PERTANYAAN-PERTANYAAN JAMAAH RAW
1.1. Apakah jika sudah masuk jamaah RAW dan menjadi kholifah RAW, dan mengamalkannya dapat jaminan selamat dunia akerat atau masuk Surga ?
Jawabannya :
Tidak ada jaminan, kecuali Bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada Jamaah RAW. – ( Hal Ini menjadi Rahasia ALLAH SWT – Surga Milik ALLAH SWT, terserah ALLAH SWT mau memberikan ke siapa saja dari hambaNya, RAW hanya membekali ilmu untuk beribadah sampai Martabat pujian kepada ALLAH SWT , “Puji QODIM Bagi QODIM hingga Bago kekal selamanya, Se-maha Suci tasbisnya ALLAH SWT terhadap dirinya sendiri, dengan Cara Berjamaah atau Berwakil kepadaNya )
Dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw. telah bersabda: “Amal saleh seseorang di antara kamu sekali-kali tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula engkau?” Rasulullah menjawab, “Tidak pula aku kecuali bila “Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepadaku.” (Riwayat Muslim; kitab Shahih Muslim, Juz II, halaman 528)
-
2. Bagaimana caranya untuk berwakil atau berjamaah kepada ALLAH SWT, sampai Martabat pujian kepada ALLAH SWT , “Puji QODIM Bagi QODIM hingga Bago kekal selamanya, Se-maha Suci tasbisnya ALLAH SWT terhadap dirinya Sendiri ?
Jawabannya :
Dalam diri manusia ada segumpal darah, jika darah itu baik, maka baik semua amalnya, jika buruk maka buruk semua amalnya, itu adalah hati, di dalam hati adalah tempatnya niat, sehingga
“Innamal A’malu Binniat Wa Innama Likullimriin Ma Nawa”
Artinya : Sesungguhnya Segala Perbuatan Itu Disertai Dengan Niat dan Segala Perkara itu Tergantung apa yang diniatkan.
Dan hubungan dengan niat maka selanjutnya kita sebagai hamba yang dhoif, berniat untuk memujinya dengan ; “Niat berjamaah ALLAH SWT atau berwakil kepadaNya”, untuk memuji diriNya pula. KITA TAHU BAHWA DIA ALLAH SWT, telah memuji diriNya sebelum alam ini ada. Dengan pujian “Puji QODIM Bagi QODIM hingga Bago kekal selamanya, Se-maha Suci Tasbisnya ALLAH SWT terhadap dirinya ALLAH SWT”.
-
3. Apa dalil atau dasar pensucian dan penyempurnaan ALLAH SWT ?
Jawabannya :
Al-Baqoroh (260) yang memberikan penjelasan rinci tentang kekuasaan Allah.
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Dan
“Di Sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya, didalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, dari wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukan para Nabi ataupun Syuhada. Para Nabi dan Syuhada iri kepada mereka, ( para nabi dan syuhada’ itu berharap sekiranya seperti mereka, ) Ketika ditanya para sahabat, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah” (HR Tirmidzi)
-
4. Apa dalil kita berhak minta di sisi ALLAH SWT ?
Jawabannya :
“Qosamtu Ash-sholat bainii wa bainaa abdii nishfaini wa lii ‘abdi maa saala” yang artinya aku membagi sholat antara hakku dan hambaku untuk-Ku separuh dan separuhnya lagi untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia pinta.( HR. Muslim )
-
5. Apa keistimewaan permintaan RAW di banding dengan Permintaan Para Nabi dan Para Waliyullah atau hamba ALLAH lainnya ?
Jawabannya :
Istimewanya di lihat dari isi permohonannya ;
-
a. Hamba ALLAH lainnya ; 1. meminta Surga, 2. Meminta Di jauhkan dari AzabNya, 3. Meminta Berjumpa kepada ALLAH SWT ?
-
b. Para Waliyullah ; 1. Meminta Ridlo ALLAH SWT 2. Safaat buat Murid-muridnya, 3. Berjumpa ALLAH SWT di dunia dan akerat, lewat Isro-Mikroj Melalui Solat 5 waktu dalam Zauqnya.
-
c. Para Nabi ; 1. Sulaeman AS – Meminta istana kerajaan paling megah tiada bandingannya di dunia, 2. Nabi Zakaria – Meminta keturunan 3. Nabi Ibrahim – Menjaga Baitullah beserta keturuannya. 4. Baginda Nabi Muhammad SAW – Meminta Senantiasa bersama ALLAH SWT, kapanpun dan dimanapun dalam PerlindunganNya, PenjagaanNya, BimbinganNya, Mengelola Alam Semesta dan Mensafaati semua Umatnya bersama ALLAH SWT, dan Memuji ALLAH SWT bersama ALLAH SWT, sejak Qodim hingga Baqo kekal selamanya.
-
d. RAW ; Sama Seperti Sebagaimana Permintaan Baginda Rosulullah SAW ; di bagi 2 – a. Untuk HAK ALLAH SWT : di Puji dengan Pujian hingga Martabat Paling Sempurna, “Memuji ALLAH SWT berjamaah dan berwakil bersama ALLAH SWT, sejak Qodim hingga Baqo kekal selamanya, dengan Se-Maha Suci Tasbih-Nya dan Se-Sempurna Tasbih-Nya, Se-Agung Dzat-Nya. b. Untuk Hak Makluk ALLAH : Di Sucikan sampai Martabat hanya ALLAH SWT yang tahu saking sucinya dan saking mulianya kedudukannya di sisi ALLAH SWT dan di hadapan seluruh Makluk-Nya. Yaitu di Sucikan dengan Maha Suci-Nya, Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD. ( Suci Sempurna Menjadi Makluk Emas atau Makluk Nur di sisi ALLAH SWT )
-
6. Bagimana contoh doa Permintaan Munajat RAW ?
Jawabannya :
Ya ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Baginda Rosulullah SAW” dan Sempurnakan Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan Maha Suci-Nya Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
Ya ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Kedua Orang Tuaku” dan sempurnakan Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan Maha Suci-Nya Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
Ya ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Muassis RAW” dan sempurnakan Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan Maha Suci-Nya Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
Ya ALLAH, Sucikan dan Sempurnakan “Semua Para Nabi, Para Waliyullah, Semua Alim Ulama Akerat” dan sempurnakan Martabak kedudukannya di sisiMU, dengan Maha Suci-Nya Dzat ALLAH, NUR ALLAH dan NUR MUHAMMAD hingga “Martabatnya Hanya ALLAH SWT Yang Tahu” kedudukanya di sisi Engkau, Sampai-Sampai Seluruh Qolam dan Pena, Malaikat dan Seluruh Makluk Engkau, termasuk Baginda Rosulullah SAW sendiripun, tidak tahu dan tidak mampu mengukur kedudukanNya disisi Engkau.
-
7. Apa hukumnya bagi orang yang sudah mengikuti suatu Torekoh, ikut Pengajian dan mengamalkan RAW bahkan menjadi Kholifah RAW, karena sebagian pendapat di dalam torekoh tidak boleh mengamalkan 2 torekoh ?
Jawabannya
ILMU RAW adalah intisari ilmu Torekoh, Hakekat dan Makrifat, Termasuk Makrifatnya Makrifat, dan karena ini Inti Sari, ini bukan suatu Torekoh, cukup di sebut Ilmu ALLAH SWT, Zikir Tauhid, untuk di gunakan Beribadah kepadaNya, sampai Martabat Ibadah Kamil ( Syukur Kamil, Tasbih Kamil, Istifar Kamil, Solawat Kamil, Tauhid Kamil, Takbir Kamil, dan Kalamullah Kamil )
Melaui Dzikrullah Sebanyak-banyaknya.
Torekoh Manapun boleh, mengamalkannya dan menjadi Kholifah RAW, Bahkan jika ada Torekoh Naqsobandi, Qodiriah, Syadiliah, Tijaniah, Alawiah, dan Sejumlah 360 Torekoh Mutabaroh lainnya, insya Allah setelah mengamalkan Ilmu ALLAH ini, maka insya Allah akan semakin tebal imannya dan Sempurna dalam menjalankan Torekoh Masing-Masing.
Ilmu RAW adalah hak ALLAH SWT, dan di Anugrahkan kepada semua maklukNya tanpa terkecuali, Semuanya harus Memuji ALLAH SWT, seperti tertulis di Q.S. Al Isro Ayat 44, Bahwa semua Makluk ALLAH SWT, Memuji ALLAH SWT, tanpa terkecuali.
Untuk di ketahui bersama, bahwa ada Mursyid suatu Torekoh tertentu, dan Mursyid Makrifat Majlis taklim tertentu yang ikut Majlis Ilmu RAW. Khususnya memperdalam zikir “Zauq” Nikmat bersama ALLAH SWT
-
8. Apa ada contohnya orang yang mengamalkan Torekoh lebih dari satu Torekoh ?
Jawabannya :
Yang Mulia Habib Lutfi Bin Ali Bin Yahya adalah contoh ulama di indonesia, dan Habib Umr Bin Hafid hadaramaut dari Zaman, yang mengamalkan Torekoh lebih dari satu, beliau menerima Ilmu Torekoh Syadiliah, Alawiah, Tijaniah, Qodiriah, Naqsobandiyah, Samaniyah , Kholidiyah dan lain-lain
Bahkan karena Beliau Yang Mulia Habib Lutfi Bin Ali Bin Yahya paling banyak mengamalkan Suatu torekoh di beri kemuliaan oleh ALLAH SWT, menjadi Presiden Torekoh di Indonesia, selama beberapa periode berturut-turut.
Apabila ada jamaah di RAW ada yang mengamalkan Torekoh bermacam-macam jenisnya, itu tidak di larang, karena RAW bukan Torekoh, hanya memerintakan untuk “Mengamalkan Syareat secara 100%, Torekoh 100%, Hakekat 100%, dan Makrifat 100% dan Puncak dari Makrifat adalah Syareat dengan Hablu Minallah Kamil dan Hablu Minannas Kamil serta hubungan ke alam semesta kamil”, Menjalankan Rukun Iman dan rukun Islam dengan Sempurna karena ALLAH SWT dan Untuk ALLAH SWT.
-
9. Apabila ada Jamaah RAW tidak berkenan menjadi Kholifah RAW dan tidak mau menyebarkan ILMU RAW untuk Berwakil kepada ALLAH SWT, Memuliakan dan Memakmurkan alam semesta, hukumnya bagaimana ?
Jawabannya :
Mengenai Tugas sebagai Kholifah RAW ( Kholifah di Bumi ALLAH SWT ) adalah Perintah dan Asal penciptaan manusia. Itu Tugas dari ALLAH SWT, tercantum di dalam al Qur’an, RAW Sebagai organisasi Pengajian hanya membantu membekali ILMU ALLAH SWT, untuk menjalankan tugas sebagai kholifah tersebut.
Jika ada orang tidak berkenan menyebarkan maka itu menjadi Urusan dia dan ALLAH SWT, Semua manusia sebagai Hamba ALLAH SWT, mau atau tidak mau akan di mintai pertanggung Jawaban oleh ALLAH SWT, jika menjadi kholifah di bumi-Nya benar dan amanah, mengajak Alam semesta memuji ALLAH SWT, insya ALLAH Selamat, Jika tidak Amanah maka itu akan menjadi Hisaban yang dia dan ALLAH SWT, Terserah ALLAH SWT, akan mengazab-Nya atau tidak, itu hak ALLAH SWT.
-
10. Bagaimana jika ada orang tidak mau ikut Syareat, Torekoh, dan Makrifat dan tidak mau menjadi kholifah di bumi ALLAH SWT, serta asal-asalan dalam beribadah, karena cinta dunia ?
Jawabannya :
Insya Allah, Siapapun akan di Hisab oleh ALLAH SWT, bagi yang lalai dengan tanggung jawabnya sebagai Kholifah di Bumi ALLAH SWT, akan mendapat AzabNya.
Beruntunglah dan berbahagialah bagi yang selamat dan Mendapat SurgaNya ALLAH SWT. Kehidupan ini adalah ladang amal untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya, hidup setelah mati.
11. Apa yang di maksud dengan Pengakuan diri Maha Hina di Sisi ALLAH SWT ?
Jawabannya :
Saking Maha Suci-Nya ALLAH SWT, maka segala sesuatu Selain ALLAH SWT ( semua Makluk Ciptaan-Nya ) jika di dudukan dan di sandingkan disisi Maha Suci-Nya ALLAH SWT maka semua Makluk ALLAH SWT adalah Maha Hina.
Subhanallah = Maha Suci ALLAH , Sifat Wajib di ALLAH SWT
Sifat Mustahil di ALLAH SWT, adalah kebalikan dari maha Suci, yaitu Maha Hina
Dan Sifat Mustahil di ALLAH SWT menjadi Sifat Wajib di Makluk-Nya, karena itu Semua Makluk ALLAH, adalah Maha Hina di Sisi-Nya dan Maha Faqir ( Faqiru Illa ALLAH = Tidak punya apa-apa disisi ALLAH SWT )
-
12. Apa Ke-utamaan Pengakuan diri Maha Hina atau telah Berdosa di Sisi ALLAH SWT ?
Jawabannya :
Seluruh Para Nabi di awali oleh Nabi ADAM AS, melakukan Pengakuan diri Hina, itu tertulis dalam taubatnya, Nabi ADAM AS ; “Rabbanaa zholamnaa anfusanaa waillam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin” artinya “ Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
Ini adalah Pengakuan Hina Nabi ADAM AS disisi ALLAH SWT, kemudian ALLAH SWT memberi Ampunan-Nya
Kemudian Nabi Yunus AS, juga Mengakui dosa di dalam perut ikan, kemudian ALLAH SWT memberi Ampunan-Nya
Selanjutnya Baginda Rosulullah SAW, yang maksoem, ( terjaga terhapus dosanya sejak azali ) juga telah mengakui Dosa dan NIkmat-Nya kemudian Istifar 70x dalam sehari “ lihat doa Sayidul Istifar “ Rosulullah saw bersabda :
Allohumma anta robbii laa ilaha illa anta kholaqtanii, wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’udzubika min syarrimaa shona’tu, abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu ulaka bidza(n)bii faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta. ” Sayidul Istighfar adalah anda berdoa :
” Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Rabb-ku, Tiada Ilah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu, aku akan berusaha memenuhi janji-janjiku kepada-Mu sekuat tenagaku, aku berlindung kepada-Mu dari apa perbuatan jelekku, aku mengakui akan nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui juga atas dosa yang pernah aku perbuat, maka ampunilah diriku, sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau ya Allah. ” ( HR Bukhari, no : 6306 )
Jika Baginda Rosulullah SAW saja yang di Sucikan dan di Jaga ALLAH SWT memohon ampun, maka kita sebagai umat-Nya yang bergelimah dosa adalah lebih wajib lagi dan lebih banyak istifar Mohon Ampun kepada ALLAH SWT.
Demikian amalan utama seluruh Para Waliyullah juga ADALAH istifar kepada ALLAH SWT
Selanjutnya pengakuan diri Hina atas dosa tadi manfaat dan keutamaan-nya yaitu sebagai jalan untuk mengetuk dan Meraih AMPUNAN-NYA dan Sebagai jalan mendekatkan diri kepada-Nya
Mari kita akui dosa disisi ALLAH SWT untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dan Meraih Ampunan-Nya, Mari Kita contoh junjungan Rosulullah SAW.
13. Bagimana cara Istifar yang benar dan istifar yang di terima ?
Jawabannya :
Istifar Yang benar dan di terima adalah istifar yang di ucapkan oleh seluruh lisan, hati, nyawa, ruh, dhahir dan batín, keseluruhannya mengaku dosa dan berlinangkan air mata bersungguh-sunguh dan di lakukan karena mengharap Ridlo dan Ampunan ALLAH SWT.
Umumnya Para Waliyullah dan Para Nabi ALLAH menghabiskan seluruh malamnya atau 2/3 malamnya atau 1/3 malamnya hanya untuk menangis kepada ALLAH SWT. Dan “Kunci Rahasia” lagi golongan yang 70.000 orang yang masuk Surga tanpa hisab disisi ALLAH SWT amalan utama-nya adalah Menghabiskan Malam dengan menangis Kepada ALLAH SWT.
-
14. Apa hukumnya jika orang yang sudah belajar Makrifatullah kemudian beliau tidak solat 5 Waktu ?
Jawabannya :
Jika ada orang Mengaku sudah belajar Makrifatullah, kemudian tidak menjalankan solat 5 waktu, maka tinggalkan dia, karena Puncak-nya Makrifatullah adalah menegakkan dan Menjalankan Syareat islam, demikian pula yang di amalkan dan di contohkan Baginda Rosulullah SAW, beliau lah satu-satunya hamba ALLAH, yang paling Makrifatullah terhadap ALLAH SWT, tapi beliau sujud Menghabiskan malam sampai subuh hingga bengkak-bengkak kakinya, karena menjalankan solat 5 Waktu dan Solat Sunah-sunah lainnya. “Beliau Bermesraan dengan ALLAH SWT lewat tangisan AIR MATA rindu kepada ALLAH SWT”, Serta solat untuk Sujud Syukur sebanyak-banyaknya, sambil “mencucurkan air mata”, Mari Ikuti Beliau Insya Allah selamat dan berbahagia dunia dan akerat. Amin YRA.
15. Bagaimana Solat yang di terima ALLAH SWT ?
Jawabannya :
Solat yang di terima dan Istifar atau amalan apapun yang di terima memiliki ciri khusus, yaitu selalu di contohkan Baginda Rosulullah SAW, dan memiliki Ruh ibadah, sedang Ruh ibadah tadi adalah isi dari pada “Solat, istifar, solawat, Haji dan Umroh serta amalan apapun”, Yaitu “mencucurkan AIR MATA saat di sebut nama ALLAH SWT” Baik saking takut kepada-Nya atau Saking Rindu untuk Melihat Wajah-Nya.
“Sesungguhnya, “orang-orang yang beriman” itu adalah mereka yang bila “disebut nama Allah bergetarlah hati mereka” dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah keimanan mereka dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal, yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan nafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Tuhannya dan ampunan serta rizki yang mulia.”(QS. al-Anfal (8) 2-4).
-
16. Bagaimana cara Menolong orang yang sudah meninggal, misal Guru, kedua orang tua, atau orang yang berjasa yang ingin kita tolong ?
Jawabannya :
Tidak ada manusia atau makluk ALLAH yang mampu menolong orang lain, terlebih orang yang sudah meninggal, Yang Bisa menolong hanyalah ALLAH SWT, lihat QS AL Baqoroh Ayat : 255 “Man Dzal Ladzii Yasfa’u ‘Indahuu Illaa Bi Idznihi.” Artinya “ Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya “ ? maksudnya jika ingin menolong Guru, kedua orang tua, atau siapapun orang yang ingin kita tolong maka harus minta kepada ALLAH SWT Yang Maha Kuasa atas Segala-galanya, Syareatnya dengan doa.
ILMU ALLAH berupa doa yang di sebut Ilmu RAW Pensucian dan Penyempurnaan ALLAH SWT adalah salah satunya doa yang di gunakan untuk menolong orang yang telah wafat atas Izin-Nya
-
17. Bagaimana jika kita punya Guru Mursyid / pembimbing Rohani tapi tidak bagus bacaan tajwid dan bacaan Qur’an-nya ?
Jawaban :
Boleh, hukumnya, Rosulullah SAW juga, orang yang tidak pandai menulis dan membaca. Renungkanlah ¡
ALLAH SWT Maha Luas Ilmu-Nya, Ilmu ALLAH beserta Rahmat-Nya tidak hanya di berikan orang yang pandai tajwid dan bacaan Qur’annya, seperti para Alim Ulama Akerat. ( Bukan ulama dunia yang menjual Ayat-Ayat dengan uang – sangat berat hukuman bagi ulama dunia yang menjual Ayat-Ayat Qur’an ), Alim Ulama Akerat adalah Penerus Nabi yang mengajarkan Ilmu tanpa pamrih dan tanpa meminta Imbalan manusia kecuali hanya Ridlo ALLAH SWT, Beruntunglah dan berbahagialah bagi yang belajar kepada Ulama Akerat hingga selamat di dunia dan akerat.
Ilmu ALLAH juga di berikan kepada siapapun yang di kehendaki ALLAH SWT, “KUNCI RAHASIA-NYA adalah “Yang Bersih Hati-nya DAN Yang Sering Menangis Saat di Sebut Nama ALLAH SWT”
Kebanyakan orang tidak menyadari “Kenyataan di Akerat” dan Tertulis di lauful Mahfus, bahwa “Sebagian Besar Penghuni Surga atau Waliyullah adalah Mantan-Mantan Ahli Maksiat yang Bertaubat”, Para PSK yang bertaubat, Preman yang Bertaubat, Pembunuh Yang Bertaubat, Rentenir, Pemabok, Penjudi dan Jenis maksiat apapun lainya , Setelah Bertaubat Banyak dari golongan mereka yang sampai Martabat Waliyullah disisi ALLAH SWT, bahkan bukan Sembarang Waliyullah, Sebagaian Besar Bahkan di tinggikan derajat-nya oleh ALLAH SWT, melebihi derajat tingginyai Waliyullah yang bukan dari Ahli Maksiat. Hal ini terjadi karena atas kehendak ALLAH SWT Semata, Waliyullah dari Ahli Maksiat beliau Menangis lebih Kyusuk dan lebih banyak karena ingat dosa-dosanya, Serta Senantiasa merasa sangat kotor dirinya di sisi ALLAH SWT, hingga Mengakui dirinya Maha Hina dan paling hina dari seluruh Makluknya ALLAH SWT.
-
18. Adakah Contoh Waliyullah Yang tidak bagus bacaan tajwid dan bacaan Qur’an-nya tapi kedekatan disisi ALLAH SWT lebih tinggi dari Waliyullah Yang Pandai bacaan tajwid dan bacaan Qur’an-nya ?
Jawabannya :
Ada Banyak Sekali, Hanya kebanyakan di Sembunyikan ALLAH SWT derajatnya di hadapan manusia, ada Sebuah kisah yang bisa di ceritakan Yaitu “Kisah Hasan AL Basri dan Habib Ajmi”
Kisahnya sebagai berikut : Hasan Al-Basri pergi mengunjungi Habib Ajmi, seorang sufi besar lain. Pada waktu salatnya, Hasan mendengar Ajmi banyak melafalkan bacaan salatnya dengan kurang tepat tajwidnya. Oleh karena itu, Hasan memutuskan untuk tidak salat berjamaah dengannya. Ia menganggap kurang pantaslah bagi dirinya untuk salat bersama orang yang tak boleh mengucapkan bacaan salat dengan benar. Di malam harinya, Hasan Al-Basri bermimpi. Ia mendengar Tuhan berbicara kepadanya, “Hasan, jika saja kau berdiri di belakang Habib Ajmi dan menunaikan salatmu, kau akan memperoleh keridaan-Ku, dan salat kamu itu akan memberimu manfaat yang jauh lebih besar daripada seluruh salat dalam hidupmu. “Kau mencoba mencari kesalahan dalam bacaan salatnya, tapi kau tak melihat kemurnian dan kesucian hatinya”. Ketahuilah,”Aku lebih menyukai hati yang tulus daripada pengucapan tajwid yang sempurna”.
19. Apakah Seorang yang telah menjadi Waliyullah akan selamanya menjadi Waliyullah ?
Jawabannya :
Dalam hitungan detik, banyak Waliyullah di angkat dan banyak Waliyullah di ambil Pangkat-nya oleh ALLAH SWT, jika seumpama Sombong dan takabur, jika bertaubat segera di kembalikan Pangkat Derajatnya menjadi Wlaiyullah.
20. Ada berapa Tingkatan Maqom Kewalian menurut RAW ?
Jawabannya :
ada 2 yaitu
-
1. Kewalian Yang Maqomnya Tertulis di Lauful Mahfus
Kitab Jami’u Karomatil Aulia kepunyaan Syeikh Yusuf ibni Isma’il An-Nabhani R.A.:
1. Qutub Atau Ghauts ( 1 abad 1 Orang )
2. Aimmah ( 1 Abad 2 orang )
3. Autad ( 1 Abad 4 Orang di 4 penjuru Mata Angin )
4. Abdal ( 1 Abad 7 Orang tidak akan bertambah & berkurang Apabila ada wali Abdal yg Wafat Allah menggantikannya dengan mengangkat Wali abdal Yg Lain ( Abdal=Pengganti ) Wali Abdal juga ada yang Waliyahnya ( Wanita )
5. Nuqoba’ ( Naqib ) ( 1 Abad 12 orang Di Wakilkan Allah Masing2 pada tiap2 Bulan)
6. Nujaba’ ( 1 Abad 8 Orang )
7. Hawariyyun ( 1 Abad 1 Orang ) Wali Hawariyyun di beri kelebihan Oleh Allah dalam hal keberanian, Pedang ( Zihad) di dalam menegakkan Agama Islam Di muka bumi.
8. Rojabiyyun ( 1 Abad 40 Orang Yg tidak akan bertambah & Berkurang Apabila ada salah satu Wali Rojabiyyun yg meninggal Allah kembali mengangkat Wali rojabiyyun yg lainnya, Dan Allah mengangkatnya menjadi wali Khusus di bulan Rajab dari Awal bulan sampai Akhir Bulan oleh karena itu Namanya Rojabiyyun.
9. Khotam ( penutup Wali )( 1 Alam dunia hanya 1 orang ) Yaitu Nabi Isa A.S ketika diturunkan kembali ke dunia Allah Angkat menjadi Wali Khotam ( Penutup ).
10. Qolbu Adam A.S ( 1 Abad 300 orang )
11. Qolbu Nuh A.S ( 1 Abad 40 Orang )
12. Qolbu Ibrohim A.S ( 1 Abad 7 Orang )
13. Qolbu Jibril A.S ( 1 Abad 5 Orang )
14. Qolbu Mikail A.S ( 1 Abad 3 Orang tidak kurang dan tidak lebih Allah selau mengangkat wali lainnya Apabila ada salah satu Dari Wali qolbu Mikail Yg Wafat )
15.Qolbu Isrofil A.S ( 1 Abad 1 Orang )
16. Rizalul ‘Alamul Anfas ( 1 Abad 313 Orang )
17. Rizalul Ghoib ( 1 Abad 10 orang tidak bertambah dan berkurang tiap2 Wali Rizalul Ghoib ada yg Wafat seketika juga Allah mengangkat Wali Rizalul Ghoib Yg lain, Wali Rizalul Ghoib merupakan Wali yang di sembunyikan oleh Allah dari penglihatannya Makhluq2 Bumi dan Langit tiap2 wali Rizalul Ghoib tidak dapat mengetahui Wali Rizalul Ghoib yang lainnya, Dan ada juga Wali dengan pangkat Rijalul Ghoib dari golongan Jin Mu’min, Semua Wali Rizalul Ghoib tidak mengambil sesuatupun dari Rizqi Alam nyata ini tetapi mereka mengambil atau menggunakan Rizqi dari Alam Ghaib.
18. Adz-Dzohirun ( 1 Abad 18 orang )
19. Rizalul Quwwatul Ilahiyyah (1 Abad 8 Orang )
20. Khomsatur Rizal ( 1 Abad 5 orang )
21. Rizalul Hanan ( 1 Abad 15 Orang )
22. Rizalul Haybati Wal Jalal ( 1 Abad 4 Orang )
23. Rizalul Fath ( 1 Abad 24 Orang ) Allah mewakilkannya di tiap Sa’ah ( Jam ) Wali Rizalul Fath tersebar di seluruh Dunia 2 Orang di Yaman, 6 orang di Negara Barat, 4 orang di negara timur, dan sisanya di semua Jihat ( Arah Mata Angin )
23. Rizalul Ma’arijil ‘Ula ( 1 Abad 7 Orang )
24. Rizalut Tahtil Asfal ( 1 Abad 21 orang )
25. Rizalul Imdad ( 1 Abad 3 Orang )
26. Ilahiyyun Ruhamaniyyun ( 1 Abad 3 Orang ) Pangkat ini menyerupai Pangkatnya Wali Abdal
27. Rozulun Wahidun ( 1 Abad 1 Orang )
28. Rozulun Wahidun Markabun Mumtaz ( 1 Abad 1 Orang )
Wali dengan Maqom Rozulun Wahidun Markab ini di lahirkan antara Manusia dan Golongan Ruhanny( Bukan Murni Manusia ), Beliau tidak mengetahui Siapa Ayahnya dari golongan Manusia , Wali dengan Pangkat ini Tubuhnya terdiri dari 2 jenis yg berbeda, Pangkat Wali ini ada juga yang menyebut ” Rozulun Barzakh ” Ibunya Dari Wali Pangkat ini dari Golongan Ruhanny Air INNALLAHA ‘ALA KULLI SAY IN QODIRUN ” Sesungguhnya Allah S.W.T atas segala sesuatu Kuasa.
29. Syakhsun Ghorib ( di dunia hanya ada 1 orang )
30. Saqit Arofrof Ibni Saqitil ‘Arsy ( 1 Abad 1 Orang )
31. Rizalul Ghina ( 1 Abad 2 Orang ) sesuai Nama Maqomnya ( Pangkatnya ) Rizalul Ghina ” Wali ini Sangat kaya baik kaya Ilmu Agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Allah maupun Kaya Harta yg di jalankan di jalan Allah, Pangkat Wali ini juga ada Waliahnya ( Wanita ).
31. Syakhsun Wahidun ( 1 Abad 1 Orang )
32. Rizalun Ainit Tahkimi waz Zawaid ( 1 Abad 10 Orang )
33. Budala’ ( 1 Abad 12 orang ) Budala’ Jama’ nya ( Jama’ Sigoh Muntahal Jumu’) dari Abdal tapi bukan Pangkat Wali Abdal
34. Rizalul Istiyaq ( 1 Abad 5 Orang )
35. Sittata Anfas ( 1 Abad 6 Orang ) salah satu wali dari pangkat ini adalah Putranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh Al-’Alim Al-’Allamah Ahmad As-Sibty
36. Rizalul Ma’ ( 1 Abad 124 Orang ) Wali dengan Pangkat Ini beribadahnya di dalam Air di riwayatkan oleh Syeikh Abi Su’ud Ibni Syabil ” Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di Bagdad dan aku termenung dan terbersit dalam hatiku “Apakah ada hamba2 Allah yang beribadah di sungai2 atau di Lautan” Belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari dalam sungai muncullah seseorang yang berkata “akulah salah satu hamba Allah yang di tugaskan untuk beribadah di dalam Air”, Maka akupun mengucapkan salam padanya lalu Dia pun membalas salam aku tiba2 orang tersebut hilang dari pandanganku.
37. Dakhilul Hizab ( 1 Abad 4 Orang )
Wali dengan Pangkat Dakhilul Hizab sesuai nama Pangkatnya , Wali ini tidak dapat di ketahui Kewaliannya oleh para wali yg lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtob Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, di Sembunyikan ALLAH SWT
2. Kewalian yang Maqomnya Tidak di Tulis di Lauful Mahfus
Untuk Maqom Kewalian di sisi ALLAH SWT yang tidak di tulis di Lauful Mahfus terbagi 2 lagi
-
a. Maqomnya Lebih Rendah dari yang tertulis 37 Maqom tersebut yaitu di sebut Mukmin dan Mukminat Seluruhnya atau biasa di sebut Seluruh hamba ALLAH yang masuk Surga-Nya ALLAH SWT.
-
b. Maqomnya yang lebih tinggi dari yang tertulis dari 37 maqom tersebut di atas, Jumlahnya Sangat banyak bahkan “Para Nabi dan Para Sahabat” Pada Cemburu kepada kedudukanya di sisi ALLAH SWT
“Sesungguhnya di kalangan manusia ada yang bukan daripada golongan Anbiya’ dan bukan juga daripada golongan Syuhada’. Mereka dicemburui oleh para Anbiya’ dan Syuhada’ kerana ketinggian dan kedudukan mereka di sisi Allah. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, beritahulah kami siapakah mereka itu ?” Rasulullah S.A.W bersabda: “Mereka itu adalah golongan yang berkasih-sayang kerana Allah tanpa ada pertalian persaudaraan antara mereka dan bukan kerana harta-benda. “Demi Allah, muka-muka mereka adalah “cahaya” dan mereka berada di atas “cahaya”. Mereka tidak takut meskipun manusia lain berasa takut, dan tidak bersedih ketika orang lain bersedih. “Lalu Baginda membaca firman Allah yang bermaksud:
”Ketahuilah sesungguhnya penolong-penolong agama Allah S.W.T itu, meraka tidak takut dan tidak bersedih ( Surah Yunus Ayat 62)”.
Hadis lainya :
Dari Abu Malik Al-Asy’ary, bahwa suatu ketika, setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyelesaikan sholatnya, maka beliau menghadap ke arah orang-orang dan bersabda,”Wahai manusia, dengarkan, pikirkan, dan amalkanlah. Sesungguhnya Allah azza wajalla memiliki hamba-hamba, yang mereka itu bukan para nabi dan bukan pula syuhada’, namun para nabi dan syuhada’ berharap seperti diri mereka,( Cemburu kepada Mereka ) yang duduk bersanding dan dekat dengan Allah.“
Lalu datang seorang arab Badui di pinggir kerumunan orang-orang lalu menunjukkan jarinya ke arah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, seraya berkata,”Wahai nabi Allah, ada orang-orang yang mereka itu bukan nabi dan bukan pula syuhada’, yang para nabi dan syuhada’ itu berharap sekiranya seperti mereka, karena kedekatan mereka dengan Allah. Beritahukanlah kepada kami bagaimana gambaran mereka ?“
Wajah beliau tampak berseri karena pertanyaan orang Badui tersebut. Maka beliau menjawab, ”Mereka adalah orang-orang yang tak pernah dikenal dan terasing dari keluarga dan kabilahnya. Mereka tidak diikat oleh hubungan kekerabatan, namun mereka saling mencintai karena Allah dan saling rukun. Allah meletakkan bagi mereka mimbar-mimbar dari cahaya, lalu mendudukkan mereka di atasnya. Lalu Allah membuat wajah mereka dari cahaya, membuat pakaian mereka dari cahaya, membuat manusia heran terhadap mereka pada hari Kiamat, sementara mereka sendiri tidak heran. Mereka adalah para Wali Allah yang tiada ketakutan atas diri mereka, dan mereka tidak bersedih hati. “(Musnad Imam Ahmad, 5/243)
Di hadits lain dikatakan : Di Sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya, didalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, dari wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukan para Nabi ataupun Syuhada. Para Nabi dan syuhada iri kepada mereka. Ketika ditanya para sahabat, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah saling bersahabat karena Allah dan saling berkunjung karena Allah.”
(HR Tirmidzi)
21. Pengamal Ilmu RAW masuk Maqom Kewalian mana ?
Jawabannya :
Pengamal ILMU ALLAH RAW adalah Maha Hina Martabat-nya di sisi ALLAH SWT, bukan Waliyullah apapun, apalagi masuk Maqom Istimewa yang tertulis di 37 Maqom
Sekali lagi untuk di ingat selamanya buat JAMAAH RAW, MUASSIS RAW, Kholifah Akbar, dan Semua Kholifah adalah Bukan Waliyullah Sama Sekali, Jika ada Martabat di sisi ALLAH SWT hanya satu Yaitu HAMBA ALLAH saja, Yang Maha Hina, Maha Kotor, Maha Nista dan Paling Banyak dosanya dari Seluruh Makluk ALLAH SWT.
Maha Hina di hadapan Maha Suci-Nya DZAT ALLAH SWT
Maha Kotor di hadapan Maha Suci-Nya DZAT ALLAH SWT
Maha FAQIR di hadapan Maha Kaya-Nya DZAT ALLAH SWT
Maha Nista di hadapan Maha Sempurna-Nya DZAT ALLAH SWT
Maha tidak punya Maqom di hadapan Maha AGUNG-NYA DZAT ALLAH SWT
Maha tidak punya kedudukan martabat apa-apa di hadapan Maha AGUNG-NYA MARTABAT DZAT ALLAH SWT.
“ SUBHALLAH WA BIHAMDIHI SUBHANALLAH HIL ADHIEM ”, MAHA SUCI ENGKAU YA ALLAH, DAN SEGALA PUJIAN HANYA MILIK ENGKAU, ( Bukan milik-ku ) MAHA SUCI ENGKAU YANG AGUNG ( SE-AGUNG DIRI ENGKAU )
22. Apa dasar ilmu RAW di dalam Al – Qur’an ?
Jawaban :
Q.S. AL –ISRO 44
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
-
Kapankah dan dimanakah ALLAH SWT mengangkat Seorang menjadi Waliyullah ?
Jawabannya :
ALLAH SWT kuasa mengangkat hamba-Nya menjadi Wali-Nya, Kekasih ALLAH SWT
Waktunya ada 2 :
-
a. Di angkat Waliyullah saat Masih Hidup.
-
b. Di Angkat Waliyullah saat Telah Wafat.
Tempatnya :
ALLAH Mengangkat Waliyullah, di tempat-tempat Mulia dan waktunya tergantung kehendaknya ALLAH SWT kapan saja.
Contoh tempat-tempat Mulia adalah di Arofah, di jabal Qof, di Raudloh, Baitul Makmur, di Kursi dan di Araz-Nya ALLAH SWT dan yang lebih Utama di angkat di Majlis ALLAH SWT, dihadapan beliau langsung saat TAJJALI di hadapan-Nya, tanpa Hijab.
-
Apakah ada dalilnya Waliyullah yang di angkat setelah Meninggal ? dan lebih banyak mana Waliyullah yang di angkat Sewaktu Hidup atau setelah Wafat ?
Jawabannya :
Dostları ilə paylaş: |