Terjemahan
Tafsir Ibnu Katsir [Edisi Lengkap]
|
Ditulis Oleh: Imam Ibnu Katsir -rahimahullah-
|
Tidak diragukan lagi bahwa Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu kitab tafsir yang kandungan isinya tidak dibaurkan dengan ilmu lain. Dengan demikian, tafsir ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang tinggi dan mulia,
yaitu menyampaikan maksud firman Allah Ta'ala melalui manhaj yang lurus dan valid serta jalan pemahaman ulama Salafush Shalih yaitu penafsiran al-Qur-an dengan al-Qur-an, penafsiran al-Qur-an dengan hadits, dengan merujuk kepada pendapat para ulama Salafush Shalih dari kalangan para Sahabat dan Tabi'in dengan konsep dan kaidah bahasa Arab.
Lalu DR. 'Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh meringkas kitab ini dan memberi nama "Lubaabut Tafsiir". Dalam melakukan peringkasan kitab ini, beliau meiihat cara terbaik adalah dengan membiarkan apa adanya kalimat-kalimat yang ditulis oleh Ibnu Katsir sendiri, dan menghilangkan beberapa hal yang dianggap tidak perlu, seperti cerita. hadits-hadits dha'if, dan lain sebagainya.
Setelah dilakukan peringkasan, beliau melakukan beberapa penambahan:
1. Penafsiran tiga ayal dari surat al-Maidah. Nomor ayat-ayat tersebut adalah 97,98,99, dan akhir dari ayat 96.
2. Mentakhrij lebih dari 300 hadits yang dikemukakan penulis tafsir ini (Ibnu Katsir) tanpa ada komentar darinya.
3. Menisbatkan qira'at dan riwayatnya kepada para tokohnya secara rinci dan teliti, yang oleh penulis buku ini disampaikan secara ijmal (ringkas).
4. Menafsirkan lafadz-lafadz yang ditulis dalam kitab ini yang sulit difahami maksudnya oleh para penuntut ilmu.
5. Melakukan ralat terhadap sedikit kesalahan dalam kitab berkenaan dengan qira'at atau pun yang lain.
Tafsir Ibnu Katsir
Penulis : Imam Ibnu Katsir - rahimahullah-
Dr. Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin IshaqAlu Syaikh
Fisik : 21x29.5(jilid 1-8), Hardcover Lux
Penerbit Indonesia.
Harga: RM135.00/Jilid RM1,050.00/Set.
|
Tafsir Imam Syafii [edisi Lengkap 3 jilid]
Harga: RM580.00/Set.
Imam Syafi'I--rahimahullah- menduduki tempat tertinggi dalam ilmu tafsir. Beliau sangat piawai dalam menyimpulkan suatu hukum serta sangat hebat dalam berdiskusi dan beradu argumentasi.
Kesaksian itu diberikan oleh syaikhnya, Sufyan bin Uyainah -rahimahullah- di Mekah. Bahkan, dia menyarankan kepada orang yang bertanya kepadanya tentang tafsir al-Qur'an supaya merujuk kepada Imam Syafi'i -rahimahullah- untuk meyakinkan kehebatannya dalam ilmu tafsir
Guru pertamanya, Muslim bin Khalid az-Zanji -rahimahullah- telah memberinya izin untuk mengeluarkan fatwa pada waktu masih berumur 15 tahun. Bahkan dia bersaksi kepada Alloh Azza wa Jalla bahwa telah tiba masanya bagi Imam Syafi'I untuk berfatwa. Sebagaimana telah diketahui bersama, pada saat itu tidak seorang pun yang diizinkan untuk berfatwa, kecuali jika dia seorang alim dan memiliki ilmu yang cukup dalam ilmu tafsir, hadits, ilmu al-Qur'an, dan Sunah Rasulullah . Hal itu menjadi dasar utama bagi fatwa dan ijtihad, yang disertai dengan pemahaman yang memadai dan pikiran yang lurus.
Imam Malik -Imam Darul Hijrah- sangat takjub terhadap keindahan Imam Syafi'i dalam membaca kitab, al-Muwattha'. Bahkan setiap kali Imam Syafi'i ingin menghentikan bacaannya, Imam Malik berkata, "Teruskan, hai anak muda.
Kita bisa mendengar tazkiyah (rekomendasi) yang diberikan Imam Malik kepada Imam Syafi'i, yang sempat didengar oleh Abdurrahman bin Mahdi. Hal itu semakin memperjelas kedudukan tinggi Imam Syafi'i dalam pemahaman agama. Imam Malik berkata, "Tidak seorang pun dari bangsa Quraisy yang datang kepadaku yang pemahamannya lebih baik daripada anak muda ini." Bahkan, dia mengisyaratkan tentang masa depannya yang baik dalam bidang keilmuan, seraya berucap, "Jika ada orang yang akan sukses kelak, anak inilah orangnya.
Inilah kesaksian Abu Hasan az-Ziyadi, dia berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pandai dalam mengupas makna-makna yang terkandung di dalam al-Qur'an yang disertai dengan dalil penopang dari segi bahasa, melebihi Imam Syafi'i.
Simak pula ungkapan imam paham Zhahiriyah, Dawud bin Ali, dia berkata, Ishaq bin Rahawih pernah berkata kepadaku, "Aku dan Ahmad bin Hanbal pergi menemui Imam Syafi'i di Mekah, lalu aku bertanya kepadanya tentang suatu masalah, ternyata dalam menjawabnya dia tampak begitu fasih dan beradab.
oleh karena itu, ketika kami berpisah dengannya, sekumpulan ulama yang ahli al-Qur'an memberi tahuku bahwa dia (Imam Syafi'i) adalah orang yang paling menguasai makna-makna al-Qur'an pada zamannya.
Dalam pujian Ahmad bin Hanbal yang diberikan kepada Imam Syafi'i kita bisa mendapatkan secara gamblang bahwa dia tidak menemukan orang yang setara dengan Imam Syafi'i Dia berkata, "Aku tidak pernah menjumpai orang yang lebih memahami al-Qur'an daripada pemuda ini."
Dia juga berkata, "Dulu, guru-guru kami di bidang hadits dipegang oleh sahabat-sahabat Abu Hanifah, hingga akhirnya kami bertemu dengan Imam Syafi'i. Dia adalah orang yang paling memahami al-Qur'an dan Sunah Rasulullah
Simak juga perkataan Imam Muhammad bin al-Hasan tentang diri Imam Syafi'i ketika menulis bukunya, "Jika pada suatu hari para ahli hadits berbicara, tentunya mereka akan menggunakan perkataan Imam Syafi'i "
Kedudukan Imam Syafi'i dalam Menafsirkan Al-Qur'an AI-Karim dan Keutamaan Tafsirnya
A. Kedudukan Imam Syafi'i dalam Menafsirkan Al-Qur'an
Tindakannya menghimpun ilmu penduduk Hijaz, dari dua orang guru mulia, Imam Sufyan bin Uyainah di Mekah dan Imam Malik bin Anas di Madinah, sudah cukup sebagai alasan untuk memberikan kedudukan yang tinggi kepada Imam Syafi'i
Dia juga menghimpun ilmu penduduk Irak dari Imam Muhammad bin al-Hasan di Baghdad. Sebagaimana dia juga menghimpun ilmu fikih dari ulama-ulama lainnya, selama dia mengadakan perjalanan ke Irak, Mesir, dan Yaman.
Dengan demikian, Imam Syafi'i "fe sudah mendapat wewenang untuk melakukan ijtihad. Dia telah menetapkan kaidah-kaidah dasar dalam ilmu fikih dan menciptakan banyak kaidah dalam Hmu musthalah hadits dan ilmu tafsir. Sebagaimana dia juga menjelaskan cara-cara, syarat-syarat, dan kriteria-kriteria ijtihad, serta sarana qiyas, dan teknik berdebat. Semua keutamaan ini serta kepribadiannya yang tegar dan tenang selalu mengarah ke jalan Allah, dengan penuh kekhusyu'an dan ridha kepada Alloh Azza wa Jalla
Dari uraian di atas, terlihat jelas Imam Syafi'i adalah seorang jenius dalam ilmu fikih yang sangat terkenal dan mufasir hebat terhadap al-Qur'an dan Sunah Rasulullah mahir dalam bidang sastraArab, ilmu balaghah, dan gaya bahasa. Semua keutamaan menyatu pada dirinya dari semua sisi (nasab, ilmu, agama, dan akhlak). Oleh karena itu, pantas jika dia berhak termasuk dalam hadits Rasulullah
"Ya Allah, berilah hidayah kepada orang-orang Quraisy, karena para ulamanya telah memenuhi bumi dengan ilmu. "
Abu Na'im (Abdul Malik bin Muhammad) berkata, "Sifat yang disebutkan di dalam hadits ini tidak pas disandangkan, kecuali kepada Imam Syafi'i Hal itu dikarenakan kita tidak mengetahui seorang fakih pun dari kaum Quraisy yang ilmunya banyak bermanfaat dan terkenal di semua belahan bumi, seperti ketenaran Imam Syafi'i
Imam Syafi'i memang berhak masuk ke dalam kategori yang disebutkan dalam hadits Rasulullah ini,
"Allah akan mengutus di tengah-tengah umat ini, di awal setiap seratus tahun, orang yang menjadi pembaru agamanya. "
Hadits tersebut ditafsirkan Imam Ahmad, di mana dia berkata, "Pada abad pertama adalah Umar bin Abdul Aziz dan akhir abad kedua adalah Imam Syafi'I"
Orang yang menelaah tafsirnya akan melihat kedudukan tersebut dengan jelas, kedudukan yang tinggi lagi terhormat, penuh pancaran keilmuan yang menakjubkan, kesimpulan yang tepat, dan didukung dengan dalil nash dan bahasa.
B. Keistimewaan Tafsir Imam Syafi'i
Kedudukan dan keistimewaan tafsir Imam Syafi'i tertihat demikian jelas bagi para penuntut ilmu, peneliti, berbagai literatur Islam di bidang tafsir dan ilmunya, melalui beberapa poin berikut ini:
1. Tafsir terkemuka yang paling dekat masanya dengan masa tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Generasi yang datang setelahnya banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran dan pendapat-pendapatnya. Misalnya, Imam Thabari (Syaikh para mufasir), ar-Razi, Ibnu Katsir, as-Suyuthi, dan masih banyak lagi yang lainnya sehingga sulit menemukan kitab tafsir yang tidak memuat pendapat-pendapat Imam Syafi'i Khususnya yang berhubungan dengan ayat-ayat tentang hukum
2. Imam Syafi'I diibaratkan sebagai cermin pada zamannya, di mana kita menemukan pada dirinya pemikiran-pemikiran dan kritik terhadap dua Madrasah llmiah yang ada pada masanya, yaitu:
a. Madrasah Ahlul Hadits di daerah Hijaz.
b. Madrasah Pemikiran di Irak.
Kemudian ditambah dengan pendapat lain yang semasa dengannya, belajar dari beliau atau berdebat dengannya.
3. imam Syafi'i menciptakan sebuah madrasah baru di bidang tafsir, fikih, dan lain sebagainya. Dia juga sempat menciptakan beberapa kaidah dan menentukan dasar-dasar dalam berijtihad, mendahului rekan-rekannya yang lain, dan sebagai panutan bagi yang lainnya. Dengan demikian, cukup banyak orang-orang yang semasa dengannya atau generasi berikutnya mengambil banyak manfaat darinya.
4. Kita tidak menemukan ruang sedikit pun di dalam tafsirnya untuk mencantumkan kisah-kisah israiliyat yang banyak mengisi buku-buku tafsir yang muncul setelahnya.
5. Tafsir Imam Syafi'I dijadikan sebagai referensi utama dalam bidang bahasa dan sastra Arab. Bahkan, rujukan utama dalam bahasa dan sastra Arab berdasarkan pengakuan para ahli di bidangnya. Karena keahliannya dalam bahasa Arab, dia mampu menciptakan kaidah-kaidah untuk memahami tafsir al-Qur'an al-Karim dan hukum-hukumnya.
6. Imam Syafi'I konsisten dalam berpegang pada madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah dalam hal akidah dan tidak terpengaruh oleh madzhab ahlul kalam dan dari paham-paham lainnya yang menjamur pada zamannya.
7. Imam Syafi'I dianggap sebagai orang pertama yang menetapkan beberapa ketentuan untuk nasakh di dalam tafsir. Anda bisa melihatnya menetapkan hal tersebut dan mendiskusikan untuk menetapkan nasakh yang ditetapkan di hadapannya.
8. Imam Syafi'i selalu berpedoman pada dalil yang autentik (al-Qur'an, as-Sunnah, atau perkataan sahabat) jika memang ada. Jika tidak ada nash, dia beralih ke ijma', itu pun jika ijma' itu ada. Namun, hal ini jarang sekali terjadi, Kedua sumber hukum tersebut merupakan peninggalan sejarah yang sangat berharga bagi perkembangan agama pada masa itu. Jika dia tidak menemukan kedua sumber ini, bahasa adalah alternatif baginya untuk mengarungi tafsir terhadap al-Qur'an yang memang diturunkan dalam bahasa Arab. Dengannya dia akan melakukan qiyas dan berijtihad dengan menggunakan pancaran sinarnya.
9. Tafsir Imam Syafi'i dianggap sebagai kekayaan ilmu tafsir, fikih, ushul, hadits, dan bahasa yang sangat berharga. Semua peneliti merujuk kepadanya, meskipun masih berserakan di beberapa bab fikih. Semoga Allah membantu
kami untuk menghimpunnya. Segala pujian dan anugerah hanya milik-Nya. Keutamaan dan sanjungan yang baik pun hanya layak diterima-Nya, sebagaimana Dia harus dicintai.
10.Tafsir ini merupakan tafsir pertama yang menyinggung dan menjelaskan masalah khusus (khash) dan umum , muthlaq dan muqayyad, yang terdapat di dalam nash-nash al-Qur'an dan menghubungkannya dengan hadits-hadits Rasulullah
11. Kaidah-kaidah yang dibangun oleh Imam Syafi'i bukan bersumber dari dasar-dasar dan prinsip-prinsip kecondongan madzhab. Tetapi, dia mencetuskan, mencatat, dan menggambarkan batasan-batasannya bagi setiap mujtahid yang ada pada masanya dan generasi setelahnya, agar mereka tidak menjadi 'pencari kayu bakar di malam hari' tidak terjerumus ke lubang tanpa disadarinya.
Kehadiran Tafsir Imam Syafi'i untuk memperlihatkan kedudukan Imam Syafi'i yang tinggi -dengan izin dan karunia dari Allah di tengah-tengah kitab-kitab tafsir lainnya. Dan agar masyarakat tidak merasa asing kalau ternyata Imam Syafi'i pun memiliki tafsir yang hebat dan layak untuk dimiliki.
Tafsir Imam Syafii [edisi Lengkap 3 jilid]
judul asli: Tafsir al imam Asy Syafii
penyusun: Syaikh DR Ahmad Musthafa Al Farran
fisik: buku ukuran besar (p=30cm), Harcover lux
Penerbit Indonesia.
Tafsir Al Qurthubi [jilid 1]
Harga: RM145.00/Jilid.
Diantara kitab tafsir yang didasarkan pada kajian fiqh adalah kitab tafsir karya Imam Al Qurthubi -rahimahullah- yang berjudul ' Al Jami' Lil Ahkam Al Qur'an' Kitab ini adalah sebuah ensiklopedia tafsir yang sangat berharga.Kitab tafsir ini mencakup berbagai madzhab fiqih ketika sedang menafsirkan ayat-ayat hukum.meskipun demikian, perhatiannya terhadap aspek qiroat, irob,masalah-masalah yang berkaitan dengan nasikh Mansukh juga sangat diperhatikan.
Inilah kitab awal dari rangkaian serial kitab terjemahan Tafsir Al Quthubi, sebuah kitab tafsir karya Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh Al Anshari Al Khazraji Al Andalusi -rahimahullah-
Imam Adz Dzahabi -rahimahullah- berkata,"Imam Al Qurthubi adalah seorang imam yang memiliki ilmu yang luas dan mendalam, dia memiliki sejumlah karya tulis yang banyak yang menunjukkan luasnya ilmu beliau.
Tafsir Al Qurthubi dianggap sebagai sebuah ensiklopedi besar yang memuat banyak ilmu, diantara keistimewaannya adalah : Memuat hukum-hukum yang terdapat dalam Al Quran dengan pembahasan yang luas, kemudian Hadits-hadits yang ada didalamnya, ditakhrij, dan pada umumnya disandarkan langsung kepada orang yang meriwayatkannya.
Namun demikian, Tafsir Al Qurthubi ini masih memiliki beberapa sisi kekurangan, diantaranya walaupun Al Qurthubi telah berusaha agar tidak menyebutkan banyak cerita israilliyat dan hadits dhaif dan maudhu'(palsu), namun ada sejumlah kesalahan dalam hal penyebutan cerita Israilliyat dan hadits maudhu' yang telah dilewatinya tanpa memberi komentar apapun. Padahal pada beberapa bagian lain beliau memberikan komentar.
Maka dalam edisi cetakan ini,diupayakan :
1. Mengoreksi teks/naskah asli kitab ini secara menyeluruh.
2. Mentakhrij ayat-ayat Al Quran dengan menyebutkan nama suratnya masing-masing
3. Mentakhrij qiroat-qiroat yang ada didalam tafsir ini dengan merujuk pada kitab-kitab qiroat dan kitab tentang makna-makna Al Quran.
4. Mentakhrij hadits-hadits yang ada, yang bersumber pada kitab induk hadits dan selainnya.
5. Mentahrij riwayat-riwayat yang ada didalamnya dan menyebutkan sumbernya.
6. Mentahqiq pendapat-pendapat, hukum-hukum yang ada dalam kitab ini
7. dan metodologi ilmiyah lainnya
Tafsir Al Qurthubi [jilid 1]
judul asli : Al Jami' Lil Ahkam Al Qur'an { Tafsir Al Qurthubi)
Penulis : Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Qurthubi Al Andalusi -rahimahullah- (Imam Al Qurthubi)
Fisik : buku ukuran sedang 15 x 23,5cm, hardcover, 1044 hlm
Penerbit Indonesia.
Tafsir Ath Thabari [Jilid 1]
Harga: RM115.00/Jilid.
Inilah edisi perdana rangkaian seri terjemahan dari kitab Tafsir Jamiul Bayan An Ta'wil Ayi Al Qur'an karya Imam Besar Ibnu Jarir Ath Thabari -rahimahullah- . Dilihat dari kitab tafsir yang telah ada, kitab ini dinilai paling istimewa, dimana ia dijuluki sebagai kitab terlengkap dan teragung yang menafsirkan Al Qur'an.
Imam Ath Thabari telah merasakan- sejak lembaran-lembaran awal tafsir beliau- bahwa ia sedang membuat karya yang lebih sempurna dari karya serupa yang pernah ditulis pendahulunya.Dalam hal ini Ia berkata,"Ketika saya mencoba menjelaskan tafsir Al Quran dan menerangkan makna-maknan yang Isnya Allah menjadi kitab yang mencakup semua hal yang perl diketahui manusia melebihi kitab lain yang ada sebelumnya.Saya berusaha menyebutkan dalil-dalil yang disepakati seluruh ummat dan yang diperselisihkannya, menjelaskan alasan setiap madzab yang ada dan menerangkan alasan yang benar menurut saya dalam permaslahan yang terkait secara singkat."[Tafsir Ath Thabari 1/51].
Diantara unsur-unsur yang penting adalah mempelajari setiap tema kajian terutama bertumpu pada pendapat-pendapat yang ada dikuatkan dengan sanad-sanad dari ayat ,hadits dan atsar pada setiap ayat Al Qur'an, sehingga buku ini mencakup seluruh pendapat yang ada, dalam muqodimah kitab ini beliau Imam At Thabari meminta kepada Alloh Azza wa Jalla agar menunjukinya pendapat yang benar dalam menafsir ayat Al Quran, mengenai ayat yang Muhkam, Mutasyabih, halal dan haram, umum dan khusus, global dan terperinci, nasikh dan mansukh, jelasa dan samar, dan yang hanya menerima pentawilan atau penafsiran.
Imam Ath Thabari -rahimahullah- sangat bersungguh-sungguh dalam menjelaskan perkara tersebut. hal ini nampak dari setiap bagian kitabnya, dimana Beliau meneliti dengan sangat sabar setiap hadits dan atsar yang menyangkut penafsiran ayat Al Quran tanpa pernah lalai menjelaskan asbabun nuzul-nya ( kalau ada, karena tidak semua ayat ada asbabun nuzulnya -red), hukum-hukum, qiroat, dan beberapa kalimat yang makna perlu dijelaskan lebih detil. Semua ini beliau lakukan dalam rangka memuwudkan kitab tafsir yang lebih sempurna. Tidak mengherankan jika tafsir ini cukup besar dengan cetakan yang berjilid-jilid.
Imam As Suyuthi -rahimahullah- setelah mendalami perkembangan kitab-kitab tafsir dan tingkatan-tingkatan para Ahli tafsir sejak disiplin ilmu ini ditulis maka beliau sampai pada kesimpulan beliau menjadikan tafsir Ath Thbari pada tingkatan tersendiri.Kemudian beliau berkata,"Jika anda bertanya, kitab tafsir mana yang bisa dijadikan rujukan?', maka Saya Jawab,"yakni tafsir Ibnu Jarir Ath Thabari, dimana para Imam yang berkompeten bersepakat bahwa belum ada kitab tafsir yang menyerupainya."[lihat: Al Liqan fi ulumil Qur'an, karya jalaluddin as Suyuthi].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- mengatakan," Adapun buku-buku tafsir yang beredar ditangan orang yang paling benar adalah karya Ibnu Jarir Ath Thabari dia menyebutkan perkataan-perkatan para salaf dengan sanad-sanad yang kuat, tidak ada bid'ah di dalamnya dan tidak meriwayatkan hadits dari orang-orang yang disanksikan seperti Mukatil Bin Sulaiman dan Al Kalbi." [ Lihat : Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 2/227-228)
Bahkan tafsir Ibnu Katsir -imam Ibnu Katsir adalah salah satu murid Syiakhul Islam Ibnu taimiyah- telah meringkas Tafsir Ath Thabari dan menambahkan banyak manfaat yang berkaitan dengan hadits, fiqih, ushul, sejarah dan lainnya yang kemudian dikenal sebagai tafsir Ibnu Katsir.
Demikian juga dengan Imam Adz Dzahabi -rahimahullah- juga salah satu murid Ibnu taimiyah- beliau berkata,"Inilah tafsir sang Imam dalam ayat-ayat yang berbicara tentang sifat-sifat Allah penuh dengan perkataan para Salaf yang menetapkannya bukan yang menafikannya dan menakwilkannya dan Dia tidak menyerupai makhluk selama-lamanya." [lihat :Siyar A'lam An Nubala 14/280]
Al Khatib Al Baghdadi -rahimahullah-menyebutkan dari Syaikh Abu Humaid Al Isfarayini bahwa ia berkata," kalo ada seorang laki-laki ke China untuk bisa mendapatkan Tafsir Ibnu jarir Ath Thabari, maka itu belum bisa dikatakan sebagai usaha yang berarti."[lihat : Tarikh Al Bagdadi 2/163].
Dalam edisi ini telah ditahqiq oleh : Ahmad Abdullraziq Al Bakri, Muhammad Adil Muhammad ,Muhammad abdul Latief Kholaf, Mahmud Mursi Abdul hamid. Disesuaikan dengan manuskrip asli dan revisi serta penyempurnaan atsa naskah Syaikh Al Muhadits Ahmad Muhammad Syakir dan Syaikh Mahmud Muhammad Syakir -rahimakumullah-
Tafsir Ath Thabari [Jilid 1]
judul asli : Jamiul bayan an ta'wil Ayi Al Qur'an
Penulis : Imam Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath Thobari -rahimahullah-
Fisik : Buku ukuran sedang p=23,5 cm, Hardcover, 786 hal
Penerbit Indonesia.
Tafsir Adwal'ul Bayan [ Jilid 1]
Harga:RM114.50
Inilah Kitab terjemah tafsir Adwaul Bayan, sebuah kitab tafsir yang ditulis oleh Al Allamah Al Mufassir Syaikh Muhammad Amin Asy Syanqithi -rahimahullah- .
Kelebihan kitab tafsir ini diantaranya :
1. Menjelaskan makna ayat Al Qur'an dengan ayat Al Qur'an (Qur'an bil Qur'an). Hal ini sesuai dengan kesepakatan para ulama yang menyebutkan bahwa tafsir yang paling mulia dan utama adalah menafsirkan ayat-ayat Kitabulloh dengan menggunakan (ayat-ayat lainnya) Kitabulloh. Sebab, tidak ada seorangpun yang lebih tahu makna Kalamulloh kecuali Alloh Azza wa Jalla sendiri. Dalam kitab ini Syaikh Asy Syanqithi -rahimahulloh- menjelaskan makna Al Qur'an dengan menggunakan qiroah sab'ah (7 cara membaca Al Qur'an).
2. Menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam semua ayat yang dijelaskan dalam kitab ini yang disandarkan kepada dalil-dalil shahih dari Sunnah Nabwiyyah dan pendapat para ulama , kemudian dipilihkan pendapat yang terkuat tersebut tanpa rasa fanatik madzab.
3. Dilengkapi penjelasan tambahan. seperti contohnya pembahasan tentang beberapa masalah kebahasaan (Lughoh) dan hal-hal yang dibutuhkannya seperti sharaf (pembahasan tentang perubahan suatu kata) dan I'raab ( pembahasan tentang kedudukan kata dalam suatu kalimat), penyebutan syair-syair arab sebagai penguat serta analisis terhadap masalah-masalah yang dibutuhkan dalam menafsirkan sebuah ayat seperti masalah ushuliyah (yang pokok) dan Kalam (akidah) yang dilandasi sanad-sanad hadits.
Pada jilid 1 (insya Allah hadir dalam 10 Jilid) meliputi tafsir terhadap : Surah Al fatihah, Al Baqoroh, Ali Imran dan An Nisaa'.
Tafsir Adwal'ul Bayan [ Jilid 1]
Judul asli : Adwa'u Al Bayan fi Idhah Al qur'an bi Al Qu'an
Penulis : Al Allamah Asy Syaikh Al Mufasir Muhammad Amin Asy Syanqithi -rahimahullah-
Fisik buku : Buku ukuran sedang 23,5 cm, Hardcover,862 Hal
Penerbit Indonesia.
Sunan Ad Daraqutni [jilid 1]
Harga: RM142.00/Jilid.
Inilah salah satu kitab dari sekian banyak kitab hadits yang ada di dalam dunia Islam. Kitab sunan Ad Daraqutni, dinisbatkan kepada penyusunnya yakni Imam Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Nu'man bin Dinar bin Abdillah Ad Daraqutni -rahimahullah- ,lahir 306 H di Mahallah Dar Ath-Quthn, Baghdad.
Imam Ad Daraqutni -rahimahullah- menyusun banyak karya, dialah yang pertama kali menyusun karya tentang bacaan Al Qur'an, juga seorang imam, Al hafidzh, ahli tajwid, syaikhul Islam dan simbol para ulama.[lihat:Siyar Alamun Nubala 16/449-450].
Imam Abu Bakar Al Khatib -rahimahullah- ( lebih dikenal dengan Al Khatib Al Baghdadi, seorang ahli sejarah, imam Ahlus Sunnah) berkata,"Ad Daraqutni adalah imam dan ulama besar yang tiada bandingan pada masanya, kepada beliau-lah berhenti ilmu atsar, pengetahuan illat-illat hadits dan nama-nama para periwayat hadits.Beliau adalah ulama yang memiliki sifat jujur,tsiqoh, aqidah yang benar.Disamping pengalamannya dalam ilmu hadits, beliau juga memiliki ilmu yang luas tentang bacaan Al Quran, beliau memiliki kitab ringkas yang berisi kaidah-kaidah bacaan Al Quran. Diantara Ilmu beliau yang lain adalah ilmu tentang madzab-madzab fuqoha.Kitabnya, As Sunan adalah cukup mewakili tentang hal ini.Telah sampai kepadaku bahwa Belia belajar fiqih madzab syafii kepada Abu Said Al Atsthakhari, ada juga yang mengatakan beliau belajar kepada selainnya…." [lihat : Takrikh Al Baghdad 12/34-35].
Ash Shuwari mengatakan "Aku mendengar Al hafidzh Abdul Ghani mengatakan,'manusia yang paling bagus pembicaraannya mengenai hadits Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam ada tiga orang, yakni Ibnu Al Madini pada masanya, Musa bin harun (ibnu Al hammad) pada masanya, dan Ad Daraqutni pada masanya.'[ lihat : tarikh al baghdad 12/36 dan Siyar Alamun Nubala 16/454].
Al Qadhi Abu thayyib Ath Thabari berkata,' Ad Daraqutni adalah Al Amir Al Mukminin dalam hadits."[lihat : tarikh al baghdad 12/36 dan Siyar Alamun Nubala 16/454].
At Taj As Subki berkata,"Imam yang agung, Abul Hasan Ad Daraqutni, salah satu penduduk Baghdad,Al hafidzh, manusia yang terkenal namanya, pemilik banyak karya ilmiyah,Imam di zamannya, tuan pada ulama pada masanya dan Syaikh Ahli hadits." [lihat : Thabaqot Al Kubro 3/462]. Inilah edisi jilid 1 dari terjemah Sunan Ad Daraqutni, dengan takhrij hadits oleh Majdi bin Manshur Asy Syuro.Sunan Ad Daraqutni [jilid 1]
judul asli : Sunan Ad Daraqutni
Penulis : Imam Ali bin Ahmad Ad Daraqutni (w 385 H)
Takhrij : Majdi bin Manshur
Fisik : Buku ukuran sedang 15x23,5 cm, Hardover,1078 hlm
Sunan Ad Darimi [jilid 1]
Dostları ilə paylaş: |