Pada saat menyusun manuskript ini, penulis sering dihadapkan pada situasi yang penuh keraguan, yaitu dalam menuliskan kata-kata Arab dengan huruf Latin. Bagaimana sebaiknya menuliskan kata-kata Arab tersebut, sedekat mungkin dengan bunyinya, atau sedapat mungkin memakai bentuk yang sudah diserap dalam bahasa Indonesia?
Coba mana yang lebih baik dan benar dari contoh-contoh berikut ini (yang pertama adalah transliterasi yang kami yakini paling dekat dengan ucapan aslinya dalam bahasa Arab).
'Arob - Arab
'ustadz - ustadz - ustaz
akhirat - akhierat
bathil - batil
dholim - dzalim - zalim - lalim
du'a - do'a - doa
ikhlas - ihlas
makhluq - makhluk - mahluk
manfa'at - manfaat
Qur'an - Quran
Romadhon - Ramadhan - Ramadan
ru'yah - rukyat
ruku' - rukuk
shodaqoh - shadaqah - sedekah
sholat - shalat - salat
sholih - shalih - shaleh - saleh
syaithon - syaitan - syetan - setan
syari'at - syariat
taqdir - takdir
tho'at - ta'at - taat
Sebagian orang tentu akan berpendapat untuk menggunakan terminologi yang sudah diserap dalam bahasa Indonesia. Masalahnya, bila kita ingin mencari arti asli terminologi itu dalam kamus (yang tentu saja diurutkan sesuai dengan abjad Arab), kita sering mengalami kesulitan. Dan tak jarang, perbedaan yang sangat sedikit (seperti perbedaan panjang pendek) dalam bahasa Arab sangat vital, dan bisa merubah arti 180 derajat.
Untuk memberi tahu cara mengucapkan suatu kata dalam bahasa asing, para ahli fonologi biasanya menggunakan simbol-simbol fonologi internasional, yang sayang tidak tersedia pada mesin ketik atau keyboard PC biasa. Kita tentu sering melihat bentuk simbol fonologi ini kalau membuka sebuah kamus yang baik (misalnya kamus Inggris-Indonesia dari Hassan Sadily).
Sementara itu para ahli bahasa Arab biasanya cenderung membuat tabel transliterasi. Sayang, di Indonesia sendiripun sepertinya tabel ini belum distandardisasi. Akibatnya ada yang menulis huruf ke-15 dari abjad Arab dengan DH, ada pula yang dengan DL, dan hal ini bisa membingungkan dengan huruf ke-9 atau huruf ke-17. Contoh kerancuan ini bisa dilihat di berbagai terjemahan Al-Quran atau buku agama yang ada. Kami sendiri juga sering kebingungan, karena di suatu literatur ditulis begini, di literatur lain begitu, sementara di Al-Qur'an digital yang kami punya lain lagi transliterasinya.
Persoalannya makin rumit, bila kata Arab yang dilatinkan itu ingin kita tulis untuk orang asing. Huruf ke-3 dari abjad Arab yang dalam bahasa Indonesia biasanya ditulis dengan TS, dalam bahasa Inggris ditulis TH. Maklum, suara TH dalam think sama dengan dalam hadits. Dalam buku berbahasa Inggris, hadits akan ditulis hadith. Hal ini tentu akan confuse dengan huruf ke-16, yang dalam bahasa Indonesia ditulis TH. Demikian juga dengan huruf ke-12. Dalam bahasa Indonesia ditulis SYawal. Sedang dalam bahasa Inggris ditulis SHawal. Memang, orang Inggris mengucapkan SH sama seperti kita - orang Indonesia - mengucapkan SY.
Karena kami tidak bisa memutuskan mana yang sebaiknya dipakai (yang terdekat dengan ucapan asli, atau yang sudah diserap dalam bahasa Indonesia), maka wajarlah, bila dalam manuskript ini, penulisan kata-kata dari bahasa Arab sering tidak seragam.
Semoga para pembaca maklum adanya.
Pedoman Khutbah / Ceramah Agama
Rukun khutbah wajib dipakai dalam setiap khutbah Jum'at, dan sunnah dipakai dalam setiap ceramah majelis ta'lim (pengajian). Dengan demikian, barangsiapa yang mendapat amanah (kepercayaan) untuk memimpin suatu majelis ta'lim hendaknya memperhatikan rukun khutbah ini.
Rukun Khutbah:
1. Salam
"As-salaa-mu'alaikum warahmatullahi wabarakaa-tuh".
2. Hamdalah
- banyak variasinya. Paling baik mengambil ayat Al-Quran yang dimulai dengan hamdalah.
- contoh:
"Innal-hamda-lillaah, nahmaduhuu-wanasta-'inuhuu, wanastagh-firuh, wana'uudzu billaahi min sururin anfusinaa, wamin sayyiati 'a'maalinaa, man yahdillaahu falaa mudhillalah, waman yudh-lil falaa haadiyalah"
Lihat QS: 6:1, 7:43, 17:111, 18:1, 34:1, 35:1).
3. Syahadah
"Asy-hadu-allaa-ilaa-ha-illallah-wah-da-huu-laa-syarii-kalah, waasy-hadu-anna-Muhammaddan-'abduhuu-wa-rasuu-luh"
4. shalawat
"Allah-humma-shalli-'alaa-Muhammad, wa'alaa-'aali Muhammad, kamaa-sholaita-'alaa Ibraahiim, wa'alaa-'aali Ibraahiim, wabaariq-'alaa-Muhammad, wa'alaa-'aali Muhammad, kamaa-baraqta-'alaa Ibraahiim, wa'alaa-'aali Ibraahiim, fil-'alaamiina-innaka hamiid-dum-majiid"
5. Mengutip suatu ayat dalam Al-Quran:
"Qolallahu ta'aala fiil kitaabil Karim, a'uudzu-billaahi-minasy-syaithoonir-rajiim, bismillaahir-rahmaanir-rahiim:
......... (ayat)........."
5* Mengutip suatu hadits shahih (optional)
"Wa qoola Rasulullah saw: ......... (hadits) ......."
6. Seruan Mengajak bertaqwa
"Ittaqullaha haqqa tuqootih, walaa tamuu-tunna, illaa wa antum muslimuun" (=marilah bertaqwa, dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah mati,kecuali dalam keadaan berserah diri).
... kemudian isi khutbah ...
(untuk pengajian yang berisi diskusi, sebaiknya hadirin diajak bersama-sama baca Basmalah).
7. Penutup:
Do'a untuk bersama+ doa penutup majelis ta'lim
"Allahummagh fir lil mu'minii-na, wal mu'minaat, wal muslimiina wal muslimaat, al ahya i minhum wal amwaat" (=Ya Allah ampunilah orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, orang-orang muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati).
"Allahumma arinal haqqo haqqo, war zuq nat tibaa'ah, wa arinal baathila-baathila, war zuqnat tinaaba" (=Ya Allah tunjukkan yang benar itu benar, dan pimpinlah kami ke jalan itu, dan tunjukkan yang salah itu salah, dan jagalah kami agar jangan mendekatinya)
.
7* Untuk majelis ta'lim: kemudian bersama-sama membaca hamdalah:
"Alhamdulillahi rabbil 'aalaamiin"
dan diakhiri dengan Wassalam
(untuk khutbah Jum'at: "wa iqaamis sholaah")..
Mengapa doa tidak dikabulkan Allah?
Ibrahim bin Adham (seorang ulama abad VII) menyebutkan sepuluh penyebab doa tidak dikabulkan oleh Allah:
1. mengaku mengenal Allah, namun tidak menyembah-Nya sebagaimana mestinya.
2. membaca Al-Qur'an atau melagukannya namun tidak memahami isinya atau mengamalkannya.
3. mengatakan cinta pada Rasulullah saw, namun meninggalkan sunnahnya dan perbuatannya hanya mengikuti tradisi nenek moyang.
4. berikrar menjadi musuh syetan, namun patuh kepadanya atau kepada hawa nafsunya.
5. berdoa agar dilepaskan dari neraka, namun melicinkan jalan ke sana dengan maksiat.
6. berdoa agar masuk syurga, namun tidak mau menyiapkan bekal untuk masuk ke dalamnya.
7. meyakini bahwa kematian pasti datang, namun tidak mempersiapkan diri menghadapinya.
8. sibuk mengurus aib saudaranya, namun selalu lupa untuk introspeksi diri.
9. menggunakan nikmat Allah, namun lalai mensyukurinya.
10. ikut menguburkan jenazah, namun tiada pernah mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Alamat-alamat Penting
Islamic Centre
Am Hubertusdamm
1020 Wien
(S1/S2/S3/U6 Strandbaeder)
Tempat ibadah ini adalah satu-satunya bangunan yang ujudnya seperti masjid. Tempat sholat Jum'at bagi kebanyakan staf diplomatik dari negeri-negeri muslim.
Masjid-masjid lainnya, seperti yang akan disebutkan di bawah ini, menumpang di suatu gedung, dan sesungguhnya hanyalah suatu appartemen, bahkan terkadang hanyalah ruang gudang di bawah tanah (keller) yang diadaptasi. Namun demikian justru di masjid-masjid ini ditemui kegiatan yang cukup beraneka ragam. Bahkan kebanyakan juga memiliki kantin yang buka hampir tiap saat sholat 5 waktu; serta perpustakaan buku / kaset / video yang bisa dipinjam. Karena masjid-masjid ini biasanya dibiayai dengan iuran dari jama'ah, maka dapat dibilang jama'ahnya cukup homogen dalam segi bahasa. Karena itu tak heran bila khutbah Jum'atpun sebagian besar dalam bahasa mereka.
Masjid "Anadolu" (turki)
Pernerstorgasse 57-16 Tel: 620296
1100 Wien
(Strassenbahn 6 / S-Bahn Matzleindorferplatz)
Masjid "Aya-Sofia" (turki)
Neubaugasse 8
1070 Wien
(Bus 13A / U3 Neubaugasse)
Masjid Bernhardgasse
Islamische Glaubengemeinschaft
Bernhardgasse 5
1070 Wien
(U6-Thaliastrasse)
Masjid "Bilal" (pakistan)
Pakistanischer Islamischer Kultur Verein.
Diefenbachgasse 12/12 Tel: 8304315
1150 Wien
(U6/U4 Laengenfeldgasse)
di masjid ini sebelum khutbah diadakan pengajian dengan tanya jawab. Khutbah Jum'atnya sendiri diadakan dengan sangat singkat.
Masjid Garbergasse (bosnia)
Garbergasse
1060 Wien
masjid ini merupakan pusat koordinasi pelayanan terhadap pengungsi muslim bosnia.
Masjid Korbergasse (turki)
Korbergasse
1120 Wien
(12A/U4 Margareten Guertel)
Masjid Lindengasse (arab)
Islamische Union Wien
Lindengasse 1-12 Tel: 935669
1070 Wien
(Strassenbahn 49 Stiftgasse)
Masjid Praterstrasse (arab)
Islamische Vereinigung in OEsterreich
Praterstrasse 52 Tel: 2146291
1020 Wien
(U1 Nestroyplatz)
Masjid Rafaelgasse (iran/syi'i)
Rafaelgasse
1200 Wien
(Strassenbahn 31-32)
Masjid "Selimiye" (turki)
Rauscherstrasse 13-A Tel: 3307328
1200 Wien
(Strassenbahn 5)
Dulu di Werdertorgasse 4/1 (U2 Schottenring) terdapat pula sebuah appartemen yang difungsikan sebagai masjid oleh jama'ah Albania. Masjid ini bernama: Moslemische Sozial Dienst (Muslim Social Service Socienty). Masjid ini merupakan cikal bakal Islamic Center. Pada tahun 1993, masjid ini dipakai sebagai pusat pelayanan pengungsi Bosnia. Namun karena fasilitas interkom di gedung tempat appartemen itu berada tidak memadai, sedangkan arus keluar masuk orang relatif besar, lama-lama hal ini mengundang reaksi negatif dari tetangga kanan kiri, yang bahkan sampai ke pengadilan. Kini kurang diketahui dengan jelas apakah masjid itu masih berfungsi.
Selain masjid-masjid di atas, ada pula tempat non masjid yang dipakai untuk sholat Jum'at yaitu di:
Afro Asiatische Insitut (Grosser Saal)
Tuerkenstrasse 3
1090 Wien
(U2 Schottentor).
- di sini khutbah Jum'at selalu dimulai pk 13.
keistimewaan dari khutbah Jum'at di sini adalah isi khutbah selalu diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, jadi memungkinkan mereka yang hanya menguasai bahasa Jerman untuk ikut memahami isi khutbah.
Mushola AKH
Sebuah mushola juga ada dalam gedung utama Rumah Sakit Umum Wina (AKH - Waehringergurtel 18-20), tepatnya di Ebene-5, berdampingan dengan tempat ibadah Yahudi, Protestan dan Katholik.
Tempat penjualan daging yang disembelih secara islami:
Hampir setiap masjid yang memiliki kantin juga menjual daging sapi, kambing atau ayam yang disembelih secara islami. Hanya saja biasanya daging tersebut sudah dibekukan. Di pasar biasa terdapat juga beberapa tempat penjualan "daging islami" yang segar, yakni di:
Landstrasser Markt (U4/U3 Landstrasse)
Haji Baba, Kios no. 27
Muhamed Abdel Maomen, Kios no. 13
Di Naschmarkt (U4-Kettenbrueckengasse) terdapat juga beberapa kios yang menjual daging yang disembelih secara Islam. Coba tanyakan terlebih dahulu, karena pernah, sebuah kios berganti pemiliknya, dan pemilik baru ini (meski sama-sama orang Turki) ternyata menjual daging biasa, yang tidak disembelih secara Islam. Uniknya, ketika pembelinya kebetulan seorang muslimah yang berjilbab, mereka bilang, "Maaf, ini ayam biasa, bukan ayam yang disembelih secara Islam".
Lain-lain
-zakat lewat masjid
Semua masjid di atas mengurusi pembayaran zakat, baik zakat mal maupun zakat fitrah. Mereka menyalurkan zakat tersebut baik ke keluarga-keluarga faqir miskin di Wina (pengungsi Bosnia, muslim yang kehilangan pekerjaan etc) maupun untuk dikirim ke negeri Muslim di luar Austria.
-zakat atau qurban lewat kantor pos
Bila kita ingin mengirimkan zakat atau qurban ke Indonesia, cara yang paling cepat (waktu sampai sekitar setengah bulan) dan murah adalah dengan poswesel di kantor pos. Kita mengisi internationale Aufgabenschein yang berwarna merah. Biaya pengirimannya (1994) adalah per 100,- Dollar = 35 Schilling. Jumlah maximum per Aufgabenschein adalah 10000 Schilling. Jadi bila melebihi jumlah itu, bagi saja dalam beberapa Aufgabenschein. Sedangkan alamat penerima di Indonesia bisa account-Bank, bisa pula alamat rumah.
-organisator haji di Wina
Masjid Praterstrasse mengorganisir haji dari Wina. Namun jama'ahnya sebagian besar orang-orang Arab yang tinggal di Wina, sehingga komunikasi di dalam jama'ah tentu saja dalam bahasa Arab atau Jerman. Tahun 1994 biaya hajinya komplit 20.000,- Schilling.
Masjid Rafaelgasse juga mengorganisir haji dari Wina. Di sini jama'ahnya mayoritas orang Iran, sehingga ritual yang ditempuh cenderung menggunakan madzhab syi'ah (misalnya tidak boleh menggunakan payung etc). Ada acara mampir ke kota-kota suci di Iran.
Di Belanda ada biro perjalanan yang rutin menyelenggarakan ibadah haji. Kita bisa bergabung dengan mereka di Jeddah. Tentunya jadwal pesawat mesti diperhatikan. Kalau mau aman ya berangkat dari Belanda saja.
Hadj Groep AL-HIDAYAH Holland
Bali Indah Travel
Hoefkade 35 Unit 1
2526 BN Den Haag
telp: 070-3800013 / 3805452
Contact Person: Hamdi Raffiuddin.
-organisator haji lewat KBRI
Konsulat Jendral RI di Jeddah menyelenggarakan haji LUNEG (Haji Luar Negeri), dan biasanya membuat edaran ke semua KBRI di seluruh dunia. Dengan demikian peserta haji LUNEG umumnya memang anggota corps diplomatik (Departemen Luar Negeri RI) dan keluarganya. Biayanya kira-kira setara dengan haji VIP, yaitu US$ 3500,-/orang, belum termasuk ticket pesawat, cek haji, imunisasi dan visa yang harus diurus sendiri (kira-kira US$ 1500,- / orang).
-kebutuhan buku-buku Islam
Hampir setiap masjid menyediakan buku-buku Islam yang dijual, hanya saja paling banyak dalam bahasa Arab. Islamic Center (am Hubertusdamm) terkadang menyediakan juga buku-buku Islam dalam bahasa Jerman, namun koleksinya tidak begitu banyak. Namun buku-buku Islam dapat dipesan langsung ke:
Islamisches Zentrum Muenchen
Wallnerstrasse 1-5 Tel: (+60-89) 325061-62
8000 Muenchen 45
Germany
Koleksi buku-buku Islam di sini dapat dibilang yang paling lengkap di Eropa.
-pernikahan
Islamic Center hanya bersedia menikahkan secara islami bila mempelai sudah mendaftarkan pernikahannya di kantor catatan sipil (Standesamt) lebih dahulu.
-bila ada kematian
Peristiwa kematian bisa terjadi kapan saja. Dan tidak semua muslim yang wafat di Wina mendapat kemungkinan untuk dikuburkan di tanah air asalnya. Karena itu mesti diketahui contact person yang berpengalaman dalam penanganan jenazah secara islami, sejak dari memandikan hingga menguburkannya. Hampir setiap masjid dalam daftar di atas memiliki organisasi yang rapi, yang mencakup seksi penguburan jenazah. Sayang, di Zentral Friedhof belum terdapat satu kapling khusus untuk dipakai oleh ummat Islam (seperti halnya yang sudah dimiliki oleh ummat Katholik, Protestan dan Yahudi). Kuburan ummat Islam terletak terpencar bercampur dengan kuburan-kuburan lainnya. Dengan demikian arah jenazah juga seadanya.
Referensi Utama
Dalam Bahasa Indonesia:
Al-Qur'an dan Terjemahannya.
Departemen Agama RI, 1975.
Al-Qur'an dan Terjemahannya dalam program TARJAMAH, 1994.
Anshari, Endang Syaifudin: Wawasan Islam, Pokok-Pokok pikiran tentang Islam dan Ummatnya. Pustaka Salman ITB, Bandung, 1983.
Asyarie, Sukmadjaya - Rosi Yusuf: Indeks Al-Qur'an. Pustaka Salman ITB, Bandung, 1984.
Hadhiri, Choiruddin: Klasifikasi Kandungan Al-Quran. Gema Insani Press, Jakarta, 1993.
Qardhawi, Yusuf: Kaifa Nata'amalu Ma'a As-Sunnah An-Nabawiyyah (Bagaimana Memahami Hadis Nabi ). Karisma, Bandung, 1993.
Dalam Bahasa Jerman:
Hunke, Sigrid: Allahs Sonne ueber dem Abendland, unser arabisches Erbe. Fischer, Frankfurt, 1990.
Qardhawi, Yusuf: Al-Halal wa-l Haram fi-l-islam (Erlaubte und Verbotene im Islam). Bavaria Verlag, Muenchen, 1989.
Rassoul, Muhammad Ahmad: Die ungefaehre Bedeutung des Al-Qur'an Al-Karim in deutscher Sprache. Verlag Islamische Bibliothek, Koeln, 1988.
Sahih al-Bukhari, Nachrichten von Taten und Ausspruechen des Propheten Muhammad, uebersetzt von Dieter Ferchl. Philipp Reclam jun. Stuttgart, 1991
Dalam Bahasa Inggris:
A. Yusuf Ali: Quran Translation dalam program ALIM.
Sahih Bukhari dalam program ALIM.
Sekapur Sirih
Sampaikanlah sesuatu dariku, biarpun cuma satu ayat
(Al-Hadits)
Islam menghambat kemajuan. Islam tidak demokratis. Islam merendahkan martabat wanita.
Itulah anggapan-anggapan orang Barat, yang harus dijadikan sebagai tantangan bagi setiap muslim, untuk mempelajari Islam lebih dalam. Menjadi seorang muslim tidak hanya cukup dengan tidak makan babi atau tidak minum alkohol. Menjadi seorang muslim juga bukan jalan pintas untuk bisa beristri sampai empat. Ada begitu banyak hal yang harus diketahui sehingga seseorang memang pantas untuk menyandang predikat muslim. Karena itulah seorang muslim dituntut untuk terus belajar, sampai ke liang kuburnya. Hal ini karena Islam adalah sistem hidup yang kaffah, yang menyeluruh, yang diwahyukan oleh Allah untuk menjaga keharmonian alam semesta. Islam bukanlah hanya sekedar shalat, dan seseorang tidaklah otomatis sempurna kemuslimannya setelah naik haji.
Manuskript ini merupakan rangkaian materi kajian Islam yang berhasil kami kumpulkan selama kami berada di Wina Austria. Sebagian besar disarikan dari makalah diskusi pengajian dua mingguan pelajar dan mahasiswa Indonesia di Wina. Selain itu terdapat juga beberapa materi dari:
Buletin Warga Pengajian Wina yang dibagikan pada jama'ah pengajian umum di KBRI.
Materi pengajian remaja Ahad pagi di KBRI, di mana kami menjadi pengasuhnya.
Posting keislaman di internet (atina-is, Is-Net, soc.religion.islam)
Kajian Islam lainnya dengan ummat Islam di Austria.
Semula materi-materi ini dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan waktu, seperti pada saat menjelang Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, Ramadhan, Nuzulul Qur'an, Iedul Fithri, Iedul Adha, Tahun Baru Hijriyah hingga ke Hari Raya ummat Nasrani dan Tahun Baru Masehi atau juga untuk menghadapi peristiwa-peristiwa aktual, mulai dari Konferensi Hak Asasi Manusia di Wina, Tragedi Bosnia, Isyu Lingkungan Hidup, dan lain sebagainya. Sering pula suatu topik merupakan usulan dari jama'ah dan dipersiapkan oleh salah seorang anggota jama'ah.
Materi kajian Islam tersebut kemudian dirangkai dalam suatu susunan, yang dimulai dari dasar-dasar keimanan, rukun Islam hingga berbagai thema sehari-hari yang sistemik, yang sering menjadi pertanyaan bagi seorang Muslim yang tinggal di Luar Negeri. Dengan demikian diharapkan manuskript ini bisa menambah perbendaharaan referensi yang cukup komprehensif.
Manuskript ini juga dilengkapi dengan berbagai informasi tambahan yang mudah-mudahan berguna bagi ummat Islam yang berada atau akan tinggal di Wina, seperti jadwal sholat di beberapa kota terpenting di Austria, daftar alamat Masjid dan beberapa catatan yang perlu diketahui oleh ummat Islam di Wina khususnya, Austria umumnya.
Semoga Bunga Rampai Kajian Islam di Wina ini bisa bermanfaat bagi kami pribadi dan juga setiap insan Muslim di muka bumi Allah di manapun berada.
Akhirnya, bila ada yang benar di manuskript ini, itu karena sumbernya benar - yaitu Al-Qur'an-ul Karim, namun jika ada yang salah, itu karena kekhilafan dan kelemahan kami semata.
Semoga Allah meridhoi usaha ini. Amien.
Wina, Ramadhan 1415 H / Februari 1995
Fahmi Amhar
Arum Harjanti
Daftar Isi
Buku ini murni diambil dari file tentang Bunga Rampai Kajian Islam di Wina
oleh F. Amhar, A. Harjanti yang secara tidak sengaja kami temukan.
Dengan ini kami mohon ijin sekaligus maaf kepada orang-orang/ pihak yang telah membuat Kajian Islam ini.
Dengan tidak mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, buku
ini semata-mata buat untuk kepentingan pribadi dalam proses pembelajaran diri, dan sama sekali tidak dikomersialkan
Dostları ilə paylaş: |