Prawancana



Yüklə 470,23 Kb.
səhifə3/6
tarix20.02.2018
ölçüsü470,23 Kb.
#42946
1   2   3   4   5   6

  • Badan digeser/condongkan kearah sisi tumpuan kaki. Kalau mau bergerak ke samping kiri misalnya, badan geser ke sisi kiri sehingga jarak datarnya (jarak horisontalnya) menjadi kecil.





    a1 = titik berat di tengah




    b2 = mengangkat satu kaki untuk mendorong b1

    b1 = menahan gerak b2



    A2 = titik berat bergeser ke kanan gar mudah bergerak ke kanan




    Gmbar 45


    Ad 4). Badan dalam keadaan goyang

    Menggoyangkan/menggerakkan badan seperti halnya petenis Sabatini saat menanti serve lawan adalah upaya agar mudah dan cepat bergerak. Contoh sehari-hari dapat anda temui kalau mau mendorong mobil yang mogok, mula-mula mobil digoyang-goyang, baru kemudian mobil didorong. Bila mobil dari keadaan diam langsung didorong, terasa berat sekali, sebaliknya bila sudah dalam keadaan bergerak, mudah untuk melanjutkan gerakan.

    Menurut hukum Inertia atau hukum Newton ke I, kalau benda dalam keadaan bergerak, maka benda tersebut cenderung untuk bergerak terus. Bergerak dari keadaan yang goyang jauh lebih menghemat energi (efisien).

    Perhatikan tukang beck yang mengangkut muatan yang berat, dia tidak langsung mengayuh di atas sedelnya tapi becaknya didorong terlebih dahulu dan apabila sudah ada laju geraknya yang cukup, dia melompat ke atas sadel dan baru mengayuhnya. Tukang becak tersebut menggunakan prinsip efisien gerak.


    Fungsi Mekanik

    Postur, kecuali memberikan tanda lahiriyah juga menentukan fungsi mekanik dan tubuh. Kalau postur jelek, akan terjadi kelainan-kelainan fungsi mekanik, oleh karena :

    1. Organ-organ tidak berada pada tempatnya yang benar (=mal position). Gangguan ini dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan yang permanen pada organ.

    2. Terjadi gangguan sistem khusus yaitu :

    a. sirkulasi, kardional, osseus, persyarafan, digestive dan sebagainya.

    b. Athropy pada otot, temperatur tubuh yang tak teratur, dan gangguan metabolik basal.

    Fungsi mekanlk dari segmen-segmen tubuh dapat diikuti pada lampiran V hal.

    Selanjutnya postur mempunyai kaitan dengan proporsi tubuh yang khas menurut cabang olahnganya.

    Hasil dari pengamatan dan pengalaman terhadap postur dan fungsi mekanik. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Kaki yang mengarah ke dalam atau inversi (lihat lampiran III, hal ) saat berdiri dalam sikap sedia, dengan lutut agak ditekuk dan badan sedikit membungkuk, stabilitasnya tebih besar dan lebih mudah bergerak. Sikap seperti diatas tersebut, sudut pada pergelangan kakinya (fleksi) lebih kecil sehingga memberikan gaya propulsive lebih besar (sebab otot betisnya agak tertarik/teregang sehingga kontraktibilitisnya lebih besar). Oleh karena rtu postur semacam ini (disebut kaki bentuk pigeon toe) cocok untuk olahraga tenis, basket, renang gya crowl dan gaya punggung.

    2. Sebaliknya kaki yang mengarah ke luar atau eversi (disebut juga bentuk kaki duck feet), mempunyai kemampuan di air untuk menyisir keluar (outward sweeping). Oleh karena itu postur badan ini cocok untuk berenang gaya dada.

    3. Badan dengan ruas tulang belakang bagian pinggang yang agak melengkung (disebut juga sway back) atau tenggeng, disebabkan oleh karena pelvisnya condong ke depan, postur yang cocok untuk angkat besi.

    Postur tubuh di atas memberikan efek yang lebih besar pada saat fleksi paha. Oleh karenanya postur ini juga cocok untuk peloncat, pesenam dan sprinter.
    Prinsip Momen Beban Sama Besar

    Bila sebuah benda bertumpu pada suatu titik tumpu, momen beban di sebelah kiri dan kanan dari garis tegak/vertikal (V) harus sama besar, agar benda tersebut dalam keadaan setimbang. Pada gambar 54 momen G1 x 11 sama besar dengan G2 x 12.


    Pesenam melakukan balans pada cabang olahraga senam Gya berat tubuh jatuh pada bidang tumpuan tangan

    Gambar 55


    Momen A = momen B

    Momen A = 10 kg x 2 (unit)

    Momen B = 5 kg x 4 (unit)


    Gambar 56

    Gambar selanjutnya adalah contoh dari aktivitas olahraga cabang senam (balok ttian). Momen beban sebelah kiri sama besar dengan momen beban sebelah kanan, sehingga beban dalam keadaan setimbang.

    Manuver ini berarti bahwa momen beban sebelah kiri harus selalu diimbangi oleh momen beban sebelah kanan. Ini berarti bahwa setiap saat, titik berat tubuh selalu berada di tengah atau pada garis tegak (V).
    Stabilitas dan Mobilitas

    Beberapa cabang olahraga ternyata tidak hanya memerlukan stabilitas saja, sebaliknya ada aktivitas yang silih berganti membutuhkan stabilitas dan mobilitas sekaligus. Suatu saat harus stabil dan dalam fraksi ersekian detik harus mobil. Terutama dalam cabang olahraga bela diri, nyata sekali kebutuhan akan stabilitas dan mobilitas secara beruntun.

    Untuk pergantian antara stabil dan mobil dan sebaliknya, ada beberapa kategori menapakkan kaki sesuai dengan kebutuhan. Ada tumpuan yang menapakkan kaki pada seluruh permukaannya, pada setengah telapak kaki, dan ada pula yang bertumpu pada bola kaki dan pada ujung kaki. Dari pengamatan-pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut :
    Tumpuan Kaki

    Tumpuan kaki dapat dilakukan pada :



    1. seluruh telapak kaki

    2. setengah telapakkaki

    3. bola kaki


    a = ujung kaki

    b = bola kaki

    c = tumit

    d = ½ telapak kaki
    Gambar 59
    Ad.1. Tumpuan pada seluruh telapak kaki, biasanya kalau sikap sedia lututnya dalam keadaan ditekuk cukup dalam (mendekati 90). Sikap ini diambil bila atlet kecuali harus dalam keadaan waspada juga harus dalam keadaan stabil yang agak lama.

    Ad.2. Tumpuan pada setengab telapak kaki dilakukari kalau sikap sedia lututnya ditekuk sedang-sedang saja (100 -110). Sikap ini diambil bila atlet harus mengantisipasi dan harus cepat bergerak.

    Ad.3. Tumpuan pada bola kaki dilakukan, kalau lutut ditekuk sedikit (mendekati 120). Sikap ini diambil bila atlet sudah dalam keadaan siaga penuh dan harus segera bertindak.

    Ketiga macam tumpuan kaki ini tergantung pada situasi, kebiasaan dan kekuatan otot tungkai dari individu. Dan perlu diketahui bahwa dalam keadaan apapun tidak dianjurkan untuk berdiri pada ujung kaki, oleh karena dalam posisi demlkian pergelangan kaki tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan gaya dorong.

    Dari uraian diatas, sebenarnya ada hubungan antara besarnya tekukan lutut, tumpuan kaki, dan lamanya menunggu.

    Sikap sedia yang sikap diamnya lama (menunggu), misalnya saat menunggu serve volt dari lawan, lutut dibengkokkan agak dalam dan tumpuan ada pada seluruh telapak kaki. Tetapi bila sudah bergerak dan sikap sedia hanya sesaat, lutut ditekuk sedikit, dan tumpuan berada pada bola kaki.

    Pada cabang olahraga bela diri yang saling menjatuhkan, sikap sedia hanya sesaat dan kaki lawan berpindah-pindah tumpuan (taktik menjatuhkan), lutut Jitekuk sedikit oleh karena harus bergerak, dan tumpuan ada pada telapak kaki oleh karena harus stabil.

    Pada cabang olahraga tinju yang harus selalu bergerak, lutut ditekuk sedikit saja. Lutut yang ditekuk sedikit ini tumpuannya adalah pada bola kaki.


    Gambar 60


    Petinju :

    1. Bergerak pada kedua bola kaki, banyak gerak, lutut ditekuk sedikit.

    2. Bertumpu pada satu bola kaki. Sedikit gerak atau sedang memukul, lutut lebih ditekuk.

    Hubungan antara tekukan lutut dan tumpuan kaki



    Gambar 61




    1. Lutut ditekuk dalam-dalam, tumpuan pada telapak kaki

    2. Lutut ditekuk sedang, tumpuan pada ½ telapak kaki

    3. Lutut ditekuk sedikit, tumpuan pad bola kaki.

    Hubungan antara saat menunggu, tekukan lutut, dan tumpuan kaki dapat dilihat pada bagan berikut :


    Saat menunggu

    Tekukan lutut

    Tumpuan kaki

    Lama

    Sedikit (90)

    Seluruh telaak kaki

    Bergerak terus

    Agak sedikit (120)

    Bola kaki

    - sebentar diam

    - sebentar bergerak



    Sedang (100-120)

    Satu kaki = bola kaki

    Kaki lain = telapak



    - sebentar diam

    - lama bertahan



    Banyak/dalam (90)

    Seluruh telapak kaki

    Dari turapuan pada kedua kaki, dapat dibedakan sikap sedia sebagai berikut:

    1. sikap paralel (sejajar)

    2. sikap diagonal (menyilang)

    Berdasarkan kebutuhan (misalnya untuk memanipulasi raket tenis, bat softball) gerakan dimana ada ayunan dan putaran panggul, ada yang membedakan tumpuan kaki sebagai barikut:

    1. Square stance (sikap menghadap)

    2. Side stance (sikap menyamping)

    3. Square-side stance (kombinasi dari sikap menghadap dan menyamping)






    1. Sikap paralel : kesiap-siagaan untuk bergerak lebih banyak kesamping (kiri-kanan)

    2. Sikap diagonal : kesiap-siagaan untuk bergerak lebih banyak ke depan-belakang

    Gambar 62


    Sikap menyamping (side stance) diperlukan untuk mengayun raket, pemukul/stik/bat

    Gambar 63

    GERAK

    (Motion, moment)


    Pengantar

    Pada zaman primitif, manusia sebagai pemburu harus tangkas mencari mangsanya dan juga harus cekatan bila mara-bahaya mendekat. Gerak adalah sesuatu yang eseosial dalam kehidupan setiap orang. Akan tetapi kecepatan manusia berlari tak lebih dari 48 Km/jam. Untuk mempercepat gerakannya, manusia memanfaatkan binatang. Di Assiria 2000 tahun SM digunakan kuda yang kecepatannya mencapai 70 Km/jam, sedangkan lembu dan gajah dimanfaatkan kekuatannya. Unta membantu melintasi padang pasir yang susah air dan makanan, sepasukan karavan dengan kelangkaan air sekalipun mampu berjalan seharian dengan kecepatan 5 Km/jam.

    Pada abad ini manusia kadang bekeria setiap harinya dengan menempuh jarak sampai 100 km. Entah semenjak kapan manusia mengena! roda untuk mengatasi jarak jauhnya. Di Mesopotamia 2000 tahun SM terdapat lukisan yang menggambarkan kereta beroda yang ditarik oleh keledai. Bentuk transportasi ini berlaku selama 4000 tahun sampai ditemukannya kereta uap dan auto mobil pada abad 19.

    Gambar 65

    Dari mozaik makam Kerajaan Ur

    Manusia mengatasi beban dan kecepatan dengan roda dan binatang


    Dengan ditemukannya mesin uap dan kendaraan bermotor, kini soal kecepatan bukan masalah lagi. Kereta api (uap) rata-rata berkecepatan 170 km/jam. Mobil Ford Mark TV dengan piston kecepatannya mencapai 340 km/jam dan pesawat terbang jet mencapai kecepatan 990 km/jam, disusul dengan pesawat Concorde yang berkecepatan 2340 km/jam. Begitu pesawat ruang angkasa berhasil diluncurkan, Apollo X saat kembali ke bumi kecepatannya mencapai 40.000 km/jam.

    Manusia bergerak dibantu oleh kelengkapan peralatannya, tetapi semua peralatan mekanis buatan manusia bagaimanapun canggihnya, akan rnengalami keausan selama dipakai. Makin lama dipakai makin besar pula ausnya sehingga pada suatu saat kompofien-komponennya menjadi usang dan tidak layak pakai lagi. Beda halnya dengan tubuh manusia, walaupun ada yang aus akan tetapi ada pernulihan kembali dan jaringan-jaringan selnya tumbuh dan berkembang dan secara fungsional menjadi lebih baik.


    Gerakan Manusia

    Gerakan manusia dapat kita amati karena adanya perubahan posisi dari tubuh atau anggota tubuh dalam ruang dan waktu. Semua bentuk gerakan terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya. Gaya dislni tidak lain adalah kontraksi otot

    Terjadinya Gerakan

    Ada tiga unsur yang menyebabkan terjadinya gerakan, yaitu :

    1. tulang sebagai alat penggerak

    2. otot sebagai sumber penggerak

    3. persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.

    t = tulang

    o = otot

    s = sendi

    Gambar 66
    Gerakan manusia terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya berlari (perubahan tempat), membusungkan dada (perubahan volume), menekuk siku dan berjongkok (perubahan sikap).

    Otot sebagai sumber gerak dapat disamakan dengan motor listrik atau mesin gas. Otot mengubah tenaga kimia menjadi tenaga mekanis, ini menyebabkan terjadinya gerakan tubuh. Oleh arena itu otot dapat dimisalkan sebagai motor dari tubuh manusia.

    Tulang-tulang dari kerangka dipisahkan satu sama lain oleh sendi dan ditahan oleh otot serta ligamen-ligamen. Ligamen-Iigamen sebagai jaringan yang kurang elastis harus dilindungi oleh mekanisme shock-absorber (peredam getaran) yaitu otot. Jadi otot mempunyai dua fungsi yaitu sebagai sumber penggerak dan pelindung persendian.

    Pada setiap gerakan, derajat kemungkinan gerak (range of motion) dari anggota-anggota tubuh ditentukan oleh :

    1. bentuk dari persendian

    2. kekukuhan (tighness) dan kelembikan (laxity) dari ligamen

    3. kondisi dari otot-otot yang melindungi persendian.

    Bentuk dari persendian, diuraikan pada lampiran I hal. 322


    Gerakan Anggota Tubuh

    Kalau diperhatikan gerakan anggota tubuh (tangan, lengan, kaki, tungkai) gerakan tersebut merupakan ayunan atau gerak bandul. Bila anggota tubuh itu bergerak pada sumbu panjangnya, ia merupakan gerak putar. Semua gerakan ini diberi nama menurut bidang anatomis (lihat gambar) dan menurut sumbu koordinatnya.



    Sikap anatomis. Semua definisi gerakan anggota tubuh yang berdasarkan pada bidang dan sumbu gerakannya, dibuat dengan asumsi bahwa orang tersebut berada dalam posisi atau sikap anatomis.

    Sikap anatomis ini bukan sikap yang ideal, tetapi sikap ini dipilih agar mudah bagi kita menggambarkan gerakannya.


    Gambar 67

    Untuk mempelajari istilah-istilah gerakan tubuh, perlu juga diketahui istilah deskriptif pada sistem kerangka kita. Istilah-istilah deskriptif ini diuraikan pada lampiran II halaman .330


    Mekanisme Penggerak

    Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya, gerakan pada tubuh manusia terjadi karena mekanisme penggerak yang terdiri dari :

    1. tulang (= penggerak pasiO

    2. persendian (= sumbu/poros gerak)

    3. kontraksi otot (= penggerak dtnamis/sumber gerak)

    Tulang sebagai mekanisme penggerak pasif, dapat dibedakan 4 macam gerakan :



    Keempat gerakan tersebut, contohnya adalah sebagai berikut :

    Gerakan 1 : Misalnya rnenekuk sikut dari sikap anatomis, lengan bawah mendekati lengan atas.

    Gerakan 2 : Dari sikap bergantung (kedua tangan memegang palang) melakukan latihan pull-up. Mengangkat badan dengan menekuk siku, hingga dagu menyentuh palang, lengan atas mendekati lengan bawah.

    Gerakan 3 : Latihan push-up, saat sikut ditekuk lengan atas dan bawah saling mendekati.

    Gerakan 4 : Saat respirasi (bernapas), kalau sedang tarik napas, musc. Intercostalis Externus berkontraksi sehingga tulang-tulang iga bergerak sejajar ke atas.
    Pada gerakan 4 ini, penjelasannya dapat dilihat pada gambar berikut !

    c.v. = columna vertebrae

    o.c. = os castae
    Gambar 69

    Kalau otot berkontraksi, terjadi gaya K (K1 dan K2 saling menarik)

    Gaya K1 diuraikan menjadi a1 dan b1

    Gaya K2 diuraikan menjadi a2 dan b2

    Gaya b1 dan b2 sama besar dan arahnya menarik (b1), dan mendorong (b2) tulang belakang, gaya tersebut tidak menimbulkan gerakan. Sedangkan gaya a1 dan a2 menimbulkan momen :

    Pada a1 terjadi momen a1 x l1 (ke bawah/positif)

    Pada a2 terjadi momen a2 x l2 (ke atas/negatif)

    Karena l2 > l1 maka momen ke atas lebih besar dari pada ke bawah. Akibatnya kedua tulang rusuk akan bergerak sejajar ke atas.


    Rantai Kinematis

    Anggota tubuh yang kita gerakkan, terdiri dari segmen-segmen. Lengan misalnya terdiri dari lengan atas (humerus), lengan bawah (radius dan ulna), dan tangun (carpal). Segmen-segmen tersebut dipertemukan olah sendi, dan setiap segmen mempunyai tingkat kebebasan gerak secara linier/translasi dan rotasi yang berbeda-beda. Sendi engsel misalnya hanya mempunyai satu tingkat kebebasan gerak, sedangkan sendi peluru tiga tingkat kebebasan. Pada sendi skrup terjadi gerak spiral dan sendi putar terjadi rotasi. (lihat lampiran III hal. 335)

    Alat penggerak yang terdiri dari beberapa segmen merupakan rangkaian yang disebut Rangkaian Kinematis. Kalau satu ujung pada segmen dapat bergerak bebas disebut rangkaian kinematis yang terbuka, sedangkan rangkaian segmen yang tidak ada ujungnya yang bebas, disebut rangkaian kinematis tertutup.

    A = Lengan merupakan rantai kinematis terbuka. Tangan adalah segmen yang bebas bergerak, sedangkan lengan atas melekat pada tubuh melalui gelang bahu (cingulum).

    B = Kedua tungkai yang bertumpu pada lantai merupakan rantai kinematis tertutup.

    Gambar 71

    Lantai Kenematis Terbuka

    Lengan adalah ekstremitas bagian atas dari tubuh, dimana tangan merupakan ujung yang dapat bergerak dengan bebas. Oleh karenanya lengan merupakan alat penggerak yang disebut Rantai Kinematis Terbuka.

    Pada rantai Kinematis yang terbuka, kebebasan geraknya tergantung pada jumlah sendi dan segmennya. Misalnya pada lengan, ada tiga segmen dan tiga sendi. Tingkat kebebasan geraknya dapat dilihat pada tabel berikut :




    Segmen

    TGK

    Rot Trans

    A

    3

    2

    5

    B

    2

    2

    4

    C

    2

    2

    4




    7

    6

    13

    TKG = Tingkat Kebebasan Gerak

    Rot = Rotasi

    Trans = Translasi

    Gambar 72
    Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa tidak ada bagian tubuh yang dapat bergerak lebih leluasa dari pada lengan dan tangan. Kecuali itu, lengan yang terletak pada gelang bahu (cingulum yang terdiri dari clavicula dan scapula), memungkinlcan terjadinya derajat kebebasan gerak yang lebih besar lagi. Kebebasan gerak tersebut diperbesar oleh banyaknya sendi-sendi, antara lain;

    1. Articulatio humeri (gleno humeral)

    2. Articulatio acromio clavicularis

    3. Articulatio coraco clavicularis

    4. Articulatio sterno clavicularis

    Fungsi lengan ialah membantu agar tangan dapat bergerak dan menjangkau ke segala arah.


    Gambar 73
    Jadi kebebasan gerak dari lengan tidak ditentukan oleh sendi bahu (art. Humeri), tetapi oleh gelang bahu (cingulum = sendi pada clavicula dengan sternum dan sendi pada acromeon dan coracoideus).

    Pada rticulatio sterno clavicularis terdapat discus sehingga memperbesar kebebasan gerak gelang bahu (perhatikan saat menggerakkan lengan dapat diraba tulang selangka/clavicula yang ikut bergerak). Pada aktivitas menggerakkan bahu (elevasi, protraksi, retretraksi dan sebagainya) clavicula bergerak seperti gambar berikut :


    Angka-angka menunjukkan kemungkinan gerak clavicula bagian distal pada art.

    Sterno-clavicularis

    1 = elevasi

    2 = elevasi & medio-rotasi

    3 = protaksi

    4 = retrotraksi

    5 = detraksi

    6 = protraksi & medio-rotasi

    Gerakan dari Scapula

    Bila otot antara scapula dan badan berkontraksi, misalnya musc. Rhomboideus atau musc. Seratus anterior, maka scapula akan bergeser terhadap thorax.

    Istilah gerakan terhadap scapula adalah sebagai berikut :

    Elevasi = scapula bergeser ke atas

    Detraksi = scapula bergeser ke bawah

    Protaksi = scapula bergeser melalui thorax ke muka

    Retrotraksi = scapula bergeser kearah ruas tulang belakang (ke belakang)

    Latero rotasi = ujung bawah (angulus inferior) dari scapula berputar ke luar

    Medio-rotatasi = angulus inferior berputar ke dalam


    A = elevasi

    B = mediorotasi

    C = laterorotasi/protaksi

    D = laterorotsi

    Gambar 74

    Pada gambar berikut ini dapat dibedakan ruang gerak dari sendi bahu (art. Humeri) dan gelang bahu (cingulum).



    Gambar 75

    Gambar 76

    Perbandingan ruang gerak antara Sendi-bahu dan gelang-bahu

    a. Gerakan pada sendi bahu

    b. Gerakan pada gelang bahu


    Memperlihatkn perbandingan ruang gerak antara sendi bahu, gelang bahu dan pandangan mata

    a. ruang gerak sendi bahu

    b. ruang gerak gelang bahu

    c. ruang gerak pandangan mata



    Rantai Kinematis Tertutup

    Tungrkai adalah ekstremitas bagian bawah dari tubuh. Ada tiga segmen pada tungkai, yaitu tungkai atas (paha), tungkai bawah dan kaki. Fungsi tungkai ialah untuk bertumpu dan menjaga stabilitas. Pada saat bertumpu di darat, tidak ada bagian ujung yang bebas. Oleh karenanya tungkai merupakan Rantai Kinematis Tertutup. Pada rantai kinematis tertutup, tingkat kebebasan geraknya ditentukan oleh rumus :


    Yüklə 470,23 Kb.

    Dostları ilə paylaş:
  • 1   2   3   4   5   6




    Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
    rəhbərliyinə müraciət

    gir | qeydiyyatdan keç
        Ana səhifə


    yükləyin