MATERI VI
BIOMEKANIKA
PETUNJUK PENATAR
A. Pokok Materi
|
1. Hukum Kesetimbangan
|
a. Gerak
b. Gaya
c. Kekuatan
d. Kecepatan
e. Kecepatan Rotasi / Angular
|
|
2. Azas-azas Gaya
|
a. Tahanan (Resistance)
b. Olahraga Aquatik
c. Momen danTuas
d. Momentum dan Impuls
e. Kekekalan Momentum
|
|
3. Kerja dan Daya
|
a. Tenaga (Energi)
b. Tenaga kerja Potensial dan kinetik
|
|
4. Impact
|
a. Vibrasi
b. Momen Inertia
|
B. Tujuan Pembelajaran
|
1. Umum
|
Peserta mengetahui dan memahami tentang Biomekanika Olahraga.
|
|
2. Khusus
|
a. Peserta dapat menjelaskan tentang Hukum Keseimbangan
b. Peserta dapat menyebutkan azas-azas gaya
c. Peserta dapat menjelaskan kerja dan daya dalam olahraga
d. Peserta dapat menjelaskan tentang Impacat Olahraga
|
C. Waktu Pembelajaran
|
540 menit (12 jam pelajaran @ 45 menit)
|
D. Metode Pembelajaran
|
Ceramah, Tanya Jawab, diskusi, latihan, permainan dan penugasan
|
E. Peralatan Pembelajaran
|
Penatar
|
Peserta
|
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Mencoba sendiri gerakan tertentu untuk mudah diingat
|
|
F. Lembar Kerja/ Tugas
|
Tes awal dan tes akhir
|
G. Proses Pembelajaran
|
1. Sebelum materi diberikan, penatar menyiapkan terlebih dahulu media pembelajaran seperti : LCD, Lap Top, Transparansi, OHP dan lain-lain
2.
3.
4.
5.
6.
|
MATERI VI
BIOMEKANIKA
A. PENDAHULUAN
Orang yang belajar sesuatu, biasanya dengan dua cara, yaitu 1) belajar melalui pengalaman, dan 2) belajar melalui ilmu pengetahuan.
Belajar melalui pengalaman. Orang yang belajar melalui pengalaman biasanya belajar melalui pengalamannya sendiri, pengalaman dari sekitamya dan pengalaman dari beberapa generasi sebelumnya. Orang-orang yang demikian condong untuk berpikir secara tradisional. Orang tersebut kadang-kadang sifatnya terlalu dogmatis, tidak toleran, tidak mau menerima pendapat orang lain yang ada kemungkLnan betul dan lebih baik. Kadang-kadang orang tersebut banyak pantangannya dan tabu. Pengetahuan seorang petani raisalnya, yang berdasarkan pengalaman icnek moyangnya (beberapa generasi yang mendahuluinya) diterima dalam bentuk kelaziman-kelaziman dan diterima menjadi kebiasaan-kebiasaan, bahkan diterima sebagai adat Kebiasaan ini harus diikuti dan dituruti secara mutlak karena inilah satu-satunya yang dianggap benar.
Demikian juga pengetahuan seorang ibu teatang anaknya misalnya, juga berdasarkan pengalamannya sendiri dengan anaknya itu, ditambah dengan membanding-bandingkan anak orang lain atau kenalannya. Ibu tersebut mendidik berdasarkan pengalaman. Begitu pula pengetahuan seorang atlet tentang teknik gerak, bila hanya meniru dari atlet-atlet yang lebih tua, atau atlet yang menjadi bintang pujaannya, maka ia belajar berdasarkan pengalaman saja.
Walaupun pengalaman itu bermanfaat, dan kebiasaan serta adat itu ada segi positifhya, yaitu ketaatan dan disiplin akan tetapi segi negatifhya banyak menimbulkan kerugian, bahkan dapat berakibat fatal. Pengetahuan melalui pengalaman yang demikian tidak lain adalah tumpukan-tumpukan pengetahuan, dan oleh yang bersangkutan seringkali tidak terlihat hubungan antara yang saru dengan yang lainnya,
Hanya dengan pengalaman saja, seseorang tidak akan dapat melihat hubungan kausalitasnya. Misalnya penggundulan hutan dan banjir, bag! seorang petani merupakan dua hal yang tidak terlihat hubungannya. Pemanjaan dan sifat agresif anak terhadap ibunya, seringkali tidak dimengerti oleh ibuaya. Letak titik berat badan dan posisi di atas mistar pada lompat tinggi, tidak diketahui hubungannya dengan prestasi yang dicapai.
Akan tetapi sebaliknya seringkali dihubung-hubungkan antara dua hal yang sebenamya tidak mempunyai sangkut-paut sama sekali. Misalnya pembakaran menyan dan turunnya hujan, oleh si petani dianggap sebagai unsur sebab-akibat. Begitu pula kebakaran yang disaksikan oleh ibu sedang hamil, merupakan sebab timbulnya bintik-bintik merah pada bayinya yang dilahirkan kemudian.
Belajar raelalui ilmu pengetahuan. Orang yang belajar melalui ilmu pengetahuan tidak berpikir secara tradisional, tetapi secara obyektifl lugas (zakelijk-obyektif). la memiliki pengetahuan dalam bidang tertentu yang sistematis dan tersusun serta berfondasi cukup kuat. la merailiki berpikir yang terlatih dan berdisiplin, serta sikap ingin tahu sesuatu sar kepada dasar-dasarnya dan tidak lekas puas dengan hasil penyelidikannya mempunyai perasaan tanggung-jawab terhadap masyarakat dan diri sendiri. Oleh karena itu ia bersifat terbuka, mau dikritik dan rnau mendengar pendapat orang lain. Mengapa? ….. oleh karena orang yang menpengetahuan ilmiah tidak berarti bahwa pengetahuannya itu sudah lengkap dan betapa banyak hal-hal yang tidak atau belurn diketahuinya. Seorang ilmuwan tahu bahwa teori atau prinsip-prinsip yang diyakini saat ini, 1 tentu berlaku dimasa mendatang (tidak kekal). Dan ….. pengetahuan ilmiah itu tidak datang begitu saja, melainkan hanya dapat diperoleh dari jalan berpikir, berdiskusi, membaca, mencari bahan-bahan perpustakaan, dari observasi, eksperimen dan pertukaran pikiran.
Belajar gerak melalui pendekatan ilmu (dalam hal ini Biomekanika berarti, kita.
1. Mengasah akal budi untuk menjawab pertanyaan "apa-sebab” dan "mengapa".
2. Bersikap kritis terhadap diri-sendiri dan terhadap lingkungannyi
3. Membiasakan memupuk sifat cermat dan teliti.
4. Menjadi penggerak kreativitas
Biomekanika. Seorang yang sudah menyandang predikat atlet, guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga dengan sendirinya harus melakukan pendekatan ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia.
Melalui Biomekanika kita akan mengubah cara berpikir do Menurut Engels F (1958) masalah utama bagi dunia olahraga mengakui prinsip-prinsip mekanika dari gerakan manusia. Semua gerakan pada manusia, terjadi atas dasar atau prinsip mekanika. Ilmu pengetahuan biomekanika merupakan suatu kebangunan dari kebiasaan dan kelaziman yang salah.
Biomekanika berhubungan erat terutama dengan neuromusculo skelet pada manusia. Perhatian harus difokuskan pada prinsip anatomis yang berhubungan dengan gerak tubuh. Prinsip-prinsip mekanik yang berlaku, terutama pada fungsi kerangka, bentuk persendian, fungsi otot, istilah eskripti dan fungsi mekanik, menjadi ilmu pengetahuan suplementer yang perlu diketahui. Oleh krenanya penulis cantumkan ilmu pengetahuan tersebut pada halaman akhir dalam bentuk lampiran-lampiran.
Rangkuman
Kata bagaimana (HOW) dan mengapa (WHY), seorang pujangga yang hidup 200 tahun yang lalu, yaitu Nietszche mengatakan secara hipotesis sebagai berikut :
“ man who lives from a WHY,
Can handle any HOW
But he who knows HOW, but not WHY,
Cannot even live as a man
Kreatif, kemampuan menciptakan tindakan yang tepat dalam menghadapi situasi
Peranan Biomekanika dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Siswa yang belajar gerak dapat ditamzilkan sebagai seseorang yang mengolah informasi dan dunia luar sedemikian rupa sehingga dapat ditransfer dan dimanifestasikan. Dia menangkap informasi, mengolah pengetahuan yang baru di dapat, diendapkan sampai dibutuhkan kembali ….. dan direproduksi kembali. A.F. Sanders (1967) menyebutkan dalam bukunya “Psikologi Pengolahan Informasi” suatu model belajar yang disebut model komputer. Model ini menekankan :
Betapa pentingnya seseorang dihadapkan kembali dengan hasil yang diperolehnya (mempelajari kembali/umpan balik)
Suatu alat dengn sistem elektronis yang berada di dalam kotak gelap (pesawat terbang) dan mencatat/merekam secara otomatis kejadian-kejadian dalam pesawat.
Pada model tersebut diatas, siswa dianalogikan sebagai organismel yang mengolah informasi dan menghasilkan keterampilan gerak, memberil tahu apa yang telah terjadi didalam dirinya. Hasilnya diobservasi dan dianalisis oleh guru/pelatih melalui pengolahan sistematis.
Pengolahan Sislematis
Peranan Biomekanika ialah pada "Pengolahan Sistematis" (litertur
Amerika : KOR = Knowledge Of Result). Pengolahan sistematis merupakan
tempat yang sentral. Menelaah hasil pada usaha yang pertama dan dipelajari
kembali, mempunyai arti diagnostik yaitu mencari dan menetapkan
kesalahan sehingga dapatlah diadakan perubahan seperlunya. Disinilah
peranan guru/pelatih dan aplikasi praktis dari Biomekanika memegang
peranan yang sangat penting.
Melalui pengolahan sistematis kita kembangkan konsep, teori dan prinsip-prinsip Biomekanika menjadi pengetahuan terapan. Kumpulan •pengetahuan & saling keterkaitannya kita gunakan untuk memahami dan memecahkan persoalan teknik gerak. Faktor-faktor yang rnuncul pada teknik gerak, dapat memunculkan kembali prinsip-prinsip Biomekanika yang pernah diajarkan. Respons terhadap prinsip Biomekanika ini merupakan bentuk Reproduksi dan diantara berbagai fakta itu dicari kaitannya.
Pengertian Biomekanika
Biomekanika ialah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur hidup, teruiama sistem lokomotor dari tubuh (Lokomotor = kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya).
Biomekanika mempelajari bentuk dan macam-macam ge dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis gej^kan untuk dimengerti.
Tujuan
1. Menambah pengetahuan dasar sehingga kita mempunyai yang luas tentang gerakan tubuh.
2. Kemampuan untuk mengetahui manfaat mekanis dari (memahami, meramalkan, mengontrol gerak secara kritis).
3. Mengetahui persyaratan-persyaratan teknis dari setiap tugas (mengembangkan nilai-nilai yang relevan)
Seorang guru/pelatih adalah penyandang suatu profesi. Kriteria profesi berarti :
1. Memiliki pengetahuan dari berbagai bidang ilmu dan disiplin ilmu tertentu yang menyandang pengetahuan spesialisasinya.
2. Memiliki keahl'r n khusus yang meudalam.
Dengan demikian scorang atlet, instruktur, guru, pelatih olahraga akan mempunyai kompetensi untuk menjawab.
a. bagaimana pelaksanaan gerak yang benar
b. apa yang salah pada gerakan itu
c. mengapa gerakan itu salah
d. apa yang barus diperbuat untuk memperbaikinya.
Efisiensi
Melalui Biomekanika kita akan membiasakan diri untuk melakukan kegiatan dengan cara yang efisien, berjalan dengan efisien, berlari, melempar, melompat dan segala aktivitas olahraga dengan efisien pula. Efisien mempunyai konotasi "pengeluaran tenaga secara proportional (sesuai kebutuhan, bila perlu seminimal mungkin), untuk mendapatkan hasil kerja maksimal”. Bila gerak itu efisien, maka kita dapat mengontrol dan menguasai sikap, baik dalam keadaan diam/istirahat maupun dalam keadaan bergerak.
Gerak itu efisien bila :
1. Kelompok otot yang besar beketia lebih dahulu
2. Melakukan kegiatan/tugas dengan penuh gairah
3. Mengeluarkan tenaga secara intelijen*, artinya ada :
- koordinasi yang baik, dan
- saat/timing yang tepat
4. Bergerak secara proporsional, artinya dilakukan dengan,
- ekonomis
- adanya otomasi
Sebaliknya gerakan yang tidak efisien akan menimbulkan:
1. Penghamburan tenaga dan ketegangan yang berlebihan
2. Kelelahan fisik yang terlalu cepat dan kelelahan psikis
3. Kelesuan
4. Rasa nyeri
5. Frustasi
Secara intelijen : kemamuan menyesuaikan pekerjaan dengan merealisasir hasil akhir.
EFISIENSI, TEKNIK, dan KEINDAHAN GERAK
Bila gerak itu efisien, dapat diasumsikan bahwa tekniknya benar, sebab :
Teknik itu tidak lain adalah : kemampuan untuk memanfaatkan prinsip atau teori dalam meningkatkan keterampilan dengan cara yang efisien.
Sebaliknya bila teknik itu benar, dapat dipastikan bahwa gerak itu adalah efisien. Efisiensi juga erat kaitannya dengan kesempumaan gerak dan keindahan gerak. Jadi efistensi, teknik gerak, dan keindahan mempunyai hubungan timbal balik. Esensi dari keindahan gerak ialah kualitas estetik yang meliputi :
1. Gerakannya terlihat ringan
2. Dilakukan tanpa ketegangan yang berarti
3. Rileks, mulus, berirama dan berkesinambungan
Keindahan gerak selalu terkait dengan "amplitudo", yaitu penampilan setiap unsur gerak dengan baik dan sempuma.
Contoh
Apa yang terjadi di lapangan, sebagai contoh dapat dilihat pada ajang pertarungan sepakbola pada final UEFA 2002-2003 antara Porto dengan Celtic Glasgow. Komentar-komentar media cetak mengatakan : "Porto mempunyai pemain dengan kualitas individu yang tinggi. Teknik yang sempurna membuat permainannya enak ditonton. Cita rasa sepakbola Porto ini mewakili keindahan gerak. "Sebaliknya Celtic mengandalkan kecepatan dan kekuatan yang mewarnai tingginya tempo permainan. Kualitas fisik dibarengi dengan terminasi untuk memenangkan pertandingan menjadikan tontonan yang tidak menjemukan. Komentar di atas menyatakan bahwa, unsur fisik, teknik, efisiensi, dan keindahan telah melumat didalamnya. Porto yang mewakili keindahan mengandalkan efisiensi, sedangkan Celtic yang menonjolkan kualitas fisik, lebih menampilkan efektivltas.
Aristoteles (384-322 SM) disebut-sebut sebagai bapak Kinesiologi*. Tiga
abad Sebelum Masehi ia mengadakan perubahan/perpindahan posisi tubuh
dengan cara menolakkan tungkai pada apa yang diinjaknya. Oleh karenanya,
atlet akan melompat lebih jauh bila ia memegang beban ditangannya dari
pada tidak, dan para pelari akan berlari lebih kencang bila mereka mengayun
lengannya dengan kencang. Hard (1897) mengatakan “Dari sudut pandang
mekanika karya Aristoleles dianggap sebagai titik tolak berpikir yang
memegang peranan penting dari Leonardo da Vinci”. Ide yang dinyatakan
Aristoteles merupakan cikal bakal dari ide-ide Newton, Borelli dan lain-lain. Konsep-konsep tentang tuas, gravitasi dan hukum-hukum gerak sangatlah tepat sekali.
Archimedes (187-212 SM), seorang matematikus yang termashur, meletakkan prinsip-prinsip dasar dari benda yang mengapung di air maupun di udara.
Jaman Modern : Konsep irritabilitas yang bebas dan eksitabilitas serabut otot ditemukan oleh Albrecht von Heller (1708-1777) seorang Fisiolog dari Swiss, ia mungkin seorang Fisiolog terbesar pada abad 18.
Kaplan, menganggap Physiologic des Movements, yang diterbitkan oleh Derchenne th 1865 sebagai buku karya terbesar sepanjang masa. Teori masa kini tentang latihan tahanan merupakan kontribusi Adolf Eugea Pick (1829-1901) tentang gaya mekanis dari otot, yang kemudian mengembangkan istilah isotonic dan isometric. Steinhaus rnemperkuat pendapat Morpttrgo yang menunjukkan bahwa bertambahnya kekuatan dan hypertrophy adalah disebabkan karena bertambahnya diameter serabut, bukan karena bertambahnya jumlah serabut.
Borelli mengenalkan bahwa tulang yang digerakkan oleh otot merupakan sebilah tuas, dan dia juga meyakini bahwa gerakan binatang dipengaruhi oleh gaya luar seperti tahanan udara dan tahanan air dan dipengaruhi juga oleh posisi mekanis yang menguntungkan atau merugikan. Hirt menyebut Borelli sebagai bapak dari Kinesiologi Modern. Borelli bahkan memberikan sumbangsih dalam memahami aksi timbal balik dari otot, suatu konsep yang kemudian disusun lebih lanjut oleh Sherrington.
TITIK BERAT
(Centre of Gravity)
Pengantar
Gambar 1
Kesetimbangan beberapa benda
Gambar 2
Beberapa benda dengan titik beratnya
Dengan mengetahui letak titik beratnya, kita dapat menyatakan melalui prinsip kesetimbangan sebagai berikut :
“Bila proyeksi titik berat”) jatuh kedalam bidang tumpuannya, berarti benda dalam keadaan setimbang, sebaliknya bila proyeksinya jatuh diluar bidang tumpuan, benda akan terguling”.
Gambar 3
Titik berat, proyeksi titik berat, dan t.b. = titik berat
bidang tumpuannya Pr = proyeksi t.b
= bidang tumpuan
Pada gambar 3 diketahui bahwa :
a) proyeksi t.b. nyajatuhdatam bidang tumpuan
b) proyeksi t.b. nya jatuh diSuar bidang tumpuan
c) proyeksi t.b.nya jamh dalam bidang tumpuan
Dari fakta-fakta tersebut kita dapat meyakinkan bahwa :
benda (a) tidak terguling atau setimbang
benda (b) terguling atau hilang kesetimbangan
benda (c) tidak terguling atau setimbang
Ternyata yang menentukan kesetimbangan pada benda (juga tubuh manusia) adalah titik berat proyeksi titik berat dan bidang tumpuannya.
Apakah titik berat itu? Selama benda (termasuk manusia) berada dimuka bumi ini, selalu tunduk pada hukum gaya berat (gravitasi). Gaya berat tersebut bekerja pada suatu titik sentral tertentu, yaitu titik berat
Pengertian Titik berat
Uraian dan Contoh.
Setiap anggota tubuh kita seperti halnya dengan benda-benda lain mcmpunyai massa. Setiap anggota tubuh kita mcmpunyai titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa dari anggota tubuh yang bekerja sebagai gaya-berat atau gaya-tahanan raempunyai titik pusat massa, Titik pusat massa tersebut disebut titik berat.
Titik berat adalah titik dimana gaya berat benda otau anggota tul itu bekerja. Dapat juga dikatakan bahwa titik berat adalah titik yang mewakili berat dari benda / tubuh.
Oleh karena anggota tubuh kita letaknya dapat berubah-ubah terhadap yang lain, maka titik berat tubuh (t.b.t) kita letaknya tidak tetap.
Maksuddan Tttjuan
Dengan mempelajari titik berat badan dan hukum-kesetimbangan, diharapkan kita dapat menambah pengetahuan tentang sikap dan gerak tubuh, sehingga :
a. Dapat membuat sikap yang benar dan bergerak dengan benar pul
b. Dapat raemperbaiki sikap dan gerakan yang salah
c. Dapat meningkatkan efisiensi dan keterarapilan dalam olahraga
Letak Titik Berat Tubuh*
Letak titik berat harus dilihat dari sikap awal (initial position sikap anatomis. Sikap anatomis ini bukan sikap yang ideal, tetapi sil dipilih sebagai konsensus untuk membicarakan susunan/struktur tubuh
Sikap anatomis. kita bayangkan s figur manusia dalam sikap berdlm kontak dengan tumpuan dasamya. ft pararel, lutut lurus, lengan terganluni disisi dan telapak tangan men^ kedepan. Kepala tegak sedemikim sehingga bidang yang melewati telinga dan sisi bawah rongga\ merupakan bidang yang letaknya horl
Titik bcrat tubuh pada sikap anatomis letaknya adalah sebagai berikut:
1. Pada sikap tegakMkap sempurna, tinggi dari titik berat tubuh + 57% dari tinggi badannya.
2. Letak titik berat tubuh, kurang lebih 2,5 cm di bawah promontorium (antara noas pinggang dan tulang kemudi).
3. Titik berat berada di dalam panggul, di depan tulang kemudi yang-kedua.
4. Pada sikap normal, letak titik berat berada di N (lihat gambar 5). Pada saat istirahat di G dan pada sikap bersiap/rniliter letaknya di M.
5. Titik berat adalah maya; sifat yang maya (imajiner) karena titik berat tersebut tak dapat dilihat dan tak dapat diraba.
6. Titik berat dapat berubah tempat, seiring dengan perubahan poaisi anggota tubuh/segmen.
7. Ada kemungkinan titik berat tersebut berada diluar benda/badan.
N = t.b. saat berdiri normal
M = t.b. saat sikap militer
G = t.b. saat istirahat
|
|
t.b. berada pada garis vertikal (v)
yang melalui persendian bahu
(art, humeri) dan art.coxace
|
Gambar 5
|
|
Gambar 6
|
Pada gambr 6, garis vertikal v merupakan garis maya yang menghubungkan titik H (art humeri), titik T (titik berat tubuh) dan titik C (art.coxace)
KESETIMBANGAN
(Balans, Equilibrium)
Pengantar
Orang yang sedang meniti pematang sawah, berusaha agar tidak jatuh apda saat berjalan. Ia ada dalam keadaan jatuh atau tidak jatuh. Sebaliknya orang yang merangkak, posisinya tidak tergoyahkan. Posisi dimana kita mudah jatuh disebut labil, sedangkan posisi yang tidak tergoyahkan disebut stabil.
Setiap tubuh, apakah seseorang itu berdiri, berjongkok, bertumpu, atau mengambil sikap tertentu diatas perkakas/aparatus, semua ini adalah persoalan kesetimbangan atau balans. Dalam ilmu pengetahuan statika, kita membedakan tiga macam kesetimbangan.
Stabil 2. Labil 3. Indifferent/netral
Tiga macam Kesetimbangan
Kesetimbangan ditentukan oleh 3 faktor, yaitu
a. Letak tb. terhadap poros
b. Luas bidang tumpuan/alasnya
c. Letak t.b. terhadap bidang tumpuan
Ad.a : Bila tb. berada pada garis gaya-berat/garis vertikal, dan ben dibawah poros geraknya, maka benda dalam keadaan ste sebaliknya bila tb. berada diatas poros-geraknya, benda keadaan labil. Benda dalam keadaan netral/indifferent bila berimpit dengan poros. Lihat gambar 14.
Ad.b : Bila bidang tumpuannya cukup luas, benda ada dalam keadaan stabil; sebaliknya bila tumpuannya relatif kecil benda ada dalj keadaan labil. Bila titik tumpunya bagian dari lingkaran, dalam keadaan netral/indifferect.
Ad.c : Bila bidang tumpuannya cekung/concaf (sehingga bila benda bergeser/bergerak, tb.-nya naik), benda ada dalam keadi stabil. Sebaliknya bila tumpuannya cembung/convex, benda dalam keadaan labil. Bila bidang tumpuannya datar dan tb.i bergeser sejajar dengan bidang tumpuan, benda dalam kead netral.
Dostları ilə paylaş: |