Pantun
Pantun Suka Cita
1.Orang bandung memintal kapas,
Anak cina berkancing tilang.
Ayah kandung pulang lekas,
Anak anda rindu bukan kepalang.
2.Padi pulut di dalam bendang,
Banyak rumput dari jerami.
Mulut kita di suapi pisang,
Ekor dikait dengan duri.
3.Pisang mas bawa berlayar,
Masak sebiji di atas peti.
Utang mas boleh dibayar,
Utang budi dibawa mati.
4.Rumpuh buluh dibuang pagar,
Cempedak dikerat-kerit.
Maklumlah pantun saya belajar,
Saya budak belum mengerti.
5.Sayang pisang tidak berjantung,
Bunga keluar dari kelopak.
Penat sangat ibu mendukung,
Adik juga tak mau gelak.
6.Hiu beli belana beli,
Udang di manggung beli pula.
Adik benci kakapun benci,
Orang dikampung benci pula.
7.Juragan bernama Sutan Tahrir,
Muat beras bercampur pulut.
Selama adikku lahir,
Telah boleh kawan bergelut.
8.Jawi hitam tidak bertanduk,
Memakan rumput diatas munggu.
Lihatlah ayam tidak bertanduk,
Demikian hidup anak piatu.
9.Kulit lembut celupkan samak,
Mari dibuat tapak kasut.
Harta dunia janganlah tamak,
Kalau mati tidak mengikut.
11.Elok rupanya kumbang janti,
Dibawa itik pulang petang.
Tidak terkata besar hati,
Melihat ibu sudah datang.
12.Emas urai dalam geleta,
Kain pendukung koyak di bendi.
Biar berurai air mata,
Ayah kandung tidak peduli.
13.Hanyutlah dari pulau kukus,
Labah-labah beribu-ribu.
Apa kehendak tidak lulus,
Tambahan tidak menaruh ibu.
14.Lurus jalannya ke tanjung sani,
Berkelok tentang ladanglada.
Jauh bedanya nasibku ini,
Dengan anak orang berada.
15.Lancuan kain selendang,
Pandan terjemur diujung pagar.
Kawan bermain sama gendang.
Badan tidur bergulung tikar.
16.Maulah kami hendak melapun,
Lapun di bawah limau lungga.
Maulah kami hendak berpantun,
Pantun sebuah hilang pula.
17.Manis sungguh tebu seberang,
Dari akar sampai kepucuk.
Manis sungguh mulut orang,
Kita nangis jadi terbujuk.
18.Dibawa itik pulang petang
Dapat dirumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas menjadi hilang
19.Dapat di rumput bilang-bilang
Menghisap bunga dengan mayang
Hati cemas menjadi hilang
Perut lapar menjadi kenyang
20.Pergi mengail umpan sinangis
Dapatlah limbat gedang-gedang
Adik kandung jangan menangis
Orang menangis lambat gedang
21.Cina gemuk membuka kedai
Menjual embeh dengan pasu
Bertepuk adikku pandai
Boleh diupah dengan susu
22.Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati awak
Mendapat baju dengan celana
23.Ayam kinantan terbang mengekas
Hinggap di ranting bilang-bilang
Melihat ibu pulang lekas
Hatiku besar bukan kepalang
24.Hanyut batang berlilit kumpai
Terdampar di ujung Tanjung Jati
Bunda pulang bapa pun sampai
Kami semua berbesar hati
25.Saya tidak pandai menari
Sembarang tari saya tarikan
Saya tidak pandai menyanyi
Sembarang nyanyi saya nyanyikan
26.Kita menari keluar bilik
Sembarang tari kita tarikan
Kita bernyanyi adik-beradik
Sembarang nyanyi kita nyanyikan
27.Tengah rembang panas teduh
Peluh di badan habis bertitik
Ayuhai saudara jangan bergaduh
Lihatlah bunda sudah berbalik
28.Sayang pisang tiada berjantung
Bunga keluar dari kelopak
Penat sangat ibu mendukung
Adik tak juga mau gelak
29.Buai-buai dalam buaian
Buaian dari rotan saga
Panjang benar janggut tuan
Mari dibuat tali timba
30.Burung elang burung merpati
Terbang ke kubur mencari makan
Bukan kepalang senangnya hati
Melihat ibu pulang dari pecan
31.Gajah duduk bersimpuh kaki
Batu bergamping banyak guna
Ayah sibuk mengasuh bayi
Ibu bertanding sepak bola
32.Semut bersengat dikutuk lembu
Perut terluka terantuk gada
Takut di mayat terpeluk hantu
Takut di janda terpeluk waria
33.Cempedak manis digendong belibis
Anak bajang menolong musang
Bak gadis jolong berkeris
Bak bujang jolong bersubang
34.Dari Selatan ke Barat kota
Menjaga sayuran kacang kara
Kami heran melihat si buta
Dia kedapatan sedang berkaca
35.Karang batu di dalam laut
Besar kecil ikan disana
Betapa hati tak terpaut
Pantun Tuan nan mempersona
36.Mata genit beradu pandang
Senyum adik menggoda abang
Ayolah dik kita melayang
Menuju negeri jauh di sebrang
37.Orang utan penghuni hutan
Buaya jadi penghuni tangkaran
Orang bilang muke ane berantakan
Yang penting duitnya milyaran
38.Sore ini hujan lagi
Numpang teduh sambil berpantun
Mencari bini susah sekali
Lebih ampuh pake dukun
39.Jalan-jalan ke Muara Angke
Salah jalan membuat bekat
Walau saya orangnya matre
Banyak cewek berlomba mendekat
40.Anak pramuka bawa peluit,
Bawa peluit untuk jaga jaga.
Menyatakan cinta emang sulit,
Tapi lebih baik di coba saja.
41.Jalan-jalan ke pulau Sumbawa
Jangan lupa beli lapis legit
Bagaimana kakek tidak tertawa
Melihat sapi jatuh dari langit
42.Ke Palembang beli empek-empek
Jangan lupa kasih cuka.
Hidungmu itu mungkin pesek
Makanya tak ada yang suka
43.Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
44.Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
45.Orang jelek makan ketimun
Makan ketimun kegigit jari.
Ini hanya berbalas pantun,
Jangan lah dimasukan hati
46.Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
47.Terang saja tanganku kaku
Pagi ini dingin sekali
Jelas saja tokonya tak laku
Baju sobek kau jual lagi
48.Beli nangka sama mang engkos
Si engkos suka makan ikan teri
Kami ini memang anak kos
Anak kos tetap punya harga diri
49.Masuk kamar lewat pintu
Habis lewat pintu ke pulau Jawa
Hai cantik janganlah duduk disitu
Saya taksir jadi bini kedua
50.Ke Balikpapan bawa bendera
Di kota Subang berolah raga
Walau tak setampan bidadara
Bagiku abang sangatlah berharga
51.Jika kamu sedang merantau
Mampirlah ke kota cilegon
Jika kamu sdang merasa galau
Minumlah saja obat baygon
52.Kalau kamu mencari berita
Jangan baca berita basi
Kalau kamu mencari cinta
Jangan cari cinta yang imitasi
53.Burung Gelatik terbang di awan
Terbang layang ke negeri seberang
Neng cantik memang menawan
Namun sayang jadi istri orang
54.Makan getuk sambil pakai blangkon
Paling lah enak getuk rasa terasi
Pengen nonton liga champion
Tapi nasib tak punya televisi
55. Jalan-jalan ke Semarang
Pulang membawa buah durian
Memang cantik cewek sekarang
Tapi sayang matrenya kebangetan
Pantun Adat
56.Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
57.Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
58.Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
59.Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
60.Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
61.Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati
62.Helang berbega Si Rajawali
Turun menyambar anak merbah
Dari jauh menjunjung duli
Sudah dekat lalu menyembah
63.Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
64.Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
65.Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya
66.Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik
67.Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air asin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
68.Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi
69.Ayam jantan si ayam jalak
Jaguh siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari
70.Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik
71.Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lupa disiram air beras
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
72.Angin kencang turunlah badai
Seumur hidup cuma sekali
Tunduk kepala jatuh ke lantai
Jari sepuluh menjunjung duli
73.Gobek cantik gobek cik puan
Sirih dikunyah menjadi sepah
Tabik encik tabiklah tuan
Kami datang membawa sembah
Pantun Agama
74.Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak Tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
75.Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
76.Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
77.Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
78.Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
79.Inderagiri pasirnya lumat
Kepah bercampur dengan lokan
Sedangkan nabi kasihkan umat
Inikan pula seorang insan
80.Anna Abadi pergi berenang
Sambil berenang sambil berdendang
Jika hidup dikaruniai senang
Jangan lupa tikar sembahyang
81.Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
82.Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan
83.Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke akhirat juga akan sudahnya
84.Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga
85.Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon
86.Terang bulan terang bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadat sebelum mati
87.Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang
88.Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut
89.Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Tinggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka?
90.Dua tiga empat lima
Enam tujuh lapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan
91.Kalau Tuan pergi ke Kedah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka
92.Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekal dunia akhirat
93.Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia
94.Encik Borhan seorang kerani
Terkemut-kemut bila meniti
Lalaikan sembahyang sangat berani
Seperti tubuhnya takkan mati
95.Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan
96.Masa berada di Pulau Jawa
Rekan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga
97.Nyiur mudah luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita di bawah kehendak Allah
98.Kemuning di dalam semak
Jatuh melayang ke dalam paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?
99.Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu
100.Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat
101.Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa kepada Tuhan
102.Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal delapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan
103.Anak ayam turun delapan
Mati seekor tinggal tujuh
Duduk berdoa kepada Tuhan
Supaya terang jalan bersuluh
104.Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Turut mengikut alim ulama
Supaya betul jalan makrifat
105. Buah pisang buah anggur
Manis dan enak rasanya
Sebelum kamu beranjak tidur
Jangan lupa untuk berdoa
106. Pergi ke pasar beli durian
Letaknya di jalur barat
Hari sabat ingatlah Tuhan
Hari lain jalankan amanat
107. Burung terbang diangkasa
Laksana pesawat lepas landas
Janganlah engkau berbuat dosa
Karna engkau akan kandas
108. Gigi nenek giginya palsu
Sudah lama tidak terlihat
Banyak orang baik berbuat palsu
Hanya Tuhan yang dapat melihat
109. Delima batu dipenggal-penggal
Bawa galah ke tanah merah
Lima waktu janganlah tinggal
Ibu bapak pasti kan marah
Pantun Teka-Teki
110.Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ?
111.Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?
112.Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya?
113.Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ?
114.Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki?
115.Terbentur kapal ke tebing curam
Nakhoda muda tiada berdaya
Telur halal dagingnya haram
Coba terka hewan apa?
116.Malai kelapa tidak berduri
Kacang cina tiada harga
Wahai saudara bijak bestari
Binatang apa tidak bermata?
117.Raja kucing mendapat bini
Jarang bersua jika puasa
Jika kencing mengangkat kaki
Binatang apa coba terka?
118.Sepatah kata mudah ditiru
Beriring si kumuh jalan ke desa
Apakah saudara sudah tahu
Srigunting musuh dengan siapa?
119.Mandur jaga menebas hutan
Sudah terumpak pedara hantu
Bertelur diudara menetas ditangan
Buah kelekak apakah itu ?
120.Budak sawah suka senandung
Bawa bata pada perahu
Tembak kebawah terkena hidung
Saya yakin anda tahu
121.Ular menetas dirasuk rumah
Aso seketika ada waktu
Akar ke atas pucuk ke bawah
Sama-sama terka apa itu ?
122.Ratu badut beranak pinak
Roda gerobak dijarah hantu
Ibu diurut anak diinjak
Coba tebak apakah itu?
123.Rama-rama menjadi tua
Kalau hutan dipanah ratu
Mula pertama berkaki dua
Wahai tuan apakah itu ?
124.Martil berhulu perada Semulut
Kawan saya dara cemberut
Kecil di hulu dewasa melaut
Hewan apa coba sebut ?
125.Kabur suami ke batas alam
Hendak lari bersama istri
Bertelur sendiri menetas diayam
Tebak lagi satwa apa ini !
126.Gara-gara coca cola
Kura-kura ala ninja
Siapa dia coba terka
Dia duda bersama nyonya
127.Berkata teliti tiada dusta
Berebut talas tiada jera
Bermuka tetapi tanpa mata
Tersebut diatas benda apa ?
128.Dipagut bebek meleter bersolek
Tapi miring terkena debu
Perut digosok punggung dicolek
Bunyinya nyaring apakah itu ?
129.Datang ke hutan merunduk-runduk
Singa durjana dijilat api
Pulang berjalan menusuk induk
Siapa pula si jaket ini ?
130.Kuntum gelam di taring bajul
Duda tua merawat sapi
Minum terbenam kencing timbul
Apa nama pesawat ini ?
131.Tanduk kijang beri berpapan
Kalong terluka dada kena sembilu
Induk ditimang anak cari makan
Tolong terka apa benda itu
132.Kobra buta diterpa kera
Terperosok mati diambil tuyul
Coba terka siapa dia
Menggosok gigi sambil bersiul
133.Kalong beranak dipelepah tebu
Redup dihilir sepi di Daek
Tolong tebak apakah itu
Hidup dibibir matinya pendek
134.Makan bakso di pinggir jalan
Beli sepatu mereknya bata
Coba tebak kawan-kawan
Yang belum mandi di antara kita?
135.Terbang tinggi si burung elang
Terbang diatas pohon meranti
Anak ramai ibunya seorang
Bila bergesel berapi-rapi?
136.Ada tubuh ada tangan,
Tiada kepala tiada kaki
Sangat berguna waktu hujan
Apakah dia yang dimaksudkan ini?
137.Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji ditepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai
138.Jalan-jalan ke tepi pantai
Disana berjumpa kekasih hati
Pabila tuan memang pandai
Kuda apa tidak berkaki
139.Kalau nona pergi ke Blitar
Singgah sebentar di kota Malang
Kalau nona sungguh pintar
Burung apa tak dapat terbang
140.Buah pepaya buah semangka
Dijual orang di Pasar Minggu
Kalau tuan pandai menerka
Hewan apa bertanduk satu
141.Kalau tuan bawa kenari
Bawa cermat jangan memantung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apakah tidur tergantung
142. Tinggi duduk di atas sekali,
Bukan bulan bukan matahari
Bila malam ia berseri,
Bila siang ia berganti.
143.Tarik pukat dari pangkalan,
Gula Melaka dibuat inti
Bila diikat ia berjalan,
Bila dibuka ia berhenti?
144.Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai?
145.Budak-budak ramai di pekan
Hari raya membakar petas
Kalau adik pandai kiasan
Apakah buah gugur ke atas?
Pantun Nasihat
146.Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda buruk memang terbuang
147.Kemuning ditengah badai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding sama orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
148.Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
149.Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata
150.Ngun Syah Betara Sakti
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi
151.Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana
152.Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci
153.Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
154.Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
155.Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
156.Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
157.Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
158.Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat sampai akhirat
159.Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
160.Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
161.Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian.
162.Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
163.Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
Cepat cepatlah pergi makan
164.Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
165.Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
166.Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
167.Main gasing janganlah rebah
Memakai tali pelepah pisang
Budaya asing sudah merambah
Budaya asli janganlah hilang
168.Anak cecak mencari makan
Bersembunyi di bawah papan
Orang bijak pasti pikirkan
Hari ini dan masa depan
169.Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
170.Tata bahasa diulas pakar
Mencari kata berarti dampar
Di masa muda malas belajar
Di hari tua rezeki terhindar
171.Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
172.Karena cinta dijalan sukar
Kita berdua jarang bersua
Di kala muda rajin belajar
Di hari tua hidup berjaya
173.Permadani kami Ankara Turki
Digelar istri jelita akar
Sedini mungkin kepala diisi
Agar nanti tiada menyesal
174.Bata bulin keras sangat
Dibeli orang kaya Berdengung
Jika rajin memeras keringat
Rezeki datang tiada terbentang
175.Ke mana mobil hendak diburu
Sebelah utara gagal bertemu
Di masa kecil tidak berguru
Setelah dewasa sial selalu
176.Kepala batu rentan keliru
Tiada berguna melamar kalbu
Kepada guru jangan berseteru
Karena dia sumur ilmu
177.Pemuda Bangka saat bersatu
Dapat berjaya bina negara
Jika kepala padat ilmu
Sangat berguna di mana saja
178.Kain cukin sangkut di paku
Bisa terlempar ke pintu bawah
Rajin - rajin menuntut ilmu
Karena si pintar tertipu susah
179.Permata biru dari Arab
Berpagar batu indah sejagat
Kepada guru musti akrab
Agar ilmu mudah didapat
180.Buaya Belinyu bermata jali
Memangsa rasa badi kaki
Kepada guru jika membenci
Hampa kepala pasti nanti
181.Renggut kutu pada kepala
Mati seketi sisa seribu
Menuntut ilmu jika suka
Pasti nanti tiada dungu
182.Delapan tahun kita tersiksa
Hilang harta ditolak rezeki
Sopan santun jika dijaga
Silang sengketa akan terjauhi
183.Putra satria berkeliling buana
Mencari pembina dunia jaya
Jika sesama saling mencinta
Pasti tercipta rasa bersama
184.Bertolak mereka hendak ke Koba
Berhenti berdua membantu doa
Layak bernama anak durhaka
Bagi penista ibu dan bapa
185.Guru muda tulus menanti
Dara Bangka si bunga desa
Ibu bapa harus dihormati
Jasa mereka tiada tara
186.Bala tentara terus siaga
Membela Negara jiwa satria
Membaca pustaka harus bisa
Karena dia guru juga
187.Bawa stupa terus keatas
Membaca sanjak di pagi jumat
Jasa ibu bapa harus dibalas
Kalau tidak menjadi kualat
188.Bajau dihalau lelah merana
Ikan kerapu dibeli batal
Kalau engkau telah kaya
Jangan ibu dijadikan pacal
189.Membajak ladang terluka kaki
Membidik teledu terkena macan
Anak yang tiada berbudi
Menghardik ibu bapa tak segan
190.Masa lampau jarang ke Jelitik
Aku lupa menuju kesana
Tanda engkau orang baik
Ibu bapa selalu didoa
191.Selangat Bangka satu laksa
Melintas ke Cupat dari Koba
Ingat selalu jasa ibu bapa
Memeras keringat demi kita
192.Baju celana bekas nelayan
Terkena onak di belakang rawa
Ibu bapa pantas teladan
Kepada anak besar imbasnya
193.Kepala batu sukar kelakar
Tidak sepakat bertindak kasar
Bapak ibu suka menatar
Kelak mendapat anak pintar
194.Binatang ternak jalan di huma
Dikejar kera main hama
Sayang anak jangan dimanja
Ajar dia rajin bekerja
195.Lepau tua menjaga beras
Hurup Rusia jangan diralat
Kalau suka bekerja keras
Hidup tiada akan melarat
196.Hari malam gelap-gulita
Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman berzaman
197.Pergi berburu sampai ke sempadan
Dapat Kancil badan berjalur
Biar carik baju di badan
Asalkan hati bersih dan jujur
198.Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di kenang juga
199.Ramai orang membeli jamu
Di bawah pokok cuaca redup
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari penyuluh hidup
200.Kapas - kapas tertipu umpan
Melati rapuh terkena tongkat
Malas - malas berpangku tangan
Rezeki menjauh tiada mendekat
201.Langit cerah berwarna biru
Ada matahari terus bersinaran
Jika dapat teman baru
Teman lama jangan dilupakan
202.Rama-rama di tengah sawah
Di kaki lima melimpah sampah
Di masa muda berlengah-lengah
Di hari tua terengah-engah
203.Mata-mata terkena panah
Gara-gara menghirup dadah
Di kala muda tiada lengah
Di masa tua hidup cerah
204.Gara-gara mata-mata
Juru mudi harakiri
Bila mana suka kerja
Sesuap nasi mudah dicari
205.Redup mendung diterjang angin
Pesawat udara goyah terlanda kuda
Hidup tergantung pada orang lain
Membuat kita lemah tiada berdaya
206.Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
207.Buah cempedak diluar pagar
Ambil galah tolong julurkan
Saya anak baru belajar
Kalau salah tolong tunjukkan
208.Pisang emas dibawa belayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati
209.Dalam semak ada duri
Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan bayang
210.Baik-baik mengirai padi
Takut mercik ke muka orang
Biar pandai menjaga diri
Takut nanti diejek orang
211.Tempala dungu mati oleh macan
Gasing dari kayu idat Merawang
Karena itu jauhi sikap demikian
Singsing lengan baju giat berjuang
212.Gasing dari kayu idat Merawang
Sepenggal ketinggian dahan cina
Singsing lengan baju giat berjuang
Insya Allah ketergantungan sirna
213.Pasilan menyerang dahan kenari
Batu permata berpagar kaca
Keberhasilan orang jangan dibenci
Tiru dia agar berjaya
214.Batu permata berpagar kaca
Kanan kiri dilekat besi
Tirulah dia agar berjaya
Jangan lagi bersifat dengki
215.Kanan kiri diikat besi
Menara api bukan di Barat
Jangan lagi bersifat dengki
Karena dengki perbuatan jahat
216.Menara api bukan di barat
Patahkan pipa separuh-separuh
Karena dengki perbuatan jahat
Enyahkan dia jauh-jauh
217.Dayung perahu tuju haluan
Membawa rokok bersama rempah
Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah
218.Kalau kita menebang jati
Biar serpih tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan
219.Lahan padi petani Irat
Bangau sekarat dilanda cupak
Jangan lagi diberi mendekat
Kalau mendekat segera disepak
220.Terasa gatal bermalam di hutan
Hutan luas beratus depa
Jika gagal dalam perjuangan
Jangan lekas berputus asa
221.Hutan luas beratus depa
Ditanami padi ketan Kundi
Jangan lekas berputus asa
Ulangi lagi jangan berhenti
222.Ditanami padi ketan Kundi
Tapai ketan anak sekali
Ulangi lagi jangan berhenti
Sampai di tangan kehendak hati
223.Danau merantih di Tegallega
Berdiri tegar rapat berpaku
Kalau masih gagal juga
Cari pakar tempat berguru
224.Kerani membantu matras perahu
Bawa tebu dagangan biasa
Menekuni sesuatu harus berilmu
Tanpa ilmu akan sia-sia
225.Pak Somad naik haji
Sebelum pergi ada syukuran
Banyak orang akan memuji
Jika menjadi murid sopan
226.Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga penjual ikan
Ketika sedang belajar menggambar
Jangan gambar asal-asalan
227.Saya maju kamu mundur
Kita lakukan bersama-sama
Jika engkau tak pernah jujur
Kapan kita bisa kerja sama
228.Jemur baju bersama kamu
Kita bersama membeli baji
Hargai selalu seluruh gurumu
Karena mereka harus dihargai
229.Padi Di Sawah Kuning Warnanya
Batu Di Kali Banyak Bentuknya
Turuti Saja Petuah Orang Tua
Agar Hidup Tidak Sengsara
230.Ada Banyak Pulau Di Indonesia
Salah Satunya Tanah Papua
Banyak Cara Agar Hidup Bahagia
Seperti Ikuti Nasehat Orang Tua
231.Jalan Dari Solo ke Semarang
Mampir Dulu Di Salatiga
Jikalau kamu ingin hidup senang
Jangan lupa dengan orangtua
232.Makan Jeruk Di Pasar Buah
Habis Satu Dapat Pepaya
Jangan Lupa Untuk Sedekah
Karena itu Membuatmu Kaya
233.Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa membeli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
234.Makanan tersaji dipasang lampu
Lampu menyinari di atas meja
Naiklah haji bagi yang mampu
Memenuhi panggilan dari-NYA
235.Orang tua patut disegani
Boleh mendapat ajar nasihat
Ular yang bisa tidak begini
Bisa lagi lidah yang jahat
Dostları ilə paylaş: |