Rencana pelayanan bimbingan konseling ( rpbk) Identitas


Sumber Yulita R dan suzy Yulia C,2005, Bimbingan Konseling kelas IX. Jakarta, Erlangga. Media



Yüklə 282,47 Kb.
səhifə4/5
tarix02.08.2018
ölçüsü282,47 Kb.
#66233
1   2   3   4   5

Sumber

Yulita R dan suzy Yulia C,2005, Bimbingan Konseling kelas IX. Jakarta, Erlangga.

  1. Media

Alat tulis , kertas warna warni, cryon

  1. Evaluasi

  1. Evaluasi segera dilaksanakan dengan mengobservasi aktivitas konseli pada saat kegiatan pelayanan untuk mengetahui sejauh mana peran aktif konseli dalam proses KBM.

  2. Evaluasi jangka pendek dilaksanakan dengan memberi tugas kepada konseli tentang pengalaman belajar yang didapat pada pertemuan pertama

  3. Instrumen

Lembar kerja konseli

Pedoman Observasi

Catatan:

....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................






Surabaya, Juli 2012

Mengetahui,




Kepala Madrasah


Konselor Madrasah


Drs. Aminnatam, M.Pd

Dwi Atmaja, S.Pd, M.Psi

NIP. 196803101997031002

NIP. 197805182005011002

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Nama Siswa : .................................................

NIS/ No. Absen : .................................................

Kelas : .................................................

Tanggal kegiatan : .................................................

Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan berikut ini!



  1. Dari ketujuh langkah untuk menuju sukses tersebut, sejauh manakah persiapanmu?

  2. Apakah kamu termasuk orang yang telah memulai langkah-langkah tersebut atau belum memulainya sama sekali?

  3. Apakah kamu layak menjadi pemimpin? Mengapa?

  4. Apakah kamu telah dapat mengatur waktumu dengan baik?

  5. Apakah kamu termasuk salah satu orang yang berpikiran positif?

Pertemuan 2

  1. Apakah kamu termasuk orang yang tertutup(introvet) atau terbuka (ekstrovet)?

  2. Dapatkah kamu menyebutkan ciri-cirinya?

  3. Bagaimana sikap dan pandanganmu terhadaptipe kepribadian tersebut?

  4. Dengan kondisimu sekarang ini, apakah kamu yakin dapat meraih karir mu di masa depan dengan gemilang?

  5. Apakah yang telah kamu persiapkan untuk meraih karirmu di masa depan tersebut?

LEMBAR OBSERVASI
Aktivitas : Diskusi

Kelompok :……………………………

Tempat : Ruang Kelas

Hari / tanggal :...................................................



Observer : Guru BK


No

Nama Siswa

Aspek yang diamati

Keterangan

Inisiatif

Keaktifan

Kerjasama

Presentasi

1


















2


















3


















4


















5


















6


















7


















8


















9


















10


















Karir Masa Depanku

Bagaimana aku mengembangkan diri?

Prestasi merupakan refleksi jiwa. Jiwa yang dinamis akan merefleksikan semangat pengembangan diri secara total dan berkesinambungan. Jiwa yang dinamis pula yang pada akhirnya akan melahirkan etos kerja dan budaya pengembangan diri yang baik. 

Pengembangan diri manusia bersifat dinamis, berubah dari hari ke hari. Dinamisnya pengembangan diri telah diisyaratkan Allah SWT dalam surat al-Hasyr ayat 18, Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dalam riwayat sebuah hadits juga dinyatakan,  barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin, ia terlena, jika harinya lebih buruk dari kemarin, ia merugi, yang beruntung hanyalah orang yang harinya lebih baik dari kemarin



Pentingnya pengembangan diri
Setiap momentum pergantian tahun dalam perjalanan hidup kita, selalu kita iringi dengan melakukan muhasabah. Hal ini dilakukan bukan sekedar untuk mengenang masa lalu, namun sebagai persiapan untuk menghadapi masa depan. Dengan melakukan muhasabah, kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan, peluang maupun tantangan yang  kita miliki. 

Bulan Ramadhan yang baru lalu, saya berkesempatan berkunjung ke Jepang. Saat itu, saya  menyaksikan fenomena peradaban modern Asia melalui interaksi dengan masyarakat Jepang yang dinamis, makmur secara materi, dan memiliki teknologi maju sehingga mampu menjadi  keajaiban Asia . Meskipun di sisi lain, kehidupan mereka sebenarnya timpang dan menjadi ironi bila diukur dari parameter ukhrawi. 

Negara Jepang, dengan caranya sendiri mampu mengantarkan masyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradaban modern. Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah Keizen. Kaizen adalah konsep yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai, seorang pakar produktivitas perusahaan Jepang. Imai yang sejak tahun 1950-an mempelajari produktivitas industri Amerika kemudian menulis buku Kaizen, The Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilan perusahaan dan industri Jepang. 

Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada. Kaizen berorientasi pada proses dan usaha yang optimal, berbeda dengan manajemen Barat yang lebih berorientasi pada hasil. 

Esensi konsep Keizen dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan, prestasi dan produktivitas spiritual, intelektual, fisik maupun material secara kaffah alias total.

Upaya pengembangan diri


Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993) sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti meliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional.

Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan stres. Pembaruan spiritual dapat diraih melalui  penjelasan tentang nilai dan komitmen, melakukan studi atau kajian dan berkontemplasi atau berdzikir. Dimensi mental dapat diperbarui melalui kegiatan membaca, melakukan visualisasi, membuat perencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosional diasah melalui pemberian pelayanan, bersikap empati, melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa aman dalam diri. Dalam proses pengembangan diri diperlukan keseimbangan (tawazun) dan sinergi (tanasuq) untuk mencapai hasil optimal sebagaimana yang diharapkan.

Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang spiral secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap kegiatan yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat. Latihan ini harus terus-menerus berjalan secara berulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kita menjadi semakin tinggi.

Apa yang perlu dikembangkan?


Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.

  1. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar;

  2. Menjalin hubungan dengan orang lain;

  3. Mengelola waktu secara efektif;

  4. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru;

  5. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi;

  6. Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian agar jadwal kita menjadi teratur.;

Menentukan batas-batas kekuasaan dan otoritas yang kita miliki


1. Jelas agar kita dapat leluasa berkembang;
2.Mendengarkan dengan seksama;
3.Melakukan pengambilan keputusan dengan baik;
4. Membiasakan membuat teknik perencanaan (planning) yang baik.  

Melakukan secara mandiri


Proses pengembangan diri yang kita lakukan tidak akan berjalan lancar apabila kita  mengandalkan dukungan dari luar. Diperlukan sebuah etos tarbiah dzatiyah (self education) yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Pembelajaran yang harus dilakukan secara mandiri ini setidaknya mencakup tiga hal, yaitu: kemampuan membuat kurikulum atau agenda pribadi (self curriculum), kemampuan menjadi pembelajar yang cepat (speed learner), dan belajar secara mandiri (self learning).

Melakukan proses pengembangan diri memang tidak bebas hambatan, bahkan seringkali penuh kendala. Albert Ellis, psikolog dan penulis terkenal dalam bukunya Feeling Better, Getting Better, Staying Better (2001) memperkenalkan konsep terapi Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT) . Konsep ini diperkenalkan  oleh Ellis untuk membantu   mengatasi hambatan dalam pengembangan diri. Beberapa hal yang disampaikannya berikut ini dapat menjadi bahan renungan kita:

Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalanya menjadi lebih baik.

Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa kurang nyaman.

Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan sungguh-sungguh.

Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya.

Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapat berakibat  buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang  mengindar.

Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan.

Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga nanti,  atau  ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk melakukannya. Sikap diri seperti di atas perlu dibangun karena menentukan gaya manajemen pengembangan diri anda. John Maxwell dalam The Winning Attitude; Your Key to Personal Success (1993) menyimpulkan bahwa sikap hidup menentukan tindakan, pola hubungan dengan orang lain, perlakuan yang kita terima dari orang lain, keberhasilan dan kegagalan, menentukan hasil akhir, cara pandang yang positif dan optimis. Ia juga menyatakan, sikap anda  sekarang adalah hasil dari sikap-sikap anda selama ini.

Oleh karena itu sangat tepat jika kita selalu berpegang pada pesan Nabi saw dalam hadits riwayat al-Bukhari, segala aktivitas ditentukan oleh niat dan seseorang akan menuai hasil aktivitasnya sesuai dengan niatnya. Niat itulah sebenarnya yang merupakan benih dari sikap diri sehingga perlu dijaga kesucian dan kekuatannya. Dengan demikian, niat  dapat memberikan energi positif dalam pengembangan diri. Nabi juga bersabda bahwa sangatlah beruntung seseorang yang senatiasa menyibukkan diri dengan kekurangannya, ketimbang mengorek kekuarangan orang lain. (QS. Ali Imran: 110-194)


RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING

( RPBK)

  1. Identitas

Nama Madrasah : MTs Negeri Rungkut

Kelas/Semester : / Genap

Bidang Bimbingan : Pribadi-Karir

Jenis Layanan : Layanan Dasar

Topik : kemana Setelah MTs?

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit



  1. Kompetensi

  1. Standar Kompetensi : wawasan persiapan katir

  2. Kompetensi Dasar : Mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan aktivitas dalam kaitan dengan kemampuan diri

  3. Indikator :

  1. Mengetahui arah tujuan karir siswa dengan mengenali bakat dan potensinya masing-masing

  2. Menumbuhkan kesadaran dan motivasi diri dalam menggapai karir yang optimal di masa depan.

  3. Mengembangkan diri dan kepribadian untuk dapat mengenali diri, bakat dan potensi dalam meraih karir di masa depan

  1. Tujuan :

Setelah mengikuti pelayanan bimbingan diharapkan konseli dapat

  1. Mengetahui arah tujuan karir siswa dengan mengenali bakat dan potensinya masing-masing

  2. Menumbuhkan kesadaran dan motivasi diri dalam menggapai karir yang optimal di masa depan.

  3. Mengembangkan diri dan kepribadian untuk dapat mengenali diri, bakat dan potensi dalam meraih kariri di masa depan

  1. Nilai Karakter : ulet, berani, bertanggungjawab, bekerjakeras

  1. Materi

  1. Bekal untuk meniti dan menggapai karir

  2. Rahasia menggapai sukses

  3. Pengembangan diri



  1. Model/Metode : diskusi, pemberian Tugas baik individu maupun kelompok

  2. Kegiatan Bimbingan

Pertemuan 1 dan pertemuan 2

No

Tahap

Kegiatan

Waktu

1

Pembukaan

Salam

Membangun raport

Menyampaikan rencana kegiatan dan tujuan pelayanan BK


5 menit

2

Kegiatan inti

Eksplorasi

Elaborasi

Konfirmasi



  1. Penyampaian materi

  2. Tanya jawab materi pengait

Konselor memberikan tugas individu, adapun tugasnya adalah

  1. Konseli menuliskan sekolah idaman dan cita-cita profesi pada selembar kertas

  2. Siswa diminta melakukan penelitian mengenai sekolah lanjutan dan profesi favorit melalui media cetaak/internet

  3. Dipandu oleh konselor siwa saling bertukar informasi tentang sekolah dan profesi yang ditekuni setelah lulus Madrasah Tsanawiyah .

  1. Menanyakan kepada konseli hal-hal yang belum dipahami/dikuasai

  2. Refleksi diri atas pengalaman belajar yang telah diperoleh.

70 menit

3

Penutup

  1. Penyimpulan pengalaman belajar yang telah diperoleh

  2. Pemberian motivasi kepada konseli untuk selalu menguatkan cinta kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari

  3. Evaluasi, menyampaikan lembar kerja konseli untuk dikerjakan di rumah

5 menit

Pertemuan 3

No

Tahap

Kegiatan

Waktu

1

Pembukaan

Salam

Membangun raport

Menyampaikan rencana kegiatan dan tujuan pelayanan BK


5 menit

2

Kegiatan inti

Eksplorasi

Elaborasi

Konfirmasi



  1. Penyampaian materi

  2. Tanya jawab materi pengait

Konselor memberikan tugas kelompok, adapun tugasnya adalah

  1. Masing-masing kelompok mengumpulkan informasi tentang SMA /SMK terdekat

  2. Presentasi di depan kelas.Pembahasan dalam presentasi berupa karakteristik sekolah, jumlah nilai minimum untuk memasuki sekolah tersebut, biaya dsb.

  3. Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan untuk lebih memperjelas informasi



  1. Menanyakan kepada konseli hal-hal yang belum dipahami/dikuasai

  2. Refleksi diri atas pengalaman belajar yang telah diperoleh.

25 menit

3

Penutup

  1. Penyimpulan pengalaman belajar yang telah diperoleh

  2. Pemberian motivasi kepada konseli untuk selalu menguatkan cinta kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari

  3. Evaluasi, menyampaikan lembar kerja konseli untuk dikerjakan di rumah

5 menit

Pertemuan 4

No

Tahap

Kegiatan

Waktu

1

Pembukaan

Salam

Membangun raport

Menyampaikan rencana kegiatan dan tujuan pelayanan BK


5 menit

2

Kegiatan inti

Eksplorasi

Elaborasi

Konfirmasi



  1. Penyampaian materi

  2. Tanya jawab materi pengait

Konselor memberikan tugas individu, adapun tugasnya adalah

  1. Konseli membuat gambar tangga dengan ukuran yang cukup dari arah atas kebawah pada selembar kertas

  2. Pada anak tangga pertama dari atas, tentukan dan tuliskan apa cita-citamu

  3. Pada anak tangga berikutnya tentukan dan tuliskan pendidikan yang diperlukan untuk mencapainya. Sertakan juga target waktu yang kamu perlukan untuk menyelesaikan setiap jenjang pendidikan tsb.

  4. Setelah selesai bacalah ulang setelah yakin tunjukkan hasilnya kepada guru atau temanmu dan mintalah pendapatnya.

  1. Menanyakan kepada konseli hal-hal yang belum dipahami/dikuasai

  2. Refleksi diri atas pengalaman belajar yang telah diperoleh.

25 menit

3

Penutup

  1. Penyimpulan pengalaman belajar yang telah diperoleh

  2. Pemberian motivasi kepada konseli untuk selalu menguatkan cinta kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari

  1. Evaluasi, menyampaikan lembar kerja konseli untuk dikerjakan di rumah

5 menit



  1. Sumber

Yulita R dan suzy Yulia C,2005, Bimbingan Konseling kelas IX. Jakarta, Erlangga.

  1. Media

Alat tulis , kertas warna warni, cryon

  1. Evaluasi

  1. Evaluasi segera dilaksanakan dengan mengobservasi aktivitas konseli pada saat kegiatan pelayanan untuk mengetahui sejauh mana peran aktif konseli dalam proses KBM.

  2. Evaluasi jangka pendek dilaksanakan dengan memberi tugas kepada konseli tentang pengalaman belajar yang didapat pada pertemuan pertaman

  3. Instrumen

Lembar kerja konseli

Catatan:


....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................




Surabaya, Juli 2012

Mengetahui,




Kepala Madrasah


Konselor Madrasah


Drs. Aminnatam, M.Pd

Dwi Atmaja, S.Pd, M.Psi

NIP. 196803101997031002

NIP. 197805182005011002

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Nama Siswa : .................................................

NIS/ No. Absen : .................................................

Kelas : .................................................

Tanggal kegiatan : .................................................

Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan berikut ini


  1. Apa yang kamu pikirkan dan rasakan saat ini terkait dengan pendidikan atau sekolah?

  2. Apa manfaat atau pentingnya sekolah bagi diri dan masa depanmu?

  3. Apa cita-citamu?

  4. Diantara tiga jalur yang telah kamu pelajari , jalur manakah yang ingin kamu tempuh setelah lulus dari MTs untuk mencapai cita-citamu? Mengapa?

Pertemuan 2

Sekolah apa yang kamu masuki setelah MTs ? buatlah jawaban dalam bentuk tabel seperti di bawah ini!



SMA




SMK




Alasan

Persiapan untuk mencapainya

Alasan

Persiapan untuk mencapainya













Yüklə 282,47 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin