Matkul agama bagaimana agama menjamin kebahagiaan



Yüklə 33,52 Kb.
tarix08.01.2019
ölçüsü33,52 Kb.
#91849

MATKUL AGAMA

BAGAIMANA AGAMA MENJAMIN KEBAHAGIAAN

Menjawab soal-soal BAB 3 mata kuliah Agama!



  1. Coba Anda lakukan analisis kritis tentang pengertian dan makna bahagia! Mengapa ekspresi kebahagiaan bisa berbeda? Tampilkan argumen akademik mengenai kebahagiaan hakiki dan kebahagiaan semu!

Jawab

Mengapa dikatakan ekspresi kebahagiaan itu bisa berbeda? Karena setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk mengemukakan ekspresi kebahagiaan yang sedang ia rasakan sesuai dengan suasana hatinya. Contohnya saja, para pelukis merasakan rasa kebahagiaan tatkala bisa menyalurkan perasaannya secara bebas diatas kanvas. Seorang penyair akan mengaku ada rasa bahagia jika bisa melahirkan bait-bait puisi yang menyentuh kalbu.

Secara umum, kebahagiaan itu terletak pada kepuasan, kedamaian, ketenteraman, dan ketenangan hati. Hal ini disebabkan karena tercapainya apa yang kita harapkan, atau kita dipertemukan dengan apa yang kita impikan. Mengenai kebahagiaan hakiki dan kebahagiaan semu itu sangat jauh berbeda.

Kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan yang tidak hanya bersifat duniawi, namun lebih kepada yang bersifat ukhrowi. Sebagaimana doa yang sering kita baca, yang dikenal dengan sebutan doa sapujagad, “Rabbana Aatina Fiddun-ya Hasanah Wa fil-Akhirati Hasanah Wa Qina Adzaban-Nar”. Untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki, al-Qur’an memberikan syarat-syaratnya yaitu :



  • Pertama, iman. Buah dari iman seseorang adlah syurga yang didalamnya ada sungai-sungai kekal yang mengalir, sebagai hadiah dari Allah SWT.

  • Kedua, amal soleh. Buah dari amal soleh yang kita perbuat, kelak akan diberikan imbalan oleh Allah SWT sebuah kehidupan yang baik (bahagia) melebihi apa yang kita kerjakan.

  • Ketiga, saling berpesan menjalankan kebenaran. Akibat kebiasaan mengajak/berpesan dalam kebaikan, akan diganjar Allah SWT kebaikan (kebahagiaan) hakiki.

  • Keempat, saling berpesan menjalankan kesabaran.

Sementara itu, mengenai tentang kebahagiaan semu. Kebahagiaan semu adalah kebahagiaan sementara, kebahagiaan ini seringkali hadir hanya saat kita mendapatkan yang kita inginkan, selebihnya malah seringkali membawa penderitaan. Maka sungguh meruginya orang yang tujuan hidupnya hanya untuk kebahagiaan dunia, yang sifatnya sementara. Seperti contoh, ketika kita menemukan kebahagiaan pada pertemuan sosok suami-istri, maka sesungguhnya kebahagiaan itu adalah kebahagiaan semu yang sifatnya hanya sementara. Benarkah setelah pertemuan itu mereka akan selalu bahagia? Maka tentu jawabannya adalah “tidak”. Karena roda kehidupan itu berputar, tidak selamanya orang bahagia akan berbahagia terus setiap harinya. Didalam hidup ini kita selalu diberi cobaan oleh Allah SWT untuk menguji kualitas imam seseorang yang dimiliki masing-masing orang.

  1. Keluarga menjadi salah satu sumber kebahagiaan, namun dibanyak kasus keluarga menjadi sumber konflik. Tunjukkan sikap kritis atau argument akademik Anda mengenai hal ini, kemudian komunikasikan dikelas!

Jawab

Proses belajar mengajar dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga menjadi salah satu sumber kebahagiaan. Namun terkadang banyak konflik atau permasalahan yang biasa ditemui didalam keluarga yang jika dibiarkan maka akan berakibat fatal terutama jika dibiarkan berlarut-larut bahkan bisa mengakibatkan hancurnya rumah tangga dan keluarga. Beberapa masalah bisa mempengaruhi kehidupan rumah tangga dan sebaiknya baik suami maupun istri harus bisa menyikapi dengan kepala dingin. Beberapa hal yang bisa memicu konflik rumah tangga antara lain yaitu cemburu, perbedaan pendapat, masalah ekonomi, privasi, perbedaan agama, kurangnya kasih sayang, kurangnya komunikasi, dan perselingkuhan.

Nah, kita sebagai seorang mahasiswa harus bisa berpikir/bersikap kritis dalam menghadapi konflik yang terjadi. Cara mengatasi konflik keluarga yaiu, bicarakan masalah yang muncul diwaktu yang tepat dan usahakan agar saat membicarakan masalah tersebut tidak dalam keadaan marah. Kemudian, usahakan agar anda membicarakan masalah dengan lemah lembut dan tanpa kata-kata yang bisa menyakiti hati anggota keluarga yang akan anda ajak bicara dan berterusteranglah. Selain itu, pikirkan jalan keluar yang terbaik yang bisa diambil oleh semua pihak dengan saling menghormati pendapat masing-masing. Dan yang terakhir yaitu lakukan hal yang telah disepakati bersama dan berusahalah untuk menepatinya karena jalan keluar yang telah disepakati bersama adalah keputusan terbaik yang bisa diambil untuk menyelesaikan konflik dalam rumah tangga dan berusahalah untuk selalu membangun rumah tangga dalam islam dan dilandasi dengan dasar agama yang kuat.


  1. Tidak sedikit orang yang mengutip pepatah “banyak jalan menuju Roma”. Begitulah, banyak pula jalan menuju kebahagiaan. Pertanyaan yang muncul adalah bisakah manusia mencapai kebahagiaan dengan menempuh jalan diluar agama? Tugas Anda : menanyalah lebih jauh mengenai hal itu, kemudian carikan jawaban dari setiap pertanyaan anda dengan menelusuri pelbagai kepustakaan! Tunjukkan sikap anda dan komunikasikan dikelas!

Jawab

Ya, manusia bisa mencapai kebahagiaan dengan menempuh jalan diluar agama. Contohnya saja kebahagiaan bisa memiliki banyak harta, kedudukan yang terpandang, dan popularitas yang pantang surut. Semua itu didapat dari hasil usaha dan kerja keras diri sendiri. Tak heran bila manusia berlomba-lomba mendapatkan itu semua, termasuk dengan menggunakan segala cara. Tetapi semua kebahagiaan yang didapat itu adalah kebahagiaan sementara atau biasa dikatakan dengan kebahagiaan semu. Karena apa yang kita dapatkan atau apa yang kita miliki di dunia ini hanya bersifat sementara, dan suatu saat akan hilang.

Kebahagiaan hidup yang hakiki dan ketenangan hanya didapatkan dalam agama Islam. Sehingga yang dapat hidup bahagia dalam arti hidup yang sebenarnya hanyalah orang-orang yang berpegang teguh dengan Agama Islam. Ada beberapa cara yang diajarkan agama ini untuk dapat mencapai hidup bahagia, diantaranya disebutkan oleh Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah dalam kitabnya Al-Wasailul Mufidah lil Hayatis Sa’idah, yaitu beriman dan beramal shalih, banyak mengingat Allah SWT (berzikir), bersandar kepada Allah SWT dan bertawakal pada-Nya, berbuat baik kepada makhluk dalam bentuk ucapan maupun perbuatan dengan ikhlas kepada Allah SWT dan mengharapkan pahala-Nya, menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat, mencurahkan perhatian dengan apa yang sedang dihadapi disertai permintaan tolong kepada Allah SWT tanpa banyak berangan-angan, senantiasa mengingat dan menyebut nikmat yang telah diberikan Allah SWT (baik nikmat lahir maupun batin), selalu melihat orang yang dibawah dari sisi kehidupan dunia, dan yang terakhir ketika melakukan sesuatu untuk manusia, jangan mengharapkan ucapan terima kasih ataupun balasan dari mereka namun berharaplah hanya kepada Allah SWT.


  1. Amati karikatur diatas! Buatlah sebuah esai pendek bersifat reflektif mengenai dua sosok dalam karikatur ini! Apa yang Anda pikirkan tentang mereka? Konsep kebahagiaan seperti apa yang ada dibenak masing-masing sosok karikatur?

Jawab

Menurut saya, terdapat dua sosok yang sedang memperebutkan sebuah tangga yang akan digunakan untuk menolong mereka naik keatas. Karena tidak ada yang ingin mengalah salah satu dari mereka, maka datanglah sesosok lagi yang membantu menyelesaikan masalah dengan cara membagi tangga tersebut menjadi dua bagian. Kemudian, masing-masing dari kedua sosok tadi mendapatkan masing-masing dari potongan tangga tersebut. Tetapi sayangnya, tangga tersebut tidak cukup sampai untuk menolong mereka kembali naik keatas.

Kesimpulannya yaitu, konsep kebahagiaan yang ada dibenak masing-masing sosok karikatur adalah kebahagiaan yang dirasakan secara bersama-sama. Mengapa saya katakan demikian, karena mereka telah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Meskipun dengan tangga tersebut tidak akan membawa mereka sampai keatas, tetapi mereka sudah cukup merasa puas karena telah mendapatkan apa yang mereka inginkan.


  1. Perhatikan teks diatas! Indicator kebahagiaan sangatlah banyak. Tugas Anda, pilih beberapa indicator yang dalam perspektif Anda lebih menarik daripada indicator lainnya. Kemudian berikan argumen akademik mengapa indikator-indikator yang Anda pilih tersebut memiliki relevansi kuat dengan kebahagiaan? Diskusikan dengan teman-teman dan dosen Anda!

Jawab

Menurut saya, indicator yang lebih menarik dari teks diatas adalah indicator kebahagiaan dapat bergaul dengan orang-orang saleh. Mengapa saya memilih indicator tersebut? Karena menurut saya, jika kita dapat bergaul/berteman dengan orang-orang saleh maka Insya Allah kita juga akan terbawa menjadi orang-orang yang Insya Allah dapat berguna untuk orang lain. Contohnya saja, jika kita bergaul dengan mereka yang selalu mengingatkan untuk menuju ke jalan Allah SWT misalnya teman kita menyuruh kita untuk sholat bersama. Maka tidakkah nikmat rasanya dunia ini karena ada orang yang selalu mengingatkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena ada pepatah yang mengatakan seperti ini “jika kamu berteman dengan penjual besi, maka kamu akan berbau besi. Tetapi jika kamu berteman dengan penjual parfum, maka kamu akan berbau parfum”. Jadinya intinya pergaulan sangat mempengaruhi pembentukan watak seseorang. Maka dari itu, carilah teman yang bisa membawamu kejalan kebaikan dan bukan jalan keburukan.



  1. Belajarlah menjadi bijaksana! Coba Anda lakukan eksplorasi lebih jauh! Dari mana sumber keceriaan, kegembiraan, dan kebahagiaan anak-anak? Coba Anda cari factor psikologis, factor sosiologis, dan sangat mungkin factor agama! Apa yang Anda temukan?

Jawab

Sumber keceriaan anak-anak bisa berasal dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat atau lingkungan bermain. Factor psikologis yang dapat membuat seseorang menjadi bahagia seperti kesehatan, yaitu apa yang dia rasakan didalam dirinya sendiri. Jika seorang anak merasa sehat, maka anak tersebut akan merasakan kebahagiaan dengan bermain dengan teman sebayanya tanpa ada kendala sedikitpun. Sedangkan didalam factor sosiologis, manusia dikatakan sebagai makhluk social. Artinya manusia tidak bisa hidup sendirian dan tidak bisa mencapai tujuan hidupnya tanpa keterlibatan orang lain. Seperti contoh pemilikan harta benda. Jika anak-anak mempunyai mainan, maka cara mereka meluapkan ekspresi kebahagiaan mereka adalah dengan bermain dengan teman-temannya. Disitulah dikatakan bahwa manusia membutuhkan orang lain untuk saling berbagi sesama orang lain atau biasa dikatakan dengan makhluk social. Lain hal nya dengan factor agama. Factor agama juga sangat mempengaruhi kepribadian seseorang. Jika seseorang senantiasa mengingat Allah SWT, maka niscaya mereka akan selalu diberi kebahagiaan oleh Allah SWT terutama kebahagiaan diakhirat yang tidak ada duanya. Apalagi ada anak-anak saleh yang senantiasa mendoakan kedua orng tuanya dan selalu menjalankan kewajiban (sholat dan lain sebagainya) serta menjauhi larangan-Nya. Sungguh beruntung orang tua yang mempunyai anak-anak seperti itu. Itulah yang disebut dengan kebahagiaan didunia dan kebahagiaan diakhirat.



  1. Mentalitas instan untuk mencapai kebahagiaan secara cepat telah menjadi budaya dibanyak masyarakat. Coba Anda lakukan analisis kritis atas fenomena ini! Bagaimana sikap Anda? Tulis argument Anda dan komunikasikan dikelas!

Jawab

Mentalitas instan untuk mencapai kebahagiaan secara cepat membuat manusia tidak lagi berpikir jangka panjang. Model seperti ini amat berbahaya bagi masa depan bangsa ini. Hal ini terjadi karena manusia yang dihasilkan selama ini adalah sosok instan yang cenderung berpikir pendek dan sempit. Menurut saya, ini adalah tindakan yang sangat tidak dibenarkan. Mengapa saya katakana demikian? Karena tindakan ini yang membuat seseorang menjadi malas dan tidak mau bekerja. Contohnya saja seseorang jika ingin cepat mempunyai harta yang berlimpah, mereka melakukan cara instan untuk mendapatkan uang atau biasa dikatakan denga korupsi. Nah, tindakan ini merupakan tindakan yang sangat tidak dibenarkan oleh Negara terutama oleh Agama. Karena tindakan ini merupakan tindakan yang secara instan dengan mengambil uang tanpa adanya ikhtiar (bekerja) dan perbuatan ini bisa dikatakan dengan perbuatan mencuri. Inilah yang membuat bangsa ini terpuruk karena kurangnya cita rasa dan karsa dalam perilaku sehari-hari kita. Seseorang melakukan tindakan ini tanpa memikirkan dampak apa yang akan ditimbulkan dan akan merugikan orang banyak terutama dirinya sendiri dan orang lain. Seharusnya, jika seseorang ingin sukses pastinya dimulai dari doa dan ikhtiar. Jika seseorang bersungguh-sungguh, maka niscaya mereka akan mendapat hasil dari apa yang mereka perbuat.



  1. Sebagai pengayaan referensi Anda, cobalah membaca, menelusuri, dan mengungkap kandungan ayat-ayat Al-Qur’an berikut : QS Al-Ghaasyiyah/88:17-20; QS Faathir/35:28; QS Al-Israa/17:85; QS An-Nahl/16:65; QS Shad:29; QS Yunus/10:101; QS Ar-Rum/30:24; QS An-Nahl/16:78. Komunikasikan hasil penelusuran Anda kepada teman dan dosen!

Jawab

Menurut hasil penelusuran saya, bahwa kandungan dari ayat-ayat Al-Qur’an diatas adalah tentang diciptakan isi dari dunia yang merupakan tanda-tanda kebesaran dari Allah SWT. Tentang Allah SWT mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur. Serta Allah SWT menciptakan bumi serta isinya ini (langit, gunung,bumi, dan masih banyak lagi), yang menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya.



  1. Tidak sedikit manusia “termasuk anak-anak muda” yang menginginkan dan mencari kebahagiaan dengan jalan menyendiri. Rasulullah SAW pun berkhalwat di Gua Hira, sebuah tempat sepi dipegunungan 6 km diluar kota Mekah, sebelum beliau diangkat sebagai Rasul Allah SWT. Coba lakukan telaah perbandingan pencarian kebahagiaan dengan jalan menyendiri dan pencarian kebahagiaan di “keramaian” social. Tulis hasil telaah Anda dan komunikasikan dengan teman dan dosen dalam sebuah diskusi kelas!

Jawab

Saat engkau sedang sendiri jangan katakana aku sendiri, tetapi katakan ada yang senantiasa mengawasi diri ini. Dan sedikitpun jangan menyangka bahwa Allah SWT lalai, atau menyangka Dia tidak tahu apa yang tersembunyi. Jika kita mencari kebahagiaan dengan cara menyendiri dan melakukan perenungan, memeriksa perjalanan hidup, dan melemparkan pertanyaan kepada diri kita sendiri, niscaya kita mampu mengarahkan batin kita untuk menyelusup dan mengarungi samudera batin kita sendiri. Proses perenungan dengan metode atau cara manusia membuat jarak melakukan penarikan diri sementara untuk membersihkan diri dan mengisi relung kalbunya dengan muatan ilahi kemudian terjun kembali ke samudera dunia yang penuh dengan tantangan. Pernyataan ini biasa dikenal dengan istilah ‘uzlah”. Betapa besarnya keutamaan bagi orang yang melakukan Uzlah untuk membersihkan atau menyucikan diri (tazkiyyatun nafs), bahkan disejajarkannya orang yang menyendiri itu sama utamanya dengan orang yang berjihad menegakkan agama Allah SWT dengan jiwa dan hartanya. Sungguh nikmat kebahagiaan yang bisa didapatkan dari perbuatan Uzlah ini.

Lain halnya dengan pencarian kebahagiaan di “keramaian” social. Bahagia itu sederhana, sesederhana melihat senyum pada orang yang kita sayang. Melihat senyum mama yang tertawa lepas, menikmati jalan-jalan bersama dengan keluarga, melihat tawa lepas diwajah sahabat saat bertemu. Sesederhana itulah kebahagiaan, tak perlu uang banyak, tak perlu kekayaan melimpah. Itulah yang disebut dengan kebahagiaan di keramaian social.


  1. “Menanam” (berinvestasi) uang diyakini menjadi sumber kebahagiaan oleh kebanyakan masyarakat. Jika salah langkah, menanam uang membawa reiko berat, uang tidak akan berakar dan tentu tidak akan berkembang, berbuah dan mendatangkan kebahagiaan. Belajar dari cara orang menanam uang, coba Anda gali lebih dalam fenomena manusia menanam benih kebahagiaan dilahan yang salah. Temukan, lalu lakukan analisis kritis dan tunjukkan sikapmu atas fenomena social tersebut!

Jawab

Pemikiran yang salah bisa berujung kekecewaan, termasuk dalam soal memberikan kepercayaan kepada orang antara lain kejujuran, tanggung jawab social, kasih sayang, tanggung jawab lingkungan, dan masih banyak lagi. Seperti contoh jika kita sudah mempercayai seseorang dan memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepadanya, maka janganlah melanggar tanggung jawab yang telah diberikan tersebut. Misalnya kita memilih seorang pemimpin untuk memimpin Negara kita. Berarti, secara garis besar bahwa kita telah memberikan tanggung jawab penuh kepada pemimpin untuk mengatur semuanya dan sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengabdi kepada Negara. Selang beberapa bulan memimpin, terdengarlah kabar bahwa pemimpin tersebut telah melakukan tindakan korupsi. Pastinya kita sebagai masyarakat akan merasa kecewa karena kepercayaan yang telah diberikan kepada pemimpin tersebut dikhianati begitu saja. Perasaan marah, kesal, kecewa, itulah yang akan dirasakan oleh masyarakat yang telah memilih seorang pemimpin tersebut.

Jadi intinya, jangan mudah percaya kepada orang dan senantiasa lah mengingat Allah SWT. Untuk menentukan pilihan yang tepat, maka hendaklah barhati-hati dalam mempercayai seseorang.


  1. Kompetensi dan profesionalisme sebagai sumber kebahagiaan harus dikembangkan berlandaskan nilai-nilai hakiki agama. Tugas Anda adalah mengelaborasi lenih jauh nilai-nilai hakiki agama itu kemudian ajukan proposal cara mengembangkan nilai-nilai tersebut menjadi nilai-nilai universal. Tunjukkan sikapmu dan ajukan proposalmu pada diskusi di kelas!

Jawab

Agama Islam sebagai agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW memiliki kebenaran yang hakiki. Nilai-nilai dalam agama merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidup seperti ilmu agama, politik, ekonomi, social, budaya, dan militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah SWT. Nilai-nilai hakiki dalam agama Islam terdiri dari nilai akidah, nilai syariah, dan nilai akhlak. Jika kita sudah mengembangkan ketiga nilai tersebut didalam diri kita, maka pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari akan lebih mudah.

Akidah adalah urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan jiwa, dan menjadi keyakinan yang tidak bercampur dengan keraguan. Sedangkan syariah diartikan sebagai satu system norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan alam lainnya. Dan yang terakhir yaitu akhlak yang berasal dari bahasa arab khuluqun yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

Jika kita sudah mengetahui keseluruhan dari pengertian diatas, maka sikap kita sebagai mahasiswa adalah menerapkan dan mengaplikasikan ketiga nilai tersebut dalam kehidupan kita. Karena jika kita sudah memiliki keyakinan yang sungguh-sungguh untuk melakukan perbuatan baik, maka Insya Allah akan di ridhoi oleh Allah SWT. Dan kebahagiaan didunia akan terasa, begitupun kebahagiaan di akhirat yang tiada duanya.



  1. Tugas Anda, berdasarkan refleksi atas gambar dan uraian diatas, susunlah sebuah esai mengenai kebahagiaan autentik dalam perspektif Anda dan bagaimana mewujudkannya dalam kesadaran, tanggung jawab, sikap dan perilaku Anda secara nyata! Ingat, dalam merumuskan esai ini Anda harus benar-benar dalam keadaan berbahagia. Anda pasti bisa!

Jawab

Menurut saya kebahagiaan autentik dalam perspektif diri saya adalah ketika bisa berkumpul bersama keluarga, teman, sahabat, kerabat, dan masyarakat. Didalam keluarga misalnya, ketika dapat makan bersama keluarga walaupun makanannya sederhana tetapi cara mengungkapkan rasa kebahagiaan saya adalah dengan cara mensyukuri karunia Allah SWT berupa nikmat masih diberikan umur panjang dan kesehatan sehingga masih dapat berkumpul bersama keluarga. Tak hanya itu, kebahagiaan lain yang bisa dirasakan oleh setiap orang ketika dapat bercanda tawa bersama sahabat, teman, kerabat, ataupun masyarakat. Terlebih lagi ketika kita dapat mengajak mereka untuk senantiasa mengingat Allah SWT, menjalankan apa yang diperintahkan-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh indah bukan hidup ini, sehingga kita dapat merasakan kebahagiaan dunia sekaligus membawa kita untuk menuju kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan menuju akhirat kelak.
Yüklə 33,52 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin