Mutiara Subuh : Selasa, 14/09/99


Mutiara Shubuh : Jum’at, 03/12/99 (25 Sya’ban 1420H)



Yüklə 496,46 Kb.
səhifə15/42
tarix15.01.2019
ölçüsü496,46 Kb.
#96942
1   ...   11   12   13   14   15   16   17   18   ...   42

Mutiara Shubuh : Jum’at, 03/12/99 (25 Sya’ban 1420H)


Membaca Al- Qur'an Media Dialog Dengan Allah swt

Rasulullah saw pernah bersabda: "Apabila seseorang ingin berdialog dengan Rabb-nya, hendaklah dia membaca Al-Qur'an (HR Ad-Dailami dan Al-Baihaqi).

Note: Hadits diatas merupakan salah satu penegasan dari Rasulullah saw bahwa membaca, mempelajari, memahami Al-qur'an itu adalah salah satu dialog, percakapan, silaturrahmi dengan Maha Pencipta selain dari pada berdo'a. Membaca Al-Qur'an ini adalah juga salah satu bentuk dzikir yaitu mengingat Allah dengan segala yang difirmankanNya. Memang kalau kita mau tela'ah lebih lanjut, Al-Qur'an itu merupakan dokumentasi terlengkap di dunia ini, apa saja segi kehidupan terdapat didalamnya. Termasuk perintah-perintah Allah kepada hambanya dan begitu juga sangat amat sarat dengan do'a-do'a dari hambanya kepada Rabb-Nya sehingga terbentuk suatu dialog dua arah yang harmonis. Untuk itu marilah sekali lagi kita bulatkan niat kita untuk selalu membaca, mempelajari dan memahami Al-qur'an, sehingga dialog yang harmonis antara kita dan Maha Pencipta selalu langgeng.

Mutiara Shubuh : Senin, 06/12/99 (28 Sya’ban 1420H)

Keutamaan Shalat Shubuh dan Ashar Berjama’ah


Dari Abu Musa ra bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: "Barang siapa shalat dua waktu dingin maka dia masuk syurga (HR Bukhari dan Muslim).

Note: Kata "dua waktu dingin" (Al-Bardain) diatas berarti waktu shubuh dan ashar dimana kedua waktu shalat itu dilaksanakan di kedua ujung siang, dimana ketika udara sudah dingin dan tidak begitu panas. Hadits diatas menunjukkan sebegitu utamanya shalat Shubuh dan Ashar, apalagi kita melaksanakannya berjama'ah dan juga di masjid. Didalam hadits lain yang diriwayatkan Al-Hikam, Rasullulah swt menyampaikan ada dua keutamaan orang-orang yang tunai melakukan shalat shubuh berjama'ah dimasjid selama empat puluh hari, maka dia akan dijauhkan oleh Allah swt dari sifat munafik dan akan diselamatkan dari adzab kubur. Seyogyanyalah hadits diatas dapat menjadi stimulan bagi kita untuk istiqomah shalat berjama'ah dimasjid dan tentunya tepat waktu.



Mutiara Shubuh : Selasa, 07/12/99 (29 Sya’ban 1420H)

Shalat Diawal Waktu


Dari Abdullah bin Mas’ud ra, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw: Amal apakah yang paling dicintai Allah swt? Ia bersabda: “Shalat pada waktunya”. Aku bertanya: Kemudian apa? Ia bersabda: “Berbuat baik kepada kedua orang tua”. Aku bertanya: Kemudian apa? Beliau bersabda: “Berjihad dijalan Allah” (HR Bukhari, Muslim, Thurmidzi dan Nasa’I)

Note: Terlihat pada hadits shahih diatas sebegitu pentingnya “Shalat tepat waktu” (diawal waktu) sehingga disetarakan oleh Allah swt dengan amal dalam berbakti kepada orang tua dan bahkan dengan jihad sebagai amalan hamba-Nya yang sangat Ia cintai.



Mutiara Shubuh : Rabu, 08/12/99 (30 Sya’ban 1420H)

Fadhilah Shalat Berjamaah Di Masjid


Rasulullah saw pernah bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian berwudhu’ kemudian membaguskan whudu’, lalu keluar untuk shalat; maka ia tidak mengangkat kakinya yang kanan melainkan Allah swt menulis baginya satu kebaikan, dan tidaklah ia meletakkan kakinya yang kiri melainkan Allah swt menghapuskan darinya satu keburukan, maka hendaklah salah satu diantara kalian memperpendek langkah atau memperpanjang jarak (tempuh); jika ia datang ke masjid kemudian shalat berjama’ah, maka diampuni baginya, jika ia datang ke masjid sedangkan mereka telah shalat sebagian (raka’at) dan masih ada sebagian (raka’at) (lalu) ia shalat sesuai (raka’at) yang ia dapati dan menyempurnakan sisanya maka demikian pula (ia diampuni), jika ia datang ke masjid sedangkan mereka telah shalat kemudian ia menyempurnakan shalat maka demikian pula (ia diampuni)” (HR abu Dawud)

Note: Begitulah keutamaan yang akan kita dapat dengan shalat berjama’ah ke masjid, setiap langkah kita akan dihisab oleh Allah swt, dan ini pun berlaku bagi terlambat shalat berjama’ah dan bahkan shalat berjama’ahnya sudah selesai. Semoga ini bisa memotivasi kita untuk selalu berusaha shalat berjama’ah di masjid. Disamping mendapatkan keutamaan tersebut diatas, kita Insya Allah juga terhindar dari sifat kemunafikan.



Mutiara Shubuh : Kamis, 09/12/99 (01 Ramadhan 1420H)

Fadhilah Puasa


Disampaikan oleh Abu Hurairah ra: Allah swt berfirman: "Puasa itu ibarat perisai. Pada hari melaksanakan puasa, janganlah orang yang berpuasa mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, dan tidak enak didengar, dan jangan pula ribut hingar bingar bertengkar. Jika di antara kalian memaki atau mengajak berkelahi, hendaknya mengatakan kepadanya:"Saya sedang berpuasa". Kemudian Rasulullah saw menambahkan: "Demi Allah yang diriku di dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari bau minyak kesturi. "Dia yang telah meninggalkan makan dan minum-nya hanya mengharapkan kerido'anKu. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan karena itu Akulah yang langsung membalasnya dengan ganjaran untuk kebaikan yang telah dilakukannya sepuluh kali lipat. (HR Bukhari).

Note: Sebegitu pentingnya ibadah puasa itu sehingga Allah swt menyatakan akan langsung memberikan pahala kepada yang melakukannya dan memberikan pahala ibadah-ibadah yang dilakukannya berlipat ganda, tetapi tentunya puasa orang yang puasanya itu bersih dari kedurhakaan-kedurhakaan, baik berupa perkataan maupun perbuatan.



Mutiara Shubuh : Jum’at, 10/12/99 (02 Ramadhan 1420H)

Fadhilah Kalimat Thoyyibah (I)


Dari Yahya bin Thalhah bin abdullah ra berkata: Pada suatu ketika Thalhah ra duduk dalam keadaan berduka. Maka orang-orang bertanya kepadanya mengapa ia bersedih. Jawabnya, "Sesungguhnya saya telah mendengar bahwa Rasulullah saw bersabda, " Sesungguhnya aku mengetahui sebuah kalimat, tidaklah seseorang hamba membacanya pada saat sakaratul mautnya,melainkan ia akan dihindarkan oleh Allah dari semua kesusahan dan dijadikan wajahnya bersinar, dan ia akan mengetahui tempatnya di syurga nanti", akan tetapi saya belum mengetahui

kalimat apakah itu. Itulah yang menyebabkan saya berduka pada sa'at ini". Lalu, Umar ra berkata, saya mengetahui kalimat tersebut, yaitu kalimat yang telah disampaikan Rasulullah saw kepada pamannya (Abu Thalib), Inilah kalimatnya : LAA ILAHA ILLALLAH".

Note: Dari hadits diatas terlihat keutamaan kaliman Thoyyibah tersebut, ada beberapa hadits lain yang menyatakan kalimat Thoyyibah ini memiliki nur dan menyebabkan kebahagiaan. Dikitab Al-Munabbihat, Ibnu Hajjar menulis bahwa kalifah Abu Bakar as-Siddiq ra berkata: "Kegelapan itu ada lima macam:

Pertama, CINTA DUNIA itu kegelapan dan penerangnya adalah TAQWA.

Kedua, PERBUATAN DOSA itu adalah kegelapan dan penerangnya adalah TAUBAT

Ketiga, KUBUR itu gelap dan penerangnya adalah bacaan LAA ILAHA ILLALLAH

Keempat, AKHIRAT itu gelap dan penerangannya adalah AMAL SHOLEH

Kelima, SHIRATH itu gelap dan penerangannya adalah YAKIN

Semoga kita semua dapat menjiwai kalimah Thoyyibah dan kemudian Allah akan

mencabut nyawa kita dalam keadaan khusnul khotimah dan memberikan nur nya

kepada kita nantinya di alam kubur...... Insya Allah.........



Yüklə 496,46 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   11   12   13   14   15   16   17   18   ...   42




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin