Prawancana



Yüklə 470,23 Kb.
səhifə4/6
tarix20.02.2018
ölçüsü470,23 Kb.
#42946
1   2   3   4   5   6

TGK = K – 3



TGK = 8 – 3

TGK = Tingkat Kebebasan Gerak

S = Jumlah Sendi

A. TKG = 3 – 3 = 0

Tidak dapat bergerak


B. B. TKG = 4 – 3 = 1

Dapat bergerak satu arah

C. C. TKG = 7 – 3 = 4

Dapat bergerak empat arah


D. D. TKG = 7 – 3 = 4

Dapat bergerak dua arah

Gambar 77


Kalau berdiri dengan kedua lutut lurus (persendian lututnya tidak berfungsi/kaku), berarti S terdiri dari satu persendian (sendi panggul = art.coxae) dan dua titik tumpu. Kemungkinan bergeraknya adalah TKG = S-3 atau F (fungsi) = 3 – 3 = 0. Ini berarti tak ada kemungkinan bergerak sama sekali (perhatikan sikap stance pada panahan).

Kalau kedua lutut dimanfaatkan untuk bergerak (kedua lutut agak bengkok atau dikendorkan), maka ada tiga persendian (art.coxae dan kedua art.genu) dan dua tumpuan kaki, sehingga F = 5 – 3 = 2. Ini berarti dalam kondisi demikian kemungkinan geraknya ada 2. Kalau kedua pergelangan kaki dan kedua lutut dimanfaatkan, maka ada 5 (lima) persendian dan 2 (dua) tumpuan sehingga F = 7 – 3 = 4. Kemungkinan geraknya ada 4 (empat).

Apa arti semua ini ? Agar mudah bergerak, manfaatkanlah semua persendian. Setiap persendian upayakan agar mempunyai ruang gerak yang besar yaitu dengan jalanlatihan kelentukan (flexibility).

Selanjutnya kembali ke tungkai sebagai rantai kinematis tertutup. Setiap aktivitas lokomotor sebaiknya memanfaatkan kaki saat menapak, sebab kaki struktur anatomisnya mempunyai banyak sendi. Kalau sendi-sendi ini dimanfaatkan dengan penuh, tingkat kebebasan geraknya akan sangat besar. Dapat disimpulkan bahwa agar lincah dan terampil unsur kelentukan sangat besar peranannya.

Kaki terdiri dari 3 unit

A. Bagian depan (anterior)

B. Bagian tengah (medial)

C. Bagian belakang (pasterior)


Gambar 78

Sendi-sendi Pad Kaki

Ada 6 (enam) persendian pada kaki, yaitu :

1. art. talo-crualis (pergelangan kaki)

2. a. Art. talo-cuboidesus (2b)

b. Art. calcaneo-cuboidesus (2b)

Kedua sendi (2a + 2b) disebut transo-tranversus atau sendi dari chopart

3. Art. talo calcaneus

4. Art. intertarsae

5. Art. tarso-metatarsi, disebut juga sendi dari Lisfrance

6. Art. Interphalageal (antara tulang jari-jari kaki)


Gambar 79

Mobilitas

Disamping itu serabut-scrabut otot agar mempunyai eksistensibilitas (kemampuan otot untuk memanjang) yang tinggi, lakukanlah latihan peregangan (stretching), dan agar serabut-serabut otot meningkat elastisitasnya, berikanlah latihan pelepasan (relaxation). Otot-otot harus juga diperkuat (latihan kekuatan) agar mempunyai gaya dorong yang besar dan pada saat persendian ditekuk tidak cepat lelah.

Semua unsur-unsur tersebut akan meningkatkan mobilitas. Ternyata tingkat kebebasan gerak itu menyatakan juga tingkat mobilitas.

Dari penjelasan tentang Rantai Kinematis ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Tingkat kebebasan gerak itu makin tinggi kalau pada setiap persedian ruang geraknya rnakin besar. Ini berarti bahwa latihan fleksibilitas (peregangan/stretching, pelernasan/souplesse dan pelepasan/relaxation) dalam aktivitas olahraga sangat penting.

2. Tingkat kebebasan gerak itu makin tinggi kalau semua persendian pada rantai kinematis yang bersangkutau dimanfaatkan sebesar-besaraya. Ini terbukti dari hasil analisis gerak pada lari jarak menengah dan jarak jauh.

Contoh berikut menunjukkan Herb Elliot pada saat kakinya menapak mendekati garis finish pada lari 1500 m di Olympiade 1960. Gambar dibawah ini adalah gambar grafis dari persendian : pergelangan kaki, lutut dan sendi paha.



Gambar 80

Gerak Persendian Pada Tungkai
Yang sangat menarik adalah perbandingan gerak persendian dari atlet top tersebut terhadap gerak persendian dari pelari yang tidak terlatih. Pola gerakannya sama sedangkan yang berbeda adalah besarnya sudut dan kecepatan geraknya. Pada tabel terlihat bahwa perbedaan terbesar adalah pada sendi lututnya.
Tabel

Perbandingan Gerak Persendian, pada lari antara

Atlet top Laki-laki dan Wanita yang tidak terlatih


Persendian

H. Elliot

Tak terlatih

Sudut

Waktu

Kec. Sudut

Sudut

Waktu

Kec. sudut

Pergelagan kaki

73

0.045

1622

56

0.075

7460

Lutut

32

0.045

711




0.075

800

Paha

59

0.06

983




0.075

4250

Bola, kaki (metatarsal phalageal)

86

0.045

1911




0.075

11.330

Gerak itu Nisbi


Diam dan bergerak adalah suatu pengertian yang nisbi (= relatif). Orang tidur diatas mobil yang sedang bergerak, orang tersebut bisa dikatakan diara dan bisa dikatakan bergeraL Terhadap mobil orang tersebut bisa dikatakan dalam keadaan diam, sedangkan terhadap bumi ia dikatakan bergerak. Agar didapat kesatuan pendapat, maka untuk selanjutnya diadakan konsensus "diam dan bergerak selalu harus dilihat terhadap bumi".
Hukum Newton ke I

Bila kita berdiri diatas kereta api yang sedang diam, kemudian secara tiba-tiba kereta bergerak dengan seketika, maka kita akan terjatuh kebelakang. Sebaliknya kalau kita berdiri diatas bis kota yang melaju dengan cepat, kemudian karena sesuatu bis direm secara mendadak, maka kita akan terjerembab kedepan.

Kedua contoh kasus tersebut diatas menunjukkan bahwa orang yang terjatuh ke belakang, cenderung mempertahankan keadaan diamnya, sedangkan yang terjcrembab ke depan cenderung mempertahankan keadaan bergeraknya.

Sir Isaac Newton (1642-1772) telah merumuskan apa yang sebelumnya pernah dirintis oleh Galileo (1564-1642) tentang gerak sebagai berikut :

Setiap benda/tubuh selalu dalam keadaan diam atau selalu dalam keadaan bergerak lurus beraturan, kalau terhadap benda/lubuh tersebul tak ada sebab-sebab yang mempengaruhinya.
Dengan kata lain, bila suatu benda/tubuh bebas dari segala pengaruh, maka benda/tubuh tersebut tidak akan berubah keadaannya. Hukum tersebut diatas disebut juga hukum Inertia atau hukum Kekekalan. Penjelasannya adalah sebagai berikut : setiap benda akan berusaha mempertahankan keadaannya. Kalau benda itu diam ia akan berusaha mempertahankan keadaan diam-nya, dan kalau bergerak ia akan mempertahankan keadaan bergerak-nya.

Selanjutnya lihat gambar berikut :



Gambar 84

Ad.I. Benda A dalam keadaan diam, kalau balok B bergr.rak, bola A akan diam danjatuh di A.

Ad. II. Kalau B bergerak, A akan iku: bergerak. Kalau B dengan mendadak berhenti di B. A akan terus mempenahankan keadaan "bergerak" nya dan terus meluncur kedepan.

Sifat ini adalah sifat pokok yang oleh Newton dirumuskan sebagai hukum Newtoan I. Hukum ini mempunyai arti yang sangat penting dalam penerapannya dibidang olahraga.

Gerak Lanjitt atau Followthrough

Apa yang disebut dengan gerak-lanjut atau followthrough adalah sifat-sifat yang terdapat dalam hukum Newton I. Gerakan melempar, menolak (peluru), menendang dan servis misalnya, sekali tubuh dan anggota tubuh bergerak maka ia akan cenderung bergerak terus. Oleh karena itu gerak-lanjut harus dipertahankan dan dimanfaatkan, sebab adanya gerak-lanjut menjadikan aktivitas kita lebih alamiah dan lebih wajar. Akibat lebih lanjut dari followthrough adalah :


1. gerakan lebih terkontrol

2. irama gerak dapat dijaga

3. dapat mengkombinasikan pola gerak yang berurutan


4. Lebih stabil

5. Memperbesar akurasi (tepat dan cermat)

6. Lebih efisien

7. Mencegah terjadinya cedera


Catatan :

Lain halnya pada cabang olahraga bela diri. Saat kita memukul dan menendang, harus segera mengantisipasi untuk membuat pertahanan, harus cepat mengambil sikap semula (recovery). Jadi tidak ada followthrough, sehingga wajarlah kalau bertanding tinju atau pencak silat itu sangat memeras tenaga.
Macam-macam Gerak

Dilftiat dari segi nuang dan waktu, gerak itu akan membuat


yang beraneka macam. Kita mengenal,

  • gerak lurus (gerak linier)

  • gerak putar (gerak rotasi)

  • gerak translasi

  • gerak lenglamg (gerak curvilinier)

GAYA (Force)


Pengantar

Seperti yang pernah dikatakan sebelumnya (hal 76 ) "Setiap ada perubahan keadaan dari diam ke gerak, atau dari gerak ke diam pasti ada sebab atau pengaruh. Oleh karenanya dapat dikatakan pengaruh atau sebab adalah sesuatu yang mengubah keadaan". Pengaruh atau sebab itu tidak lain adalah "gaya".

Ada dua pengertian pada sitilah gaya;

1. gaya sebagai padanan dari style, berarti; corak (mode), cara (hidup).

2. gaya sebagai padanan dari force, berarti ada hubungannya dengan kuat/kekuatan.

Air bah mengalir karena gaya beratnya (gaya gravitasi) Binatang dan manusia bergerak karena gaya kontraksi ototnya. Angin meniup karena ada gaya dari aliran konverst di udara. Arus air, kontraksi otot, dan arus angin, semuanya adalah gaya. Gaya adalah padanan dari force, dan force inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan dan terjadinya gerak.

Jadi, gaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke gerak, dari gerak ke diam, atau perubahan panas, atau perubahan kccepatan).

Catalan : Mendorong tembok tidak ada perubahan gerak, tetapi ada perubahan kunia/panas. Memukul lemari tak ada perubahan keadaan, tetapi ada perubahan bentuk. lemari jebol, atau kepalan tangan benjol.

Tiap-tiap perubahan keadaan atau perubahan kecepatan pada gerak, haruslah ada gaya. Banyak gaya yang memainkan peranan di sekhar kita, diantaranya:


  • Gaya berat/gaya gravhasi

  • Gaya magnet

  • Gaya gesekan

  • Gaya tahanan, dan yang paling utama adalah

  • Gaya kontraksi otot atau kekuatan

(kekuatan adalah padanan dari strength)

Gambar 92
Dari gambar di atas isimpulkan, bahwa :

  • gaya/force mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada kekuatan

  • kekuatan adalah salah satu bagian dari gaya, dan khas tenaga pada manusia dan binatang.


Gambar 93

Beberapa macam gaya/force yang bekerja

G1 da G2 = gaya berat, R = G1 + G2. Gaya R merupakan tahanan (kesistance) yang harus dilawan oleh atlet


Gambar 93
Sifat-sifat pokok dari hukum Newton ke I

Sebab-Akibat (pengaruh)




Mula-mula

Ada Pengaruh

Sebab

Diam

Menjadi bergerak

Ada gaya

Bergerak

Menjadi cepat

Menjadi lambat

Menjadi berhenti


Ada gaya

Ada gaya


Ada gaya

Tak ada sesuatu yang diam atau bergerak dengan sendirinya. Kalau kita diam kemudian hendak bergerak, harus ada pengaruh, ada sebab, harus ada gaya.

Implikasi dari sifat pokok hukum Newton I adalah : Kalau dari diam hendak bergerak dengan tiba-tiba, maka diperlukan tenaga yang besar untuk mengubah keadaan tersebut. Sebaliknya kalau kita sudah dalam keadaan bergerak, lebih ringan untuk melanjutkan gerakan tersebut. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :


  • Kalau kita akan mendorong mobil yang sedang mogok, sebaiknya mobil itu digoyang-goyang terlebih dahulu agar lebih ringan untuk mendorongnya.

  • Kalau sebuah beca sarat muatannya, tukang beca tidak akan sanggup mengayuhnya. Oleh karenanya dia mendorong lebih dahutu agar becanya dalam keadaan bergerak kemudian dia melompat ke atas pelana dan dengan ringannya dia mengayuh becaknya.

Dalam dunia olahraga kita dapat mengalaminya sebagai berikufc

1. Start melayang (flying start) atau start yang dilakukan sambil lari kecil seperti halnya pada lari estafet (juga pada soft ball), tidak memerlukan tenaga besar (lebih efisien).

Lain halnya dengan start dari keadaan diam, aktivitas tersebut memerlukan tenaga yang besar.

2. Latihan melompat-lompat (ke atas) atau meloncat-loncat (ke depan/ samping), adalah aktivitas yang melelahkan, oleh karena latihan tersebut selalu mengubah keadaan diam dengan seketika. Kalau hendak memberikan latihan dengan intensitas yang tinggi, berikanlah latihan yang ada unsur melompat atau meloncatnya.

3. Setiap kali seorang atlit hendak mengantisipasi gerakan dari lawan, misalnya pada cabang olahraga tennis, kalau menunggu servis lawan ia menggoyang-goyang badannya agar dapat cepat (dan ringan) mengejar bola. Dalam cabang olahraga tinju atau judo, atlet selalu bergerak kecil terus agar mudah untuk mengelak (kalau bertahan) atau memukul/ membanting (kalau menyerang).

4. Kalau kita dalam keadaan berlari cepat, kemudian berhenti dengan seketika, akan terasa dibutuhkan tenaga ekstra untuk berhenti dengan mendadalc Dari seluruh keterangan di atas berarti, bahwa:

"Kalau kita berlari dengan kecepatan yang berubah-ubah, akan diperlukan tenaga yang lebih besar daripada berlari dengan kecepatan • yang tetap ".

Dari pengertian di atas kita akan sampai pada teorema bam yaitu Hukum Newton n atau hukum Percepatan. Lihal halaman. 139

Gaya Postulat dan gaya Tahanan

Dalam aktivitas olahraga, kita mengeaal gaya postulat (propulsive force) dan gaya tahanan (resistance force). Gaya postulat ialah gaya yang menyebabkan gerakan positif atau gerak laju, misalnya gaya dorong dari tungkai waktu berlari (menolakkan kaki ke tanah) atau pada renang saat telapak tangan menolak air kearah paha. Gaya ini disebut juga gaya dinamis. Sebaliknya gaya tahanan ialah gaya yang menyebabkan gerakan negatif atau hambatan gerak (drag), misalnya gaya tahan dari tungkai waktu mendaratkan kaki ke tanah atau pada renang saat tangan diangkat dari dalam air. Lihat gambar berikut :


Gambar 95

Gaya Postulat/Propulsif/Dinamis

Gambar 96

Gaya Tahanan/Resistance


Gambar 97



GR = gaya resistan

GP = gaya propulsif

Bila GP > GR terjadi gerak

Bila GP = GR seimbang/diam

Bila GP < GR tidak terjadi gerak

Atau mundur (mis.

Lantai miring ke belakang


Gambar 98

Gaya mempunyai besaran (magnitude) dan mempunyai arah, sehingga disebut dengan istilah vektor.

Skalar dan Vektor

Skalar adalah kuantitas yang mempunyai besaran (magnitude). Misalnya waktu (time) besarannya adalah detik, menit, atau jam, sedangkan panas besarannya adalah derajat. Kalau skalar hanya punya besaran, sebaliknya dengan vektor.

Vektor adalah kuantitas yang mempunyai besaran dan arah. Misalnya gaya, besarannya adalah Newton, kilogram atau gram dan gaya tersebut mempunyai arah tertentu.

Gaya, misalnya gaya berat, tahanan, kecepatan, kekuatan, gesekan, disebut sebuah vektor oleh karena mempunyai besaran (magnitude) dan arah beserta titik tangkapnya. Oleh karenanya vektor ini terdiri dari panah, biasanya dinyatakan secara grafis dengan menggambarkan :



  • Besarannya berupa unit-unit

  • Arahnya, dan

  • Titik tangkapnya

Setiap vektor bekerja pada garis aksi, yaitu garis perpanjangan dari vektor tersebut.


P = titik tangkap

G = vektor

PG = Besarannya berupa unit-unit

L = garis aksi dari vektor G

Besaran dari vektor G, dinyatakan dalam panjangnya panah (berdasarkan skala/per-unit). Arah dari vektor dinyatakan melalui kepala panah. Titik tangkapnya berupa titik, dimana awal dari anak panah bekerja.


G1 dan G2 adalah vektor dengan titik tangkap P. Arah G2 ke kanan atas dengan sudut elevasi 300, dan G2 tegak lurus ke bawah. Kalau besaran dari G1 adalah 25 kg misalnya, maka G2 adalah 15 kg (5 kg per unit)

Gambar B menunjukkan vektor dari gaya (G) yang arahnya ke bawah, momentum (M) arahnya ke depan, dan impuls atau tolakan dari tangan (T) yang arahnya serong atas – belakang.

Gambar 99


Berat badan atau beban merupakan vektor berupa gaya yang bekerjanya tegak lurus ke bawah (garis gravitasi), besarnya sebesar berat tubuh kita, dan titik tangkapnya adalah pada titik berat badan.
Gaya Propulsive pada Sepeda

Gaya yang menyebabkan sepeda bergerak ialah gaya pada ujung pedal, ialah GP, (lihat gambar).



Gambar 100

Gaya Propulsive pada ujung pedl (GP)

Gaya Resistance pada bn belakang (GR)

GP disebut sebagai gaya, laju atau Internal Muscular Forces. Kalau GP merupakan aksi dari pembalap untuk melawan tahanannya, maka gaya tahanan yang dilawan itu ialah GR (gaya resistance pada ordinat horisontal).

Gaya Resistance pada sepeda terdiri dari :



  1. Tahanan udara yang menerpa sepeda dan pembalapnya.

  2. Kecepatan relatif (V), kepadatan uara, curbulensi (efek angin)

  3. Geseka pada permukaan baju, kulit, rambut dan komponen sepeda (desain kerangka sepeda termasuk tekanan udara ban)

  4. Gesekan perputaran roda ditentukan oleh besarnya koefisien gesekan poros, diameter ban, tekanan ban, dan sifat dari permukaan lintasan ban.

Tahanan GR disebut exteral Muscular Forces

Selisih antara Internal dan Exteral Musc. Forces ialah

Iternal M.F. – Exteral M.F. = m.x.a.

Peranan di atas disebut “Power Balance Equator”. Besarnya m x a ialah kekuatan yang dikerahkan pada sistem pembalap & sepeda.

GP adalah gaya yang mempunyai korelasi yang tinggi dengan kecepatan dan jarak yang ditempuh pembalap.

Untuk memperbesar GP sampai batas optimal, para pakar balap sepeda selalu melakukan reka cipta yaitu mengembangkan desain frame, roda, sadel dan setir sepeda dan tehnik mengayuh pedal.

KEKUATAN (Strength)
Pada manusia, sumber dari gaya adalah kekuatan. Lihat kembali bab IV (gaya). Kita sehari-hari menyebutkan bahwa “kekuatan ialah kemampuan seseorang/manusia atau binatang unluk melawan/mengatasi beban atau tahanan. Dalam disiplin ilmu Biomekanika, cukup dikatakan :

Kekuatan adalah gaya yang ditlmbulkan oleh kontraksi otot.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa "kekuatan ialah gaya yang dapat menimbulkan gerak mekanis".
Koatraksi Otot

Kontraksi dapat diterjemahkan dengan tegangan atau pengerahan kekuatan yang dihasilkan oleh serabut-serabut otoL Sebenarnya kontraksi otot itu tidak lain adalah suatu proses pengubahan dari energi kimia menjadi mekanis dan panas. Proses ini disebut proses vegetatif dan merupakan proses yang sangat penting dalam kerja otot.

Arah dari suatu gerakan tergantung dari arah yang dikerahkan oleh kekuatan yang bersangkutan. Sebuah benda yang dalam keadaan diam, akan bergerak ke arah kanan bila ada kekuatan yang menariknya dari sebelah kanan. Efek dari kekuatan selalu sesuai dengan arah dari bekerjanya kekuatan tersebut.

Otot selalu terdiri dari empal otot (ventor) dan urat otot (tendo). Urat otot menghubungkan empal otot tersebut kepada bagian-bagian skelet Kadang-kadang urat otot berbentuk pipih daun, kadang berbentuk ceper (=aponeurose). Umumnya jaringan urat panjang sekali. Urat-ural fungstnya sebagai penerus gaya kontraksi dari otoL



Bagan dari Serabfat Oto^t

Serabut otot dapat dibayangkan sebagai tabung yang panjang. Dindingnya disebut Sarcolemma yang sifatnya elastis. Sekeliling setiap serabut otot terdapat jaringan ikat yang halus, disebut endomysium. Endomysium bersama-sama dengan sebagian besar sarcolemma berperan menjaga tegangan saat otot dalam keadaan istirahat. Dalam sarcolemma terdapat sarcoplasma yang berisi inti-inti bertebaran sepanjang serabut. Sarcolemma adalah membran bersifat khas, yaitu terjadinya arus listrik sebagai akibat perubahan konsentrasi ion. Yang sangat menarik di dalam buluh seluler ialah myofibril berupa ikat-an-ikatan didalam sarcoplasma. Rancangan pada serabut otot menyebabkan pemandekan myofibril. Kekuatan yang terjadi dlteruskan ke urat-urat. Kesatuan kerja otot ini disebut motor-unit.




t = tendo atau urat otot

v = ventor atau empal otot


Gambar 101

Gambar 102


Yüklə 470,23 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin