Madzhab-bermadzhab



Yüklə 177,71 Kb.
səhifə5/5
tarix06.03.2018
ölçüsü177,71 Kb.
#45192
1   2   3   4   5

Khot Arab.

Artinya : “Dari Muawiyah rhm, berkata, Rasulullah saw telah bersabda, Sesungguhnya dua ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) berpecah belah dalam agama mereka diatas tujuh puluh duamillah dansesungguhnya umat ini akan berpecah belah diatas tujuhpuluh tiga millah, seluruhnya di neraka kecuali satu yaitu Al-Jamaah.” (H.R. Al-Hakim).

Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang senada dengannya, Ahlul Ilmi menyebut “yang satu” dalam hadits ini adalah Al-Firqoh An-Najiyyah (golongan yang selamat), menurut mereka Al-Firqoh An-Najiyyah yang disebut Al-Jamaah yang disebut dalam hadits tersebut adalah Ahlussunnah wal Jamaah atau Ahlul Hadits, Insya Allah tidak akan keliru, kalau saya berpendapat bahwa kelompok Ad-Dakwah An-Najdiyah yang dipimpin oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rhm tersebut termasuk Ahlussunnah atau Ahlul Hadits. –Wallahu a’lam-

Khot Arab.

Artinya : “Dari Jabir r.a berkata, Rasulullah saw telah bersabda, Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yag berperang membela kebenaran dengan mendapat pertolongan Allah hingga datangnya hari kiamat, kemudian akan turun Isa Putra Maryam, lalu pemimpin mereka berkata, (kepada Nabi Isa a.s) Kemarilah silahkan anda mengimani kami sholat, lalu beliau menjawab, Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah kepada umat ini.” (H.R Muslim).



Khot Arab.

Dari Uqbah bin Al-Hushain r.a berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Akan senantiasa ada segolongan dari ummatku yang berperang membela kebenaran denganmendapat pertolongan Alah dalam menghadapi orang-orang yang memusuhi mereka, hingga orang yang akhir dari mereka memerangi dajjal.” (H.R Imam Ahmad.)



Khot Arab.

Dari Uqbah bin Amir r.a berkata, “Aku mendengar Rasullah saw bersabda, “Akan senantiasa ada segolongan dari ummatku yag berperang karena perintah Allah, mereka dimenangkan Allah terhadap musuh mereka, tidak memberi madhorot kepada mereka, orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang hari kiamat dan mereka, diatas yang demikian itu.” (H.R Imam Muslim) .

Dari Jabir bin Samrah r.a berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Akan senantiasa tegak agama ini, dimana ada segolongan dari kaum muslimin yang berperang untuk membelanya hingga hari kiamat.”” (H.R Imam Muslim).

Hadits-hadits ini menunjukkan bahwasanya Ath-Thoifah Al Manshurah yang dipuji oleh Rasulullah saw, diantara syaratnya adalah berperang di jalan Allah, untuk menegakkan dan mendzhohirkan agama dan thoifah ini selalu ada dan tidak terputus selamanya, maka konteks haditsnya (Laa tazaaluuna : akan senantiasa ada) dan ia tegak diatas yang haq, maknanya mengikuti salafussholeh, mengambil petunjuk dari Al-Kitab dan Assunnah, menolak segala bentuk bid’ah. Adapun ucapan ulama-ulama salafusholeh bahwasanya mereka adalah ahlul hadits, maka makna ini adalah benar, maksudnya mereka berada diatas aqidah ahlul hadits, dan aqidah mereka adalah yang paling sehat dan paling berilmu,

Berkata An-Nawawi rhm, “Berkata Ahmad bin Hambal rhm, “Kalau mereka bukan Ahlul Hadits, maka aku tidak tahu siapa mereka.

Berkata : Al-Qodhi Iyadh rhm, “Hanyasanya yang dikehendaki Ahmad adalah Ahlussunnah wal Jamaah dan orang-orang yang I’tiqodnya diatas madzhab Ahlul Hadits.

Berkata Ibnu Taimiyah rhm, dalam fatwanya akan wajibnya memerangi Tartar ketika menyebutkan Ath-Thoifah Al Manshurah, kata beliau, “Adapun Thoifah yang berada di Syam, Mesir dan sebagainya, maka mereka pada saat ini sedang berperang untuk mempertahankan dan membela agama Islam dan mereka, adalah manusia yang paling berhak termasuk dalam Ath-Thoifah Al Manshurah yang disebutkan Nabi saw.” (Majmu Fatawa 28/253).47

Jika disimpulkan maka Ath-Thoifah Al Manshurah adalah Thoifatun Ilmin wa Jihadin, (kelompok yang berilmu dan berjihad).

Semuaorang mengakui –kecuali yang sengaja memejamkan mata- bahwasanya pelopor-pelopor Ad-Dakwah An-Najdiyah adalah para ulama’ dan ahlul ilmi dan hal ini bisa dibaca dalam tulisan-tulisan dan fatwa-fatwa mereka. Mereka juga berjihad dan berperang di jalan Allah melawan ornag-orang kafir khususnya para murtaddin, sudah menjadi sunnatullah jika kaum muslimin murtad, maka Allah akan mendatangkan kaum baru untuk mengganti mereka, yang memiliki sifat-sifat tertentu sebagaimana firman-Nya, (Al-Maidah: 54).

Khot Arab.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agama maka kelak allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut kepada orang yang mukmin Allahdan bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjihad di jalan Allah dan tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela, itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.48

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rhm, dalam mengomentari ayat ini, “…Ayat ini menunjukkan bahwasanya tidak ada seorangpun yang murtad dari agama sampai hari kiamat melainkan Allah akan memmbangkitkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka, dan merekapun mencintai Allah, bersikap lemah lembut kepada orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad melawan mereka orang-orang yang murtad.”49

Dari keterangan tersebut, maka meerangi orang-orang yagn murtad juga termasuk jihad fi sabilillah, bahkan menurut ahlul ilmi memerangi murtaddin adalah didahulukan diatas memerangi orang-orang kafir yang asli.50

Dengan demikian jelaslah bahwa kelompok Ad-Dakwah An-Najdiyah yang dipimpin oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan Thoifatu Ilmin wa Jihadin (kelompok yang berilmu dan berjihad).

Oleh karena itu-Insya Allah- tidak kelirukalau sayakatakan bahwasanya mereka termasuk yang layak disebut sebagai Ath-Thoifah Al-Manshurah –wallahua’lam- maka sudah sepatutnyabagi kita yang bercita-cita ingin terdaftar dalam thoifah Al-Manshurah meneladani merea dan mengikuti jalan dan manhajnya.

Adapun hadits yang meriwayatkan tentang jumlah umat nabi Muhammad saw, yang masuk surga tanpa hisab dan azab antara lain adalah sebagai berikut:

Khot Arab.

Artinya : “Dari Abu Umamah Al Bahili r.a berkata, Rasulullah saw, bersabda, Tuhanku telah menjanjikan kepadakubahwa Dia akan memasukkan tujuhpuluh ribu dari ummatku kedalam surga dalam setiap seribunya akan diikuti tujuhpuluh ribu tanpa hisab atas mereka dan tidak juga azab. Dan tiga cawukandari cawukan-cawukan Tuhanku Azza wa Jalla (Yang Maha Perkasa Lagi Maha Agung.)” (H.R Ath-Thabrani)

Dan dalam riwayat lain,”…Kemudian stiap seribunya memberi syafaat untuk tujuhpuluh ribu, kemudian Tuhanku azza wa jalla mencawuk dengan kedua telapak tangan-Nya tiga cawukan.”. (H.R Ath-Thabrani)

Catatan : Cawukan dan telapak tangan Allah azza wa jalla sesuai dengan keagungan dan kebesarannya dan tidak serupa dengan cawukan dan telapak tangan makhluk.

Al-Allamah Ibnu Katsir rhm, membahas masalah Al-Jamaah dan umat Nabi Muhammad saw, masuk surga tanpa hisab danazab panjang lebar dengan menampilkan hadits-hadits, maka silahkan merujuk pada tafsir beliau “Tafsir Ibnu Katsir I/398-405


  1. Ikhtitam.

Demikianlah jawaban yang bisa saya berikan dengan madzhab, bermadzhab dan wahabi, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, di dunia dan di akherat, yang salah datangnya dari diri saya sendiri dan syaitan, saya mohon ampun kepada allah Ta’ala dan mari kita berusaha menjauhinya, yang benar datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala mari kita berusaha mengamalkannya.

Akhirnya kita tutup dengan do’a:



Subhaanakallahumma wabihamdika Asyhadu an Laa ilaaha illa Anta Astaghfiruka wa ‘Atuubu Ilaika

Al-Fakir Ilallah

Abu Sittah Ghufron bin Nurhasyim bin Masyhuri bin Ibrahim bin Sholeh At-Tenjuluni.

LP-Kerobokan Bali 5 Syawal 1425 Hijriah.

1 Al-Ihkam 6/146

2 I’lamul Muwaqi’in 2/189.

3 Adhwaa’ul Bayan 7/488-499.

4 Al-Jami’ 5/30.

5 Majmu’ An-Nawawi 1/55

6 Jami’ Bayanil Ilmi 2/92

7 Majmu’Fatawa Juz 20 hal 208-209

8 Majmu’ Fatawa 22/248-249

9 Majmu’ Fatawa20/216

10 Majmu’ Fatawa 20/222.

11 Aunul Ma’bud 11/261 dan Shahihul Jami hal 1874

12 diantara pembaharuan (baca: penyelewengan) yang mereka lakukan ialah berfatwa bolehnya berhukum dengan undang-undang Jahiliyah, yang dibuat penjajah kafir Inggris, dan membolehkan seorang muslim menjabat sebagai qodhi (hakim) yang berhukum dengan undang-undang kufur dan syirik tersebut,(baca Tafsir Al-Manaar 6/405-409). Dan Ustadz Muhammad Quthb telah mengkritik kesalahan-kesalahannya yang sesat dan menyesatkan, dalam buku beliau Waqii’una Al Mu’ashir hal 332-340. disamping itu mereka ini terlibat dalam lembaga atau majelis-majelis pertemuan yang dikendalikan oleh Al-Masoni (-Freemasonry-Organisasi Internasional Yahudi), bahkan lembaga atau majelis Freemasonry yang disebut Kaukabusy-Syarqi diketuai oleh Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh sebagai anggotanya. Bahkan Al-Ustadz Asy-Syaikh Muhammad Abduh pernah mendapatkan peringkat khusus dari wakil Amerika yang hadir dalam majelis yang diadakan di Lebanon, sedangkan Asy-Syaikh Muhammad Rosyid Ridho adalah diantara murid Asy-Syaikh Muhammad Abduh yang paling fanatic terhadapnya, hal ini dinyatakan dalam tulisannya, “Tarikhul Ustadzil Imam” lihat Al-Ittijaahaatul Wathaniyyah fil Adabil Mu’aashir juz I hal 328-329. dan diantara misi yang mereka bawa adalah usaha pendekatan antara Islam dengan peradaban barat.

13 Disebut Khilafah Utsmaniyah karena pendirinya bernama Utsman bin Arthogral

14 fatwa ini bisa dilihat dalam Ad-Durarus Suniyyah fil Ajwibatin Najdiyyah juz 7 dalam Kitaabul Jihaad, dan bisa juga dilihat dalam Ar-Rosaailul Mufiidah oleh Asy-Syaikh Abdul-Latif bin Abdur Rahman bin Hasan bin Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.

15 Rasailusy-Syakhsiyah hal 272.

16 Ibid hal 233-234

17 Ad-Durarus Sunniyah Fil Ajwibati An-Najdiyyah juz7, Kitabul Jihad, halaman 353.

18 Kitaabut Tauhid atau Fathul Majiid hal 339

19 Syarat adil jika dia menjadi mufti (orang berfatwa), adapun jika dia tidak berfatwa, dia tetap berkewajiban beramal dengan ijtihad diri sendiri, baik dia seorang yang adil maupum yang fasik.

20 Al-Faqih wal Mutafaqqih 2/204

21 Majmu’ Fatawa, 2/230, dan lihat I’lamul Muwaqi’in 4/450)

22 Adhwa’ul Bayaan.

23 Ibid 7/550

24 Ibid 7/433

25 Majmu’ Fatawa 20/215-216.

26 Al-Khilaf Bainal Ulama’ Asbaabuhu wa Mauqifuna minhu hal 30

27 Mauqiful Ummah wa Ikhtilafil Aimmah hal 9, Al-Khuthututuhul Aridhah –Asy-Syaikh Abu Mundzir- hal 65-73.

28 Jami’ Bayaanil Ilmi –Ibnu Abdil Barr 3/37, 1176 bisajuga dalam Al-Jami’ 5/50-51.-

29 Al-Jamu’ Liahkamil Qur’an 11/181. dan ungkapan ini sepertinya beliau menukil dari kitab Jami’ Bayaanil Ilmi wa Fadhlihi oleh Ibnu Abdil Barr Juz 2/115, keduanya sama-sama bermadzhab Maliki

30 Al-Muuwafaqoat 4/216

31 Irsyadul Fuhul hal 234.

32 Majmu’ Fatawa 20/204.

33 I’lamul Muwaqiin 2/417.

34 Raudhatun Nadzir wa Jannatul Munadzir

35 Al-Mustashfa 2/387.

36 Adhwaa’ul Bayaan 7/488.

37 Idem 7/554-555. I’lamul Muwaqiin 2/168 dan Majmu’ Fatawa 20/225.

38 Al-Ahzab: 36, Al-Ihkam 6/154, Majmu’ Fatawa 20/225 dan 35/233 dan I’lamul Muwaqiin 2/168.

39 I’lamul Muwaqiin 2/168.

40 Majmu’ Fatawa 22/249 dan 20/216.

41 Al-Jami’ 5/71-73.

42 Madarijus Salikin oleh Ibnul Qoyyim 2/108

43 Shaunul Mantiq wal Kalam, oleh As-Suyuthi

44 Al-Jihad Wal Ijtihad hal 278.

45 Jawaabul Kaafi –Ibnul Qoyyim- hal 184.

46 Majmu’ fatawa 20/229 atau lihat Al-Jami’ Fie Tholabil Ilmi Syarif 12/74-78

47 Ma’alim Thoifah Al Manshurah fi Aqri Daril Muslimin bisy-Syam oleh Abu Qotadah Al Filistini hal 11-13

48 Tafsir Ibni Katsir 2/72-73.

49 Minhajus Sunnatin Nabawiyah 7/220-221.

50 Msjmu Fatawa 35/158-195.

Yüklə 177,71 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin