Alquran terjemahan bahasa indonesia



Yüklə 3,5 Mb.
səhifə51/101
tarix26.10.2017
ölçüsü3,5 Mb.
#14093
1   ...   47   48   49   50   51   52   53   54   ...   101

Selain itu, Kami pun menjadikan langit di atas mereka bagaikan atap yang ditinggikan. Langit itu Kami lindungi agar tidak jatuh atau menjatuhkan benda-bendanya kepada mereka. Meskipun demikian, mereka tetap enggan untuk meneliti dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat yang menunjukkan kekuasaan, kebijaksanaan dan kasih sayang Kami(1). (1) Ayat ini menyatakan bahwa langit dan benda-benda angkasa selalu dalam keadaan terlindungi yang saling menguatkan satu sama lain, sehingga tidak akan jatuh ke muka bumi. Definisi langit itu sendiri adalah "segala sesuatu yang ada di atas kita", mulai dari atmosfer yang melindungi penduduk bumi dari berbagai benda luar angkasa--seperti meteor, komet dan sinar gamma--yang mungkin jatuh ke permukaan bumi. Tanpa atmosfer, yang dipertahankan oleh bumi melalui daya grafitasi, kehidupan di muka bumi ini tidak akan berjalan dengan baik. Di atas lapisan atmosfer terdapat berbagai macam benda langit yang jarak antara satu sama lainnya berbeda-beda. Dengan demikian, yang dimaksud "wa ja'alnâ al-samâ'a saqfan mahfûzhan" pada bagian awal ayat ini adalah bahwa atmosfer dan seluruh benda langit yang terlihat pada posisinya masing-masing di kubah langit dan tampak oleh mata seolah-olah berada di permukaan kubah langit, secara horizontal kelihatan sangat luas, lebih luas jika dibandingkan dengan luasnya secara vertikal. Gejala ini akan semakin tampak jelas pada saat terbit atau terbenamnya matahari. Saat itu bola matahari kelihatan lebih besar jika dibandingkan dengan bola matahari saat berada di atas azimut. Hal itu disebabkan oleh tipuan mata sehingga kita dapat menentukan jarak horizontal jauh lebih tepat daripada jarak vertikal. Kubah langit ini mencakup atmosfer yang memiliki perbedaan karakter sesuai dengan ketinggiannya di atas permukaan bumi, di samping benda-benda langit lainnya yang kasat mata.

Allahlah yang menciptakan malam, siang, matahari dan bulan. Semua itu berjalan pada tempat yang telah ditentukan Allah dan beredar pada porosnya masing-masing yang tidak akan pernah melenceng dari garis edarnya(1). (1) Masing-masing benda langit mempunyai poros dan garis edar sendiri-sendiri. Semua benda langit itu tidak pernah kenal diam, tetapi terus beredar pada garis edarnya yang disebut orbit. Kenyataan ini tampak jelas terlihat pada matahari dan bulan. Demikian halnya dengan peredaran bumi pada porosnya menjadikan siang dan malam datang silih berganti seolah-olah beredar pula.

Tidak seorang pun sebelummu, Muhammad, yang Kami jadikan kekal dalam kehidupan ini sehingga orang-orang kafir itu menanti-nanti kematianmu. Bagaimana mereka menanti-nanti lalu bergembira dengan kematianmu, padahal mereka akan mati juga seperti kamu? Apakah, jika kamu mati, mereka akan tetap hidup?

Setiap jiwa pasti akan merasakan mati. Kami memperlakukan kalian sebagai orang yang diuji dengan berbagai kenikmatan dan bencana, agar nampak jelas siapa di antara kalian yang bersyukur atas kebaikan dan bersabar atas cobaan, dan siapa yang tidak bersyukur serta kecewa saat tertimpa musibah. Kalian semua akan kembali kepada Kami, lalu Kami akan memperhitungkan segala perbuatan kalian.

Apabila orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kepada ajaran yang kau bawa itu melihatmu, Muhammad, mereka hanya akan mengejek dan menghinamu. Mereka saling berkata kepada sesamanya, "Inikah orang yang mencela tuhan-tuhan kalian?" Padahal mereka sendiri tidak percaya dengan zikir kepada Allah yang melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka.

Jika dahulu mereka meminta agar siksaan untuk mereka disegerakan, itu memang sudah merupakan tabiat manusia. Akan Aku perlihatkan kepada kalian, wahai orang-orang yang menginginkan disegerakannya siksa, nikmat-Ku di dunia dan siksa-Ku di akhirat. Oleh karena itu, kalian tidak perlu minta dipercepat sesuatu yang memang pasti akan tiba(1). (1) Yang dimaksud dengan kata "âyâtî" ('ayat-ayat-Ku') dalam ayat ini adalah âyât kawniyyah, yaitu tanda-tanda wujud dan kekuasaan Allah yang terdapat di alam raya. Kemajuan ilmu pengetahuan akan dapat menyingkap tanda-tanda itu sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia pada waktu yang telah ditentukan. Maka, apabila waktu yang ditentukan itu telah tiba, Allah akan memudahkan manusia untuk dapat menyingkap rahasia tanda-tanda kekuasaan-Nya itu.

Dengan meminta dipercepat dan mengingkari bahwa siksaan itu akan tiba, orang-orang kafir itu berkata, "Kapankah siksa yang kalian janjikan itu akan tiba, hai orang orang yang beriman, jika kalian memang benar dengan apa yang kalian ucapkan?"

Kalau saja orang-orang yang ingkar kepada Allah itu mengetahui keadaan mereka ketika tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka dan punggung mereka, serta tidak menemukan orang yang mampu menolong mereka mengelakkanya, niscaya mereka tidak akan mengatakan yang mereka katakan ini.

Hari kiamat itu akan datang dengan tidak ditunggu dan dikira-kira, tetapi dengan tiba-tiba, sehingga mereka menjadi panik lalu tidak dapat menahan dan memperlambat kedatanganya agar dapat memohon ampun dari perbuatan mereka yang telah lampau.

Rasul-rasul sebelummu pun pernah diejek dan dihina oleh kaumnya yang ingkar. Mereka yang mengejek dan menghina itu akhirnya mendapat siksaan berupa ejekan dan hinaan yang mereka lemparkan itu.

Katakan kepada mereka, wahai Muhammad, "Siapakah yang dapat memelihara kalian dari azab Allah di waktu malam dan siang hari, dan siapa pula yang dapat memberi kasih sayang dan kenikmatan kepada kalian? Tak seorang pun yang dapat melakukan itu." Terhadap al-Qur'ân yang mengingatkan mereka tentang hal-hal yang dapat mendatangkan keuntungan dan mencegah siksaan, mereka malah berpaling.

Adakah mereka mempunyai tuhan selain Kami yang dapat memelihara mereka dari siksaan? Tidak. Mereka tidak dapat menolong diri sendiri, apalagi menolong orang lain. Dan tidak ada seseorang pun yang dapat menjaga dan menemani mereka jika Kami hendak memberikan siksaan dan memusnahkan mereka.

Kami memang tidak segera menyiksa mereka akibat kekufuran itu tetapi membiarkan dan memberikan kenikmatan di dunia seperti Kami membiarkan nenek moyang mereka sampai berumur panjang. Apakah mereka pura-pura buta lalu tidak melihat bahwa Kami mengurangi sisi-sisi bumi dengan cara penaklukan dan memenangkan orang-orang Mukmin? Merekakah yang menang, atau orang-orang Mukmin yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. untuk diberi kemenangan dan dukungan?(1). (1) Ayat ini merupakan salah satu bukti kemukjizatan al-Qur'ân dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Bumi, seperti ditunjukkan oleh ayat ini, tidak sepenuhnya bulat. Para ahli belum berhasil mengukur berbagai dimensi bumi sebelum ± 250 tahun yang lalu. Ketika sebuah misi yang terdiri atas para ahli mengadakan penelitian terhadap jarak panjang garis lintang di antara dua bujur yang sama panjang dan dipisah oleh satu derajat lengkung di seluruh belahan bumi, ditemukan bahwa separuh belahan katulistiwa lebih panjang dari separuh belahan kutub sekitar 21,5 km. Ini berarti bahwa bumi mengalami penyusutan pada sisi-sisinya yang tampak pada kutub utara dan kutub selatan. Bentuk dan dimensi bumi adalah dasar untuk menggambar peta.

Katakan, wahai Muhammad, "Aku tidak mengingatkan kalian dengan perkataanku sendiri. Aku hanya mengingatkan kalian dengan wahyu yang diberikan Allah kepadaku, sebuah perkataan yang mahabenar." Akibat panjangnya masa berpaling mereka dari kebenaran, pendengaran mereka ditutup oleh Allah hingga seolah-olah tuli. Dan seorang yang tuli tentu tidak akan dapat mendengar seruan ketika diingatkan tentang siksaan.

Yakinlah kamu bahwa jika mereka terkena sedikit siksaan yang mereka sepelekan, mereka akan berteriak ketakutan, "Alangkah meruginya kami! Dahulu kami benar-benar menzalimi diri sendiri dan orang lain dengan mengingkari apa yang diberitahukan kepada kami."

Kami menetapkan timbangan untuk menentukan keadilan pada hari kiamat. Maka, pada hari itu, tidak akan ada seorang pun yang dicurangi dengan pengurangan kebaikannya atau penambahan kejelekannya. Meskipun perbuatannya hanya seberat biji moster, akan Kami datangkan dan akan Kami perhitungkan. Cukuplah Kami sebagai penghitung, maka tak seorang pun akan dirugikan(1). (1) Ayat ini mengisyaratkan betapa ringannya biji moster (khardzal) itu. Melalui penelitian dapat diketahui bahwa satu kilogram biji moster terdiri atas 913. 000 butir. Dengan demikian, berat satu butir biji moster hanya sekitar satu per seribu gram, atau ± 1 mg., dan merupakan biji-bijian teringan yang diketahui umat manusia sampai sekarang. Oleh karena itu, biji ini sering digunakan untuk menimbang berat yang sangat detil dan halus.

Kami sungguh telah memberikan Tawrât kepada Mûsâ dan Hârûn, sebuah kitab suci yang membedakan antara yang benar dan yang salah, dan antara yang halal dan yang haram. Lebih dari itu, Tawrât merupakan cahaya yang menerangi jalan kebaikan dan kecemerlangan, di samping merupakan peringatan yang berguna bagi orang-orang yang bertakwa.

Yaitu orang-orang yang takut kepada Pencipta dan Penguasa mereka dalam keadaan tidak diketahui orang. Mereka tidak riya atau mengharap pujian seseorang, dan selalu takut akan kedahsyatan hari kiamat.

Al-Qur'ân ini adalah peringatan yang banyak mengandung kebaikan, yang Kami turunkan kepada kalian seperti halnya Kami menurunkan peringatan kepada Mûsâ. Bagaimana kalian mengingkarinya, padahal kalian adalah orang yang paling pantas untuk mengimaninya?

Sungguh, Ibrâhîm telah Kami berikan kematangan dan daya pikir dalam mencari kebenaran dengan tulus, sebelum Mûsâ dan Hârûn. Dan Kami Maha Mengetahui tentang kondisi dan keutamaannya hingga pantas membawa pesan-pesan Tuhan.

Ingatlah, wahai Rasulullah, ketika Ibrâhîm berkata kepada ayahnya dan pengikutnya seraya meremehkan patung-patung yang dahulu mereka agungkan dan mereka sembah, "Apa itu patung-patung yang kalian sembah?"

Mereka menjawab, "Kami melihat nenek moyang kami mengagungkan dan menyembahnya, maka kami pun mengikuti jejak mereka."

Ibrâhîm berkata, "Kalian dan nenek moyang kalian dahulu benar-benar amat jauh dari kebenaran."

Mereka menjawab, "Apakah kamu, dengan ucapanmu itu, membawa sesuatu yang kamu anggap benar kepada kami, atau hanya bermain-main saja dan tidak perlu diikuti?"

Ibrâhîm menjawab, "Aku tidak main-main dalam ucapanku tadi. Tuhan yang pantas kalian sembah dengan penuh pengagungan dan kekhusyukan adalah Allah, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya. Hanya Dialah yang pantas disembah. Dan aku termasuk orang-orang yang yakin, yang hanya berkata tentang apa yang dilihat dan diketahui."

Ibrâhîm berkata kepada dirinya sendiri, "Aku bersumpah demi Allah, akan mengatur siasat untuk menghancurkan patung-patung kalian setelah kalian pergi jauh meninggalkannya agar tampak sesatnya apa yang kalian lakukan."

Setelah mereka pergi meninggalkan patung-patung itu, Ibrâhîm mendatanginya lalu menghancurkannya berkeping-keping kecuali patung yang besar agar nantinya menjadi tempat bertanya bagi mereka tentang apa yang telah terjadi pada tuhan-tuhan mereka itu. Tentu, patung besar itu pun tidak akan dapat menjawab apa-apa. Dengan demikian kebatilan akan tampak jelas pada mereka.

Setelah mereka melihat apa yang terjadi pada tuhan-tuhan mereka itu, mereka pun berkata bahwa siapa yang melakukan hal ini terhadap tuhan-tuhan mereka sungguh termasuk orang yang menzalimi diri sendiri dengan menjerumuskannya untuk disiksa.

Di antara mereka ada yang berkata, "Kami mendengar ada seorang anak muda bernama Ibrâhîm yang menghina tuhan-tuhan kita."

Pembesar-pembesar mereka berkata, "Carilah ia dan datangkan ke sini untuk diperhitungkan di hadapan orang banyak, agar mereka menyaksikan apa yang telah ia lakukan!"

Setelah Ibrâhîm berhasil didatangkan, mereka berkata, "Kamukah yang melakukan ini semua terhadap tuhan-tuhan kami, Ibrâhîm?"

Dengan maksud mengingatkan kesesatan mereka, Ibrâhîm menjawab, "Tuhan terbesar itulah yang melakukannya. Tanyakan saja kepada tuhan-tuhan yang lain tentang siapa yang telah melakukan hal itu kalau mereka bisa menjawab pertanyaan kalian!"

Mereka pun menengok diri sendiri yang menyembah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan keuntungan dan mencegah kejahatan. Mereka menyadari kesalahannya. Sebagian mereka ada yang berkata, "Ibrâhîm tidaklah zalim. Kalianlah yang zalim dengan menyembah sesuatu yang tidak pantas disembah."

Tetapi mereka kemudian kembali terbawa oleh kesesatannya setelah sebelumnya sadar. Mereka bekata kepada Ibrâhîm, "Kamu tahu bahwa patung-patung yang kami sembah itu tidak dapat berbicara, tapi mengapa kamu menyuruh kami bertanya kepada mereka?"

Ibrâhîm berkata, "Selemah itukah keadaan patung-patung itu? Dan seperti itu pulakah sikap kalian terhadapnya, hingga kalian menyembah sesuatu selain Allah yang tidak akan menguntungkan bila kalian sembah dan tidak merugikan bila kalian abaikan?

Alangkah jeleknya kalian dan tuhan-tuhan kalian itu! Apakah kalian tidak mau berpikir dan merenungkan hal-hal yang kalian lihat itu? Patung-patung itu tidak pantas disembah."

Terjadilah pembicaraan di antara sesama mereka. Ada yang mengatakan, "Bakar saja dia dengan api. Jadikan hal itu sebagai wujud pembelaan kalian kepada tuhan, bila kalian benar-benar ingin melakukan sesuatu yang bisa menolong tuhan kalian!"

Kemudian Kami membuat api yang membakar Ibrâhîm menjadi dingin, mengandung keselamatan, dan tidak membahayakannya sama sekali.

Dengan pembakaran itu, mereka sebetulnya ingin membuat Ibrâhîm mati. Tetapi Kami menyelamatkannya. Dengan demikian, mereka Kami jadikan sebagai sekelompok orang yang paling merugi.

Begitulah, Kami telah menyelamatkan Ibrâhîm dan Lûth dari tipu daya orang-orang yang berbuat makar. Mereka berdua kemudian berpindah ke belahan bumi yang Kami penuhi dengan kebaikan untuk manusia dan tempat Kami mengutus banyak nabi.

Lalu Ibrâhîm Kami karuniakan Ishâq, dan Ya'qûb setelah Ishâq, sebagai tambahan atas permintaannya. Baik Ishâq maupun Ya'qûb, keduanya kemudian Kami jadikan orang-orang yang saleh.

Mereka juga Kami jadikan sebagai nabi yang menyeru dan menunjuki manusia kepada kebaikan dengan perintah Kami. Hal itu setelah Kami mengilhami mereka untuk melakukan kebaikan, mengerjakan salat dengan betul dan membayar zakat. Mereka pun kemudian tunduk dan ikhlas kepada Kami.

Sedangkan Lûth, ia Kami karuniai daya ketegasan dan kejelian dalam memutuskan masalah dan ilmu yang bermanfaat. Di samping itu, ia pun telah Kami selamatkan dari penduduk negeri yang melakukan jenis kejahatan yang ganjil. Mereka itu adalah suatu bangsa yang selalu melakukan kemungkaran dan keluar dari ketaatan kepada Allah dan tabiat normal.

Lûth Kami masukkan ke dalam golongan orang yang mendapat rahmat Kami. Dan dia memang pantas untuk dimasukkan ke dalam golongan orang saleh yang dinaungi oleh kasih sayang dan pertolongan Allah.

Setelah itu semua, berikut ini Aku sampaikan kisah Nûh yang hidup sebelum Ibrâhîm dan Lûth. Dia memohon kepada Tuhannya agar membersihkan bumi dari orang-orang yang keluar dari aturan agama. Doa itu Kami kabulkan, dan dia Kami selamatkan bersama keluarganya yang beriman dari bencana topan yang besar.

Dengan pertolongan Kami itu, berarti dia telah Kami selamatkan dari tipu daya kaumnya yang mendustakan ayat-ayat Kami yang membuktikan kerasulannya. Mereka benar-benar pelaku kejahatan yang, akhirnya, Kami tenggelamkan.

Sampaikanlah, wahai Muhammad, kisah Dâwûd dan Sulaymân. Suatu ketika, mereka berselisih dalam menyelesaikan masalah tanaman yang dimakan oleh sekawanan kambing orang lain di waktu malam. Kami Maha Mengetahui keputusan yang mereka berdua ambil dalam masalah itu (1). (1) Cerita lengkapnya adalah bahwa sekawanan kambing itu memakan habis tanaman pemilik ladang di malam hari. Nabi Dâwûd memutuskan agar kambing-kambing itu diberikan kepada pemilik ladang sebagai ganti dari tanaman yang rusak dan musnah. Sedangkan Nabi Sulaymân berpendapat bahwa kambing itu diberikan kepada pemilik ladang untuk sementara waktu saja, yaitu rentang waktu sampai tumbuhnya tanaman itu menjadi seperti semula.

Lalu Kami memahamkan kepada Sulaymân bagaimana seharusnya berfatwa. Dan keduanya Kami beri ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan tentang segala hal ihwal kehidupan. Kami menundukkan bersama Dâwûd gunung dan burung untuk menyucikan Allah dari segala sesuatu yang tidak pantas untuk-Nya. Semua itu Kami lakukan dengan kekuasaan Kami yang tidak terkalahkan.

Dâwûd juga Kami ajari cara menganyam baju besi untuk kalian pergunakan sebagai pelindung dari serangan keras bila terjadi perselisihan antara kelompok kalian dengan yang lain.

Kami menundukkan angin kepada Sulaymân, hingga berhembus kencang menuju belahan bumi yang Kami bekali dengan banyak kebaikan dengan kehendaknya. Kami Mahatahu segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu pun yang terlepas dari pengetahuan Kami, sekecil apa pun.

Kami juga menundukkan sebagian setan kepadanya. Dengan perintahnya, setan-setan itu menyelam ke dasar laut untuk mencari mutiara dan merjan, dan mengerjakan tugas-tugas lain seperti membangun benteng dan istana. Kami selalu mengawasi setan-setan itu hingga tidak menyebabkan suatu keburukan kepada siapa pun serta tidak membangkang kepada Sulaymân.

Ceritakan juga, wahai Muhammad, kisah Ayyûb. Tatkala menderita sakit, ia berdoa kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku, aku terserang penyakit yang membahayakan, dan Engkau adalah Zat Yang Paling Pengasih."

Permohonan itu kemudian Kami kabulkan. Ia Kami bebaskan dari penyakit yang menyerangnya, dan Kami karuniai anak lagi dua kali lebih banyak dari anak yang meninggalkannya. Hal itu Kami lakukan sebagai wujud kasih sayang Kami kepadanya, dan sebagai bahan pelajaran bagi yang lain agar bersabar dan haus akan kasih sayang Allah seperti dia.

Sampaikan juga berita tentang Ismâ'îl, Idrîs dan Dzû al-Kifl! Mereka semua termasuk dalam golongan orang-orang yang tabah dalam mengemban tugas dan menghadapi kesusahan hidup.

Mereka juga Kami masukkan ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan kasih sayang Kami, dan benar-benar termasuk dalam golongan orang-orang yang saleh.

Sebutkan pula kisah tentang Yûnus, tokoh utama peristiwa ikan paus. Suatu ketika ia merasa sesak dada karena kaumnya berpaling dari seruan yang ia sampaikan, hingga menyebabkannya marah dan pergi meninggalkan mereka. Dia menyangka bahwa Allah memperkenankan untuk melakukan hal itu dan tidak akan menghukumnya. Kemudian ia pun ditelan ikan paus dan hidup di dalam perutnya dalam kegelapan laut. Hingga, ketika ia mengakui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, ia pun memanjatkan doa kepada Allah seraya berkata, "Wahai Tuhanku, tidak ada sembahan yang sebenarnya kecuali Engkau. Aku menyucikan-Mu dari sesuatu yang tidak pantas bagi diri-Mu. Aku mengaku telah menganiaya diriku dengan melakukan hal-hal yang tidak membuat-Mu berkenan."

Lalu Kami pun mengabulkan permohonannya dan menyelamatkannya dari kesusahan yang sedang ia alami. Dengan cara penyelamatan seperti itu, Kami juga akan menyelamatkan orang-orang Mukmin yang mengakui kesalahan dan ikhlas berdoa kepada Kami.

Sampaikan juga kisah perjalanan Zakariyyâ, tatkala ia--setelah melihat kekuasan Allah yang membangkitkan harapan di dalam hati untuk memperoleh rahmat-Nya--berdoa kepada Tuhannya. Ia berkata, "Tuhanku, janganlah Engkau biarkan diriku sendirian tanpa penerus, sedangkan Engkau adalah sebaik-baik penerus bagi yang lain, karena hanya Engakaulah yang kekal setelah kemusnahan alam semesta."

Kemudian Kami mewujudkan harapannya. Doanya Kami kabulkan dan ia Kami karuniai--meskipun dalam umur yang sudah tua dan dalam keadaan istrinya mandul--seorang anak bernama Yahyâ. Sesungguhnya para nabi yang terpilih itu selalu bergegas untuk melakukan setiap perbuatan baik, memohon doa karena haus akan kasih sayang Kami, dan hanya takut serta mengagungkan diri Kami.

Selain tentang mereka itu, sampaikanlah juga cerita tentang Maryam yang selalu menjaga kehormatannya. Dan karenanya, Kami hembuskan ke dalam dirinya sebagian rahasia Kami, hingga ia dapat melahirkan anak tanpa suami. Ia dan putranya merupakan suatu bukti kekuasaan Kami dalam mengubah hukum sebab akibat, dan bukti bahwa Kami Mahakuasa atas segala sesuatu.

Agama Islam ini benar-benar agama yang harus kalian jaga pada saat masih utuh, serasi, dan tidak ada pertentangan antara hukum-hukumnya. Dari itu, janganlah kalian berpecah belah hingga menjadi berkelompok-kelompok dan berpartai-partai! Aku adalah pencipta dan pengatur urusan kalian. Maka beribadahlah kepada-Ku, dan jangan menyekutukan-Ku!

Tetapi, meskipun telah diberikan bimbingan seperti itu, ternyata kebanyakan orang berpecah belah menurut hawa nafsu, dan memotong-motong urusan agama. Dan karenanya mereka menjadi banyak golongan yang saling berselisih. Setiap kelompok itu, kelak akan kembali kepada Kami dan akan Kami hitung amal perbuatan mereka.

Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal perbuatan baik, sementara ia beriman kepada Allah dan agama yang diridai-Nya, urusannya tidak akan sia-sia sedikit pun. Sebaliknya ia akan diberi balasan dengan sempurna. Hal itu, karena segala usaha akan dicatat dengan teliti oleh juru tulis dari Kami yang tidak mungkin meninggalkan sesuatu sedikit pun.

Tidak mungkin bagi penduduk setiap negeri yang telah Kami binasakan akibat kezaliman mereka untuk tidak kembali kepada Kami di hari kiamat. Mereka pasti kembali dan akan dihitung perbuatan jelek mereka.

Hingga ketika dibuka pintu-pintu kejahatan dan kerusakan, dan anak keturunan Ya'jûj dan Ma'jûj mulai bergegas meninggalkan bagian tinggi dari jalan dan gunung untuk melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan kekacauan dan keresahan.

Hari kiamat yang dijanjikan pasti terjadi telah semakin dekat. Orang-orang kafir dikejutkan karena mereka tidak bisa memejamkan mata akibat ketakutan yang sangat. Mereka berteriak, "Alangkah takutnya kami dari kehancuran. Dahulu kami pernah tidak mengindahkan datangnya hari ini, bahkan kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri dengan kekufuran dan sikap keras kepala."

Dikatakan kepada mereka, "Kalian dan tuhan-tuhan selain Allah yang kalian sembah benar-benar akan menjadi bahan bakar neraka jahanam. Kalian akan masuk dan disiksa di dalamnya."

Jikalau yang kalian sembah selain Allah itu benar-benar tuhan yang pantas disembah, pasti mereka tidak akan masuk ke dalam neraka bersama kalian. Baik penyembah maupun yang disembah, semuanya akan kekal di dalam neraka.

Di dalamnya mereka mengeluarkan napas dari dada dengan suara seperti tercekik akibat kesesakan yang mereka alami. Mereka juga tidak akan mendengarkan sesuatu yang menyenangkan mereka.

Mereka yang Kami bimbing untuk mengikuti kebenaran dan melakukan perbuatan baik, serta Kami janjikan untuk mendapat nasib akhir yang baik, akan terjauhkan dari siksa neraka jahannam.

Mereka tidak akan mendengar desisan apinya, dan akan kekal dalam kesenangan yang mereka rasakan.

Mereka tidak gentar melihat bencana besar yang membuat takut orang-orang kafir itu. Sebaliknya, mereka akan disambut oleh para malaikat dengan ucapan selamat, seraya berkata, "Ini adalah hari penuh nikmat yang pernah dijanjikan Tuhan kepada kalian.

Hari ketika Kami melipat langit seperti melipat lembaran buku, dan mengembalikan semua makhluk untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan. Tak ada sesuatu pun yang membuat Kami tidak mampu untuk melakukan hal itu, karena Kamilah yang menciptakan mereka pada awal mulanya. Maka sebagaimana Kami menciptakan mereka sejak awalnya, Kami pun akan mengembalikan mereka lagi. Aku benar-benar berjanji untuk itu, dan akan selalu menepati segala hal yang pernah Aku janjikan."

Kami sungguh telah menuliskan dalam kitab Zabûr, kitab suci Dâwûd, bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang pantas untuk membangun dan menyediakan keperluan hidup yang layak di dalamnya.

Dalam berbagai berita tentang nabi-nabi dengan kaum mereka, tentang surga dan neraka yang telah Kami sampaikan itu terdapat suatu peringatan dan pelajaran yang cukup bagi suatu bangsa yang siap sedia untuk menyembah Allah semata, dan tidak tertipu oleh perhiasan dunia.

Kami tidak mengutusmu, wahai Nabi, kecuali sebagai perwujudan kasih sayang yang menyeluruh untuk alam semesta.


Yüklə 3,5 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   47   48   49   50   51   52   53   54   ...   101




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin