Tuesday, March 21, 2006
Empat alasan seseorang menjadi sukses yang
akan disampaikan
berikut ini adalah versi Edward D'Bono. Beliau adalah
seseorang yang memfokuskan studinya pada bidang psikologi
kreativitas. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal
adalah "Lateral Thinking".
Dalam buku tersebut, beliau bercerita tentang tak tik.
Dari hasil mencari beberapa kesamaan yang dimiliki oleh
orang-orang sukses, beliau menemukan empat alasan yang
mendorong seseorang menjadi sukses.
Pertama adalah "luck" (keberuntungan). Banyak masyarakat
yang beranggapan bahwa sukses terjadi karena kebetulan.
Menurut Edward D'Bono, memang ada orang sukses karena
mendapatkan keberuntungan. Misalnya, tiba-tiba mendapat
lotre senilai USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar) atau
menikah dengan orang yang sangat kaya. Bisa juga tiba-tiba
bisnis yang sedang digeluti mendapatkan order dalam
jumlah besar. Tiga contoh itu adalah kesuksesan karena kebetulan.
Kedua adalah "very talented" (sangat berbakat).
Seseorang menjadi sukses karena dia memang mempunyai
kapabilitas yang luar biasa di segala sisi. Salah satu
contoh konkritnya adalah Mozart. Dalam usia empat tahun
dia sudah mampu bermain piano dengan permainan yang luar
biasa bagus. Mozart ini adalah salah satu contoh orang yang
"very talented". Contoh lain adalah Richard Claiderman,
seorang pianis moderen yang juga sangat berbakat di bidangnya.
Di bidang olah raga salah satu contohnya adalah Tiger Wood,
seorang pemain golf yang very talented.
Ketiga adalah "you are on a growing business sector".
Anda sukses karena melakukan bisnis di sektor yang sedang
tumbuh pesat. Contohnya, orang-orang yang melakukan bisnis
komputer di tahun 1985-an kebanyakan relatif berhasil.
Orang yang berbisnis internet juga banyak yang
mendapatkan sukses.
Jika Anda melakukan bisnis di sektor yang sedang tumbuh,
kemungkinan untuk menjadi sukses akan lebih besar.
Keempat adalah "you are little bit mad". Anda harus
sedikit gila kalau ingin meraih sukses. Sedikit gila memang
tidak selalu menghasilkan hal negatif.
Saturday, March 18, 2006 Dua ekor kodok
Suatu hari dua ekor kodok masuk ke sebuah dapur.
Mereka loncat kesana kemari. Akhirnya kodok-kodok
enerjik ini mendarat di sebuah panci besar memuat susu segar.
Tentu saja mereka berusaha untuk keluar dari panci itu.
Namun susu itu terlalu dalam sehingga mereka tak dapat
memakai dasar panci sebagai pijakan untuk meloncat keluar.
Dinding panci terlalu licin, dan bibir panci terlalu tinggi.
Akhirnya mereka hanya berenang-renang di susu itu.
Lama kelamaan mereka lelah. Kodok yang satu merasa putus asa.
Karena kelelahan dan harapan hidupnya yang telah patah,
ia pelan-pelan tenggelam ke dasar panci. Kodok yang
satunya terus berusaha untuk menggerakkan keempat kakinya.
Ia terus berenang di permukaan susu itu.
Ia lelah tapi ia tak mau tenggelam. Ia terus ber-ikhtiar.
Ternyata apa yang ia lakukan itu tanpa sadar sama
dengan yang dilakukan seorang pembuat mentega.
Mentega akan terbentuk dan muncul di permukaan
susu segar jika susu segar terus diaduk hingga berapa
lama. Lama-kelamaan permukaan susu mengental dan
akhirnya mengeras. Kodok itu akhirnya menemukan bahwa
permukaan susu sekarang cukup keras dan kuat untuk
menjadi landasan lompat. Lalu ia meloncat ke luar panci
dengan selamat.
Sunday, February 26, 2006
Belajar dari Afrika Selatan
"Experience without theory is blind, but theory without experience is mere intellectual play. – Pengalaman tanpa teori itu buta, tetapi sebuah teori tanpa pengalaman hanyalah merupakan drama intelektual."
– Immanuel Kant –
Selama 10 hari mengunjungi Afrika Selatan, saya mendapatkan petualangan wisata yang sangat mengesankan. Sejak awal tatkala menyusuri tempat-tempat wisata di negri itu, saya sudah terkagum- kagum akan kerapian sarana dan infrastruktur kota-kotanya. Cape Town dan Sun City misalnya, merupakan contoh tempat wisata disana yang
dilengkapi fasilitas berkelas internasional. Tidak heran jika Afrika Selatan dikatakan sebagai negara paling maju diantara 30 negara- negara bekas jajahan Perancis dan Inggris di benua Afrika.
Kemerdekaan dan kemajuan di negri Afrika Selatan saya kira tidak lepas dari peran Nelson Rolihlahla Mandela, seorang pemimpin moral dan politik. Dialah pria yang membaktikan hidupnya membela rakyat tertindas akibat hukum rasialis, meskipun untuk itu ia dipenjarakan lebih dari 25 tahun. Mandela merupakan referensi sebagai seorang pejuang kemerdekaan hak asasi manusia dan persamaan ras.
Semangat Mandela merupakan ciri khas seorang pemimpin politik yang paling mengesankan dan inspiratif di dunia. Ia pernah mengatakan, "This age will die not as a result of some evil, but from a lack of passion. – Sebuah kejayaan akan mudah hancur bukan disebabkan oleh tindak negatif pihak lain. Kehancuran itu lebih disebabkan oleh kurangnya semangat." Semangat juang Mandela mampu mengkoyak tirani negara asing dan mengantarkan Afrika Selatan
mencapai kemerdekaan.
Ironisnya, di tengah kemerdekaan dan kemajuan di Afrika Selatan, ternyata masih banyak bangsa kulit hitam yang hidup miskin atau terjajah secara ekonomi. Mengapa mereka tidak mampu bercermin dari semangat seorang Nelson Rolihlahla Mandela untuk memperbaiki keadaan mereka? Padahal sebagai bangsa yang merdeka, tentu setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk memperbaiki kondisi perekonomian dan berpacu dalam prestasi.
Berawal dari sanalah saya berpikir mungkin semangat untuk merubah keadaan belum sepenuhnya mereka miliki. Karena semangat merupakan modal utama mendapatkan kemajuan dan kesuksesan dalam bisnis dan kehidupan. Sebagaimana Benjamin Disreali mengatakan, "Man is only truly great when he acts from his passions. – Manusia akan mampu
mencapai kejayaan jika ia bekerja dengan penuh semangat."
Tanggung jawab pekerjaan dilakukan dengan semangat yang tinggi maka akan terasa menyenangkan. Pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati maka hasilnyapun akan memuaskan. Menurut Billy Mills, "Every passion has its destiny. – Setiap semangat mengandung keberuntungan." Oleh sebab itu kita harus memperhatikan tiga faktor penting yang dapat menjamin semangat kita tetap tinggi hingga mencapai kemajuan dan kesuksesan.
Faktor pertama adalah menciptakan tujuan yang spesifik. Tentu kita akan jauh lebih bersemangat jika menjalankan sesuatu yang menjanjikan hasil memuaskan. Bahkan kita akan rela menempuh pekerjaan yang sulit sekalipun jika tujuannya jelas dan pasti menghasilkan. Brian Tracy
mengatakan, "Goals allow you to control the direction of change in your favor. – Tujuan membuatmu mampu mengontrol arah perubahan, dan menjalankannya sebagai sesuatu yang menyenangkan."
Sebagai contoh adalah pengalaman kami sewaktu bersafari wisata melihat-lihat suaka margasatwa Pilanesberg di Afrika Selatan. Ada sebuah mitos bahwa kami akan mendapatkan keberuntungan jika berhasil bertemu dengan 5 jenis binatang (The Big 5)di taman hutan itu. Kami aktif dan bersemangat menyusuri hutan meskipun dengan mobil bak terbuka. Tetapi sebenarnya hal itu bukan disebabkan kami percaya akan
mitos tersebut. Semangat kami terdorong keinginan yang besar untuk mendapatkan pengalaman petualangan wisata di hutan bebas dan terbuka seperti di Afrika Selatan yang benar-benar alami dan mengesankan.
Hal kedua yang meningkatkan semangat kita agar berhasil mencapai kemajuan adalah kemauan untuk terus mengembangkan diri. Mengembangkan diri dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, misalnya dengan membaca
buku, mendengarkan kaset, mengikuti seminar, dan bergaul dengan orang- orang yang sukses. Charlie Tremendous Jones mengatakan, "You will be in five years the sum total of the books you read and the people you are around. – Apa yang menentukan dirimu 5 tahun yang akan datang merupakan cermin dari buku apa saja yang sudah telah kau baca dan
dengan siapa saja kau bergaul."
Nelson Mandela adalah sosok yang berpendidikan cukup tinggi. Pengetahuannya tentang hukum dan politik juga sangat luas. Tetapi ia terus bersemangat mengembangkan diri. Di pulau Robben, dimana Mandela pernah dipenjarakan, ia merupakan pusat menimba ilmu pengetahuan bagi
narapidana politik lainnya. Bahkan mereka menganggap Mandela sebagai sumber kekuatan dan semangat.
Seandainya saja bangsa kulit hitam yang miskin di Afrika Selatan itu mau mengembangkan diri seperti yang dilakukan oleh Nelson Mandela, mungkin tidak akan ada kehidupan yang sulit bagi mereka saat ini. Karena kemampuan yang lebih baik akan membantu kita mencapai prestasi baru, dan hal itu akan membuat kita lebih termotivasi untuk mencapai kemajuan berikutnya. Jika kita mempunyai kemauan untuk terus mengembangkan diri, itu artinya kita akan selalu bersemangat dan tidak dapat berhenti mencapai kemajuan.
Faktor yang tidak kalah penting guna meningkatkan semangat dan mencapai kemajuan adalah membuat anggaran keuangan dengan baik. Berapapun penghasilan kita tidak akan berdampak positif jika tidak diikuti dengan perencanaan dan penggunaan uang dengan bijaksana.
Sedikitnya sisihkan penghasilan tiap bulan untuk ditabung,
berinvestasi dan bersedekah masing-masing 10%. Dengan cara demikian suatu ketika kita akan dapat merasakan kemajuan kondisi keuangan sekaligus mampu mengembangkan peluang usaha dengan baik.
Semua orang mempunyai potensi yang sama besar untuk melaksanakan ketiga faktor penting tersebut. Saya kira hanya upaya dan semangat dalam diri kitalah yang paling menentukan apakah selamanya kita akan hidup menderita dan terjajah atau tidak? Belajarlah dari kemajuan maupun kesenjangan hidup masyarakat yang ada Afrika Selatan atau
dimanapun.*
Sumber: Belajar dari Afrika Selatan oleh Andrew Ho.
Dostları ilə paylaş: |