Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta [mppp] 2014 Sinode gksbs pengantar



Yüklə 0,5 Mb.
səhifə1/9
tarix06.08.2018
ölçüsü0,5 Mb.
#67441
  1   2   3   4   5   6   7   8   9

Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta [MPPP] 2014 Sinode GKSBS

Pengantar
Saudara-saudara sebangsa dan sekerajaan sorga, senang sekali kita dapat berjumpa kembali dalam Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta tahun 2014. Tema perayaan kita tahun ini melanjutkan tema tahun 2013, dengan sub tema yang berbeda;

Tema:


Dipulihkan Untuk Memulihkan”
Sub Tema:

Meneladan Kristus dalam menghadirkan damai sejahtera Allah”


Melalui tema ini diharapkan seluruh anggota jemaat mengalami mampu meneladan Kristus dalam menghadirkan damai sejahtera Allah dalam keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan konteks, situasi dan kondisi masing-masing.

Panduan ini berisi :



  1. Bahan khotbah untuk digunakan ibadah minggu maupun ibadah hari raya. Bahan khotbah sengaja disajikan dalam bentuk khotbah jadi, namun demikian sangat diharapkan setiap pengkhotbah dapat melengkapinya dengan contoh-contoh dan penerapan serta menyesuaikan khotbah ini dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masing-masing jemaat.

  2. Bahan Renungan keluarga/kelompok. Bahan ini bisa digunakan untuk renungan di masing-masing keluarga atau bagi yang tidak terbiasa melakukan renungan keluarga, bisa dilakukan dalam kelompok atau blok. Pertanyaan-pertanyaan disertakan untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut. Lagu-lagu bisa dipilih sendiri sesuai dengan keberadaan masing-masing kelompok/blok.

  3. Aksi Puasa Paskah (APP). Konsep puasa Paskah masih sama dengan panduan tahun-tahun sebelumnya. Amplop Aksi Puasa Paskah dibagikan kepada jemaat dalam ibadah pembukaan tanggal 2 Maret 2014 dan dikumpulkan pada ibadah Paskah tanggal 20 April 2014 Sedangkan penggunaan hasil APP diatur sebagai berikut: 50% dikelola oleh jemaat setempat untuk memberikan beasiswa kepada anggota jemaat yang membutuhkan atau yang berprestasi, 25% dikelola oleh Klasis untuk program beasiswa secara klasikal dan 25% dikirimkan ke kantor sinode GKSBS.

  4. Panduan Aktivitas MPPP 2014, yang pelaksanaannya diharapkan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing jemaat. aktivitas ini bisa ditambahkan atau dikurangi.

Adapun jadwal kegiatan MPPP 2014 adalah sebagai berikut:



  1. Pembukaan dilakukan pada hari Minggu, tanggal 2 Maret 2014 dengan menggunakan bahan khotbah pembukaan. Pada ibadah pembukaan dibagikan amplop Aksi Puasa Paskah (APP).

  2. Sarasehan dilaksanakan pada minggu-minggu awal MPPP dengan jadwal ditetapkan dan disesuaikan oleh jemaat masing-masing. Akan sangat baik bila dilaksanakan tanggal 3 atau 4 Maret 2014.

  3. Ibadah Rabu Abu, tanggal 5 Maret 2014, dengan menggunakan panduan khotbah Rabu Abu.

  4. Renungan dilaksanakan satu minggu sekali bisa dalam keluarga atau dalam kelompok/blok. Lagu-lagu untuk renungan silahkan dipilih sendiri.

  5. Ibadah Jumat Agung dilaksanakan tanggal 18 April 2014. pada ibadah ini sebaiknya dilayankan Perjamuan Kudus.

  6. Ibadah Paskah dilaksanakan tanggal 20 April 2014, bila memungkinkan akan sangat baik dilaksanak pada pukul 4 atau 5 pagi. Bagi jemaat yang tidak melaksanakan Perjamuan Kudus pada hari Jumat Agung bisa melaksanakan Perjamuan Kudus pada Hari Raya Paskah. Pada ibadah ini juga dikumpulkan persembahan Aksi Puasa Paskah (APP).

  7. Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kesorga dilaksanakan hari Kamis tanggal 29 Mei 2014. Bila memungkinkan ibadah bisa dilakukan di alam terbuka atau didalam ruangan yang didekorasi sedemikian rupa sehingga dapat menolong umat menghayati peristiwa kenaikan Tuhan Yesus.

  8. Hari Raya Pentakosta, sekaligus penutupan MPPP 2014 dilasanakan pada tanggal 8 Juni 2014. Akan baik jika setelah ibadah dilakukan jamuan kasih sesuai dengan kemampuan masing-masing jemaat. Pada ibadah ini juga bisa dilakukan pengumpulan persembahan unduh-unduh. Untuk itu sebaiknya diberitakan terlebih dahulu kepada seluruh anggota jemaat, supaya semua jemaat terlibat.

Kami mengucapkan terimakasih kepada para penulis; Pdt. Joko Nawanto (JN), Pdt. Prasetyanto Aji (PA), Pdt. Kurniawan Diwanto Wijaya (KDW), Pdt. Heri Surawan (HS), Pdt. (Em) Slamet Raharjo (SR), Pdt. Parningotan Siagian (PS) Pdt. Theofilus Agus Rohadi (TAR) Pdt. Wiyamto (WYT), Pdt. Anang Wijokongko (AW) dan Pdt. A.T. Hariyanto (ATH) Kiranya pelayanan Bapak/Ibu/Saudara menjadi berkat bagi banyak orang di sinode GKSBS ini.


Akhirnya terima kasih atas dukungan semua pihak, kiranya panduan ini menjadi berkat bagi kita sekalian.
Metro, Januari 2014
Salam & Doa

Majelis Pekerja Sinode

(MPS) GKSBS

DAFTAR ISI Hal.


  1. Pengantar 1

  2. Daftar Isi 3

  3. Panduan Aktifitas 4

  4. Kotbah Pembukaan - Minggu, Tangga l, 02 Maret 2014. 6

  5. Sarasehan 10

  6. Khotbah Rabu Abu, Tanggal,05 Maret 2014 12

  7. Kotbah Minggu Pra-Paskah I; Tanggal, 09 Maret 2014 14

  8. Renungan Pra-Paskah I; Tanggal, 10 – 15 Maret 2014 17

  9. Khotbah Minggu Pra Paskah II; Tanggal, 16 Maret 2014 18

  10. Renungan Minggu Pra Paskah II; Tanggal, 17-22 Maret 2014 21

  11. Khotbah Minggu Pra Paskah III; Tanggal, 23 Maret 2014 22

  12. Renungan Minggu Pra Paskah III; Tanggal, 24-29 Maret 2014 25

  13. Khotbah Minggu Pra Paskah IV; Tanggal, 30 Maret 2014 26

  14. Renungan Minggu Pra Paskah IV; Tanggal, 31 Maret – 05 April 2014 29

  15. Khotbah Minggu Pra Paskah V; Tanggal, 06 April 2014 30

  16. Renungan Minggu Pra Paskah V; Tanggal, 7-12 April 2014 33

  17. Khotbah Minggu Pra Paskah VI; Tanggal, 13 April 2014 34

  18. Renungan Minggu Pra Paskah VI; Tanggal, 14 – 19 April 2014 36

  19. Kotbah Jumat Agung Tanggal,18 April 2014 37

  20. Khotbah Paskah Minggu, Tanggal, 20 April 2014 39

  21. Renungan Minggu Paskah I; Tanggal, 22-26 April 2014 41

  22. Kotbah Minggu Paskah II; Tanggal, 27 April 2014 42

  23. Renungan Minggu Paskah II; Tanggal, 28 April – 03 Mei 2014 45

  24. Khotbah Minggu Paskah III; Tanggal, 04 Mei 2014 46

  25. Renungan Minggu Paskah III; Tanggal, 05-10 Mei 2014 49

  26. Khotbah Minggu Paskah IV; Tanggal 11 Mei 2014 50

  27. Renungan Minggu Paskah IV, Tanggal, 12-17 Mei 2014 52

  28. Kotbah Minggu Paskah V, Tanggal, 18 Mei 2014. 53

  29. Renungan Minggu Paskah V; Tanggal, 19-24 Mei 2014 56

  30. Khotbah Minggu Paskah VI, Tanggal 25 Mei 2014 57

  31. Renungan Minggu Paskah VI; tanggal 26 – 28 Mei 2014 59

  32. Khotbah Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga, Kamis, 29 Mei 2014 60

  33. Kotbah Minggu Paskah VII; Tanggal 01 Juni 2014 62

  34. Renungan Minggu Paskah VII; 02-07 Juni 2014 64

  35. Kotbah Penutupan MPPP; Minggu Pentakosta, Tanggal 08 Juni 2014. 66


***
PANDUAN AKTIVITAS MPPP 2014

 


  1. Aksi Puasa Paskah


KUTIPAN KEPUTUSAN MAJELIS PEKERJA SINODE GKSBS

TENTANG BENTUK ATAU CARA BERPUASA YANG DIANJURKAN

DI LINGKUNGAN SINODE GKSBS
Setelah memperhatikan masukan-masukan dari Jemaat, baik melalui umpan balik tertulis maupun lisan [informal] tentang cara berpuasa, khususnya mengenai perlunya penyeragaman atau tidak, dengan mempertimbangkan:

  1. Bahwa penyeragaman bentuk puasa akan mempermudah cara anggota dalam melaksanakan dan tidak menimbulkan “kebingungan”.

  2. Bahwa penyeragaman bentuk puasa juga dapat berarti pemaksaan yang bisa mematikan kreatifitas yang selama ini menjadi ciri khas GKSBS.

Maka Majelis Pekerja Sinode GKSBS dalam Rapat VIII [Reguler] MPS GKSBS, 3-5 Pebruari 2004 memutuskan:



  1. Puasa dimulai pada hari: Rabu Abu.

  2. Bentuk Puasa yang dianjurkan selama Masa Penghayatan Paskah adalah demikian:

No

BENTUK

PENERAPAN

1

Matiraga

Pada siang hari tidak mengkonsumsi apapun juga secara total. Makan atau kegiatan konsumsi lainnya hanya dilakukan sekali pada waktu malam [bersamaan dengan jam makan malam]. Menu yang dimakan adalah menu keseharian.

2

Pantang/Tarak

Prinsipnya adalah mencegah untuk tidak mengkonsumsi atau mengurangi volume/jumlah atau kualitas dari apa-apa yang biasanya dikonsumsi. Misalnya, yang biasa merokok menghentikan kebiasaannya merokok. Yang biasa makan 3 kali dirobah menjadi 2 kali. Yang biasa uang belanjanya Rp. 2.000,- dikurangi menjadi Rp. 1.000,- saja. Yang biasa jajan [untuk anak-anak] Rp. 1.000,- dikurangi menjadi Rp. 500,-. Yang biasanya sehari menyewa VCD senilai Rp. 6.000,- dikurangi atau ditiadakan sama sekali. Dan sebagainya.




  1. Apapun bentuk yang dipilih PUASA yang dianjurkan haruslah mempunyai dampak menguntungkan orang lain [sesama]

  2. Puasa yang dianjurkan memiliki substansi BUKAN sebagai tindakan menyiksa diri. Melainkan mengendalikan diri demi terbaginya hidup bagi sesama.

  3. Persembahan dari program PUASA digunakan secara pasti untuk membantu pembiayaan sekolah bagi anak-anak orang lain yang ditetapkan dalam program MPS GKSBS.




  1. Aksi Pemulihan Alam [Lanjutan Aktivitas MPPP 2013]

  1. Gotong Royong [kebersihan, keindahan, keamanan] Gereja dan lingkungan sekitarnya.

  2. Pengelolaan dan pembuatan sampah rumah tangga menjadi bahan-bahan daur ulang [pupuk organic, dll]

  3. Penanaman bibit pohon yang dibawa dari dan oleh setiap keluarga jemaat, dapat berupa: tanaman buah, tanaman hias, tanaman pelindung, tanaman pagar dan sebagainya.

  4. Gotong royong ini juga dapat mengambil sasaran sarana umum di masyarakat sekitar Gereja.




  1. Aksi Donor Darah

Latar belakang : “pengejawantahan” atau perwujudan pengorbanan seperti yang Yesus Kristus telah lakukan bagi umat manusia. Yesus Kristus telah mencurahkan darah-Nya demi menebus dosa manusia, seperti halnya korban penghapusan dosa, korban penebusan dosa yang juga melalui cucuran darah. Darah yang menyelamatkan. Seperti kata-kata iklan dari PMI : setetes darah anda menyelamatkan mereka.

Tujuan :



  1. Jemaat meneladan pengorbanan Yesus Kristus

  2. Jemaat berbagi berkat melalui aksi donor darah baik menjadi panitia maupun menjadi donor.

Aktivitas: Kerjasama dengan pihak PMI/Lembaga Kesehatan setempat dalam Aksi Donor Darah

 


  1. Pengumpulan Persembahan Unduh-Unduh

Persembahan unduh-unduh adalah persembahan hasil panen.  Bagi petani, nelayan, pengrajin bisa mewujudkan persembahan ini dengan hasil panen, hasil tangkapan dan hasil kerajinan masing-masing.  Sedangkan bagi pegawai, wira usahawan dan karyawan bisa mewujudkannya dengan uang, bisa juga dengan barang-barang yang dibeli dari gajinya.

Hasil panen yang sudah dipersembahkan selanjutnya akan dilelang dalam jemaat tersebut.  Hasil persembahan unduh-unduh yang berupa uang dan barang yang sudah dilelang bisa dialokasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat hidup anggota jemaat atau anggota masyarakat.  Misalnya, membantu biaya studi bagai anak-anak yang membutuhkan, membantu modal usaha bagi anggota jemaat/ masyarakat yang miskin, membiayai pelatihan-pelatihan peningkatan ekonomi jemaat, membiayai pembinaan-pembinaan pemuda atau wanita, dll.

 


  1. Makan Bersama

Dalam penutupan MPPP juga bisa diadakan makan bersama.  Prosesnya adalah setiap keluarga membawa makanan hasil buatannya sendiri untuk dikumpulkan dan dimakan bersama-sama seusai ibadah penutupan.

 


  1. Ibadah Meditatif

Secara Khususnya dilakukan pada hari Kamis Putih sebelum hari raya Jumat Agung. Untuk membawa jemaat memasuki penghayatan dan perayaan akan Pengorbanan Yesus Kristus di salib karena dosa-dosa manusia. dalam ibadah meditatif ini, dapat menggunakan lagu-lagu yang sesuai dengan masa Pra Paskah, Paskah, lagu-lagu Taize maupun dari KJ dan PKJ, atau juga memakai Kidung bahasa Jawa. Dengan urutan pelayanan/liturgi [contoh]*:

  1. Pembukaan [nyanyian yang menghantar untuk masuk suasana meditatif; misalnya PKJ 13; atau KJ 161]

  2. Bacaan 1 [Bacaan Alkitab misal: Lukas 22:14-23]

  3. Nyanyian Pujian

  4. Bacaan 2 [misal: Lukas 22:39-46]

  5. Nyanyian Respon

  6. Mazmur Tanggapan

  7. Nyanyian Tanggapan

  8. Bacaan 3 [misal: Lukas 22:47-53]

  9. Meditasi [merenungkan Sabda Tuhan]

  10. Nyanyian Respon

  11. Doa Pribadi [meditatif]

  12. Nyanyian Doa Harapan

  13. Nyanyian Syukur [dapat juga dengan Persembahan]

  14. Doa Bapa Kami

  15. Nyanyian Pengutusan

 

*Liturgi dapat dimodifikasi/dibuat secara kreatif untuk mengajak jemaat masuk dalam suasana meditatif, dengan lagu dan bacaan menyesuaikan.


 7. Ibadah Kebaktian Penyegaran Iman [KPI]

Tujuan kegiatan ini menggugah kerinduan akan adanya Kebaktian Penyegaran Iman [KPI] khas GKSBS. Menggugah kerinduan dan sekaligus perayaan besar akan kemurahan Tuhan Allah yang telah memberikan Yesus Kristus sebagai Juruselamat umat manusia. Kegiatan ini dilaksanakan dalam momen Masa Perayaan Paskah Pentakosta tahun 2014 yaitu pada masa antara Paskah dan Pentakosta. Kegiatan KPI ini dapat dilakukan oleh masing-masing Jemaat atau bersama-sama dengan Jemaat-Jemaat se-Klasisnya.

 


***


Bahan Kotbah Pembukaan MPPP; Minggu, 02 Maret 2014.

Warna Liturgi: Ungu.

Bahan Bacaan: 1 Korintus 4:1-5.

Tujuan: Jemaat memahami tentang status dan kesetiaan seorang hamba Tuhan



ALLAH MEMULIAKAN HAMBANYA YANG SETIA
Ibu, Bapak, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Dalam kenyataan kehidupan kita sehari-hari, semua orang pasti ingin dihormati oleh orang lain. Tidak ada orang yang mau dihina atau dilecehkan oleh orang lain. Bahkan ada orang yang sangat ingin dihormati sampai kemudian menjadi “gila hormat”. Namun kebalikannya, belum tentu semua orang selalu menghargai orang lain. Kemungkinannya adalah orang masih “pandang bulu” artinya membeda-bedakan. Kalau orang itu terpandang, memiliki harta yang berlimpah, memiliki jabatan, pasti lebih dihormati daripada orang biasa yang miskin. Inilah yang terjadi secara nyata dalam kehidupan kita. Timbal balik antara menghargai dan dihargai tidaklah seimbang. Inilah kenyataan kehidupan, dimana orang masih memandang orang lain dengan apa yang nampak dan dipandang hebat. Demikian pula yang terjadi dalam surat rasul Paulus kepada Jemaat Korintus, dimana Jemaat masih memandang orang lain, terkhusus hamba Tuhan yang melayani mereka dengan cara pandang mereka, bukan dengan cara pandang yang Allah inginkan. Pertanyaannya adalah bagaimanakah Allah memandang setiap hambaNya?


Ibu, Bapak, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Sebelum kita menelaah pesan Allah melalui rasul Paulus mengenai sikap Jemaat terhadap para pelayan Tuhan, ada sebuah cerita yang memberikan gambaran kepada kita mengenai sikap Allah dalam menghargai para hambaNya. Dalam sebuah kisah, ada sepasang utusan Injil senior [misionaris] yang telah melayani Allah selama 50 tahun di sebuah desa terpencil di Afrika, telah memasuki masa pensiun. Mereka memutuskan untuk kembali ke daerah asal mereka yakni Amerika Serikat. Namun ketika mereka tiba, tak seorang pun menyambut mereka. Tak ada yang membantu membawakan barang-barang bawaan mereka, apalagi sampai mengantar ke rumah. Misionaris atau utusan Injil itu mengeluh kepada istrinya, "Setelah berpuluh tahun kita pergi, tak seorang pun peduli ketika kita kembali." Kepahitan yang dirasakan pria itu terus berkembang ketika mereka mulai menempati rumah baru mereka. Istrinya, yang telah berulang-ulang mendengar keluhan sang suami menyarankan agar ia membawa masalah ini kepada Allah. Akhirnya, sang suami masuk kamar dan memberi waktunya untuk berdoa. Saat ia keluar dari kamar, wajahnya tampak berbeda, sehingga sang istri penasaran dan bertanya apa yang terjadi.

Ia menjawab, "Aku berkata kepada Allah bahwa aku sudah pulang dan tak seorang pun peduli." "Lalu apa yang Allah katakan?" tanya istrinya. "Allah berkata, ‘Kamu memang belum pulang ke Rumahmu yang sejati’ yakni di sorga. Nanti jika engkau pulang ke sorga, akan Kusambut engkau dengan meriah, karena engkau telah melaksanakan tugasmu dengan setia. Karena hatimu untukKu, sehingga engkau berjuang tanpa lelah, tidak berputus asa walaupun dunia dan orang-orang yang engkau layani tidak memberikan penghargaan seperti yang engkau harapkan. " Dari kisah tadi, ada gambaran yang bisa kita ambil. Mungkin kita juga telah melayani selama bertahun-tahun di sebuah tempat di mana tak seorang pun memperhatikan atau mempedulikan apa yang telah kita perbuat. Namun, Allah senantiasa melihat dan peduli. Suatu hari kelak, ketika kita tiba di rumah abadi kita, "Tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah" [1 Korintus 4:5]. Sementara kita yang yang masih ada di dunia ini, tetaplah harus setia.
Ibu, Bapak, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Jemaat Korintus sedang berkelompok-kelompok sesuai pemimpin rohani yang mereka agung-agungkan. Sebab itu, rasul Paulus mengoreksi pemahaman mereka mengenai pemimpin rohani. Seorang pemimpin rohani adalah seorang hamba Kristus, yang dipercayakan rahasia Allah [ayat1]. Seorang hamba tentu harus menjaga kepercayaan penuh yang diberikan oleh tuannya. Seorang hamba Tuhan harus dapat dipercaya dalam menyampaikan pesan Tuannya [ayat 2]. Bagi rasul Paulus, ini berarti setiap hamba harus setia pada Injil yang telah dia terima dan beritakan. Maka bagi Paulus, pendapat orang Korintus tentang bagaimana ia menjaga kepercayaan dari Allah bukan merupakan suatu hal yang penting.

Disamping kepada Jemaat Korintus, setiap hamba Tuhan yang melayani juga diingatkan untuk tidak terjebak dalam menghakimi terhadap dirinya sendiri maupun orang lain [ayat 3]. Yang penting bagi rasul Paulus adalah seorang hamba Tuhan itu tetap setia melaksanakan panggilannya. Di awal suratnya yang ia tulis kepada jemaat di Roma, rasul Paulus menyebut dirinya hamba Yesus Kristus: "Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah." [Roma 1:1], begitu juga di hadapan jemaat Korintus. Paulus menyadari benar makna kata hamba yang melekat pada dirinya, yaitu tidak lebih dari seorang budak. Sebagai budak ia harus mengabdikan diri dengan segenap jiwa dan raga untuk Tuannya. Jadi hamba Tuhan juga bisa diartikan orang-orang yang membaktikan setiap nafas hidupnya untuk Tuhan, melepaskan segala kenyamanan duniawi, tunduk kepada pemerintahan sorgawi dan tidak punya hak untuk menuntut, serta bukan seorang bos.

Paulus mengakui dirinya adalah hamba Yesus Kristus. Ada pun jabatan sebagai rasul diberikan oleh Kristus kepadanya, bukan ia sendiri yang mengangkat dirinya sebagai rasul. Tetapi Paulus tetap mengedepankan status dirinya yang tidak lebih dari seorang hamba. Dalam perjalanannya sebagai seorang hamba Tuhan Paulus melayani dengan tulus, tidak bersikap menuntut, tidak mencari keuntungan diri sendiri di balik pelayanan, melainkan mengabdi dengan sungguh-sungguh demi kemajuan Injil di muka bumi.

Apa yang penting bagi Paulus adalah penilaian Allah terhadap pelayanannya hingga suatu waktu kelak dia menerima pujian dari Allah [ayat 4-5]. Maka Paulus mengimbau orang Korintus untuk berhenti menghakimi hamba-hamba Tuhan karena sesungguhnya mereka menghakimi hanya berdasarkan apa yang mereka lihat. Sementara Tuhan mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati hamba-hamba-Nya. Lagi pula tidak sepatutnya mereka mengambil tempat Tuhan dalam menghakimi hambaNya. Misalnya dengan mencari-cari kelemahan dan kekurangan sehingga selalu menyalahkan.
Ibu, Bapak, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Ini menjadi pelajaran bagi kita dalam bersikap terhadap para hamba Tuhan. Ingatlah bahwa Tuan bagi para hamba Tuhan adalah Tuhan sendiri, bukan kita. Maka hanya Tuhan yang layak menerima pertanggungjawaban mereka. Karena itu jangan pernah memandang hamba Tuhan sebagai hamba kita, yang harus patuh pada kita dan memenuhi segala keinginan kita. Sebagai hamba Tuhan, mereka harus memprioritaskan dan melaksanakan apa yang Tuhan inginkan. Justru kita harus bersyukur atas hamba-hamba Tuhan yang setia mendorong umat untuk hidup melayani Tuhan agar kita menerima pujian juga pada hari kedatangan-Nya kelak. Disamping itu, sebagai hamba Tuhan yang melayani, kita juga jangan terjebak pada “arogansi” bahwa karena kita hamba Tuhan, kita kemudian menjadi “gila hormat”. Ingin diberikan penghargaan dan fasilitas yang sesuai dengan keinginan kita. Berlaku seperti orang yang berkuasa dan kemudian kita lupa bahwa kita ini harus melayani, memimpin Jemaat yang kita layani dengan kerendahan hati.


Ibu, Bapak, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Istilah hamba Tuhan kian marak dalam pelayanan kekristenan masa kini di mana banyak orang bangga bila gelar hamba Tuhan tersebut melekat kepadanya, tanpa memahami makna sesungguhnya kata hamba tersebut. Seiiring berjalannya waktu, pengertian kata hamba Tuhan secara perlahan mengalami pergeseran. Sering ada anggapan bahwa menjadi hamba Tuhan berarti harus mendapatkan perlakuan khusus atau service plus, beroleh penghormatan di mana pun melayani dengan segala fasilitas yang memadai. Hal ini tidak seratus persen keliru! Itu adalah bonus atau berkat yang mengikuti pelayanan hamba Tuhan. Namun jangan sampai hal ini mengalihkan motiviasi kita sehingga tidak lagi mencerminkan jiwa pengabdian, melainkan hanya tuntutan profesi yang menyebabkan kita ke luar dari jalur Tuhan.

Kita sering memperhatikan dan memuja orang-orang yang terkenal dan sukses. Namun terkadang kita membaca tentang orang biasa yang terkenal, tetapi dihormati karena pelayanannya yang setia selama bertahun-tahun. Bisa jadi ia seorang penjaga sekolah, pelayan kantin, tukang, atau kasir toko yang telah melayani orang lain dengan cara yang dapat diandalkan dan penuh dedikasi.

Sikap dapat dipercaya seperti ini sering luput dari perhatian banyak orang, tetapi kita yakin itu adalah gambaran luar biasa mengenai bagaimana seharusnya kita hidup. Meskipun kesetiaan bukan sesuatu yang mudah terlihat, tetapi kian hari kian dipandang penting oleh Allah.

Ibu, Bapak, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Dalam kita merayakan masa paskah dan pentakosta yang akan kita jalani bersama pada tahun ini, Tuhan mengingatkan tentang pentingnya kita meneladani karya Allah melalui diri Yesus Kristus. Ia melayani dengan sepenuh hati, setia bahkan sampai mengorbankan diriNya untuk menebus dosa manusia. Mari kita meneladani Yesus Kristus yang melayani bukan karena pujian, tetapi melayani dengan tulus dan setia menjalankan perintah BapaNya. Bagi diri kita semua, entah pelayanan kita diketahui banyak orang atau tidak, kita memiliki tanggung jawab yang sama, yakni kita harus tetap setia. ALLAH TIDAK MEMINTA KITA UNTUK SUKSES MELAINKAN UNTUK SETIA. Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Setia, memberkati kita. Amin. [PA]


Yüklə 0,5 Mb.

Dostları ilə paylaş:
  1   2   3   4   5   6   7   8   9




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin