|
|
səhifə | 11/11 | tarix | 08.01.2019 | ölçüsü | 448 b. | | #92428 |
|
Hyperpituitarism Hyperpituitarism
Post-operative Care:
segera dalam 24 jam post-operasi. C.i.: - batuk bersin dan - buang ingus. (C.i = kontraindikasi)
Yang dianjurkan: latihan napas dalam. Yang dianjurkan: latihan napas dalam. Monitor tanda vital dan status neurologik. Bila ada: - perubahan kesadaran, - ketajaman visus, - pols menurun, - tekanan darah naik mungkin adanya: - peningkatan perdarahan, - edem intra-cranial harus segera dilapor ke dokternya.
Perhatikan gejala meningismus (kaku kuduk) meningitis yang potensial merupakan komplikasi post-operasi. Perhatikan gejala meningismus (kaku kuduk) meningitis yang potensial merupakan komplikasi post-operasi. Post-op growth hormone turun cepat, maka gula darah harus dimonitor secara ketat (hipoglikemia) terutama setelah exercise dijalankan. Operasi tumor mampu mencegah deformitas permanent namun perubahan yang telah terjadi di tulang tidak dapat diperbaiki.
Pertimbangan Orthopedic: Pertimbangan Orthopedic: Arthritis tangan dan osteoarthritis vertebra bisa terjadi. Formasi osteophyte dan pelebaran spatium sendi meningkatkan penebalan tulang rawan (X-ray). Pada stadium lanjut ada penyempitan spatium sendi dan hondrocalcinosis kadang nampak.
CTS, diduga akibat kompresi saraf median CTS, diduga akibat kompresi saraf median di pergelangan tangan oleh jaringan hipertrofik atau pertumbuhan tulangnya atau oleh hipertrofi saraf mediannya sendiri. ½ dari pasien acromegali menderita sakit dada dan lumbar. Pada X-ray nampak spatium diskus besar sepanjang ligament longitudinal anterior.
Terapis bisa diminta menyusun program latihan Terapis bisa diminta menyusun program latihan untuk meningkatkan maksimum mobilitas sendi, kekuatan otot dan keterampilan fungsionalnya. Membantu ADL (assistance with activities of daily living) bisa merupakan aspek penting terapi. Hindari barang-barang yang mungkin bisa mengganggu gerak di dalam rumah sendiri. Kadang diperlukan alat bantu gerak...
Hypopituitarism: Keluhan defisiensi baru akan Hypopituitarism: Keluhan defisiensi baru akan berkurang setelah pasien diberi terapi hormonal. Terapis bisa menemukan: Keadaan lemah, lelah, apatis, orthostatic hypo- tension. Kuku dan kulit pucat disertai anemia. Perlu upaya pencegahan infeksi kulit. Gangguan pengelihatan tepi oleh adanya hemianopsia perlu memperoleh perhatian khusus. Terapis hendaknya berdiri di dalam lapangan pengelihatan/pandangan pasiennya.
Diabetes Insipidus Diabetes Insipidus Adanya gangguan keseimbangan air akibat defisiensi ADH (anti-diuretic hormon) tubuli ginjal tidak bisa mereabsorpsi air air seni banyak dan sangat encer. Pasien dengan gangguan Diabetes insipidus ini harus mendapat terapi obat secara kontinue. Terapis harus memperhatikan pasien dengan terapi ADH: - bisa menaikkan tensi darah, - diare, - anginal pain infarct miocard.
Fungsi: Produksi T3 (iodotiroxin) dan T4 (thyroxin) Fungsi: Produksi T3 (iodotiroxin) dan T4 (thyroxin) Glikoptotein besar disebut tiroglobulin yang dibuat di tiroid dan asam amino Menyatu dengan satu atau 2 molekul jodium T3 (Triiodothyroxin) dan T4 (thyroxin) T4 lebih pekat dalam darah, T3 lebih poten dalam mempengaruhi metabolisme sel. Hormone tiroid membantu sel mengambil O2 – mengatur laju (rate) metablisme tubuh.
Kekurangan hormone ini = penurunan laju Kekurangan hormone ini = penurunan laju metabolisme, kehilangan suhu badan (dingin), kelemahan perkembangan fisik dan mental. Satu jenis produk lain adalah calcitonin (thyrocalcitonin). Calcitonin akan disekresi bila kadar kalsium darah tulang dari darah.
Gangguan tiroid bisa hiper-/hipo- fungsi, inflamasi Gangguan tiroid bisa hiper-/hipo- fungsi, inflamasi & tumor. Hipertiroidism: thyrotoxicosis. Hormone tiroid berlebih akan meningkatkan metabolisme dengan efek manisfestasi pada seluruh sistem organ tubuh. Graves disease = naiknya produksi T4, menduduki 85% kasus hipertiroidism. Wanita > pria (4:1) antara usia 20-40 th.
Thyroid storm = episode akut overaktivitas Thyroid storm = episode akut overaktivitas tiroid dengan gejala khas: - demam tinggi, - tachycardia, - delirium, - dehydration dan - ekstrim irritable atau agitasi. Stresornya: operasi, infeksi, toxemia gravidarum, labor dan delivery, diabetes ketoacidosis, myocardial infarct, emboli paru, overdosis obat.
50% familial. Bisa primer atau sekunder. 50% familial. Bisa primer atau sekunder. Primer akibat: - penurunan fungsi jaringan tiroid, atau - gangguan sintesis hormone atau - hambatan pelepasannya.
- Congenital defects - Congenital defects - Loss of thyroid tissue (Radioiodine treatment for Hodgkin’s disease, throat cancer) - Surgical removal - Defective hormone synthesis - Chronic autoimmune thyroiditis (Hashimoto’s disease) - Iodine deficiency
Sekunder hipoteroidism, akibat kurangnya Sekunder hipoteroidism, akibat kurangnya stimulasi (gangguan hipotalamus atau pituitari menghasilkan TSH). Wanita > pria (4:1), bisa kongenital, insidens tertinggi pada usia 30-60th. (90% dimulai dari kegagalan primer) Causa:Secondary: - Pituitary tumor - Pituitary insufficiency - Postpartum necrosis of the pituitary (Sheehan’s syndrome)
Hyperthyroidism Hyperthyroidism - Akan ditemukan benjolan pembengkakan/ pembesaran atau kemerahan di leher bagian tengah. Bisa disertai simtom bisa tidak. Suara Parau, sakit, disfagia perlu pemeriksaan medis. Nervus, palpitasi bisa timbul akibat overdosis replacement terapi Side efek antitiroid drug bisa menimbulkan: demam, rash kulit, arthralgia. - Monitor tanda vital.
Pasien Grave’s disease menderita intoleransi Pasien Grave’s disease menderita intoleransi suhu panas (akibat laju metabolisme yang tinggi) oleh karenanya terapi aquatic atau pool terapi adalah C.I., intoleransi panas mengakibatkan intoleransi latihan hati-hati dihindarkan sampai keadaan umum pulih.
Post-op care: hati-hati jangan sampai Post-op care: hati-hati jangan sampai menimbulkan thyroid storm (palpasi pada jaringan lunak sekitar tiroid) dengan gejala: - tachycardia, - hyperkinesis, - demam, - hypertension. Perhatikan gejala hipoparatiroidism (tetany, baal, ting ling, twitching, sekitar mulut, ujung jari tangan atau kaki)
Hypertiroid dengan exercise: Hypertiroid dengan exercise: Faktor cardiovascular dan otot bukan sebab intoleransi exercise. Rasa lelah akibat status hipermetabolik serta deplesi nutrisi bisa berpengaruh terhadap kapasitas exercise. Penggunaan tolerance exercise sebagai pedoman parameter exercise (frekuensi, intensitas dan durasi) tetap sama seperti pada kondisi pasien lain yang non terapi hipertiroid.
Side efek radioiodine terapi: Side efek radioiodine terapi: Anterior neck tenderness bisa timbul 7-10 hari setelah terapi. Kadang timbul hiperteriodism sekunder terhadap inflamasi dan pelepasan tiroid yang tersimpan di darah. Komplikasi lain adalah iatrogenik hipotiroidism.
Hypothyroidism: Hypothyroidism:
Pada myxedema hipotiroidism ada perubahan synovianya > viscus non- inflammatory joint effusion. calcium pyrophosphate dihydrate (CPPD), diduga ada kaitan dengan chondrocal- cinosis.
Pada pasien yang diberi terapi penggantian Pada pasien yang diberi terapi penggantian hormome tiroid ada yang mengalami serangan pseudogout akut akibat adanya kristal dalam struktur periarticular sendi, bila tidak diterapi akan mengakibatkan kerusakan sendi permanent. Aspirasi cairan pada pseudogout: untuk mengurangi tekanan, bisa suntik steroid dan NSAI.
Keluhan muskular menjadi pencetus persisten Keluhan muskular menjadi pencetus persisten myofascial, yang tidak dapat diatasi hanya dengan fisioterapi namun harus diiringi terapi pengganti hormon tiroid. Peningkatan aktivitas dan exercise dapat sangat membantu untuk yang konstipasi akibat laju (rate) metabolism dan peristaltik yang rendah. Latihan untuk menolong myalgia dapat menimbulkan myoglobin di urine. Perhatikan ada tidaknya rhabdomyolysis. gagal ginjal Program latihan bisa memperbaiki profil lipid !
Goiter = pembesaran kelenjar gondok (tiroid) Goiter = pembesaran kelenjar gondok (tiroid) akibat kurang jodium, inflamasi atau sebagai tumor jinak. Banyak ditemukan di daerah yang kurang jodium. Faktor penghambat produksi hormone tiroid adalah akibat umpanbalik negatif disertai sekresi tiroid-stimulating TSH. TSH meningkat -> menghasilkan meningkatnya masa tiroid pencegahan dengan garam berjodium
Thyroiditis: [Hashimoto’s disease] Thyroiditis: [Hashimoto’s disease] subacute granulomatous dan lymphocytic atau kronik Umumnya bakteri: - Streptococcus pyogenes, - Stafilokokus aureus dan - Penumococcus pneumonia sebagai causa infeksinya.
Hashimoto’s disease Hashimoto’s disease > wantia daripada pria (10:1) kelompok usia 30-50-an. Gangguan adalah autoimmune, destruksi kelenjar tiroid akibat infiltrasi lymphocytes dan antitiroid antibodi. produk T3 dan T4 meningkat merangsang TSH hiperfungsi jaringan tiroid.
Paratiroid hormone memobilisasi calcium Paratiroid hormone memobilisasi calcium dari tulang ke darah. Bila kadar calcium darah turun (kehamilan riketesia, hipovit. D) paratiroid disekresi dalam jumlah besar calcium akan meninggalkan tulang masuk aliran darah. Sebaliknya bila calcium darah naik (terlalu banyak calcium atau vit. D dalam diet) menurunkan sekresi paratiroid, menurunkan calcium darah sehingga keseimbangan tetap terjadi.
Hiperparatiroidism Hiperparatiroidism Aksi berlebih kelenjar sehingga mengganggu metabolism tulang, calcium dan fosfor. Ditemukan umumnya pada kelompok usia di atas 60-an. Hipoparatiroidism: rendah, fosfat tunggi iritable otot tetany. Causa: iatrogenik atau idiopatik. Kanak-kanak 9 X > dari dewasa, 2 X > pada wanita.dibanding pria.
Hyperparathyroidism: Hyperparathyroidism: Increased bone re-absorption Elevated serum calcium levels Depressed serum phosphate levels Hypercalciuria & hyperphosphaturia Decreased neuromuscular irritability
Hypoparathyroidism: Hypoparathyroidism: Decreased bone re-absorption Depressed serum calcium level Elevated serum phosphate levels Hypocalciuria & hypophosphaturia Increased neuromuscular activity, which may progress to tetany.
1) CNS: 1) CNS: Personality changes (irritability, agitation, anxiety, depression) dan Convulsion
2) Musculoskeletal effects Hypocalcemia (neuromuscular excitability and muscular tetany, especially involving flexion of the upper extremity) Spasm of intercostal muscle and diaphragm compromising breathing Positive Chvostek’s sign.
3) Cardiovascular Effects 3) Cardiovascular Effects Cardiac arrhythmia Eventual heart failure
Dry, scaly, coarse, pigmented skin Tendency to have skin infection Thinning of hair, including eyebrows and eyelashes Fingernails and toenails become brittle and form ridges
5) Gastrointestinal Effects 5) Gastrointestinal Effects Nausea and vomiting Constipation or diarrhea Neuromuscular stimulation of the intestine (abdominal pain)
(Adapted from Goodman CC, Differential Diagnosis to Physical Therapy, ed. 3, Philadelphia, WB Saunders1995, p. 348)
Dua buah terletak di kanan-kiri, menempel di atas masing-masing ginjal (= suprarenal). Dua buah terletak di kanan-kiri, menempel di atas masing-masing ginjal (= suprarenal). Cortex: - Mineralcorticoids regulasi kadar mineral - Glucocorticoids -> metabolisme gula, lemak dan protein dalam sel. (Cortisol = hidrokortison, memacu sel membuat gula dari lemak dan protein dan mengatur jumlah gula, lemak dan protein darah dan sel)
Medulla: - Menghasilkan 2 catecholamine Medulla: - Menghasilkan 2 catecholamine hormones yakni: - Epinephrine (adrenaline) - Norepinephrine Keduanya agen sympathicomemetic, pada saat stress atau terpacu produknya maka: - tensi naik, - denyut jantung meningkat, - frekuensi napas meningkat dan - memacu gula keluar dari sel ke darah.
Insufisiensi primer [Addison’s disease] Insufisiensi primer [Addison’s disease] Timbul akibat gangguan di dalam kelenjarnya sendiri. Menyerang kedua sek. Jarang dijumpai di fisioterpi. Gejala sebagai defisiensi cortisol dan aldosteron.
Timbul akibat gangguan di luar adrenal, yakni Timbul akibat gangguan di luar adrenal, yakni pada hipotalamus atau pituitarinya, pengang- katan pituitari atau pemberhentian mendadak terapi corticosteroid. Terapi jangka panjang corticosteroid stimulasi menekan sekresi pituitari ACTH dan mengaki- batkan atropi kelenjar adrenal Gejala hanya nampak sebagai defisiensi cortisol saja. Hiperfungsi adrenal: Cushing Syndrome
Dostları ilə paylaş: |
|
|