Mutiara Subuh : Selasa, 14/09/99


Mutiara Shubuh : Kamis, 21/10/99 (11 Rajab 1420H)



Yüklə 496,46 Kb.
səhifə10/42
tarix15.01.2019
ölçüsü496,46 Kb.
#96942
1   ...   6   7   8   9   10   11   12   13   ...   42

Mutiara Shubuh : Kamis, 21/10/99 (11 Rajab 1420H)


Anjuran meluruskan dan merapatkan shaf dalam berjama’ah

Dari al Barra' bin Azib ra, ia berkata: Biasanya Rasulullah saw mendatangi sudut shaf dan meluruskan antara dada-dada ma'mum dan bahu-bahu mereka seraya bersabda: "Janganlah bengkok (barisan kalian) maka akan bengkok pula hati-hati kalian, sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mendo'akan shaf yang pertama" (HR Ibnu Khuzaimah).

Note: Hadist shahih diatas merupakan anjuran untuk meluruskan dan merapatkan shaf serta mengisi tempat-tempat yang kosong pada shaf didepan ketika kita shalat berjama'ah yang merupakan salah satu tolok ukur dari kesempurnaan shalat berjama'ah kita. Dan diakhir hadish Rasulullah menekankan lagi tentang keutamaan shaf yang terdepan. Marilah kita berlomba-lomba untuk mendapatkan shaf terdepan dalam shalat berjama'ah dan semoga kita mendapatkan do'a-do'a tersebut.

Mutiara Shubuh : Jum’at, 22/10/99 (12 Rajab 1420H)


Peringatan dari meninggalkan shalat berjama’ah

Dari Haritsah bin Nu'man ra, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw : "Salah seorang diantara kalian mengurusi binatang gembalaannya merepotkannya lalu ia berkata: Sebaiknya saya cari untuk binatang gembalaanku tempat yang lebih banyak rumputnya dari tempat ini, lalu ia berpindah dan (kemudian) ia tidak bisa menghadiri (shalat berjama'ah) kecuali Jum'at, lalu ia berkata: Sebaiknya saya cari untuk binatang gembalaanku tempat yang lebih banyak rumputnya dari tempat ini, lalu ia berpindah dan (kemudian) ia tidak bisa menghadiri Jum'at ataupun shalat berjama'ah lalu (akhirnya) Allah menutup hatinya" ( HR Ahmad dari riwayat Umar bin Abdullah mantan budak Ghafrah, hadits in i hasan).

Note: Hadits hasan diatas memperingatkan kita atas tertutupnya hati kita sebagai hamba Allah untuk bermunajat kepada Allah swt dikarenakan kesibukan keduniawian kita. Pertama kita lupa akan melaksanakan shalat berjama'ah kemudian lupa untuk shalat Jum'at dan akhirnya kita lupa untuk shalat dan apa itu shalat bahkan lupa pada sang Pencipta kita. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal tersebut diatas dan marilah kita saling mengingatkan antar sesama akan hal ini.

Mutiara Shubuh : Senin, 25/10/99 (15 Rajab 1420H)


Peringatan meninggalkan shalat Jum’at (I)

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.:"Ingatlah barangkali salah seorang diantara kalian menjadikan kawanan (gembalaan) kambing di ujung satu mil atau dua mil, lalu urusan padang rumput merepotkannya kemudian semakin naik hingga datang Jum'at tetapi ia

tidak bisa datang dan tidak menghadirinya, dan datang Jum'at lagi kemudian ia tidak menghadirinya (lagi) sehingga Allah menutup hatinya" (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad hasan dan Ibnu Khuzaimah di dalam Shahih-nya)

Note: Semoga hati kita selalu terbuka untuk mendengar panggilan adzan untuk shalat jum’at dan selalu istiqomah untuk melaksanakannya.



Mutiara Shubuh : Selasa, 26/10/99 (16 Rajab 1420H)


Peringatan meninggalkan shalat Jum’at (II)

Dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata: Barang siapa meninggalkan Jum'at tiga kali berturut-turut maka sesungguhnya ia telah mencampakkan Islam di belakang punggungnya. (Diriwayatkan oleh Abu Ya'la secara mauquf dengan sanad shahih)

Note: Semoga kita tidak tergolong orang yang meninggalkan shalat Jum’at.

Mutiara Shubuh : Rabu, 27/10/99 (17 Rajab 1420H)


Peringatan meninggalkan shalat Jum’at (III)

Dari Ka'ab bin Malik r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Orang-orang yang mendengar seruan ('adzan) Jum'at kemudian tidak mendatanginya, hendaknya mereka benar-benar berhenti (dari perbuatan tersebut), atau sungguh Allah akan menutupi hati mereka kemudian benar-benar menjadi termasuk orang-orang yang lalai" (Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam al-Kabir dengan sanad hasan)



Mutiara Shubuh : Kamis, 28/10/99 (18 Rajab 1420H)


Shalat sebagai penghapus dosa-dosa kecil

Hadits shahih darinya ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda: "Shalat yang lima, jum'at ke jum'at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa antara yang satu dan lainnya selama menjauhi dosa-dosa besar" (HR Muslim dan lainnya)

Note: Hadits diatas merupakan stimulan bagi kita untuk selalu istiqomah melaksanakan shalat lima waktu, jum'at dan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan, dimana segala dosa-dosa kecil kita yang kita lakukan dari waktu shalat ke waktu shalat lainnya akan dihapuskan Allah swt kecuali dosa-dosa besar seperti syirik, membunuh, berzinah, mencuri, durhaka dan sebagainya.

Mutiara Shubuh : Jum’at, 29/10/99 (19 Rajab 1420H)


Tiga tingkatan (golongan) orang yang melaksakan shalat Jum’at

Dalam salah satu hadists Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah (yang berpendapat hadits ini shahih) dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah bersabda bahwa ada tiga tingkatan / jenis orang yang menghadiri jum'at yaitu:



  • Orang yang menghadirinya dengan sia-sia, dan baginyalah kesia-siaan itu

  • Orang yang menghadirinya dengan berdo'a, tergantung kepada Allah swt lah pengabulan do'anya.

  • Orang yang menghadiri, mendengarkan dan diam serta tidak melangkahi pundak seorang muslim dan tidak menyakiti siapapun, maka Allah swt akan memberikan ampunan dosa baginya hingga Jum'at berikutnya ditambah tiga hari (10 hari berikut) sesuai dengan firman Allah " Barangsiapa membawa amal yang baik baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya" (QS 6:160)

(Menurut Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani hadits ini hasan)

Note: Dari ketiga golongan diatas mungkin dapat dijelaskan sbb:



  • Golongan pertama merupakan orang yang datang ke masjid untuk Jum'atan karena keterpaksaan, datang terlambat, tidak mendengarkan khutbah dan bahkan tidur ketika khutbah dikumandangkan, dan hanya menghadiri shalat Jum'at karena ritualnya saja, tanpa bersungguh-sungguh menghayatinya.

  • Golongan kedua merupakan sekelompok orang-orang yang sudah memenuhi segala aspek-aspek persyaratan shalat Jum'at dari mendengar khutbah, shalat yang benar, berdo'a, tetapi masih melupakan hal-hal yang cukup esensial didalam melaksanakan shalat Jum'at, seperti menyempurnakan wudhu', membersihkan diri sebelumnya, berusaha mendapatkan syaf yang terdepan dsb.

  • Golongan ketiga yaitu orang-orang yang sungguh-sungguh dalam menghadapi shalat Jum'at. Mereka benar-benar menyiapkan diri untuk melakukannya, sebagaimana yang dikatakan Rasulullah bahwa hari Jum'at itu adalah hari besarnya ummat Islam (hari berjama'ah / berkumpul), mereka membersihkan diri, berusaha datang seawal mungkin untuk mendapatkan syaf terdepan, berdzikir sebelum shalat dimulai, mengikuti khutbah dengan seksama dan menghayatinya dan seterusnya.

Marilah kita renungkan termasuk tingkatan golongan manakah kita ????

Jika kita masih merasa jauh dari golongan yang ketiga, marilah kita berusah untuk mencapainya.

Semoga shalat Jum'at kita tidak sia-sia..................


Yüklə 496,46 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   6   7   8   9   10   11   12   13   ...   42




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin