Korean fanfiction all stars


emang flames WAJIB BACA! WAJIB COMMENT



Yüklə 2,58 Mb.
səhifə23/31
tarix07.04.2018
ölçüsü2,58 Mb.
#47417
1   ...   19   20   21   22   23   24   25   26   ...   31
emang flames WAJIB BACA! WAJIB COMMENT

“Oppa…. Kau kangen aku tidak??” Tanyaku manja pada namja disebelahku,

“Kangen kok…” Jawabnya santai sambil membaca sebuah buku,

“Oppa… Kita ini sudah lama tidak bertemu. Masa begitu bertemu kau diamkan aku?” Rengekku manja. Tentu saja, kita sudah 2 minggu tidak bertemu. Namun dia tetap cuek dan terus membaca buku itu,

“Itu apa sih oppa?” Tanyaku kemudian merebut buku itu dari tangannya,

“heyya Hyunra!” Minho berusaha mengambilnya dariku. Tapi aku yang cekatan ini langsung menghindar. Untungnya dia menyerah.

Naskah? Aku membaca pelan-pelan naskah itu.

“Kau bermain drama?” tanyaku asal,

“nde..” Jawabnya singkat. Aku membelalakan mata,

“Jinjja? Dan kau akan menjadi seorang pianis?” Tanyaku excited, mungkin berlebihan. Minho hanya mengangguk lesu,

“Kenapa kau tidak senang?” Tanyaku lagi. Dia menggeleng kemudian berjalan menuju keyboard yang berada di sudut ruangan,

“Dengarkan ini…” tak lama Minho melantunkan sebuah lagu. Yah bagiku ini lagu teromantis yang pernah ada…

“ppyongsaeng gyuhtae isseulgae… I do…” Lantunnya,

“Neol sarang haningeol I do…” Terusku otomatis, kemudian dia berhenti memainkan pianonya dan tersenyum padaku,

“Nungwa biga wado akkyuhjumyunsuh I do… Nuhreul Jikyuhjulge my love…” Kamu melanjutkan reffrain lagu tersebut,

“Permainan pianoku buruk kan?”  Katanya kemudian menghela nafas. Aku berfikir mengingat permainan pianonya,

“Bagus kok.” Jawabku lagi. Sebetulnya aku kurang mendengarkan permainan pianonya karena terlalu terenyuh dia menyanyikan lagu itu,

“Aku harus giat berlatih…” Katanya berapi-api. Selanjutnya dia terus memainkan piano itu walaupun sebenarnya permainannya sudah bagus (menurutku).

Choi Minho, dia adalah namjachinguku. Kami sudah berpacaran sejak 2 tahun yang lalu. Kurang lebihnya, saat SHINee debut. Mungkin orang-orang suka berfikir, ‘bagaimana gaya pacaran seorang selebritis?’ Sejauh ini, yang aku lihat mereka sama. Hanya saja… Minho sedikit berbeda.

Minho bukan namja yang alim. Tapi dia berjanji tidak akan pernah mencumbu seorang perempuan terkecuali istrinya. Bagiku… Dia terlalu kuno. Bagaimana bisa sebuah hubungan terus berjalan tanpa adanya skinship? Mungkin aku termasuk yeoja yang sabar menunggu dia melakukan ‘itu’ padaku. Bahkan untuk sebuah ciuman!

Ya… Minho itu masih suci. Dia bahkan belum pernah berciuman dengan yeoja. Tak jarang pula aku mengambil kesempatan itu padanya. Namun hasilnya selalu nihil. Benteng keimanannya terlalu kuat. Padahal bagiku, untuk namja seusianya itu hal yang sangat aneh. Terlebih aku yakin berjuta-juta yeoja menginginkan bibirnya.

“Oppa… Masa kita akhirnya bertemu lagi dan kau mala latihan piano? Permainanmu itu sudah bagus kok…” Aku menarik tangannya untuk menjauhi keyboard,

“Nde…” Dia mengikutiku, kita berjalan kembali ke soda. Aku kembali membaca naskahnya, entah di episode berapa aku menemukan scene dimana MINHO HARUS MENCIUM SANG YEOJA. Aku kaget bukan main, bagaimana bisa Minho menerima tawaran ini? Bahkan aku yeoja chingunya belum pernah menciumnya!

“Akan ada adegan kissing?” Tanyaku pelan, Minho sedikit kaget dan kemudian merebut naskah itu dariku. Kemudian dia membacanya pelan-pelan,

“Mwo? Aigo~ Darimana adegan ini tercetak?” Kata Minho kaget, sepertinya diapun belum tahu bahwa ada adegan itu, pabo…

“terus bagaimana?” kataku dingin, aku hanya diam dan memikirkan bagaimana jika, FIRST KISS MINHO JATUH PADA AHJUMMA ITU?!

“Aku akan menolaknya… Tenang saja, aku akan mencoba mengatakannya pada Manager Jang.” Kata Minho santai. Aku hanya diam dan berfikir ulang. Inikan drama… Apa Minho fikir adegannya bisa berubah dengan mudah?

“Kok diam? wae? kau cemburu yah?” Minho mencolek pipiku dan menggodaku. Tawanya yang khas kembali pecah dan menghiasi wajahnya. Aku ikut tertawa, kemudian aku mendekatkan mukaku kepadanya. Berusaha untuk merebut first kissnya kembali >///<

“Lagi-lagi… Hyunra, kau ini sangat mesum!” Minho mendorong badanku pelan untuk membuat jarak darinya,

“heheehe, kan aku usaha oppa~” Aku ketawa cekikikan. Setidaknya suasana kembali mencair. Tiba-tiba handphone Minho berdering,

Minho-ya angkat telepon dari hyungmu ini! Jika tidak kau harus membelikanku satu box ayam.

Dari bunyi ringtonenya sepertinya aku sudah bisa menebak siapa yang meneleponnya.

“Onew hyung? Wae? Ah, manager Jang mau datang ke dorm? Arra, aku segera pulang.” Katanya kemudian menutup teleponnya. Perlu aku sedikit jelaskan. Hubungan kami ini backstreet, hanya member SHINee dan unnieku_yang_notabene_yeojachingu_dari_Onew_oppa lah yang mengetahuinya. Bahkan Manager Jang tidak tahu.

“Aku harus pulang…” Kata Minho terburu-buru. Dia segera mengambil jaket yang ada di gantungan belakang pintu, aku membantu memakaikannya.

“Kira-kira kapan kita bisa bertemu lagi?” Tanyaku, dia hanya menggeleng tidak tahu.

“Molla~ sehabis ini jadwalku akan sangat padat oleh jadwal syuting…” Katanya. Aku mengangguk. Setelah berpamitan akhirnya dia keluar dari apartemenky. Dan aku kembali sendiri, menunggu unnieku kembali dari kantornya.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

*Author POV*

Minho membawa mobilnya menuju dorm. “Hampir saja…”  kata Minho lirih. Mukanya bersemu merah jika mengingatnya. Dia tidak bisa membayangkan, semerah apa mukanya kalau tadi dia melakukannya dengan Hyunra. Sejujurnya, dialah orang yang paling tersiksa. Dia tidak ingin melakukannya dengan Hyunra. Sejujurnya dialah orang yang paling tersiksa. Dia ingin sekali mencium Hyunra, namun harus menahannya agar citra coolnya tidak rusak. Baginya mencium itu hal yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami-isteri. Dan jika ada yang melakukannya sebelum menikah, baginya hal itu akan merusak charisma yang dimiliki orang tersebut. Oleh karena itu, sang flaming charisma terus menjaga perasaannya ketika bersama kekasihnya Hyunra.

“Akhirnya kau pulang juga Ho,” Kata Key beitu Minho datang,

“Memangnya kenapa? Tanya Minho,

“Sepertinya manager Jang sudah mencium adanya hubungan antara kamu dengan Hyunra,” Ujar Key lagi,

“Bagaimana bisa? memangnya dia kenal dengan Hyunra? Hyunra kan bukan artis seperti Sekyung noona,” Kata Minho ngotot, tiba-tiba sebuah bantal medarat di kepalanya,

“Jangan bawa-bawa Sekyung!!” Kata Jonghyun dengan tatapan sangarnya, ‘Sepertinya dia masih sensi…’ batin minho.

“Bukan itu maksudku… Tapi sepertinya Hyung sudah tahu kalau kau punya yeoja chingu…” Kata Key menjelaskan,

“Kau harus menjaga jarak dengan Hyunra untuk saat ini,” Kata Onew menimpali. Minho berfikir lagi,

“Bagaimana dengan Hyung? Kau kan juga berpacaran dengan unnienya hyunra.” Tanya Minho dengan Onew,

“Jangan samakan aku denganmu. Minrin itu dewasa. Tidak bertemu beberapa bulan juga gak akan ngambek,” Kata Onew dengan nada bangga.

“Itusih karena Minrin noona tidak mencintaimu, khkhkh~” Kata Minho yang langsung kabur menuju ruang TV.

“Harry Potter 7? Kok bisa min? Tanya Minho senang, tentu saja. Karena jadwal SHINee yang padat dia belum bisa menonton sekuel ke tujuh film kesayangannya.

“Bajakan dong hyung, tadi ada Shawol yang kasih.” Kata Taemin bangga. Minho hanya ber-oh-ria kemudian duduk disebelah Taemin ikut menonton.

Tak selang berapa lama, Manager Jang datang. Dia ingin mengecek kondisi para member. Terlebih kesehatan Minho yang pasti akan lebih lelah dihari kedepannya.

“Hyung, kok kau tidak bilang ada kissing scenenya?” Kata Minho menggerutu begitu hyung-nya itu duduk,

“Lah, aku fikir kau sudah tahu. Lagipula, sekarang drama apa yang tidak ada kissing scenenya? Apalagi kau peran utama,” Kata Manager Jang santai,

“Kaukan tahu hyung… Aku tidak suka yang seperti itu.” Tolaj Minho. Manager Jang hanya tersenyum,

“Minho, inikan hanya drama… Kau kan tidak ada perasaan apa-apa dengan lwan mainmu, dibawa santai saja lah.” Kata manager Jang seperti tidak ada beban,

“tapikan….”

“Kenapa? Ada yang cemburu?” Selidik Manager Jang,

“Ada!” Kata Jonghyun keceplosan. Semua member langsung menatap nanar ke Jonghyun yang kembali pura-pura tidak tahu,

“Siapa?!” tanya manager Jang lagi,

“Shawol!”

“Flames!”

“Aku!”

Kata Onew, Key, dan Taemin bersamaan. Mendengar jawaban taemin semuanya langsung menatapnya, “Taemin… Tak kusangka kau…” Kata Key umma mendramatisir. Manager Jang malah tertawa dan tidak membahasnya lebih lanjut.



Onew menatap mata Minho, mata mereka bertatapan. Onew memberi telepati, ‘Minho, jangan bahas itu lagi. Jika kau membahasnya, kami tidak akan melindungmu lai,’ kira-kira itulah maksud tatapan Onew. Minho yang sepertinya mengerti hanya diam.

‘Apa yang harus kukatakan pada Hyunra nanti?’ batin Minho.

*Author POV end*

Sudah dua bulan ini aku tidak bertemu Minho. Sungguh rasanya seperti bertahun-tahun. Dan sudah seminggu ini dramanya tayang disalah satu stasiun TV. Aku termasuk penonton setianya.

Pukul 7 malam, aku menyalakan TV dan menunggu drama itu mulai. Tiba-tiba seseorang masuk kedalam. Ah, Minrin unnie.

“Dramanya belum mulaikan?” Tanyanya, aku mengangguk. Dia termasuk pengikut setia drama namjachinguku itu. Yang aku bingung bahkan sampai sekarang dia belum pernah menonton drama musical Onew oppa. Entah Band of Brother atau Rock of Ages. Padahal Onew oppa selalu memberikannya tiket agar dia menyisihkan waktu untuk menontonnya. Namun Minrin unni lebih memilih kerja lembur dikantor untuk mendapat tambahan uang.

Kami dengan serius mengikuri drama yang Minho mainkan. Buatku, aktingnya sangat bagus. Dia tidak terlihat seperti pertama kalinya bermain drama. Namun tiba-tiba aku kaget. Yak! KISSING SCENE ITU!!

“Loh? Hyunra… Itu?” Minrin unnie bertanya padaku karena dia bingung. Aku menggeleng memberi tanda bahwa aku tidak tahu apa-apa.

Aku langsung mengambil remote dan mematikan Tvnya. Aku berlari ke kamar dan langsung mengunci pintunya.

tok…tok…tok…

“Hyunra… Jangan ngambek begitu…” Kata Minrin unnie. Aku tetap diam, melihat kearah meja. Disana terdapat figura besar yang menyimpan foto-foto kami saat berdua. Dengan cepat aku mengambilnya dan melemparnya keluar jendela.

praaaaang!

Aku tidak perduli dengan Minho lagi kini. Jadi pertanyaannya adalah: ‘Dia menganggapku apa selama ini?’ Aku tidak habis fikir, dia menolak yeoja chingunya menciumnya tapi dengan ikhlas melakukan adegan kissing didrama. “MINHO PABOOOOO!!!” Aku melempar semua bantal ditempat tidurku. Aku mendengar Minrin noona terus saja mengetuk pintu menyuruhku untuk tenang. Tentu saja dia tidak mengerti perasaanku, karena aku yakin Onew oppa pernah yang menciumnya.

Aku menangis, terus menangis hingga aku tertidur. Namun, pukul tiga pagi aku terbangun karena lapar. Aku membuka pintu kamarku dan tiba-tiba sebuah tubuh jatuh ke kakiku.

“Minho oppa?” Aku membantunya bangun. Begitu melihatku dia langsung memelukku, Aku mengumpulkan tenagaku dan mendorongnya, “Lepaskan!” Teriakku,

“Mian, aku hanya ingin menjelaskan semuanya padamu.” Kata Minho. Aku diam dan pergi menuju ruang makan meninggalkannya. Dia tetap diam di depan kamarku dan memperhatikanku darisana.

‘Aish, kenapa gak ada makanan?!’ Gerutu dalam hati begitu membuka tutup saji. Aku segera ke dapur mencari persediaan ramen. Dan hasilnya nihil. Minho tertawa memperhatikanku, aku diam dan langsung berjalan ke kamar Minrin unnie.

“Unnieeee…” Aku membuka selimut yang menutupinya dan menggoyang-goyangkan badannya. Dia tidak juga terbangun, malah hanya menarik selimut yang tadi aku buka menutupi kepalanya.

“Unnie buatkan aku makanan…” Pintaku seperti anak kecil. Aku yang benar-benar pabo dalam memasak, kini hanya bisa mengandalkan bantuannya.

“sssst! Mintalah pada Minho!” Katanya yang bagiku ngaco. Tidakkah dia tahu aku sudah ingin putus? aish~

“Dasar tukang tidur! Ayam!” Kataku kesal kemudian meninggalkan kamarnya. Begitu aku lihat ruang tamu, aku melihat Minho duduk dan didepannya ada beberapa tangkap cheese sandwich khasnya. Aku menelan ludah, berusaha menahan laparku. Aku memutuskan mengabaikannya dan berjalan kembali ke kamarku. kriiiuuuuk kruk kruk. OKE, habis sudah, suara perutku ini pasti terdengar sampai Minho!”

“pft… Ayo sini makan…” Tawar Minho, aku hanya diam dan menatap kearah sandwich itu Tiba-tiba aku ada ide. Ya… membuat sandwich sendiri! Aku mengarahkan kakiku kedapur, “Bahannya sudah habis, ini yang terakhir,” Kata-kata Minjo menghentikan langkahku, ‘curang!’ umpatku dalam hati.

Terpaksa aku medekatinya dan memakan sandwich buatannya. Begitu habis, aku hanya mengucapkan terima kasih dan berdiri meninggalkannya. Tiba-tiba tangan Minho menarik tanganku dan menyuruhku untuk tetap duduk didekatnya.

“Mau apa?!” Tanyaku sinis,

“Menjelaskan semuanya,” Jawabnya,

“Biarkan aku mengatakan sesuatu dahulu…” kataku kemudian mengambil nafas menyiapkan perasaan, “Aku mau kita putus…” Kataku mencoba tegar, aku melihat ekspresi Minho yang kaget,

“Hanya karena itu? Karena itu kau minta putus?” tanya Minho lirih, dia terlihat kecewa padaku, ‘SEBENARNYA SIAPA YANG HARUSNYA KECEWA HAI CHOI MINHO?!!’ Teriakku dalam hati,

“Kau tidak tahu betapa sabarnya aku menjadi yeoja chingumu? Aku selalu bermimpi akulah yeoja yang merebut ciuman pertamamu! Tapi apa? Kamu memberikannya pada ahjumma yang bahkan aku tidak tahu siapa dia! Kau tahu Minho? AKU KECEWA!! Jika kau memang tidak mencintaiku lebih baik kau memutuskanku sejak dulu!” Semua unek-unekku keluar. Dan yang membuat aku kaget dia masih bisa tersenyum,

“Pacaran tidak harus mengenai skinship kan?” Tanya-nya,

“Tapi aku tidak suka first kissmu dengan ahjumma itu! Bukan dengan yeoja chingumu!” Kataku setengah emosi, dia berhenti tersenyum dan pada akhirnya dia menceritakan semuanya, terlebih saat dia membujuk Manager Jang.

“Lagipula, kau tidak bisa mengatakan bahwa itu first kissku karena aku tidak mempunyai perasaan apapun terhadap yeoja itu…” Kata Minho lagi. Aku terdiam membatu, membenarkan kata-katanya dalam hati. Ucapannya diantara benar dan salah. Ingin aku memaafkannya namun aku masih berfikir lagi.

“Mian…” Kataku akhirnya, aku menatap Minho dan dia memberikanku sesuatu dari balik punggungnya.

“Omo! Figura ini? Kau mengambilnya oppa? Minhae…” Aku mengambilnya dan langsung memeluknya, dia membalas pelukanku, “Mianhae, aku tidak pernah membaca perasaanmu,” Kata Minho sambil mengusap rambutku, aku mengangguk mantap. Tiba-tiba dia melepaskan pelukannya.

Chu~~


OMO, CHOI MINHO MENCIUM KU. DEMI TUHAN SADARKAN AKU DAN KATAKAN PADAKU INI BUKAN MIMPI!

“Ini bukan Mimpi kok…” Kata Minho yang melihat ekspresi mukaku. Aku masih terus memegangi bibirku,

“Nah, yang itu aku akui sebagai firstkissku…” Katanya kemudian menjulurkan lidahnya, meledek.

“Ah kau curang! Aku kan belum ada persiapan…” Kataku kesal kemudian mendekatkan bibirku lagi padanya,

“Anio! Kau bisa menyicipinya lagi ketika kita di altar,” Katanya menggoda,

“Jeongmal? Kapan?” Tanyaku senang,

“Begitu kau lulus kuliah,” Katanya lagi tenang, sikapnya sudah seperti yang biasa.

“Aish! Shiro!!” Teriakku,

“Tenang saja! Hanya kau yang menjadi pengantinku…” Kata Minho lagi. Aku merapatkan diri dilengannya. Mencoba tidur dibahunya. Namun tiba-tiba ada yang mengganggu,

Minho-ya angkat telepon dari hyungmu ini! Jika tidak kau harus membelikanku satu box ayam.

“Jangan diangkat! Biar aku yang membelikannya sebox ayam!” Kataku kesal. Dan Minho langsung mereject teleponnya.

*END

Killer Story

anyyeong, maaf kalau judulnya rada gila gini ya, habisnya cerita ini terinspirasi waktu kedua Author (Park Minchi dan Park Ran-Ran) lagi menjalani pelataran MTK…

Tapi asli ini cuma fiksi kok…..

^^

Enjoy..


———————————————————–

“Taemin, pelan-pelan!”, teriak Minho

“Tenang saja hyung, aku bias kok”, ucap Taemin.

“Iya, tapi liat-liat kalau nanti nabrak orang bagaimana?”, lanjut minho

“Tidak akan hyung”, jawab Taemin tetap focus dengan jalanan.

“Kalian berdua jangan berisik. Taemin, kau perhatikan jalan”, sambung Key.

“Ne hyung”, ucap Taemin.

“Jangan lupa injak remnya”, sahut Jonghyun.

“Jalan pelan-pelan dulu. Setelah sepi baru gas agak kencang”, sambung Onew

“Baik hyung”, ucap Taemin

“Taemin awas ada orang! Injak remnya!”, suruh Minho. Taemin yang mau menginjak rem, namun kakinya malah menginjak gas, dan menabrak seorang wanita paruh baya yang sedang menyebrang. Reflek mereka berlima yang masih takut malah melarikan diri.

“A..apa kita membunuhnya?”, Tanya Onew dengan nada panik.

“Tidak, kita tidak membunuh! Aku tidak sengaja! Bagaimana ini? Aku benar-benar tidak sengaja!”, teriak Taemin tak kalah paniknya.

“Kau kan sudah kuperingatkan, jangan main-main di jalan! Sekarang tanggung akibatnya!”, ucap Minho mulai menyalahkan Taemin.

“Sudah-sudah sekarang bukan waktunya untuk saling menyalahkan!”, sambung Key mulai menengahi mereka berdua.

***


“Umma bangun! Umma jangan tinggalin aku sendiri! Umma bangun!”, isak seorang gadis yang menangisi ibunya senndiri yang tertabrak di depan matanya.

“DASAR PEMBUNUH!!!”, teriak gadis itu. Bagaimana tidak, ibunya meninggal begitu saja  akibat diitabrak lari oleh orang yang tidak bertanggung jawab, gadis itu kini hanya bias menangisi jasad ibunya.

***

Dua bulan berlalu sejak meninggalnya seorang korban karena kecelakaan saat Taemin belajar mengendarai. Sejak saat itu Taemin tidak berani lagi untuk belajar menyetir. Mereka semua berniat melupakan kejadian tersebut, namun tetap saja mereka hidup dengan bayang-bayang masa lalu yang suram dan gelap.



“Minho hyung, tadi malam aku mendapatkan baju yang berlumur darah dan aku seperti diawasi oleh seseorang, itu apa tandanya ya?”, tanya Taemin saat bertemu Minho di sekolahannya.

“Sebenarnya aku juga mendapatkan baju yang berlumuran darah dan aku juga merasa seperti diawasi oleh seseorang”, jawab Minho. Tak lama Onew, Jonhhyun, dan Key dating dan mendekati Minho juga Taemin.

“Apa kalian juga mendapatkannya?”, tanya Onew.

“Ya, apa ini ya?”, selidik Key.

“Itu baju yang berlumur darah kan?”, timpal Taemin.

“Aku juga tau, tapi aku gak tau apa maksudnya?’, lanju Key

“Tidak Cuma kali ini saja kita mendapatkan yang aneh-aneh, kemarin-kemarin juga ada. Malah, lebih aneh lagi”, ucap Minho dengan gaya seperti detektif.

“Sudahlah sepertinya itu cuma orang iseng, tidak usah terlalu difikirkan”, ucap Jonghyun mulai menenangkan.

“Ini tidak biasa Hyung, ini sudah kesekian kalinya, pasti ada seseorang yang membenci kita”, jelas Taemin.

“Sudahlah, nanti saja kita bicarakan lagi, sekarang sudah saatnya masuk kelas masing-masing, nanti kita berkumpul di parkiran sepulang sekolah”, ucap Minho.

***

“Apa hyung semua merasa lapar?”, tanya Taemin membuka percakapan.



“Ya, apa kita mampir duulu di tempat makan?”, usul Jonghyun

“Kita makan ramyun saja?”, lanjut Key

“Baiklah”, jawab semuanya. Akhirnya mereka memutuskan ke kedai ramyun yang terkenal enak di daerah tersebut.

“Aku ke toilet dulu ya”, ucap Onew. Semua hanya mengangguk. Onnew akhirnya meninggalkan mereka. Saat sampai di depan pintuu toilet ternyata ada seseorang yang mendekati Onew. BUKK!! Ternyata onew dipukul dan tidak sadarkan diri. Dia dibawa ke sebuah mobil dan diikat.

Di dalam kedai mereka berempat sedang menunggu Onew.

“Kemana Onew hyung? Kenapa lama sekali ya? Aku cari dulu ya’, ucap Minho kemudian pergi menuju ke toilet. Saat sampai ke toilet Minho tak menemukan Minho, saat keluar dari toilet Minho dibius oleh seseorang dari belakang, sehingga Minho pingsan, Minho pun langgsung diseret ke sebuah mobil dan diikatt bersama Onew.

“Hyung, kok mereka lama sekali?”, tanya Taemin sambil menepuk punggung Key agakk keras. Alhasil makanan yang penuh di dalam mulut Key keluar begitu saja dan mengenai Jonghyun.

“Mianhe hyung, aku tidak sengaja. Taemin menepuk punggungku. Jeongmal Mianhe hyung”, ucap Key dengan nada bersalah.

“Eh, Gwenchana, aku ke toilet dulu ya membersihkan bajuku dulu”, ucap Jonghyun kemudian berlalu menuju ke toilet.

Saat mau memasuki toilet, pundak Jonghyun dipukul oleh seseorang dan Jonghyun pun terpingsan, kemudian orang tersebut memperlakukan Jonghyun sama dengan Minho dan Onew.

“Aduh Taemin, jangan makan terus donk! Kenapa mereka bertiga lama banget ya?”, ucap Key.

“ Aku kan masih dalam masa pertumbuhan hyung, ya mingkin aja mereka lagi bergosip ria di toilet”, ucap Taemin dengan mulut penuh dengan makanan.

Setelah itu Key menatap Taemin tajam, setajam silet (Lho kok jadi kayak infoteiment sih?).

“Jika benar begitu….. Aku akan menyusul mereka! Karena aku tidak mau ketinggalan gosip”, ucap Key sambil mengedipkan sebelah matanya pada Taemin.

Taemin hanya dapat menggelengkan kepalaanya melihatt tingkah laku hyungnya yang satu itu.

“Onew hyung, Jonghyun hyung, Minho, kalian dimana? Aku juga mau ikutan bergosip ria don”, ucap Key saat memasukki toilet, namun ia tidak melihat seorangpun. Key yang bingung kemudian keluar dari toilet itu. Saat Key keluar ternyata ia juga mendapatkan perlakuan yang sama dengan Onew,Minho, dan Jonghyun.

Taemin yang baru sadar bahwa ia sendirian memutuskan untuk menyusul hyungnya itu ke toilet. Saat ingin memasukki toilet, ternyata Taemin juga diculik, walaupun Taemin awalnya sempat melawan, namun apalah arti kekuatan Taemin dibandingkan sang penculik? (Digebukin sama fansnya Taemin^^).  Akhirnya Taemin pingsan dan diseret menuju mobil itu serta diikat.

***


Setelah lama pingsan akhirnya mereka berlima sadarkan diri.

“Hahahaha… Akhirnya kalian semua sadar. Bagaimana keadaan kalian? Apakah sudah siap?”, tanya si penculik yang ternyata adalah seorang Gadis.

“Menculik kalian lebih mudah dari yang kufikirkan. Sama seperti menculik anak bayi”, ucap gadis itu.

“Siapa kau? Kenapa kauu menculik kami?”, tanya Minho.

“Aku? Apa kalian semudah itu melupakan kejadian dulu?”, tanya gadis itu.

“Kejadian? Kejadian apa?”,tanya Onew tidak mengerti.

BUK!! Pukulan keras mendarat di muka Onew.

“Apa-apaan kau?”, tanya Onew tidak terima. BUK!!! Sekali lagi pukuulan keras mendarat dipipi Onew, sehingga sedikit darah keluar dari bibirnya.

“Apa kau juga lupa?”, tanya gadis itu pada Jonghyun.

“A..aku tidak tau..”, ucap Jonghyun dengan nada takut. BUK!!! Pukulan mendarat di perut Jonghyun sehingga Jonghyun meringis kesakitan.

“Apa kalian bertiga juga melupakan aku?”, tanya gadis itu pada Minho, Key, dan Taemin. Spontan Key, Taemin, dan Minho saling berpandangan, dan dengan takut-takut mereka menggelengkan kepala. BUK!!! Pukulan berhasil mendarat di masing-masing pipi mereka, sehingga Taemin meringis kesakitan.

“Kau baik-baik saja Taemin?”, tanya Key pada Taemin dengan nada pelan.

Taemin hanya mengangguk.

“Kau punya dendam apa dengan kami?”, tanya Taemin yang mulai kesal.

“Aku hanya ingin membalas dendam orang yang telah kalian bunuh!”, jawab gadis itu.

“Siapa kau sebenarnya?”, tanya Minho.

“Aku Park Minchi. Hari ini kalian siapkan mental kalian untuk menghadapi besok, terutama kau!”, ucap Minchi sambil menunjuk Onew.

Onew hanya  dapat menatap Minchi bingung. Minchi akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Minchi melangkahkan kakinya menuju ke sebuah pemakaman.

“Umma doakan aku, agar aku tidak apa-apa, aku hanya ingin membalaskan dendam Umma. Jeongmal Mianhe “, ucap Minchi.

***


Keesokan harinya, Taemin dan Onew diseret ke halaman belakang. Onew ditutup matanya dan dipaksakan naik ke sebuah kursi. Di kepalanya telah melingkar sebuah tali yang siap menggantung Onew.

“Taemin, ucapkan selamat tinggal pada temanmu ini, doakan saja semoga ia diterima di surga”, ucap Minchi


Yüklə 2,58 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   19   20   21   22   23   24   25   26   ...   31




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin