Persimpangan



Yüklə 0,63 Mb.
səhifə1/7
tarix11.09.2018
ölçüsü0,63 Mb.
#80292
  1   2   3   4   5   6   7

KATA HATI

DALAM

PERSIMPANGAN

Jumlah halaman :

184 halaman

PROLOG

JAKARTA..

“hore…hore…kita lulus..! yeyyyy” seruan-seruan kebahagiaan bergema dimana-mana, ya, hari kelulusan telah tiba, lulus…hanya satu kata itulah yang terus diucapkan berulang-ulang oleh seluruh siswa-siswi SMAN 1 TENGGURU. Isak tangis kebahagiaan tercacar dimana-mana, 3 hari menjalani ujian nasional menjadi tolak ukur bagaimana kerja para siswa selama 3 tahun duduk dibangku SMA. Dan hari ini semua itu terbukti, gak percuma mereka belajar mati-matian menghadapi UN, lulus 100% .

Air mata tak tertahankan lagi keluar dari peraduanya, adegan haru antara anak yang menangis bahagia dipelukan orang tuanya, 3 hari itu benar-benar membuat otak mereka seperti diperas habis-habisan tak ada sisa.

Seluruh siswa SMAN 1 TENGGURU, lulus 100% dengan nilai yang cukup memuaskan, membuat mereka bangga dirinya sendiri dan semua orang. terutama nadia anjarsari, siswi berbakat ini mampu menembus peringkat 2 besar UJIAN NASIONAL, hebat!!mengalahkan seluruh siswa dinusantara ini. Suatu keberhasilan yang amat menakjubkan, namun hal ini bukan hal yang tabu bagi seluruh warga sekolah. Kenapa tidak! Nadia anjarsari ,siapa yang tidak kenal dia, anak seorang konglomerat terkenal di jakarta, berperawakan cantik dan bersifat baik, mudah bergaul pula. Kepandain yang dimiliknya sudah tak diragukan lagi,selalu menumbang prestasi gemilang ke sekolah .

tak pernah sekalipun nadia bersikap sombong dengan apa yang dimilikinya, karena baginya kesombongan hanyalah sumber dari segala kegagalan.

Sejak pengumuman kelulusan tadi pagi, ratusan tangan telah mengucapkan selamat untuk nadia, tak terkecuali dari guru-gurunya. Semua turut bangga atas presatasi nadia.

“selamat ya nad, kamu benar-benar cahaya sekolah kami, terimakasih telah mengharumkan sekolah kami!” ucap salah seorang guru muda, biasa dipanggil pak wahyu

“terimakasih pak, ini semua juga berkat bimbingan bapak ibu guru sekalian yang tidak pernah bosan mendidik saya, !” ucap nadia ramah lagi sopan

“membimbing murid memanglah tugas utama kami, dan kami merasa sangat bangga jika banyak siswa-siswi berprestasi seperti kamu disekolah ini.!” Tambah pak wahyu

“sekali lagi terimakasih pak! Bu!”

“kalu begitu saya dan guru-guru lainya mau pamit pulang dulu, kalian semua silahkan bersenang-seenang tapi jangan macem-macem!”

“iya bapak…terima kasih!!!” jawab para murid serempak

Pak wahyu keluar aula disusul guru-guru lainya, pak wahyu adalah salah satu guru muda yang amat berbakat, tampan pula. Memiliki postur tubuh yang ideal dan cukup tinggi. Banyak siswi yang diam-diam menyukai pak wahyu, tak terkecuali guru wanita sekalipun, karena diusianya yang hampir menginjak 25 tahun ,beliau masih single.

“temen-temen makan yuk, laper nih!” ajak gita salah satu teman dekat nadia,

“wah ide bagus tuh, makan dimana enaknya?” sahut anton

“terserah kalo gue, makan dimanapun yang penting Kenyang!” jawab gita

“makan dimana enaknya ton?” sesil ikut nimbrung, kalo soal makan sesil juaranya

“gak tau ya sil, emh………….kayaknya di kedai deket pom bensin enak deh!”

“boleh dicoba tuh, gimana kalo disitu aja!” sahut nadia

“boleh…boleh dengan senang hati, apalagi kalo ditraktir sama bintang sekolah kita!” jawab gita

“wah bener tuh, berangkat deh, cuss!” tambah sesil

“oke..oke semua yang ada disini, aku traktir!” teriak nadia, seketika semua siswa yang kurang lebih ada 20 an anak berteriak bahagia, makan gratis!! Siapa yang gak mau?

Mereka semua berangkat dengan riangnya, bercerita-cerita masa ketika pertama kali masuk SMA. Banyak kisah lucu dan romantic yang mereka alami, tak terlewat nadia. Meskipun dia anak pandai, tapi nadia tidak pernah mengurung dirinya bersama tumpukan buku, ia juga memiliki seorang kekasih hati. Dia satu kelas dengan nadia sejak kelas XI , bayu namanya. Sosok cowok yang keren dan tampan, baik hati sama seperti nadia. Pasangan ini sangatlah serasi bahkan sering membuat iri pasangan kekasih lainya dengan kesempurnaan yang mereka miliki, bayu putra tunggal seorang bisnisman tersohor di jakarta, perusahaan papanya tersebar dimana-mana, selama 2 tahun berhubungan , nadia dan bayu hampir tidak pernah punya masalah, karena keduanya sama-sama memiliki sifat saling mengalah, namun juga tidak pernah terucap kata bosan dari keduanya. Mereka selalu membuat hal-hal baru dalam hubunganya.

Nadia kembali memandangi sekolah kebangganya, selama 3 tahun ia telah menuntu ilmu disekolah megah nan mewah ini, suka dan duka telah ia alami bersama teman-teman tercinta, peristiwa,kejadian,event tak akan pernah hilang dari memori nadia, tak terasa airmatanya menetes perlahan menyadari bahwa mulai hari ini ia akan meninggalkan sekolah tercinta itu.

Di kedai

“nad, gue pesen sepuasnya ya!” Tanya sesil

“iya, pokoknya kalian semua harus pesen sepuasnya, gak boleh pulang sebelum kenyang!” seru nadia

“yeyeyeyye!!! Nadia emang baik banget deh, makasih ya sayang!!” ucap gita sembari memeluk manja nadia,

“iya-iya santai aja, yaudah sana pesen makananmu nanti keburu habis lho git!” goda nadia

“wah gak boleh-gak boleh, bu bu saya pesen soto ayam porsi cowok ! satu mangkok penuh!!” kata gita

Nadia hanya tertawa geli melihat tingkah kedua sahabatnya, sementara teman-teman yang lainya sudah menikmati hidangan yang mereka pesan,

“ nad thanks ya atas traktiranya!” ucap karin yang duduk disamping kananya,

“iya rin, santai aja, ayo nambah gak usah sungkan!” jawab nadia,

“udah-udah ini juga belum tentu habis nad, !” sergah sesil…

“heheh… iya sih..” “eh nad, dari tadi pagi gue gak liat bayu deh, dia kemana?” Tanya sesil..

“oh bayu lagi pulang ke rumah neneknya, katanya nenenknya lagi sakit, sudah 2 hari yang lalu bayu disana”,

“oh pantesan!!” jawab sesil

“gitu-gitu kamu gak kangen sama bayu nad?” Tanya deni tiba-tiba ,

“ ya gimana ya den, ya pasti kangen lah, tapi kan bayu disana gak maen, di ngurusin neneknya, ya mau gimana lagi coba!” jawab nadia

“bahas apaan sih dari tadi ngomong mulu, makan tuh nasi lo , nangis tau gak buru lo makan!” kata sesil dengan mulut penuh soto

“apaan sih sil, lo tuh kalo mau ngomong ditelen dulu toh soto baru ngomong!” jawab deni

“udah-udah ngapain sih pada ribut,! Makan ya makan , ribut ya ribut!” kata gita nyolot

Nadia hanya tertawa mendengar pertikaian mereka, namun mendengar bahasan tentang bayu, terselip rasa rindu di hatinya, dua hari ini dia belum sekalipun bertatap muka langsung dengan bayu.

“nad, kamu beneran mau pergi..??!” Tanya gita tiba-tiba

Nadia tersentak sejenak diikuti sesil yang kaget pula..

“oh iya nad? beneran!!” Tanya sesil penasaran

Nadia hanya menganguk pasrah,

“oh……terus bayu udah tau?” ucap gita

Kali ini nadia hanya menggeleng tak berdaya.

“kamu gimana sih nad, bayu harus tahu bagaimanapun juga!” kata sesil

“aku gak tau gimana caranya buat ngomong sama bayu, aku gak bisa!!” jawab nadia pasrah ,matanya mulai berkaca-kaca, sesil yang ada disampingnya segera menenangkanya.

“yaudah nad, mau gak mau kamu harus bilang sama dia, kalo kamu gak bisa ngomong langsung lewat sms aja!” usul sesil

“iya nad, kalo kamu gak ngomong nanti bayu bisa salah paham sama kamu!”

“huft! Ya udahlah nanti biar kucoba!” jawab nadia

Peristiwa yang terjadi Seminggu lalu ini adalah hari kelulusanya, dimana untuk terakhir kalinya ditahun ini dan beberapa tahun kedepan nadia tak bisa bebas melihat wajah teman-temanya.

***


Malam bergelayut datang, mengajak angin dingin untuk menemani kesendirian malam. Malam ini begitu indah ribuan bintang dan sebuah bulan yang bersinar dengan terangnya menghiasi kesunyian angkasa, hewan-hewan malam bersuara menambah keindahan malam ini. Nadia duduk di taman depan rumahnya, bukan disebuah bangku yang indah melainkan dipelataran rumput yang hijau dan rimbun. ponselnya tergeletak disampingnya berbaring,nadia menatap bintang-bintang dilangit.

Malam ini bintangnya banyak dan indah-indah, gumam nadia . tiba-tiba ponselnya bergetar , menandakan ada pesan masuk. Segera nadia mengambil ponselnya dan melihat pesan dari siapa itu! Ternyata dari bayu!

“ selamat malam sayang, sayangku lagi ngapain?” pesan yang tertulis rapi dari bayu, nadia tersenyum senang membacanya

“selamat malam juga sayang, aku lagi liat kamu di langit!” balas nadia segera

“masa’ sih, emang aku ada dilangit?”

“ada , banyak malah! Tapi kecil-kecil” goda nadia

“oh maksud kamu, aku ini bintang – bintang dilangit?”

“iya sayang, dasar gak peka kamu!”

“ya maaf sayang, !”

“eh…gimana keadaan nenek kamu, udah membaik?”

“mulai tadi pagi nenek opname dirumah sakit, alhamdulillah keadaanya sekarang sudah membaik!”

“syukurlah kalau begitu ,!”

“gimana pesta kelulusanya?!”

“oh……semua orang bahagia bay, sekolah kita kan lulus 100%, sayang ya kamu gak datang!”

“heem… ya mau gimana lagi nad, oh ya lupa aku belum ngucapin selamat ke kamu. Selamat ya nadia sayang…kamu juara 2 ujian nasional, hebat banget sih pacarku ini!”

“hahaha…….terimakasih sayang, ini juga berkat dukungan kamu kan!”

“oh ya, aku ketrima di UI nad, sumpah aku seneng banget. Kupikir aku gak bisa masuk kesitu!”

“wah…hebat banget pacarku ini,selamat ya sayang!

“terima kasih, sayang …………emh….entah kenapa aku merasa kalo kamu bakal pergi jauh dari aku ya, emang kamu mau kemana sih?”

Deg, bayu kenapa bisa nanya itu sih? Aku harus jawab apa?

“sayang, maafin aku ya, mungkin selama 2 tahun menjadi pacar kamu aku gak bisa ngasih yang terbaik untuk kamu,!”

“kamu ngomong apaan sih sayang, kamu kenapa tiba-tiba ngomong kayak gitu?”

“enggak ada apa-apa kok sayang, aku Cuma mau minta maaf aja!”

“enggak…gak mungkin kalo gak ada apa-apa, aku gak baru kenal sama kamu, aku udah kenal lebih dari 2 tahun, aku tahu kamu pasti nyembunyiin sesuatu, apa ?”

“bay, aku bakalan kuliah diparis!”

Lama tak ada balasan, hampir 5 menit berlalu tak ada pesan masuk dari bayu

“sebelumnya ,aku mau minta maaf bay aku belum cerita soal ini, kuliah disana udah menjadi cita-citaku sejak dulu bay,aku gak mau kesempatan ini hilang begitu saja”

“kapan kamu berangkat?” hanya 3 kata itu yang masuk ke ponsel nadia, nadia hanya bisa menghela nafas

“besok….” Jawab nadia singkat

“nad, jujur aku kecewa sama kamu, kenapa gak cerita soal ini dari dulu. Aku belum siap untuk kamu tinggalin..! aku gak nyangka kamu bakalan nyembunyiian hal besar seperti ini”

“maafin aku bay, justru kalo aku bilang dari dulu aku gak bakal bisa ngelepas kamu,!”

“tapi hasilnya apa, kamu yang buat aku gak bisa ngelepasin kamu!”

“maafin aku bay…!”

Hanya kata maaf yang tertulis dalam pesan nadia,

“bay, aku mau minta putus sama kamu, aku gak bakalan bisa belajar tenang disana kalu kita masih punya hubungan…!”

“aku gak nyangka nad, hubungan kita akan berakhir seperti ini! Tapi aku yakin keputusanmu untuk pergi adalah yang terbaik, “kita putus” dua kata itu memang terucap dari bibirku , tapi asal kamu tahu nad, hati ini tidak akan pernah sekalipun berkata seperti itu!”

“aku tahu bay, aku juga sama seperti kamu. Tapi kamu gak boleh ngomong kayak gitu, aku yakin kamu pasti akan menemukan cewek yang lebih baik dari aku…”

“aku gak yakin nad,”



4 kata itu, pesan terakhir dari bayu. Selanjutnya ia tak mengirim pesan lagi, nadia masih menunggu pesan bayu. Namun semua telah berakhir

maafin aku bay!!”

Setetes demi tetes butir airmata tak tertahankan akhirnya jatuh juga, nadia berusaha menahan airmata itu bergulir namun apa daya, ia tetap tak bisa menahanya. Keputusan yang tak pernah ingin ia lakukan akhirnya terjadi juga, tapi apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur.

1.you are the best

Angin pagi berhembus dengan mesranya, cahaya matahari menembus jendela kamar nadia, ia kelelahan sangat lelah sampai waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi ia masih terlelap indah dalam bingkai-bingkai sang waktu, terlihat beban berat dari raut mukanya. Ada banyak pikiran yang harus dipikirkanya…

“nadia…nadia…bangun nak sudah siang!” teriak sang mama dari lantai bawah, berusaha membangunkan nadia yang masih terlelap, namun hasilnya nihil nadia masih saja sembunyi dalam mimpinya. “nadia….sudah siang, nanti kamu telat lho nak!!” teriak mamanya sekali lagi. Perlahan namun pasti mata indah nadia mulai terbuka, ada cahaya terang yang menyerang kedua matanya, silau. “ah rupanya sudah siang!” ucapnya pelan…

“nadia bangun nak…!” teriak mama nadia untuk yang ketiga kalinya, “iya mama sayang , nadia sudah bangun!” , dengan malas-malasan nadia menuju kamar mandi untuk membersihkan badanya, tak lupa menyambar handuk yang tersampir di pintu kamar mandi.

Udara kota Jakarta memang sudah tak mengenal kata bersih dan sejuk, polusi dimana-mana , kemacetan merajalela membuat ibukota Indonesia ini seperti neraka dunia. Namun,entah kenapa masih banyak juga orang-orang yang berasal dari desa maupun kampung yang mengadu nasib dijakarta. Walaupun begitu kota Jakarta merupakan salah satu kunjungan wajib bagi wisatawan asing , merupakan pusat pemerintahan Negara indonesia pula.

Sementara itu, mama nadia sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa nadia ke paris dan segala kebutuhanya, sangatlah perhatian seluruh kelurga nadia terlebih lagi mamanya, kakak nadia pun tak kalah nganggur, sibuk mengepaki barang-barang nadia yang berjibun jumlahnya . oh ya, nadia itu memiliki seorang kakak cowok yang amat tampan, selalu menyayangi nadia sampai kapanpun. papanya pun tak kalah, tuan sudarsono sibuk menelpon rekannya yang tinggal di paris, memastikan apakah rekanya itu bisa membantu keberadaan nadia disana.

Sekitar 15 menit kemudian nadia barulah turun dari kamarnya, melihat semua orang sedang sibuk mengurus perlengkapanya nadia pun segera nimbrung turut membantu.

“heh……..ini nih kebiasaan buruk, jam segini baru bangun!” ceramah kak Alvin , kakak nadia

“apaan sih kakak… biarin aja , sekali-sekali bangun sing napa?” jawab nadia tak kalah nyolot,

“dasar cabe rawit!” balas kak Alvin

“biarin, wekkkkk!!” jawab nadia sembari menjulurkan lidahnya mengejek kak Alvin

“sudah-sudah kalian ini, masih pagi udah ribut aja!” sergah sang mama

“tau’ tuh ma kak Alvin, nyolot duluan!” ucap nadia sambil bergelayut manja dilengan mamanya,

“dasar anak kecil, gitu aja ngadu!” ejek Alvin

“ah…..sudah diam ,mama pusing dengernya. Mending sekarang kita sarapan dulu abis itu berangkat e airport!” tutur mama santi

“oke mama sayang!” jawab nadia penuh senyum

Nadia duduk di meja makan persis disamping kakaknya, sedangkan didepanya kursi untuk mama dan papanya, terdapat 3 macam lauk untuk sarapan pagi ini, dan ketiga lauk itu merupakan makanan kesukaan nadia, sebenarnya nadia sudah tak sabar ingin segera makan makanan lezat didepanya, namun kebiasaan dirumah ini harus menunggu semua anggota keluarga berkumpul ,baru boleh mulai makan. Terpaksa nadia harus membujuk cacing-cacing diperutnya agar sedikit bersabar.

tak lama kemudian papa nadia keluar dari kamarnya dan turut bergabung dimeja makan.

“gimana pa, apa hans bisa membantu nadia?” Tanya mama begitu suaminya telah duduk disampingnya

“Alhamdulillah ma, hans bersedia membantu segala keperluan nadia disana, hans merasa sangat senang jika nadia bersedia tinggal bersamanya dan keluarganya..!” jawab papa

“syukurlah kalau begitu, tidak salah jika kita meminta tolong kepada sahabat papa itu!” tutur mama santi dengan wajah gembira

“tapi ma ,pa nadia gak mau tinggal sama om hans, nadia kan gak mau ngerepotin mereka!” ungkap nadia

“nadia…..papa ngerti, tapi apa salahnya kita menerima kemurahan hati om hans, lagian kamu kan belum tau situasi disana sedangkan om hans!, sudah hampir 2 tahun dia tinggal disana…!”

“iya papa sayang nadia ngerti, tapi nadia ingin hidup mandiri disana, nadia ingin bener-bener ngerasain hidup… nadia pasti akan terus ngehubungin om hans, tapi nadia jangan tinggal dirumahnya om hans ya pa, pliiisss!!” nadia memohon dengan wajah semelas mungkin kepada papanya…

“heh……..baiklah kalau itu keinginanmu, tapi kamu harus inget .kalau ada apa-apa segera hubungin om hans…oke!”

“oke papaku sayang, papa baik banget deh…!!!” ucap nadia

“hah…..udah belum ngobrolnya, Alvin udah laper nih…!!” tutur Alvin sembari memegangi perutnya…

“hu……dasar makan banyak,!” ejek nadia

“biiiaaarrriiinnnn yang penting sehat!” jawab Alvin , “hu………dasar!”

“sudah sudah ribut aja kalian itu, makan ..!” sergah mama

Nadia dan kak Alvin memanglah sangat akrab, selisih usia 2 tahun membuat mereka tumbuh hampir bersamaan. Kepandaian nadia mungkin merupakan turunan dari kakanya, Alvin yang kini menempuh S-2 di Universitas Indonesia adalah orang yang sangat pandai . sering mengikuti berbagai macam lomba mulai ia duduk dibangku Sekolah Dasar hingga dibangku kuliah. Pialanya hampir memenuhi satu lemari etalase besar yang diletakkan diruang keluarga. Sama seperti adiknya Alvin sering digandrungi cewek-cewek cantik dikampusnya ,namun Alvin tidak pernah menggubris keberadaan cewek-cewek itu yang dipikirkanya kini hanyalah kebahagiaan keluarga dan adiknya semata.

***


Mentari pagi tak mampu mencerahkan hati cowok yang satu ini, raganya disini namun jiwanya pergi melayang-layang tak tentu arah….pergi ke 3 tahun silam, ketika untuk pertama kalinya ia bertemu dengan bidadari sesungguhnya. Tak hanya ucapan namun wujud. Betapa bahagianya ketika memegang tangan bidadari itu untuk pertama kalinya.

Kemana ia akan berlari, dia membuatnya bertanya dan tak mengerti dengan semua ini.dirasa baru kemarin ia bertemu dengan bidadari itu, namun semua segera tersadar dan mengerti, bidadari itu akan pergi meninggalkanya, mencari dan membuat tak mengerti. Rasa yang terlalu kuat membuat cowok itu tak kuasa menahan air matanya untuk menetes, bukan masalah cengeng atau apa, ini masalah hati.

Bayu hanya bisa termenung dan mencoba menahan air matanya, namun semua sia-sia. Gadis yang dicintainya akan segera meninggalkanya untuk waktu yang tidak sebentar, entah apa ia bia merelakanya atau tidak . bahkan sapaan matahari pagi ini tak mampu membuyarkan lamunan bayu tentang nadia, MANTAN KEKASIHNYA. Ya, mantan. Bayu tak habis pikir asmaranya akan kandas seperti ini, angan-anganya bersama nadia sangatlah tinggi.

“bayu…kamu didalam nak, ayo keluar dulu, sarapanya sudah siap!” teriak mama bayu , dengan malas bayu keluar kamar untuk menjawab teriakan mamanya.

Bayu menuju ruang makan dengan kaki menyeret, males banget ngapa-ngapain eluhnya.

“bayu…kamu kenapa sih tumben lemes gitu?” Tanya mama bayu , “kamu sakit, sini mama lihat!” mama bayu mengusap kening bayu dengan penuh kasih . “enggak kok, kamu gak panas…!”

“aku gak sakit badan kok ma, tapi sakitnya tuh disini!!” ucap bayu sembari nunjuk hatinya

“sakit kenapa, kamu ada masalah sama nadia?”

“kalo ini bukan masalah lagi ma, ……aku putus sama nadia!” ucap bayu

“kok bisa? Kalian ada masalah apa?” Tanya mama bayu kaget dan tak menduga

“udahlah ma, bayu gak mau bahas ini sekarang,! Bayu mau makan aja, oke!”

“ya sudah….ceritanya kapan-kapan aja, makan gih!!”

Bayu bernafas berat, menghadapi kenyataan yang harus ia jalani. Tak bisa ia bayangkan akan menjalani hari-harinya tanpa ada nadia disampingnya. Entah bayu mau ke airport apa tidak, rasanya ia tak akan mampun mengantar kepergian nadia.

***


Ribuan orang berseliweran sibuk dengan urusanya masing-masing, ada yang menenteng tas besar, membawa koper-koper dengan trolli bahkan ada pula yang tidur di kursi bandara, mungkin ia lelah menunggu kedatangan pesawat yang lama atau sedang delay, nadia menarik nafas panjang melihat semua kesibukan di bandara HALIM PK ini, terlihat sebuah pesawat yang ukuranya maha besar, terdapat tulisan di samping badanya ,GARUDA INDONESIA deg-degan pastinya, karena tinggal menunggu beberapa menit lagi nadia akan duduk di dalam pesawat itu. Pergi menhampiri mimpi-mimpinya, mimpi untuk menempuh pendidikan di kota styelish itu. Paris, ya selain kota yang dijuluki kota pendidikan paris juga mendapat nama ,kota stylelish.

informasi ditujukan kepada seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia 727 diharap segera merapat ke ruang boarding , karena pesawat akan segera take off,sekali lagi informasi tujukan kepada seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia 727 diharap segera merapat ke ruang boarding, karena pesawat akan segera take off ,terima kasih”

“ itu kan pesawat kamu nad, ya udah gih kamu segera siap-siap!” ujar mama nadia sedikit panik, “iya ma iya, gak usah panik gitu!” “tau nih mama, biasa aja kali!” tambah Alvin , mama mereka tak menghiraukan ujaran-ujaran itu, nadia menaruh semua barang bawaanya disebuah trolli, berat nadia meninggalkan kota ini terlebih lagi meninggalkan bayu.

“ma , nadia berangkat dulu ya, doa’in yang terbaik buat nadia,” ucap nadia sembari mencium kedua tangan ibunya dan kemudian memeluknya, membuat mama nadia tak kuasa Menahan tangisnya, selanjutnya nadia menuju papanya, tanpa ragu lagi nadia segera memeluk papa nya tersebut, “ jaga dirimu baik – baik ya nad, jangan lupa sama sholatmu” perkataan itulah yang keluar dari mulut papanya, selalu sama papa nadia tidak pernah lupa mengingatkan anaknya untuk menunaikan sholat, karena itu merupakan kewajiban yang harus dijalani.

Yang terakhir nadia menghampiri kakak tercintanya, tak ada tanggapan pelukan ataupun senyuman dari kakaknya itu, nadia pun tanpa malu memeluk dengan gemas kakaknya tersebut, “cabe rawit gue udah besar ,pake ke paris segala, awas kalo kakak sampe kangen!” goda kak Alvin, membuat nadia tersenyum diiringi tetesan airmata yang terus membanjiri pipinya.

“udah gak usah nangis kayak gitu, jelek tau! Gih berangkat sana ntar telat lho!” ucap kak Alvin , “ya udah nad, berangkatlah kamu!” tambah papa nadia , dengan ribuan do’a dan harapan dari semua orang yang mencintainya, nadia berangkat meninggalkan jejak nya di kota yang telah membesarkanya itu.

Namun , masih ada satu hal yang mengganjal hatinya sampai saat ini, bayu! Dimana bayu, kenapa dia gak mengantar kepergian nadia, apa dia maraah? Kesal? Kecewa…. Nadia gak habis pikir bayu akan melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini.

Nadia memilih duduk di dekat jendela , masih melihat airmata kesedihan dikeluarganya, nadia melambai-lambai kearah mereka, kak Alvin diikuti kedua orang tua nadia membalas lambaian tanganya, ada satu orang yang turut melambaikan tanganya, senyum nadia mulai mengembang melihat siapa orang itu, bayu!! Iya bayu disana, berdiri bersama keluarganya, Kini tak ada yang perlu dikhawatirkan nadia lagi, ia bisa bernafas lega melepas semua orang yang mencintainya

***

Seorang cabin crew berkeliling ruangan pesawat memastikan semua orang sudah memakai sabuk pengaman dengan baik.



Gugup memang, baru pertama kali ini nadia bepergian dengan pesawat terbang, sendirian pula tanpa ada siapapun yang dikenalnya. Kursi disampingnya masih kosong tak berpenghuni, kesepian juga gak ada yang bisa diajak ngobrol , nadia hanya melihat pemandangan dibawah sana, semua terlihat mini dari aslinya.

Sampai akhirnya ada orang yang mengisi kursi kosong itu, seorang cowok berbadan tinggi dan tegap, tampan dan sepertinya dia orang kaya terlihat dari semua barang yang menempel di badanya ,semua bermerk. Awalnya nadia mengira cowok itu sombong dan angkuh tapi ternyata dia salah besar! Cowok itu ramah banget!

“hai, kamu orang indo ya?” Tanya cowok itu , “iya, kamu juga?!” jawab nadia sembari menunjukkan senyum mansinya, berusaha terlihat ramah kepada Semua orang adalah ciri khasnya.

“iya, asli Jakarta? Kalo kamu?”

“ sama dong! Aku juga Jakarta?” ungkap nadia dengan senang

“gak nyangka bisa ketemu orang Jakarta yang seumuran… eh… gak seumuran sih, beda tipis lah!?”

Nadia hanya menahan tawanya, yah bolehlah dikatakan seumuran atau gak jauh beda lah sama nadia..

“ oh iya, nadia!” nadia mengulurkan tanganya kearah cowok itu

“ivan…!” tangan ivan menyambut nadia dengan senang hati,

“tujuan kemana van?” , “ Paris!” jawab ivan dengan senyum manis

“paris.. sama dong, aku juga landing disana? Kuliah?”

“ iya…. Kamu?”, “mau kuliah juga, !” ucap nadia

“oh ya? Di universitas mana?”


Yüklə 0,63 Mb.

Dostları ilə paylaş:
  1   2   3   4   5   6   7




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin