Orkes madun II atawa Umang-Umang Karya Arifin C. Noer



Yüklə 480,31 Kb.
səhifə4/4
tarix06.08.2018
ölçüsü480,31 Kb.
#67449
1   2   3   4

JURU KUNCI

Bukan main capeknya. Lima belas kuburan hanya dengan dua belah tangan tua ini. Tapi omong-omong ukuran kafannya jelas kecil sekali


RANGGONG

Kami nggak butuh kain kafan. Kami akan membedah mayat-mayat bayi itu dan mengeluarkan jantungnya


JURU KUNCI

Autopsi?
BOROK

Ayolah kita kerjain, Ranggong
RANGGONG

Baskom man, baskom?


SESEORANG MENYERAHKAN BASKOM
JURU KUNCI

Sebentar, sebentar. Kalian hanya kuizinkan untuk mencopot kain kafannya saja. Lebih dari itu kalian harus mendapat izin khusus dari ahli waris mereka


RANGGONG DAN BOROK SAMA SEKALI TIDAK MENGHIRAUKAN MEREKA HANYA SIBUK MEMBEDAH MAYAT-MAYAT ITU. BAUNYA BUKAN MAIN DAN SI ANAK MUNTAH TERUS JADINYA
JURU KUNCI

Kejahatan kalian melewati batas


RANGGONG

Apa ada batas?


JURU KUNCI

Setidak-tidaknya kita ahrus punya rasa jijik biar sedikit


BOROK

Modar! Modar!


JURU KUNCI

Berhenti. Aku bilang berhenti. Berhenti.



(Mereka terus saja membedah. dan si anak terus muntah)

Berhenti. Berhenti aku bilang. berhenti


BOROK

Modar! Gua granat duluan. Bum!


TUBUH JURU KUNCI BERSERAK
ANAKNYA

Lu bunuh babe gua?


BOROK

Modar! Bum!


TUBUH SI ANAK BERSERAK
JURU KUNCI

Gue sekarang jadi arwa


ANAKNYA

Gue juga, Beh


JURU KUNCI

Ingat, Borok. Ingat, Ranggong. Tunggu tanggal mainnya. Arwah gue dan arwah anak gue akan membalas dendam


LALU JURU KUNCI DAN ANAKNYA KELUAR SAMBIL KETAWA KAYAK HANTU. DAN BERSAMAA ITU BOROK DAN RANGGONG PUN KETAWA MEMBAHAN
WASKA

Borok! Ranggong!


BOROK

Waska!!!
LALU SEKETIKA SEMUA ORANG TAHLIL SEMENTARA BEBERAPA YANG LAIN MENGUBURKAN MAYAT-MAYAT TADI


SESEORANG

Terkutuk! Pembunuh biadab!


SESEORANG

Semoga alam beserta isinya mengutuk mereka!


SESEORANG

Saudara-saudaraku, kami mohon janganlah mengutuk. Demi Tuhan, jangan. Karena kita semua tidak tahu apa-apa


KEMUDIAN SEMUANYA SAMA BERDOA DAN TERAKHIR MENINGGALKAN KUBURAN-KUBURAN ITU

BAGIAN KETIGA

LONCENG DUA KALI

LAGU DANGDUT DARI SEBUAH RADIO TRANSISTOR. WASKA, BIGAYAH MENARI, BOROK MENARI
RANGGONG

Kamu menang Waska


WASKA

Kita menang


BOROK

Modar! Modar!


BIGAYAH

Ubabnmu tiba-tiba hilang. Kamu pakai semir, Waska!?


WASKA

Aku tidak pake semir


RANGGONG

Kita tidak perlu pake semir


BOROK

Modar! Modar!


WASKA

Yahuy! Ini betul-betul kesenian


PADA SAAT ITU JONATHAN MENONTON SAJA DI KEJAUHAN
JONATHAN (Jauh)

Waska! Aku punya mainan baru


BIGAYAH

Setiap detik, kamu makin gagah, Waska


WASKA

Kita menang, Gayah


RANGGONG

Kita menang, Borok


BOROK

Modar! Modar!


JONATHAN (Jauh)

Kamu tidak dengar, Waska? Aku memanggilmu


LALU SEMUA ORANG SAMA MENARI, BUKAN MAIN RAMAINYA, BETUL-BETUL MEREKA FLY. FLY. DAN DANGSUT ITU MEMANG SEDANG MEMABUKKAN MEREKA
LONCENG DUA KALI

DAJJAL MERAUNG-RAUNG


WASKA

Bising, Dajjal – bising – Barabas


RANGGONG

Bagaimana, Waska?


WASKA

Berdirilah di samping saya – juga kamu, Borok


LALU KETIGANYA BERDIRI DI PUCUK BUKIT, SEMENTARA PARA PENGIKUT MEREKA MEMENUHI LEMBAH

TERJALNYA DAERAH ITU BUKAN MAIN. DAN MATAHARI BUKAN MAIN TERIKNYA


WASKA

Sebelum dan sesudah pesta ini tidk adalagi pesta yang lebih besar dan yang lebih meriah yang memungkinkan seluruh kegembiraan kita tumpah sehingga tuntas dasar sumbernya. Pesta ini pesta kami atas suatu kemenangan karena kami akan memiliki 200.000 faja dan 200.000 senja. Anak-anakku, di bukit yang terjal ini, kekosongan kita telah sampai pada kesempurnaannya, kesepian kita yang kerontang semakin berdebu dan matahari di ubun-ubun kita memanggangnya, mermunya, meraciknya sehingga hanya topanlah yang kita tunggu hardikannya agar terciptalah badai debu yang akan menyapu sudut-sudut kota. Dalam beberapa detik lagi, kita akan mendneguskan nafas amarah kita yang dihembus oleh gas bau bacin dari eprut kita yang kosong, melanda sebagai wadah epidemic yang tak akan tertahankan oleh kota yang sombong ini. Dibukit ini kami berdiri bagaikan tiga batang lilin hitam dengan nyala ungu


JONATHAN

Waska, amarahmu berlebihan. Pidatomu bagaikan sajak cengeng penyair remaja yang cengeng


WASKA

Jangan main-main, Jonathan, gua lagi serius


JONATHAN (Jauh)

Gue juga serius. Lu yang gak serius


WASKA

Aku bisa membunuh dia. Aku marah


RANGGONG

Jangan hiraukan, Waska sahabatmu itu sedang mabuk


BOROK

Modar! Modar!


WASKA

Kami bertiga berdiri bagaikan trisula yang berkarat yang digenggam bermilyar tangan lapar dan dahaga, lapar badan dan lapar jiwa


JONATHAN

Waska, kamu lupa percakapan kita malam-malam di New Orleans, di geladak kapal tua itu?


WASKA

Anak-anakku, mulai aku mencium bau malam yang akan menetaskan impian tua itu


KOOR

Kemiskinan telah menghalau kami

Ke kota yang penuh kemiskinan ini

Kemiskinan telah mengajar mencuri

Mencopet

Menjambret

Menodong

Menggarong

Desa telah mengusir kami

Kota telah mengusir kami

Apakah langit juga akan mengusir kami?
DEBLENG

Waska, kegelapan telah turun di mana-mana, bolehkah saya mempersiapkan segala sesuatunya?


WASKA

Siapkan! Siapkan! Kenakan kostum menurut impian kalian masing-masing. Juga kenakan rias kalau mau. Kegelapan juga sudah berdandan pula. Bulan terlalu kecil untuk langit seluas itu, tapi untung bintang-bintang cukup banyak sehingga tidak terlalu lengang. Siapkan! Siapkan! – mana air kelapa saya, Borok, air kelapa!


LALU BOROK MEMBERIKAN SEBUAH KELAPA KEPADA WASKA, DAN SEMENTARA ITU SEMUA ORANG SIBUK MENGENAKAN KOSTUM MASING-MASING. ADA YANG PAKE KOSTUM BADUT ALA FILM KOBOI. ADA YANG KAYAK DETEKTIF. ADA YANG KAYAK WAROK. MACAM-MACAM
RANGGONG

Kamu tidak pake kostum khusus dalam perampokan nanti?


DEBLENG

Ya, Borok. Aku kira kamu paling cocok mengenakan kostum ala bandit Chicago seperti dalam film


BOROK

Modar! Gue bandit terbesar, lebih besar dari Alcapone, gua nggak mau tiru-tiru


DEBLENG

Gue mau pake topeng biar serem. Habis muka gua klimis


JONATHAN(Muncul)

Waska
SEJAK TADI WASKA ASYIK DENGAN IMPIAN DALAM KEPLANYA, DAN KALI INI IA MENGHISAP CANGKLONG, NIKMAT SEKALI


JONATHAN

Kamu tidak pengen berlayar lagi?


WASKA

Aku sudah tua


JONATHAN

Aku dengar kamu telah minum jamu….


WASKA

Maksudku aku punya pekerjaan lebih besar


JONATHAN

Amarah maksudmu?


WASKA

Apalah namanya tapi yang terpenting besar dan penting buat kemanusiaan


JONATHAN

Kalimatmu besar sekali


WASKA

Tapi masih kecil dibanding mulutmu


JONATHAN TERSENYUM SEMENTARA MEMIKIRKAN CARA LAMA UNTUK MEMOJOKAN PIKIRAN, SIKAP SERTA RENCANA SAHABATNYA YANG EDAN ITU
WASKA

Aku bukan anak-anak, Jonathan


JONATHAN

Apa betul kita sedang bertengkar? Aku kira sejak beberapa hari yang lalu aku hanya sedang berusaha mengembalikan kamu kepada kamu yang dulu, kamu yang kaya akan ketawa, kaya akan dongeng-dongeng, kaya akan leleucon-lelucon


WASKA

Dulu memang aku paling pintar menghibur diriku atas keburukan keadaan ini. Tapi ketawa yang berulang-ulang itu telah menjelma menjadi amarah, dongeng telah menjadi keluh dan telah menjelma menjadi rumusan-rumusan, lelucon sampai pada puncaknya dan telah menciptakan kesimpulan-kesimpulan serta sikap-sikap


JONATHAN

Tapi rumusan-rumusan, kesimpulan-kesimpulan da sikap-sikapmu sangat gegabah dan kacau balau karena semuanya bertolak dari amarah. Waska, aku tak hendak berdebat lebih panjang dan lebih ruwet. Marilah kita sederhana saja berpikir. Terus terang, jalanmu jalan keliru, jalan yang meninggalkan akal budi, jalan yang akan lebih memburukan keadaan, jalan yang tidak akan menolong sama sekali, jalan….


WASKA

Lalu apa yang kamu sarankan? Tetap ketawa-ketawa, menciptakan dongeng-dongeng, lelucon-lelucon?


JONATHAN

Aku hanya menyarankan agar kamu berlaku wajar saja


WASKA

Wajar itu bagaimana? Sopan itu wajar? Kaya itu wajar?


JONATHAN

Aku bisaa berurusan dengan harmoni, aku….


WASKA

Kamu mau menyinggung soal keselarasan alam? Dalam rangka ini pastilah kejahatan penting adanya


JONATHAN

Begini, Waska. Bagaimana pun perbuatan jahat….


WASKA

Berhentilah kau nyap-nyap. Akuilah sebenarnya kamu tidak pernah berpikir. Sekarang dengarkanlah pokok-pokok pikiran saya. Aku sampai pada kesimpulan bahwa pada hakekatnya semua orang jahat, atau sebaliknya, semua orang baik. Karenanya, apa pun yang dilakukan orang adalah jahat tapi juga sebaliknya, baik. Jadi apa pun yang kulakukan adalah jahat dan baik, seperti apa yang dilakukan guru taman kanak-kanak. Tapi seandainya apa yang kulakukan adalah jahat semata-mata, maka kejahatan orang lain pastilah akan berlipat lagi ukurannya


JONATHAN

Kamu kehilangan sesuatu tapi kamu tidak menyadarinya, Waska. Cobalah sebentar kenangkan semuanya secara utuh. Berlakulah adil, timbanglah satu demi satu dari seluruh yang kamu miliki


WASKA

Janganlah mencoba mengorek-ngorek masa lampauku. Sentimental! Dan lagi apakah kamu kira ketika aku berlayar dulu, ketika aku menjadi kelasi lantaran didorong oleh romantic keremajaan kelaurga ningrat? Seperti romantic semangat kesenianmu yang penuh skandal itu?


JONATHAN

Waska!
WASKA

Tidak, Jonathan. Segala tindak-tandukku, langkah-langkahku, sepak terjangku, semua perbuatanku didorong oleh semangat mencari makan sebagaimana layaknya jenis hewan lainnya. Dan segala ocehanmu tentang akhlak, budi pekerti, moral dan tetek bengek lainnya. Sekarang aku tahu, hanyalah tetek bengek orang yang kenyang dan tidak untuk orang yang lapar. Mereka mempeributkan semua itu hanyalah agar waktu makan mereka tida terganggu. Dan segala omong kosong itu secara bangga kaunyanyikan di mana-mana dan kamu mendapatkan tepuk tangan, lemparan bunga, lemparan uang, lemparan makanan, bahkan lemapran kehormatan. Suatu skandal terbesar yang tak pernah terungkap!
JONATHAN

Sebentar, Waska! Kamu ngaco! Amarahmu tak ketentuan arah!


WASKA

Amarahku memang ke segenap arah


JONATHAN

Terus terang aku tak berkehendak berdebat soal kesenianku, apalagi soal lainnya, karena pikiranmu belingsatan. Tapi satu hal, kamu sendiri tahu kesenian yang kamu bicarakan sudah lama aku tinggalkan dan kamu sendiri juga tahu bagaimana selama ini aku menulis serta menyanyi tentang kalian, tentang kamu!!


WASKA

Kalau begitu, kamu sedang memainkan skandal yang lain dan mungkin yang lebih besar lagi. Jontahan, ternyata jiwamu cacingan, atau mungkin kamu idiot tanpa diketahui sejarah. Selama ini kamu mengira nyanyian kamu, kesenian kamu mewakili kelaparan kami, amarah kami!? Cuah! Ilusi! Dan lebih dari itu, sambil membungkam rasa persahabatanku padamu, aku menuduhmu, aku mendakwa kamu mengatasnamakan kami, penderitaan-penderitaan kami dan kamu mendapat keuntungan dan kehormatan


JONATHAN

Dakwaanmu terlalu berat


WASKA

Tapi masih terlalu ringan dibanding penipuan-penipuanmu. Dan ketahuilah, nasehat-nasehatmu adalah pepatah-pepatah kuno yan sudah mati. Karenanya, pergilah


JONATHAN

Aku menyesal sekali, persahabatan kita yang berpuluh tahun berakhir seperti ini. Maksudku, kamu putus secara sepihak dan keji seperti itu. Tapi sebelum segala sesuatunya berakhir aku minta supaya kamu sudi mendnegarkanpenjelasan-penjelasanku tentang kesenian saya, tentang ahlak dan nilai persahabatan


WASKA

Kamu ingin mengatakan bahwa kesenian penting untuk menajga kesenimbangan supaya manusia jangan cepat sinting. Kamu juga ingin mengatakan bahwa ahlak tidak ada hubungannya dengan makan dan tidak makan. Nah, aku telah mengucapkannya, cukup bukan? Jonathan, terus terang emosiku mulai mbuldak dan amarah sudah di puncak, karena tiba-tiba aku merasa dikalahkan oleh penjahat lain yang jauh lebih besar, yaitu kamu. Kejahatan yang tengah kuhidupi mendapatkan saingan berat dari kesenianmu dan aku tak mau disaingi. Nah, aku minta tinggalkan tempat ini


JONATHAN

Aku masih punya beberapa hal….


WASKA

Simpan saja atau nyanyikan buat orang lain


JONATHAN

Sebelum aku meninggalkan tempat ini, bagaimana kalau kita minum-minum dulu di warung, setidak-tidaknya kita masih bisa mengenangkan tahun-tahun persahabatan kita.



(Waska menyalakan cangklongnya)

Sebenarnya aku sangat tersinggung sekali, tapi aku tahu kamu dalam keadaan yang tidak normal. Bagaimana kalau malam ini aku usulkan the teko ala Tegal



(Waska kelihatan naik turun napasnya)

Waska….
WASKA (Teriak)

Borok!
JONATHAN

Jangan keterlaluan. Saya akan pergi



(lalu jonathan melangkah)

Kapan-kapan aku akan datang lagi Waska


SUARA KERETA API
WASKA

Malam betul-betul tua, umang-umang


SEMUA

Ya, Bapa
WASKA

Kota sudah tidur, anak-anakku
SEMUA

Ya, Bapa
WASKA

Merayap, merayap, anak-anakku
SEMUA

Ya, Bapa
WASKA

Pilih rumah yang paling bagus, anak-anakku
SEMUA

Ya, Bapak


WASKA

Ranggong!


RANGGONG

Ranggong di sini, Waska, di becak nomor tiga belas


WASKA

Debleng!
DEBLENG

Di sini, Waska. Di balik tong sampah
WASKA

Gustav!
GUSTAV

Di bawah jembatan, Waska
WASKA

Borok!
BOROK

Gua di kuburan cina, Waska
WASKA

Japar!
JAPAR

Aku dalam buskota, Orang tua
WASKA

Engkos!
ENGKOS

Gua di apsar, Waska, di pasar
WASKA

Menetas. menetas


SEMUA

Ya, Bapak


RANGGONG

Seratus tiga puluh bank


SEMUA

Gedor
BOROK

Empat ratus pabrik
SEMUA

Gedor
BOROK

Empat ratus pabrik
SEMUA

Gedor
DEBLENG

Ribuan Toko-toko
SEMUA

Gedor
DEBLENG

Ribuan toko-toko
SEMUA

Gedor
BUANG

Ribuang warung-warung
SEMUA

Gedor
BUANG

Ribuan warung-warung
SEMUA

Gedor
WASKA

Yak, yak, yak
JONATHAN

Kamu pikun


SEMUA

Gedor
BIGAYAH

Je, kayak pasar malam
SEMUA

Gedor
BIGAYAH

Je, bagi dong. Gua juga pengen makan
SEMUA

Gedor
BIGAYAH

Je, pake gigi emas semua
SEMUA

Gedor
BIGAYAH

Pake emas, pake intan, pake sutera, pake bedak, pake gincu, pake kitek, pake parfum, pake kacamata, pake stoking, pake-pake, pake-pake, pake-pake….
WASKA

Yak, yak, yak


SEMUA

Yak, yak, yak


DANGDUT. SEMUA MENARI. SEMUA DALAM PESTA. BUKAN MAIN MERIAH PESTA MEREKA. TAPI TIBA-TIBA SEMUA, KECUALI WASKA, RANGGONG, BOROK, PERGI ENTAH KEMANA. TAPI KEMUDIAN MEREKA MUNCUL LAGI DAN KEMBALI MENARI
LONCENG DUA KALI

SEMUA TIDUR

LONCENG DUA KALI
SEMUA

Gedor
WASKA

Yak, yak, yak
SEMUA

Yak, yak, yak


LONCENG DUA KALI

PERJALANAN

WASKA, RANGGONG, BOROK LAGI MANCING DI LAUT

PERJALANAN


BOROK

Kok semua pergi?


RANGGONG

Mereka sudah mati, kan?


WASKA

Berapa umur kita


ARWAH-ARWAH MUNCUL
WASKA

Siapa kalian?


SEMUA

Arwah, hahahaha…


ARWAH-ARWAH LENYAP
RANGGONG

Tenang, tenang


BOROK

Tenang, tenang


WASKA

Matahari sedang berenang. Beberapa saat lagi ia tenggelam


RANGGONG

Malam
BOROK

Ngantuk
WASKA

Tidur
RANGGONG

Kena. Kena. Kena
BOROK

Tarik. Tarik. Tarik.


WASKA

Hiburan. Hiburan. Hiburan.


RANGGONG

Berat sekali


BOROK

Jangan sampe patah


WASKA

Pasti ikan paus


RANGGONG

Bantu
WASKA

Ayo kita tarik sama-sama. Satu, dua, tiga
RANGGONG

Lho, kok Debleng


BOROK

Debleng?
WASKA

Kok ada dalam laut?
DEBLENG

Gue arwah


WASKA

Kok dalam laut?


DEBLENG

Gue sendiri gak tahu kenapa. Tolong jangan diajak ngomong terus, gue capek. Tolong. Kuburkan lagi mayat gue


WASKA

Ini kewajiban. Akan saya kubur. Ayo Ranggong, Borok



(Debleng membisikan sesuatu)

Betul? Langit juga menolak? Gue mesti protes


DEBLENG

Tapi kamu belum mati



(Waska geram sekali)

Tolong, kuburin gue dulu


LALU KETIGANYA MENGUBURKAN DEBLENG
RANGGONG

Tenang, tenang


BOROK

Tenang, tenang


WASKA

Matahari sedang berenang. Beberapa saat lagi ia akan terbit


RANGGONG

Siang
BOROK

Bosan
WASKA

Tidur
RANGGONG

Kena. Kena. Kena
BOROK

Nggak usah ditarik. Diamin saja. Bosan


WASKA

Bosan
RANGGONG

Bosan
WASKA

Matahari terbit


BOROK

Kita nggak pernah terbit


WASKA

Matahari tenggelam


RANGGONG

Kita tak pernah terbenam


BOROK

Terbit terbenam terbit terbenam


WASKA
Kita Cuma diam
BOROK

Angin berhembus


WASKA

Kita Cuma diam


RANGGONG

Bulan bersinar


WASKA

Kita Cuma diam


BOROK

Ada anak lahir


RANGGONG

Ada anak berangkat dewasa


BOROK

Berangkat tua


RANGGONG

Berangkat mati


WASKA

Kita Cuma diam. Tidak berangkat ke mana-mana


RANGGONG

Ada daun widara


BOROK

Melayang dalam angina


RANGGONG

Jatuh, membusuk, menjadi rabuk


WASKA

Kita Cuma diam, Cuma diam


RANGGONG

Semua bergerak. Awan berarak


BOROK

Semua bergerak. Ada perahu bergerak


WASKA
Kita Cuma diam
LONCENG DUA KALI
WASKA

Setidak-tidaknya kita berusaha untuk bisa tidur


BOROK

Modar!
RANGGONG

Biar apa?
WASKA

Siapa tahu kita bermimpi tenggelam, terbenam atau melayang, gugur, jatuh, membusuk atau bahkan mimpi mati sama sekali, atau siapa tahu kita tak pernah bangun lagi?


RANGGONG

Tenang, tenang


BOROK

Tenang, tenang


WASKA

Matahari kembali berenang bersama ikan-ikan dan laut semakin dalam lantaran malam


LONCENG DUA KALI
WASKA

Kalian siapa? Kalian siapa?


RANGGONG

Kamu siapa?


DEBLENG

Cicit pak Debleng


BOROK

Kamu?
BUANG

Cicit Buang
RANGGONG

Kamu?
BIGAYAH

Cicit Bigayah
WASKA

Kamu mirip sekali


RANGGONG

Kita boleh mulai lagi, Waska?


BOROK

Modar! Modar!


WASKA

Yak. Yak. Yak


SEMUA

Gedor
WASKA

Yak. Yak. Yak
SEMUA

Gedor
LALU SEMUANYA PERGI LAGI


BOROK

Mereka pergi lagi. Mereka pergi lagi


RANGGONG

Kan mereka sudah mati


WASKA

Tenang, tenang


RANGGONG

Matahari mulai berenang lagi


BOROK

Tenang, tenang


RANGGONG

Matahari mulai berenang lagi


WASKA

Tenang. Pikiranku mulai bekerja lagi


LONCENG DUA KALI

PERAMPOKAN SEMESTA. MEREKA DATANG LAGI


BOROK

Bau bangke. Bau bangke


SEMUANYA MEMBENARKAN
RANGGONG

Ini laut apa kuburan?


WASKA

Sama saja


PERAMPOKAN SEMESTA

MEREKA PERGI LAGI

TIBA-TIBA WASKA MENYABET-NYABETKAN TANGAI KAILNYA, MAKIN KENCANG DAN MAKIN KENCANG, RANGGONG JUGA MELAKUKAN HAL YANG SAMA. JUGA BOROK
BOROK

Bosan. Bosan


RANGGONG

Apa yang kamu lakukan, Waska?


WASKA

Nggak tahu. Nggak tahu


LALU MEREKA KEMBALI MANCING LAGI
RANGGONG

Tenang. Tenang


BOROK

Nggak. Nggak. Nggak tenang


TIBA-TIBA WASKA, YANG TUA DAN PURBA ITU MENANGIS MEMEDIHKAN SEKALI. RANGGONG JUGA, BOROK JUGA
WASKA

Semuanya sudah kita lakukan


RANGGONG

Ya
BOROK

Ya
WASKA

Cuma mati yang belum


RANGGONG

Ya. Ya
BOROK

Kita bunuh diri saja, pak
RANGGONG

Yuk
WASKA

Bunuh diri?
BOROK

Ya
WASKA

Ide bagus. Yuk.
LALU MEREKA SALING BERPANDANGAN ‘SELAMAT TINGGAL’ DAN SELANJUTNYA MEREKA BERUSAHA MENUSUK PERUT MEREKA MASING-MASING DENGAN TANGKAI KAIL (WALISAN).

TAPI SEBELUM TERLANJUR, ORANG-ORANG DATANG BERMUNCULAN MENGGAGALKAN NIAT MEREKA, SEKUAT TENAGA ORANG-ORNG MENGHALANGI PERBUATAN NEKAD MEREKA, LALU SETELAH KETIGANYA KEMBALI TENANG. ORANG-ORANG KELUAR


WASKA

Nggak jadi mati kita


RANGGONG

Kebaikan yang jelek


BOROK

Pokoknya jahat


RANGGONG

Kita berantem saja yuk! Bunuh-bunuhan


BOROK

Yuk
WASKA

Kalau mau berantem, kita mesti bertengkar duluan, dong
RANGGONG

Sialan!
WASKA

Babi!
BOROK

Monyet!
RANGGONG

Kutu!
BEGITULAH SELANJUTNYA MEREKA SALING MELONTARKAN KATA UMPATAN. MAKIN LAMA MAKIN PANAS. MAKIN PANAS MAKIN MATENGLAH MENTAL MEREKA UNTUK SALING BERBUNUHAN. TAPI SEBELUM TERLANJUR,ORANG-ORANG DATANG DAN BERUSAHA MELERAIKAN MEREKA SEKUAT TENAGA ORANG-ORANG BERUSAHA MENDAMAIKAN MEREKA DAN AKHIRNYA, SETELAH KETIGANYA SAMA TENANG LAGI, ORANG-ORANG PERGI
WASKA

Nggak jadi mati lagi


RANGGONG

Betul-betul sial kita


BOROK

Nasib kita betul-betul nggak baik


WASKA

Ada ide baru?


BOROK

Kita terjun saja ke jurang


RANGGONG

Ya, kita naik ke bukit itu lalu terjun bebas


WASKA (sebentar berpikir)

Yuk
LALU KETIGANYA MENINGGALKAN LAUT


WASKA

Tuh bukitnya


RANGGONG

Yuk
BOROK

Yuk
LALU KETIGANYA SAMPAILAH DI PUCUK BUKIT. DAN SEBENTAR MEREKA SALING BERPANDANGAN
RANGGONG

Dulu kamu larang orang bunuh diri


WASKA

Aku sudah lupa semuanya. Semuanya lenyap oleh kebosanan


BOROK

Ayo dong, kita terjun


TAPI SEBELUM TERLANJUR, ORANG-ORANG DATANG LAGI DAN MENGGAGALKAN PERBUATAN MEREKA.

KETIGANYA SANGAT KESAL

MUNCUL JONATHAN MEMAINKAN BIOLANYA.

MUNCUL ALBERT DENGAN LAM PUNYA.

MUNCUL EMBAH PUTRI DENGAN LAM PUNYA.

MUNCUL JURU KUNCI DENGAN ANAKNYA.

MUNCUL BIGAYAH

MUNCUL SEMUANYA

SUNYI

STATIS
BOROK



Merokok pun tak pengen lagi
SUNYI
RANGGONG

Udara bau karat besi


SUNYI
WASKA

Pergi kalian! Pergi!


RANGGONG

Kenapa mereka diusir?


WASKA

Terlalu banyak untuk rongga kepala yang sempit ini? Terlalu banyak! Terlalu banyak!


BOROK

Arsip. Arsip. Arsip. Arsip


WASKA

Minggat! Minggat!


RANGGONG

Minggat! Minggat!


BOROK

Minggat! Minggat!


TAPI SEMUANYA EMMANG SUDAH MEMOSIL, TAPI KETIGANYA TERUS MENGUSIR MEREKA, SAMPAI PUN DENGAN CARA FISIL, TAPI GAGAL DAN KETIGANYA KELELAHAN
SUNYI
TIBA-TIBA WASKA MENGUAP DAN DIA KAGET BISA MENGUAP. DIA ULANGI LAGI. RANGGONG JUGA. BOROK JUGA
WASKA

Aku menguap. Aku ngantuk


RANGGONG

Aku juga
BOROK

Aku juga
WASKA

Terima kasih, Tuhan – Ayo, kita tidur. Lumayan


LALU TIDURLAH MEREKA.

KETIKA KETIGANYA NYENYAK TIDUR, SEMUA ORANG YANG DI PENTAS MENINGGALKAN PENTAS. DAN LONCENG BERTALU-TALU. LALU SUKMA KETIGA ORANG ITU BANGKIT MENINGGALKAN JASADNYA MASING-MASING


SUKMA WASKA

Kita mengintip yuk


SUKMA TEMAN-TEMANNYA MENGANGGUK, DAN MENGINTIPLAH MEREKA
SUKMA RANGGONG

Kamu mau ngintip siapa?


SUKMA WASKA

Aku mau mengintip apa yang dilakukan jasadku


SUKMA RANGGONG

Aku juga
SUKMA BOROK

Apa kita sudah mati?
SUKMA WASKA

Belum. Kita kan sedang tidur nyenyak


LALU MENGINTIPLAH MEREKA. DAN MEREKA SAMA CEKIKIKAN MELIHAT PERILAKU JASAD MEREKA MASING-MASING
SUKMA WASKA

Sok. Sok. Sok


SUKMA RANGGONG

Genit. Genit. Genit


SUKMA BOROK

Over. Over. over


KEMBALI MEREKA CEKIKIKAN. DAN LARILAH MEREKA KELUAR
SUKMA WASKA

Jasadku bangun. Bangun dia. Sembunyi


SUKMA RANGGONG

Bangun dia


SUKMA BOROK

Bangun dia


KETIGANYA KELUAR BETUL-BETUL DAN BEBERAPA SAAT
LONCENG DUA KALI

WASKA YANG PURBA DAN BATU LEWAT. CUMA LEWAT



LONCENG DUA KALI

SELESAI
Yüklə 480,31 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin