Sholat Tahajjud dan Kesehatan
PoorBest Islamuna - Seri Kesehatan
Written by Adi Sucipto
Monday, 07 April 2008 11:45
Sebelumnya, saya hendak mengajak saya pribadi untuk mendawamkan amalan ini, dan semoga Allah menganugerahkannya amalan ini agar jadi kebutuhan saya dan Anda. Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) yang terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker.
Tidak percaya?
Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda melakukannya secara rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan kanker". Beliau melontarkan pernyataanya itu dalam desertasinya yang berjudul 'Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan Perubahan Response Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi".
Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya. Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah shalat tambahan atau sholat sunah. Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat itu menumbuhkan respons ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi coping).
Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status sholat yang muakkadah (Sunah mendekati wajib). Ia menitik beratkan pada sisi rutinitas sholat, ketepatan gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan. Selama ini, kata dia, ulama melihat masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri, dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.
Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. "Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu sebali knya. Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin.
Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang sanggup bertahan menjalankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat dimulai pukul 02-00-3:30 sebanyak 11 rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan Klinika). Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda jauh dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan individual untuk menaggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil.
"Jadi sholat tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi. Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang efectif, emosi yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stress." Nah, menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis menunjukan, sholat tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang baik.
Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal kita?
Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu ia telah membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur'an" Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam)dan sebagainya. Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang di wajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.
Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi bukan yang beragama Islam walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat saat ini.
Anda ingin beramal shaleh? Tolong kirimkan kepada rekan-rekan muslim lainnya yang Anda kenal.
Sumber: http://www.mail-archive.com/ rantau-net@rantaunet.com
Tahajud untuk kesehatan .
> Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang
> yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji
> di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting
> bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian
> Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu
> shalat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari
> serangan infeksi dan penyakit kanker.
>
> Tidak percaya? Cobalah Anda rajin-rajin sholat
> tahajjud. "Jika anda melakukannya secara rutin, benar,
> khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi
> dan kanker". Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu
> bukan'tukang obat' jalanan. Dia melontarkan
> pernyataanya itu dalam desertasinya yang berjudul
> 'Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan
> Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu
> Pendekatan Psiko-neuroimunologi" Dengan desertasi itu,
> Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu
> kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas
> Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu.
> Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya
> merupakan ibadah salat tambahan atau sholat sunah.
> Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat
> gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat itu
> menumbuhkan respons ketahannan tubuh (imonologi)
> khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit-nya
> yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat
> mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi
> masalah yang dihadapi (coping).
>
> Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar
> menggugurkan status sholat yang muakkadah (Sunah
> mendekati wajib). Ia menitikberatkan pada sisi
> rutinitas sholat, ketepatan gerakan, kekhusukan, dan
> keikhlasan. Selama ini, kata dia, ulama melihat
> masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis.
> Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan
> tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini
> dipandang sebagai misteri,dapat dibuktikan secara
> kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.
>
> Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan
> kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah hormon
> kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690
> nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul
> 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter. "Kalau
> jumlah hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan
> orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu
> sebaliknya. Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini
> yang membantah paradigma lama yang menganggap ajaran
> agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin. Sholeh
> mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian
> terhadap 41 responden sisa SMU Luqman Hakim Pondok
> Pesantren Hidayatullah, Surabaya.Dari 41 siswa itu,
> hanya 23 yang sanggup bertahan menjalankan sholat
> tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi,
> tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahjjud selama
> dua bulan. Sholat dimulai pukul 02-00-3:30! sebanyak
> 11* rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam
> plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka
> diukur di tiga laboratorium di Surabaya (paramita,
> Prodia dan Klinika). Hasilnya,ditemukan bahwa kondisi
> tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas
> berbeda jauh dengan orang yang tidak melakukan
> tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajud
> memiliki ketahanan tubuh dan kemampuanindividual untuk
> menaggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan
> stabil. "Jadi sholat tahajjud selain bernilai ibadah,
> juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang
> dapat mempengaruhi kontrol kognisi. Dengan cara
> memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping
> yang efectif, emosi yang positif dapat menghindarkan
> seseorang dari stress,"Nah, menurut Sholeh, orang
> stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit
> kanker dan infeksi. Dengan sholat tahajjud yang
> dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas
> serta tidak terpa! ksa, seseorang akan memiliki
> respons imun yang baik, yang kemungkinan besar akan
> terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Dan,
> berdasarkan hitungan tekhnik medis menunjukan, sholat
> tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat orang
> mempunyai ketahanan tubuh yang baik.
>
> Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak
> mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat,
> nikmat,anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya.
>
> Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal
> kita???????
>
> Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena
> beberapa keajaiban yang di temuinya di dalam
> penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan
> tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal
> fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah
> memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam
> dan oleh sebab itu ia telah membuka sebuah klinik yang
> bernama "Pengobatan Melalui Al Qur'an" Kajian
> pengobatan melalui Al-Quran menggunakan obat-obatan
> yang digunakan sepe! rti yang terdapat didalam
> Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam)
> dan sebagainya. Ketika ditanya bagaimana dia tertarik
> untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu
> bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat
> beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak
> dimasuki oleh darah.
>
> Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang
> cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.
> Setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia
> menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf
> di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang
> tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat
> tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu
> saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat
> tersebut mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang
> diwajibkan oleh Islam.
>
> Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa
> yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat
> menerima darah yang secukupn! ya untuk berfungsi
> secara normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini
> sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam
> "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang
> telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah
> ini. Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar
> manusia yang tidak bersembahyang apalagi bukan yang
> beragama Islam walaupun akal mereka berfungsi secara
> normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan
> mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat
> keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah
> manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk
> melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah
> kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara
> yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai
> dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk
> mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak
> heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial
> masyarakat saat ini.
>
> Anda ingin beramal shaleh...? Tolong kirimkan kepada
> rekan-rekan muslim lainnya yang anda kenal.
---------- Forwarded message ----------
From: Alex Asyandra
Date: 3 Jan 2008 11:29
Subject: Re: {MS-4} Message not approved: Tahajud untuk kesehatan
To: Rizki Wicaksono
http://groups.yahoo.com/group/Halal-Baik-Enak/message/9567
Do you know Taufan?
Become his contact Who is on Multiply?
Find your friends Want to learn more?
Take the Tour Already a Member?
Sign In
Web sikathabis.multiply.com
.
Home
Blog
Photos
Video
Music
Calendar
Reviews
Market
Recipes
Links
Sholat Tahajud Sembuhkan berbagai Penyakit.. May 8, '06 10:58 PM
for everyone
Category: Other
Itulah Judul DISERTASI bapak Prof. Dr. Mohammad Sholeh, MPd.
Beliau berhasil menggondol gelar S-3 di Fak. Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Hanya dengan modal S-1 Tarbiyah dan S-2 Psikologi Konseling, guru besar di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini tidak merasa ada kendala untuk meyelesaikan studi S-3 dibidang Kedokteran.
Berkat penemuannya itu, beliau dipercaya membuka Klinik Terapi Tahajjud di Mesjid Al-Akbar Surabaya.
Sudah banyak pasien, baik yang sakit ringan maupun berat, mampu disembuhkan melalui terapi Tahajjud ini. Umumnya mereka menderita penyakit parah sehingga berusaha mencari pengobatan lain dluar medis
Berikut hasil wawancara penulis dengan beliau yang saat ini dikontrak oleh Kalla Group sejak 9 July 2005 yll, akan menjelaskan uraian mulai dari Pelatihan Sholat Tahajjud, hubungan agama dan kesehatan, serta hasil penelitiannya yang kini telah mulai diakui di dunia kedokteran.
Wah, Sholat saja sekarang pakai pelatihan ya...
Lho iya..Jangan lupa, banyak diantara kita ini yang tidak mampu memaknai Sholat dengan baik. Apalagi Sholat Tahajjud. Banyak diantara kita tiap hari Sholat namun tidak ada efek dan bekasnya.
Bagaimana istilah.. Sholat yang Khusu' itu....
Dalam Hadist Qudsi, Allah swt. telah menerangkan bahwa Sesungguhnya kata Allah, Aku hanya menerima Sholat hamba-Ku yang merendahkan hatinya kepada keagungan-Ku, tidak mengaku-ngaku lebih baik dari hamba-hamba-Ku yang lain, mengisi hari-harinya dengan dzikir kepada-Ku, senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan menyayangi orang yang sedang dalam perjalanan kebajikan, menyayangi para janda dan orang-orang yang tertimpa mushibah.
Detail penjelasannya adalah :
Rasulullah pernah menyuruh seseorang mengulang Sholatnya hingga empat kali. Orang itu kemudian berkata "Ya Rasulullah, saya tidak bisa melakukan sholat sebaik yang saya lakukan ini".
Intinya >> janganlah TAKBIRATUL IHRAM sebelum hati kita benar-benar menggantung pada Allah. Seseorang tidak akan khusu' dalam shalatnya jika tidak merasa hina dihadapan Allah.
Ada beberapa Ciri-ciri orang yang SUDAH Khusu' dalam sholatnya >>> Mukanya akan berkilauan bak cahayanya matahari. Kalau bahasa lainnya, wajahnya memancarkan AURA. Dan yang paling kelihatan, hidupnya dikendalikan oleh Allah swt.. Makanya janji Allah pada orang yang melakukan Tahajjud, "Matamu adalah mata-Ku, telingamu adalah telinga-Ku, dan hatimu adalah hati-Ku dan para malaikat Aku minta untuk menjaganya".
Orang yang AHLI TAHAJJUD, hatinya amat peka. Sedikit saja melakukan maksiat, dia akan merasa tidak enak. Tetapi bagi yang tidak, melakukan maksiat apapun kebal karena tak dijaga oleh Allah. Itulah makanya perlu berlatih Sholat Tahajjud yang khusu'.
Dimana hubungan Hubungan Sholat Tahajjud dengan Kesehatan.....
>>> Penelitian ini menunjukkan, kalau seseorang bisa Sholat Tahajjud denga Khusu', gerakannya tepat, dan dilakukan secara kontinyu, maka akan ada perubahan didalam tubuhnya.
Dalam tubuh kita ada sebuah system yang namanya IMUN. System IMUN ini berfungsi melindungi diri dari berbagai patogen (parasit yang bisa menimbulkan penyakit), jejas (lecet) dan toksin (zat racun). Udara yang kita hirup dan kelihatannya bersih ini, bisa dipastikan banyak virusnya.
>> Seandainya ALLAH Swt. tidak memberikan seperangkat system yang disebut System IMUN ini, mungkin kita sudah meninggal sejak dulu.
System ini berbentuk kimia, cairan, atau sel. Setidaknya ada 8 bentuk, diantaranya yang disebut dalam dunia kedokteran,
1. Hormon Kortisol
2. Eosinofil
3. Neutrofil
4. Sel-K
5. Basofil
6. Basofil
7. Makrofag
8. Imunoglobulin (IgA, IgM, IgG, IgD dan IgE)
Sebagai contoh, Darah kita ini kan merah. Kalau diambil dan diberi reagent (sejenis zat kimia yang biasa digunakan untuk nge-tes golongan darah), warnanya bisa berubah dan berbeda bentuk. Perubahan dan perbedaan bentuk ini menunjukkan fungsi yang berbeda.
Seperti: ada sel yang namanya MAKROFAG, diambil dari kata Makro (besar) dan fag (pemakan). Itu adalah sel yang berfungsi memakan sel lainnya yang tidak normal.
Nah sekresi (proses mengeluarkan dari dalam tubuh) MAKROFAG tergantung kondisi Psikis seseorang.
Jika kondisi jiwanya KACAU, misalnya anak nakal, istri atau suami menyeleweng, pekerjaan kantor menumpuk, kondisi ekonomi jatuh, dan atau problem hidup lainnya biasanya seseorang akan mudah STRESS.
Dalam keadaan begitu, jika otak kita diphoto, teksturnya akan terlihat KACAU.
Nah..jika Makrofag tidak bersekresi oleh tubuh, maka akan berbahaya. Jika sekresinya hipo alias kurang, jadilah rentan Penyakit baik itu yang ringan ataupun yang berat seperti KANKER, bisa Kanker Prostat, Ginjal, Rahim atau Payudara. Mengapa? Karena sel-sel yang tidak normal yang ada dalam tubuh tak termakan oleh MAKROFAG.
> TETAPI jika kita RAJIN SHOLAT dan TAHAJJUD, Insya Allah tak akan ada kanker.
SHOLAT dan TAHAJJUD yang dimaksud adalah SHOLAT dan TAHAJJUD yang benar-benar "khusu' dan Ikhlas".
Sebagaimana FIRMAN ALLAH Swt. dalam Surat Al An'aam ayat 162, "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".
>> Dengan menempatkan ALLAH Swt. diatas segala-galanya yang kita perbuat diatas dunia ini, maka hormon-hormon yang ada dalam tubuh kita akan bergerak NORMAL dan TENANG.
ARTINYA: Peningkatan Keimanan Punya EFEK Dalam Tubuh Kita.
>>> Seseorang jika Tahajjudnya baik maka Imannya ikut Meningkat.
>>> Jika Iman Meningkat, seseorang akan Selalu POSITIVE THINKING (Berprasangka Baik)
>>> Jika sudah POSITIVE THINKING (Berprasangka Baik), maka Persepsi HIDUPnya akan lebih baik dibandingkan orang lain.
Bahkan ketika ditimpa musibah, kita akan Selalu Positive Thinking, "Tak Mungkin ALLAH Swt. ingin menyengsarakan, PASTI ADA HIKMAHNYA. Mungkin ini yang terbaik yang Allah berikan". Begitu seterusnya.
>> Marilah memulai untuk membiasakan diri BANGUN TENGAH MALAM..........
Sumber: Majalah HIDAYATULLAH, Juli 2005/Jumadil Ula 1426 hal. 39-45.
http://sikathabis.multiply.com/reviews/item/17
User Name Remember Me?
Password
Register Blogs Arcade FAQ Members List Calendar Today's Posts Search
Cafepojok - The Relax Community > POJOK DISKUSI > Religius > Islam
Dampak Medis Shalat Tahajjud
Thread Tools Display Modes
icad_09 Dampak Medis Shalat Tahajjud 24-07-2008, 10:08 PM
mbah romo Re: Dampak Medis Shalat... 25-07-2008, 01:23 AM
okatawa Re: Dampak Medis Shalat... 25-07-2008, 08:51 AM
kakha Re: Dampak Medis Shalat... 26-07-2008, 04:37 PM
Prev Next
(#1)
icad_09
[Premium]
Posts: 401
Thanks: 193
Thanked 140 Times in 79 Posts
Join Date: Mar 2008
Location: KSA Dampak Medis Shalat Tahajjud - 24-07-2008, 10:08 PM
ass.wr.wb
ternyata sholat tahajjud-pun, ada penelitiannya. Masya Alloh. Silahkan diforward ke teman-teman Anda, dengan tentunya kita pun melakukan sholat tahajjud tsb. Ya Alloh, bangunkanlah kami di malam hari untuk sholat tahajjud dengan mudah dan ikhlash karena-Mu, tidak ada rasa malas beribadah. Terlebih sholat tahajjud adalah "interlokal" kita kepada Robb semesta alam, disementara orang sedang enak-enaknya tidur.
"DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD"
Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker.
Tidak percaya? Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda melakukannya secara rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas dari infeksi dan kanker". Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu bukan'tukang obat' jalanan. Dia melontarkan pernyataanya itu dalam desertasinya yang berjudul Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi"
Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu.
Dostları ilə paylaş: |