Pusaka Madinah



Yüklə 5,93 Mb.
səhifə75/92
tarix27.10.2017
ölçüsü5,93 Mb.
#16453
1   ...   71   72   73   74   75   76   77   78   ...   92

Jumat, 10 Februari 2012

Allah Tidak Akan Menguji Seseorang


Oleh Bimo Septiadi di SOLUSI DALAM HIDUP · Sunting Dokumen · Hapus

Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya


Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para mahasiswanya: “Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?” Para mahasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama saya memegangnya,” kata Covey.
“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”
********************
STRES, salah satu jenis gangguan jiwa ringan yang bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua sampai lansia, dengan kadar gangguan yang berbeda-beda.
Faktor penyebabnya pun bisa beragam pula. Seorang remaja bisa stres karena kesulitan belajar atau putus cinta. Orang tua bisa stres karena memikirkan tingkah polah anak-anaknya yang susah diatur dan suka memberontak.
Bahkan, seseorang bisa stres berat hanya karena hewan peliharaan kesayangannya mati. Masih banyak lagi faktor pemicu stres (stressor) dengan tingkat yang berbeda-beda, dari stressor ringan sampai stressor berat. Berat ringannya stressor relatif pada setiap orang.
Misalnya, stres yang dialami oleh si A bisa dianggap ringan, tetapi belum tentu dianggap ringan oleh si B. Bisa jadi stres yang di alami si A dianggap berat oleh si B. Jadi, berat dan ringannya beban stres tergantung orang yang memikulnya.
Munculnya stres seringkali diakibatkan oleh beratnya beban hidup yang kita pikul. Menurut Covey, beban hidup kita sama seperti gelas berisi air yang diangkat oleh tangan kita. Terkadang kita merasa beban hidup kita terlalu berat dan tidak bisa teratasi lagi, sampai-sampai kita merasa putus asa.
Padahal Allah SWT tidak akan pernah memberi suatu masalah atau beban hidup diluar kemampuan kita, sebagaimana firman-Nya;
“Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 233).
Dalam Islam, stres merupakan penyakit jiwa yang perlu diobati dengan pendekatan yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ada empat cara dalam menyembuhkan penyakit stres, antara lain;
Pertama, Tanamkan Jiwa Sabar.
Sabar, membuat seseorang selalu merasa tenang dan tenteram, hatinya selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT., sehingga orang-orang yang sabar hidupnya selalu merasa berkecukupan.
Dia tidak pernah meminta sesuatu yang bukan haknya, karena Allah SWT. akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersabar berupa kenikmatan surga, sebagaimana firman-Nya:
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik (surga) dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl 16 : 96)
Sabar merupakan pondasi utama dalam menghadapi berbagaimacam ujian. Ujian yang menimpa diri kita harus dibarengi dengan positif thinking (berbaik sangka) kepada Allah SWT. Sebab dibalik ujian yang menimpa diri kita, tentu ada hikmah yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu, Allah SWT menyatakan didalam firman-Nya,
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami akan kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S.Al-Baqarah 2 : 155-157)
Hidup di dunia ini akan diwarnai oleh berbagai macam ujian. Setelah ujian yang satu dilaluinya maka akan dihadapkan pada ujian berikutnya, sampai berakhirnya kehidupan di dunia ini.
Stres merupakan tangga ujian untuk mengukur keimanan seseorang. Ketika seseorang stres, kemudian dia bersabar, maka dia telah melangkah satu tahap dalam menuju keimanan yang sempurna.
Kedua, Barengi dengan Rasa Syukur.
Setelah jiwa kita dipenuhi dengan kesabaran, maka barengilah dengan jiwa syukur. Karena, Jiwa yang sabar akan melahirkan manusia yang pandai bersyukur.
SYUKUR seringkali diartikan dengan “menggunakan nikmat Allah yang diterima sesuai dengan tujuan yang dikehendaki oleh-Nya”. Misalnya, nikmat harta harus diinfakkan, ilmu harus diamalkan, umur untuk ibadah dan sebagainya.
Syukur juga bisa berarti mengungkapkan keringanan hati lantaran kenikmatan yang diberikan Allah SWT., dengan cara taat melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Jadi, syukur punya makna yang luas.
Tidak sekedar getaran terima kasih dalam hati, mengucapkan dalam lidah atau mengadakan syukuran, tetapi yang lebih penting ialah memanfaatkan semua karunia Allah pada jalan yang diridhai-Nya. Misalnya, Allah mengaruniai akal kepada manusia, maka gunakanlah akal itu untuk berpikir, mempelajari hingga mampu membuahkan pemikiran-pemikiran yang baik dan benar.
Allah mengkaruniakan manusia anggota tubuh yang sempurna, maka harus dimanfaatkan untuk ibadah dan melakukan hal-hal yang berguna bagi kesejahteraan hidup. Allah SWT berfirman:
“…Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu…”. (Q.S. Lukman 31 : 14).
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw bersabda, “Orang yang tidak mau berterimakasih kepada manusia, tentu tidak akan bersyukur kepada Allah.”
Ketika kita stres karena banyaknya masalah yang kita hadapi, kemudian kita bersabar dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita, maka insya Allah stres yang kita alami dapat disembuhkan, paling tidak dapat diminimalisir.
Ketiga, Bangun Jiwa Optimis.
Optimis adalah suatu sikap yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Sikap optimis ini merupakan sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana firman-Nya,
”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Q.S. Ali Imran 3 : 139).
Sikap optimis haruslah mengalahkan pesimis yang bisa jadi menyelinap dalam hati kita. Untuk itulah jika ingin hidup sukses, kita harus bisa membangun rasa optimis dalam diri.
Optimis yang dihasilkan dari rasa tawakal inilah yang menjadikan Rasulullah SAW beserta sahabat mampu memenangkan peperangan yang tercatat dalam sejarah dunia, mulai dari perang Badar hingga peperangan di masa kekhalifan Islam sampai berabad-abad lamanya.
Karena itu, optimisme adalah kemampuan untuk percaya bahwa hidup memang tidak mudah, tetapi dengan upaya baru, hidup akan menjadi lebih baik. Optimisme adalah kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif yang realistis, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.
Optimis berarti berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai target atau standar yang ideal.
Keempat, Panjatkan Doa Setiap Saat.
Yang paling penting dalam mengatasi stres (beban hidup) adalah memperbanyak doa. Karena doa merupakan kekuatan yang Maha Dahsyat, yang mampu menyelesaikan setiap permasalahan hidup. Dalam Al-Quran, Allah SWT telah mengajarkan kepada kita tentang doa dalam mengatasi masalah, yaitu;
لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat (stres) sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 286)
Inilah empat amalan yang perlu kita amalkan ketika dihadapkan pada permasalahan hidup. Wallahu A’lam.

Diposkan oleh AKHLAQUL KARIMAH di 10.06 Tidak ada komentar:



Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SIKAP ANAK KEPADA KEDUA ORANG TUA-NYA

1.  “ Dan Kami wajibkan kepada manusia berbuat kebaikan terhadap ibu bapak-nya “ ( Al ‘Ankabuut , 29 : 8 )  , “ Berbuat baiklah terhadap kedua orang Ibu Bapak . . . . . . . . , demikianlah itu yang diperintahkan oleh Tuhan-mu kepadamu . . . “ ( Al An’aam , 6 : 151 ) , “ Pergaulilah keduanya (ayah-ibu) di dunia dengan baik. ( Luqman ,31 : 15) ,  “ Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu , hanya kepada-Ku-lah kembali-mu.” ( Lukman , 31 : 14-15 ) ,



2.     “ Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu – bapak-nya , ibunya mengandung nya dengan susah payah dan melahirkannya dengan men - derita kesulitan ( pula ) mengandung -nya sampai menyapih-nya adalah tiga puluh bulan. Sehingga apabila anak itu mencapai dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun , dia berkata , “ Ya Tuhanku , berilah aku petunjuk supaya aku mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal soleh yang Engkau meridhoinya , dan berilah kebaikan kepadaku ( juga ) pada keturunanku. Sesungguhnya aku taubat kepada-Mu dan sesungguhnya akau termasuk orang – orang yang berserah diri ( muslim ).” Mereka itulah orang – orang yang Kami terima sebaik – baik apa yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan – kesalahan mereka , termasuk penghuni – penghuni surga , sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.    “  ( Al Ahqaaf , 46 : 15) , ( Insyaallah dengan menjalan perintah Allah SWT. untuk berbhakti kepada kedua orang tua , kita dapat dimasukkan kepada golongan hamba – hamba Allah yang diampuni dosanya , di ridhai amal solehnya sampai kepada anak keturunannya , amin ! , dijauhkan sungguh dari perilaku seperti apa yang tertulis di ayat selanjutnya , ayat 17 dan 18 /pen. )

3.   . . . . . . . . janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan   , “ Ah / huh ! “ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada kereka ucapan yang mulia. ”  ( Al Israa’ , 17 : 23 ) “ Dan rendahkanlah diri-mu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan  , dan katakanlah : “ Wahai Tuhan-ku , kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidik-ku waktu kecil. ” ( Al – Israa’ , 17 : 24 )

4.   Abdullah bin Amru menceritakan bahwa Rasulullah saw berkata, “ Kesenangan  ( keridhaan ) Allah SWT. Terletak pada keridhaan ayah dan ketidakridhaan Allah SWT. Terletak pada ketidak  ridhaan ayah. “  ( HR. Tirmidzi , Hakim ) “

5.   Seorang ayah adalah pintu terbaik kesurga. Jadi terserah kepada-mu untuk menda -patkan salah satu yang telah tersedia untuk-mu tersebut atau meninggalkan-nya.” ( HR.Ibnu Hibban )

6.   . . . . . . , Surga dibawah telapak kaki Ibu. ( HR. Ibnu Majah , Nasa’I , HR.Ahmad ) , Sesungguh-nya Allah mengharamkan kalian durhaka kepada Ibu . . . . .                                ( HR. Bukhari dan Muslim )

7.   “ Semua dosa itu siksaannya akan ditangguhkan Allah sesuka-Nya , kecuali dosa karena durhaka kepada kedua orang tua , maka sesungguh nya Allah akan menyegerakan-nya dalam hidup di dunia ini sebelum meninggal dunia. “                               ( HR. Hakim , dan ia berkata sanad nya : “ Shahih )

8.   “ Ada dua ( dosa ) yang disegerakan hukumannya di dunia ini , yaitu : Zina dan durhaka kepada kedua orang tua. “ ( HR. Thabrani )

9.   Abu Umamah ra. Mengisahkan, bahwa suatu kali seorang laki-laki bertanya kepada Rasullah saw. Mengenai hak-hak orang tua atas anak-anak mereka. Beliau menjawab , “ Orang tua adalah surga atau neraka bagi mereka“ . ( anak-anak nya ) ( HR. Ibnu Majah )

10. . . . . . . . . . . . . barang siapa membikin ibu – bapak nya marah , maka berarti membikin Allah marah kepada-nya.  ( HR. Bukhari )

11. “ Maukah aku khabarkan kepada kalian mengenai dosa-dosa besar yang paling besar ? ”. Kami dari para sahabat berkata : “ Baiklah wahai Rasulullah ! “. Beliau bersabda : “ Yaitu menyekutukan Allah dan menyakiti kedua orang tua “.  ( HR. Bukhari dan Muslim )

12. “ Tiga perkara , dimana tidak akan bermanfaat bila amal itu disertai dengan ketiganya. yaitu : menyekutukan Allah , menyakiti kedua orang tua dan lari dari medan laga ” ( HR. Thabrani dari Tsuban )

13. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormati-nya. ( HR. Attirmidzi )

14. Orang yang menginginkan umur panjang dan rejeki yang cukup , hendaknya bersikap baik dan mengasihi orang tuanya dan sanak – familinya.” ( Anas bin Malik Ra. )

15. Menurut  Abu Bakrah ( Nafi bin Harits ) Rasulullah pernah memperingatkan tentang tiga dosa besar , Beliau bersabda : “ Menyekutukan Allah swt , Tidak mematuhi orang tua , Dalam keadaan bangun ataupun berbaring , “ bohong atau memberikan keterangan   ( kesaksian ) palsu. ”  ( HR.Bukhari – Muslim , Tirmidzi )

16. Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah , Apakah orang harus taat / patuh pada orang tua nya meskipun dia kasar ( tidak berperasaan  ) terhadapnya ? , Rasulullah menjawab, : “ Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar ! , Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar ! , Ya , bahkan jika mereka bersikap kasar !  ( Abdullah Ra. )

17. Apabila seseorang meninggalkan do’a bagi kedua orang-tuanya maka akan terputus rejeki-nya.  ( HR. Adailami )

18. Barang siapa berhaji untuk kedua orang tuanya atau melunasi hutang-hutangnya maka dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dari golongan orang-orang yang mengamalkan kebajikan. ( HR. Athabrani & Addaar  Quthni )

19. Jangan mengabaikan ( membenci dan menjauhi ) orang tuamu. Barang siapa yang mengabaikan orang tua-nya maka dia kafir ( kufur nikmat ) ( HR. Muslim )

20.    3 ( tiga ) Amalan yang sangat dicintai Allah SWT :



 “ Dari Abdullah Bin Ma’sud ra. Dia bertanya kepada Rasulullah saw. : “ Amal apakah yang sangat dicintai oleh Allah ? “.  Beliau bersabda :  (1) “ Yaitu shalat pada waktunya.” Dia bertanya lagi : “ Kemudian apa ?”. Beliu bersabda : (2) “ Berbhakti kepada orang tua “. Dia bertanya  , “ Kemudian apa lagi ? “. Beliau bersabda : (3) “ Jihad fi sabilillah”.  ( HR. Bukhari dan Muslim )

21. Sesungguhnya sebaik-baik berbuat baik terhadap orang tua , yaitu seseorang yang menyambung persahabatan dengan sahabat baik orang tua-nya , sepeninggal orang tuanya itu. ” ( HR. Muslim )

22. Diriwayatkan : Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. Dengan bertanya sbb :  “ Ya Rasulullah ! , apakah masih ada yang harus saya lakukan demi berbuat baik kepada orang tua saya , sesudah mereka itu meninggal dunia ? “ , Ya ! , yaitu : mendoakan untuk kedua-nya , memintakan  ampun untuk kedua-nya , menunaikan janji  ( amanat ) keduanya , menyambung silahturahim terhadap orang yang tidak bisa tersambung melainkan lantaran kedua-nya dan mengadakan penghormatan kepada sahabat-sahabat kedua-nya. ” ( HR. Abu Daud & Al Baihaqi )

23. “ Siapa saja membaca Al Qur’an , mempelajarinya dan mengamalkannya , maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagikan sinar matahari , dan dikenakan kepada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilanya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya-pun bertangay-tanya , “ Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu ? , Dijawab , “ Karena anakmu telah membawa Al Qur’an .” ( Al hakim )

24.Baca S. Al Israa’ , 17 : 23 – 24.

25.Dll.


CatatanPenulis :

a.   Sejarah banyak mencatat bahwa orang – orang yang mempunyai kesehatan mental yang buruk hampir semuanya disebabkan karena suramnya masa lalu dari penderitaan -nya , utamanya disebabkan karena pengaruh yang buruk dalam lingkungan keluarga-nya yang diciptakan kedua orang tua-nya disadari atau tidak. Waspadalah wahai dikau para Orang Tua.

b.  Wahai para Isri yang telah menjadi Ibu jadilah suritauladan yang baik bagi anak-anak putrimu , dengan menjadi istri dan Ibu sesuai ketentuan yang telah diatur oleh hukum – hukum Allah SWT. ( Al Qur’an ) dan Sunnah Rasul-Nya , kalau saudari bisa menjadi istri dan Ibu  yang baik sesuai ketentuan Hukum Allah SWT. dan sunnah rasul-Nya  ( Al Hadits ) , Insyaallah , anak – anak putrimu pun kelak akan dapat menjadi istri-istri yang baik bagi para mantu-mantu lelaki-mu , dan ibu yang baik bagi cucu-cucu- tercintamu , Sekarang ini jadilah mantu yang baik bagi kedua orang tua suami-mu , maka insyaallah kelak mantu-mantu-mu pun akan berbuat baik kepada-mu , demikian pula anak-anak putrimu. Demikian pula hendaknya engkau wahai para suami dan para ayah , jadilah suri tauladan yang baik bagi anak-anak lelaki-mu dengan menjadi suami yang baik bagi istri-mu dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anakmu sesuai ketentuan hukum Allah SWT. yang berlaku, Insyaallah , kelak dikemudian hari anak – anak lelaki-mu-pun akan bisa menjadi suami yang baik bagi para istri – istrinya dan bisa menjadi ayah yang baik anak-anak-nya.  Wahai para suami dan Istri ingat-lah selalu akan hukum sebab – akibat , apa yang ditanam , itu juga yang akan dipetik. Berlaku dan bersikaplah yang baik kepada kedua orang tua kandung ataupun mertua , maka insyaallah anak-anak mu dan para mantumupun akan bersikap baik kepada-mu. Buah jatuhnya tidak akan pernah jauh dari pohon - nya , sekiranya Allah tidak berkehendak lain. ( Baca Hukum Sebab Akibat Sesuai Sunatullah dibab yang lain )

c.  Wahai para Ayah dan Ibu anjurkanlah  kepada anak-anakmu bila kelak mereka sudah siap untuk berumah tangga , pilihlah pasangan hidup yang baik Ahlaq dan agamanya  , baru pertimbangkanlah hal yang lainnya. Utamakan Akhlaq dan agama - nya.

d.  Orang yang beriman yang tidak mengetahui sejauh mana kesehatan Mental-nya maka ia akan bisa tidak tahu sejauh mana kesehatan Ibadah-nya , didalam mental yang tidak sehat akan terdapat juga ibadah yang tidak sehat , salah satu ciri ibadah yang sehat adalah Ibadah yang diikhlaskan hanya kepada Allah SWT. , bagaimana caranya orang yang mentalnya tidak sehat bisa Ikhlas dalam beribadah ?

e.  Subhanullah , wal hamdulillah ,  Allahuakbar , betapa banyak-nya buah-buah ranum penuh kenikmatan  dari keimanan , ketaqwaan dan ketawakalan itu yang dinamis itu  , sungguh ! , satu diantara-nya adalah kesehatan mental / jiwa itu sendiri.

f.   Bagi saudara yang sementara ini orang tua nya memiliki banyak kekurangan kekurangan dan kekurangan itu berdampak bagi saudara secara mental dan phisik , maka tetaplah bersabar , jangan menyalahkan orang tua , inilah kenyataan hidup yang harus saudara jalankan , terima kenyataan dan rubahlah diri anda sendiri  sebagai - mana yang Allah wajibkan kepada saudara , dan senatiasalah mohon ampun dan pertolongan-Nya , hargai dan hormati orang tua , sebagai mana perintah – Nya , Tunduk dan taatilah perintahnya , selama perintahnya itu tidak menyimpang dari hukum agama. Jangan kasar pada keduanya . Berkatalah lembut penuh kasih sayang kepada mereka.

g.  Bagaimana cara-nya memiliki bekal itu ? Dikaruniakan oleh Allah SWT. ! , Bagai - mana agar Allah mengkaruniai bekal itu ? Dengan Hidayah-Nya ! , Bagaimana agar karunia hidayah itu diberikan kepada kita ? Salah satu caranya dengan mendengarkan  bisikan suara hati (  yang haq ) kita dan ikuti perintah dari suara hati yang haq itu dengan rendah hati dan berserah diri.

h.  Suara hati yang Haq tidak pernah membisikan hal-hal yang buruk , bisikan-nya selalu baik dan benar karena itu berasal dari Allah dan bersifat sunatullah ! , hanya kita-nya saja yang sombong dan lebih membiarkan bisikan setan menguasai diri kita dengan mengabaikan bisikan hati kita itu . Dan ketahuilah saudara-ku meskipun bisikan hati yang haq itu tidak meninggalkan kita tapi datang-nya tidak setiap saat sesuai keinginan kita , yang kita khawatirkan / takutkan  adalah ajal lebih dulu datang menjemput dari datang-nya keinginan kita mengikuti suara hati itu. Dalam sejarah kehidupan Iman dan Taqwa hamba-hamba Allah sebelumnya - telah tercatat , betapa banyak para penjahat yang diselamat oleh Allah SWT. karena  mengikuti perintah suara hati - nya. ( bisikan Allah melalui hati manusia tentang Kebenaran-Nya ) , “ Rasulullah saw bersabda ,“ Pada hati manusia terdapat persinggahan setan dan malaikat.” ( Al Hadits )

i.   Wahai engkau para remaja Muslimin dan Muslimah sayangi dirimu dan anak – anak keturunan mu kelak dengan mulai hari ini mau mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam berbagai aspek kehidupanmu , belajarlah dengan istiqamah memiliki keahlian yang bermanfaat sebagai bekal-mu untuk menjemput rejeki karunia-Nya. Cerdaskan badanmu ( kesehatan phisikmu ) , cerdaskan akal-mu dengan ilmu dunia dan akhirat  , cerdaskan emosimu dengan pengetahuan kebaikan dalam amal , khususnya akhlakul qarimah dan budi pekerti yang baik , cerdaskan spiritual-mu dengan mengamalkan keiman , ketaqwaan dan ketawakal - an yang ikhlas. Yang membuat jiwamu menjadi tenang , penuh keyakin - an akan pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Sekarang zaman sudah modern , banyak sudah fasilitas untuk menjangkau semua itu , banyak buku pengetahuan , banyak orang yang pandai disekitar-mu peluk lah ia – rangkullah dia ( ilmu-Nya ) dengan kasih sayang – mu untuk Nya , untuk dirimu dan anak-anakmu kelak,  demi kebaikan hidup-mu dan anak keturunan-mu. Disaat waktu - nya jika engkau sudah tertarik dengan lawan jenis-mu berkaitan dengan kehidupan Rumahh tangga , maka pilihlah pasangan-mu, yang utamanya memiliki akhlak – dan budi pekerti yang baik ,  yang ilmu dunia dan akhiratnya memadai. ( baik Islam-nya) Engkau diberi kebebasan oleh Allah SWT. untuk  memilih pasangan hidup-mu , maka pergunakan amanah kebebasan itu dengan sebaik – baiknya - berhati – hatilah memilihnya agar slogan keluarga sakinah mawadah warohmah , bukan slogan usang , tapi memang slogan yang up to date karena engkau yang selalu meng up to date kannya dengan ikhtiar amal perbuatan-mu dalam mencapainya jauh – jauh hari dari awalnya. Allah SWT. memerintahkan kita untuk beristiqamah , maka beristiqamahlah dalam menjemput ilmu-Nya dan beristiqamah dalam Mengamalkan-Nya. Sebab Perbuatan Baik pasti Berakibat Kebaikan Juga , Insyaallah ! , Wahai Para Gadis Persiapkan dirimu menjadi wanita yang baik( baik ilmunya , skillnya , baik akhlaqnya ) dan soleha agar Allah SWT. Memilihkanmu dengan Pria yang baik dan soleh pula dengan menggerakkan hati pria yang soleh itu melamarmu , Yakini betul dengan Sunatullah Perjodohan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Demikian pula hendaknya Wahai engkau Pria muda Muslim.

 “ Dan diantara tanda – tanda kekuasaan-Nya DIA menciptakan untuk kamu istri dari jenis-mu supaya kamu tentram bersama-nya. Dan DIA menjadikan cinta dan kasih-sayang  diantara kamu . Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir.“ (Ar Ruum, 30 : 21 ) - ( Al Furqaan ,                25 : 74 )

 “ Dan perempuan – perempuan yang baik adalah bagi laki – laki yang baik , Dan laki – laki yang baik adalah bagi perempuan – perempuan yang baik. Mereka itu terlepas ( bersih ) dari apa yang diperkatakan orang , Bagi mereka ampunan dan rejeki yang mulia. “ ( An Nuur,  24 : 26  , baca ayat ke 3 nya dari surat An Nuur )

j.    ( Para Pakar Ilmu Jiwa mengatakan bahwa watak / karakter yang terbentuk dalam pertumbuhan manusia akan menetap permanent dalam diri manusia tsb. dan tidak /sulit untuk diubah , tapi menurut penulis bisa dirubah ( Bila Allah SWT. berkehendak , itulah Sebabnya Mengapa ada “ Hidayah Allah “ )  , minimal bisa dikendali - kan kalau kita Ikhlas dan rido diatur hidup kita oleh hukum – hukum Allah SWT. sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Hamba Allah yang memperoleh hidayah dan senantiasa istiqamah menjemput hidayah – hidayah Allah SWT. berikutnya -  salah satu ikhitiar yang ia jihadkan adalah bagaimana kwalitas akhlaq - nya dia terus kembangkan seumur hidupnya sesuai yang Allah SWT. inginkan dalam hukum-hukum-Nya – hamba Allah yang seperti inilah yang telah memperoleh karunia dengan mendapatkan Jati Diri Sejati-nya –Aku adalah hamba Tuhanku/Allah SWT. dan aku adalah raja bagi kemanusiaan duniaku , akulah yang mengatur apa – apa yang ada didalam kemanu - siaanku itu dengan ijin dan kuasa-Nya yang IA amanahkan kepada-ku dan aku kembali - kan semua urusan-ku kepada-Nya , Pemilik  yang syah dari segala urusan dilangit & dibumi.)

Ada suatu kenyataan hukum dari Allah SWT. yang tidak bisa diterima oleh Istri yang belum cukup bertaqwa , yaitu bahwa  Suami harus lebih mengutamakan Kedua Orang Tuanya , dari pada Mertua-nya , sementara seorang Istri harus mengutamakan suaminya daripada kedua orang tua-nya. Seorang Ibu lebih berhak atas anak lelakinya daripada Istri-nya. Bagi Istri - Ridho suami lebih utama dari pada Ridho kedua orang Tua-nya , sementara Ridho orang tua bagi seorang suami lebih utama daripada rido mertua atau ridho sang istri. Ketentuan yang seperti ini bagi seorang istri yang belum berilmu dan beramal agama dengan cukup , kadang - kadang bisa timbul komentar bahwa Tuhan tidak adil , karena berkesan seolah –olah Allah SWT.lebih mengutamakan Suami dari pada Istri.

Sekarang pertanyaan adalah : Kepada siapa seorang Suami harus mengutamakan hormat dan taat setelah kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya kalau bukan kepada kedua Orang tuanya , demikian juga seorang istri Kepada siapa seorang Istri itu harus mengutamakan hormat dan taat setelah kepada Allah SWT. dan Rosul-Nya kalau bukan kepada suaminya ?. ( Suaminya yang telah mendapat mandat dari Tuhannya untuk memenuhi kebutuhan hidup istrinya sebatas mampu ) Ya , pada akhirnya karena memang ini sudah ketentuan Allah SWT. maka ikhlaskan diri diatur hidup kita dengan hokum - hukum-Nya. Dan Kewajiban suami dalam mengamalkan hukum-Nya ini adalah bersikap arief / bijaksana dan rendah hati. Jangan mentang – mentang dan sombong ! ( jangan sekali-kali membela kebenaran agama demi membela kepentingan ego dan hawa nafsu / kepuasan diri duniawi sang suami /istri atau sebaliknya , membela kepentingan ego pripbadi , kebenaran agama dikesampingkan ! )

Diposkan oleh AKHLAQUL KARIMAH di 09.59 Tidak ada komentar:



Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Yüklə 5,93 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   71   72   73   74   75   76   77   78   ...   92




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin