Membaca dengan vokalisasi (suara nyaring)



Yüklə 451 b.
tarix09.03.2018
ölçüsü451 b.
#45233



Membaca dengan vokalisasi (suara nyaring)

  • Membaca dengan vokalisasi (suara nyaring)

  • Membaca dengan gerakan bibir

  • Membaca dengan gerakan kepala

  • Membaca dengan menunjuk baris bacaan

  • Membaca dengan pengulangan kata, kelompok kata, atau baris bacaan (regresi)

  • Membaca dengan subvokalisasi (melafalkan bacaan dalam batin atau pikiran)

  • Membaca kata demi kata

  • Membaca dengan konsentrasi yang tidak sempurna

  • Membaca hanya jika perlu/ditugasi/dipaksa (insidental)



Membaca tanpa bersuara, gerak bibir, atau gelengan kepala

  • Membaca tanpa bersuara, gerak bibir, atau gelengan kepala

  • Jangan berhenti membaca pada satu kata atau bagian yang sulit

  • Jangan mengulang bacaan

  • Jangan membaca kata demi kata.

  • Jangan membaca bergumam

  • Jangan berhenti lama di awal baris

  • Membaca per satuan makna atau fungsi kalimat

  • Jangan menggunakan telunjuk tangan

  • Berlatih konsentarsi dengan mengatur pernafasan dan pemfokusan bacaan



Jumlah kata yang dibaca x Jawaban benar

  • Jumlah kata yang dibaca x Jawaban benar

  • _____________________ ____________

  • Jumlah waktu baca Skor ideal

  • Contoh:

  • 600 kata 7

  • ________ x _____ = 140 kpm

  • 3 menit 10



Berita(reportase) dibuat oleh seorang wartawan atau reporter.

  • Berita(reportase) dibuat oleh seorang wartawan atau reporter.

  • Isi berita memaparkan sejumlah informasi yang menarik bagi pembaca.

  • Isi berita memberikan gambaran peristiwa, hal, keadaan, dan informasi faktual yang diperlukan pembaca.

  • Pembaca berita diharapkan mampu mengungkapkan isi berita dalam bentuk paparan isi berita, ulasan, atau kritikan terhadap berita.



Cerpen merupakan karya sastra yang mengungkapkan suatu konflik sebagai hasil rekaman peristiwa nyata dan diolah dengan khayalan dan rekaannya.

  • Cerpen merupakan karya sastra yang mengungkapkan suatu konflik sebagai hasil rekaman peristiwa nyata dan diolah dengan khayalan dan rekaannya.

  • Konflik diwujudkan melalui penokohan. Tokoh cerita merupakan pembangun konflik dan alur cerita.

  • Cerpen adalah kisahan pendek yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi.

  • Cerpen merupakan cerita yang hanya memiliki satu tema sentral. Disebut cerpen karena hanya memuat satu kisah menarik yang dialami pelakunya dan singkat serta bisa dibaca hanya sekali duduk.





1. Plot (alur)

  • 1. Plot (alur)

  • yaitu jalinan peristiwa atau hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa

  • lain sehingga terbentuk sebuah cerita.

  • Alur cerita yang umum adalah :

  • Pengenalan

  • Konflik (pertikaian)

  • Komplikasi (ketegangan)

  • Klimaks (puncak ketegangan)

  • Antiklimaks (peleraian)

  • Jenis-jenis alur, antara lain :

  • Alur maju (plot progresif / plot kronologis)

  • Alur ini dibuat berdasarkan urutan waktu dan peristiwa mulai dari A, B, C, sampai Z.

  • Alur mundur (flashback / sorot balik)

  • Dalam alur ini peristiwa tidak dimulai dari awal A sampai Z, tetapi mungkin dar Z baru ke A, B, C, dan seterusnya sampai Z.



2. Karakter dan Karakterisasi

  • 2. Karakter dan Karakterisasi

  • Karakter adalah watak tokoh-tokoh dalam cerita,

  • Karakterisasi adalah cara pengarang melukiskan

  • tokoh-tokoh dalam cerita, yaitu:

  • Cara analitik, yaitu penggabaran watak tokoh secara langsung.

  • Cara dramatik, yaitu cara penggambaran watak tokoh secara tidak langsung, tetapi melalui hal-hal lain, seperti kearifan pelaku, lingkungan, peletakan barang dalam rumah, cara tokoh menghadapi masalah, dialog antartokoh, dan sebagainya.

  • Ada tiga macam tokoh dalam cerita, yaitu :

  • Potagonis, wataknya baik sehingga disenangi penonton.

  • Antagonis, wataknya jahat sehingga dibenci oleh pembaca.

  • Tritagonis, juru damai antara protagonis dan antagonis.



3. Latar (setting / panorama)

  • 3. Latar (setting / panorama)

  • Latar adalah penggambaran tempat, waktu, suasana,, keadaan alam, dan terjadinya peristiwa.

  • 4. Point of view (Sudut Pandang / Titik Kisah)

  • Sudut pandang adalah bagaimana cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita. Pengarang dapat memperlakukan dirinya sebagai tokoh utama (orang pertama), penmgamat langsung, atau pengamat tidak langsung.

  • 5. Style (Gaya)

  • Penonjolan pribadi pengarang selalu memiliki gaya tersendiri yang berbeda dengan pengarang lainnya. Style merupakan kekhasan atau keunikan yang dimiliki oleh masing-masing pengarang.



6. Tema

  • 6. Tema

  • Tema adalah ide dasar yang dijadikan titik tolak pengarang dalam menyusun sebuah cerita.

  • 7. Amanat

  • Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca untuk dijadikan pelajaran, bahan pemikiran, atau renungan bagi pembaca.

  • 8. Foreshadowing

  • Foreshadowing adalah pembayangan peristiwa yang akan terjadi. Suatu cerita akan menarik bila mampu menjerat pembaca untuk membayangkan peristiwa yang akan terjadi. Secara emosional pembaca dapat terbawa dalam arus suasana cerita.

  • 9. Suspense (Ketegangan)

  • Suspense adalah suasana yang diciptakan pengarang sehingga pembaca berada dalam keadaan tegang, bertanya-tanya, dan perasaan untuk segera menyelesaikan membaca cerita itu. Pembaca dibuat penasaran untuk mengetahui akhir cerita itu.

  • 10. Nada (Feeling)

  • Nada adalah sikap pengarang terhadap objek atau masalah tokoh-tokoh yang ditampilkan.

  • 11. Suasana (Tone)

  • Suasana yang dimaksud adalah sikap pengarang terhadap pembaca atau penikmat karya sastranya.



latar belakang kehidupan pengarang

  • latar belakang kehidupan pengarang

  • kondisi sosial ekonomi masyarakat

  • situasi politik

  • pandangan dan aliran yang dianut pengarang

  • sejarah perkembangan sastra

  • keyakinan agama pengarang dan masyarakat



Surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Informasi itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, perintah, permintaan, atau laporan.

  • Surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Informasi itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, perintah, permintaan, atau laporan.

  • Adapun fungsi surat adalah :

    • alat untuk menyampaikan buah pikiran, gagasan, atau informasi lain.
    • alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian.
    • alat untuk mengingat, misalnya surat yang diarsipkan.
    • bukti historis, misalnya surat bersejarah.
    • pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah.


Jenis surat berdasarkan segi bentuk, isi, dan bahasa

  • Jenis surat berdasarkan segi bentuk, isi, dan bahasa

  • 1. Surat Pribadi

  • Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang ditujukan kepada orang lain atau instansi yang isinya menyangkut kepentingan pribadi, misalnya : surat untuk keluarga, surat undangan pernikahan, surat lamaran kerja, dan lain-lain.

  • 2. Surat Dinas

  • Surat dinas adalah surat resmi yang dibuat oleh suatu badan atau instansi yang ditujukan kepada instansi lain atau perorangan yang isinya menyangkut masalah kedinasan, misalnya : surat keputusan, surat perintah, surat panggilan, dan lain-lain.

  • 3. Surat Niaga

  • Surat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga yang isinya membicarakan masalah perniagaan, misalnya : surat penawaran harga, surat pesanan, surat pengiriman barang, surat penagihan, surat pengaduan, dan sebagainya.



kepala surat

  • kepala surat

  • tanggal surat

  • nomor, lampiran, dan hal

  • alamat yang dituju

  • salam pembuka

  • isi surat

  • salam penutup

  • tanda tangan

  • pengirim surat (nama dan jabatan)

  • tembusan, inisial, dan lain-lain.



PANITIA REKREASI KELUARGA GURU DAN KARYAWAN

  • PANITIA REKREASI KELUARGA GURU DAN KARYAWAN

  • SMP ISLAM AL-AZHAR 1 KEBAYORAN BARU

  • Jalan Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta SelatanTelepon 7200062

  • No : 01/RKGK/SMPIA 1/VIII/2002 4 Agustus 2002

  • Hal : Undangan rapat

  • Lampiran : Dua lembar

  • Yang terhormat,

  • Panitia Rekreasi

  • Keluarga Guru & Karyawan

  • di Jakarta

  • Assalamu’alaikum wr. wb.,

  • Mengharap kehadiran Saudara dalam Rapat Panitia Rekreasi Keluarga

  • Guru & Karyawan SLTP Islam Al-Azhar 1 yang insya Allah dilaksanakan

  • pada :

    • hari, tanggal : Senin, 5 Agustus 2002
    • Waktu : 14.30-15.30 WIB
    • Tempat : Ruang kelas 3 E
    • Acara :1.Penyusunan anggaran
    • 2. Pembagian tugas kepanitian
    • 3. Informasi hasil survei
  • Demikian undangan ini kami sampaikan. Mohon agar dapat hadir tepat

  • pada waktunya. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan

  • terima kasih.

  • Wassalamu’alaikum wr. wb.

  • Ketua Panitia,

  • Drs. Abdul Muin, M.M.



Membaca intensif adalah membaca secara saksama , teliti, dan terperinci.

  • Membaca intensif adalah membaca secara saksama , teliti, dan terperinci.

  • Membaca intensif dilakukan tanpa bersuara tetapi di dalam hati.

  • Membaca intensif biografi tokoh dilakukan secara sungguh-sungguh dan terus menerus untuk mmencari riwayat hidup, keistimewaan, dan hal-hal yang bermanfaat bagi pembaca.



Tokoh idola adalah tokoh yang dijadikan idola, digemari, atau disukai oleh seseorang.

  • Tokoh idola adalah tokoh yang dijadikan idola, digemari, atau disukai oleh seseorang.

  • Seseorang dijadikan tokoh idola karena karena dia mempunyai keunggulan yaitu keunggulan dalam bidang prestasi kesenian, olah raga, pelajaran, politik, kebudayaan, atau dia mempunyai bakat yang unggul dan dapat dibanggakan.

  • Perbuatan dan opengalaman hidup tokoh idola dapat dijadikan contoh dan teladan bagi para pembaca.



Menanggapi isi berita berarti memberikan sambutan, respon atau komentar terhadap isi berita dari surat kabar, radio, majalah, atau televisi.

  • Menanggapi isi berita berarti memberikan sambutan, respon atau komentar terhadap isi berita dari surat kabar, radio, majalah, atau televisi.

  • Tanggapan hendaknya bersifat objektif (tidak memihak), disertai alasan yang masuk akal, dan fakta atau data yang konkret.

  • Tanggapan itu dapat berupa sikap setuju atau tidak setuju, tanggapan positif atau negatif.

  • Simaklah isi berita berikut ini dan berilah tanggapan !















Tujuan menelpon adalah untuk berbicara dengan seseorang di seberang sana. Orang yang mengangkat pesawat telepon belum tentu orang yang kita carai.

  • Tujuan menelpon adalah untuk berbicara dengan seseorang di seberang sana. Orang yang mengangkat pesawat telepon belum tentu orang yang kita carai.

  • Oleh karena itu, kita harus bersikap netral dan memakai bahasa Indonesia ragam baku



Kalimat pertama yang diucapkan pada waktu kita menelepon atau menerima telepon hendaknya menggunakan ragam bahasa baku.

  • Kalimat pertama yang diucapkan pada waktu kita menelepon atau menerima telepon hendaknya menggunakan ragam bahasa baku.

  • Tidak perlu menanyakan siapa yang mengangkat telepon, seperti: “Siapa ini ?” karena terasa tidak sopan.

  • Menyampaikan keperluannya kepada orang yang dituju, misalnya:

      • Bisa bicara dengan Santi ?
      • Santi ada ?
  • Menanyakan keperluan penelepon, misalnya : Maaf, mau bicara dengan siapa ?

  • Menghubungkan si penelepon dengan orang yang dituju.

  • Berbicara seperlunya, tidak berbelit-belit.



Tidak menjawab pertanyaan penelepon, tetapi langsung memanggil orang yang dicari.

  • Tidak menjawab pertanyaan penelepon, tetapi langsung memanggil orang yang dicari.

  • Menanggapi pertanyaan penelepon, tetapi menanyakan hal yang tidak perlu, misalnya: Siapa ini ?

  • Kalimat “Siapa ini ?” dirasakan tidak sopan untuk ditanyakan kepada orang yang belum dikenal. Kalimat yang lebih sopan adalah : Dengan siapa saya berbicara?



Ketika telepon berdering kita angkat dan mengucapkan salam, menyebutkan nomor telepon, dan jati diri sehingga penelpon tidak mengira salah sambung.

  • Ketika telepon berdering kita angkat dan mengucapkan salam, menyebutkan nomor telepon, dan jati diri sehingga penelpon tidak mengira salah sambung.

  • Ucapkan “Maaf, anda salah sambung” bila ternyata penelpon salah alamat.

  • Menanyakan siapa yang akan diajak bicara dan apa keperluannya.

  • Bahasa dalam percakapan harus jelas, seperlunya saja, bersikap ramahdan hormat, tutur kata dan nada suara sopan, menyimak pembicaraan dengan baik.

  • Akhiri dengan ucapan terima kasih dan salam



Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri serta menyampaikan maksudnya.

  • Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri serta menyampaikan maksudnya.

  • Menyampaikan siapa yang akan diajak bicara dan apa keperluannya.

  • Bahasa dalam percakapan harus jelas, seperlunya saja, bersikap ramahdan hormat, tutur kata dan nada suara sopan, menyimak pembicaraan dengan baik.

  • Akhiri dengan ucapan terima kasih dan salam



Prosa, yaitu karangan bebas yang tidak terikatb pada bentuk, irama, dan rima (sajak) atau tidak terikat oleh banyaknya suku kata dan jumlah baris.

  • Prosa, yaitu karangan bebas yang tidak terikatb pada bentuk, irama, dan rima (sajak) atau tidak terikat oleh banyaknya suku kata dan jumlah baris.

  • Puisi, yaitu karangan yang terikat oleh banyaknya baris dalam tiap bait, irama, dan rima.

  • Drama, yaitu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang dipertunjukkan oleh tokoh-tokoh di atas pentas.



Prosa Lama, seperti: cerita rakyat, dongeng, hikayat, tambo, dan cerita berbingkai.

  • Prosa Lama, seperti: cerita rakyat, dongeng, hikayat, tambo, dan cerita berbingkai.

  • Prosa Baru, seperti: cerpen, novel, dan roman



Cerita rakyat, yaitu cerita yang disampaikan secara lisan yang terjadi di masa lalu sebagai penglipur lara.

  • Cerita rakyat, yaitu cerita yang disampaikan secara lisan yang terjadi di masa lalu sebagai penglipur lara.

  • Hikayat, yaitu cerita yang melukiskan tentang kehidupan raja-raja atau dewa-dewa yang didalamnya berisi khayalan. Contoh : Hikayat Si Miskin, Hikayat Ramayana.

  • Tambo, cerita atau sejarah yang benar-benar terjadi tetapi dicampur dengan cerita-cerita khayal. Contoh : Sejarah Melayu, Tambo Bangkahulu.

  • Cerita berbingkai, yaitu cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi atau cerita sisipan. Contoh ; Hikayat 1001 Malam, Hikayat Bayan Budiman.



Dongeng, yaitu cerita khayal atau fantasi yang mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban sesuatu seperti menceritakan asal mula suatu tempat, cerita tentang binatang, dan kehidupan manusia yang menakjubkan.

  • Dongeng, yaitu cerita khayal atau fantasi yang mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban sesuatu seperti menceritakan asal mula suatu tempat, cerita tentang binatang, dan kehidupan manusia yang menakjubkan.

  • Cerita ini diangkat dari khayalan pengarang semata, bukan diangkat dari suatu kenyataan. Contoh : cerita Si Kancil, sangkuriang



Fabel, yaitu dongeng yang isinya menceritakan tentang kejadian, sifat, atau tingkah laku binatang. Contoh : Si Kancil

  • Fabel, yaitu dongeng yang isinya menceritakan tentang kejadian, sifat, atau tingkah laku binatang. Contoh : Si Kancil

  • Legenda, yaitu dongeng yang mengisahkan kehidupan manusia yang dihubungkan dengan keanehan atau keajaiban alam. Contoh : Malin Kundang, Sangkuriang

  • Mite / sage, yaitu dongeng yang menceritakan kepercayaan kuno, berkaitan dengan kehidupan dewa-dewa, atau makhluk halus. Contoh : Nyai Loro Kidul, Ki Ageng Selo.



Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.

  • Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.

  • Orang yang mewawancarai disebut pewawancara, sedangkan orang yang diwawancarai disebut narasumber.

  • Narasumber dapat berupa informan atau responden.

    • Informan adalah orang yang mempunyai keahlian atau pengetahuan tentang suatu pokok masalah.
    • Responden adalah orang yang hendak kita cari data pribadinya dan pendapatnya mengenai suatu hal.


Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya bergantung kepada suasana wawancara.

  • Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya bergantung kepada suasana wawancara.

  • Wawancara individual, yaitu wawancara yang dilakukan oleh seseorang dengan responden tunggal atau wawancara secara perseorangan.

  • Wawancara konferensi, yaitu wawancara antara seorang pewawancara dan sejumlah responden atau sebaliknya.

  • Wawancara terbuka, yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas dan tidak terikat jawabannya.

  • Wawancara tertutup, yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.



Merancang daftar pertanyaan

  • Merancang daftar pertanyaan

    • Kalimat singkat dan jelas
    • Tidak menanyakan hal yang bersifat pribadi
    • Sopan dan tidak menyinggung perasaan.
    • Disusun berurutan mulai dari yang bersifat kekeluargaan
    • Pertanyaan yang bersifat keras hendaknya ditempatkan di belakang
  • Memperhatikan dengan seksama orang yang kita wawancarai

  • Mengajukan pertanyaan dengan sopan

  • Pertanyaan yang diajukan tidak harus terpaku pada daftar

  • Mencatat pokok-pokok jawaban orang yang kita wawancarai

    • Penulisan nama orang yang kita wawancarai harus jelas
    • Jawaban yang menyimpang dari pertanyaan hendaknya kita maklumi, tidak perlu mendebatnya supaya tidak terkesan memaksa
  • Memeriksa kembali hal-hal yang telah dicatat.

  • Merencanakan bertemu lagi untuk mendapat informasi lebih lanjut.



Apa yang dapat Bapak lakukan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan ?

  • Apa yang dapat Bapak lakukan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan ?

  • Siapa yang bertanggung jawab dalam meningkatkan kebersihan lingkungan ?

  • Mengapa lingkungan di daerah ini tidak terawat ?

  • Kapan akan diadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan ini ?

  • Di mana sering ditemukan limbah industri ?

  • Bagaimana tanggapan Bapak mengenai kerja bakti di daerah ini ?



menentukan tujuan wawancara.

  • menentukan tujuan wawancara.

  • menentukan topik.

  • menentukan sasaran wawancara.

  • menentukan orang yang akan diwawancarai.

  • Menyusun daftar pertanyaan.

  • merencanakan waktu dan tempat wawancara.

  • melaksanakan wawancara.



Menyampaikan pertanyaan dengan sopan.

  • Menyampaikan pertanyaan dengan sopan.

  • Mengajukan susulan pertanyaan bila ada informasi menarik walaupun tidak ada dalam daftar pertanyaan.

  • Berpedoman pada daftar pertanyaan dalam mengajukan pertanyaan.

  • Usahakan daftar pertanyaan sudah dihafal.

  • Memberi penjelasan dengan sabar bila narasumber salah menafsirkan pertanyaan.

  • Mengembangkan pertanyaan sesuai dengan kebutuhan.



Kriteria laporan yang efektif:

  • Kriteria laporan yang efektif:

  • objektif

  • lengkap

  • jelas

  • singkat dan padat

  • mudah dipahami penerima laporan



Citraan yaitu daya bayang yang dihasilkan dari pengolahan kata-kata secara sungguh-sungguh

  • Citraan yaitu daya bayang yang dihasilkan dari pengolahan kata-kata secara sungguh-sungguh

  • Citraan merupakan pengungkapan dalam puisi yang acuan maknanya bersifat inderawi.

  • Bayangan yang ditimbulkan atau dimilikisebuah kata disebut citra atau imaji

  • Citraan pada umumnya terdiri atas: citraan penglihatan, pendengaran, perasaan, dan gerak





Ringkasan

  • Ringkasan

  • Merupakan penyajian singkat dari karangan asli dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang

  • Perbandingan bab atau bagian dari karangan asli secara proporsional

  • Ilustrasi, penjelasan rinci, dan gaya bahasa tidak perlu disertakan



Langkah-langkah membuat ringkasan / ikhtisar

  • Langkah-langkah membuat ringkasan / ikhtisar

  • Membaca naskah asli beberapa kali dengan tujuan :

    • mengetahui kesan umum dan maksud pengarang
    • mengetahui sudut pandang pengarang
  • Mencatat gagasan utama

  • Membuat reproduksi (ringkasan) berdasarkan gagasan utama





Gagasan pokok adalah ide pokok yang menjiwai isi paragraf atau pokok persoalan yang dipentingkan dalam paragraf tersebut.

  • Gagasan pokok adalah ide pokok yang menjiwai isi paragraf atau pokok persoalan yang dipentingkan dalam paragraf tersebut.

  • Gagasan pokok dituangkan dalam kalimat utama.

  • Kalimat utama dimulai dari huruf kapital awal kalimat sampai tanda titik sedangkan gagasan pokok merupakan inti dari kalimat utama. Jadi kalimat utama lebih panjang daripada gagasan pokok.

  • Gagasan penjelas adalah gagasan yang menjelaskan gagasan pokok. Gagasan penjelas dituangkan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas lebih panjang dari gagasan penjelas karena gagasan penjelas merupakan inti dari kalimat penjelas.

  • Paragraf yang baik hanya memiliki satu gagasan pokok dan beberapa pikiran penjelas.



Narkoba kini benar-benar sudah mewabah, bahkan lambat laun akan merusak moral generasi muda. Maraknya pengguna narkoba tidak hanya terjadi di kalangan para preman tetapi sudah menjalar kepada masyarakat umum, bahkan kini sudah mulai masuk dalam dunia pendidikan. Anehnya, kebanyakan pengguna narkoba adalah para mahasiswa yang memiliki wawasan luas. Hal ini membuktikan bahwa moral generasi muda sudah mengalami kemunduran. Sebagai generasi muda dan sekaligus kaum cendekiawan seharusnya mahasiswa menjadi barisan terdepan dalam memberantas penyakit tersebut. Akan tetapi, justru dia sendiri menjadi pemakai, bahkan menjadi pengedar. Kalau sudah begini, masa depan bangsalah menjadi taruhannya.

  • Narkoba kini benar-benar sudah mewabah, bahkan lambat laun akan merusak moral generasi muda. Maraknya pengguna narkoba tidak hanya terjadi di kalangan para preman tetapi sudah menjalar kepada masyarakat umum, bahkan kini sudah mulai masuk dalam dunia pendidikan. Anehnya, kebanyakan pengguna narkoba adalah para mahasiswa yang memiliki wawasan luas. Hal ini membuktikan bahwa moral generasi muda sudah mengalami kemunduran. Sebagai generasi muda dan sekaligus kaum cendekiawan seharusnya mahasiswa menjadi barisan terdepan dalam memberantas penyakit tersebut. Akan tetapi, justru dia sendiri menjadi pemakai, bahkan menjadi pengedar. Kalau sudah begini, masa depan bangsalah menjadi taruhannya.



1. Paragraf deduktif

  • 1. Paragraf deduktif

  • Paragraf yang letak kalimat utama di awal paragraf

  • 2. Paragraf induktif

  • Paragraf yang letak kalimat utama di akhir paragraf

  • 3. Paragraf deduktif-induktif

  • Paragraf yang letak kalimat utamanya di awal dan dipertegas pada akhir paragraf

  • 4. Paragraf tanpa kalimat utama

  • Paragraf yang pikiran utamanya tidak dituangkan dalam bentuk kalimat utama tetapi berdasarkan hubungan antara kalimat dalam paragraf itu. Biasanya paragraf ini berbentuk karangan deskripsi atau narasi.



Sejak dimasyarakatkan “Aku cinta produk dalam negeri” muncullah produk-produk dalam negeri yang berkualitas. Pemasarannya tidak hanya terbatas di dalam negeri. Mobil-mobil dalam negeri sudah dipesan oleh beberapa negara tetangga. Pakaian dalam negeri memasuki pasaran Amerika, Eropa, dan Asia. Masayarakat Indonesia mulai menyenangi barang-barang bermerek “buatan Indonesia.”

  • Sejak dimasyarakatkan “Aku cinta produk dalam negeri” muncullah produk-produk dalam negeri yang berkualitas. Pemasarannya tidak hanya terbatas di dalam negeri. Mobil-mobil dalam negeri sudah dipesan oleh beberapa negara tetangga. Pakaian dalam negeri memasuki pasaran Amerika, Eropa, dan Asia. Masayarakat Indonesia mulai menyenangi barang-barang bermerek “buatan Indonesia.”





Berteman ialah saling memberi dan menerima. Ada saatnya kita memberi dan suatu saat kita juga menerima. Ketika teman kita membutuhkan pertolongan, kita segera memberikan pertolongan. Sebaliknya, ketika kita mendapatkan kesusahan, maka teman kita pun memberikan bantuan untuk meringankan kesusahan itu. Dengan kata lain, berteman itu harus saling memberi dan menerima.

  • Berteman ialah saling memberi dan menerima. Ada saatnya kita memberi dan suatu saat kita juga menerima. Ketika teman kita membutuhkan pertolongan, kita segera memberikan pertolongan. Sebaliknya, ketika kita mendapatkan kesusahan, maka teman kita pun memberikan bantuan untuk meringankan kesusahan itu. Dengan kata lain, berteman itu harus saling memberi dan menerima.



Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning menunduk berayun-ayun, meliuk-liuk ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai samudera. Dangau-dangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara nyaring mengusir kawanan parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang membujur bagaikan raksasa tidur membatas di kejauhan berselimut mega seputih kapas menambah asri pemandangan.

  • Hamparan sawah membentang luas. Padi menguning menunduk berayun-ayun, meliuk-liuk ditiup angin lembah, berombak-ombak bagai samudera. Dangau-dangau berpencaran. Bocah-bocah bertepuk sorak dengan suara nyaring mengusir kawanan parkit yang berpesta pora memakan bulir-bulir padi. Bukit yang membujur bagaikan raksasa tidur membatas di kejauhan berselimut mega seputih kapas menambah asri pemandangan.



Menyusun pertanyaan dengan 5W 1H.

  • Menyusun pertanyaan dengan 5W 1H.

  • Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi berita

  • Meringkas berita dengan langkah-langkah:

    • Bacalah bacaan yang akan diringkas
    • Tentukan pikiran utama setiap paragraf
    • Gabungkan pikiran utama setaiap paragraf menjadi sebuah ringkasan
    • Dialog, contoh, dan keterangan tidak perlu dicantumkan.


Karakteristik teks wawancara berbentuk dialog dengan kalimat-kalimat langsung sedangkan berita berbentuk naratif dengan kalimat tidak langsung. Oleh karena itu, untuk mengubahnya kita harus mengidentifikasikan masing-masing karakteristi teks tersebut.

  • Karakteristik teks wawancara berbentuk dialog dengan kalimat-kalimat langsung sedangkan berita berbentuk naratif dengan kalimat tidak langsung. Oleh karena itu, untuk mengubahnya kita harus mengidentifikasikan masing-masing karakteristi teks tersebut.



Dongeng, yaitu cerita khayal atau fantasi yang mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban sesuatu seperti menceritakan asal mula suatu tempat, cerita tentang binatang, dan kehidupan manusia yang menakjubkan.

  • Dongeng, yaitu cerita khayal atau fantasi yang mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban sesuatu seperti menceritakan asal mula suatu tempat, cerita tentang binatang, dan kehidupan manusia yang menakjubkan.

  • Cerita ini diangkat dari khayalan pengarang semata, bukan diangkat dari suatu kenyataan. Contoh : cerita Si Kancil, Sangkuriang



Fabel, yaitu dongeng yang isinya menceritakan tentang kejadian, sifat, atau tingkah laku binatang. Contoh : Si Kancil

  • Fabel, yaitu dongeng yang isinya menceritakan tentang kejadian, sifat, atau tingkah laku binatang. Contoh : Si Kancil

  • Legenda, yaitu dongeng yang mengisahkan kehidupan manusia yang dihubungkan dengan keanehan atau keajaiban alam. Contoh : Malin Kundang, Sangkuriang

  • Mite / sage, yaitu dongeng yang menceritakan kepercayaan kuno, berkaitan dengan kehidupan dewa-dewa, atau makhluk halus. Contoh : Nyai Loro Kidul, Ki Ageng Selo.









Berita biasanya berisi fakta

    • Berita biasanya berisi fakta
    • Fakta dapat berfungsi sebagai bahan untuk memberikan pendapat, kritikan, atau ulasan
    • Untuk memahami berita kita bisa mengajukan pertanyaan dengan rumus 5W 1H atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan berita


Menyampaikan tanggapan biasanya bertolak dari fakta

  • Menyampaikan tanggapan biasanya bertolak dari fakta

  • Tanggapan bisa berupa saran, kritikan, pendapat, atau ulasan.

  • Menyampaikan tanggapan berbentuk saran dapat menggunakan pemarkah negatif sehingga tanggapan tersebut berbentuk kalimat larangan

  • Pemarkah negatif untuk menyampaikan tanggapan, misalnya: jangan, dilarang, atau tidak boleh.



Fakta

  • Fakta

  • Pengemudi yang mengantuk merupakan salah satu bentuk kesalahan manusia yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

  • Tanggapan

  • Jangan melanjutkan perjalanan jika Anda sedang mengantuk! Lebih baik beristirahat sebentar



Isi pengumuman harus lengkap, tidak mendatangkan pertanyaan, dan tidak menimbulkan penafsiran yang lain.

  • Isi pengumuman harus lengkap, tidak mendatangkan pertanyaan, dan tidak menimbulkan penafsiran yang lain.

  • Dalam isi pengumuman hendaknya terjawab pertanyaan 5W 1H.

  • Isi pengumuman harus lengkap dan mengandung kejelasan.

  • Ketika membacakan pengumuman harus memperhatikan: jeda, artikulasi, lafal, dan intonasi



Pengarang mengungkapkan ide atau gagasan melalui tokoh cerita

  • Pengarang mengungkapkan ide atau gagasan melalui tokoh cerita

  • Tokoh cerita ditampilkan dengan berbagai model dan karakter.

  • Dengan mengenal karakter tokoh pembaca seolah-olah terlibat langsung dengan peristiwa tersebut.

  • Dengann menampilkan tokoh cerita sebagai aku atau saya, seolah-olah pengaranglah sebagai pelaku utama cerita tersebut.

  • Pembaca diharapkan dapat mebnulis kembali cerita tersebut dengan mengandaikan diri sebagai tokoh cerita.



Yüklə 451 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin