Pusaka Madinah



Yüklə 5,93 Mb.
səhifə83/92
tarix27.10.2017
ölçüsü5,93 Mb.
#16453
1   ...   79   80   81   82   83   84   85   86   ...   92

Mas Anung, kuncinya di zikir. Pikiran diturunkan ke dada, perhatikan zikir yang keluar dari dalam dada, ia akan berzikir sendiri, hanya kata “Allah…, Allah…” “Mengingat”, oleh sebab itu tidak ada kata dan upaya. Tapi kunci dari semuanya adalah ditauhidkan, jika dizahirkan tdk akan pernah dpt memasukinya.



Reply

Mas Anung, kuncinya di zikir. Pikiran diturunkan ke dada, perhatikan zikir yang keluar dari dalam dada, ia akan berzikir sendiri, hanya kata “Allah…, Allah…” “Mengingat”, oleh sebab itu tidak ada kata dan upaya. Tapi kunci dari semuanya adalah ditauhidkan, jika dizahirkan tdk akan pernah dpt memasukinya.

minta tautan ya pak sebagai bahan belajar.semoga rahmat selalu menyertai bapak pur.amin

mas ahmad sampean itu gimana too penting tulisan allah dengan hurup kecil ataupun gede yang penting pengamalannya bukan tulisanya..Allah aja gak memandang dari kaya,miskin atau apa yang melekat pada manusia tapi sejauh mana ketaqwaanya sama allah.. gimana mas ahmad……………….

Ciri-cirinya sederhana, gak riya (maksudnya ga pake item-item dijidat, ga pake sorban, apalagi jubah), sangat wara, tidak punya ijazah, rendah hati tapi tegas, mampu memahami hikmah di balik ayat demi ayat dan huruf demi huruf di dalam al-Qur’an, jauh dari bid’ah, tidak berbicara dari pribadinya melainkan menurut petunjuk Allah, tidak mau menerima imbalan, mampu menghancurkan semua ilmu hitam (sekalipun seluruh paranormal dari seluruh dunia bersatu menyerangnya) dan tidak pernah merasa lebih tinggi dari orang yang dibimbingnya.

Reply

mas bangkit, kalau sudah makrifat masihkah adakah manusia…??? aku tidak ada yang ada allah, aku tidak bisa yang bisa allah, aku lemah yang kuat allah… dst dst… kalau jenengan masih mencari manusianya… ya… pahami saja bahwa kita ini manusia…. dan kita menyembah dalam sholat untuk menjadi abdinya allah.


untuk moruhina, ciri 2 orang makrifat paling dasar adalah kemampuan menghilangkan eksistensi kesadaran akan dirinya… dan menyadari eksistensi hakiki akan Allah

Mas, mungkin judul yang cocok adalah “Hati- Hati Memilih Guru Makrifat”. Pembimbing/guru makrifat sangat takut menerima imbalan, menolak disebut “guru”, dan jangan tertipu dengan sorban, jenggot, atau bentuk fisiknya. Guru besar semua ahli makrifat itu justru sering menampakkan wujudnya ketika menguji manusia dengan bentuk fisik yang tua renta, compang-camping, dan bau. Waspadalah!!

yang namanya guru makrifat itu tidak pernah mau menerima apapun yang bersipat imbalan apapun bentuknya..karena guru berbicara dan berbuat semuannya ada dalam kekuasaan Allah,dan guru tersebut mengetahui benar maksud dan tujuan dari yang di ajarkan,melaikan ibarat berbicara kepada diri sendiri dan semuanya di lakukan dengan keikhlasan,tidak semua manusia dapat melakukan hal yang berhubungan dengan ilmu makrifat, karena semakin tinggi ilmu yang diajarkan akan semakin sedikit pemahaman yang dapat di capai,oleh seorang hamba yang bernama manusia..saya sendiri udah 18 tahun belajar mengamalkannya,akan tetapi tidak semudah seperti membaca atau menulis,jika kita memiliki pemahaman tentang makrifat,kita harus mengamalkan bukan sekedar untuk di bicarakan apalagi di perdebatkan, tidak ada yang benar jika tidak ada yang salah,dan tidak ada yang makrifat jika tidak mengetahui dan mengamalkannya, seorang yang makrifat itu apa yang dibicarakan sesuai dengan kejadian yang di alami, dan terkadang tingkahlakunya sangat nampak bukan dari penampilannya melainkan dari apa yang di ucap itu pasti menjadi kenyataan.. itu contoh sedikit orng yang menguasai makrifat….

Reply


      • sancang ungu says:

ilmu agama sebenarnya mudah kalau ketemu. mencari ilmu agama keluar dari dirinya bakalan tersesat….sabda Nabi Muhammad SAW; barang siapa mengenal dirinya bakal mengenal Tuhannya…, kalau ingin belajar mengaji, hafal Algur”an ya ke ke kyai dan Uztad…tapi kalau pingin tau bikin golok ya ke pandainya ( pandai besi ) maksudnya cari pandainya yang bisa

Assalamualikum saudaraku, sahabatku


Tulisan artikel yang menarik
menjadi nol-kosong-seperti telur-diglindingkan kemana-mana ya itu manusia

“Sesungguhnya Aku adalah Allah, maka dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku”, wah ayat undangan nih, betul khan mas ? bukan mengenal lagi tapi mengingat kembali pada fitrah dasar manusia yang telah mengenal Allah, kalau mengenal khan berarti belum pernah tahu-belum pernah jumpa, peristiwa mengenal khan jauh telah manusia lewat ayat Anastu birobikum, qolu bala’ syahidna…..tuh khan manusia bersaksi telah melihat-mengenal Allah dahulu kala, terus kok sekarang kembali tehijab toh?…..hijab-hijab yang memang terjadi karena kemaha Perkasaan Allah, dan bahkan Hijab yang terjadi karena kelembutan Allah itu sendiri, tapi bukankah sebenarnya Dia memanggil hamba-hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya menembus segala hijab yang sebenarnya tidak ada. Allah yang maha meliputi segalanya, bukan hanya dalam asma dan sifat-Nya tapi memang Allah yang meliputi kita sehingga kadangkala kita sendiri yang terhijab dari diri-Nya. Allah juga kuasa untuk menarik siapa saja yang dikehendaki-Nya mendekat pada-Nya baik itu dengan perantaraan Mursyid ataupun tidak, bukankah Allah telah menurunkan Kitab-Nya , Rosul-Nya dan Wali-wali-Nya serta para ulama-ulama Nya yang mengetahui kebesaran diri-Nya untuk menjadi dasar ilmu perantara sampai pada maqom ma’rifat itu….Allah memang sungguh Maha Indah.

“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu; bila tidak engkau sampaikan, itu berarti engkau tidak menunaikan tugas kerasulan yang diamanatkan-Nya. Tetapi jika engkau tunaikan, ALLAH MEMELIHARAMU DARI GANGGUAN MANUSIA. Sesungguhnya

Mas Aris, mustahil semacam ahli tarikat (para pencari), ma’rifat, hakikat dan hakiki (yang dibimbing Allah) yang dengat tingkat WARA (kehati-hatian) yang tinggi, berani menyalahi RUKUN SHALAT serta SYARAT SYAHnya shalat, atau menyimpang dari al-Qur’an. Kalau pun diturunkan petunjuk kepada mereka, pastilah petunjuk merujuk kepada apa-apa yang ada di balik al-Qur’an. Kecuali orang yang berani mengada-adakan sesuatu tanpa didasari ilmu, tetapi orang terbatas ilmunya pun bisa membedakan hal itu jika memahami dan menguasai syariat atau dasar-dasar agama.

Asalamualaikum, salam kenal mas aris, ada bahkan dalam Alquran saya pernah baca ayat yang berbunyi garis besarnya begini, maklum orang bodo : Hai orang-orang yang ber Iman carilah jalan untuk menuju Tuhanmu.
dan dari salah satu hadist dari Abu Hurairah yang garis besarnya begini , maaf mas saya hanya membaca : abu hurairah membicarakan kepada para sahabat bahwa beliau telah diajar oleh Rosullullah 2 hal : yang pertama seperti yang sudah kalian ketahui dan yang kedua bila aku beritahu kalian kalian bisa membunuhku. ini mas mungkin dalilnya yang bisa sya pahami dari apa yang pernah saya baca. terima kasih

cari sendiri lah mas… capek jelasinnya… dari dulu.. ini ini saya yang ditanyakan…..kapan islam mau maju… kalau mau melangkaah saja takut karena kebodohan kita dalam memahami agama.

he..he..he sabar pak setiyo buat nanggapin komentarnya pak aris,
bener pak aris coba tolong cari sendiri dalil-dalil nya terus di uload lagi gitu, tambahan aja buat pak aris bukankah Rosul saw memang mengajarkan kita cara untuk shalat, kalau gak salah redaksi haditsnya adalah, “shalatlah kalian sebagaimana aku shalat”, terus mas aris saya mau tanya ke anda, Rosul saw itu kalau shalat khusu’ ndak? terus kalau sekarang kita shalat sampai pada tingkat shalat khusu’ tidak? lho kalau jawabnya tidak khan kita menyalahi rosul saw lho, kalau memang ada yang mengajak kita sama – sama belajar bagaimana dapat khusu’ dalam shalat selama masih dalam rambu-rambu agama dalam kerangkan syariat apakah salah? apakah menjadi bid’ah? apakah sesat? jangan-jangan itu semua hanya ada dalam was-was dalam dada kita, dalam hati kita yang terdapat penyakit hubud dunia ini? Pak Aris maaf jika ada tanggapan saya ini mungkin menyinggung anda. kalau memang pak aris masih juga merasa ada yang Jahil tolong pak aris tanya saja sendiri pada Allah Azza wajalla siapak yang jahil itu.

Lho….lho….siapa yg menyoal ttg shalat khusus di sini om Abu Athaillah (namanya keren euy…), bukankah topik kita adalah “Hati hati mempelajari ilmu hakikat makrifat”.

Dan yg saya tanyakan, apakah Rasulullah mengajari kita ilmu tsb??? Kalo mmg bener, tolong dong sy dikasih tau dalilnya, gitu aja koq repost…eh repot…….

Sabda Rasulullah, “Andai saja saya bertemu dengan ikhwanku.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasululla, siapa ikhwan anda, bukankah kami adalah mereka?” Beliau menjawab, “Kalian adalah sahabatku. Akan tetapi ikhwanku adalah kaum yang datang sesudah kamu. Mereka beriman kepadaku seperti imanmu, mereka menolongku seperti pertolonganmu. Andai saja aku bertemu ikhwanku.” Rasul bersabda, “Ummat ini akan senantiasa berdiri tegak di atas perintah Allah, tidak membahayakan

“Dia akan memberikan kedaulatan kepada mereka di bumi ini, sebagaimana Dia memberikan kedaulatan kepada umat sebelumnya. Bahwa Dia akan MEMPERKUAT kedudukan agama mereka yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan bahwa Dia akan MEROBAH suasana ketakutan mereka menjadi suasana yang penuh rasa aman tenteram; dimana mereka selalu dapat beribadah kepada-KU tanpa mempersekutukan Aku dengan SESUATU PUN” (Q.S. AN-NUR: 55)

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di antara hamba- hamba Allah terdapat SEGOLONGAN ORANG- ORANG, mereka bukan para Nabi atau para Syahid. Tetapi para Nabi atau Syuhada serta yang lain merasa iri kepada mereka karena tingginya kedudukan mereka di sisi Allah.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, ceritakan kepada kami, siapa mereka itu?” Beliau menjawab, “Mereka adalah orang- orang YANG SALING MENCINTAI DENGAN RUH ALLAH tanpa ada hubungan darah di antara mereka dan tanpa ada urusan jual beli yang sedang mereka kerjakan. Demi Allah, sesungguhnya wajah- wajah mereka adalah cahaya dan mereka berada di atas Nur. Mereka tidak takut ketika manusia takut, dan tidak bersedih ketika manusia merasa sedih.”

Kata “Tidak membahayakan (orang- orang) yang menentang mereka”, berarti berusaha menjadi yang terbaik di antara yang sudah baik. Maaf mas Aris, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa andalah salah seorang di antara yang menentang mereka.

sudah sudah kalau masalah dalil silakan saja pake sofware quran dan hadis… terus dicari cari sendiri kira kira yang cocok seperti apa……

he..he..he, keren euy waduh makasi mas udah memuji nama nya (ge..er mode on) ya gak repot gitu toh mas aris … lha kan saya ngasih salah satu dalil dari Rosul saw di atas mas…he..he..he.. tapi kalao memang dianggap kurang ya silahkan ,monggo mas aris nambahin gitu…waduh maaf mas setiyo kok jadi saya yang naggapin mas aris (maaf ya mas, jadi ngelancangin gitu) makasih.

he he… pokoknya harus siap dibantai mas….tenang ada Allah disisi kita….bicara dalil emang dari dulu bikin panas suasana, orang tidak mau mengamalkan kebenyak berhenti karena malasah dalil……. kalau saya tinggal percaya saja…

Dalil kalau ga pake ilmu dan petunjuk malah bikin bingung. Coba tuh disimak dalil Bukhari dalam memahami maksud Q.S. 5: 101. Ayat justru menjadi kehilangan makna spiritualnya. Jauh panggang dari api.

Ok, kita bahas aja ttg soal khusu’ spt yg diutarakan abu athaillah,

Umat muslim seluruh dunia sepakat bahwa orang yang paling khusyu” shalatnya adalah Rasulullah SAW. Tidak ada seorang pun yang kekhusyuan shalatnya melebihi kekhusyuan beliau. OK?

Dan kalau melihat tata cara shalat Rasulullah SAW, nampaknya kekhusyuan shalat beliau tidak seperti yang seringkali kita bayangkan. Kita sering membayangkan bahwa orang shalat yang khusyu” itu tidak mengingat apa-apa, terlepas dari dunia luar, keluar dari alam kesadaran, lupa segala-galanya, karena sibuk asyik masyuk berkhalwat dengan Allah SWT.

Namun ternyata gambaran yang kita terima dari shalat Rasulullah SAW tidak demikian. Kalo jadi imam dan mendengar ada bayi menangis pada shaf di belakangnya, beliau malah mempercepat shalatnya.

Kalo dibilang shalat khusyu” itu tidak ingat apa-apa dan terlepas dari dunia luar, apakah berarti shalat beliau tidak khusyu”?

Bahkan beliau memerintahkan kita yang sedang untuk mencegah bila ada orang lain mau lewat di depan kita. Kalau khusyu” adalah hanya mengingat Allah dan tidak tahu situasi di lapangan, maka apakah beliau tidak khusyu” dalam shalatnya?

Bahkan beliau SAW memerintahkan kita yang sedang shalat untuk membunuh ular atau kalajengking. Bayangkan, shalat sambil membunuh ular, apakah berarti beliau mengajarkan shalat yang tidak khusyu”.

Kalo nabi Muhammad SAW melakukan itu semua di dalam shalat, lalu kita katakan bahwa perbuatan itu menunjukkan ketidak-khusyuan, siapa lagi yang kita jadikan panutan dalam shalat?
Bukankah Rasulullah SAW adalah satu-satunya sumber petunjuk kita dalam melakukan beragam ibadah ritual, termasuk juga shalat?

Jadi, menurut hemat saya, kekhusu’an dalam shalat itu tidak bisa diajarkan spt pelatihan yg Saudara Terhormat lakukan, hanya saja kita semua tahu bahwa yang menjadi rukun malah thuma”ninah, yaitu tenang. Dan tentu saja thuma”ninah bukan khusyu”. Lain thuma”ninah dan lain lagi khusyu”

Bagimana pendapat Anda? Monggo…dilanjut diskusi kita…

Sebenarnya simpel, “dirikanlah shalat untuk dzikir”. Kalau ngelamun atau menghayal, trus tidak zikir berarti tidak khusyuk. Itulah yang dimaksud berhala dalam ilmu hakiki. Apa yang engkau pikirkan maka itulah yang engkau sembah. Zikir men,,,!! (Sorry pak Yahya Waloni, saya pinjam istilahnya).

Yah Pak Capunk,
Sepertinya maaf, Bapak kehabisan bensin. Mungkin ada baiknya balik lagi belajar ilmu/syariat. Bapak mulai kelihatan menjalani ritual hakikat dan makrifat tanpa ilmu/syariat yang kuat.
Jangan putus asa pak, selalu ada jalan bagi orang yang ingat (dzikir).
Seperti bangunan tinggi yang pondasinya lemah, suatu saat akan mudah diruntuhkan.

asslamkum ustad, saya mau bertanya tentang makrifatnya makrifat?



Reply

waduhhhh, sabar om aris…he..he..he…(cengar-cengir mode on) lha yang bilang khusu’ itu lupa segalanya ya siapa toh mas aris ? yang bilang khusu’ jadi ga’ mawas keadaan sekeliling lingkungan pada saat sholat itu ya siapa mas? ga’ ada kesimpulan yang mengarahkan kesana setahu saya. tuma’ninah menjadi salah satu rukun dalam sholat-dengan tuma’ninah dan sadar pada saat sholat itu dengan siapa kita sedang berhadapan maka keduanya akan menghantarkan kita ke tingkat sholat yang khusu’ , begitu sepengetahuan saya mas. jadi mau dilanjut lagi gimana diskusinya mas aris? silahkan bila ada ilmu dari jenengan yang saya tidak tahu tolong sampaikan saya akan senang menerimanya, dan bila ada dari sisi saya yang menurut saya dapat melengkapai argumen saudara ya akan saya sampaikan semoga dapat menambah wawasan anda, tapi bila anda lain

DI LUAR MAHKAMAH AKAL

“Apabila roh kamu telah bersih dan suci, maka rahasia di atas segala rahasia dan yang ghaib dari segala yang ghaib akan terbuka bagi kamu untuk dapat membedakan antara musuh dengan sahabat, yang haq dengan yang bathil, serta tauhid dan syirik.”

Hai hamba!
Manakala engkau memohon, hendaklah engkau berdiri menghadap-Ku, niscaya engkau Kuberi. Jangan sekali-sekali engkau berdiri menghadap permohonanmu, yang demikian itu membuat permohonanmu terhijab dan Ku-tolak.

Siapa yang menyembah kepada-Ku demi wajah-Ku niscaya akan kekal; Siapa yang menyembah kepada-Ku karena takut siksa-Ku niscaya akan akan berhenti tanpa kelanjutan, dan siapa yang menyembah kepada-Ku

“Hai hamba!
Janganlah engkau berdiri di persimpangan, niscaya engkau akan diarahkan di pelbagai pengetahuan-pengetahuan. Dan janganlah engkau keluar dari hadirat-Ku, niscaya akan disambar oleh kenyataan-kenyataan (dalam bentuk materi).

“Hai hamba!


Bila engkau tertawan oleh nama-Ku, niscaya engkau akan diserahkan kepada namamu sendiri, dan bila engkau tertangkap oleh sifatmu maka engkau akan diserahkan kepada sifatmu sendiri, dan apabila yang menahanmu selain dari-Ku niscaya engkau dikembalikan kepada dirimu sendiri, dan apabila dirimu sendiri yang mengambilmu maka engkau akan diserahkan kepada musuh dirimu. Hendaklah engkau berdiri di Hadirat-Ku. Jika engkau berkata-kata maka itu tutur kata-Ku, jika engkau menghukum maka Akulah Hakim itu.

Hai hamba!


Janganlah engkau berputus harapan daripada-Ku, niscaya engkau akan terlepas dari perlindungan-Ku. Bagaimana engkau berputus asa daripada-Ku, sementara sedangkan dalam hatimu terdapat utusan-Ku dan juru bicara-Ku.

Hai hamba!


Jika engkau berada di sisi-Ku, tiada satu pun di alam semesta ini membekas pada dirimu, engkau tidak girang terhadap apa yang engkau peroleh, dan tidak pula menyesali apa yang luput daripadamu. Engkau berada di sisi Yang Maha Pencipta segala, engkau telah kaya, tidak memerlukan lagi apa- apa yang ada di alam semesta.

Reply

Hai hamba!


Segala sesuatu Ku-beri keperkasaan untuk menyambarmu dari dirimu sendiri. Maka jika terjadi hal yang demikian itu, bermohonlah engkau akan pertolongan-Ku, maka akan Kuperlihatkan Keperkasaan-Ku, lalu Kuhimpun engkau dengan Keperkasaan-Ku.

Hai hamba!


Janganlah engkau menyertai yang fana’. Janganlah dunia ini engkau jadikan tujuan dengan mengerahkan segenap tenaga dan fikiran, maka nanti akan terungkap kepadamu di hari yang penuh kegemparan, di saat itu engkau akan meratapi hilangnya apa yang selama ini menyertaimu, maka termasuklah engkau dalam kelompok orang-orang yang diliputi kengerian dan ketakutan.

UJIAN DI BALIK PENCIPTAAN DUNIA

Sungguh tubuh jasad itu adalah suatu hakikat yang akan sirna, dan bahwa tubuh jasad itu merupakan BAJU UJIAN yang diciptakan untuk menguji ROH, sifat-sifat manusiawi dengan apa yang ada padanya: dari syahwat- syahwat dan keinginan- keinginan serta kemauan- kemauan yang diikuti dengan pelanggaran- pelanggaran, juga sebagai cobaan dan ujian dari tujuan Roh.

Tiada wujud yang sebenarnya jikalau ditilik dari sifat manusuia yang dikaitkan dengan sifat kemanusiaan. Tetapi yang ada hanyalah daya yang merangsang untuk menguji ROH agar dapat diketahui dan dikenal sampai di mana martabat yang dapat dicapainya. Adakah Roh itu dapat mencapai nisbatnya kepada ALLAH, sehingga ROH mengerahkan segenap kemampuannya untuk MERINDUKAN dan MENCINTAI ALLAH, ataukah Roh itu tertarik oleh jasad dengan memanjakan syahwat- syahwatnya.



Reply

“… Tetapi sebenarnya engkau tidak condong ke situ, dan tidak pula berkeinginan, maupun mengejar kepuasan dan kelezatan. Dirimu yang sebenarnya berada di balik dinding syahwat dan di belakang tabir penutup sifat kemanuasiaanmu yang sejati, merupakan suatu Roh yang suci bersih tanpa noda syahwat, dan berada jauh di atas ketinggian sifat kemanusiaan, tanpa condong kepada apa pun dan tidak pula berkeinginan.”

Jika seseorang sedang berpuasa, menolak makan dan minum, berarti telah memahami kedudukan dirinya, dan telah mengembalikan sifat asli Roh yang tidak membutuhkan makan dan minum. Allah berseru kepada hamba-Nya:

“Aku ciptakan engkau adalah mululu untuk-Ku, tinggal di samping-Ku untuk menjadi sasaran pandangan-Ku dalam lingkungan pemeliharaan-Ku. Dan telah Aku bangun di sekitar bendungan yang mengelilingi segala jurusan demi cemburu-Ku atasmu. Kemudian Aku berkehendak untuk mengungsikan engkau, lalu aku buka bendungan itu pintu sebanyak bilangan apa yang telah Ku-ciptakan dan sebanyak apa bilangan telah Ku-nyatakan dari pengaruh- pengaruh yang merangsang. Dan di luar setiap pintu Ku-tumbuhkan sebatang pohon yang rindang yang dikelilingi genangan air mata yang jernih dan sejuk, dan Aku hauskan engkau. Lalu Aku pun bersumpah demi karunia- karunia-Ku, selama engkau menjarak daripada- Ku untuk keluar minum

“… Jangan diharapkan engkau akan dapat kembali berdampingan dengan-Ku, dan tidak pula engkau akan berhasil mendapatkan minuman yang engkau harap- harapkan… Maka sesungguhnya jika terjadi hal yang demikian itu berarti engkau telah sesat jalan daripada-Ku, dan engkau telah melupakan bahwa Aku sebenarnya minuman Yang Maha Tunggal bagimu. Dan sesungguhnya Akulah Allah Pencipta segala sesuatu, dari pada-Ku lah segala pertolongan dan bantuan, dan Aku pulalah kehidupan sejati yang sesungguhnya.”

Reply

KESUDAHAN

“Dan bahwasanya kepada Tuhanmu lah kesudahan segala sesuatu.” (Q.S. An- Najm: 42)

“Hai hamba!


Engkau berhasil mendapatkan segala sesuatu itu dari pada-Ku, maka di manakah kekayaanmu? Engkau Ku-luputkan pula dari dari segala sesuatu, maka di mana pulakah kefakiranmu? Aku melindungi engkau dari api neraka, maka di mana letak ketenanganmu? Kumenangkan engkau dari surga, maka di manakah letak kenikmatanmu?

Hanya Aku lah ketenanganmu, dari sisi-Ku kediamanmu, dan antara kedua tangan-Ku tempat berdiammu andaikan engkau ingin mengetahui.”

“Hai manusia, sesungguhnya engkau telah bersusah payah dengan kegiatan kerjamu untuk menuju Tuhanmu, maka pastilah engkau akan menemui-Nya.”

“Aku tidak rela engkau hanya berada dalam kedudukan berzikir saja atau beribadah saja, maka Kudirikan pintu- pintu dan jalan- jalan. Aku sampaikan, agar engkau dapat mencapai untuk melihat- Ku.”

“Aku-lah kesudahan itu, dan tiada kebahagiaan tanpa kesudahan itu. Kuciptakan engkau untuk-Ku, berada di samping-Ku, supaya engkau menjadi tatapan pandangan-Ku.”

“Bila Aku tidak ghaib dikala engkau makan, niscaya Ku-putuskan agar engkau tidak lagi berpayah- payah untuk mencari makan.”

Mas Aris, pengumpul hadits saja semacam Bukhari yang berdarah asli china dan Muslim yang berdarah Rusia, mereka saja belum tentu memahami hadits. Patut kita hargai, karena mereka sepanjang hidipnya hanya sibuk

Dan apabila terdengar dari lisan seorang sufi muslim yang mengatakan bahwa dia melihat Allah, “Ru’yatullah,” maka yang dimaksud bukanlah penglihatan mata yang ada di kelopak mata, melainkan penglihatan akal yang berada di hati nuraninya; penglihatan rasa, perasaan terhadap Hadirat Ilahiat, perasaan kerinduan yang merana, kecintaan yang lekat tiada daya untuk merintangnya, dan tidaklah kami sanggup untuk menguraikannya dengan kata- kata dan ibarat, sekalipun rasa yang demikian menjalar ke seluruh tubuh dari Mercu Buana (ubun- ubun) hingga telapak tumit kaki. Penglihatan hikmat kebijaksanaan yang amat tinggi dari aneka ragam gerak- gerik peristiwa.

Setuju. Dasarnya kan cuma dua: shalat dan zikir. Tidak susah koq. Selanjutnya wara’, mengamalkan puasa dan tahajjud, tapi soal itu kan memang diperintahkan bagi seorang muslim. Kalau ada yang bilang susah, cuma mengada- ada. Sebaliknya, nikmat dan membawa ketenangan.

Pengalaman spiritual terkadang juga unik dan lucu. Saya paham mengapa guru (saudara tua) kami menolak mengajarkan ilmu hakiki kepada anak-anak, khususnya remaja, dengan alasan takut disalahgunakan. Suatu saat saya jadi penasaran. Saya iseng mengajarkannya kepada seorang anak tetangga. Pertama saya seleksi anak SMA yang menurut saya masih bening, belum mengenal dosa besar. Luar biasa, rasa penasaran saya terjawab. Belum tiga hari saya ajarkan sholat dan zikir yang kami pakai, pagi- pagi benar ia sudah datang membawa kabar, bahwa semalaman dirinya tak bisa tidur. Katanya, setelah sholat, ia matikan lampu dan mulai berbaring sambil berzikir. Beberapa saat kemudian jendela kamarnya terbuka, angin berhembus masuk, dan kamarnya yang gelap tiba-tiba menjadi agak terang. Melihat gelagat aneh yang mirip cerita sinetron ini, ia pun kabur ke kamar neneknya, dan tidak sabar menunggu siang untuk bercerita kepada saya. Wakawakawaka…ka…ka…ka…

Roh Muhammad (Ahmad) hanya bersama (hidup di dalam diri) orang- orang yang shalat.

Nabi Isa Ibnu Maryam dengan jelas menyatakan bahwa dirinya hanya diutus kepada domba- domba Israel yang sesat (bangsa Yahudi).

VE YAVU HAMAD KOL HAGGOYIM (Dan Ahmad untuk SEMUA BANGSA ini akan datang) [The Bible Of Hagai 2: 7]

Nabi Yahya bersabda, “Dia (Muhammad) yang datang setelah aku telah menjadi sebelum aku, karena dia (Ahmad) telah ada sebelum aku.”

Nabi Yahya mengucapkan kalimat di atas merujuk kepada Roh Muhammad yang bernama Ahmad, sebelum Ahmad datang sebagai Anak Manusia yang bernama Muhammad.

Nabi Isa Ibnu Maryam memberikan kesakian, “Dia (Ahmad) akan menyertai kamu selamanya” (Yohanes 14: 16)

Kata AHMAD dalam bahasa Arab, terdiri atas empat huru: Alif, melambangkan orang yang berdiri dalam posisi shalat. HA, melambangkan orang yang rukuk. Mim, melambangkan orang yang suju. Dal, melambangkan orang yang duduk.

Karena shalatnya, sehingga Muhammad menerima Nur dari Allah.

ass..@ capung yang namanya ruh muhamad (ahmad ) massa cuma dalam sholat aja kah..dan tentang THE bible of hagai 27 kok larinnya ke situ sih… bukan saya tidak menghargai agama lain.. karena islam dan agama lain itu gak sama sudut pandangnya..Lha kalo nabi yahya mengatakan hal yang demikian berarti apa nabi adam juga demikian,, yang saya tau nama muhamad itu ada dan sebagai mahar nikahnya nabi adam dan siti hawa,yang namanya muhamad itu yang mana?????????dan dia(ahmad akan menyertai kamu selamanya.(yohanes14:16) panjenengan itu lucu membuat dua pernyataan yang sangat jauh bertentangan.. perkataan domba-domba israel yang sesat.. kalo untuk pernyataan manusia itu gak sama dengan binatang , mas kudu saring dulu buat tulisan yang panjang banget…saduran panjenengan itu cukup bagus juga…. tapi kayaknya ber ambisi betul….dan juga karena sholatnya sehingga muhamad menerima nur dari Allah…disini nabi muhamad atau muhamad sih, karena nabi musa saja tersungkur dan bukit pun hancur ketika nur kekuasaan Allah di lihatkan sebentar saja…..panjenengan itu berlebihan saja karena pendapat saya penjelasan panjenengan yang saya simak bertele-tele… sorry yah kalo kurang berkenan. penalaran makripat itu tidak dapat di campurkan dengan kepercayaan dalam kitab lain yang keabsahannya kita belum tau pasti, kita percaya pada semua kita yang diturunkan kepada para nabi sebelum nabi muhamad.. tapi ingat nabi muhamad sendiri meninggalkan alquran dan hadist yang jika kita berpegang teguh maka kebahagiaan yang akan kita dapat kelak di dunia dan akherat …

Jawab Ahmad (Roh Muhammad), “Saya ada sebelum dunia ini diciptakan, dan saya hanya mendatangi orang- orang yang taqarrub.”

Pengalaman spiritual ini terjadi pada pertengahan tahun 2002, ketika kami berkumpul dalam pengkajian di rumah bapak Muhammad Attas, di Jl. Rusa, Kompleks P.T. Antam, Tbk. Pomalaa. Awalnya, seorang saudara dari Palopo ingin bercerita bahwa dirinya kedatangan seorang tua tapi sangat muda. Baru saja ia akan memulai kisahnya, tiba-tiba orang yang dimaksud tersebut muncul dengan mengucapkan salam, lalu mengucapkan kalimat di atas. Kurang lebih 30 detik, lalu mengucapkan salam dan pergi, disertai guruh (mungkin kebetulan saja) yang menggelegar di angkasa. Entah kenapa pada saat itu, saya hanya menunduk malu (merasa kotor) tanpa berani melihatnya. Seorang saudara yang menatapnya sembunyi-sembunyi berkata, dari dadanya keluar cahaya biru yang memancar ke dada kami semua. Subhanallah!

Ass.mohon maaf sudikiranya bpk mengantarkan saya kepada guru marifat karena saya ingin sekali belajar atau mengambil marifat agar ibadah saya bisa penuh makna.bukankah sabda Nabi SAW Awalludin marifattullah,awal beragama ialah mengenal Allah.saya mohon bpk mau memberi petunjuk saya terimakasih wasalam.

asskum bagai mana cara menghadapi perdebadan dengan orang yang slalu mengira dirinya paling benar?

ditinggal saja tidak perlu dihadapi



Reply

    • abu athaillah says:

06/05/2009 at 7:33 am

biarkan aja mas, istilahnya kita cukup tawadu’ saja toh kebenaran hanya milik Allah, mungkin ada bagian ilmu dari Allah yang Allah berikan padanya yang kita belum tahu, dan mungkin juga ada bagian ilmu yang Allah berikan buat kita yang dia belum tahu. jadi biarkan saja, terima saja pasrahkan semua pada Allah, toh kita juga gak selamanya yang paling bener.

Al A’raaf 199 “Jadilah Engkau Pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. Orang2 bodoh adalah orang yang sombong, merasa diringa paling benar, orang yg berbuat aniaya, ketika menghadapi orang spt itu, kalau mampu, ajak musyawarah dengan baik, kalau diajak ngomong ndak bisa, ya berpaling saja alias ndak usah ditanggapi, alias ditinggal saja. selesai mas…

mas capunk, emang puasa senin kamis SELAMA TIGA BULAN BERTURUT-TURUT ada haditsnya? Puasa setiap tanggal 13,14,15 ada haditsnya??? Tahajud HANYA pada tgl 15 ada haditsnya???

ATAU semua itu hanya khayalan Anda saja? tanyaken napa???
Jangan-jangan tulisan Anda yg segitu banyak itu hanya COPAS saja…..wakakakakakaka….

Maaf, sebahagian besar yang saya tulis di atas adalah Hadits Qudsy. Jika orang Kristen percaya kepada Yesus tanpa pernah melihatnya, mengapa saya harus berdusta tentang kejadian yang nyata terjadinya pada saya, dengan ilmu yang murni dari al-Qur’an dan sesuai keyakinan saya yang Islam? (Untuk itu saya sengaja menulis dengan jelas tempat kejadian). Keberadaan lmu Hakiki memang susah dipahami, kecuali orang yang bapak atau kakak-kakeknya dahulu pernah belajar Tarikat atau Ma’rifat. Kecuali bid’ah dan kemusyrikan diperkenalkan di dalam keluarganya atau nenek moyangnya antek-antek penjajah, tidak mungkin mewarisi ilmu tsb.

Tanpa identitas yang jelas, saya ragu bahwa anda itu Muslim. Saya hanya mengajarkan puasa yang diakhiri dengan Tahajjud bagi yang ingin dibukakan hijab hatinya. Tidak ada batasan dalam Tahajjud, dan itu tidak perlu dijelaskan panjang lebar, karena anak SD pun sudah tahu. Jika ilmu al-Qur’an dikaji dan membuahkan pengetahuan yang tidak ada haditsnya, haruskah al-Qur’an itu diragukan atau ditolak?

Hadits itu penting, karena merupakan rambu-rambu yang memagari seseorang agar tidak jatuh ke dalam bid’ah, kemusyrikan, dan dosa. Disamping rambu-rambu, ada juga kelompok Hadits yang merupakan penyemangat bagi orang-orang yang malas. Cukup saya katakan, bahwa para wali, para sufi, dan orang-orang berilmu itu bukanlah orang-orang yang sembrono dan pemalas. Mereka adalah orang-orang yang WARA’ dan TAQARRUB.

Lihatlah orang-orang pemalas di masa Rasulullah itu disemangati dengan pahala- pahala dan surga- surga. Dan hal itu tidak salah, karena mereka semua adalah MUALLAF yang memang layak mendapatkan surga. Sementara anda..??

Sami’na wata’na, bukan ‘dengarkan dan perdebatkan.’ Semua hanya teori, teori, dan teori, bukan pengalaman atau diamalkan. Bagaimana mungkin ada pengalaman tanpa pengamalan. Yang penting amalannya atau sok pintarnya? Ijazah dan gelar bukanlah jaminan, sebab Syeh Yusuf, Abdul Qadir Djaelani, Imam Gazali, dsb. adalah merupakan ulama-ulama besar tanpa ijazah. Sementara sarjana dan doktor mempelajari ilmu mereka. Namun apa yang mereka temukan? Hanya filsafatnya, ilmunya tidak!



Reply

    • sancang ungu says:

23/08/2010 at 2:25 pm

asalamualaikum, yang ini saya setuju dengan sobat. tapi sobat jangan panjang2 atuh kasih penjelasannya , jadi kesannya sobat takabur dengan ilmu yang dipunyai, mf bukan mau memojokkan…ini penilaian saja dari yang sobat tulis. Saya percaya apa yang sobat alami dengan ilmunya, tapi lebih bagus kan ilmu PADI YANG KITA PAKAI. Ok sobat mudah2n ulasan dan pengalaman bribadinya bisa jadi pencerahaan bagi semua. salam hormat



saya mau tanya bagaimana kalau untuk belajar ma’rifat itu ada yang dibai’at dan mendapat ijazah.karena saya dengar ada yang seperti itu.bagaimana menurut anda dan bagaimana dalam islam ?
juga menganggap semua agama itu benar.bagaimana tanggapan anda?

ya baiat itu kan metode.. biar mantab, sesuatu yang membuat mantab dan yakin.. bagiamana menurut anda? boleh atau tidak? silahkan pilih…


semua agama benar? kalau semua agama baik ya tapi kalau benar ya cuma satu….

Jawabannya ada pada diri anda sendiri. Saya tidak harus menipu diri sendiri atau menjadi munafik. Lakum dinukum waliyadi, saya menghargai keyakinan orang lain. Tetapi karena pertanyaannya dialamatkan ke sini, jadi dengan berat hati harus saya katakan bahwa yang mengatakan demikian adalah orang goblok!



Reply

  1. andin says:

08/05/2009 at 9:44 pm

terima kasih atas jawabannya. masih ada yg ingin saya tanyakan lagi.bagaimana kalau dalam belajarnya atau kegiatanya ada pendeta,saya kurang tau juga dia datang untuk apa.apa sebagai tamu atau apa.


dan apa saja yang bapak tahu mengenai syekh Abdul Qadir djaelani
maaf jadi banyak tanya soalnya saya lg bingung dan khawatir…

sharing mungkin,…. kalau mengenai syeh AQJ sepengetahuan saya beliau adalah orang sholeh yang mendekat kepada allah dengan ihlas…

Pendeta itu kan orang bingung, jadi kenapa anda ikut bingung? Kalau pendetanya muncul, cepat- cepat anda buka google, lalu cari “MENGUAK MISTERI MUHAMMAD” atau “MENGURAI BENANG MERAH TIGA IMAN”, kemudian anda dan pendeta itu membacanya bersama-sama agar anda dan pendeta itu gak bingung lagi. Gampang, khan,,,?! Kalau Abdul Qadir Djaelani juga bisa anda cari di Google. Thx!

@Setiyo
Kalo ada agama yg tidak benar, brarti Anda telah menuduh Allah SWT menurunkan agama yg salah, begitu? Betapa naifnya…


Yg salah adalah pelakunya, bukan Allah SWT atau nabi/rasulNya. Yg salah adalah pelaku-pelaku bid’ah, yg membuat syari’at sendiri dalam agama, sejak jamannya nabi Musa AS, Isa AS sampai nabi Muhammad SAW.
Pelaku-pelaku agama yg merasa dirinya pintar hingga berani mengada-adakan sendiri ritual-ritual yg tidak pernah dicontohkan dalam beribadah.

@Capunk, ini komen Anda, baca lagi baik2


———————————————–
Gak usah ditanyakan mas. Kalau dijawab ntar malah bingung. Langsung telusuri saja. Dimulai dengan puasa senin kamis selama tiga bulan, tahajjud tiap malam, dluha tiap pagi, dan puasa berturut- turut tgl. 13, 14, 15 penanggalan hijriyah. God luck! Bagi2 ilmunya ya kalau udah dapat!
—————-
Bukankah Rasulullah malah mengajarkan kita utk berpuasa 3 hari (saja) dalam tiap bulan, yg pahalanya sama dg pahala puasa sebulan penuh, krn pahala bagi kaum muslimin dikalikan 10 (3 x 10 = 30) Begitu pintarnya Rasulullah SAW, bukan?

Pertanyaan 1, knp Anda menyarankan orang berpuasa senin-kamis selama 3 bulan berturut2???

Pertanyaan 2, knp hrs tgl 13,14,15??? Apa bedanya dg tgl-tgl yg lain? Bukankah setiap hari itu baik di sisi Allah SWT? Kecuali hari-hari tertentu yg memang diharamkan utk berpuasa. Apa kelebihan tgl2 tsb menurut Anda?

Siapa yg menyangkal shalat dhuha dan tahajud boleh dilakukan setiap hari, sampai-sampai Anda mengandaikan dg pengetahuan anak SD segala….tanyaken napa? Bukankah ibadah itu lebih baik dilakukan sedikit tp rutin daripada banyak tp terhenti tanpa sebab…

komentar Anda ; “Jika ilmu al-Qur’an dikaji dan membuahkan pengetahuan yang tidak ada haditsnya, haruskah al-Qur’an itu diragukan atau ditolak?”

Heheehehe…umat Islam mana yg berani meragukan atau menolak Al Qur’an?


Silakan Anda mengkaji Qur’an sampai membuahkan ilmu pengetahuan, tidak ada yg nglarang koq, tetapi masalahnya adalah “Cukup capable-kah Anda akan hal itu?”
Sudah lancarkan Anda bicara dlm bahasa Arab? Mengetahui dan faham sastra2, tata bahasa, dan makna2 dalam bhs Arab yg begitu unik?

Bukankah sudah byk tafsir2 Qur’an yg beredar, yg memang ditulis oleh orang-orang yg berkompeten ttg hal itu? Knp ga pake itu aja, knp susah2 mengkaji yg belum tentu dijamin kebenarannya, apalagi – saya yakin, ilmu Anda blom mampu untuk itu…(maaf)

terakhir, mana ada ilmu pengetahuan hasil kajian Qur’an yg bertentangan dg hadits nabawi? aneh-aneh aja, aya’-aya’ wae sampeyan itu…
Bukankah Qur’an dan hadits (shahih) itu asalnya dari Allah SWT, semua adalah wahyu yg diwahyukan…b e t u l ????

14/05/2009 at 1:34 pm Saya bukanlah seorang peneliti agama- agama. Saya tidak menyarankan kepada anda puasa membuka hijab hati yang saya maksud, justru DIHARAMKAN bagi orang syariat.

Allah sendiri melarang mempertanyakan kepada Nabi hal-hal yang di luar kemampuan dan pemahaman kita. Kita melihat bagaimana orang- orang yang belajar kepada Sunan Bonang, Syeh Yusuf, Abdul Qadir Djaelani, dsb. bahkan dibimbing secara langsung oleh mereka, belum tentu mereka paham dengan apa yang diajarkan, sekalipun ilmunya sudah mereka terima. Susahnya membahasakan, sehingga Sunan Bonang membawa murid-muridnya ke bawah pohon dan memasang cermin pada pohon itu, hanya untuk memberi gambaran tentang “Haya”, yang lainnya menggambarkannya dengan air yang diisi ke dalam gelas, dsb.

mas kupu, semua agama samawi adalah diturunkan dari Allah swt, dari dahulu hingga sekarang islam adalah satu-satunya agama samawi, walaupun pada saat beda zaman (nabi) islam ini dalam bentuk agama samawi yang lainnya, namun sayang agama samawi yang lainnya setelah berlalunya masa banyak terdistorsi ajaran nya dengan buah pikiran pengikut-pengikutnya sehingga buka Allah kembali yang mereka sembah, hingga pada akhirnya Allah swt menurunkan islam ini sebagai penyempurna agama-agama samawi yang telah diturunkan melalui Rosul Muhammad saw. Sekarang apakah semua agama benar? -ya benar dahulu semua agama benar, sekarang kebenaran itu telah disempurnakan dalam islam sehingga adakah agama lain yang benar? bahkan ahli kitab itu pun mengetahuinya tetapi

Ass..
salam kenal mas!!!


saya orang PLMBNG!!

Udah lama nech saya mencari orang yang tau tentang makrifat!


boleh saya blajar dengan anda??

Reply

    • Setiyo Purwanto says:

lha kalau sampeyan sudah belajar pebandingan mazhab lha mbok saya diajari….. kalau saya terkesan sembarang dalam memberikan jawaban ya kita berbeda dalam melihat sesuatu… saja … karena orang jawa bilang bedo sirah bedo karep…. nah sebaiknya kalau anda lebih tahu kasih kita ilmunya bukannya menyuruh nyuruh untuk menelaah.. he he … sudah capek mas… mendingan berpikir bebas saja nah kalau ada yang salah tinggal saya diberitahu.. jadi cepet dalam memperbaikinya.. nah kalau saya harus belajar mazhab wah waktu saya nggak ada dan kemungkinan saya males… he he maaf lho ya….

Apa manfaatnya sih belajar mazhab? Nabi saja tidak pernah mengenal apa itu yang namanya mazhab. Di sini gak ada yang tertarik dengan mazhab, jadi kalau mau berdebat soal mazhab, gabung aja chat di channel #Islam, kecuali di channel #RealIslam, kemungkinan besar anda akan di Kick!

mau urun rembuk saja. mahzab tak ubahnya seperti NU dan Muhammadiyah. ini hanya analogi sederhana. ketika mengagung-agungkan kelompok, apun namanya, bisa saja mahzab dll, maka produk final adalah “fanatik” yang berlebihan dan cenderung mengkotak-kotak bahkan merendahkan yang lain. kalau saya, simple saja, rukun iman dan islam. sholat 5 waktu dengan baik, terapkan dalam kehidupan sehari-hari dsb. kata kunci kalau ditanya saya ikut siapa.. saya ikut allah.. mursyid saya, ya Allah.. kalau ada apa2, saya minta petunjuk ke Allah.. kalau sudah fokus ke Allah, mosok Allah mau menelantarkan.. kan tidak…

Reply


  1. Capunk says:

14/05/2009 at 2:20 pm

Berarti anda sudah ahli. Tolong ajarin kita, donk. Ayat mana ya di dalam al-Qur’an yang mengajarkan tentang mazhab? Nabi Muhammad membawa ajaran Islam atau mazhab? Selanjutnya apa yang

@capung papun yang sampean tulis biar satu gunung tolonglah di telaah dulu mana yang terbaik dan bermanpaat..karena pemahaman manusia itu beda-beda.. memang pengungkapan yang sampean tulis itu ada sebagian di hadis kudsi,ada juga di al quran..buat teman teman yang nimprung di sini gak usahlah bedebat soal yang sekiranya bertele-tele… Gimana hayoo kalo panjenengan semua di tanya diaherat kira-kira udah sanggup kah ngejawab tentang masing-masing pendapat panjenengan semuanya,.kita kembali pada surat anas disitu sangat jelas smuanya kalo soal ke Esaan Allah liat juga surt al iklas itu aja pesan saya ,saya punya keyakinan semuanya pasti di temukan kelak..?saya hanya mau teman saya bahagia dunia dan aherat… dan kalopun ada permasalahan yang datang dari yang baru belajar ..ayo sama-sama belajar makripat yang baik yang sesuai dengan alquran dan hadis.. saya cuma mengingatkan buat semuanya… maaf mas setiyo saya menghimbau begini… untuk kebaikan kita semuanya. saya mohon maap buat semua yang ikut di blog ini..wassalam hartono@majujub.

Betul!!! Jika keduanya telah jelas (di luar syariat), untuk apa al-Qur’an dan Hadits mengharuskan kita

Segala sesuatunya perlu dikaji dengan ilmu pengetahuan agar tidak tersesat. Ketika Nabi bersabda, “Hiasilah rumahmu dengan bacaan al-Qur’an”, jika dipahami dengan ilmu, tentu maksudnya adalah shalat-shalat sunnat, dan bukannya menggantung hiasan-hiasan atau lukisan, dan bukan pula membaca Qur’an keras-keras di dalam rumah kita.

Sekalipun ilmu makrifat sudah di tangan kita, tetapi tanpa pemahaman justru akan membingungkan sekalipun ada yang membimbing kita. Saya pernah diajarkan berzikir dengan ditauhidkan, tetapi tubuh saya berguncang dan terlempar karena salah menempatkan bacaannya, sementara pembimbing saya tidak bisa membahasakannya atau pun mempraktekkannya. Untuk memberikan pemahaman kepada saya, beliau hanya menggambarkannya dengan memperlihatkan tulisan di depan saya kemudian menghapusnya, kemudian berkata, “masih ada kan, apa yang kamu lihat tadi?”. Mungkin orang yang tidak paham akan berkata “gila!”, karena sudah terhapus tapi disangka masih ada. Kira-kira seperti itu contohnya.

KARENA ANDA PINTAR, SAYA YANG BELUM PAHAM MAU BERTANYA. SELAMA INI ANDA SHALAT, SEMENTARA ANDA BELUM PERNAH MELIHAT ALLAH. LALU APANYA ALLAH YANG ANDA SEMBAH KALAU ANDA BENAR- BENAR TELAH MELAKUKAN SHALAT?

“Mereka berkata kepada perasaannya, “Mengapa pula kamu ikut menjadi saksi atas kami?”. Jawab indera perasa, “Sebab kami telah dibuat pandai bicara oleh Allah yang telah membuat segalanya pandai bicara.” (Q.S. Fush Shilat: 21 Dan bahwasanya kepada Tuhanmu lah kesudahan segala sesuatu.” (Q.S. An- Najm: 42)


“Engkau beribadah kepada Allah, yang seolah-olah engkau melihat-Nya, kemudian jika engkau tidak dapat berbuat demikian, maka ketahuilah bahwa Ia (Allah) melihatmu” (HR. Muslim
gimana mau liat Allah dengan panca indra yang ada…lha wong nabi musa aja tersungkur disaat Allah inginmelihatkan tanda-tanda kekuasaannya.? dua surat tersebut saya copy dartulisan panjenengan sendiri…anda perhatikan arti ayat kami telah dibuat pandai bicara oleh Allah.. tolong telaah dengan baik yang berkuasa itu Allah…yang bisa melihat Allah itu ya Allah itu sendiri..lha nabi Muhamad di tanya tentang Allah malah turun ayat..Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ar-Ruh. Katakanlah: Ar-Ruh itu berasal dari Amr Rabbku, dan tidaklah engkau diberi pengetahuan tentang itu melainkan sedikit. (Al-Israa’ [17]: 85) kalo yang sampean maksud dengan kata hati atau bhatin anda yang bicara atau timbul kata-kata yang menuju sesuatu dan ternyataa terjadi itu belum menunjukan kalo panjenengan sudah makripat.. karena tolong dilihat bunyi surat an-nas.. yang artinya sanagat jelas.. jika panjenengan mengenai sholat. itu 1.niat harus karena Allah yang nyata-nyata saya atau anda sendiripun belum pernah melihatnya 2.suci dari hadas besar dan kecil.3 tidak ada tujuan sedikitpun selain daripada Allah..4.dalam sholat panjenengan musti yakin dengan sungguh2 bahwa sholat panjenengan di terima Allah 5.tau aturan sholat 6.setelah selesai sholat panjenengan kedalam aktipitas jangan sekali-kali ingat dan ragu-ragu akan ibadah yang panjenengan kerjakan… itu saja dulu dari saya.. sebenernya sih tulisan panjenengan itu udah kreatip.. dan kudu di inggat tidak sama antara lahir dan batin.. kata bhatin itu cukup panjenengan sendiri yang tau…serta kata hati itu tidak sama denga kata bhatin. di antara keduanya ada aturan yang setiap manusia tidak sama dalam penggunaannya. gimana kalo belum paham ya gak apa-aoa ini sekedar membagi inpormasi saja. wassalam hartono@ majujub,

@abu athaillah


Setahu saya, bahwa agama samawi adalah Yahudi, Nasrani (Kristen/Katolik) dan Islam. Dan saya kira semua orang sepakat utk itu.
Dan semua orang tahu bahwa agama samawi mentauhidkan tuhan, Allah SWT. Karena yg menurunkan adalah Allah SWT sendiri kpd nabi/rasulNya. Jadi sampe disini kita sepakat, bahwa semua agama samawi adalah benar, ok om?
Lalu…yg mjd persoalan adalah “umat”, bukan agamanya tho? Umatlah yg sdh menggonta-ngganti syariat yg benar yg diajarkan nabi/rasul.
Umatlah yg dgn “kepintarannya” membuat syariat baru, yg mrk anggap “benar”, dari jaman azali sampe skr.

jadi, sy kira, tidak patut kita menghukumi bahwa agama ini salah, ttp hukumilah umat yg salah. Yg menyelewengkan ajaran yg benar menjadi “lebih benar” menurut prasangka mereka.

Kalo Anda bilang, kitab suci yg terjaga (dr kesalahan) dr dulu sampe skr adalah Al-Qur’an, sy mengamini hal itu. Jadi, jangan dicampur adukkan antara perilaku umat dengan agama dong. Ok om?

Wong, skr saudara-saudara kita yg mengaku kaum muslimin saja masih byk koq yg datang ke dukun/paranormal/orang pintar utk minta riski, keselamatan, kesehatan dll. Masih byk juga yg datang ke kuburan-kuburan minta dagangannya laris, enteng jodoh, awet muda dll.


Apakah anda akan ‘munuduh’ Islam juga agama yg salah??? Tidak bukan???

Begitulah….

semoga Allah semakin memperbaikai anda, benar mas kupu semua agama samawi adalah kebenaran dari Allah (dan itu akan tetap berlaku hingga saat ini, dan jika umat dari agama samawi tersebut (atau kita sebut saja dengan sebutan ahli kitab) tidak mendistorsi ajaran agama tersebut, betul tidak? ) namun saat ini adakah agama samawi yang lain yang utuh dan bisa kita pilih selain islam? bukankah islam adalah penyempurna agama samawi yang dahulu telah Allah turunkan pada kita mas kupu?

anda mengatakan bahwa,

jadi, sy kira, tidak patut kita menghukumi bahwa agama ini salah, ttp hukumilah umat yg salah. Yg menyelewengkan ajaran yg benar menjadi “lebih benar” menurut prasangka mereka.

ya, saya tidak menghukumi bahwa agama samawi (yang dahulu Allah telah turunkan adalah salah, oh bukan itu nama nya saya tidak mengimani Allah donk, bukankah memang kehendak Allah telah menurunkan agama itu kepada umat terdahulu, ya itu adalah kebenaran mas kupu-saya setuju dengan anda tetapi kita hidup bukan pada umat yang terdahulu tapi umat yang sekarang. dan pada umat yang sekarang adakah yang lebih fitrah lagi dari pada Islam ini? kalau jawaban anda ada lalu mengapa anda masih menganut islam?

anda katakan juga

Kalo Anda bilang, kitab suci yg terjaga (dr kesalahan) dr dulu sampe skr adalah Al-Qur’an, sy mengamini hal itu. Jadi, jangan dicampur adukkan antara perilaku umat dengan agama dong. Ok om?

saya tidak pernah membuat kesimpulan ini, mungkin anda mensimpulkan sendiri tapi saya setuju bahwa kitab suci yang Allah pelihara dan jaga dari kesalahan (pendistorsian pleh umat) adalah Al Qur’an

dan ya, terimakasih atas remindernya bahwa saya tidak pernah mencampur adukan antara perilaku umat dan agama- dari dahulu saya yakin dengan sadar bahwa tidak ada yang salah dengan agama itu yang salah adalah manusia yang dengan lancang dan berani nya menentang Allah dengan mengadakan pendistorsian pada agama.

saya tidak pernah membuat kesimpulan bahwa saya menuduh islam adalah agama yang salah, jadi hati-hati dengan kesimpulan anda mas kupu. Bila ada saudara kita kaum muslimin yang saat ini tengah tersesat agamanya (bahkan tidak cocok rasanya saya pakai kosakata sesat ini) yang tengah alpa (turun keimanannya) dan melakukan tindakan-tindakan jahil maka ingatkanlah mas kupu karena itu kewajiban kita jangan cuma mengkritik saja tapi selamatkan mereka, rangkul kembali dalam jama’ah.

terimakasih atas masukannya mas kupu, semoga Allah memperbaiki diri anda dan diri saya.

mungkin ada ilmu yang anda miliki yang saya tidak memilikinya, dan mungkin disatu sisi ada ilmu yang Allah telah berikan pada saya yang Allah belum berikan kepada anda.

marilah kita saling memperbaiki dan melengkapi diri kita dengan kebaikan jangan dengan perpecahan mas kupu.

debatlah dengan kasih sayang dan tetap menjaga etika dan kehormatan saudara kita sesama muslim.

Emang harus repot, kalau tidak, maka segalanya hanya sia- sia. Dalam pengamalannya, bagaimana caranya anda melihat Dia? Apakah anda membayangkannya atau menghayalkannya? Seperti apa?

Anda belum menjawab pertanyaan saya. Anda belum pernah melihat Allah, lalu apanya Allah yang anda sembah?

Anda pun belum menjawab lainnya, ayat mana di dalam al-Qur’an yang mengajarkan tentang mazhab?

Kita berani berbicara tentunya atas dasar pengalaman, bukan atas dasar katanya dan katanya semata.

Karena Kupu-Kupu menjawab sekenanya, jadi saya jawab saja sendiri. Sebenarnya jawaban anda bisa menimbulkan lagi banyak pertanyaan dari saya, tapi kemungkinan anda akan bertambah bingung.

Tidak ada ayat yang membahas tentang Mazhab, karena memang Nabi tidak mengenal mazhab, sebaliknya Nabi bersedih hati karena tahu ummatnya akan terpecah dalam beberapa golongan mazhab.

Mengenai ilmu, al-Qur’an hanya mengisyaratkan dengan SYARIAT dan JALAN YANG TERANG. Untuk itulah Nabi bersabda, “TUNTUTLAH ILMU” atau “CARILAH KEBENARANNYA” karena ilmu akan mengangkat derajat orang- orang beriman. Maka perbedaan antara Syariat dan jalan- jalan terang berilmu (orang alim) itu adalah rahmat.

Melihat Allah bukan dengan mata, tetapi dengan mata hati. “Bukanlah mata yang di kelopak mata itu yang buta, tetapi hati yang ada di dalam dada.”

Saya tidak pernah melihat Allah, maka saya menyembah Dzat dan Sifat- Sifat Allah.



Reply

    • sancang ungu says:

14/12/2010 at 10:25 pm

asalamualaikum…mas capunk….saya rasakan pemahaman dari ilmu agama ada pada mas…tapi mas jangan terlalu ( maaf sewot )…jadi kesannya mas arogan dan sombong dengan ilmu dan pengetahuan yang mas dapatkan…memang sih…kalau kita sudah dapat ilmunya…kadang hati kita merasakan kalau ada sesuatu yang kurang pas, kemudian timbul niat untuk meluruskan….tapi mas harus ingat ilmu yang mas dapat dan pengetahuan mas kalau di jelaskan dan di jabarkan kepada orang yang belum mendapatkan akan menimbulkan pertentangan, tapi sebenarnya bukan pertentangan cuma yang satu belum mendaptakan cahaya pemahaman yang seperti mas dapatkan. makanya sering orang salah dalam memahami maksud dari yang mas uraikan. saran saya biarlah mereka mencari dan mendapatkan cahaya hidayah….dari diskusi ini….kita hanya sebatas memberikan cahaya atau dalam bahasa sunda nyaangan…., ilmu yang mas dapat dan ada pada mas itu merupakan karunia Allah…., manusia yang Allah akan berikan kebaikan pasti akan di tuntun untuk mendapatkan seperti yang mas telah miliki, akhir kata kita hanya memberikan pecerahaan saja….., ok mas jangan sambil sewot ya. santai saja…..



Reply

  1. kupu-kupu says:

19/05/2009 at 9:55 am

@Om Abu ; Sy tidak menyalahkan kekhusyu’an orang2 disini dalam shalat koq om, sy cuma njawab pertanyaan om Capunk ttg ‘sembah menyembah Allah dan liat-melihat Allah pd saat shalat’, begitu…

Saya berdiskusi dg kasih saying loh om, buktinya saya ga sewot (kae om Capunk..hehehehe). Sy juga setuju kalo Islam diturunkan (kembali) oleh Allah utk mengganti agama2 (baca : Taurat dan Injil) terdahulu yg memang sdh tidak murni krn campur tangan manusia. Jadi kita sdh sepakat ya?
Cuma memang sy ga suka ada orang yg sok tahu, tanpa melihat sejarah, menyalahkan agama (baca kitab suci) selain Islam, padahal hukumnya wajib loh, kita mengimani kitab suci-kitab suci yg Allah ta’ala turunkan.

@Om Capunk : Jadi knp hrs memusingkan diri utk berusaha membayangkan Allah, lalu memusingkan diri dan mencari-cari APANYA Allah yg harus disembah. Allah koq dibayang-bayangkan (wujudnya)?

Konsep ihsan sdh diajarkan Maha Guru-nya wong Islam, koq knp kita repot2 dg pertanyaan APANYA, hehehehe….

Ttg Mazhab :


Om, mazhab itu artinya metode (pendekatan) utk memudahkan orang belajar hukum-hukum dalam syariat Islam, yg dibuat oleh orang-orang berilmu tinggi dan sdh diakui oleh kaum muslimin seantero jagad ini. Dan saya yakin ilmu Anda tidak ada seujung kuku hitampun dibanding kepiawaian imam 5 mazahb tsb (Imam Malik, Imam Ja’far, Imam Abu Hanifah, Imam Sya’fei dan Imam Ahmad bin Hanbal)

Kalo saja, umat muslim ini hrs menetapkan hukum2 syariat sendiri berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, wah bisa-bisa orang awam spt sy jadi salah jalan nanti. Coba sampeyan cari dalil keharaman makan kodok, pasti ga ketemu kan?. Tp, imam2 besar tsb dengan keahliannya dpt menetapkan hukumnya dng mengkorelasikan dg dalil2 yg lain. Sangat pintar bukan?

Kalo dicari dalam Al-Qur’an jelas ga ada, wong kitab2 beliau2 itu utk menerangkan koq. Karena Qur’an dan Hadits bukanlah (melulu) berisi hukum2 yg pasti, hrs ditelaah, diteliti, kemudian diambil kesimpulan istimbath hukumnya. Baru deh bisa kita baca dan kita implementasikan. Sangat membantu khan???

Ttg “katanya, katanya” :


Siapa yg bilang spt itu om, tanyaken napa??? Dari tulisan Anda, sy berasumsi bhw Anda sdh mengalami pengalaman spiritual yg ‘membanggakan’ dan ‘menghebatkan’ diri Anda ttg mak erot, eh……….makrifat.

Tp, sekali lagi, apa ukurannya kebanggaan tsb? Kehebatan tsb? Kalo ternyata Anda menyarankan puasa tanpa ada petunjuk dari Rasulullah, mengkhususkan tgl ini dan itu lebih josss gandhosss dr tgl lain, juga dg berhujjah pd asumsi2 Anda sendiri (atau diajarin gurunya yah? Hehehe….)


Tanyaken napa?

Monggo dilanjoooott…..



Reply

    • Setiyo Purwanto says:

19/05/2009 at 9:31 pm

stop stop ajang makrifat bukan untuk diperdebatkan tai untuk dijalankan



Reply

  1. adji says:

asalamu alaikum salam kenal apaka orang mencapai tajalli zat itu dengan 2 jalan yaitu : 1. tarqy tanazzul dan 2. tauhiduz zat mohon penjelasan

salam kenal juga … waalaikum salam…. wah untuk yang istilah2 makrifat saya kurang tahu pak….tapi pada prinsipnya kosong pak ….kita tidak ada yang ada allah, kita tidak bisa yang bisa allah, kita tidak mampu yang mampu Allah… dst…

Istilah makeifat itu banyak. Dimulai dg awwaluddin makrifatullah, makeifaturrasul, Makrifat musyahadah qalbiyah, Makrifat mubtadi, makrifat mutawassitoh, Makrifat muntahi. Yang ada hanya Allah, Jika anda Ada maka Allah……… (maaf tdk bisa diteruskan). Bukan wadahnya disini untuk mengupas Ilmu Ketuhanan. Wassalam minhayuddin

Mencapai tajalli zat itu banyak jalannya. Mungkin maksud anda menuju maqam fana. Disamping yg anda sebutkan, ada lg wahdatul ujud (kesatuan ujud) dg pemahaman al’abidu ma’budu wahidun ( yg disembah dan yg menyembah satu). Ada lg taqalli, tahalli, tajalli, dan masih banyak lg. Namun muaranya cuma satu : Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu, wa man ‘arafa rabbahu fasaddal jasadah, antal mautu qabblal mautu. Jika belum jelas bisa ditanyakan. Wassalam

Assalam…wahai saudara-saudaraku se Iman. Mempelajari ilmu Makrifat dpt membawa kesesatan dan sesat selama2nya Jika tdk mengetahui batas dinding temboknya. Belajar Makrifat ibarat hanya sebatas isi kulit telur yg amat tipis sebagai penyangganya. Karena itu bertanyalah kpd tuan guru yg memiliki sanad yg jelas dr para aulia2Allah. Bukan kpd orang alim dan ulama syareat. Dan yg lebih Penting untuk diketahui mereka (maksudnya tuan guru) tadi telah sampai di tingkat MARTABAT MAKRIFAT MUNTAHI atau bermaqam di Wali Qutub. Bagi saudara2ku yg ingin mendalami dan ingin menuntutnya saya sarankan datanglah ke Kalsel. InsyaAllah Anda akan memahami hakekat makeifat yg sebenar2nya, mengerti ttg DIRI, ttg NUR, ttg MAQAM, ttg SYAHADAT, ttg SHOLAT, ttg asal NIKMAT pulang RAHMAT, ttg SIR al ASRAR, dll . Wassalamu’alaikum, wrwb Minhayuddin 081347853383

Reply

Sbg orng awam&blm mngerti, sy Lbih spakat dg konsepny ustd Abu Sangkan “Berguru Kpd Alloh”..IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM, SHIROOTHOLLADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM, GHOIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WA LADHDHOOLLIIN…Ya Alloh ajari aku mngenal-Mu,mencintai-Mu…..

Ini jwbbnya :
1. Asal manusia dari 4 anasir Jika dikaitkan dg zahir asal mula manusia ( Adam ). Yakni api, angin, air, Tanah. Kalo Adam sudah tentu manusia, kalo manusia blm tentu Adam. karena kita adalah bani Adam, maka asal manusia adalah dari air syaraban tahura (air suci lg mensucikan) yakni asal Nikmat.
2. Karena asal manusia nikmat ( bukan dari Tanah), maka pulangnya (kembalinya) adalah Rahmat. kenyataannya manusia kembali dg empat pintu. Yakni kembalinya dg cara syareat (mati buruk/bangkai/Tukang), tarekat (kurus kering), hakekat (gemuk kuning bercahaya/harum semerbak), Makrifat (hilang lenyap),
( dlm penjelasan tersendiri).
3. Tujuan manusia diciptakn tdk lain adalah MENGENAL. Dan Kita tak berhak mengaku-ngaku. Awwaluddin makrifatullah. Allah swt tdk langsung menyuruh sholat, dll kecuali disuruh mengenal dulu dg maksud jgn bertakliq buta. Wassalam Minhayuddin

asalamualaikum, salam hormat bang minhayyuddin, saya rasakan dari tulisan abang, sesuatu yang menyejukkan dan terasa di rasa saya. abang karena sudah mengetahui maka kita turun lagi inalilahi wainalilahi rojiun. kita kerjakan lagi yang menjadi syareat. salam kenal dan salam hormat.



Reply

        • Setiyo Purwanto says:

23/08/2010 at 5:06 pm

terimakasih share nya, memang syariat menjadi landasan kita untuk bermkarifat



Reply

  1. ali muhdhor says:

29/06/2009 at 9:35 pm

Mas aku salut deh,Panjenengan masih muda ilmune sudah setinggi itu,makrifat niku napa nikmate namung sesandingan kaliyan Gusti Allah,mboten kaleh makhluk.pangapunten kula nate mireng mekaten,namung krungu krungu mawon.



Reply

    • Setiyo Purwanto says:

30/06/2009 at 7:54 am

alhamdulillah, pasrah sumarah punika ingkang dados intinipun makrifat



Reply

  1. prast says:

01/07/2009 at 11:47 pm

assalamualaikaum wr wb


ustadz saya adalah seorang pemuda yg sebemlunya ikut kajian tarbiyah,tp kemdian saya bertemu seorang yg tahu soal MAKRIFAT kemudian saya kepingin belajar ilmu tersebut tapi saya kehilangan dia,pertanyaan saya apakah saya boleh belajar
pada Ustadz
.trimskasihsebelumnya.
waalaikumsalam wr wb

Reply

    • Setiyo Purwanto says:

02/07/2009 at 5:14 am

waalaikum salam, iya mas… sangat boleh karena ini adalah ilmu wajib, kita sama sama belajar



Reply

  1. Ibu Zaliha says:

02/07/2009 at 12:57 pm

Salam Pak,

Membicarakan tentang makrifat ini sememangnya sangat menarik, dan pemahaman seseorang itu berbeza-beza, bergantung kepada kefahamannya.

Tulisan daripada Pupun itu sememangnya menarik bagi saya.

saya mahu sharing istilah ini..

Di Alam Ahdat (Keesaan)..

Jika kamu adalah DIA……ini menunjuk kpd Rabb
Jika DIA adalah kamu…..ini menunjuk kpd Abd

Di alam Wahidiyat (ketunggalan)

Jika kamu adalah DIA, maka kamu bukanlah kamu, tetapi DIA adalah DIA.

Jika DIA adalah kamu, DIA bukanlah DIA, tetapi kamu adalah kamu.

sekian semoga bermanfaat…

Saya mahu ucapkan tahniah kepada Pak Setiyo, kerana blognya ramai pengunjung sama ada dari Indonesia atau di luar negara.

Jadi saya minta tulisan yang dalam bahasa daerah itu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, supaya boleh difahami oleh semua..

maaf ya pak..



Reply

  1. dodiguruh says:

07/07/2009 at 12:16 pm

Ass..untuk bermakrifat simple saja, serahkan segala sesuatu hanya pada Alloh dengan keyakinan dan keikhlasan yang tinggi, jangan pamrih dan mengharapkan apa-apa selain ridho Alloh.. cukup kerjakan apa yang diperintahkan-NYA dan tinggalkan apa yang dilarang-NYA..


mohon maaf atas kesalahan saya..

Reply

  1. yanto says:

11/07/2009 at 2:11 am

Salam kenal pak…

Kalau dari atas yang dibicarakan tentang bagaimana manusia mau mengenal dirinya sebagai manusia, mudah diucapkan susah dilakukan.
Karena sekarang ini banyak manusia yang mengenal dirinya sebagai pejabat,pengusaha dll.
Bahkan paling jeleknya lagi kalau dirinya dipanggil manusia malahan tersinggung, artinya sekarang mereka2 itu bukan manusia.
Apakah mungkin ada Alien yang berwajah manusia ?
Kita semua hidup tapi sedikit orang mau tahu dan mengkaji tentang hidup, bahkan hanya merasa hidup dan tak mau mengenal rasanya hidup.
Banyak yang pinter mengaji sedikit yang mau mengkaji….
Semua merasa punya nyawa sedikit orang yang yang mau mengenalnya. Apa bedanya dengan makluk lain yang punya nyawa dan tidak tahu tentang dirinya hanya nafsu dan kekuasaan yang dikedepankan…,
Hidup ada sebelum dan sesudah kita kenal tentang hidup.
Hidup tak kenal dosa dan pahala, hidup tak ada yang dilarang-larang, hidup merdeka dan merdeka yang benar-benar merdeka, suci yang benar benarnya suci.
Hidup Azali Abadi.

Nah… kita yang masih ketempatan hidup,dan bisa merasakan adanya hidup, bagimana hidup yang benar2 hidup bisa kita rasakan kita hayati.

Yakinilah bahwa hidup akan menuntun dan menunjukan jalan akan benda ataupun bentuknya yang ketempatan hidup.

Kehidupan bagian dari jalan hidup dalam sebuah system hidup.

Mengenal hidup akan membawa kita pada yang punya hidup . Siapa yang punya hidup… , ya HIDUP itu sendiri.

Jangan sampai kita dari hidup setelah remaja-tua-dan raga sudah tak sanggup ketempatan hidup, tidak kembali pada hidup lagi tapi malahan hidup dialam angan2 yang akan bisa menyesatkan kita karena tinggal angan2 yang jalan namun raga sudah rusak dan mungkin sudah jadi tanah . Yah bagaikan mimpi panjang yang tak berkesudahan……..dan tak akan bangun dan tidak ada yang membangunkan.

POKOKE SAMPURNANING ROGO URIP BALI MARANG MULANIRO, ORA ONO OPO-OPO


    • Nuwun…, maaf kalau kurang sependapat

03/02/2010 at 2:36 pm

“lebur aku di saat ini…”


“hilang aku di kala ramai”
“Sesat aku di kala terang”

Aku dan DIA….


Tidak dapat lagi dibezakan……:D
Aku kah DIA….?
DIA kah Aku….?

Aku hanya AKU


DIA tetao DIA

Dunia, aku rasa aku dikelilingi oleh DIA sepanjang masa…Aku rasa hanya diriku yang ganjil…


Seganjil Rahsia DIA…………duhai asirullah kasiahan banget deh loo.. kata Aku Hanya Aku..Dia tetap dia.. pendapat saya begini saj akayaknya panjenegan itu lagi mabook yaah…….. kalo asirulloh yah tetap asirulloh lah..dan kalo Allah Ya tetep Allah.. emang panjenengan paham dengan pengertian dan makana dari lebur,hilang,sesat yang panjenegan sendiri tulis… Nih ada arti ayat alquran….. kemudian dia memberinya bentuk (dengan perbandingan ukuran yang baik) dan meniupkan kedalamnya ruh (ciptaanya)ia jadikan kamu pendengaran,pengelihatan,dan (perasaan) hati…QS As Sajdah (sujud ) 32 : 9 dan kepada Allah tunduk dan bersujud segala yang di langit dan di bumi, dengan sukarela ataupun terpaksa,demikian juga bayang-bayang pagi dan malam QS. Ar Ra`d ( Guruh) 13:15…………… asriullah yang baik hati- hati dengan mengambil pemaknaan suatu tulisan dua ayat tersebut anda bisa cari di Alquran dan tapsirnya………… pengalaman saya seorang hamba itu tunduk dengan Allah dan bukan Allah untuk di jadikan perumpamaan dalam setiap suluk atau pelajaran makripat yang menukilkan per umpamaan tentang esensi Allah….Manusia selama masih hidup Oleh Allah di biarkan saja salah atau benar………Tidaklah mereka mengembara di muka bumi sehingga mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka mengerti,dan mempunyai telinga dan dengan itu mereka mendengar,? sungguh bukan matanya yang buta,tapi yang buta ialah hatinya,yang ada dalam rongga dadanya, QS Al Hajj ( Haji ) 24:46 ..Dan ingatlah ketika tuhan mu mengeluarkan dari bani Adam keturunanya dari sulbinya,dan menyuruh bersaksi kepada dirinya sendiri ( atas pertanyaan )`bukankah akau ini Tuhanmu? mereka menjawab Ya kami bersaksi QS Al Araaf (tempat yang tinggi ) 7:172 … semua yangbelajar Makripat jika berdasarkan Esensi nya sebenernya pengakuan tentang diri sendiri akan kekuasaan Allah secara mutlak, dan selama manusia masih di alam dunia gak bakal bisa menembus kekuasaan Allah apalagi cuma membauat sebuah kata-kata yang bersipat pengakuan diri…Pokoknya buat saya Allah itu gak bisa diungkap dialam dunia ini, melainkan kita manusia hanya menyaksi kan tanda-tanda betapa besarnya kekuasaan Allah untuk semesta Alam, dari ayat di atas itu terjadi sebelum manusia ada di dunia.. dan saya baca Alquran sampai 20 kali lebih gak ada tuh kalo Allah itu dapat dilihat di dunia ini,paling banter cape sendiri…Hai orang-orang yang beriman! bertawakallah kepada Allah.Hendaklah setiap orang memperhatikan perbuatan apa yang telah di lakukan,sebagai persediaan untuk hari esok.Bertawakalah kepada Allah. Sungguh,Allah tau benar yang kamu lakukan. QS Al Hasyr ( Pengusiran)59:18. jadi tolong yah kalo tulisan panjenengan itu takutnya melenceng dari relnya awas lho panjenegan diminta pertangung jawabanya kelak sama Allah baru tau..!!!!!!

makrifat puncak dari segalanya..


Salammualaikum

Sekarang saya mencari buku Mengenal Tuhan yang ditulis oleh Bey Ariffin
kat Malaysia di Johor Bahru susah nak carik…tak ada stop

Ayahku suruh baca buku tue sebab ada sesuatu yang ayahku nak beri pada aku…


ada kah sesiapa di sini yang tahu mana nak dapatkan buku Mengenal Tuhan Siri 1 dan 2 itu…
aku nak beli, nak baca juga dan nak tambah pengalaman…..
Guru Mursyid….Guru Mursyid adalah diri kita sendiri

Yahoo….bulan yang penuh dengan misteri dan rahsia dah habis..alhamdulillah….


lega aku, rasa lapang dan tenang sekali…tak seperti dalam bulan ramadhan….banyak perkara yang pelik pelik aku jumpa….banyak hijab terbuka…huhuhu kadang kadang nak pelik org keliling aku menilai aku…
lantak dengan mereka la….
tapi aku simpati pada mereka yang mencari malam rahsia itu….
tapi nak buat mcm mana, bukan aku yang jadi kunci malam rahsia tue….wakakaka…….tapi aku rasa banyak lagi manusia “sirullah” yang akan lahir di akhir zaman nie
Banyak kekasih kekasih-Nya akan muncul dalam senyap……
huhu, DIA kirim salam, DIA kata satu masa nanti dari Nusantara akan menjelma pejuang pejuang islam yang sejati…
Nusantara..Malaysia, Indonesia Brunei dan sekitarnya…
huhu…tapi sayang sekali,sudah cukup kuat kah kita dalam menghadapi dunia ini…

Kamu semua yang melayari blog ini pastinya mencari makna hakikat dan makrifat…


huhu, sabar semua…jalan terang cuma tak bersuluh….suluh dengan iman , tanya hati lihat hati…….
hanya DIA yang memperkenalkan diriNYa
Jika DIA tidak memperkenalkan diriNya, buat la apa apa pun tak dapat mengenali DIA………
Aku rindu tulisan capunk dan lelain tue…..
aku dapat lihat pelbagai jenis pendapat….dan juga pelbagai teori ketuhanan….
Rahsia Rahsia Tuhan, jika dikumpulkan dari setiap manusia barulah cukup untuk menghampiriNya dan duduk di luar tudung hijabNya…
HijabNya yang terbesar umpama Nur Matahari…..
Dan Hijab yang utama adalah Diri Sendiri

Diri adalah Rahsia Allah


Diri adalah kenyataan Ilmu Allah
Diri adalah sifat Allah
Diri adalah af’al Allah
Diri adalah tamsilan Allah
Diri adalah pinjaman…
Diri sendiri adalah Yang Hakiki….
Namun rahsia tetap rahsia….kecuali bagi mereka yang memahami Rahsia Ini…

Salammualaikum semua….kiranya jika aku “tertidur” atau “nakal” sila kejutkan aku…kawan kawan ku semua, teman teman ku semua….


zzzzz….dah pagi buta aku masih kat cyber cafe lagi……huhuh
aku sebenarnya tunggu org yang minta email aku hubungi aku je….
boleh jumpa…
jumpa dengan mereka yang pernah aku berjanji untuk jumpa di satu “tempat” di suatu “waktu” ketika “dahulu” huhu
dahulu ke akan datang…?
huhu konpius….
tapi aku suka baca apa yang org tulis kat sini…
best tue….
tapi kira okay la…
aku pun dan nak gerak dah nie…
salam tengah malam….
aku rasa malam nie malam yang indah…
hanya aku dan kekasih aku je di bawah langit…
aku hisap rokok sebatang sambil merenung diri…
semakin dekat ku rasa kekasih di hati aku…..
huhuh….
aku pun tak tahu sampai bila nak jadi mcm orang gila….
ya aku gila, aku gila menyintai yang tak sepatutnya aku jatuh cinta…
aku bukan bercinta dengan manusia…tapi aku bercinta dengan DIA
Tapi kadanag kadang perlukan manusia untuk berbual….
Oh tuhan, rupanya aku perlukan isteri…
huhuhu
mcm mana nak belajar menyintai wanita…?
itu aku paling bodoh…..
wanita mampu ke memahami aku…
aku tak pandai mengaji Al-quran
aku tak rajin solat….
namun aku tak tipu diri aku sendiri…
bahawa aku tetap manusia yang memerlukan cinta dari manusia……huhuuh
walaupun aku sudah mendapat cintaNya namun aku tetap rasa kesepian…
huhuhuh
betul apa yang dikatakan tentang fitrah insan dan fitrah lelaki…
akhirnya terbukti segalanya Aku Sayang…
Segalanya Aku Cinta
Segalanya Aku Cita

Huhuhu
1.Oktober 2009


Jam 3.55 pagi waktu Malaysia

Reply

Asalam mualai kum ya. hamba allah. allah ingin menyampaikan pesan melalui tangan adam. sebenarnya tidak ada orang makrifat selagi dia masih ada hubunganya dgn duniawi. intinya hidup karena orang hidup tidak akan pernah bisa yang namanya menghilang kan semua hawa nafsu yang telah diberikan kepadamu. tapi kita sebagai manusia dapat menahan agar hawa nafsu yang telah diberikan pada diri kita dapat ditekan sekecil mungkin. orang marifat itu apa??? intinya kita sebagai manusia harus dapat mematikan semua hawa nafsu kita sebagai manusia.apa bisa?


kalau saya berani mengatakan muhamad tidak lah bermakrifat selagi dia masih hidup karena muahad masih membutuhkan sex,makan,berobat,marah,dll apa itu yang dikatakan marifat??? jawabanya tidak. orang marifat itu orang yang sudah dapat melupakan semua kegiatanya selama didunia.yaitu mangkat,muleh,pulang ke rahmatulloh.kembali yang kezatnya. kalu manusia masih belum mangkat dan memberi asumsi bahwa mereka telah melihat allah.atau seakan.akan melihat allah karena kekusuanya.itu salah besar karna apa? itu salah satu penyebab sirik hati.sirik yang tidak disadarkan telah dilakukanya. hati-hati

Bismillahirrohmanirrohim…



3. Ma’rifat Terhadap Eksistensi Asma Alloh (Mengenal Nama-Nama Alloh).
Lafadz Alloh adalah merupakan nama Tuhan Sang Pencipta, Pemilik, Penggenggam, Pemelihara, Pengurus, Pengatur, Pengendali dan Penguasa Alam semesta; langit dan bumi beserta seluruh isinya. Tidak ada Tuhan kecuali Alloh dan diluar Alloh namanya bukan Tuhan, tapi makhluk hasil ciptaan Tuhan. Dan seluruh Kitab Suci yang telah diwahyukan kepada Para Rosul-Nya, menerangkan bahwa nama Tuhan itu ialah Alloh Qs 13:16. Alloh ialah satu-satunya Raja yang hak di abdi, dipuja, diagungkan, disanjung, dijadikan kekasih dan yang hak dijadikan idola oleh setiap makhluk yang ada di langit dan di bumi ini. Adapun untuk nama-nama lain dari Alloh yang ada dalam Asma’ul Husna, maka menunjukkan pula keberadaan sifat yang melekat pada Dzat Alloh dan merupakan kata berita yang menerangkan tentang keberadaan Sifat-Sifat Alloh.
2. Ar-Rohman (Maha Pengasih) Qs 2:163 / 13:30 / 20:5,109 / 50:33 / 78:38 .
3. Ar-Rohim (Maha Penyayang) Qs 1:3 / 4:64 / 27:30 / 34:2.
4. Al-Malik (Maha Merajai) Qs 3:26 / 59:23.
5. Al-Quddus (Maha Berih dari Noda dan Cacat) Qs 59:23 / 62:1.
6. As-Salam (Maha Penyelamat) Qs 59:23.
7. Al-Mu’min (Maha Pemelihara Keamanan) Qs 59:23.
8. Al-Muhaimin (Maha Penjaga) Qs 5:48 / 59:23.
9. Al-Aziz (Maha Perkasa) Qs 3:4 / 11:66 / 27:9 / 38:66 / 54:42 / 59:23.
10. Al-Jabbar (Maha Agung) Qs 59:23 .
11. Al-Mutakabbir (Maha Megah / Maha Angkuh) Qs 59:23.
12. Al-Kholiq (Maha Pencipta) Qs 6:102 / 15:28 / 40:62.
13. Al-Bari (Maha Pembuat) Qs 2:54 / 59:23.
14. Al-Mushowwir (Maha Pembentuk) Qs 3:6 / 40:64 / 59:24
15. Al-Ghoffar (Maha Pengampun) Qs 38:66 / 39:5 / 71:10.
16. Al-Qohhar (Maha Pemaksa) Qs 13:16 / 38:65 / 39:4.
17. Al-Wahhab (Maha Pemberi) Qs 3:8 / 38:9.
18. Al-Rozzak (Maha Pemberi Rizki) Qs 51:58.
19. Al-Fattah (Maha Membukakan) Qs 34:26.
20. Al-‘Alim (Maha Mengetahui) Qs 2:181,247 / 3:35 / 6:13.
21. Al-Qobidl (Maha Menggenggam dan Menahan) Qs 2:245.
22. Al-Basit (Maha Meluaskan / Melepaskan) Qs 17:30.
23. Al-Khofid (Maha Menjatuhkan / Merendahkan) Qs 56:23.
24. Ar-Rofi (Maha Mengangkat) Qs 2:253 / 3:55 / 58:11.
25. Al-Mu’iz (Maha Memberi Kemuliaan) Qs 3:26.
26. Al-Mudzil (Maha Memberi Kehinaan) Qs 3:26.
27. As-Sami’ (Maha Mendengar) Qs 2:181 / 6:13 / 17:1 / 40:20,56.
28. Al-Bashir (Maha Melihat) Qs 4:58 / 17:71 / 40:20,56 / 67:59.
29. Al-Hakam (Maha Penetap Hukum) Qs 5:58 / 6:114 / 10:109 / 12:40 / 13:41.
30. Al-‘Adlu (Maha Adil).
31. Al-Latif (Maha Halus / Lembut) Qs 6:103 / 12:100 / 67:14.
32. Al-Khobir (Maha Waspada) Qs 6:18,103 / 34:1 / 59:18 / 100:1.
33. Al-Halim (Maha Penghiba / Penyantun) Qs 9:114 / 17:44 / 64:17.
34. Al-‘Azhim (Maha Agung) Qs 3:74 / 56:96 / 69:52.
35. Al-Ghofur (Maha Kaya) Qs 2:235 / 34:2 / 48:14 / 64:14.
36. Asy-Syakur (Maha Pembalas) Qs 35:30 / 64:17.
37. Al-‘Aliy (Maha Tinggi) Qs 2:255 / 4:34 / 22:62 / 40:12.
38. Al-Kabir (Maha Besar) Qs 13:9 / 22:62 / 40:12.
39. Al-Hafizh (Maha Pemelihara) Qs 11:57 / 12:64 / 42:6 / 50:52.
40. Al-Mukit (Maha Memberi Kecukupan).
41. Al-Hasib (Maha Penghitung) Qs 4:6 / 6:62.
42. Al-Jalil (Maha Luhur) Qs 55:27.
43. Al-Karim (Maha Pemurah) Qs 27:40.
44. Ar-Roqib (Maha Peneliti / Mengawasi) Qs 4:1 / 33:52.
45. Al-Mujid (Maha Mengabulkan) Qs 2:186 / 11:61 / 37:35.
46. Al-Wasi (Maha Luas) Qs 2:247 / 3:73 / 24:32.
47. Al-Hakim (Maha Bijaksana) Qs 6:83 / 11:1 / 95:8 / 27:9 / 34:1 / 39:1.
48. Al-Wadud (Maha Mengasihi) Qs 11:90 / 85:14.
49. Al-Majid (Maha Mulia) Qs 11:73 / 85:15.
50. Al-Ba’its (Maha Membangkitkan) Qs 2:56 / 16:84 / 16:89.
51. Asy-Syahid (Maha Menyaksikan) Qs 33:55 / 34:47.
52. Al-Haq (Maha Benar) Qs 22:62 / 31:30.
53. Al-Wakil (Maha Memelihara Penyerahan) Qs 4:81 / 17:65.
54. Al-Qowiy (Maha Kuat) Qs 8:52 / 11:66 / 57:25.
55. Al-Mathin (Maha Kokoh) Qs 7:183 / 51:58 / 68:45.
56. Al-Waliy (Maha Melindungi) Qs 4:45 / 42:28 / 33:17.
57. Al-Hamid (Maha Terpuji) Qs 11:73 / 14:1 / 42:28.
58. Al-Muhshi (Maha Menghitung / Menghisab) Qs 19:94 / 72:28.
59. Al-Mubdi (Maha Memulai) Qs 33:37 / 85:13.
60. Al-Mu’id (Maha Mengulangi) Qs 85:13.
61. Al-Muhyi (Maha Menghidupkan) Qs 30:50 / 44:8.
62. Al-Mumit (Maha Mematikan) Qs 44:8.
63. Al-Hayyu (Maha Hidup) Qs 2:255 / 3:2 / 40:65.
64. Al-Qoyyum (Maha Berdiri Sendiri) Qs 2:255 / 3:2 / 20:111.
65. Al-Wajid (Maha Kaya) Qs 93:6-8.
66. Al-Majid (Maha Mulia) Qs 85:15.
67. Al-Wahid (Maha Esa) Qs 13:16 / 21:108 / 38:65.
68. Ash-Shomad (Maha Dibutuhkan) Qs 112:2.
69. Al-Qodir (Maha Kuasa / Maha Berdaulat) Qs 30:50,54 / 6:65 / 10:65.
70. Al-Muqtadir (Maha Menentukan) Qs 18:45.
71. Al-Muqoddim (Maha Mendahulukan) 15:24.
72. Al-Mu’akhir (Maha Mengakhirkan) Qs 15:24 / 11:104.
73. Al-Awwal (Maha Pertama) Qs 57:3.
74. Al-Akhir (Maha Akhir) Qs 57:3.
75. Adz-Dzohir (Maha Nyata) Qs 57:3.
76. Al-Bathin (Maha Tersembunyi) Qs 57:3.
77. Al-Wali (Maha Menguasai / Memimpin) Qs 13:11 / 12:101.
78. Al-Muta’ali (Maha Suci) 13:9.
79. Al-Barri (Maha Dermawan) Qs 52:28.
80. At-Tawwab (Maha Penerima Taubat) Qs 2:54 9:104 / 110:16.
81. Al-Muntaqim (Maha Menyengsarakan) 39:37 / 43:41 / 44:16.
82. Al-‘Afuw (Maha Pemaaf) Qs 4:43,99 / 22:60.
83. Ar-Rouf (Maha Mensejahterakan) Qs 2:207 / 9:117 / 59:10.
84. Al-Malikul Mulk (Maha Menguasai Kerajaan / Pemerintahan) Qs 3:26.
85. Dzul Zalali Wal Ikrom (Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan) Qs 55:27.
86. Al-Muqsith (Maha Mengadili) Qs 3:18.
87. Al-Jami’ (Maha Mengumpulkan) Qs 3:9 / 4:172 / 42:29.
88. Al-Ghoniy (Maha Kaya) Qs 4:131 / 6:133 / 22:64.
89. Al-Mughni (Maha Memberi Kekayaan).
90. Al-Mani’ (Maha Pembela).
91. Ad-Adoru (Maha Mencelakakan) Qs 48:11.
92. An-Nafi’ (Maha Memberi Kesenangan) Qs 48:11.
93. An-Nur (Maha Bercahaya) Qs 39:22.
94. Al-Hadi (Maha Pembimbing) Qs 39:23.
95. Al-Badi (Maha Pembaharu) Qs 2:117.
96. Al-Baqi (Maha Kekal) Qs 55:27.
97. Al-Warits (Maha Pewaris) Qs 15:23 / 21:89.
98. Ar-Rosyid (Maha Cerdik / Maha Pandai) Qs 18:10 / 18:17.
99. As-Shobur (Maha Penyabar) Qs 7:153.

Kesimpulan: TIDAK ada sesuatupun yang memiliki titik sama dengan keberadaan Nama-Nama Alloh dengan seluruh keempurnaan-Nya.

Bagian Ke-4
4. Ma’rifat Eksistensi Af’al Alloh (Mengenal Pekerjaan Alloh).
Segala sesuatu yang ada dan terjadi di langit maupun di planet bumi ini adalah merupakan buah karya /hasilkerja Alloh SWT.

Wujud Af’al Alloh ada 2, yaitu;


(1) Af’al Alloh Taqwin / Af’al Alloh Mudthor.
Yaitu pekerjaan Alloh yang tidak melibatkan upaya makhluk, seperti Alloh menciptakan, memelihara dan mengendalikan langit, bintang, matahari, bulan dan bumi. Atau Alloh menciptakan, memelihara dan mengendalikan ruh, jantung, darah, pernafasan dan alat pencernaan yang ada pada binatang dan manusia.

(2) Af’al Alloh tasyri / Af’al Alloh Mukhtar.


Yaitu pekerjaan Alloh yang secara kasad mata kita ada ikutserta dan upaya makhluk, seperti Alloh menciptakan bangunan, rumah, kendaraan, jalan, pakaian, alat tulis dan lain-lain.

Perkara yang mendukung terwujudnya Af’al Alloh Tasyri atau Af’al Alloh Mukhtar:


(a) Adanya Dzat Alloh Yang Berkuasa untuk menciptakan, menggenggam, memelihara dan mengendalikan alam semesta beserta seluruh isinya.
(b) Adanya sumber daya manusia yang telah diciptakan, dipelihara dan dikendalikan tiap organ tubuhnya supaya berfungsi sesuai dengan kehendak dan tujuan Alloh.
(c) Adanya sumber bahan (sumber daya alam) yang telah disediakan oleh Alloh.
(d) Adanya ide dan ilmu pengetahuan hasil ciptaan Alloh yang kemudian disimpan pada memory akal manusia yang selanjutnya dipelihara dan difungsikan sesuai dengan kehendak-Nya.
(e) Adanya unsur-unsur lain yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia seperti; oksigen, air, makanan, cahaya, gaya grafitasi, suhu, matahari, tumbuhan, daging hewan, ikan (flora dan fauna), dan lain sebagainya yang keseluruhannya itu disediakan dan dikendalikan penuh oleh Alloh SWT.

Fungsi dan kedudukan Alloh adalah sebagai fa’il (subjek), yakni; yang mengadakan, yang mengerjakan, yang mengendalikan dan yang akan mentiadakan seluruh makhluk. Itulah wujud af’al Alloh. Sedangkan fungsi dan kedudukan makhluk adalah hanyalah sebagai maf’ul (objek), yakni yang diadakan, yang diciptakan, yang dihidupkan, yang dimampukan, yang dikuasakan, yang dipelihara, yang digerakkan dan yang dikendalikan sepenuhnya oleh Alloh Sang Pemilik dan Penguasa langit dan bumi beserta seluruh isinya Qs 10:3,55 / 19:65 / 20:6.

Kesimpulan;Tidak ada sesuatupun yang mampu untuk menghasilkan atsar kerja atau hasil kerja (af’al) kecuali hanya Alloh saja. Dan tidak ada sesuatupun yang setara, sebanding, serupa atau semisal dengan hasil pekerjaan Alloh (af’al Alloh).

Bersambung ke Bagian 5


Assalamualaikum

“ilmu hakekat tampa ilmu syariat adalah sesat”
Kalo yang belajar ilmu haqekat itu orang Non muslim pasti sesat karena tdk tahu ilmu syareat.

Maaf mas benny bukannya saya menggurui, kita urut lagi dimulai dari 1.Syariat, 2. Tareqat, 3. Haqekat, 4. Marifat

kita ambil contoh gampang saja biar tidak pusing. diibaratkan Syareat adalah SD, Tareqat adalah SMP , Haqekat adalah SMA, Ma’rifat adalah PT.
Apakah mungkin kita bisa masuk SMP tanpa pernah belajar di SD (tanpa ijazah SD) dst ? Apakah di SMP pelajaran SD seperti berhitung, membaca sudah tidak dipakai lagi ?
yang belajar tareqat menjadi sesat itu bukan karena ilmunya mas tapi gurunya atau sama sekali tanpa guru jadi seperti kuda yang lepas kendali lari semaunya

“bayak ahli tassawuf menjadi ahli bid’ah”…,


Para wali rata rata ahli tassawuf, kalo begitu para waliyullah banyak yang ahli bid’ah dong?
islam bisa berkembang di negeri ini diantaranya adalah jasa para wali, menyebar dan menyebar hingga sampai kepada kita. jadi kita juga banyak melakukan bidn’ah ya mas benny

Ilmu tareqat bukanlah sesuatu yang menakutkan seperti yang mas benny dan saya pikirkan, hanya ilmu kita belum nyampai ke sana


Saudara2 kita dari berbagai alairan tareqat telah ngasih komentarnya , walaupun ringkas tapi cukup memberikan gambaran. Walau berbeda perjalanan dan tatacaranya intinya sama yaitu untuk ma’rifat

Jadi jangan takut dengan ilmu tareqat dan jangan dengan mudah menngatakan bid’ah

Biasanya mas hartono yang paling kritis, silakan kang mas kasi komentar.

Dan terima kasih untuk Mas Setiyo

audaraku… benar dan salah timbul karena adanya perbandingan, benar dan salah itu sendiri tidaklah mutlak.
Kebenaran yang hakiki hanya dari Allah semata.

Kita menyadari bahwa maqom setiap orang berbeda2 ada yang

– Syariat tul syariat
– Syariat tul tareqat
– Syariat tul haqekat
– Syariat tul ma’rifat

– Tareqat tul syariat


– Tareqat tul tareqat
– Tareqat tul haqekat
– Tareqat tul ma’rifat

– Haqekat tul syariat


– Haqekat tul tareqat
– Haqekat tul haqekat
– Haqekat tul ma’rifat

– Ma’rifat tul syariat


– Ma’rifat tul tareqat
– Ma’rifat tul haqekat
– Ma’rifat tul ma’rifat (maqom Waliyullah)

Kita harus ingat bahwa dalam pelajaran


– Syariat intinya harus berserah diri pd Allah.
– Tareqat intinya harus menyayangi dan
mengasihi.
– Haqekat kita jangan merasa aneh.
– Ma’rifat kita jangan mencela, membenci

Dari 16 maqom tadi sudah pasti berbeda.


Kita tidak bisa memaksakan bahwa pendapat ” saya lah yang paling benar”,
Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar,

Kita bantu yang memerlukan Ilmu tareqat.


Kita bisa bertanya kalo belum tahu.
Mohon jangan main counter, Blog ini disediakan mas Setiyo Purwanto untuk kita bisa sharing.

Sudah ada di maqom mana kita ini ?

mudah2an Blog ini menjadi suatu amal jariah bagi Mas Setiyo Purwanto… Amin

Reply


    • Setiyo Purwanto says:

25/03/2010 at 7:49 pm

terimakasih masukkannya Eyang, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari sesama kita, salam

Yth. Saudara hamba yang muslim hati-hatilah dengan ilmu itu sendiri karena ilmu itu akan berbantah-batahan dan saling mencari kebenaran dan mencari jati diri melalui manusia, maka tinggal manusia-nya bisa tidak mengunakan dan memanfaatkan ilmu itu, jika boleh saya katakan bahwa yang disebut ma’rifat itu adalah justu ilmu yang pertama di turunkan Allah kepada setiap manusia, jadi semua muslim sebenarnya telah diberi ilmu ma’rifat, buktinya adalah adanya rukun Islam itu juga agar supaya Allah di kenal oleh hambanya, rukun iman juga agar Allah juga di yakini mengenal Dia, semua ilmu jika kita fahami adalah berkumpul dan berhimpun menuju Ma’rifatulah, oleh karena itu berhentilah untuk berbantahan tentang ilmu jika tidak ingin Allah melaknat manusia itu yang mempertuhankan ilmu, yang menggap ilmu itu yang baik dan benar, ilmu itu yang paling canggih dan martabat !!!!.

pesan hamba jadilah manusia atau hamba Allah yang berserah diri total kepadaNya, jadilah manusia yang paling tidak punya ilmu di hadapan Allah, maka akan di rahmati, akan di ridhai dan akan diselamatkan dari berbantah-batahan.

pesan hamba jadilah hamba yang pandaikan Allah karena tidak berilmu, jadilah manusia yang di lindungi Allah karena selalu menjadi hamba yang lembah tanpa daya di hadapan-Nya.

Cukuplah dengan Petunjuk Wahyu dan Tununan Akhklak Rasulullah, di jalankan dan di praktekan oleh masing-masing diri sebatas kemampuan yang dikehendaki Allah, tidak ngotot dan memaksakan diri. ingat hamba atau manusia ini bisa ngomong sana-sani juga karena Allah, bisa ngomong ilmu ini ilmu itu juga karena Allah, bisa menyebut ini dan itu juga karena Allah.

pesan hamba sudahlah seluruh umat islam dan sudaraku yang paling utama adalah perhatikan dirinya sendiri apakah kita di beri ilmu oleh Allah? apakah kita dikenalkan kepada Allah? apakah kita disayang oleh Allah? apakan kita di juga di angkat derajat kita oleh Allah? dan yang terpenting adalah apakah kita dapat menangkap petunjuk dan larangan yang Allah sampaikan lewat melalui bahasa-bahasa wahyu dalam hati kita masing-masing, saat ini pun kita bisa bertanya, dan kereksi diri kita sendiri tidak berlu membandingkan kepada siapapun tentang ilmu, tetang iman kita, tentang kehebatan kita, tetang ma’rifat kita? ingat sekarangpun kita semua tetap dalam penglihatan Allah dalam Pengawasan Allah, jadi lebih baik kita memohon kepada Allah apa yang kita inginkan kepada-Nya. tidak sombong tidak sok tau, tidak sok berilmu. banggalah menjadi hamba yang lemah lembut di hadapan Allah maka kita semua akan di perkenankan untuk mengenalnya, dan meyakininya, bahwa Dia Maha dari segalah yang Maha di alam semesta ini dst.

Insya Allah dapat menampah kasanah buat kita semua Amin


Wass

Cinta ini adalah cintamu


Aku ini adalah dirimu
Jiwa ini adalah jiwamu

Rindu ini adalah rindumu


Darah ini adalah darahmu

Reff :
Tak ada yang lain selain dirimu


Yang selalu ku puja
Ku sebut namamu
Disetiap hembusan nafasku
Kusebut namamu
Kusebut namamu…

Dengan tanganmu aku menyentuh


Dengan kakimu aku berjalan
Dengan matamu aku memandang
Dengan telingamu aku mendengar
Dengan lidahmu aku bicara
Assallamualaikum wr……wb……
Janagan terlau menbahas cara mencapai ( jalan mencapai ) MAKHRIFAT ,karena tiap
tiap HAMBA yang diistimewakan ALLAH,akan dibimbing nya dgn bermacam cara dan tak perlu saya uraikan disini jln tsb karena anda semuasudah paham.
Sebab,saya punya 5 macam kitab tulisan tangan dari para AULIA dan AMBIA ( dari daerah saya sendiri MINANG KABAU , KALIMANTAN , MALAYSIA ,pada hakikatnya untuk mencapai MAKHRIFAT dalam semua buku TAREQAT tsb hampir sama.
Jalan darimana pun yg anda anda tempuh terserah,yang terpenting pada akir nya ,bisa kembali menemukan PERSAKSIAN DIALAM ARWAH YANG TERLUPAKAN DAHULU.
Sedikit saya sampaikan,diawal memulai pengajian TAREKAT ,pahamilah dan betul kan dahulu SAHADAT MU ,karena dari sana akan bisa terus meningkat naik peringkat NAFSU mu,
Karena MAKHRIFAT tsb bkn datang dgn sendiri nya ,melainkan sebagai imbalan dari kegigihan kita untuk menggali
Pengalaman yang saya alami ( mungkin juga bisa berikan masukan pada saya ,kalau ada diantara teman yg tahu tentang apa adanya yg saya alami tsb )
Pengalaman saya tsb adalah :
PADA SUATU SAAT SETELAH SAYA ZIKIR DI MULAI JAM 10 MALAM SAMPAI MASUK WAKTU SUBUH ESOK HARI NYA,DIAKIR ZIKIR SAYA MELIHAT TUBUH YANG BAGAIKAN KACA TRANSPARAN DUDUK DIDEPAN SAYA YANG SAMA PERSIS DENGAN BENTUK RAGA SAYA,CUMA DIA NYA SEPERTI KACA BENING ATAU AIR YANG JERNIH DAN TERSENYUM DAN MENGULURKAN TANGAN MEYALAMI SAYA.
Karena saya yg bodoh tdk mrngetahui itu peristiwa apa,pada forum ini mohon pencerahan dari rekan sekalian atas yg saya alami tsb.
Sesungguhnya muara dari MAKRIFAT adalah cara kita nanti saat sakratul maut mengantarkan diri rahasia kita kepada yg punya rahasia ,lain tidak ( BAGAIMANA SEBAIK BAIK CARA BERPULANG KERAHMATHULLAH ) ITU

OPINIKU : kalau mmg dgn Ilmu Makrifat itu seorg hamba bisa menjadi dekat Kpd Allah SWT, mengapa sulit dan tdk bisa, tdk boleh atau tabu utk dipelajari, sedangkan tujuan kita adalah agar ruh/ jiwa kita kembali kesisiNYA, utk bisa spt itu kita hrs dekat dgnNYA, utk dekat kita hrs makrifatullah, sedangkan syariat dan tarekat adalah teknis, hasilnya Makrifat, … jadi yg mungkin bila ada yg tahu disini adalah wajib menjelaskannya, agar kita semua sahabat Islam kita tdk kesasar, intinya makrifat adalah bhw kita sbg HAMBA adalah harus tahu alamat sesembahan kitan, alamatnya adalah Definis Tuhan Gusti Allah SWT itu, apa definisinya, misalnya kita menyembah tuhannya Islam, tuhan yg mana : Tuhan Allah SWT, yg ada tapi tdk berwujud, mengapa tdk berwujud : krn Yang Maha Kuasa dan Maha Raja Dirajan dan Maha Tidak Terhingga yg mempunyai sifat Asmaul Husna, jadi bagaimana caranya kita menyembahnya sealain dgn teknis syariat dan tarekat itu : proyeksi menyambahnya kpd apakah konsentrasi kpd bunyi ayat2 sholatnya, Ka’bah atau tulisan ayat2 solatnya atau konsentrasi kpd yg tdk ada/ tdk wujud/ ketiadaan, plis koreksi my komen trims …



Yüklə 5,93 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   79   80   81   82   83   84   85   86   ...   92




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin