Seorang pria yang melanggar sumpah, bukanlah pria yang bertanggung jawab. Namun seorang pria yang munafik atas perasaannya, tidak pantas disebut sebagai pria



Yüklə 452,06 Kb.
səhifə3/13
tarix22.08.2018
ölçüsü452,06 Kb.
#74147
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   13

21

“Hampir sama ?!! Itu sama persis Vik, sama persis” dia membentakku, “Kamu yang gak berani nembak dia sampek akhirnya dia berhasil melukai pak Usman. Seharusnya kau sangat bersyukur karena pak Usman masih hidup, mungkin skorsmu kali ini tidak akan lebih dari satu tahun” lanjutnya, dengan gugup aq menyahutinya “Jangan bilang gitu donk Mel, aq baru aja bebas dari skors, masa aq udah di skors lagi sih. Nanti aq kangen lagi donk sama kamu” sindirku lagi, dia mengalihkan pandangannya lalu menjawabku “Apaan sih loe”, lalu dia kembali memanyunkan bibirnya, aq hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya yang labil itu.

Setelah itu selama perjalanan kami hanya terdiam, sesekali kami saling lirik, namun tidak ada sepatah katapun yang terucap, hingga tidak terasa kami sudah sampai di markas rahasia kami. Berada di dalam hutan yang Sangat terpencil, jauh dari pemukiman dan tidak bisa terdeteksi oleh sinyal apapun, bahkan satelit luar angkasa sekalipun. Dari luar, markas kami hanyalah sebuah villa mewah kosong yang terlihat angker dengan tampilannya yang gelap, berlumut dan sudah di rimbuni dengan ilalang, itu hanyalah sebuah kedok untuk menyembunyikannya, namun ketika sudah masuk ke dalam, barulah terlihat markas kami yang sebenarnya.

Melissa memarkirkan mobil digarasi, dan untuk membuka garasi ini saja harus menggunakan kode, Melissa mengklakson 3 kali, lalu terdengar suara yang menggeram dan Sangat menyeramkan dari dalam “Siapa disana ! Cepat pergi kalian, jangan ganggu ketenangan kami disini, Grrrrrhhhh” suara yang sampai sekarang yang aq sendiri masih cukup merinding mendengarnya, kami pun menjawab “Agen Melissa, kode ER99 melapor”, “Aq agen Viki, kode FH10, melapor”, lalu suara lain menyahut kode dari kita, sekarang suara yang menyahut ini adalah suara dari seorang wanita yang Sangat lembut dan sopan, menunjukkan kalau kode kita benar, “Kode diterima, silahkan masuk para agen, semoga hari kalian menyenangkan”, lalu pintu garasi pun terbuka.

Kode suara ini memang selalu ada disetiap pintu masuk yang ada di markas untuk keamanan. Melissa memarkirkan mobil ini dijejeran mobil mata – mata lainnya, yang juga tidak kalah keren. Dan mobil mata – mata andalan dari organisasi kami adalah mobil Lamborgini dengan segala peralatan dan perlengkapan yang langsung di ekspor dari Amerika.

22

Untuk pembuatannya kita bahkan sampai bekerja sama dengan organisasi mata – mata resmi dari Rusia dan Amerika. Kecanggihannya pun hampir sama dengan semua mobil yang pernah digunakan oleh agen Bond dengan kode 007 dari organisasi mata – mata rahasia Amerika yang Sangat terkenal itu. Sampai sekarang aq Sangat berharap bisa bekerja sama dengan agen terhebat sepanjang sejarah organisasi mata – mata itu. Namun sayangnya, untuk bertemu dengannya saja sudah Sangat susah sekali, walaupun organisasi kita sering bekerja sama dalam hal menumpas kejahatan terorisme dan genosida didunia.

Setelah kami memarkirkan mobil, kamipun segera melapor ke pak bos tentang misi kali ini. Jantung ku Sangat berbedar, aq takut bila akhirnya aq terkena Sanksi skors lagi karena sudah gagal dalam misi tingkat 3 ini. Aq berjalan menaiki tangga dengan perasaan khawatir. Berbeda dengan Melissa yang seperti tidak ada beban sama sekali, dia terus menatap kedepan dengan raut muka yang judes, seperti biasa, namun tetap terlihat Santai. Kami pun sampai didepan ruangan pak bos, Melissa yang mengetok pintu, “(Tok tok tok) Pak bos, kami agen Melissa dan Viki datang melapor”, dari dalam terdengar sayup – sayup suara yang menjawab “Silahkan masuk”. Jantungku semakin berdebar ketika aq mulai memasuki ruangan pak bos. Beliau tidak sedang melakukan apapun, sepertinya beliau memang Sangat menanti kehadiran kami berdua. “Pak bos, ini catatan untuk misi kali ini” Melissa memberikan tabnya kepada pak bos, lalu pak bos pun membacanya dengan raut muka yang Sangat datar, sama persis ketika aq gagal dalam misi beberapa waktu lalu. Tapi kali ini aq tidak begitu khawatir lagi, jikalau aq benar – benar di skors lagi, aq akan terima dengan ikhlas, karena ini memang murni kesalahanku, kesalahan yang sama seperti dulu. “Kau gagal lagi Vik ?” tanya pak bos, aq pun menjawab dengan cukup tenang “Iya pak bos, kesalahan yang sama seperti yang dulu, gagal menembak. Dan saya siap menerima segala konsekuensi untuk kegagalanku ini, apapun itu”.

Aq sedikit melirik kearah Melissa, dia sama sekali tidak menghiraukanku, tatapannya tetap focus kearah pak bos. Lalu pak bos berkata “Benar kau mau menerima segala konsekuensi ? Apapun Sanksi yang akan aq berikan? ”, “Iya pak bos, saya yang bertanggung jawab atas kegagalan ini, apapun benar – benar dalam arti yang sebenarnya”, sahutku, pak bos lalu meletakkan tab Melissa di atas meja, dia menyandarkan punggungnya di kursi,



23

lalu melihatku dengan Santai sambil berkata “Baiklah kalau begitu, akan aq pikirkan dulu Sanksi apa yang cocok untukmu kali ini. Sekarang Viki istirahat saja terlebih dahulu, nanti malam baru aq putuskan. Dan untuk Melissa, aq izinkan kau untuk pulang lebih cepat, karena kau harus segera datang besok pagi – pagi sekali”, “Siap pak bos” sahut kami bersama sembari memberi hormat. Lalu kami keluar meninggalkan pak bos. Melissa langsung pulang ke rumahnya, sedangkan aq segera turun ke ruang bawah tanah untuk mengembalikan semua peralatanku yang sudah aq pakai ini.

Di ruang bawah tanah ini Sangat luas, terdapat beberapa ruangan utama di bawah sini. Ada ruangan untuk penyimpanan senjata dan semua peralatan mata – mata. Lalu ada ruang kendali atau ruang control, disini banyak sekali komputer – komputer canggih yang dijalankan oleh para IT, untuk mengendalikan satelit mata – mata, mencari segala informasi, untuk berkomunikasi dan banyak lagi fungsi – fungsi lainya. Ada juga ruangan khusus untuk ruangan perancangan, pembuatan dan perawatan senjata dan peralatan mata – mata. Disini juga dipenuhi oleh banyak professor – professor yang bekerja untuk organsasi, dan beberapa ruangan lainnya untuk pendukung dari setiap misi yang dilakukan oleh para agen lapangan.

Selain agen lapangan, juga masih banyak anggota – anggota organisasi lainnya yang turut bekerja disini. Organisasi kami ini merupakan juga alat pertahanan Negara, hampir sama seperti TNI maupun Kepolisian, namun organisasi ini bersifat Sangat rahasia. Cara perekrutan anggotanya pun berbeda dengan alat pertahanan Negara lainnya yang bersifat terbuka untuk umum. Untuk perekrutannya ini dipilih langsung oleh agen pencarian yang juga berasal dari organisasi ini sendiri, dan bersifat Sangat tertutup. Dan bagaimana para agen pencarian tersebut bisa mendapatkan orang – orang ini dari ratusan juta penduduk Indonesia, sampai sekarang aq tidak pernah tahu. Namun yang jelas, semua orang disini mengabdi kepada Negara dan mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik di bidangnya masing – masing.

Melissa adalah mantan Supervisor dari sebuah perusahaan Software di Indonesia. Dia adalah satu dari ratusan peserta lainnya yang dipanggil oleh agen pencarian untuk menjadi partner agen lapangan.

24

Akhirnya dia menjadi salah satu dari 19 orang yang lulus dan terpilih dari serangkaian seleksi dan berhasil menyingkirkan ratusan pesaingnya dari seluruh Indonesia.

Dan untuk diriku sendiri, berbeda dari anggota – anggota lainnya yang dipilih oleh agen pencarian. Karena aq adalah anak angkat dari pak bos. Beliau pernah bercerita padaku, ketika awal beliau menemukanku. Dahulu aq masih berumur 10 tahun, aq sedang melakukan acara berkemah dihutan ini bersama dengan sekolahku. Ketika sedang melakukan penjelajahan hutan pada malam hari, aq tersesat sendirian lalu terjatuh ke dalam jurang. Beliau menemukanku tidak sadarkan diri dengan kepala yang berlumuran darah. Lalu aq dibawanya ke markas dan dirawat oleh dokter pribadi dari organisasi ini. Aq baru siuman seminggu kemudian, dan aq kehilangan semua ingatanku. Aq lupa siapa diriku dan dari mana aq berasal. Kata dokter aq terkena amnesia yang tergolong parah. Lalu pak bos ingin memberiku sebuah nama. Teringat beliau dengan seorang agen rahasia terdahulu yang sangat hebat bernama Vicky Sanderman. Akhirnya diberilah aq nama Viki, dengan harapan aq bisa menjadi seperti orang itu.

Beliau membesarkanku dengan penuh kasih sayang, hingga aq mulai beranjak remaja, dan akhirnya diapun memutuskan untuk mengadopsiku. Beliau melatihku sendiri menjadi seorang prajurit yang handal. Dengan latihan yang Sangat keras dan pendidikan yang begitu intens. Namun sayangnya, aq tidak pernah merasakan pendidikan formal seperti anak – anak lain. Aq selalu mendapat pendidikan private dimarkas, dan para guru yang mengajarku juga merupakan anggota dari organisasi.

Kehidupanku serasa terisolasi dari dunia luar. Ayah selalu melarangku keluar markas, bahkan hanya untuk bermain. Beliau selalu berkata kalau dunia luar Sangatlah berbahaya. Aq baru diperbolehkan keluar jika nanti aq sudah menjadi agen mata – mata khusus seperti harapan ayah. Beliau bercita – cita agar aq bisa menjadi penerus beliau kelak.

Dan ketika umurku menginjak 17 tahun, beliau menyuruhku untuk mengikuti seleksi agar bisa menjadi anggota organisasi. Walau aq adalah anak angkat dari ketua organisasi ini, tapi tidak ada perlakuan istimewa untukku. Aq tetap memiliki potensi untuk ditolak oleh agen perekrutan, yakni agen yang menentukan siapa – siapa saja yang berhak diterima oleh organisasi.



25

Tapi dengan kerja keras dan kesungguhanku untuk membanggakan pak bos atau ayahku itu, aq akhirnya berhasil diterima oleh mereka dengan nilai yang Sangat memuaskan. Dan karena nilaiku yang sempurna dan kemampuanku yang dianggap pantas, aq langsung ditempatkan sebagai agen mata – mata khusus dan ditemani oleh seorang pendamping. Berbeda dengan agen mata – mata biasa yang hanya bekerja sendiri. Itu karena misi – misi yang diberikan oleh agen mata – mata biasa tidaklah sesulit dan serumit agen mata – mata khusus.

Setelah aq mengembalikan semua peralatanku ke ruangan penyimpanan senjata, aq segera menuju ke ruangan pribadiku. Dari semua anggota organisasi, hanya aq dan ayahku saja lah yang tetap tinggal di markas, karena memang markas ini adalah rumah bagi kami berdua. Setelah sedikit membersihkan badanku dan mencuci muka, aq merebahkan badanku sejenak dikasur yang empuk dan nyaman, melepaskan segala beban fikiran hari ini, dan menenangkan hati dalam menerima segala keputusan ayah malam nanti. Bila sampai aq terkena skors lagi, maka aq akan terus berada didalam kamar seperti kemarin, tidak boleh melakukan komunikasi oleh siapapun kecuali dengan ayah, dilarang keluar kamar sama sekali bahkan hanya untuk menghirup udara segar, dan hal itu Sangatlah menyebalkan. Namun aq tetap mencoba menenangkan hatiku, aq terus berfikir positive untuk merelakskan fikiranku. Karena Sangking relaksnya, aq pun tertidur pulas.

Tidur yang Sangat nikmat mengingat setelah semua yang sudah aq lakukan hari ini. Hingga aq pun terbawa mimpi. Mimpi yang benar – benar terasa Sangat nyata yang belum pernah alami sebelumnya. Di dalam mimpi aq kembali bertemu dengan wanita yang sempat aq kenal di acara pesta. Wanita yang telah memalingkan duniaku. Membawa sebuah perasaan yang belum pernah aq rasakan sebelumnya. Bahkan untuk pandangan pertama seperti tadi. Hati terasa berdebar, seakan – akan ingin sekali ku mendekapnya dalam rayuan dan nada – nada yang indah. Dia menyapaku dengan penuh kehangatan, sentuhan wanita yang sungguh aku rindukan. Aq mencoba meraih tangannya, memeluk erat tubuhnya dan menikmati setiap detik kebahagiaanku bersamanya.

Namun semua itu tiba – tiba sirna, ketika bunyi alarm menandai jam kerja telah usai mengagetkanku.

26

Sangat kencang sekali, membuatku emosi sejenak karena telah membangunkanku. Aq terduduk dari tempat tidurku, aq melirik kearah jam dinding yang telah menunjukkan pukul 5 sore. Tidak terasa aq tertidur selama itu, yang padahal aq berencana untuk jalan – jalan sore saat pukul 3 tadi. Tapi aq sama sekali tidak menyesal, aq malah tersenyum tersipu ketika mengingat mimpi itu lagi. Namun, mimpi tetaplah mimpi. Anganku untuk bertemu dengannya lagi mungkin tidak akan tersampai karena misiku untuknya telah usai. Setelah ini aq akan kembali dihadapkan dengan misi – misi baru, klien – klien baru dan orang – orang baru yang akan membuatku dengan segera melupakan wanita itu, Pelangi. Aq beranjak dari tempat tidurku, aq menuju kamar mandi yang juga satu ruangan dengan kamarku.

Terdengar sayup – sayup dari luar beberapa orang yang melewati kamarku. Mereka sepertinya para pegawai yang hendak pulang. Entah kenapa setiap kali aq mendengar orang – orang itu yang dengan riang hati akan pulang ke rumahnya masing – masing, aq seperti rindu akan sesuatu yang telah lama aq lupakan. Tapi aq tidak terlalu memperdulikannya, aq terus melanjutkan membersihkan badanku dengan sabun dan air yang dingin.

Setelah mandi aq keluar dari kamar untuk berkeliling sejenak, melihat mereka yang sedang melakukan pergantian shift. Kini saatnya shift malam lah yang bekerja hingga esok hari pukul 8 pagi. Markas memang tidak pernah tidur, selalu bekerja dan bekerja. Karena para penjahat yang kita hadapi juga bergerak dimalam hari. Aq melihat – lihat para IT yang sedang bekerja dan terlihat paling sibuk diantara yang lain. Apalagi IT informan yang setiap harinya harus mengupdate informasi untuk membantu para agen lapangan yang sedang bertugas diluar sana.

Aq lalu berjalan menuju ruang persenjataan. Disana juga banyak para pegawai lain yang sedang merancang senjata – senjata baru dan yang sedang memperbaiki senjata – senjata yang mengalami kerusakan. Mereka semua Sangat serius sekali mengerjakan tugasnya masing – masing. Aq jadi malu dengan mereka. Mereka yang bekerja sepenuh hati dan tidak pernah main – main Sangat berbeda sekali denganku. Aq yang ketika bertugas lebih banyak menganggap semua ini hanyalah sebuah permainan, jadi aq tidak terlalu serius seperti mereka.

27

Mungkin ini karena masa kecilku dulu yang seharusnya bersenang – senang dan menikmati masa – masa indah seperti anak – anak lainnya, malah aq habiskan untuk berlatih keras agar bisa menjadi seperti sekarang ini. Namun memang semua itu membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Aq menjadi agen mata – mata khusus saat masih berumur 17 tahun, termuda sepanjang sejarah organisasi rahasia. Kini aq sudah berumur 20 tahun, setahun lebih muda dari agen pendampingku.

Setelah lelah berkeliling dan berputar – putar di ruangan bawah tanah, kini aq menuju ruang makan untuk makan malam, bersama ayah. Aq pun beranjak menuju lantai satu dimana ruang makan berada. Disitu ayah sudah menunggu duduk di meja makan sendirian sambil membaca majalah langganannya. Meja makan yang cukup besar, dengan 6 kursi yang sudah tersedia. Ayahku duduk di kursi yang paling ujung, dan aq pun juga duduk diujung yang berbeda, berseberangan dengan beliau. Meja makannya masih kosong, belum ada makanan apapun disini. Aq melirik kearah jam dinding besar yang berada dipojok ruangan, sudah menunjukkan pukul 7 malam. Lalu ayah melihat kearah jam tangannya, setelah itu ayah menepuk tangannya tiga kali. Dan seketika itu juga para pelayan yang juga merupakan para pegawai datang sambil membawa makanan yang siap disajikan untuk kami. Berbagai macam hidangan memenuhi meja makan kami.

Aq yang dari tadi siang memang belum makan, sudah tidak sabar untuk segera menyantap ini semua. Namun sebelum aq menyendok nasi ke piringku, ayah tiba – tiba memanggilku “Viki ?”, sambil tetap menyendok nasi dan mengambil lauk ayam goreng, aq menyahut beliau “Iya ada apa pak bos ?”, beliau malah menyindirku “Kalau sedang tidak pada jam kerja, panggil saja ayah”, “Iya iya ayah, ada apa ?” tanyaku, beliau lalu bertanya “Sebenarnya ayah Cuma ingin bertanya. Apa kamu benar – benar siap menerima segala konsekuensi dari ayah atas kegagalanmu tadi ?”, aq menjawab beliau dengan penuh kepastian “Saya siap yah, apapun bentuk Sanksinya”, “Baiklah kalau begitu, ayah lega mendengarnya”, “Memang kalau boleh tau, apa Sanksi yang akan ayah berikan padaku ?” tanyaku, sambil sedikit tersenyum, ayah menjawab pertanyaanku “Sudahlah, sekarang kita makan dulu. Nanti setelah makan, ikut ke ruangan ayah, akan ayah jelaskan semuanya disana”,



28

“Baiklah ayah” jawabku. Lalu kami pun menyantap makan malam bersama.

Setelah selesai dengan makanan kami, kami berdua langsung menuju ke ruangan pribadi ayah. Ayah duduk di meja kerjanya, aq berdiri di depan mejanya dalam posisi siap. Jantungku makin berdebar, menunggu keputusan ayah. Tapi sungguh berbeda dari sebelumnya, kala ayah akan memberiku Sanksi skorsing dulu. Waktu itu wajah ayah Sangatlah serius, terlihat sekali kekesalan beliau padaku. Namun untuk kali ini, wajah ayah malah terlihat Santai, bahkan sesekali beliau melemparkan senyum padaku. Itu membuatku sedikit lebih tenang, aq jadi tidak terlalu memikirkannya, namun jantung ini tetaplah berdebar kencang. Ayah mengeluarkan Tabnya, beliau sedikit memainkannya sejenak. Aq menunggu dengan sabar, semakin lama aq menunggu, semakin berdebar kencang jantungku. Lalu ayah mulai angkat bicara “Baiklah nak, karena kau sudah mau bertanggung jawab atas kesalahanmu tadi siang, maka ayah akan memberikan Sanksi yang pantas untukmu”, aq menjawabnya dengan gugup “Iya ayah, aq siap”. “Dan Sanksimu kali ini adalah”, jantungku semakin berdebar, nafasku mulai sesak, lalu ayah melanjutkan “Sanksi mu adalah kau akan menjalankan misi tingkat 1”.

Aq Sangat kaget pada keputusan ayah ini, lalu aq bertanya “Apa ? Kenapa aq malah diberi misi ?”, “Ini bukanlah misi biasa, kau akan menjalankan misi yang tingkatan kesulitannya paling tinggi, dan resikonya juga Sangatlah besar. Bahkan lebih dari itu, mungkin dengan menjalankan misi ini, kau bisa mengubah hidupmu. Jadi, ini Sangatlah pantas.”, jelas ayah. Aq kembali bertanya “Baiklah kalau itu adalah keputusan ayah, bolehkah ayah menjelaskan apa yang harus aq lakukan ?”, lantas ayah pun mulai menjelaskan “Misi kali ini adalah kelanjutan dari misi mu tadi siang”, “Maksudnya, misi tadi siang itu bersambung ?” sindirku, namun ayah malah membentakku “Ayah sedang serius, jangan bercanda !”, “Maaf maaf ayah, silahkan dilanjutkan” ujarku gugup.

“Apa kau masih ingat dengan kedua wanita yang pernah kau temui di acara pesta tadi ? Saksi kunci penembakan pak Usman ?”, “Tentu ayah, aq sangat ingat sekali, tapi apa hubungannya dengan mereka ?”, “Kini mereka menjadi incaran para Mafia, seperti yang biasa para Mafia itu lakukan, bila ada saksi yang mengetahui aksi mereka, maka saksi – saksi itu akan menjadi incaran dan para mafia tidak akan segan – segan membunuh mereka untuk

29

menghilangkan jejak”, lalu aq memotong penjelasan ayah “Maksud ayah, kedua wanita itu akan dibunuh juga oleh para Mafia ?”, “Iya benar sekali” jawab ayahku yakin. Aq jadi khawatir dengan mereka, walau kini mereka sedang berada dalam perlindungan polisi, namun para Mafia itu Sangatlah licik, polisi saja tidak cukup untuk melindungi mereka. “Lalu apa yang harus kita lakukan untuk melindungi mereka ayah ?” tanyaku serius.

Ayah berdiri dari kursinya, beliau berjalan mendekati jendela, melihat pemandangan hutan diluar jendela. Beliau berkata “Bukan kita nak, tapi kau”, “Aq ? Maksud ayah ?”, lalu ayah mulai menjelaskan kembali “Ayah sudah kerahkan seluruh agen mata – mata khusus untuk menangkap pria yang telah menembak pak Usman, ternyata orang itu adalah tangan kanan bos mafia yang selama ini menjadi incaran kita. Selama ini dia menyamar sebagai kolega dari pak Usman untuk memantau gerak – gerik dan kinerja dari pak Usman. Bila kita berhasil menangkapnya, maka kita bisa mengorek informasi darinya dan dengan mudah kita akan menghentikan jaringan Mafia untuk selamanya. Dan untuk itu, kita juga bekerja sama dengan pasukan khusus TNI dan Polri”, aq kembali memotong pembicaraan ayah “Lantas, apa hubungannya dengan misiku kali ini ?”, ayah pun melanjutkan penjelasannya “Karena semua agen lapangan sekarang sedang bertugas, dan hanya kau dan Melissa saja yang sedang kosong, lalu keberadaan dari kedua saksi juga Sangat diperlukan untuk menangkap Mafia itu, maka aq akan menugaskan kalian berdua untuk menjaga kedua wanita itu. Misi kali ini cukup sulit, kalian harus menjadi bodyguard mereka hingga Mafia itu berhasil ditangkap dan menjalani sidang, agar mereka juga bisa melakukan kesaksian didepan hakim. Namun, untuk kenyamanan mereka dan tetap menjaga kerahasiaan organisasi mata – mata kita ini, kalian tidak boleh terlihat bila sedang menjadi bodyguard. Jadi kalian harus menjaga mereka secara intens tanpa mereka sadari bila sedang dijaga”.

“Jadi maksud ayah, aq harus dekat dengan mereka, masuk dalam kehidupan mereka dan menyamar menjadi teman bahkan sahabat mereka untuk menjadi bodyguard rahasia mereka ?”, “Tepat sekali” jawab ayah. “Lebih dari itu, untuk misi kali ini kau harus keluar dari markas. Kau akan kembali menjadi masyarakat biasa, menjadi bagian dari mereka dan menjadi mereka.



30

Kau juga akan masuk ke Universitas yang sama dengan wanita yang akan kau jaga, agar kau bisa menjaganya semakin intens. Kau juga akan tinggal dekat dengan kedua wanita itu. Aq sudah persiapkan tempat tinggal untukmu yang hanya berbeda satu blok dengan rumah dari kedua wanita itu, dan kau akan tinggal serumah dengan Melissa. Selain itu, kau juga akan mendapatkan identitas yang selama ini tidak pernah kau miliki. KTP, SIM, KK, dan lain sebagainya. Apa ada yang ingin kau tanyakan ?”, aq mengajukan beberapa pertanyaan pada ayah “Kalau untuk segala fasilitas yang akan aq terima nanti, aq tentu Sangat percaya pada ayah. Tapi, serumah dengan Melissa ? Apa kata tetangga nanti ?”, ayah menjawab “Tentu itu sudah ayah fikirkan nak, kau dan Melissa disini akan berperan sebagai kakak adik. Melissa adalah kakakmu. Dan didalam rumah itu juga sudah terdapat ruangan rahasia yang akan menjadi penyimpanan segala perlengkapan dan peralatan mata – mata untuk menlancarkan misimu. Masih ada lagi yang akan kau tanyakan ?”,

“Lalu bagaimana bila Mafia yang kita bicarakan ini tidak kunjung ditangkap juga ? Atau bahkan mungkin lolos dari pengejaran kita ? Apa aq harus selamanya menjaga kedua wanita itu?” tanyaku, ayah menjawab dengan Santainya “Kau tenang saja anakku, Mafia yang satu ini tidaklah sulit ditangkap. Mafia ini, yang bernama Mr. Turman, alias Eko, alias Bejo, memang orang yang Sangat cerdik, namun dia orang yang ceroboh. Jadi, kita pasti bisa menangkapnya. Kau sekarang focus saja dalam menjalankan misimu kali ini. Pikirkan cara agar bisa dekat dan akrab dengan mereka. Lindungi mereka dengan segenap jiwa dan ragamu tapi jangan sampai mereka tahu kalau kau adalah agen mata – mata. Ayah mengandalkanmu”, “Siap ayah, laksanakan !” sahutku lugas.

Esok paginya, aq bangun dengan penuh semangat. Tidak kusangka ternyata aq akan kembali bertemu dengan Pelangi. Namun, ketika aq terbangun, aq melihat seluruh isi kamarku sudah kosong. Tidak ada satupun barang – barang pribadiku yang tersisa. Tapi aq tidak begitu memperdulikannya, aq beranjak dari kasurku dan langsung menuju ke kamar mandi. Selepas itu, aq segera berpakaian rapi dan langsung menuju ruang pribadi ayahku untuk melapor. Sampai disana, ternyata sudah ada Melissa yang sedang mencatat misi kali ini di Tabnya. Aq menyapa mereka berdua “Selamat pagi. Wah, Melissa sudah disini ternyata.”,



31

Melissa yang melihat kedatanganku hanya tersenyum kecil tanpa menyahut sambutanku. Ayahku menyahut “Selamat pagi agen Viki. Saya sudah menjelaskan kembali misi ini kepada Melissa, dan diapun menyanggupinya. Apa kau sudah siap dalam menjalankan misi ini ?”, dengan senyum lebar aq menyahuti beliau “Tentu pak Bos, aq Sangat siap”.

“Hemm, ingat Viki, sumpah agen rahasia” sindir Melissa padaku, sepertinya dia tahu kalau aq sedang happy karena akan bertemu dengan Pelangi, lalu aq menjawabnya dengan penuh senyum “Iya iya Mel, atau bisa aq panggil, kakak Melissa. Hahaha”, melihat tingkah kami berdua ayah pun ikut angkat bicara “Sudah sudah, kalian ini masih sama saja seperti dulu. Ya sudah, jangan terlalu buang waktu, kalian harus segera berangkat pagi ini juga. Dan secepatnya kalian urus pendaftaran untuk Viki masuk ke Universitas Kejora, karena pendaftaran akan segera ditutup dua hari lagi.”

Lalu aq sedikit mengajukan pertanyaan “Kalau boleh saya bertanya, barang – barang apa saja yang boleh dan harus saya bawa untuk berangkat ke rumah itu ?”, pak bos pun menjawab “Kau datang saja langsung ke alamat yang saya berikan semalam. Kau tidak perlu lagi membawa barang – barang apapun dari markas, karena semua sudah disiapkan disana. Dan seluruh barang – barang pribadimu sudah dipindahkan kesana ketika kau tidur malam tadi.”, “Oh begitu, baiklah pak bos, terima kasih” sahutku. Lantas pak bos merogoh laci mejanya dan mengambil sesuatu, “Viki, bawalah alat ini” serunya, bentuknya seperti sarung tangan kulit biasa, berwarna hitam, namun yang berbeda adalah terdapat sedikit kabel dan ada 3 tombol yang bertuliskan Kecil, Sedang dan Maksimal. “Apa ini ?” tanyaku sambil aq menerima sarung tangan tersebut, lalu pak bos menjelaskan “Ini adalah senjatamu, sarung tangan listrik. Didalam terdapat kekuatan listrik abadi yang tidak akan pernah habis. Dan dapat digunakan dalam pertarungan jarak dekat maupun jarak jauh. Untuk penjelasan secara rincinya kau bisa lihat di website, ada panduan tentang alat ini juga disana. Lihat di subforum Agen’s Weapons”. “Baiklah pak bos” sahutku singkat.

“Dan satu lagi, khusus untuk agen Viki. Sebentar lagi kau akan kembali memiliki identitas, namun kau harus menanggalkan jati dirimu terlebih dahulu, agar penyamaranmu terlihat semakin sempurna. Aq ingin kau menjadi orang yang jauh berbeda dari dirimu yang sekarang.


Yüklə 452,06 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   13




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin