Mutiara Shubuh : Senin, 20/09/99 (9 Jumadil Akhir 1420H)
Tata cara berwudhu’
Pada "Mutiara Shubuh" yang lalu dalam hadishnya Nabi saw menjanjikan syurga bagi yang menyempurnakan whudu' dan shalat dua raka'at sesudahnya, bahasan hadish kali ini dilain hadishnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim Nabi saw menyatakan ampunan dosa bagi orang yang melakukannya. Ringkasan dari hadish tersebut sbb:
Ketika Humrah Maula 'Ustman bin Affan ra (putra 'Ustman bin Affan ra) melihat ayahnya berwhudu' dengan mencuci tanganya, kumur-kumur, mencuci hidung dneganmemasukkan air ke hidung, mencuci muka, mencuci tangan sampai ke siku dan mencuci kaki, semua dilakukan tiga kali (dengan sempurna) dan kemudian 'Utsman berkata: "Aku melihat Rasulullah saw berwhudu' seperti whudu'-ku ini", dan kemudian beliau bersabda, "Barangsiapa berwhudu' seperti whudu'-ku ini kemudian shalat dua raka'at dengan khusyu', maka diampuni dosanya yang telah lalu"
Mutiara Shubuh : Selasa, 21/09/99 (10 Jumadil Akhir 1420H)
Menggemarkan adzan dan shalat berjama’ah di masjid
Kali ini yang dibahas adalah hadist yang berkaitan dengan penunaian ibadah shalat dan ibadah-ibadah lain yang berhubungan dengan ibadah shalat. Dalam salah satu hadist Nabi saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim sbb:
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Sekiranya manusia mengetahui keutamaan adzan dan shaf pertama, kemudian kemudian tidak mendapati kecuali harus melakukan undian untuk mendapatkannya niscaya mereka melakukan undian, dan sekiranya mereka mengetahui keutamaan bersegera melaksanakan shalat niscaya mereka berlomba kepadanya, dan sekiranya mereka mengetahui keutamaan shalat Isya' dan Shubuh niscaya mereka datang kepadanya seklipun dengan merangkak"
Note: Dari Hadist Shahih diatas dapat kita tarik intinya adalah bahwa:
- Mengumandangkan adzan
- Shalat berjama'ah pada syaf yang pertama
- Menyegerakan melaksanakan shalat
- Shalat Isya' dan Shubuh berjama'ah di masjid
merupakan ibadah-ibadah yang banyak sekali keutamaannya. Sehingga dalam hadish tersebut sampai diungkapkan bahwa jika orang tahu keutamaan tersebut maka orang-orang tersebut akan berebut mendapatkannya bahkan sampai dengan melakukannya dengan undian dan juga sampai-sampai dengan merangkakpun mereka akan berusaha melakukannya. Insya' Allah kita diberi keteguhan iman dalam melakukan ibadah-ibadah tersebut diatas dan sehingga kita mendapatkan keutamaan-keutamaannya. Amien ya rabbal alamin..........
Mutiara Shubuh : Rabu, 22/09/99 (11 Jumadil Akhir 1420H)
Keutamaan yang menyampaikan adzan (muadzdzin) - I
Hadish shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih, Thabrani sbb:
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Diampuni bagi mu'adzdzin sejauh (gema suara) adzannya dan dimintakan ampunan untuknya oleh setiap benda basah dan kering yang mendengarnya" dihadish lain dinyatakan "semua yang mendengarkannya akn menjadi saksi baginya di hari akhirat"
Note: Nach .. kalau mau minta ampunan dosa maka rajin-rajin lah ke masjid dan datang lebih awal untuk menjadi mu'adzdzin, Insya Allah dosa-dosa nya akan dapat ampunan dan berangsur-angsur bersih....
Mutiara Shubuh : Kamis, 23/09/99 (12 Jumadil Akhir 1420H)
Keutamaan yang menyampaikan adzan (muadzdzin) - II
Masih berbicara tentang keutamaan menyampaikan adzan, didalam hadish lain dari Abu Hurairah ra yang mengemukakan sabda Rasullullah saw bahwa Imam itu adalah penjamin bagi shalat para ma'mumnya dan muadzdzin adalah pemegang amanat dalam mengawal waktu-waktu shalat, dan kemudian Rasulullah saw berdo'a untuk mereka: "Ya Allah tunjukilah para imam dan ampunilah para muadzdzin" (Hadish shahih ini diriwayatkan oleh Abu dawud, Turmudzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban didalam shahih-nya Ahmad meriwayatkannya dari hadish Abu Umamah dengan sanad hasan).
Mutiara Shubuh : Jum’at, 24/09/99 (13 Jumadil Akhir 1420H)
Keutamaan untuk ber-adzan setiap sebelum shalat
Masih berbicara masalah adzan, dalam salah satu hadish shahihnya dari Abu Hurairah ra Rasullullah saw bersabda bahwa apabila dikumandangkan adzan untuk shalat maka syetan lari terbirit-birit seraya mengeluarkan kentut agar tidak mendengar adzan dan datang lagi setelah adzan selesai dan kemudian lari lagi ketika mendengar iqamat dan kemudian datang lagi setelahnya untuk menggoda konsentrasi orang yang sedang shalat sehingga mereka menjadi lupa atau tidak mengetahui berapa (raka'at) shalatnya (Riwayat Malik, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i)
Note: Sepertinya kita dianjurkan untuk adzan atau iqamat sebelum melakukan shalat wajib walaupun itu kita kerjakan dirumah atau ditempat lain selain masjid, dengan harapan semoga syetan akan menjauh dari tempat sekitar shalat kita sehingga dia tidak mengganggu kekhusu'an shalat kita. Disamping itu Insya Allah kita mendapatkan ampunan yang dijanjikan Allah lewat hadish Rasullullah sebagaimana yang kita bahas dalam "Mutiara Shubuh" yang lalu.....amien..........
Mutiara Shubuh : Senin, 27/09/99 (16 Jumadil Akhir 1420H)
Keutamaan membaca “A’udzubillah” untuk mengusir syeitan
Kali ini kita masih melanjutkan bahasan tentang hadish shahih yang menyatakan ketakutan syetan akan adzan dan usaha-usahanya yang selalu mengganggu konsentrasi kita diwaktu shalat. Untuk itu marilah kita mengusir syetan dari hati kita dengan banyak-banyak berdzikir dan khususnya diwaktu shalat setidaknya kita meminta perlindungan Allah dari godaan syetan dengan membaca:"A'udzubillahi minassyaithonirrajiim (Aku berlindung dengan Allah dari godaan syetan yang terkutuk) ketika akan membaca Al-Fathihah dan sebelum membaca surah di setiap raka'atnya. Semoga kita selalu dilindungi Allah dari godaan syetan yang senantiasa membisikkan kata-kata sehingga membuat kita lupa pada Allah...amien...
Mutiara Shubuh : Selasa, 28/09/99 (17 Jumadil Akhir 1420H)
Keutamaan meyimak adzan dan menjawabnya
Dalam salah satu hadish shahih Rasullullah saw yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawaud dan Nasa'i yang intinya bahwa Umar bin Kattab ra mendengar Rasullullah saw bersabda, apabila mu'adzdzin mengumandangkan adzan hendaklah kita menjawab adzan itu dengan seksama dari lubuk hati yang dalam, dan barang siapa melakukan hal ini Insya Allah dia akan masuk syurga. Dan dalam riwayat Rasullulah lainnya mengatakan bahwa beliau sangat gembira sekali jika adzan akan dikumandangkan oleh Bilal bin Raba' dan beliau juga meminta kepada Bilal untuk mengumandangkannya semerdu mungkin.
Note: Jika kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari sa'at ini, kita telah sengaja atau tidak sengaja mengacuhkan panggilan Allah ini (adzan). Jangan kan menjawabnya untuk mendengar-kannya kita merasa tidak punya waktu dan bahkan dengan tidak sengaja atau disengaja justru kita berbicara, menonton teve, mendengar radio, tape dsb. selama adzan dikumandangkan dan yang lebih ekstrim lagi kita justru membesarkan volumenya seolah-olah kita terganggu dengan seruan adzan tersebut. Astaghfirullah al-adzim, Ya Allah ampunilah kami.. Marilah mulai sa'at ini kita jadikan adzan itu sebagai nada musikal yang paling merdu dan yang sangat kita tunggu-tunggu di setiap waktu shalat dan bersungguh-sungguh untuk menjawabnya. Semoga Allah mengampuni kita dan menggantikannya dengan ganjaran syurga seperti yang telah dijanjikan Rasul-Nya tersebut. Berbahagialah orang yang mempunyai rumah yang dekat dengan masjid yang senantiasa mendengar alunan nada merdu yang dikumandangkan oleh para muadzdzin dari masjid. Dan bagi kita yang jauh dari mesid dan juga karena jarangnya masjid dan sudah barang tentu jarang sekali mendengar adzan, tetapi jika hati kita selalu di masjid dan Insya Allah hati kita pun akan dengan sendirinya menyenandungkan adzan-adzan tersebut.
Dostları ilə paylaş: |