Moh. Amirudin



Yüklə 13,29 Kb.
tarix30.12.2018
ölçüsü13,29 Kb.
#88095

NAMA

: MOH. AMIRUDIN


NIM

: 243 062 190




ISTILAH-ISTILAH MANUSIA DALAM AL-QUR’AN
Kata yang digunakan al-quran untuk menunjuk manusia di antaranya adalah kata “ basyhar” dan kata yang trdiri dari huruf alif, nun dan siin, semacam insan, ins, nas atau unas, di samping itu menggunakan kata bani adam dan dhuriyat adam.

Kata “al-insan” yang diterjemahkan dengan arti “manusia” terambil dari akar kata “uns” yang berarti “ senang”, “jinak” dan harmonis, atau dia terambil dari akar kata “ nas-y” yang berarti lupa” ada juga pendapat yang mengembalikan akar katanya pada “ naus” yang berarti “ pergerakan atau dinamika”. Maka makna di atas memberi gambaran sepintas tentang potensi atau sifat makhluk tersebut, yakni bahwa ia memiliki sifat lupa, kemampuan bergerak yang melahirkan dinamika, ia juga adalah makhluk yang selalu atau sewajarkan melahirkan rasa senang, harmonisme dan kebahagiaan kepada pihak-pihak lain. Dengan demikian kata “insan” digunakan al-quran untuk menunjuk kepada manusia totalitasnya : jiwa dan raga. Manusia berbeda antara seseorang dengan yang lainya, akibat perbedaan fisik, mental dan kecerdasan. Kata insan di sebut sebanyak 65kali yang pada umumnya menjelaskan tentang hakikat manusia. Sebagaimana firma-Nya:

”Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari sari pati tanah kemudian kami jadikan nuthfah dalam tempat yang kokoh (rahim) kemudian nuthfah itu kami jadiakan ’alaqoh. Lalu ’alaqoh itu kami jadikan mudhqhoh(segumpal daging) dan mudhqhah itu kami jadikan tulang, selanjutnya tulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan ia makhluk yang berbentuk lain. Maka maha besar Allah sebaik-baik pencipta (A- Mu’minun ayat 12-14)”.

Kata “bashar” berasal dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata”basharah” bararti kulit. Manusia dinamai bashar karena kulitnya tampak jelas dan berbeda dengan kulit binatang lain. Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam bentuk tungal dan sekali dalam muthama untuk menunjuk manusia dari sudut lahiriyyahnya, serta persamaan dengan manusia lainya.

Dari sisi lain penggunaan kata bashar mengisyaratkan bahwa proses kejadian manusia sebagai basyar melalui tahap-tahap sehibngga mencapai tahap kedewasaan. Dalam Firman-Nya

”Dan diantara tanda-tanda kekuasaanya ialah Dia menciptakanmu dari tanah. Kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) menusia yang bertebaran ( QS. Ar-Ruum 20-30)”.

Maryam As. Mengungkapkan keheranannya dapat memperoleh anak padahal dia belum pernah disentuh oleh basyar (manusia dewasa yang mampu berhubungan seks) Firman (QS. Al- Imron 3-47)

Kata ”bashiruhunna” yang digunakan Al-Qur’an sebanyak 2 kali diartikan hubungan seks. (Firman surat Al-Baqoroh (2) :187)

Kata An-Nass digunakan dalam Al-Qur’an se3banyak 240 kali dan tersebar dalam 53 surat. Kata An-Nass menunjukan eksistensi manusia sebagai makhluk sosial secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau kekafiranya. Firman Allah:

”Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan kamu pasti tidak akan bisa membuat (nya) peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Istilah bani adam Al-Qur’an disebutkan sebanayak 7 kali masing-masing dalam 7 ayat dan 7 surat. Berdasarkan konteks pembicaraan masing-masing ayat. Dijelaskan bahwa terdapat 3 ayat pembicaraan masing-masing ayat, dijelaskan bahwa terdapat 3 ayat yang membicarakan tentang keharusan manusia untuk memakai pakaian yang berguna u8ntuk memperindah tubuh dan menutup aurat. Sedang 3 ayat yang lainya dihubungkan dengan pembicaraan tentang keimanan dan penjelas tentang musuh utama yaitu syaiton dan 1 ayat ditegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang diberikan kelebihan yang dapat menguasai daratan dan lautan. Dan keseluran ayat yang mengandug kata bani adam dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dan keistimewaan dari makhluk lainya. Keistimewaan itu meliputi fitrah keagamaan, peradapan dan kemampuan memanfaatkan alam.

REFERENSI

Basuki, M.Ag dan Drs. Miftakhul Ulum ,M.Ag. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. STAIN PO Press. 2007


Prof. Dr. Muhammad Qura’ish Syihab, M.A. tafsir Al-Qur’an Al-Karim. Tafsir atas surat-surat pendek berdasarkan ukuran turunya wahyu. Pustaka hidayah. 1999. bandung.
Dr. Al Rasyidin, M.A. filsafat pendidikan islam. Ciputatat Press jakarta, 2005
Yüklə 13,29 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin