Tugas C.
Penilaian praktik wudlu
Nama: ..................................... Kelas: ................
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
1
|
2
|
3
|
1
|
Membasuh dua tangan hanya hingga pergelangan tangan.
|
|
|
|
2
|
Berkumur-kumur dengan sempurna.
|
|
|
|
3
|
Membasuh rongga hidung, dengan cara menghirup air.
|
|
|
|
4
|
Membasuh muka dengan sempurna.
|
|
|
|
5
|
Membasuh dua tangan hingga siku.
|
|
|
|
6
|
Menyapu/mengusap kepala.
|
|
|
|
7
|
Mengusap dua daun telinga bagian luar dan dalam.
|
|
|
|
8
|
Membasuh dua kaki hingga mata kaki.
|
|
|
|
Skor maksimal
|
|
Keterangan: 3 = sempurna 2 = kurang sempurna 1 = tidak sempurna
Urutan praktik wudlu, sebagai berkut:
1. Dianjurkan membasuh dua tangan hanya hingga pergelangan tangan.
2. Dianjurkan berkumur-kumur dengan sempurna.
3. Dianjurkan membasuh rongga hidung, dengan cara menghirup air.
4. Diwajibkan membasuh muka dengan sempurna. Batas muka/wajah adalah ujung dagu
sebelah bawah, dan tempat tumbuh rambut di atas kening sebelah atas. Batas sebelah kiri-
kanan yaitu pangkal telinga.
5. Diwajibkan membasuh dua tangan. Batasnya dari ujung jari tangan hingga siku. Lebihkan
basuhan dari batasnya agar wudlu sempurna!
6. Diwajibkan menyapu/mengusap kepala (sebagian/seluruh).
7. Mengusap dua daun telinga bagian luar dan dalam.
8. Diwajibkan membasuh dua kaki. Batasnya, dari ujung/telapak kaki hingga mata kaki.
Lebihkan basuhan dari batasnya agar wudlu sempurna!
9. Tertib.
Keterangan:
Kriteria basuhan/usapan anggota wudlu, sebagai berikut:
Sempurna : basuhan/usapan sesuai batas yang ditentukan, diulang 3 X.
Kurang : basuhan/usapan sesuai batas yang ditentukan.
Tidak : basuhan/usapan tidak sesuai batasan yang ditentukan.
Catatan:
• Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
• Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki peserta didik selama dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh peserta didik dapat dilakukan melalui tabel berikut.
No
|
Nama Peserta
Didik
|
Kriteria
|
Kerjasama
|
Keaktifan
|
Patisipasi
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kriteria dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: disiplin, jujur, sopan santun, dll.
Rentang skor = skor maksimal – skor minimal
Keterangan:
MK = membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
MB = mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MT = mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memerlihatkan tanda-tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten)
BT = belum terlihat (apabila peserta didik belum memerlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator)
Remedi
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru terlebih dahulu mengidentifikasi
hal-hal yang belum dikuasai.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Glanggang
ILYAS YUNUS, S.Pd
NIP. 19650824 199104 1 001
|
Glanggang,
Guru Mata Pelajaran PAI
IMAM HAMZANI, S,Ag
NIP. 19711209 200604 1 005
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN GLANGGANG
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Tema : 5. AKU CINTA NABI DAN RASUL
Sub Tema : NABI AYYUB AS, NABI MUSA AS, NABI HARUN AS,
NABI DZULKIFLI AS.
Kelas/Semester : IV / 1
Materi Pokok : NABI AYYUB AS, NABI MUSA AS, NABI HARUN AS,
NABI DZULKIFLI AS.
Alokasi Waktu : 7 X 4 JP ( 7 X PERTEMUAN )
-
Kompetensi Inti (KI)
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanyakan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
-
Tujuan Pembelajaran
Melalui model cooperative learning peserta didik dapat:
a. Meyakini adanya Rasul-rasul Allah Swt.
b. Mengetahui kisah keteladanan Nabi Ayyub as., Nabi Musa as., Nabi Harun as, dan
Nabi Dzulkifli as.
c. Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ayyub as., Nabi Musa as., Nabi Harun as.,
dan Nabi Dzulkifli as
-
Kompetensi Dasar
-
Mengetahui kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
-
Mengetahui kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
-
Mengetahui kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
-
Mengetahui kisah keteladanan Nabi Dzulkifli a.s
-
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
-
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
-
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
-
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Dzulkifli a.s
-
Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Meyakini adanya Rasul-rasul Allah Swt.
b. Mengetahui kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Harun a.s, dan
Nabi Dzulkifli a.s.
c. Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Harun a.s.,
dan Nabi Dzulkifli as
-
Materi Pembelajaran
-
Kisah Teladan Nabi Ayyub a.s.
Nabi Ayyub a.s. adalah keturunan Nabi Ishaq a.s. bin Ibrahim a.s. Beliau adalah seorang nabi yang kaya raya. Binatang ternaknya banyak. Sawah ladangnya luas. Akan tetapi, beliau tidak pernah sombong. Nabi Ayyub a.s. terkenal sabar dan dermawan. Suka menolong fakir miskin, yatim-piatu, dan orang-orang yang
membutuhkan. Nabi Ayyub a.s. pernah mendapat ujian dari Allah. Hartanya yang banyak hari demi hari berkurang sehingga ia jatuh miskin. Walaupun miskin, ia tidak mengemis, imannya tidak goyah karena ia ingat bahwa ketika lahir ke dunia tidak mempunyai apa-apa. Harta datang dari Allah dan kembalinya pun kepada Allah.
2. Kisah Teladan Nabi Musa a.s.
Nabi Musa a.s. lahir di zaman Raja Fir’aun. Di masa itu, Fir’aun memerintahkan setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh karena pengaruh mimpinya. Menurut ahli nujumnya, mimpi Raja Fir’aun menandakan akan lahir seorang bayi laki-laki dari Bani Israil yang kelak akan membinasaan kekuasaannya. Raja Fir’aun terkenal sombong dan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Allah Swt. melindungi Musa a.s. dengan menurunkan ilham kepada ibu Musa a.s., agar anaknya (Musa a.s.) dimasukkan ke dalampeti, kemudian dihanyutkan ke dalam Sungai Nil. Musa diselamatkan oleh seorang wanita bernama Siti Asiyah (istri Fir’aun). Melihat anak itu, Fira’un marah. Akan tetapi, dengan bujuk rayu Siti Asiyah, Fir’aun luluh hatinya, ia tidak jadi membunuh Musa kecil.
Suatu ketika, Musa kecil menangis karena kehausan. Asiyah memerintahkan pengawalnya untuk mencari ibu susu bagi bayi itu. Maka, berdatanganlah wanita-wanita yang ingin menyusui bayi Musa a.s. Namun, setiap kali ada wanita yang hendak memberinya susu, bayi Musa a.s. tidak mau, ia tetap menangis. Hingga, akhirnya, datanglah seorang wanita bernama Yukabad. Wanita ini menggendong dan menyusuinya. Seketika itu juga Musa kecil terdiam dan berhenti menangis, sampai tertidur nyenyak. Ternyata, Yukabad adalah ibunya sendiri. Setelah diketahui demikian, Siti Asiyah meminta, agar Yukabad tinggal di lingkungan istana untuk mengasuh Musa kecil. Yukabad pun bersedia, dan dengan senang hati mengasuh anaknya sendiri dilingkungan istana Fir’aun.
-
Kisah Teladan Nabi Harun a.s.
Nabi Harun a.s. adalah kakak kandung Nabi Musa a.s. Tutur katanya fasih, perilakunya santun, dan kesetiaannya kepada Nabi Musa a.s. sangat besar. Nabi Harun a.s. selalu mendampingi Musa a.s. ketika menemui Firaun.
Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. selalu membela orang yang tertindas. Kaum Bani Israil yang tertindas berhasil mereka selamatkan.
Nabi Musa a.s. meninggalkan Bani Israil selama 40 hari untuk menemui Tuhan di puncak Gunung Sinai. Nabi Harun a.s. diserahi menjaga kaumnya. Akan tetapi, setelah Musa a.s. kembali, ia melihat kaumnya menyembah berhala (patung).
Musa a.s. pun marah. Ia bergegas menemui kakaknya, Harun a.s. Ia lalu memegang dan menarik rambut kepala saudaranya. Harun berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku. Janganlah engkau permalukan aku depan orang-orang, dan jangan engkau jadikan aku sebagai orang yang zalim.”
-
Kisah Teladan Zulkifli a.s.
Zulkifli a.s., nama aslinya adalah Basyar. Nama Zulkifli didapatkan ketika seorang raja bernama Ilyasa (Nabi Ilyasa) mengumpulkan rakyatnya. Raja itu bertanya, “Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam
beribadah, maka ia akan diangkat menjadi raja” Tak seorang pun berani menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda bernama Basyar mengacungkan tangan dan berkata, “Saya sanggup Tuanku.” Sejak saat itulah ia dipanggil Zulkifli, yang artinya “sanggup”.
Nabi Zulkifli a.s. adalah putra Nabi Nabi Ayyub a.s. Seperti ayahnya, ia juga mempunyai sifat yang sabar dan teguh, serta taat beribadah.
Nabi Zulkifli a.s. kemudian diangkat menjadi raja. Pada masa kepemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk menjadi hakim adil. Di waktu malam, ia beribadah dan di waktu siang ia berpuasa. Ia melakukan salat seratus kali dalam sehari. Tidurnya di waktu malam hanya sebentar.
-
Metode Pembelajaran
Kooperatif: Small Group Discussion,The Power of Two
-
Media Pembelajaran
Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video
Gambar/ Poster
-
Sumber Belajar
Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls IV SD
Al-Qur’an dan terjemahnya
-
Langkah-langkah Pembelajaran
-
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
-
Guru membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khusyu’;
2. Guru Memulai pembelajaran dengan membaca al-
Qur’an surah pendek pilihan dengan lancar dan benar
(nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
-
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran;
-
Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.
-
Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi pokok iman kepada malaikat Alloh;
-
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;
-
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, ,menanya, eksplorasi dan mengomunikasikan serta menyimpulkan
|
20 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
-
Menyimak kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s
-
Mengamati isi kisah Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s yang perlu diteladani (diimplementasikan).
Menanya
-
Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang apa saja sikap teladan Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s
-
Mengajukan pertanyaan tentang contoh-contoh sikap Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s yang hendak diteladani.
Eksperimen/explore
-
Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s (mengidentifikasi).
Asosiasi
-
Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s
-
Menguhubungkan pelajaran tentang sikap keteladananNabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s dengan perilaku warga sekolah sehari-hari
Komunikasi
-
Menyampaikan hasil diskusi tentang kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s
-
Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s
-
Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru
|
110 menit
|
3.
|
Penutup
-
Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
-
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi;
-
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
|
-
enit
|
J. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Tugas
-
Membuat ringkasan kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s
Sub Bab A Kisah Teladan Nabi Ayyub a.s.
Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu bisa,” guru meminta agar peserta didik membuat cerita seseorang yang berkarakter Nabi Ayyub a.s., yaitu seseorang yang taat beribadah dan sabar menghadapi cobaan. Penilaian kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik sebagai berikut.
Rubrik penilaian cerita peserta didik.
No.
|
Nama Peserta Didik
|
Kategori
|
Amat Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
Amat Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, relevan, jelas, dan logis.
Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, relevan, jelas, dan tidak logis.
Cukup Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, relevan, tidak jelas, dan tidak logis.
Kurang Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, tidak relevan, tidak jelas, dan tidak logis.
Sub Bab B Kisah Teladan Nabi Musa a.s.
Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu bisa,” guru meminta agar peserta didik membuat pentas drama berdasarkan cerita Nabi Musa a.s. yaitu ketika menghadapi Fir'aun. Penilaian kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik sebagai berikut.
Rubrik penilaian cerita peserta didik.
No.
|
Nama Peserta Didik
|
Kategori
|
Amat Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
Amat Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, relevan, jelas, dan logis.
Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, relevan, jelas, dan tidak logis.
Cukup Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, relevan, tidak jelas, dan tidak logis.
Kurang Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, tidak relevan, tidak jelas, dan tidak logis.
Sub Bab C Kisah Teladan Nabi Harun a.s.
Insya Allah, kamu bisa!
• Ayo, tulislah mengenai keteladanan Nabi Harun a.s. yang dapat kamu petik!
• Ayo, ceritakan isi tulisanmu itu di depan teman sekelasmu!
Sub Bab D Kisah Teladan Zulkifli a.s.
Insya Allah, kamu bisa!
• Ayo, tulislah kisah kesabaran Nabi Zulkifli a.s.!
• Ayo, ceritakan isi tulisanmu di depan teman sekelasmu!
Portofolio
-
Membuat catatan tentang sikap keteladanan yang terdapat di dalam kisah Nabi Ayyub a.s., Nabi Dzulkifli a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Musa a.s
Tes tertulis
Tes dalam bentuk tulisan tentang:
-
Contoh-contoh sikap keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Dzulkifli a.s
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Apa buktinya kalian cinta kepada nabi dan rasul? Jelaskan!
2. Apa yang dapat kamu petik dari kisah Nabi Ayyub a.s.? Jelaskan!
3. Mengapa, sekalipun Nabi Ayyub a.s. kaya raya tapi tak sombong?
4. Apa alasan Fir’aun membunuh anak laki-laki yang lahir ketika itu? Jelaskan!
5. Bagaimana akhir hidup Fir’aun dan tentaranya? Jelaskan!
6. Apa saja mukjizat Nabi Musa a.s.? Jelaskan!
7. Apa yang dapat diteladani dari Nabi Harun a.s.? Jelaskan!
8. Mengapa disebut dengan nama Zulkifli kepada Nabi Zulkifli a.s.? Jelaskan!
9. Apa yang dapat diteladani dari Nabi Zulkifli a.s.? Jelaskan!
10. Orang beriman selalu mendapat ujian Allah. Apakah kamu pernah mengalami? Jelaskan!
Nilai akhir = Perolehan nilai x 100
Jumlah skor
Kunci Jawaban soal nomor 1 s.d 10 sebagai berikut:
1. Meneladani atau mencontoh nabi dan rasul.
2. Kesabarannya atau ketaatannya.
3. Ia sadar harta adalah milik Allah Swt.
4. Takut kekuasaannya direbut orang lain.
5. Mati ditenggelamkan Allah di Laut Merah.
6. Tongkat bisa berubah menjadi ular.
7. Setia kepada Musa a.s. (setia kawan).
8. Zulkifli artinya “sanggup”.
9. Sabar/teguh/taat.
10. Untuk meningkatkan keimanan.
Non tes
Pengamatan tentang perilaku:
-
Yang mencerminkan sikap keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Harus a.s., Nabi Dzulkifli a.s
Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi dan bersikap sesuai tujuan pembelajaran, boleh diminta mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan.
Pembelajaran ini, selain pengetahuan tentu lebih menekankan pada pembentukan sikap, yaitu meneladani Nabi dan Rasul: Nabi Ayyub a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Harun a.s., dan Nabi Zulkifli a.s. Apabila hasil pemantauan guru, peserta didik sudah mencapai tujuan pembelajaran (berdasarkan pengamatan), peserta didik dapat dijadikan tutor sebaya dalam penanaman nilai-nilai tersebut.
Remedi
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru terlebih dahulu mengidentifikasi hal-hal yang belum dikuasai. Berdasarkan itu, peserta didik kembali mempelajarinya dengan bimbingan guru, dan melakukan penilaian kembali. Pelaksanaan remedi dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam belajar selesai.
Hal-hal yang mungkin terjadi adalah peserta didik sudah menguasai pengetahuan, akan tetapi pengetahuan yang dikuasai tidak tercermin pada perilakunya. Harapannya, antara pengetahuan dan perilaku harus selaras. Dalam pendidikan agama Islam keselarasan ini menjadi tuntutan tercapainya tujuan pendidikan agama Islam. Bila hal ini terjadi, dan tujuan pembelajarannya menghendaki tercapainya pengetahuan dan sikap, maka yang perlu mendapat remedi adalah yang belum mencapai tujuan pembelajaran.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Aktivitas peserta didik di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan buku penghubung. peserta didik diminta memperlihatkan komentar guru pada buku penghubung.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Glanggang
ILYAS YUNUS, S.Pd
NIP. 19650824 199104 1 001
|
Glanggang,
Guru Mata Pelajaran PAI
IMAM HAMZANI, S,Ag
NIP. 19711209 200604 1 005
|
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD Kls. 4 – Semester 1
Dostları ilə paylaş: |