Mutiara Shubuh : Senin, 31/01/00 (24 Syawal 1420H) 3 Hal Yang Tidak Memutuskan Amalan
Rasulullah saw pernah bersabda: "Apabila anak Adam meninggal maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga hal yakni: Sadaqah jariah atau ilmu yang dimanfa'atkan atau anak shalih yang selalu mendo'akannya" (HR Muslim dll dari Abu Hurairah ra)
Sadaqah jariah adalah merupakan suatu amalan yang dilakukan yang diperuntukan bagi masyarakat umum baik itu dalam bentuk finansial, materi, tenaga atau pikiran baik berbentuk sarana ibadah ataupun sarana umum, yang mana pahala amalannya itu akan terus tetap mengalir selama fasilitas tersebut masih digunakan untuk amalan yang baik. Menurut beberapa tafsir hadits, hal sebaliknya juga akan berlaku jika fasilitas yang dikembangkannya tersebut digunakan untuk amal yang tidak baik atau maksiat maka selama itu pulalah ganjaran buruk baginya.
Demikian juga halnya ilmu yang kita punyai, sejauh ilmu yang kita sampaikan bermanfa'at, maka selama ilmu itu dimanfa'atkan (tentunya untuk hal yang baik) maka selama itu pula pahala akan mengalir kepadanya. Menurut beberapa ahli tafsir hadits kebaikan juga bagi diberikan kepada penulis ilmu yang bermanfa'at selama orang-orang masih membaca dan mengamalkan dari apaya yang telah disampaikannya, demikian juga sebaliknya dengan amal yang buruk.
Do'a dari anak-anak yang shaleh untuk orang tuanya merupakan salah satu do'a yang mustajab, dan akan selalu mengalir kepada kedua orang tuanya selama anaknya masih terus mendo'akannya walaupun kedua orang tuanya tersebut telah tiada. Salah satu do'a yang cukup populer yang ditujukan untuk orang tua kita adalah "Allahumma firlii waliwalidaiya warhamhuma kamaa rabbayani saghiraa" (Yaa Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangi aku diwaktu kecil).
Mutiara Shubuh : Selasa, 01/02/00 (25 Syawal 1420H) Bergabung Bersama di Majlis Dzikir
Dari Abdurrahman bin Sahl bin Hanif, ia berkata: Pada suatu sa'at, ketika Rasulullah saw berada dirumahnya dan turunlah ayat kepada beliau yang artinya: "Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QS. Al-Kahfi [18]:28). Maka setelah menerima wahyu tersebut Rasulullah saw keluar untuk mencari orang-orang yang dimaksudkan dalam ayat tersebut. Kemudian beliau menjumpai sekelompok orang yang sedang sibuk berdzikir. Ketika Rasulullah saw melihat mereka, beliaupun duduk bersama mereka dan bersabda, "Segala puji bagi Allah, yang telah menciptakan diantara ummatku orang-orang yang menyebabkan aku diperintahkan duduk bersama mereka." (HR Thabrani)
Banyak sekali ayat-ayat didalam Al-Qur'an yang memerintahkan kita untuk selalu mengingat Allah swt (dzikir) yang menandakan bahwa ingat Allah itu adalah suatu kewajiban bagi kita yang diciptakan oleh Allah swt untuk mengabdi kepadaNya. Hadits diatas yang mengutip salah satu diantara ayat-ayat tersebut, kembali mengingatkan kepada kita untuk selalu mengingat Allah swt dengan menghadiri dan bergabung dengan kelompok orang-orang yang selalu mengagungkan Allah dan berusaha untuk menghindari perkumpulan-perkumpulan yang menyeret kita ke alam keduniawian yang mengalihkan perhatian kita dari ingat Allah, dan bahkan terjerumus ke sarang-sarang syetan.
Mutiara Shubuh : Rabu, 02/02/00 (26 Syawal 1420H) Hak Kewajiban Muslim Terhadap Sesama Muslim
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw pernah bersabda bahwa ada lima hak kewajiban yang patut diperhatikan oleh seorang muslim terhadap sesama muslim yang lainnya yakni:
Pertama: menjawab salam. Salam merupakan do'a yang disampaikan oleh seorang muslim terhadap saudaranya yang lain ketika bertemu, baik ketika langsung bertatap muka ataupun lewat media lainnya seperti telepon, televisi, radio ataupun media tulisan. Rasulullah saw menyatakan bahwa menebarkan salam baik kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal merupakan salah satu ajaran islam yang terbaik yang sangat bernuansa sosial disamping memberi makan orang yang lapar (fakir miskin). Sungguh indah sekali rasanya jika kita terapkan saling menebarkan salam ini diantara kita kaum muslimin yang artinya saling mendo'akan atas keselamatan saudaranya.... indah sekali... indah sekali ajaran Islam ini. Yang kecil mengucapkan salam kepada yang lebih tua serta dijawab oleh yang tua, yang datang mengucapkan salam kepada yang didatangi dan yang didatangipun menjawab salamnya, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk / diam, yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan dan seterusnya. Dan bahkan Rasulullah saw pernah menyatakan bahwa yang memberi salam lebih dahulu adalah yang terbaik.
Kedua: menjenguk saudara kita yang sedang sakit yaitu menghiburnya, mendo'akannya supaya kembali diberikan kesehatan yang cukup. Rasulullah saw bahkan bukan hanya menjenguk saudara seiman beliau yang sakit tetapi yang tidak seimanpun beliau jenguk, seperti yang diriwayatkan oleh salah satu hadist yang menyatakan bahwa Rasulullah saw menjenguk seorang Yahudi yang sakit dan menganjurkan kepadanya untuk masuk Islam maka masuklah Yahudi yang sakit tersebut kedalam agama Islam karena tersentuh dengan akhlaq Rasulullah tersebut.
Ketiga: menyelenggarakan mayyit, yaitu mulai dari memandikannya, mengafaninya, men-sholat-kannya hingga mengantarkan serta menguburkan jasadnya ditempat peristirahatan jasadnya yang terakhir. Tetapi setidak-tidaknya kita berta'ziah kepada keluarga beliau dengan mengucapkan belasungkawa atas wafatnya beliau serta memberikan hiburan dan nasihat kepada sanak keluarga yang ditinggalkannya.
Keempat: memenuhi undangan, baik itu undangan lisan maupun undangan tertulis. Banyak diantara kita masih meremehkan tentang undangan ini. Dan bahkan kita juga tidak jarang menyatakan kata "Insya Allah" untuk menolaknya, padahal kata yang kita sebutkan tersebut adalah merupakan kata janji seorang muslim bukan hanya untuk yang mengundang tetapi bahkan berjanji kepada Allah swt. Jika kita benar-benar tidak dapat menghadirinya katakanlah yang sebenarnya dan mintalah ma'af sebagai kata penyesalan bahwa kita mungkin tidak dapat memenuni undangan tersebut.
Kelima: mendo'akan orang yang bersin (bangkis). Ketika seseorang muslim selesai bersin biasanya beliau mengucapkan pujian kepada Allah swt (Alhamdulillah) dan setelah itu hendaklah kita do'akan semoga beliau mendapatkan rahmat dari Allah swt (Yarhamukallah).
Semoga lima hal yang sangat amat islami diatas dapat kita hidupkan dalam kehidupan kita yang selama ini mungkin terlupakan dan bahkan banyak diantara kita yang menganggap remeh persoalan-persoalan diatas. Semoga Allah swt selalu membimbing kita untuk selalu berjalan di-shirot yang diridhoiNya.... amien.......
Dostları ilə paylaş: |