Pantun Anak
236.Anak ayam belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan
237.Dari Seram ke Pulau Buru
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua
238.Ke kota Medan membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar
239.Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
240.Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa
241.Air laut asin rasanya
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja
242.Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik
243.Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
244.Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
245.Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
246.Hujan angin bercampur badai
Hujan reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai
247.Anak bambu bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli
248.Tamasya ke kota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski kau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah bunda
249.Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah
250.Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
251.Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
252.Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka
253.Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
254.Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai
255.Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
256.Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja
257.Kau mandi aku pun mandi
Kau renang aku pun renang
Jika kawan mampu mandiri
Beta pasti merasa senang
258.Bulu cenderawasih berkilauan
Burung merak sering menari
Walau kawan anak perantauan
Sidah jadi saudara sendiri
259.Tomat itu buat bumbu
Tidaklah enak dimakan mentah
Hormat selalu pada ibu
Jika disuruh jangan membantah
260.Ada jarum dan juga peniti
Jangan ditusuk pastilah sakit
Sesama teman jangan berkelahi
Tak ada guna badanpun sakit
261.Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
262.Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
263.Kertas putih untuk ditulis
Benang putih dibuat katun
Jika orang suka menulis
Sampai tua tak akan pikun
264. Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
265. Jalan-jalan naik bis kota
Melewati Sungai Musi
Ibu adalah orang tua kita
Yang harus kita sayangi
266.Lebaran Makan Ketupat
Jangan Lupa dengan Dagingnya
Siapa Sering makan Coklat
Hati-Hati Rusak Giginya
267.Bunga mawar bunga melati
Harum mewangi indah di taman
Orang sabar dan baik hati
Pasti disukai teman
268. Masuk istana berliku-liku
Bertemu dengan sang raja
Aku senang baca buku
Buku antarkan kemana saja
269.Makan pempek dengan tekwan
Kita makan dengan senang hati
Jangan pernah main hujan
Sakit demam sudah menanti
270.Bapak gendut mengelus perut
Cara kurus katanya gampang
Jangan sering jadi cemberut
Hati pasti takkan senang
271.Mari kawan kita menyerang
Gunakan taktik perang gerilya
Anak-anak haruslah tenang
Agar selamat sampai dewasa
Pantun Muda-Mudi
271.Pancing ikan di atas sampan
Menggali cacing jadikan umpan
Sudah lama hidup sendirian
Siapa ya yang mau kenalan
272.Jalan-jalan ke kalimantan
Hanya untuk membeli acar
Perih rasanya hidup kesepian
Pingin rasanya punya pacar
273.Pergi bertamu mengetuk pintu
Bersilaturrahmi ke rumah teman
Eh ada cewek manis di depanku
Senyumnya manis wajah menawan
274.Bunga melati aromanya harum
Tumbuh mekar dalam jambangan
Ada cewek sedang tersenyum
Boleh dong kita kenalan
275.Manis rasanya buah rambutan
Buahnya bulat warnanya merah
Setelah kita saling berkenalan
Bolehkah aku datang ke rumah
276.Bunga anggrek bunga lili
Kelopak mekar indah berseri
Ingin rasanya aku mendekati
Lalu Menjadikanmu kekasih hati
277.Buat tapai campur ragi
Jahe putih dibuat jamu
Kulihat wajahmu manis sekali
Ingin sekali jadi kekasihmu
278.Anak perawan memakai pita
Lipstiknya merah lesung pipitnya
Tentu saja aku terpesona
Sayang disayang ada yang punya
279.Tanamlah tanam si pokok duku
Tanam di samping pohon jambu
Andai dia menerima cintaku
Betapa bahagia rasa hatiku
280.Bagai goresan sembilu terasa nyeri
Walau tiada luka terasa perih
Duhai diri ini terasa sepi
Tanpa dirimu oh kekasih
281.Sungguh manis rasanya madu
Madu dikutip di pohon gaharu
Sudilah engkau menerima cintaku
Karena engkau dambaan hatiku
282.Tanjung karang si tanjung pura
Banyak orang mengambil damar
Sudah lama kita menjalin asmara
Tiba saatnya aku datang melamar
283.Pakai kerudung disemat peniti
Kerundung indah warnanya biru
Telah lama aku menanti
Ucapan cinta dari bibirmu
284.Taukah tuan kota bengkulu
Cobalah lihat di dalam peta
Sudah lama kita tak bertemu
Renjana terpendam di dalam dada
285.Pelana tak di punggung kuda
Masih bisa menarik kereta
Walau rupa kurang harta tiada
Hati tertawan apa nak dikata
286.Rasanya kesal kalau menunggu,
Tak sadar habis cemilan diplastik
Asyiknya jikalau malam minggu,
Ketemu kekasih baik dan cantik.
287.Dari bantan ke tanjung kandis
Berlayar ditumbang utara
Lagi berhadapan mulutnya manis
Balik belakang lain bicara
288.Ambil puan di atas batu
Hendak berlayar ke benua jawa
Jika tuan berkata begitu
Esok hari kakanda bawa
289.Terang bulan terang kepaya
Raja mesir bertenun kain
Tuan dipandang bertambah caya
Rasaku tidak pada yang lain
290.Ambil puan dari merinda
Pandan di jawa saya robohkan
Jika tuan membawa adinda
Badan dan nyawa saya serahkan
291.Ayam belanda terbang ke jambi
Pandan di jawa diagungkan
Jika kakanda nengingkar janji
Badan dan nyawa menanggungkan
292.Buat apa berkain batik
Kalau tidak pakai selendang
Melihat kamu berwajah cantik
Hatiku jadi ingin meminang
293.Padang berbunga dalam rimba
Angin menderu dari tiku
Badanlah lama tidak bersua
Kinilah baru bertemu
294.Baru diikat bunga tanjung
Sama terikat bunga pandan
Baru melihat adik kandung
Kembali semangat dalam badan
295.Dari mana hendak ke mana
Dari jepang hendak ke cina
Kalau boleh saya bertanya
Bunga cantik siapa yang punya
296.Ku tak ingin sepiring belut
Yang ku ingin sepiring nasi
Ki tak ingin cinta di mulut
Yang ku ingin cinta di hati
297.Disana gunung disini gunung
Ditengah tengah pohon melati
Disana bingung disini bingung
Sama-sama menaruh hati
298.Kalau tidak karena puan
Tidak bintang meninggi hari
Kalau tidak karena tuan
Tidak beta sampai kemari
299.Buah mengkudu kusangka kandis
Kandis terletak dalam puan
Gula madu kusangka manis
Manis lagi senyummu,tuan
300.Dari mana datangnya kereta
Kalau bukan dari stasiun balapan
Dari mana datangnya cinta
Kalau bukan dari kenalan
301.Nenek nenek jualan jamu
Jualan jamu di jemnatan layang
Aku ingin mencintaimu
Cintaku hanya untukkmu sayang
302.Buah mengkudu buah manggis
Kedua buah jatuh di parit
Mengapa mulut berkata manis
Kalau hati terasa pahit
303.Ayam didik mulalah terbang
Ambilkan dedak berikan makan
Jangan Cik Adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan
304.Rindu dendam keluh kesah
Seolah sembilu menusuk kalbu
Rinduku dalam hatiku resah
Terasa pilu tidak bertemu
305.Tunduk malu tidak biasa
Bunga melati jadi tumpuan
Sehari berlalu setahun terasa
Rindu di hati padamu puan
306.Jalan-jalan ke Padang Selasa
Berjalan dengan membawa barang
Amat lama kupendam rasa
Hatiku hanya padamu sayang
Karmina
1.Sudah gaharu cendana pula.
Sudah tahu masih bertanya pula.
2.Dahulu parang sekarang besi.
Dahulu sayang sekarang benci.
3.Dahulu sedan sekarang merci.
Dahulu teman sekarang istri.
4.Ada tempayan gede tutupnya.
Anak perawan gede kentutnya.
5.Iklan sembilang di balik batu.
Sudah dibilang jangan mengganggu.
6.Sirsak sirsak nangka belanda.
Pikiran rusak digoda janda.
7.Candi Mendut rusak jalannya.
Orang gendut banyak makannya.
8.Siti Bagendit jangan dicaci.
Kakek genit digoda banci.
9.Kayu Lurus dalam ladang
Kerbau kurus banyak tulang
10.Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senanglah hati
11.Pinggan tak retak, nasi tak dingin
Tuan tak hendak, kami tak ingin
12.Empat kali empat enam belas
Sempat tidak sempat harus dibalas
13.Satu dua tiga empat
Kakek tua pakai tongkat
14.Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
15.Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
16.Pergi ke muara ke rawa pula
Sudah tak juara tak sholat pula
17.Kelapa diparut enak rasanya
Biar gendut perutnya baik hatinya
18.Buah nangka bentuknya bulat
Tua bangka belum ingat akhirat
19.Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
20.Kain batik kain celana
Adik cantik siapa yang punya
21.Kota Belawan nun jauh disana
Wajahmu rupawan baik hatinya
22.Merah-merah si bunga mawar
Bila adik tertawa mata berbinar
23.Tanah diukur tanah yang basah
Usaha jujur pasti kan berkah
24.Tanah diurug tanah diaspal
Barang yang buruk jangan dijual
25.Pohon tumbang di kota Medan
Pedagang jangan main timbangan
26.Sirsak-sirsak si nangka landa
Pikiran rusak digoda janda
27.Ada awan gede bentuknya
Anak perawan gede kentutnya
28.Ada lipan makannya rumput
Ada perawan perutnya gendut
29.Mandi di pancuran sambil mencuci
Cari perawan dapatnya banci
30.Ada dua bunga angsana
Sudah tua ngompol di celana
31.Nemu salak di dalam kebun
Kalo berak jangan melamun
32.Burung perkutut terbang melayang
Abang kentut gak bilang-bilang
33.Anak sultan menari pedang
Abang tampan tapi dari belakang
34.Es lilin kelapa muda
Kepingin kawin uang tak ada
35.Tongkat peri warna-nya polos
Punya istri belanja-nya boros
36.Ada kodok dimakan kobra
Mata mengantuk suami meraba-raba
37.Sapu lidi ditangan perjaka
Nafsu sesaat bukanlah cinta
38.Burung Kutilang suaranya merdu
Abang kangen dan sangat rindu
39.Memanaskan nasi diatas tungku
Ketahuilah aku kangen padamu
40.Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad
41. Ikan gabus di rawa-rawa
Perutmu sakit menahan tawa
42. Ikan belut nyangkut di jaring
Gigi palsu lonca ke atas piring
43.Kiri kanan berbatang sepat
Perut kenyang ajaran dapat
44.Limai purut di tepi rawa
Sakit perut sebab tertawa
45.Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
46.Barang siapa tinggal sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
47.Jika suami tiada berhati lurus
Istri pun kelak menjadi kurus
48.Banyak bunga cuma satu kupetik
Ada gadis cuma Adik yang cantik
48.Banyak buah semangka di sampan
Banyak jejaka tetap Abang tampan
49. Ujung bendul, dalam semak
Kerbau mandul, banyak lemak
50.Jalan-jalan ke Tanah Abang
Jangan pernah jerumuskan orang
51.Makan nasi lauk ikan
Atur rumah jangan berantakan
52.Beli cabai harganya naik
Jadilah anak yang baik
53.Jalan-jalan ke kota Batu
Janganlah sombong sperti itu
54.Janda tua banyak ceri
Jadi pejabat jangan lari
55.Anak-anak main gasing
Jadi orang jangan buat bising
56.Mari kita saling berhitung
Jadi orang jangan cuma cari untung
57.Anak ayam mencari induk
Mari kita sejenak duduk
58. Kami semua suka coklat
Mari kita ikuti diklat
59. Kita semua adalah manusia
Kita tingkatkan iman takwa
Seloka
1.Warna merah menghias buku
Indah nian kian ku pandang
Anak kecil menangis sendu
Seharian ia tak makan
Indah nian kian ku pandang
Kalau boleh tentu ku mau
Seharian ia tak makan
Adakah besok nasi dan lauk
Kalau boleh tentu ku mau
Namun sayang itu milikmu
Adakah besok nasi dan lauk
Walau sekedar pengganjal perut
2.Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
Ambil tambang diikat sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Robek menganga se kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi
Buat tambalan kain pengganti
Kain usang jadikan celana
Sudah tentukan si hari jadi
Kumbang terbang entah kemana
3.Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan
Bunga rampai didalam puan
Ruku ruku dari peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit
Ruku ruku dari peringgit
Teras jati bertalam talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam talam
Kapal berlabuh di lautan sisi
nyaris mati semalam malam
bantal di peluk saya ditangisi
4.Seganda gugur di halaman
Daun melayang masuk kulah
Dengan adinda minta berkenalan
Rindunya bukan ulah-ulah
Daun melayang masuk kulah
Batang berangan di tepi paya
Rindunya bukan ulah-ulah
Jangan tuan tidak percaya
Batang berangan di tepi paya
Mari di jolok dengan galah
Jika tuan tidak percaya
Mari bersumpah kallamulah
5.Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
6.Warna merah menghias buku
Indah nian kian ku pandang
Anak kecil menangis sendu
Seharian ia tak makan
Indah nian kian ku pandang
Kalau boleh tentu ku mau
Seharian ia tak makan
Adakah besuk nasi dan lauk
Kalau boleh tentu ku mau
Namun sayang itu milikmu
Adakah besuk nasi dan lauk
Walau sekedar pengganjal perut
7.Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan
Bunga rampai didalam puan
Ruku ruku dari peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit
Ruku ruku dari peringgit
Teras jati bertalam talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam talam
Kapal berlabuh di lautan sisi
Nyaris mati semalam malam
Bantal di peluk saya ditangisi
8.Bunga kenanga di Kampung raya
Sayang terkelup di dalam peti
Bagaimana untung nasib saya
Darikan hidup baiklah mati
Sayang terkelup di dalam peti
Bunga melati tumbuh di karang
Darikan hidup baiklah mati
Tempat hati diambil orang
Bunga melati tumbuh di karang
Ambil pena dalam cunia
Tempat hati diambil orang
Apa gunanya hidup di dunia
Talibun
1.Kepada istri cinta utama
Merasa jenuh berlalu gampang
Kerja lembur berhari - hari
Tiada hari tanpa merana
Adinda jauh selalu terbayang
Jika tidur termimpi - mimpi
2.Agenda Minggu padat semua
Pelana kuda berjarum tulang
Kuda pedati ada di Bangka
Adinda menunggu sangat merana
Karena Kanda belum pulang
Kanda kembali dinda bahagia
3.Mencari ikan di dalam lubuk
Ikan gabus banyak dinanti
Lubuk dalam tanah tertimbun
Setiap hari bermain facebook
Bosan rasanya status berganti
Perkenankan saya lantunkan talibun
4.Punai hinggap di kayu rapuh
Batang dipenuhi dedaunan coklat
Lama tak dikecup sinar mentari
Selagi melarat munajat bersimpuh
Ketika lapang lupakan shalat
Sajadah dikunci dalam lemari
5.Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami.
6.Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
7.Di kala katak tersepak pelita
Menarilah kuda di batu akik
Dikejar teledu terkena pahat
Jika hendak anak sempurna
Carilah di guru cerdik
Mengajar ilmu dunia akhirat
7.Panakik pisau siraut
Ambil galah batang lintabung
Silodang ambil untuk niru
Yang setitik jadikan laut
Yang sekapal jadikan gunung
Alam terkembang jadikan guru
8.Pulau Todak lingkup merata
Sandarlah jati beri peniti
Karamkan benua alunan lubuk
Kalau hendak hidup sempurna
Hindarilah diri dari judi
Haramkan semua minuman mabuk
9.Kepada istri cinta utama
Merasa jenuh berlalu gampang
Kerja lembur berhari - hari
Tiada hari tanpa merana
Adinda jauh selalu terbayang
Jika tidur termimpi - mimpi
10.Agenda Minggu padat semua
Pelana kuda berjarum tulang
Kuda pedati ada di Bangka
Adinda menunggu sangat merana
Karena Kanda belum pulang
Kanda kembali dinda bahagia
11.Jerih kancil menata sahang
Tanah data dirangkai batu
Kari ibu sudah dilahap
Masih kecil berguna insang
Sudah besar memakai rabu
Ini tentu mudah dijawab
12.Panakik pisau siraut
Ambil galah batang lintabung
Silodang ambil untuk niru
Yang setitik jadikan laut
Yang sekapal jadikan gunung
Alam terkembang jadikan guru
Gurindam
1.Awal diingat di akhir tidak
Alamat badan akan rusak
2.Barang siapa mengenal dua
Tahulah dia barang terperdaya
3.Umpat dan Puji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang tergelincir
4.Barang siapa tinggalkan sembahyang
Seperti rumah tak bertiang
5.Jika mau mengenal orang berbangsa
Lihatlah kepada budi dan bahasa
6.Apabila anak tidak dilatih
Jika besar ibu bapaknya letih
7.Ibu bapak engkau musuhi
Tandanya kamu tidak berbudi
8.Ibu bapak engkau hinakan
Tandanya kamu lupa daratan
9.Ke ibu bapak kamu hormat
Tandanya kamu anak khidmat
10.Jika hendak hidup selamat
Ke ibu bapak jangan khianat
11.Kalau hendak hidup semenggah
Ibu bapa jangan disanggah
12.Ke ibu bapak kamu meleceh
Berarti kamu tidak saleh
13.Kalau hendak hidup sempurna
Ibu bapak jangan dihina
14.Jika ingin diri terpuji
Ke ibu bapak harus berbakti
15.Kalau anak tidak dididik
kelak dia tidak cerdik
16.Kalau anak tidak berguru
Kelak dia tiada berilmu
17.Anak kalau terlalu manja
Nanti dia tiada berdaya
18.Kalau anak tidak dibina
Kelak dia jadi celaka
19.Kalau anak tidak berdisiplin
Nanti pasti jadi cerakin
20.Kalau anak tidak berteladan
Dia gampang dibujuk setan
21.Jika dididik tanpa sayang
Anak akan menjadi bajing
22. Kalau dididik secara arif
Anak akan menjadi muhib
23.Mungkin anak menjadi gila
Bila dia sering dicela
24.Anak tidak akan mengabdi
Jika dia sering dibenci
25.Anak akan menjadi setan
Kalau tidak ada teladan
26.Jika anak diajar agama
Kelak dia akan berguna
27.Kalau anak kurang diajar
Tak mungkin dia jadi pintar
28.Anak akan menjadi sesat
Jika pendidik kurang siasat
29.Anak akan menjadi lutung
Jika pendidiknya mata betung
30.Anak akan menjadi edan
Kalau mendapat jelek teladan
31.Anak jika selalu didera
Dia tidak akan jera
32.Anak dididik orang bengal
Dia nanti menjadi binal
33.Jika anak tiada berguru
Mudah jadi sahabat hantu
34. Kalau dididik tanpa akal
Anak akan berubah akal
35.Kalau anak diajar makrifat
Kenal dia dengan akhirat
36.Jika pemimpin bertabiat bajul
Ia akan menjadi raja tuyul
37.Kalau pemimpin suka korupsi
Bangsa akan dibuatnya rugi
38.Jika pemimpin bertabiat bandit
Ke mana-mana ia mengejar duit
39.Jika pemimpin bersifat arogan
Tandanya ia sahabat setan
40.Kalau si adil memimpin negara
Rakyat akan hidup sentosa
41.Jika tuyul memimpin negara
rakyat akan selalu sengsara
42.Jika pemimpin tidak bermutu
Mudah dia diajak hantu
43.Jika pemimpin bersifat adil
Banyak cecunguk akan mencungkil
44. Cahari olehmu akan abdi
Yang terampil serta berbudi
45.Ambillah pemimpin orang muhib
Sebab kepada rakyat ia karib
46.Cahari olehmu akan guru Yang mampu memberi ilmu
47. Cahari olehmu akan kawan
Yang berbudi serta setia kawan
48.Cahari olehmu akan sahabat
Yang dapat dijadikan obat
49.Pemimpin yang tak punya kiat
Akan menimbulkan banyak musakat
50.Jika pemimpin seorang egois
Yang dipimpin akan menangis
51.Rakyat akan berduka hati,
Jika pemimpin tidak peduli
52.Jika pemimpin seorang dungu,
Kemajuan rakyat akan terbelenggu
53.Jika bajul jadi penguasa
Rakyat dipecut masuk neraka
54.Jika penguasa lupa akhirat
Rakyat dibiar hidup melarat
55.Kalau karun jadi penguasa
Rakyat dipaksa menyerah harta
56.Jika penguasa bersifat lalai
Rakyat dibiar layu terkulai
57.Kalau pemimpin suka korupsi
Negara akan dibuatnya rugi
58.Jika pemimpin tidak jujur
Kirim dia ke dalam kubur
59.Jika pemimpin berkepala dungu
Segala kerjanya selalu keliru
60.Bersama pecahkan masalah
Hidup kita takkan pernah salah
Syair
1. Syair Ken Tambuhan
Lalulah berjalan Ken Tambuhan
diiringkah penglipur dengan tadahan
lemah lembut berjalan pelahan-lahan
lakunya manis memberi kasihan
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
2. Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
3. Syair Perpustakaan Soeman Hs
Tersusun indah pustaka ini
Tertata rapi buku-buku penuh maknawi
Isi hari dengan berkunjung kesini
Pustaka terbaik di negeri ini
Sejuk nyaman membaca buku
Perpustakaan Soeman Hs gudang ilmu
Seringlah kesana agar dirimu mampu
Membuka semua cakrawala dalam hidupmu
Hatimu resah jangan dibawah gundah
Duduklah sejenak di perpustakaan wilayah
Bekali diri dengan ilmu bermarwah
Kuatkan keterampilan agar terarah
Perpustakaan ini anugerah negeri
Tak pantas jika tak pernah diisi
Ajak semua teman agar menghampiri
Itulah tabiat mulia generasi masa kini
Zaman sekarang persaingan ketat
Tak kuat bersaing bisa melarat
Agar dirimu bisa mampu dan kuat
Perpustakaan bisa menjadi obat
Tak ada didunia ini orang yang bodoh
Kuatkan ilmu agar tetap kokoh
Mulai dengan membaca tokoh-tokoh
Dirimu kelak tak kan mudah roboh
Jangan pernah berputus asa
Semua pasti ada jalannya
Asal niat mu ada didada
Semua cita-cita bisa terlaksana
4. Syair Perahu
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Disanalah i’tikat diperbetuli sudah
Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil tubuhmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal diammu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
5. Syair Bidasari
Setelah Baginda mendengarkan sembah
Wajah yang manis pucat berubah
Baginda berangkat dada ditebah
Hati susah susah gelabah
Hulubalang menteri larilah fana
Baginda pun masuk ke dalam istana
Tuan Puteri Pusparatna
Hatinya terkejut terlalu bena
Puteri itu hamil delapan bulan
Bertambah sangat kesukaran
Dibawa baginda turun berjalan
Suatu pun tidak perbekalan
Setelah sampai ke dalam hutan
Serta berat dengan ketakutan
Baginda tidak tahukan jalan
Puteri pun sakit dengan keberatan
Adapun akan tuan puteri
Oleh Baginda dipimpin jari
Tidak terbawa badan sendiri
Kasihan melihat laki istri
Terlalu belas di dalam hati
Sepanjang jalan singgah berhenti
Barang kehendak dituruti
Bertemu sungai singgah mandi
Dostları ilə paylaş: |