Pusaka Madinah


sebuah warkah khas untukmu



Yüklə 5,93 Mb.
səhifə63/92
tarix27.10.2017
ölçüsü5,93 Mb.
#16453
1   ...   59   60   61   62   63   64   65   66   ...   92
sebuah warkah khas untukmu yang lahir dari sudut hati ini.. Hanya untukmu.. Yang Allah telah jadikan engkau dari tulang rusukku..

Maafkan aku jika warkah ini tak sehebat yang engkau harapkan.. Aku bukanlah lelaki yang sehebat Sayidina Umar, bukan secakap Nabi Yusuf, bukan seteguh cinta kasih Adam untuk Hawa.

Aku masih tertanya-tanya siapakah dirimu yang Allah telah ciptakan sebagai peneman hidupku, pelengkap hidupku, pembimbingku, sayap kiri kepadaku, pembantu keluargaku serta ibu kepada anak-anakku nanti.

Siapakah dirimu ? Yang mana satukah dirimu ? Adakah kau sudah hadir dalam hidupku ? Adakah kau belum hadir dalam hidupku ? Adakah kita pernah bersama dan sudah berpisah ? Mungkinkah kau akan hadir kembali dalam hidupku ? Hanya Allah yang tahu.. Pengetahuan Allah meliputi seluruh alam..

Pertama sekali, aku ingin memohon maaf darimu. Mungkinkah kau akan memaafkanku ? Aku sepatutnya menjaga diriku, akhlak ku, menutup pintu aib dengan sempurna, memelihara diriku, seluruh kehormatanku hanya untukmu.

Di dunia yang tanpa sempadan ini, kadang kala aku tewas. Aku terpengaruh dengan maksiat di sekeliling.. Seringkali aku berfikir, masihkah kau akan menerima diriku yang penuh dengan dosa noda ini ? Aku pasti, semestinya kau mengharapkan seorang lelaki yang suci, yang hatinya belum di isi oleh mana-mana wanita, yang dirinya belum di sentuh oleh mana-mana wanita walaupun hujung jari.

Andainya aku dapat ulang semula waktu zaman remajaku dulu, pasti akan terpelihara segala milikku hanya untukmu.. Diriku.. bukan seindah segar yang kau harapkan. Untukku persembahkan, menghadiahkan padamu sebagai lambang sucinya cintaku padamu.

Alangkah indahnya jika kau boleh menerima diriku seadanya. Alangkah indahnya jika kau mengatakan “usah dipersoalkan keterlanjuran di masa silam.. Aku sedia menerimamu seadanya sebagai isteriku..

Kerana kita hanya insan biasa.. Aku tak pernah menyesal memilihmu” Terima kasih dan segala sujud syukur pada Ilahi yang telah membuka hatimu untukku dan menerima diriku seadanya..

Sayangku.. Kasihku.. Cintaku.. Hatiku.. Rinduku.. Kata-kata indah ini sepatutnya hanya aku ucapkan padamu. Hanya kau yang berhak, yang selayaknya menerima kata-kata cintaku, ayat-ayat cinta dariku.

Maafkan aku jika kau bukan yang pertama aku ucapkan kata-kata sebegini. Maafkan aku.. Sungguh, aku telah mudah mengucapkan kata-kataku pada orang lain yang pasti bukan milikku. Maafkan aku bakal isteriku..

Sepatutnya aku simpan semua kata-kata romantis itu hanya untukmu, hanya untuk dipersembahkan pada hari-hari selepas aku di ijab Kabul denganmu.. Kata-kata yang terlalu berharga, yang lahir dari hati yang ikhlas.

Maafkan aku lagi jika kau bukan yang pertama yang bertakhta di hati ini. Maafkan aku. Aku tak berniat nak membiarkan dia yang bukan untukku berada dalam hatiku. Ia datang tanpa dapat aku mengawalnya..

Maafkan aku kerana sudah tersalah memberi cinta pada orang lain, sedangkan cinta ini, hati ini hanya layak untukmu.. Hanya milikmu.. Maafkan aku.. Dalam perjalanan untuk bertemu denganmu, aku tergelincir di saat ingin mendaki ke puncak mahligai kita.. Aku di heret oleh sifat rakus wanita yang mengaburi mataku.

Di mana kau pada waktu itu ? Di mana kau untuk melindungiku ? Adakah kau juga turut sama membiarkan aku lalai, leka dengan syaitan yang bertopengkan manusia ? Adakah kau saja membiarkan aku begitu dan juga merasai mempergunakan aku ? Jika tidak, Di mana kau untuk mempertahankan aku dari mereka ?

Jika kau tahu, apakah tindakanmu untuk menghalang mereka dari terus mengheret aku ke lembah kemaksiatan ? Mengapa kau biarkan aku diperlakukan sebegitu, mengapa kau membiarkan seorang dari mereka menghancurkan hati ini, melukakan hati ini, mengguris hati ini, mengecewakan hati ini, mencincang hati ini tanpa belas kasihan ? Di mana kau bakal isteriku…

Aku tak mengharapkan kesempurnaan darimu. Aku tak mengharapkan paras rupa sehebat Aisyah dan seteguh Zulaikha. Aku tak mengharapkan harta bertimbun darimu, biarlah ianya semua bersederhana.

Apa yang paling penting aku harapkan ialah agamamu. Itu yang paling aku harapkan. Kelak nanti, kau yang akan membantuku, anak-anakku menuju ke Jannah. Jika kau tak mendidik keluarga kita dengan ajaran agama sebaiknya, kelak musnahlah kehidupan anak-anak kita.

Indahnya bila kita dapat beribadat bersama-sama. Solat berjemaah, Solat-solat sunat, Tahajud Cinta di Sepertiga Malam, Puasa Sunat, Membaca Al-quran, Membaca Tafsir, Menghidupkan bacaan hadith dalam rumah kita. Pasti indah bila semuanya di lakukan bersama.

Aku memerlukanmu, selama ini aku keseorangan mengamalkan semua itu. Kadangkala juga aku tidak mempunyai kekuatan untuk mengamalkan semua tu, aku lemah, ada yang aku tertinggal, aku tak istiqamah. Aku menzalimi diri aku sendiri. Jika kau bersamaku, pasti kau akan memberi semangat padaku, mengingatkanku, menasihatiku..

Maafkan aku semaaf-maafnya jika permintaanku ini sungguh keterlaluan. Salahkah aku mengimpikan rumahtangga yang di redhai Allah, di berkati Allah ? Salahkah aku ingin mengecapi manisnya iman bersamamu dan zuriat kita ? Aku mengimpikan sebuah keluarga yang bahagia, yang berlandaskan syariat, yang bersandarkan pada Ilahi. Aku tak sanggup melihat keluarga yang akan terbina nanti akan kucar-kacir..

Keluarga yang soleh bermula dari hubungan yang suci

Bagaimana nak menghasilkan sebuah keluarga yang soleh jika hubungan sebelum akad pun sudah di kotori dengan dosa noda, titik-titik hitam, debu-debu kekotoran ? Ku mengharapkan hubungan yang suci denganmu sebelum akad.

Jika kau sudah pasti, sudah mendapat petunjuk bahawa benar aku adalah untukmu, dekatilah aku dengan cara yang baik, dengan cara yang halal, dengan penuh hikmah. Aku tahu kau juga tahu apakah cara yang paling baik itu.

Aku tak ingin hubungan ini di cemari dengan benda-benda lagha. Selagi kita belum disatukan dalam ikatan yang sah, selagi itu kita tak sepatutnya bercakap melalui telefon, ber ‘sms’ , berjumpa bertentangan mata, menjeling antara satu sama lain.

Kita hamba Allah yang tak pernah terlepas dari melakukan kesilapan. Aku juga begitu. Maka, segeralah bertaubat. Lakukanlah solat sunat taubat. Aku juga begitu, sentiasa melakukan dosa. Tak siapa tahu jika kesalahan yang pernah aku lakukan lebih besar darimu. Aku sedia menerimamu. Yang lepas biarlah lepas. Asalkan kau betul-betul menginsafi diri dan berazam tidak akan melakukannya lagi. Kerana kau pelengkap diriku, aku juga pelengkap dirimu..

Aku di sini.. Aku tahu kau memerlukanku.. Dan aku juga memerlukanmu.. Aku masih menunggumu.. Sabar menanti.. Kita sama-sama memerlukan antara satu sama lain..

Itulah janji Allah S.W.T buat semua manusia seperti mana ayat diatas tadi. Seandainya kita menginginkan isteri atau suami yang baik, kita haruslah terlebih dahulu menjadi seorang yang baik. Tak mungkin seorang yang baik akan mendapatkan wanita yang tidak baik atau sebaliknya. Seandainya anda masih meragui kalimah ilahi, kalimah siapakah lagi yang tinggal untuk anda ikuti?

sumber:diarihati.com

Dikirim pada 21 Februari 2012 di Muhasabah

0 Comments

21 Feb


Manusia Bahagia Bila

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata.


Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti.

Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.


Untuk menyadari, betapa ia dicintai.

Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.


Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati,


berusaha meraih yang tidak dapat diraih,
memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan,
tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada.

Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri,


tidak sadar bahwa ia begitu dicintai,
tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik,
selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan,


karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri.

Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata


ada teman yang sejati.

Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,


ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang,
selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan.

Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan


nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain,
dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri.


Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah
untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati.

Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa


adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau
mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya,


bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha
kita, tak perlu berkeras hati.

Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita


butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari.

Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu


banyak orang.

Dikirim pada 21 Februari 2012 di Muhasabah



0 Comments

21 Feb


17 TIPS MEMPERMUDAH SHALAT TAHAJUD

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al Muzzamil:1-4)

Firman Allah Subhanahu wa ta’alaa di atas telah memerintahkan dengan jelas kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tengah tidur untuk melakukan sholat malam atau sholat tahajud. Dan perintah yang diberikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut bukanlah perintah yang dikhususkan hanya kepada beliau saja, melainkan juga kepada seluruh umat beliau. Namun pada kenyataannya, betapa sedikit sekali umat muslim yang dapat berdiri dan mengistiqomahkan sholat tahajud ini.

Dari Jabir ra, ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Sholat tahajud merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan Allah Subhanahu wa ta’alaa yang paling efektif. Karena sholat tahajud dilakukan manakala kebanyakan makhluk Allah Subhanahu wa ta’alaa sedang tertidur lelap. Masa yang penuh dengan kesunyian dan ketenangan akan membantu kita untuk lebih khusyuk bermunajat kepada Allah.

Seorang muslim yang senantiasa mendawamkan sholat tahajud, insya Allah akan selalu dicintai oleh Allah swt. Barang siapa mendawamkan sholat tahajud maka Allah Subhanahu wa ta’alaa akan menjaminnya dengan kehidupan di syurga kelak.

Dari Abdullah bin Salam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan sholat malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Imam Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya,“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

Allah Subhanahu wa ta’alaa akan senantiasa memberikan kemuliaan kepada umatnya yang khusyuk dan kontinyu dalam mengamalkan sholat sunnah tahajud. Dari Sahal bin Sa’ad ra., ia berkata, “Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah saw lalu berkata, ‘Wahai Muhamad, hiduplah sebebas-bebasnya, akhirnya pun kamu akan mati. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Cintailah orang yang engkau mau, pasti kamu akan berpisah. Kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain.’”

Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh manusia dikumpulkan di tanah lapang pada hari kiamat. Tiba-tiba ada panggilan dikumandangkan dimana orang yang meninggalkan tempat tidurnya, maka berdirilah mereka jumlahnya sangat sedikit, lalu masuk surga tanpa hisab. Baru kemudiaan seluruh manusia diperintah untuk diperiksa.”

Setelah melihat hebatnya kedudukan dan keutamaan mendawamkan sholat tahajud di atas, maka sudah sepatutnyalah bagi kita semua untuk senantiasa berlomba-lomba mendapatkan fadhilah dari sholat tahjud tersebut.

Berikut kami sekelumit suguhkan tips yang insya Allah akan membantu kita agar lebih mudah untuk bangun di sepertiga malam dan melaksanakan sholat sunnah tahajud.

1. Biasakan tidur di awal waktu, jangan bergadang untuk hal-hal yang tidak penting, yang akhirnya hanya akan membuat mata kita terlampau lelah dan mengantuk untuk bangun di sepertiga malam.

2. Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum tidur. Biasakan berwudhu, sholat sunnah, berdzikir dan berdoa sebelum tidur. Jangan tidur dalam keadaan berhadats (terutama hadats besar), karena hal ini akan menimbulkan kemalasan di waktu bangun malam.

3. Janganlah paranoid dan menganggap bahwa bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud itu sebagai pekerjaan yang berat. Karena pemikiran semacam itu akan berpengaruh pada niat dan kekuatan kita untuk merealisasikan niat tersebut (dapat melemahkan niat dan tekad untuk melakukan sholat tahajud).

4. Senantiasa menjaga keikhlasan ketika berniat untuk bangun malam dan melakukan sholat tahjud. Dengan niat yang ikhlas, insya Allah akan meringankan pekerjaan yang semula tampak berat.

5. Cobalah untuk mengenali dan menyesuaikan waktu tidur masing-masing. Bila kita telah tahu berapakah standar waktu tidur kita masing-masing, maka kita akan dapat menentukan jam berapakah kita harus mulai tidur, sehingga kita akan bangun tepat di sepertiga malam. Jika memang ada tugas yang harus diselesaikan dan dibawa pada hari esok, lebih baik dikerjakan selepas melaksanakan sholat tahajud, jangan dikerjakan pada waktu malam (sebelum tidur) yang memakan waktu hingga larut malam dan akhirnya akan membuat kita tidak dapat bangun di sepertiga malam (kesiangan).

6. Jika memang memungkinkan, jangan lupa untuk melakukan tidur siang. Dengan tidur siang, insya Allah akan membuat kita lebih kuat untuk bangun di sepertiga malam dan melakukan sholat sunnah tahajud.

7. Jangan lupa untuk senantiasa memasang alarm, dan letakkan alarm tersebut di tempat yang jauh dari jangkauan tangan namun tetap dapat terdengar dengan jelas (keras) oleh telinga. Dengan demikian, mau atau tidak mau kita akan bangkit dari tempat tidur untuk mematikannya manakala alarm tersebut berbunyi.

8. Anda juga dapat menggunakan program tahajud missedcalldengan teman-teman anda. Buatlah jadwal berkelanjutan yang telah disepakati bersama untuk mengatur siapa-siapa yang mendapatkan jatah untuk membangunkan.

9. Programlah aktivitas siang hari anda dengan seefisien dan seefektif mungkin, sehingga anda tidak terlalu kelelahan untuk bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud. Hindari kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting, yang akan menguras stamina anda.

10. Tanamkanlah kesadaran bahwa anda memiliki kebutuhan jasmani dan ruhani yang harus anda penuhi keduanya dengan seimbang, tidak berat sebelah.

11. Motivasi diri anda untuk bangun malam dengan cara mempelajari dan mengingat betapa besar keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalam sholat tahajud.

12. Tanamkan rasa rindu untuk senantiasa bernunajat dan berkhalwat dengan Allah Subhanahu wa ta’alaa.

13. Hindari maksiat. Karena, maksiat adalah sumber lemahnya kadar iman dan ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa ta’alaa. Dalam hal ini Sufyan Ats-Tsauri telah menuturkan pengalamannya, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”.

14. Janganlah makan malam terlampau kenyang, karena perut yang kenyang akan memberikan efek mengantuk dan malas.

15. Jika anda telah berkeluarga, anda dapat membuat kesepakatan dengan anak dan isteri berupa program sholat tahajud berjamaah, misalnya setiap tiga kali dalam sepekan keluarga wajib melakukan sholat tahajud secara berjamaah.

16. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’alaa agar diberikan kemudahan untuk bangun malam dan melakukan sholat tahajud dengan ikhlas dan khusyuk.

17. Untuk memantapkan kedisiplinan diri, anda pun dapat melakukan program “self-punishment” bagi diri anda sendiri, manakala kesiangan atau lupa tidak melaksanakan sholat tahajud. Tentunya, “self-punishment” ini haruslah bersifat mendidik dan tidak terlalu keras. Ketika lupa atau kesiangan sehingga tidak melakukan sholat tahajud, maka anda dapat menghukum diri anda misalnya harus membaca Al Quran sebanyak 2 juz di hari esoknya. 2 juz tersebut dapat anda baca per lima lembar setiap setelah melakukan sholat fardhu.

Demikianlah artikel sederhana mengenai keutamaan sholat tahajud dan tips mempermudah bangun malam untuk melakukan sholat tahajud ini.

Perlu diketahui, bahwa tips dan keutamaan sholat tahajud dalam artikel ini bukanlah bukanlah sebuah harga mati. Karena sesungguhnya, masih sangat banyak lagi keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalam sholat sunnah tahajud ini. Dan tentunya masih sangat banyak pula tips-tips yang dapat digunakan untuk memudahkan kita agar dapat bangun malam dan melakukan sholat sunnah tahajud.

Rasulullah saw telah bersabda di dalam haditsnya yang artinya,“Sesungguhnya amal perbuatan itu harus dengan niat, dan setiap orang itu tergantung pada niatnya.” (Muttafaq Alaih)

Untuk itulah mari kita kuatkan dan luruskan niat kita untuk senantiasa menegakkan dan mendawamkan sholat tahajud dengan ikhlas agar kita mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa ta’alaa. Amin

Sumber: ceritateladan.com

Dikirim pada 21 Februari 2012 di Hukum

0 Comments

21 Feb


Hadiah Cinta

Aku hadiahkan nasehat ini utk saudara2ku yg menjunjung tinggi


kehormatan, memelihara nilai2 kesucian,dan
senantiasa menjaga keteladanan nabiNya...

~ Jangan kau tambah


kesedihanmu dg diam dan menangis. Obatilah dgn byk mengingatNya baek diwaktu luang maupun sdg sibuk.
Membaca Alquran lbh baik dri menangis tersedu2

~ Senyummu kpd saudaramu adlh


sedekah. Maka tersenyumlah
saudariku,
agar hari2mu
penuh cinta
dan harapan

Dan terimakasih utk senyumanmu yg cantik, yg mengirimkan cinta


dan mengutus kasih
syang bagi orang laen.

~ Bicaralah yg baek2 saja, atau jika tidak bisa maka diamlah.

Maka bicaralah dgn doa dan nasehat baek.

~ Katakan TIDAK..,bagi sikap yg selalu mengingat musibah masalalu dan melupakan bekal


akherat.

Selamat Berbahagia..


Untukmu yg mendirikan
sholat, yg berpuasa dg taat dan khusuk, yg menutup aurat, berwibawa,
dan memiliki sikap
istiqomah yg teguh.

Semoga engkau menjadi wanita paling bahagia di dunia.

~SenyuM~

Dikirim pada 21 Februari 2012 di Cinta



0 Comments

18 Feb


10 TIPS HIDUP INDAH

1. CINTA


Hiduplah dengan cinta. Mencintai hidup, mencintai sesama dan seluruh alam semesta akan membuat kita terasa lebih hangat dan indah luar biasa.

2. RESPECT


Memberi dan menerima, sudah menjadi hal yang semestinya kita lakukan dalam kehidupan. Salah satunya memberikan rasa hormat kita pada orang lain. Membuat orang senang itu menyenangkan, let’s get do it.

3. BERSYUKUR


Tak ada yang lebih indah daripada kata hidup. Berterima kasihlah bahwa Tuhan telah memberikan hidup pada kita. Mari jadikan hidup penuh syukur.

4. BAHAGIA


Kata orang, bahagia itu relatif, tapi punya tanda minimal, yakni senyum. Orang yang berbahagia selalu menunjukkan senyumnya yang paling manis. Bukankah senyum pada saudara adalah ibadah.

5. FORGIVENEES


Banyak orang stress gara-gara tak bisa memaafkan dirinya sendiri dan orang lain. Hidupnya penuh dengan kemarahan, yang akhirnya membuat ia tertekan. Padahal jadi seorang pemaaf lebih menyenangkan.

6. BERBAGI


Salah satu cara membuat hidup itu tidak sepi adalah dengan berbagi. Berbagi apa saja, curhat sama teman, berbagi kasih sayang dengan anak yatim atau yang lainnya.

7. KEJUJURAN


Hidup tanpa kejujuran seperti nelayan yang selalu menambal jala sebelum terjun ke laut. Jujur mampu membuat hidup kita lebih ringan, tak ada beban untuk menutupi kebohongan yang kita lakukan.

8. KETULUSAN


Jika kejujuran membuat hidup kita lebih ringan, ketulusan membuat hidup kita lebih mantap.

9. KEPEKAAN


Suatu keajaiban yang diberikan Tuhan pada kita adalah hati. Dengan hati, kita bisa merasakan sedih dan senang, bisa memilih kebenaran. Tinggal kita menjaga hati yang tetap peka

10. KEDAMAIAN


Kedamaian adalah anugerah yang sangat mahal

**Jika suatu kebenaran dinyatakan dalam hidup kita, maka suatu saat nanti kita akan diuji apakah kita masih akan tetap tinggal dalam kebenaran itu atau tidak

>Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan”

>Akal itu menteri yang menasihati, Hati itu ialah raja yang menentukan, Harta itu satu tamu yang


akan berangkat, Kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan”.

>“Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah


dari itu ialah orang yang mensia-siakan sahabat yg telah dicari”

>Kecemerlangan adalah hasil daripada sikap yang ingin sentiasa melakukan yang terbaik.”



>Jadikan sebagai aturan hidup untuk melakukan yang terbaik dalam apa jua yang dilakukan, pasti
akan menghasil kecemerlangan.”

Dikirim pada 18 Februari 2012 di Motivasi



0 Comments

18 Feb


Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar.


Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri.
Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.
Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula.
Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.

1-- Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.

2-- Bangun pagi lebih pagi.


Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.

3-- Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa


Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.

4-- Segarkan tubuh.


Minum air. Hirup aroma tea atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5--Dapatkan sarapan secukupnya.


Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6-- Sapalah orang-orang yang anda jumpai.


Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7-- Jangan mengeluh


Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya.

Langkah-langkah untuk mengembangkan hati yang gembira untuk menghasilkan kesehatan yang baik dan jauh dari penyakit :


1. Mengampuni
2. Mengendalikan lidah
3. Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif
4. Berilah makanan yang sehat ke dalam pikiran anda
5. Kehidupan berohani yang akan mengubah kehidupan anda

Dikirim pada 18 Februari 2012 di Motivasi



0 Comments

10 Feb


KEISTIMEWAAN SEDEKAH (Menyembuhkan Sakit Dengan Sedekah)

Segala puji hanya milik Allah, kita selalu memujiNya dikala senang maupun susah. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah -yang pernah mengalami sakit dan tertimpa cobaan- , kepada keluarga dan sahabat beliau yang penyabar lagi ridha terhadap taqdir Allah.

Pada zaman ini berbagai penyakit semakin menyebar dan banyak macamnya. Bahkan beberapa penyakit tidak bisa ditangani oleh dokter dan belum ditemukan obatnya, seperti kanker dan semisalnya, meskipun sebenarnya obat penyakit tersebut ada. Allah tidak menciptakan suatu penyakit, melainkan ada obatnya. Namun obat tersebut belum diketahui, karena suatu hikmah tertentu yang dikehendaki oleh Allah.

Mungkin penyebab utama banyaknya penyakit adalah banyaknya kemaksiatan dan dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu. Kemaksiatan yang menyebar ditengah masyarakat dapat membinasakan mereka. Allah berfirman yang artinya,

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri" (Surat Asy Sura 30)

Diantara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah kepadanya, dunia adalah tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan dan penyakit.

Ketika saya melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa perihnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakekatnya dari Allah. Maka saya tergerak menulis untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap, dan penyakitnya dapat terobati.

Wahai anda yang sedang sakit menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka , yang tertimpa musibah dan bala, Semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan.

Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain tertawa sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya.

Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu terlepas dari derita yang bertahun tahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,

"Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah"(Dihasankan oleh syaikh Albani dalam Shahihul Jami`)

Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan niat mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari penyakit yang engkau derita. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah akan menyembuhkanmu.

Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan, musibah atau cobaan. Mereka dari golongan Allah yang diberi taufik oleh Allah telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab dari obat jasmani.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah. Para salafush shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai. Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang..!!

Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya pada para tabib, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnul Mubarak pun berkata kepadanya, "Pergilah dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh".. (Kisah ini terdapat dalam Shahihut Targhib).

Seorang laki-laki pernah ditimpa penyakit kanker. Ia lalu mencari obat keliling dunia, namun ia tidak mendapatkannya. Ia kemudian bersedekah pada seorang janda yang memiliki anak-anak yatim dan Allah pun menyembuhkannya.

Kisah lain, orang yang mengalami kisah ini menceritakan kepadaku, ia berkisah, "Anak perempuan saya yang masih kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah sakit. Saya menceritakan penyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya tambah parah. Hampir saja saya ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga.

Akhirnya dokter memberinya suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari rahmat Allah. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Obatilah orang sakit diantara kalian dengan sedekah" (Dihasankan oleh Albani dalam Shahihul Jami`) Saya berkata, "Saya telah banyak bersedekah". Ia pun menjawab, "Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu". Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan.

Saya kemudian mengabarinya dan ia berkata, "Engkau adalah seorang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia dari Allah, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya hartamu".

Sayapun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak.

Saya lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya.
Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun keluarga saya.

Saya mewasiatkan kepada semua orang sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah akan menyembuhkannya walaupun hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah tidak melalaikan balasan untuk orang yang berbuat baik.

Kisah lainnya, diceritakan oleh pelakunya sendiri. Ia berkata, "Saudara laki-laki saya pernah pergi ke suatu tempat. Ditengah jalan ia berhenti. Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh sakit apapun. Pada saat itu tiba-tiba ia jatuh pingsan, seolah-olah peluru menembus kepalanya. Kami mengira ia tertimpa al `ain (sakit karena pengaruh mata dengki seseorang) atau kanker atau penyempitan pembuluh darah.

Kami lalu membawanya ke berbagai klinik dan rumah sakit. Kami melakukan berbagai macam pemeriksaan dan roentgen. Hasilnya, kepalanya normal saja, namun ia mengeluh sakit yang membuatnya tidak bisa berbaring. Juga tidak bisa tidur dan hal ini berlangsung lama. Bahkan jika sakitnya parah, ia tidak bisa bernapas apalagi berbicara.

Saya lalu bertanya kepadanya, "Apakah engkau mempunyai harta yang bisa kami sedekahkan? Semoga Allah menyembuhkanmu". Ia menjawab, "Ada". Lalu ia memberiku kartu ATM dan aku cairkan dari kartu tersebut sekitar tujuh belas juta rupiah. Setelah itu saya menghubungi salah seorang yang shalih yang mengenal beberapa orang fakir, agar ia membagikan uang tersebut kepada mereka.

Saya bersumpah demi Allah yang maha mulia, saudara saya sembuh dari sakitnya pada hari itu juga, sebelum orang-orang fakir itu menerima harta titipan tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa sedekah mempunyai pengaruh yang besar bagi kesembuhan penyakit seseorang. Sekarang sudah berlalu satu tahun, ia sama sekali tidak mengeluhkan sakit di kepalanya lagi, alhamdulillah. Dan saya wasiatkan kepada kaum muslilimin agar mengobati penyakit mereka dengan sedekah.

Berikut kisah lainnya, pelakunya sendiri yang menceritakan kisah ini. Ia berkata, "Anak perempuan saya menderita sakit demam dan panas. Ia tidak mau makan. Saya membawanya ke beberapa klinik, namun panasnya masih tinggi dan keadaannya semakin memburuk. Saya masuk rumah dengan gelisah. Saya bingung apa yang harus saya perbuat. Istri saya berkata, "Kita akan bersedekah untuknya". Saya lalu menghubungi seseorang yang mengenal orang-orang miskin.

Saya berkata kepadanya, "Saya harap anda datang shalat bersama saya di masjid. Ambillah dua puluh kantong beras dan dua puluh kotak ayam di tempat saya, lalu bagikanlah kepada orang-orang yang membutuhkan". Saya bersumpah demi Allah dan saya tidak melebih-lebihkan cerita, lima menit setelah saya menutup telpon, tiba-tiba saya melihat anak saya menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, bermain dan melompat diatas tempat tidur. Ia pun makan hingga kenyang dan sembuh total. Ini semua berkat karunia Allah kemudian sebab sedekah. Saya wasiatkan semua orang untuk mengeluarkan sedekah ketika tertimpa penyakit".

Marilah saudaraku, pintu telah terbuka, tanda kesembuhan telah tampak di depanmu. Bersedekahlah dengan sungguh-sungguh dan percayalah kepada Allah. Jangan seperti orang yang melalaikan resep yang mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah lagi. Padahal bertahun-tahun ia menderita sakit dan mondar mandir ke dokter untuk mengobati penyakitnya, dengan merogoh banyak uang dari sakunya.

Jika engkau telah mencoba resep ini dan engkau sembuh, jadilah orang yang selalu menolong orang lain dengan harta dan usahamu. Jangan engkau membatasi diri dengan sedekah untuk dirimu sendiri, namun obatilah penyakit orang-orang yang sakit dari keluargama dengan sedekah. Jika engkau tidak sembuh total, ketahuilah engkau sebenarnya telah disembuhkan walau sedikit. Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau masih belum sembuh, mungkin Allah memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah yang dikehendakiNya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhanmu. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir.

Sedangkan bagi anda yang diberikan nikmat sehat oleh Allah, jangan tinggalkan sedekah dengan alasan engkau sehat. Seperti halnya orang yang sakit bisa sembuh maka orang sehatpun bisa sakit. Sebuah pepatah mengatakan, "Mencegah lebih baik dari mengobati".

Apakah engkau akan menunggu penyakit hingga engkau berobat dengan sedekah? Jawablah...! Kalau begitu bersegeralah bersedekah...

(Sulaiman bin Abdul Karim Al Mufarraj)

Dikirim pada 10 Februari 2012 di Hukum



0 Comments

10 Feb


Mencintai adalah Keputusan

“Sebab cinta adalah kata lain dari memberi … sebab memberi adalah pekerjaan… sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat… sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama… sebab pekerjaan dalam waktu lama hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh… maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat mengatakan, “Aku mencintaimu.” Kepada siapa pun!”

Sebuah rangkaian kata dari Anis Matta ini sungguh sangat menyentak dan seakan ada sesuatu yang sedang berperang di dalam Hati ini.

Memang benar bahwa ‘Mencintai itu sebuah Keputusan’. Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian di situ, “Aku mencintaimu,” adalah ungkapan lain dari, “Aku akan memberimu sesuatu“ dan ini juga ungkapan lain dari “Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia… aku akan memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin… aku akan selalu ada untukmu… aku akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu… aku akan selalu membuatmu tersenyum indah… aku akan … aku akan… aku akan… dan aku akan…“ Jiwa dan raga ini sepenuhnya akan melakukan yang terbaik untuk dirimu dan kelak akan berjuang demi mendapatkan cinta dari Yang Memberi cinta kepada kita.

Keputusan untuk mencintai seseorang, taruhannya adalah kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan “Aku mencintaimu!” kamu harus membuktikan ucapanmu itu. Itu adalah sebuah ungkapan jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kemampuan kesiapan untuk memberi dan kesiapan untuk berkorban dan kesiapan untuk melakukan pekerjaan cinta: Memperhatikan, Merawat dan Melindungi.

Segala sesuatu tentang cinta pasti akan berujung pada pengorbanan apa yang akan kita berikan kepadanya. Namun terkadang ketika kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya. Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain tidak mencintai kita.

Mencintai adalah anugerah yang sungguh luar biasa. Kita tidak dapat hidup tanpa cinta. Matahari memberi sinar ke Bumi, itu adalah bukti nyata tentang cinta yang abadi. Jika Bumi kedinginan maka Matahari akan selalu memberi kehangatan di seluruh bagian-bagian Bumi, jika Bumi kekurangan air maka Matahari akan memberikan cahaya yang lebih untuknya supaya sekumpulan tetesan air–air dapat turun dari langit. Sebab itu adalah keputusan Matahari untuk mencintai Bumi, maka dia akan selalu melakukan pekerjaan–pekerjaan cinta dengan sepenuh hati.

Aura kehidupan yang dihiasi cinta akan seindah Bunga Lili yang menggambarkan tentang lambang Cinta Sejati. Cinta Sejati hanya dimiliki oleh orang yang memiliki kepribadian yang kuat dan tangguh. Hanya Allah saja yang tahu apa kita memang pantas memiliki cinta sejati itu. Cinta sejati itu hanya pantas kita tujukan kepada Allah. Dan tak ada seorang makhluk apapun yang dapat menggantikan-Nya untuk mendapatkan cinta sejati kita.

Memang benar. Semua yang berkaitan tentang cinta adalah rahasia… tapi tak ada keraguan dari kata “Cinta”, bahkan Adam AS tak pernah ragu meminta kepada Allah untuk menciptakan Hawa untuk menemani hidupnya. Itulah cinta. Cinta adalah hal yang pasti, walau susah untuk didefinisikan. Tapi setiap orang di dunia ini pasti memiliki cinta. Sebab itu adalah fitrah.

Sumber: dakwatuna.com

Dikirim pada 10 Februari 2012 di Cinta

0 Comments

03 Feb


KESAN (MANFAAT) DZIKIR BAGI OTAK

Otak hanyalah aktiviti-aktiviti bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi membolehkan ia berfungsi dengan sempurna. Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktiviti yang kita lakukan dan kefahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah daripada aliran interaksi bio-elektrik yang tidak terbatas.

Oleh itu, apabila seorang itu berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan berlakunya satu aliran bio-elektrik di kawasan-kawasan saraf otak tersebut. Apabila zikir disebut berulang-ulang kali, aktiviti saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan..Otak mula memahami perkara baru, melihat dari sudut perspektif berbeza dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini. Otak yang segar dan cerdas secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran. Hasil kajian makmal yang dilakukan terhadap subjek ini dimuatkan dalam majalah Scientific American, keluaran Disember 1993. satu kajian yang dilakukan di Universiti Washington dan ujian ini dilakukan melalui ujian imbasan PET yang mengukur kadar aktiviti otak manusia secara tidak sedar..Dalam kajian ini, sukarelawan diberikan satu senarai perkataan benda. Mereka dikehendaki membaca setiap perkataan tersebut satu persatu dan mengaitkan perkataan-perkataan dengan kata kerja yang berkaitan. Apabila sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bahagian berbeza otak mempamerkan peningkatan aktiviti saraf, termasuk di bahagian depan otak dan korteks.Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi senarai perkataan yang sama berulang-ulang kali, aktiviti saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.

Apabila senarai perkataan baru diberikan kepada mereka, aktiviti saraf kembali meningkat di kawasan pertama. Ini sekali gus membuktikan secara saintifik bahawa perkataan yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti meningkatkan kecerdasan otak dan menambah kemampuannya..Oleh itu, saudara-saudara ku seIslam, ketika saintis Barat baru menemui mukjizat ini, kita umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang enteng kepentingan berzikir dan mengabaikannya.

(Maaf yah sahabat, ini dalam bahasa melayu, tapi masih dapat kita pahami )

Dikirim pada 03 Februari 2012 di Kesehatan



0 Comments

03 Feb


Untuk Apa Kita Berdzikir ?

Hidup yang tengah kita arungi memang semakin ganas. Badainya semakin kencang, ombaknya semakin meninggi, onak dan duripun semakin bertebaran. Ia tidak pernah sepi dari intrik, tipu daya, makar dan berbagai godaan yang dilancarkan oleh setan dan balatentaranya.

Beruntung, Allah yang telah menciptakan kita, memberikan kita senjata ampuh yang bisa menangkal setiap godaan itu. Senjata itu bernama Dzikir.

Wujud Syukur ...

Cobaan yang diberikan kepada kita memang berjumlah melimpah. Namun, jika mau jujur, sesungguhnya nikmat yang diberikanNya pun tidak kalah melimpahnya. Bahkan, berulang kali Allah menyatakan bahwa jika kita menghitung nikmat Allah, maka kita tidak akan pernah bisa melakukannya. Dalam redaksi lain juga disebutkan,

“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)” (Al-Kahfi 18 : 109 ).

Cara yang harus kita lakukan dalam menyikapi keberlimpahan nikmat yang Allah berikan itu adalah dengan bersyukur, berterima kasih dengan sungguh-sungguh atas nikmat yang telah Allah berikan. Syukur, salah satunya bisa kita lakukan dengan Dzikir, mengingat Allah. baik dengan hati, lisan terlebih lagi dengan perbuatan.

Firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah” ( Al Kautsar 108 : 1-2 ).

Dari ayat ini, bersyukur bisa dilakukan dalam 2 hal yaitu shalat dan berqurban. Kedua jenis syukur ini, merupakan salah satu ibadah hati, lisan dan fisik yang muaranya adalah mengingat Allah (Dzikrullah ).

Jika yang kita lakukan adalah mensyukuri setiap pemberianNya, maka Yang Maha Pemurah akan mengganjar tunai syukur kita sesuai dengan janjiNya,

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” ( Ibrahim 14 : 7 )

Cara Menenangkan Jiwa ...

Dzikir sebagai salah satu senjata yang Allah berikan kepada kita, bermanfaat pula untuk menenangkan jiwa para pelakunya. Di zaman yang serba instan ini, -dimana budaya pragmatis sudah mendarah daging, kehidupan ibarat rimba raya, serta aneka hiruk pikuk duniawai yang kadang tidak bermanfaat dan tidak kita inginkan- dimana kesemuanya itu selalu hadir dalam tiap jenak kehidupan kita. Hal ini benar-benar menguras tenaga dan ketenangan jiwa kita sebagai manusia yang secara naluri membutuhkan ketenangan.

Oleh karena itulah, Allah menjanjikan sebuah obat yang sangat mujarab untuk menenangkan hati kita. Tidak perlu bayar mahal, jauh-jauh ke luar negeri dan aktivitas lainnya yang disinyalir bisa memberikan ketenangan. Apalagi dengan berbagai pelampiasan salah kaprah yang justru merugikan pelakunya. Obat dari Allah itu berupa dzikrullah, sebagaimana disebutkan dalam kalamNya,

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” ( Ar Ra’d 13 : 28 )

Tentunya, ketenangan ini akan Allah berikan kepada siapa saja yang menyenandungkan dzikir dengan cara yang benar. Yaitu sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan melalui RasulNya. Bukanpula cara baru yang dibuat-dibuat apalagi terdapat ritual syirik dan menyimpang di dalamnya.

Kenalan kepada Allah ...

Sebagai umat yang baik, kita seharusnya mengenal siapa pencipta kita. Pengenalan yang baik kepada Dia akan berdampak sangat positif, baik dalam kehidupan di dunia terlebih lagi kehidupan di akhirat. Hal ini sangatlah wajar, karena sejatinya, ketika kita mengenalNya dengan benar, maka kita tidak akan menjumpai sedikitpun kecacatan pada setiap kuasa dan ketentuanNya. Pengenalan yang benar kepadaNya akan membuat diri semakin mawas diri dan tahu bagaimana seharusnya bertindak sebagai seorang hamba terhadap RabbNya.

Pemahaman seperti ini akan membuat kita menjadi hamba yang bijak. Bersyukur saat diberi nikmat, dan bersabar saat ditamui musibah. Kesemuanya ini akan dijadikan sebagai sebuah pembelajaran yang akan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Dan sarana yang paling tepat untuk mengenalNya adalah denan Dzikir, mengingatNya dalam setiap jenak kehidupan. Dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan seperti apapun,

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat” (Al Baqarah 2 : 186 ).

Semakin bagus kuantitas dan kualitas Dzikir kita, maka akan semakin mudahlah jalan kita untuk mengenalNya. Karena sejatinya, Dia sangat dekat dengan kita. Lebih dekat dari urat nadi kita, sedekat bagaimana kita mendekatinya. Begitupun sebaliknya, Ia akan jauh. Sejauh kita menjauhinya.

Bahan Instropeksi Diri ...

Kehidupan yang kita jalani memang tidak selalu lurus. Kadang kita melenceng dari jalan yang telah ‘digariskanNya’. Entah karena tidak tahu, atau secara sengaja mengikuti jalan yang salah. Hal ini adalah wajar mengingat kita hanyalah manusia yang memang dilengkapi dengan dua komponen : Baik dan Buruk.

Oleh karenanya, setiap saat kita memerlukan dzikir sebagai sarana untuk mengoreksi diri. Ia kita perlukan sebagai rambu-rambu dalam perjalanan kehidupan kita, agar tetap tegar dalam jalur kebenaran dan segera kembali kepada jalur kebenaran jika ternyata sedang berada di jalur yang menyesatkan.

Dalam hal ini, dzikir akan berfungsi juga sebagai pengingat. Ia akan mengingatkan manakala diri lalai dari melaksanakan kewajiban yang telah Allah gariskan untuk kita lakukan.

Sarana Perbaikan Diri dan Bangsa ...

Pekerjaan yang tidak akan pernah usai bagi seorang mukmin adalah memperbaiki diri. Ia akan terus dilakukan hingga diri benar-benar berada di liang kubur. Ketika nafas masih berhembus, maka proses perbaikan itu harus terus dilakukan, sesuai kemampuan diri. Jika kegiatan ini berhenti, maka yang terjadi adalah mukmin yang puas dengan kebaikan yang sedikit. Bahkan berhentinya proses ini bagi setiap mukmin akan berdampak pada lahirnya orang-orang yang merugi lantaran hari ini sama dengan kemarin dan esok tidak lebih baik dari hari ini.

Perbaikan diri yang berkelanjutan, sejatinya adalah upaya pasti untuk memajukan sebuah peradaban. Karena peradaban, sebesar apapun, hanya disusun oleh kumpulan individu. Maka, baik dan tidaknya seseorang akan sangat berpengaruh bagi peradaban dimana orang itu hidup.

Sejarah telah membuktikan, betapa mulianya genarsi awal islam. Mereka berhasil menguasai ‘wacana global’ dan memimpin dunia lantaran dihiasi oleh individu-individu cemerlang yang terus menerus menguhubungkan dirinya dengan Allah melalui dzikir. Mereka selalu ‘membawa’ Allah dalam setiap aktivitas mereka. Sehingga mereka akan memberikan yang terbaik untuk Allah, sebagaimana Allah telah memberikan yang terbaik untuk mereka.

Golongan ini tidak akan pernah berbuat curang, manipulasi, korupsi atau tindakan keji lainnya. Karena mereka selalu merasa diawasi oleh Allah lantaran dzikir yang terus dilakukan. Jangankan untuk membohongi pihak lain, terhadap diri sendiripun mereka akan senantiasa berlaku jujur. Karena mereka sadar, sesadar-sadarnya, bahwa apa yang dilakukannya akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah, kelak di hari kiamat.

Akhirnya, kita akan terus mencoba untuk menjadi pribadi yang membumikan dzikrullah, membawa Allah dalam setiap jenak kehidupan kita. Kita akan berupaya untuk mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita, agar Allah juga sering menyebut-nyebut nama kita dalam majlisNya di langit.

Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk menjadi pribadi yang selalu membasahi bibir, hati dan laku dengan dzikrullah. Sehingga tak ada lagi waktu dan potensi untuk berkata atau berlaku buruk. Apalagi jika sekedar mengatakan yang tidak bermanfaat, menggunjing sesama atau memfitnah saudara semuslim lainnya. Semoga.

(*Artikel ini juga dimuat di Harian Analisa – Medan, rubrik Mimbar Islam edisi Jum’at, 27 Januari 2012)

Dikirim pada 03 Februari 2012 di Muhasabah



0 Comments

03 Feb


Mawar

Jadilah bunga mawar yang indah berpagarkan duri.Jangan biarkan dirimu menjadi sebarangan bunga yang tetap juga indah, tetapi sayang tidak berduri. Apabila tiada duri, tiada lagi benteng yang boleh melindungi keindahan si bunga daripada sewenang-wenangnya didekati sang kumbang. Lantas, tercemarlah keindahan dan murahlah nilainya.

Duri mawar itulah ditasybihkan dengan perbatasan aurat,akhlak dan Al-haya`.
Dengan pagaran duri itu,kilauan warnanya semakin memancar indah dan harum aromanya menyelinap di segenap naluri yang mengundang kekaguman di hati sang kumbang hingga sang kumbang berfikir beberapa kali untuk mendekatinya

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Setiap wanita itu cantik. Namun ingatlah yang paling cantik pastilah wanita
solehah..innadunya kulluha mata’u wa khoiru mata’iddunya al mar’ah
assholihah..Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita solehah.

Wanita sholehah itu perhiasan yang indah,ia lembut tetapi tidak LEMAH,Mempersona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga diri dan keluarga,Mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya.

Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain.Mendampinginya merupakan anugerah terindah.

Dikirim pada 03 Februari 2012 di Muhasabah



0 Comments

02 Feb


Arti Bahagia Bersama Yang Dicintai

Salah satu kebahagiaan adalah ketika melihat orang yang kita cintai bahagia. Kebahagiaan jenis ini levelnya lebih tinggi dari kebahagiaan yang bersifat individual. Boleh jadi, ini masuk dalam kategori kebahagiaan sosial.

Tidak gampang untuk memperoleh kebahagiaan jenis ini. Apalagi bagi mereka yang bersifat egois. Semua kebahagiaannya diukur dari kebahagiaan diri sendiri. Orang yang demikian adalah tipikal `pemburu kebahagiaan`, yang justru tidak pernah menemukan kebahagiaan...

Berumah tangga adalah sebuah cara untuk memperoleh kebahagiaan, dengan cara membahagiakan pasangan kita. Partner kita. Istri atau suami. Bisakah itu terjadi? Bisa, ketika berumah tangga dengan berbekal cinta. Bukan sekadar berburu cinta. Lho, memang apa bedanya?

Berbekal cinta, berarti kita mencintai pasangan kita. Ingin memberikan sesuatu kepada pasangan agar ia merasa bahagia. Sedangkan berburu cinta, berarti kita menginginkan untuk dicintai. Menginginkan sesuatu dari pasangan kita, sehingga kita merasa bahagia.

Menurut anda, manakah yang lebih baik? Mengejar cinta atau memberikan cinta? Mengejar kebahagiaan ataukah memberikan kebahagiaan? Mengejar kepuasan ataukah justru memberikan kepuasan? Mana yang bakal membahagiakan, yang pertama ataukah yang ke dua?

Ternyata, yang ke dua. Mengejar cinta hanya akan mendorong anda untuk berburu sesuatu yang semu belaka. Yang tidak pernah anda raih. Karena, keinginan adalah sesuatu yang tidak pernah ada habisnya. Apalagi keserakahan.

Hari ini Anda merasa memperoleh cinta dari pasangan Anda, maka berikutnya anda akan merasa tidak puas. Dan ingin memperoleh yang lebih dari itu. Sudah memperoleh lagi, berikutnya anda akan ingin lebih lagi.

Ini hampir tak ada bedanya dengan ingin mengejar kesenangan dengan cara memiliki mobil atau rumah. Ketika kita masih miskin, kita mengira akan senang memiliki mobil berharga puluhan juta rupiah. Kita berusaha mengejarnya. Lantas memperolehnya. Dan kita memang senang.

Tapi, tak berapa lama kemudian, kita menginginkan untuk memiliki mobil yang berharga ratusan juta rupiah. Mobil yang telah kita miliki itu tidak lagi menyenangkan, atau apalagi membahagiakan.

Benak kita terus menerus terisi oleh bayangan betapa senangnya memiliki mobil berharga ratusan juta rupiah. Jika kemudian kita bisa memenuhi keinginan itu, kita pun merasa senang. Tetapi, ternyata itu tidak lama. Benak kita bakal segera terisi oleh bayangan-bayangan, betapa senangnya memiliki mobil yang berharga miliaran rupiah. Begitulah seterusnya. Coba rasakan hal ini dalam kehidupan anda, maka anda akan merasakan dan membenarkannya.

Kesenangan dan kebahagiaan itu bukan anda peroleh dengan cara mengejarnya, melainkan dengan cara merasakan apa yang sudah anda miliki. Dan jika anda mensyukurinya, maka kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya pada perubahan yang datang berikutnya.

Anda tak perlu mengejar kebahagiaan, karena anda sudah menggenggamnya. Yang perlu anda lakukan sebenarnya adalah memberikan perhatian kepada apa yang sudah anda miliki. Bukan melihat dan mengejar sesuatu yang belum anda punyai. Semakin anda memberikan perhatian kepada apa yang telah anda miliki, maka semakin terasa nikmatnya memiliki. Jadi, kuncinya bukan mengejar, melainkan memberi.

Demikian pula dalam berumah tangga. Jika kita ingin memperoleh kebahagiaan, caranya bukan dengan mengejar kebahagiaan itu. Melainkan dengan memberikan kebahagiaan kepada pasangan kita. Bukan mengejar cinta, melainkan memberikan cinta. Bukan mengejar kepuasan, melainkan memberikan kepuasan.

Maka anda bakal memperoleh kebahagiaan itu dari dua arah. Yang pertama, anda akan memperolehnya dari pasangan anda. Karena merasa dibahagiakan, ia akan membalas memberikan kebahagiaan.

Yang ke dua, kebahagiaan itu bakal muncul dari dalam diri anda sendiri. Ketika kita berhasil memberikan kepuasan kepada pasangan kita, maka kita bakal merasa puas. Ketika berhasil memberikan kesenangan kepada partner kita, maka kita pun merasa senang. Dan ketika kita berhasil memberikan kebahagiaan kepada istri atau suami kita, maka kita pun merasa bahagia.

Ini, nikmatnya bukan main. Jumlah dan kualitasnya terserah anda. Ingin lebih bahagia, maka bahagiakanlah pasangan anda. Ingin lebih senang, maka senangkanlah pasangan anda lebih banyak lagi. Dan, anda ingin lebih puas? Maka puaskanlah pasangan anda dengan kepuasan yang lebih banyak. Anda pun bakal merasa semakin puas. Terserah anda, minta kesenangan, kepuasan, atau pun kebahagiaan sebesar apa. Karena kuncinya ada di tangan anda sendiri. Semakin banyak memberi semakin nikmat rasanya.

Anda yang terbiasa egois dan mengukur kebahagiaan dari kesenangan pribadi, akan perlu waktu untuk menyelami dan merenungkan kalimat-kalimat di atas.

Contoh yang lebih konkret adalah perkawinan dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Perkawinan semacam ini sungguh membuat menderita pihak yang tidak mencintai. Padahal ia dicintai. Segala kebutuhannya dipenuhi oleh pasangannya. Katakanlah ia pihak wanita.

Segala kebutuhan sang wanita selalu dipenuhi oleh suaminya. Rumah ada. Mobil tersedia. Pakaian, perhiasan, dan segala kebutuhan semuanya tercukupi. Tetapi ia tidak pernah merasa bahagia. Kenapa? Karena tidak ada cinta di hatinya.

Sebaliknya, sang suami merasa bahagia, karena ia mencintai istrinya. Ia merasa senang dan puas ketika bisa membelikan rumah. Ia juga merasa senang dan puas ketika bisa membelikan mobil.

Dan ia senang serta puas ketika bisa memenuhi segala kebutuhan istri yang dicintainya itu. Semakin cinta ia, dan semakin banyak ia memberikan kepada istrinya, maka semakin bahagialah sang suami. Kalau ia benar-benar cinta kepada istrinya, maka ukuran kebahagiaannya berada pada kebahagiaan si istri. Jika istrinya bahagia, ia pun merasa bahagia. Jika istrinya menderita, maka ia pun merasa menderita.

Akan berbeda halnya, jika si suami tidak mencintai istri. Ia sekadar menuntut istrinya agar mencintainya. Memberikan kesenangan, kepuasan dan kebahagiaan kepadanya. Ketika semua itu tidak sesuai dengan keinginannya, maka ia bakal selalu merasa tidak bahagia. Tidak terpuaskan.

Sebaliknya, jika istri tersebut kemudian bisa mencintai suaminya - karena kebaikan yang diberikan terus menerus kepadanya - maka si istri itu justru bakal bisa memperoleh kebahagiaan karenanya.

Pelayanan yang tadinya dilakukan dengan terpaksa terhadap suaminya, kini berganti dengan rasa ikhlas dan cinta. Tiba-tiba saja dia merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada terkira.

Kalau dulu ia memasakkan suami dengan rasa enggan dan terpaksa, misalnya, kini ia melakukan dengan senang hati dan berbunga-bunga. Kalau dulu ia merasa tersiksa ketika melayani suami di tempat tidur, kini ia merasakan cinta yang membara.

Ya, tiba-tiba saja semuanya jadi terasa berbeda. Penuh nikmat dan bahagia. Padahal seluruh aktivitas yang dia lakukan sama saja. Apakah yang membedakannya? Rasa cinta!

Ketika ‘berbekal cinta’, semakin banyak ia memberi, semakin banyak pula rasa bahagia yang diperolehnya. Hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa yang bahagia itu sebenarnya bukanlah orang yang dicintai, melainkan orang yang mencintai. Orang yang sedang jatuh cinta...

Karena itu keliru kalau kita ingin dicintai. Yang harus kita lakukan adalah mencintai pasangan. Semakin besar cinta kita kepadanya, semakin bahagia pula kita karenanya. Dan yang ke dua, semakin banyak kita memberi untuk kebahagiaan dia, maka semakin bahagialah kita...

Begitulah mestinya rumah tangga kita. Bukan saling menuntut untuk dibahagiakan, melainkan saling memberi untuk membahagiakan. Karena di situlah kunci kebahagiaan yang sebenar-benarnya memberikan kebahagiaan...

Dikirim pada 02 Februari 2012 di Muhasabah

0 Comments

24 Jan


TIPS AGAR KITA TETAP OPTIMIS

Dalam hidup pasti ada masalah yang akan kita hadapi. Dan Setiap orang mempunyai masa-masa sulit yang harus disikapi dengan tetap optimis karena hal tersebut sangat penting untuk meraih mimpi besar dalam hidupmu.

Ada beberapa tips agar kamu tetap optimis dalam hidup yang pertamax adalah :


Yüklə 5,93 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   59   60   61   62   63   64   65   66   ...   92




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin