orang datang ke sana guna ikut menikmati fasilitas yang ada, baik dalam pendidikan maupun kesempatan kerja.
Dapat kita lihat bersama apa saja yang bisa dihasilkan dengan teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Di bidang pangan misalnya, guna memenuhi kebutuhan beras yang makin meningkat diperkenalkanlah bermacam varietas padi baru, yang singkat umur, banyak hasil dan mudah pemeliharaannya. Untuk produk tanaman lain diperkenalkan berjenis-jenis tanaman hibrida, misalnya: semangka hibrida, kelapa hibrida yang berkualitas tinggi dan hasilnya sangat memuaskan. Bahkan untuk mengatasi lahan yang makin menyempit digunakanlah teknik hidroponik, yakni menanam tumbuhan dengan media tanpa tanah, cukup air yang mengandung bahan makanan dan mineral yang dilarutkan di dalamnya. Untuk mengatasi cuaca yang kadang-kadang mengganggu, diperkenalkanlah kepada petani modern, teknik rumah kaca, di mana dalam suatu rumah yang berfungsi sebagai kebun tanaman, suhu dan kelembaban udara dapat diatur sesuai dengan kondisi yang diperlukan tanaman, dengan demikian tanaman yang diusahakan di kebun kaca tersebut dapat terus menerus memberikan hasilnya sepanjang musim tanpa diganggu oleh iklim.
Selain itu manusia telah berhasil memperoleh bahan-bahan pangan yang diperlukan melalui sintesis kimia hingga saat ini banyak digunakan bahan-bahan sintesis dalam makanan kita se-hari-hari, daging sintesis, vitamin-vitamin pun telah dapat disintesis setelah dikenal rumus senyawanya. Dengan teknik pengawetan dan pembungkusan/pengemasan yang memadai, manusia dapat memperoleh bahan yang dibutuhkan setiap saat, daging kaleng, ikan kaleng, sayuran kaleng, sambal kaleng, buah kaleng dan akhir-akhir ini bumbu berjenis-jenis masakan pun telah tersedia, siapa yang ingin memasak tidak perlu sulit-sulit menyiapkan bumbu, menggerus, memeras santan dan sebagainya tinggal menyiapkan alat, memasak bahan, tambahkan bumbu yang tersedia dan siaplah masakan yang diidamkan. Jadi untuk manusia modern tidak ada hal yang sulit guna memenuhi kebutuhan pangannya sehari-hari. Di bidang kebutuhan akan sandang, manusia sekarang tidak hanya mengandalkan hasil kapas, sutera dan wol, karena telah dapat dibuat sandang sintesis dari bahan batu bara dan minyak bumi. Sekarang orang awam hampir tidak dapat membedakan sutera alam/asli dengan sutera tiruan. Manusia tinggal memilih bahan sandang apa yang diperlukan sesuai dengan suasana dan iklim yang sedang berlangsung. Dalam penyediaan papan/pemukiman penghematan lahan pemukiman yang makin menyempit telah dilakukan, hingga di kota-kota besar muncullah belantara gedung-gedung yang menjulang ingin menggapai langit, tetapi dengan kenyamanan yang memadai karena berbagai fasilitas yang disediakan pengelola bangunan tersebut.
Dalam bidang industri telah banyak dimanfaatkan robot sebagai pekerja pabrik, sehingga pekerjaan dengan alat-alat yang membahayakan manusia, misalnya: keadaan suhu tinggi, tekanan tinggi, tegangan tinggi, bising dan sebagainya, telah dapat tergantikan. Kecuali itu manusia juga dapat memanfaatkan robot-robot guna membantu pekerjaan rumah tangga, misalnya mencuci piring, pakaian, memotong rumput dan sebagainya. Alat terbaru, yakni komputer telah banyak membantu manusia antara lain dalam penataan administrasi, informasi yang baik, analisis, permasalahan yang kompleks, identifikasi dan meramalkan cuaca setiap hari serta hiburan dengan berbagai program yang ada dalam komputer. Transportasi yang berkembang pesat menyebabkan jarak antara negara yang terlihat jauh sekarang dengan mudah saja di-tempuh. Kalau perlu piknik ke bulan pun sekarang akan terlaksana. Masih banyak yang dapat diperoleh manusia sebagai “buah” dari teknologi, yang menyebabkan hidup terasa lebih menyenangkan, lebih nyaman.
Sains dan teknologi selain dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup, juga memberikan kepada manusia, akibat-akibat negatif. Karena ilmu pengetahuan alam dan teknologi berkembang dalam masyarakat maka akan berkaitan dengan sistem ekonomi, sedangkan sistem ekonomi berkaitan dengan sistem industri yang didasari teknologi, di mana teknologi yang diguna-kan berdasarkan penemuan sains yang diperoleh. Jadi semuanya saling berkaitan. Perkembangan dunia ilmu makin meningkat hingga timbul spesialisasi Ilmu Pengetahuan, lalu timbul kelompok-kelompok dengan disiplin ilmu tertentu, misalnya kelompok ekonomi, kelompok ekolog, kelompok teknokrat, kelompok seniman dan sebagainya. Kecuali timbulnya kelompok-kelompok tersebut, timbul pula kelompok negara-negara maju dan negara-negara berkembang, berdasarkan penguasaan atas sains dan teknologi. Apa-bila ada akibat-akibat yang merugikan dari perkembangan sains dan teknologi, para kelompok tadi saling menyalahkan kelompok yang lain, tanpa mau menyadari bahwa akibat tersebut akan dapat ditanggulangi dengan jalan bekerja sama di antara kelompok tersebut.
Kenyataan yang dapat dilihat misalnya:
-
Kurang adanya hubungan yang serasi antara sistem produksi, sistem ekonomi dan sistem ekologi, sehingga dalam memproduksi hanya berpedoman pada sistem ekonomi tanpa memperlihatkan sistem ekologi. Akibatnya terjadilah pemakaian dan pemborosan sumber daya alam secara berlebihan dan kurang memanfaatkan sumber daya manusia yang melimpah karena dianggap kurang ekonomis, selanjutnya yang timbul adalah adanya golongan masyarakat yang menguasai produksi dan golongan masyarakat yang memerlukan pekerjaan karena tenaganya sudah dapat digantikan oleh alat-alat yang ekonomis. Masyarakat semacam ini secara ekologis tidak dapat bertahan.
-
Usaha manusia menaklukkan alam melalui sains dan teknologi yang semula bertujuan untuk menyejahterakan kehidupan manusia, membuat kehidupan di bumi semakin nyaman, ternyata mengakibatkan pemusatan kekuasaan terhadap alam pada sejumlah kecil manusia di bumi (yang menguasai sains dan teknologi) yang lahirnya dapat menjadi penguasaan terhadap manusia lain (yang tidak menguasai sains dan teknologi).
-
Saling curiga antara kelompok-kelompok mengakibatkan masing-masing kelompok/negara berusaha mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan kurang menguntungkan dirinya, maka berlomba-lombalah negara-negara maju membuat berbagai senjata mutakhir yang dapat digunakan untuk mempertahankan diri, hingga saat ini menumpuklah beraneka ragam senjata pemusnah yang sebenarnya dapat mengancam peradaban manusia di bumi itu sendiri, bila sampai terjadi perang total.
Perkembangan sains dan teknologi yang demikian pesat dan memberikan hasil yang dapat dinikmati manusia ternyata menimbulkan berbagai masalah yang baru terasa akhir-akhir ini, yaitu:
-
Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
-
Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran/hambatan dalam bidang pengembangan industri sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.
-
Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar seperti kayu, bahan-bahan mineral dan bahan-bahan sebagai sumber energi, di mana bahan-bahan tersebut bila penggunaannya berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
-
Masalah pembiayaan, penentuan arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan teknologi yang sangat berbeda antara yang satu dengan yang lain.
-
Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasional, di mana perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar. Pada negara-negara maju ekspor barang-barang jadi ke negara-negara berkembang memiliki nilai yang sangat besar dibanding impor yang dilakukan negara maju tersebut dari negara berkembang karena yang diimpornya berupa bahan-bahan dasar untuk membuat barang-barang jadi tersebut, bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik negara maju dan negara berkembang bila dibandingkan sangat pincang/berat sebelah.
Masalah-masalah tadi bersumber pada dinamika kependudukan, pengembangan sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, yang kesemuanya bertitik tolak pada satu masalah besar yaitu perkembangan dunia yang tidak memperhitungkan daya tampung planet bumi yang sebenarnya terbatas. Oleh karenanya perlu disadari para pakar yang bertugas sebagai pengambil keputusan, mengenai hubungan kait mengkait antara beberapa masalah besar tadi, sehingga segala kebijaksanaan yang diputuskan selalu berusaha mengatasi masalah-masalah yang sudah ada dan jangan membuat masalah baru.
Yang dirasakan manusia bukan hanya dampak teknologi terhadap kehidupan manusia saja, melainkan dampak keseluruhan masalah besar yang saling berinteraksi. Kurang tepat apabila semua dampak negatif yang terlihat sekarang dianggap sebagai dampak teknologi saja atau dampak struktur ekonomi saja, karena keduanya memang tidak berdiri sendiri-sendiri. Guna mengatasi hal ini para ahli harus bekerja secara sistemik, tidak hanya mengutamakan bidang masing-masing tetapi harus juga memperhatikan bidang-bidang yang terkait. Jika tidak maka pada suatu saat nanti manusia akan mengalami suatu keadaan yang sulit, di mana akan bertambah besar lagi jumlah manusia yang terpaksa menderita dan hidup di bawah martabat kemanusiaannya.
a. Dampak Positif dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Manusia
Perkembangan IPA dan Teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi.
Adanya perkembangan IPA dan teknologi timbullah cabang ilmu pengetahuan baru antara lain:
-
teknik modern yang terdiri dari teknik penerbangan, teknik kimia, teknik sipil, teknik nuklir, teknik listrik, teknik mekanik.
-
teknologi hutan.
-
teknologi gedung.
-
matalurgi.
-
teknologi transportasi dan lain-lain.
Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut kita dapat memperoleh hasil, misalnya:
-
penggunaan teknik kimia, orang dapat mendirikan industri kimia dasar yang dapat menghasilkan bahan-bahan dasar untuk keperluan industri lain seperti asam sulfat, asam nitrat, asam klorida, asam cuka dan lain-lain.
-
penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor nuklir yang dapat menghasilkan zat-zat radioaktif, di mana zat-zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud-maksud damai. Misalnya untuk keperluan di bidang kesehatan (sinar Rontgen), di bidang pertanian untuk memperbaiki bibit sehingga diperoleh bibit unggul, untuk mendapat energi tinggi dan lain-lain.
-
penggunaan teknik mekanik. Dengan ilmu tersebut manusia dapat membuat desain dan pembuatan bermacam-macam mesin, dari instrumen yang sangat halus sampai lokomotif dan mesin-mesin yang sangat kompleks.
-
penggunaan teknik penerbangan telah demikian pesat, dari pesawat terbang yang sederhana sampai pesawat terbang mutakhir/pesawat ruang angkasa dapat dibuat oleh para ahli.
-
penggunaan teknologi hutan. Seperti kita ketahui hutan mempunyai banyak fungsi, dapat berfungsi sebagai sumber bahan industri seperti industri kertas, industri kayu lapis/bahan bangunan, berfungsi pula sebagai penyimpanan air, sebagai obyek pariwisata dan dapat pula merupakan obyek penelitian. Demikian pentingnya hutan maka perlu kita jaga kelestariannya. Untuk itu dengan kemajuan teknologi, sekarang telah ada teori bagaimana mengolah hutan, di mana manusia dapat memperoleh hasil, tetapi kelestariannya tetap terjaga. Misalnya telah terencana kapan dan berapa banyak pohon ditebang, kapan harus diadakan peremajaan, hutan merupakan hutan lindung dan lain-lain di samping pemanfaatan hasil hutan yang efektif dan efisien dengan penggunaan kemajuan IPA dan teknologi.
Dengan demikian maka menurut fungsinya hutan dapat dibagi menjadi hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam dan hutan wisata. Sedang menurut formasinya hutan dapat dibagi menjadi:
-
Hutan pantai, terdapat di daerah pantai, tanah kering berpasir.
-
Hutan payau, terdapat di pantai berlumpur, dipengaruhi pasang surut air laut.
-
Hutan rawa, terdapat di sekitar muara sungai, selamanya atau hampir selamanya tergenang air tawar dari sungai.
-
Hutan rawa gambut, semacam hutan rawa tetapi tumbuh di atas lapisan gambut (tumpukan bahan organik yang sedikit terurai) dengan tebal 1-22m. Energi gambut adalah energi bila tumbuh bahan organik yang sedikit terutai ini dicetak, kemudian dibakar.
-
Hutan hujan, terdapat di daerah beriklim basah.
-
Hutan musim, terdapat di daerah yang beriklim musim.
-
penggunaan cabang metalurgi.
Metalurgi merupakan pengetrapan Fisika dan Kimia. Dengan metalurgi orang dapat mengambil biji logam dari campurannya, misalnya mengambil biji besi dari campurannya. Tetapi dengan metalurgi sebaliknya orang dapat membuat karbon. Metalurgi sebenarnya bukan suatu ilmu yang baru, karena metalurgi yang dikerjakan secara sederhana telah diketahui 500 tahun sebelum Masehi. Hanya pengetrapan metalurgi secara modern baru populer pada pertengahan abad 19 karena usaha seorang ahli fisika dari Jerman (Georgias Agricola) dengan bukunya yang berjudul: De Re Metallica (Concerning Metal). Di dalam buku tersebut diuraikan proses metalurgi mulai dari sifat-sifat logam dan metaloid sampai dengan cara penggunaannya untuk suatu proses. Dengan dukungan teori atom, teori zat padat, teori material, ikatan kimia maka metalurgi dapat berkembang dengan pesat. Orang dapat membentuk suatu campuran cat (alliase) dengan sifat-sifat yang diinginkan. Misalnya kita di pasaran dapat men-jumpai bermacam-macam kualitas perunggu, hal ini karena perunggu dapat diperoleh dari campuran tembaga dan aluminium, tembaga dan mangan, tembaga, seng dan timah putih, atau tembaga dengan logam-logam yang lain. Demikian pula baja, orang dapat membuat kualitas baja sesuai dengan keperluannya. Misalnya baja untuk rel kereta api, untuk kerangka jembatan, atau untuk tiang suatu pabrik dibuat dari campuran, karbon, fosfat, sulfur dan silikon, sedangkan stainless steels suatu baja yang tahan terhadap perkaratan dan tidak mudah kusam (tetap mengkilat) yang banyak digunakan untuk alat-alat rumah tangga, mesin, peralatan listrik dan lain-lain, di mana merupakan alat yang berkualitas tinggi. Alat tersebut dibuat dari campuran antara karbon, besi, nikel, atau khroom. Dari contoh-contoh di atas mudahlah dipahami, bahwa kegiatan tersebut akan dapat mendatangkan kemakmuran bila dikelola dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab(Darmodjo,Hendro 2006:56).
Perkembangan IPA dan Teknologi dapat mendatangkan kemudahan hidup.
Sudah menjadi sifat dari kebanyakan manusia bila telah terpenuhi satu keinginan, maka akan timbul keinginan yang lain atau keinginan kelengkapan dari apa yang telah dicapai. Dan setiap orang tidak ingin mengalami kesulitan, apalagi mengulangi kesulitan yang pernah dialami, tetapi setiap orang akan berusaha dalam setiap langkah untuk mendapatkan kemudahan. Usaha untuk mendapatkan kemudahan hidup antara lain dengan pengetrapan perkembangan IPA dan teknologi. Misalnya antara lain:
-
dengan teknik modern orang dapat mengendalikan aliran air sungai, dengan membuat bendungan, saluran primair dan saluran sekunder. Dari pengaturan air tersebut petani mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air. Selain untuk pertanian bendungan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan memperoleh energi.
-
dengan teknik modern telah dapat dibuat bermacam-macam alat yang dapat meringankan pekerjaan seseorang. Misalnya dengan adanya kalkulator mempermudah orang menghitung, adanya mesin cuci, kompor gas/listrik, kulkas, dan alat rumah tangga elektronik yang lain mempermudah ibu-ibu rumah tangga dalam melaksanakan tugasnya.
-
dengan teknik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan seperti OHP, Slide, Film strip, TV, Tape Recorder dan lain-lain yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
-
dengan teknik modern dapat dibuat bermacam-macam alat transportasi (kapal terbang, kapal laut, alat transportasi darat) dan sarana komunikasi seperti pesawat telepon, telegram, sate-lit, radio, TV, CB dan lain-lain. Alat-alat tersebut mempermudah berbagai bidang kegiatan, baik yang bersifat dinas/pemerintah maupun swasta. Dan masih banyak lagi contoh lain usaha yang dapat dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan perkembangan IPA dan teknologi untuk mendapatkan kemudahan.
Dostları ilə paylaş: |