Ringkasan Fiqih Islam


Larangan berdusta dan menipu



Yüklə 11,93 Mb.
səhifə32/93
tarix18.04.2018
ölçüsü11,93 Mb.
#48885
1   ...   28   29   30   31   32   33   34   35   ...   93

Larangan berdusta dan menipu:

عن أبي هريرة  أن رَسُول اللَّهِ  مر على صبرة طعام؛ فأدخل يده فيها؛ فنالت أصابعه بللاً، فقال: (ما هذا يا صاحب الطعام؟!) قال: أصابته السماء يا رَسُول اللَّه ! قال: (أفلا جعلته فوق الطعام حتى يراه الناس ؟! من غشنا فليس منا) أخرجه مسلم.

Dari Abu Hurairah  bahwa Rasulullah  melewati seonggok makanan lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam onggokan tersebut, jari beliau menjadi basah maka beliau bersabda: “Apa ini wahai pemilik makanan?”, ia berkata: “Terkena hujan wahai Rasulullah”, beliau bersabda: “Kenapa engkau tidak meletakkannya pada bagian atas makanan, hingga orang-orang melihatnya, barangsiapa yang menipu kami tidaklah termasuk golongna kami”. HR. Muslim. 1

عَنْ حكيم بن حزام  قال: قال رَسُول اللَّهِ : (البيعان بالخيار ما لم يتفرقا، أو قال: حتى يتفرقا، فإن صدقا وبينا بورك لهما في بيعهما، وإن كتما وكذبا محقت بركة بيعهما) مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ.

Dari Hakim bin Hizam  berkata: “Rasulullah  bersabda: “Penjual dan pembeli masih bebas (belum terikat suatu transaksipun) selama belum berpisah, atau beliau bersabda: "Sampai mereka berdua berpisah" jika keduanya benar/jujur dan menjelaskan cacat barang dagangannya, niscaya Allah memberkahi keduanya, jika mereka saling menyembunyikan dan berdusta, maka dicabutlah keberkahan dari transaksi mereka.” Muttafaq ’alaih. 2


Larangan menimbun barang dagangan:

عن معمر بن عبد الله عن رَسُول اللَّهِ  قال: ((لا يحتكر إلا خاطئ)) أخرجه مسلم.



Dari Ma'mar bin Abdullah dari Rasulullah ,:"Tidaklah seseorang menimbun barang dagangan kecuali dia telah berbuat salah". HR. Muslim. 1

Adab Bepergian


  • Minta wasiat kepada orang shalih:

عن أبي هريرة  أن رجلاً قال: يا رَسُول اللَّه! إني أريد أن أسافر؛ فأوصني ؟ قال: (عليك بتقوى اللَّه، والتكبير على كل شرف) فلما ولى الرجل؛ قال: (اللهم اطو له البعد، وهون عليه السفر) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ وابن ماجه.

Dari Abu Hurairah  bahwa seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah! aku akan mengadakan perjalanan, berilah aku nasehat.” Beliau bersabda: “Hendakah engkau bertakwa kepada Allah, dan bertakbir setiap menapaki jalan yang mendaki”, lalu ketika orang itu beranjak, beliau berdo`a: “Ya, Allah! Dekatkanlah perjalanannya yang jauh, serta mudahkan baginya.” HR. Tarmizi dan Ibnu Majah.1




  • Doa orang yang mukim untuk orang yang akan musafir:

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu `anhuma berkata Rasulullah  mengucapkan kata perpisahan kepada kami yang akan bepergian:

أستودع اللَّه دينك، وأمانتك، وخواتيم عملك

Aku titipkan agamamu, amanahmu dan akhir amalanmu kepada Allah”. HR. Tarmizi dan Hakim. 2


  • Doa orang yang akan musafir kepada orang yang ditinggal:

Dari Abu Hurairah  berkata: Rasulullah  membaca doa saat aku hendak bepergian:

أَسْتَوْدِعُك اللهَ الَّذِيْ لاَ تضِيْعُ وَدَائِعَهُ

Aku menitipkan kalian kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya. H.R. Ahmad dan Ibnu Majah. 3


  • Safar bersama orang yang saleh:

عن أبي موسى الأشعري  أن النبي  قال: ((مثل الجليس الصالح وجليس السوء كحامل المسك ونافخ الكير. فحامل المسك: إما أن يحذيك، وإما أن تبتاع منه، وإما أن تجد منه ريحاً طيبة. ونافخ الكير: إما أن يحرق ثيابك ، وإما أن تجد منه ريحاً خبيثة)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Musa  bahwa sesungguhnya Nabi  bersabda: “Perumpamaan teman duduk yang saleh dan teman duduk yang jahat seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi; penjual minyak wangi kemungkinan dia memberimu minyak wangi, atau kemungkinan engkau membeli darinya, dan (setidaknya) engkau mendapat bau wangi darinya, sedangkan tukang pandai besi kemungkinan percikan apinya membakar pakaianmu dan (setidaknya) engkau mendapatkan bau busuk darinya”. Muttafaq ’alaih. 1




  • Larangan safar sendirian:

عن ابن عمر  قال : قال رَسُول اللَّهِ  : (لو أن الناس يعلمون من الوحدة ما أعلم، ما سار راكب بليل وحده) رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

Dari Ibnu Umar  berkata: “Rasulullah  bersabda: “Jikalau manusia mengetahui apa yang kuketahui tentang kesendirian (dalam perjalanan) niscaya tidak tidak seorangpun akan menaiki kendaraan sendiri di waktu malam”. HR. Bukhari. 2

عن عمرو بن شعيب، عن أبيه، عن جده قال: قال رَسُول اللَّهِ : (الراكب شيطان، والراكبان شيطانان، والثلاثة ركب) رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ التِّرمِذِيُّ.

Dari Amru bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata: “Rasulullah  bersabda: “Seorang pengendara adalah syetan, dan dua orang pengendara adalah dua syetan, dan tiga adalah rombongan pengendara”. HR. Abu Daud, dan Tarmizi . 3





  • Larangan membawa anjing dan lonceng saat safar:

عن أبي هريرة  قال: قال رَسُول اللَّهِ : (لا تصحب الملائكة رفقة؛ فيها كلب أو جرس) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah  berkata: “Rasulullah  bersabda: “Para malaikat tidak menyertai suatu rombongan yang disertai anjing atau lonceng”. HR. Muslim. 4

وعن أبي سعيد الخدري  قال: بينما نحن في سفر مع النبي  إذ جاء رجل على راحلة له، فجعل يصرف بصره يميناً وشمالاً. فقال رَسُول اللَّهِ : (من كان معه فضل ظهر؛ فليعد به على من لا ظهر له، ومن كان له فضل من زاد؛ فليعد به على من لا زاد له). رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Abu Said Al Khudri  berkata: “Ketika kami bersama Rasulullah  dalam sebuah perjalanan lalu datang seorang lelaki menunggangi untanya,dia menoleh ke kanan dan ke kiri (mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya) maka Rasulullah  bersabda : “Barangsiapa yang mempunyai kelebihan tunggangan maka sedekahkanlah kepada orang yang tidak mempunyai tunggangan, dan barangsiapa yang mempunyai kelebihan perbekalan (makanan) maka sedekahkanlah kepada orang yang tidak mempunyai perbekalan”. HR. Muslim. 1




  • Doa naik kendaraan:

Dari ‘Ali bin Rabiah berkata: “Aku menyaksikan ‘Ali bin Abi Thalib  ketika dibawakan kepadanya seekor unta untuk ditunggangi, disaat kakinya menginjak pelana, ia mengucapkan: “Bismillah”, tatkala telah duduk di punggungnya, ia mengucapkan: اَلْحَمْدُ لله

Kemudian membaca firman Allah :

﴿ .......... سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُۥ مُقۡرِنِينَ ١٣ وَإِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ ١٤ ﴾ [الزخرف: ١٣، ١٤]

(Segal puji bagi Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami kami akan kembali kepada Tuhan kami) kemudian dia mengucapkan: Alhamdulillah tiga kali, lalu mengucapkan: Allahu Akbar tiga kali kemudian mengucapkan:

سُبْحَانَكَ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

(Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku, ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau) , … kemudian Ali  berkata: “Aku telah melihat Nabi  melakukan seperti apa yang aku lakukan. HR. Abu Daud dan Tarmizi. 2


  • Doa safar:

Dari Ibnu Umar radhiyallahu `anhuma bahwa Rasulullah  apabila duduk di atas untanya dan berangkat untuk safar, beliau bertakbir tiga kali kemudian membaca:

﴿ .......... سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُۥ مُقۡرِنِينَ ١٣ وَإِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ ١٤ ﴾ [الزخرف: ١٣، ١٤] اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَا البِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اَللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِيْ السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِيْ الْأَهْلِ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وُعَثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِيْ الْمَالِ وَالْأَهْلِ وَالْوَلَدِ

(Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami kami akan kembali kepada Tuhan kami), Ya Allah, sesungguhnya kami minta kepadaMu dalam perjalanan ini kebajikan dan ketakwaan, dan amalan yang Engkau ridhai, ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jauhnya perjalanan ini, ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan dan menjadi penganti bagi keluarga (yang ditinggalkan), ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sulitnya perjalanan, pemandangan yang menyedihkan, dan keburukan pada harta, keluarga dan anak saat kembali), dan bila kembali hendaklah mengucapkan do'a di atas, ditambah:

آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ

(Kami kembali, bertaubat, beribadat dan memuji Rabb kami)”. HR. Muslim. 1



  • Apa yang harus dilakukan apabila dua orang ingin berangkat safar:

عن أبي موسى الأشعري  أن النبي  بعثه ومعاذا إلى اليمن فقال: ((يسرا ولا تعسرا ، وبشرا ولا تنفرا، وتطاوعا ولا تختلفا)) متفق عليه.

Dari Abu Musa Al Asy'ary bahwa Nabi mengutus dia dan Mu'az ke Yaman, lalu bersabda: "Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan menakut-nakuti, bersatulah dan jangan berselisih!. muttafaq alaih . 2



  • Bila jumlah rombongan lebih dari tiga orang maka angkatlah seorang sebagai pemimpin:

عن أبي سعيد  أن رَسُول اللَّهِ  قال: (إذا خرج ثلاثة في سفر؛ فليؤمروا أحدهم ) رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ .

Dari Abu Sa'id Al Khudri  Rasulullah  bersabda: “Bila tiga orang melakukan perjalanan hendaklah mengangkat salah seorang dari mereka sebagai peminpin”. H.R. Abu Daud.3




  • Doa musafir saat jalan mendaki dan saat jalan menurun:

عن ابن عمر  قال: كان النبي  وجيوشه إذا علوا الثنايا كبروا، وإذا هبطوا سبحوا. رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ.

Dari Ibnu Umar berkata: “bahwa Nabi r dan tentaranya, apabila menapaki jalan bukit maka mereka bertakbir, dan bila turun, mereka bertasbih.” HR. Abu Daud. 4




  • Sikap tidur dalam perjalanan:

عن أبي قتادة  قال: كان رَسُول اللَّهِ  إذا كان في سفر؛ فعرس بليل، اضطجع على يمينه، وإذا عرس قبيل الصبح، نصب ذراعه ووضع رأسه على كفه. رَوَاهُ مُسلِمٌ .

Dari Abu Qatadah  berkata: “Bahwa Rasulullah  apabila dalam perjalanan lalu singgah di malam hari, maka beliau berbaring miring ke kanan dan bila singgah sebelum shubuh maka beliau menopangkan lengan dan menyandarkan kepala pada telapak tangannya”. HR. Muslim.1




  • Doa bila singgah di suatu tempat:

عن خولة بنت حكيم  قالت سمعت رَسُول اللَّهِ  يقول: (من نزل منزلاً ثم قال: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لم يضره شيء حتى يرتحل من منزله ذلك ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Khaulah binti Hakim radhiyallahu `anha berkata: “Aku mendengar Rasulullah  bersabda: “Barangsiapa yang singgah di suatu tempat kemudian mengucapkan:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

(Aku berlindung dengan kalam Allah yang sempurna dari kejahatan mahluk-Nya), niscaya dia tidak akan terkena gangguan apapun hingga meninggalkan tempat tersebut”. HR. Muslim. . 2


  • Doa musafir saat menjelang subuh:

عن أبي هريرة أن النبي  كان إذا كان في سفر و أسحر يقول: ((سَمَّعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللهِ، وَحُسْنِ بَلاَئِهِ عَلَيْنَا. رَبَّنَا صَاحِبْنَا، وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذًا بِاللهِ مِنَ النَّارِ)) أخرجه مسلم.

Dari Abu Hurairah  bahwa Nabi  saat menjelang waktu subuh dalam perjalanan beliau berdoa:

سَمَّعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللهِ، وَحُسْنِ بَلاَئِهِ عَلَيْنَا. رَبَّنَا صَاحِبْنَا، وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذًا بِاللهِ مِنَ النَّارِ

Semoga ada yang memperdengarkan puji kami kepada Allah (atas nikmat) dan cobaan-Nya yang baik bagi kami. Wahai Tuhan kami, temanilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api Neraka. HR. Muslim. 3





  • Doa bila kendaraannya tertarung:

((باسم الله)) أخرجه أحمد وأبو داود.

Bismillah . H.R. Ahmad dan Abu Daud. 4




  • Doa melihat sebuah perkampungan:

Dari Suhaib  bahwa Nabi  saat melihat suatu desa yang ingin dimasukinya beliau selalu berdoa:

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا.

Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di permukaannya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.” H. R. Nasa'i.1


  • Disunahkan safar pada hari kamis:

عن كعب بن مالك أن النبي  خرج يوم الخميس في غزوة تبوك، وكان يحب أن يخرج يوم الخميس. وفي لفظ: لقلما كان رَسُول اللَّهِ  يخرج إذا خرج في إلا في يوم الخميس أخرجه البخاري

Dari Ka'ab bin Malik  berkata: Nabi  berangkat perang Tabuk pada hari kamis dan beliau sangat suka berangkat pada hari kamis. Dalam riwayat lain: "Amat sedikit Rasulullah  keluar untuk bepergian apabila ingin pergi safar kecuali pada hari Kamis”. H.R. Bukhari .2





  • Memulai perjalanan di pagi hari dan berjalan di malam hari:

عن صخر بن وداعة الغامدي  أن رَسُول اللَّهِ  قال: (اللهم بارك لأمتي في بكورها) وكان إذا بعث سرية، أو جيشاً؛ بعثهم من أول النهار، وكان صخر تاجراً، وكان يبعث تجارته أول النهار. رَوَاهُ أحمد وأبُو دَاوُدَ.

Dari Shakhar bin Wada’ah Al Ghomidi  bahwa Rasulullah  bersabda: “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi” dan apabila beliau mengirim pasukan atau tentara, maka beliau mengirim mereka di awal siang. Dan Shakr adalah seorang pedagang dan dia selalu mengirim (kafilah yang membawa barang) dagangnnya pada permulaan siang”. HR. Ahmad dan Abu Daud. 3

عن أنس  قال: قال رَسُول اللَّهِ : (عليكم بالدلجة؛ فإن الأرض تطوى بالليل) رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ

Dari Anas  berkata: “Rasulullah  bersabda: “Berjalanlah di waktu malam karena sesungguhnya jarak bumi dipersempit di waktu malam”. HR. Ahmad dan Abu Daud.4




  • Doa saat kembali dari perjalanan haji dan lainnya:

Dari Ibnu Umar  berkata bahwa Nab i disaat kembali dari melaksanakan haji atau umrah, tatkala jalan mendaki bukit atau gundukan tanah, maka beliau bertakbir tiga kali, kemudian mengucapkan:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ صَدَقَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ



(Tidak ada Tuhan yang berhak diibadati selain Allah, Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, seluruh kerajaan dan pujian milik-Nya, Maha Berkuasa atas segala sesuatu, kami kembali, bertaubat, beribadah, sujud dan memuji Tuhan kami, Allah telah memenuhi janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan musuh-musuh sendirian". Muttafaq ’alaih.1



  • Apa yang harus dilakukan musafir bila maksudnya telah terlaksana:

عن أبي هريرة  أن رَسُول اللَّهِ  قال: (السفر قطعة من العذاب: يمنع أحدكم طعامه، وشرابه، ونومه، فإذا قضى أحدكم نهمته من سفره؛ فليعجل إلى أهله) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Dari Abu Hurairah  Rasulullah  bersabda: “Perjalanan adalah bagian dari azab, dimana salah seorang kamu menahan makan, minum dan tidur (karenanya), maka apabila dia telah menyelesaikan maksud perjalanannya maka segeralah kembali kepada keluarganya”. Muttafaq ’alaih.2





  • Waktu datang dari safar:

عن كعب بن مالك  أن رسول الله  كان لا يقدم مِنْ سفر إلا نهارا في الضحى، فإذا قدم بدأ بالمسجد فصلى فيه ركعتين ثم جلس فيه. متفق عليه.

Dari Ka'ab bin Malik  bahwa Rasulullah  biasanya datang dari perjalan jauh pada siang hari di waktu dhuha dan bila datang maka beliau singgah terlebih dahulu di masjid beliau, lalu shalat dua rakaat dan duduk sebentar”. Muttafaq alaih . 3

عن أنس بن مالك قال: كان النبي لا يطرق أهله، كان لا يدخل إلا غدوة أو عشية . متفق عليه.

Dari Anas bin Malik  berkata: Nabi ` tidak pernah mendatangi keluarganya pada waktu malam dan baliau tidak masuk rumah kecuali pada waktu pagi atau sore hari. Muttafaq alaih. 4




  • Disunahkan bagi orang yang sampai di rumahnya pada malam hari untuk memberitahu istrinya terlebih dahulu:

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما أن النبي قال: ((إذا دخلت ليلا فلا تدخل على أهلك حتى تستحد المغيبة، وتممشط الشعثة)) متفق عليه.

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu `anhuma bahwa Nabi r bersabda: Bila engkau tiba di malam hari janganlah masuk rumah hingga istrimu mencukur bulu-bulu (kemaluannnya) dan menyisir rambutnya yang kusut. Muttafaq alaih . 1



Adab Tidur Dan Bangun


  • Apa yang harus dilakukan saat hendak tidur:

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال: قال رسول الله : ((أطفئوا المصابيح بالليل إذا رقدتم، وأغلقوا الأبواب، وأوكئوا الأسقية، وخمروا الطعام والشراب)) متفق عليه.

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu `anhuma bahwa Nabi r bersabda: "Padamkanlah lampu- lampu bila engkau hendak tidur, kunci pintu, tutup bejana air, dan tutup makanan serta minuman". Muttafaq alaih .1


  • Menuci tangan dari lemak (yang menempel) sebelum tidur:

عن أبي هريرة عن النبي  قال: ((إذا نام أحدكم وفي يده ريح غمر، فلم يغسل يده فأصابه شيء فلا يلومن إلا نفسه)) أخرجه الترمذي وابن ماجه.

Dari Abu Hurairah dari Nabi r bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian tidur sedangakan di tangannya masih ada lemak (sisa makanan) dan belum dicucinya, lalu dia ditimpa sesuatu (penyakit) maka janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri". H.R. Tirmizi dan Ibnu Majah. 2


  • Fadhilah tidur dalam keadaan suci:

عن معاذ بن جبل  عن النبي  قال: ((ما من مسلم يبيت على ذكر طاهرا، فيتعار من الليل فيسأل الله خيرا من الدنيا والآخرة إلا أعطاه إياه)) أخرجه أبو داود وابن ماجه.

Dari Muaz bin Jabal  dari Nabi r bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang tidur malam dengan berzikir sebelumnya disertai wudhu', lalu terbangun di tengah malam dan berdoa kepada Allah agar diberi kebaikan dunia dan akhirat kecuali Allah mengabulkan permohonan itu untuknya". H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah. 3

عن ابن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله  قال: ((من بات طاهرا بات في شعاره ملك، فلم يستيقظ إلا قال الملك: اللهم اغفر لعبدك فلان؛ فإنه بات طاهرا)) أخرجه ابن حبان.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu `anhuma bahwa Rasulullah r bersabda," Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci maka seorang malaikat berada di dekatnya, saat dia terbangun malaikat berkata: "Ya, Allah! Ampunilah hamba-Mu ini karena dia tidur dalam keadaan suci". H.R. Ibnu Hibban. 4


  • Bacaan dari Al quran saat hendak tidur:

Dari Aisyah radhiyallahu `anha “bahwa Nabi r pada setiap malam apabila menuju ranjangnya beliau merapatkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membacakan pada kedua telapak tangan tersebut:

﴿ قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١ ﴾ ﴿ قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ ١ ﴾ ﴿ قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ ١ ﴾



(Katakan-lah Allah Yang Maha Esa) dan (Katakanlah aku berlindung dengan Tuhan yang menguasai waktu shubuh), dan (Katakanlah aku berlindung dengan Tuhan manusia), kemudian beliau menyapukan kedua tangannya ke seluruh anggota tubuhnya semampunya, mulai dari kepala, muka, dan tubuh bagian depan, dia melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali”. H.R. Bukhari . 1

عن نوفل الأشجعي  قال: قال لي رسول الله : ((اقرأ ﴿ قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ ١ ﴾ [الكافرون: ١] ثم نم على خاتمتها فإنها براءة من الشرك)) أخرجه أبو داود والترمذي.

Dari Naufal Al Asyja'I  berkata: Rasulullah r bersabda kepada ku: "Bacalah surat Alkafirun:

﴿ قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ ١ ﴾ [الكافرون: ١]

Katakanlah: "Hai orang-orang kafir". Kemudian tidurlah setelah membaca surat tersebut, karena surat tersebut mengandung berlepas diri dari kesyirikan". H.R. Abu Daud dan Tirmizi. 2

عن أبي هريرة  قال: وكلني رَسُول اللَّهِ  بحفظ زكاة رمضان، فأتاني آت فجعل يحثو من الطعام فأخذته فقلت: لأرفعنك إلى رَسُول اللَّهِ  فقال: إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي: ﴿ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ ....... [البقرة: ٢٥٥] ؛ فإنك لن يزال عليك من اللَّه حافظ، ولا يقربك شيطان حتى تصبح ... قال النبي  : (أما إنه قد صدقك، وهو كذوب، ذاك شيطان). رواه البخاري .

Dari Abu Hurairah  berkata: “Rasulullah r mempercayakanku untuk menjaga harta zakat bulan Ramadhan, lalu seseorang datang meraup makanan itu, akhirnya aku mengkapnya dan berkata: “Demi Allah, engkau akan kuadukan kepada Rasulullah….. Orang tersebut berkata: “Bila engkau hendak berada di atas tempat tidurmu, bacalah ayat kursi:

﴿ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ ....... ﴾ [البقرة: ٢٥٥]

(Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (mahluk-Nya)...hingga akhir ayat, sesungguhnya engkau selalu berada di dalam penjagaan Allah dan syetan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi”, maka Nabi r bersabda: “Sesungguhnya ia berkata jujur kepadamu (dalam hal ini), padahal dia pada hakikatnya adalah seorang pendusta, Itulah syetan”. HR. Bukhari. . 1

عن علي  أن فاطمة رضي الله عنها جاءت تسأل النبي  خادما فلم توافقه قالت... فأتانا وقد أخذنا مضاجعنا ... فقال : (ألا أدلكما على خير مما سألتماني؟ إذا أويتما إلى فراشكما أو إذا أخذتما مضاجعكما فكبرا - أربعا وثلاثين-، وسبحا -ثلاثاً وثلاثين-، واحمدا -ثلاثاً وثلاثين- فإن ذلك خير لكما مما سألتماه ) متفق عليه.

Dari ‘Ali  bahwa Fatimah radhiyallahu `anha datang kepada Nabi r meminta seorang pembantu, akan tetapi Nabi tidak menyetujuinya … kemudian pada malam harinya saat kami hendak tidur beliau datang seraya bersabda:" Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian pinta? Apabila kalian hendak menuju ranjang kalian (atau apabila kalian telah berada di atas tempat tidur), bertakbirlah tigapuluh empat kali, bertasbihlah tigapuluh tiga kali, dan bertahmidlah tigapuluh tiga kali. Sungguh itu lebih baik dari apa yang kalian minta”. Muttafaq alaih . 2



  • Larangan memiliki tilam yang banyak kecuali ada hajat:

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما أن رسول الله  قال له: ((فراش للرجل، وفراش لامرأته، والثالث للضيف، والرابع للشيطان)) أخرجه مسلم.

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu `anhuma bahwa Rasulullah r bersabda kepadanya: Satu tilam untuk suami, satu tilam untuk istri, tilam yang ketiga untuk tamu dan keempat adalah untuk setan". HR. Muslim . 3



1   ...   28   29   30   31   32   33   34   35   ...   93




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin