Tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 1,02 Mb.
səhifə10/34
tarix18.01.2019
ölçüsü1,02 Mb.
#101160
1   ...   6   7   8   9   10   11   12   13   ...   34

426, Diceritakan oleh Al Barra' r.a., katanya: "Katanya aku mendengar Nabi saw. membaca surat At Tin dalam solat 'Isya, di mana saya tidak pernah mendengar suara bacaan seseorang yang lebih bagus dari suara beliau."427, Diceritakan oleh Atha' r.a., bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah berkata: "Qur'an dibaca di setiap solat. Bacaan yang dinyaringkan oleh Nabi saw., kami nyaringkan pula untukmu. Dan bacaan yang dibaca dengan perlahan-lahan, kami baca pula dengan perlahan-lahan untukmu. Jika tidak kamu tambah surat Al Fatihah, itu sudah cukup untukmu, tetapi jika kamu tambah (dengan surat-surat yang lain) maka itu akan lebih baik." 428, Diceritakan oleh Ibnu Abbas ra. katanya: "Nabi pergi dengan beberapa orang sahabat menuju pasar 'Ukazh. Waktu itu suatu dinding telah diletakkan antara para syaitan dan berita-berita langit. Batu berapi panas (meteoroid) dilemparkan kepada mereka. syaitan-syaitan itu pergi kepada kaumnya, menanyakan kepada mereka, "Apa yang terjadi pada kalian?" Jawab mereka, "Antara kita dengan berita dari langit tertutup, sedangkan kita dilempari dengan batu berapi (meteoroid). Berkata pula yang lain, "Tertutupnya kita dengan berita-berita dari langit tentu ada sesuatu yang menyebabkannya. kerana itu pergilah kalian ke Timur dan ke Barat, selidiki apakah sesungguhnya yang telah menutup antara kamu semua dengan berita dari langit. Kelompok yang berangkat ke arah Tihamah, bertemu dengan Nabi saw. ketika beliau berada di Nakhlah sedang menuju Pasar 'Ukazh. Nabi saw. solat Subuh dengan para sahabat beliau. Ketika mereka mendengar bacaan Qur'an (dibaca oleh Nabi), mereka memperhatikannya dengan sungguh-sungguh. Lantas mereka berkata: "Demi Allah! Inilah yang membatasi kita dengan berita-berita dari langit." Ketika mereka kembali kepada kaumnya, mereka menyatakan: "Hai, kaum kami! Sesungguhnya kami mendengar Bacaan yang menakjubkan. (Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami. " Kemudian diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, ayat: "Qul Uhiya ilayya . . . . " Katakanlah (hai Muhammad)! Telah diwahyukan kepada ku . . . . . . . .. "(AI Jinn,72: 1 - 2). Yang diwahyukan kepada Muhammad ialah apa yang dikatakan Jin tadi. "

429, Diberitakan oleh Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "Apabila imam membaca Amin, maka ucapkan pulalah Amin! Kerana barangsiapa bersamaan Aminnya dengan Amin malaikat, diampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu.430, Diberitakan oleh Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Apabila imam membaca Ghairil maghdhuubi 'alaihim wa ladhdhallin, maka ucapkanlah Amin! Barangsiapa bersamaan ucapan Amin-Nya dengan ucapan malaikat, diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu.431. Diberitakan oleh Abu Bakrah bahwa dia datang kepada Nabi saw. Didapatinya beliau sedang rukuk, maka dia pun naik pula sebelum sampai ke dalam shaf. Hal itu diceritakannya kepada Nabi. Sabda Nabi saw., "Semoga Allah swt. menambah kesungguhan hatimu itu. Tetapi (perbuatan seperti itu) jangan diulangi lagi.432, Diceritakan oleh Imran Ibnu Hushain r.a., katanya: Kami solat bersama-sama 'Ali r.a. di Basrah. Beliau menimbulkan ingatan kami kepada solat yang kami lakukan bersama-sama Rasulullah saw.Imran menyebutkan, "Ali membaca takbir setiap kali beliau bangkit dan menundukkan kepala." 433, Diceritakan oleh Abu Hurairah r.a., bahwa ketika ia menjadi imam bagi mereka. Dia membaca takbir setiap kali dia menunduk dan bangkit. Setelah selesai solat dia berkata: bahwasanya solat ku itu sama dengan solat Rasulullah saw."

434, Diceritakan oleh Zaid bin Wahab, r.a., bahwa dia melihat seorang yang tidak sempurna rukuk dan sujudnya. Katanya kepada orang itu, "Sesungguhnya engkau tidak solat. Kalau engkau mati, maka engkau mati di atas agama yang bukan agama Muhammad saw." 435, Diberitakan oleh Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi saw. masuk ke dalam mesjid, kemudian masuk pula seorang laki-laki lalu dia solat. Selesai solat, orang itu datang dan memberi salam kepada Nabi saw. Nabi menolak orang itu dan bersabda, "Ulangilah solat anda kembali kerana anda belum solat!" Maka diulanginya solatnya kembali, kemudian dia datang dan memberi salam kepada Nabi. Sabda Nabi, "Ulangilah solat anda kembali, kerana anda belum solat!" Sampai tiga kali Nabi saw. menyuruh orang itu demikian. Jawab orang itu, "Demi Allah, yang telah mengutus anda dengan yang hak. Aku belum tahu cara solat yang lebih baik dari itu. kerana itu ajarkanlah kepada ku." Jawab Nabi saw., "Apabila engkau berdiri hendak solat, ucapkanlah Takbir. Kemudian baca ayat-ayat Qur'an yang mudah bagi mu. Kemudian rukuk sehingga engkau tenang dalam rukuk itu, kemudian bangkit, berdiri lurus kembali. Sesudah itu sujud, sehingga engkau tenang dalam sujudmu itu. Sesudah itu bangkit, duduk, sehingga engkau tenang tenteram dalam dudukmu itu. Kemudian sujud, sehingga engkau tenang dalam sujudmu itu. Lakukanlah seperti itu setiap kamu solat."

436, Diceritakan oleh 'Aisyah r.a., bahwasanya Nabi saw. di dalam rukuk dan sujud, beliau membaca: "Subhanakallahumma rabhana wa bihamdika Allahummaghfir li (Maha Suci Engkau wahai Allah Tuhan kami. Dan dengan memuji Engkau, wahai Allah, ampunilah hamba.)"



437, Diceritakan oleh Abu Hurairah r.a., katanya: "Apabila Nabi saw. membaca "Samiallahu liman hamidah ", maka beliau membaca, "Allahumma Rabbana wa lakal hamd. " Dan beliau membaca Takbir apabila beliau rukuk atau bangkit dari rukuk, begitu pula apabila beliau berdiri dari dua sujud, beliau membaca takbir (Allahu Akbar)."438, Diceritakan oleh Abu Hurairah r.a., "bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila imam membaca 'Samiallahu liman hamidah', maka bacalah: "Allahumma Rabbana lakal hamd. " Barangsiapa bacaannya bersamaan dengan bacaan malaikat, diampuni Allah dosanya yang telah lalu." 439, Berita dari Abu Hurairah r.a., katanya: Akan kugambarkan kepada mu solat Nabi saw. Abu Hurairah Qunut pada raka'at terakhir solat Zuhur, solat 'Isya, dan solat Subuh, iaitu sesudah membaca Sami'allahu liman hamidah, dia mendoakan kebahagiaan bagi kaum muslimin dan mengutuk orang-orang katir."

440, Dari Rifa'ah bin Rati' Az Zuraqi r.a., katanya: Pada suatu hari kami solat di belakang Nabi saw. Tatkala beliau mengangkat kepala dan rukuk, "beliau membaca: Sami'allahu liman hamidah. Seorang laki-laki yang solat di belakang beliau lalu membaca: "Rabbana wa lakal hamdu hamdan katsiran thaiyiban mubarakan fihi. (Wahai, Tuhan karmi! Untukmulah segala puji-pujian, pujian yang banyak, baik, lagi penuh berkat di dalamnya)." Setelah selesai solat, Nabi saw. bertanya: Siapa yang membaca bacaan itu tadi?" Jawab orang itu: "Aku!" Sabda Nabi saw., "Aku melihat, lebih dari tiga puluh malaikat berlomba-lomba supaya lebih dahulu menuliskan bacaanmu itu tadi." 441, Diberitakan oleh Abu Hurairah r.a., bahwa orang banyak bertanya kepada Rasulullah saw. Tanya mereka, "Dapatkah kami melihat Tuhan kita nanti di hari kiamat?" Jawab Nabi, "Masih sangsikah kamu untuk dapat melihat bulan purnama pada malam empat belas yang tidak berawan?" Jawab mereka, "Tidak! Ya, Rasulullah!" Tanya Nabi saw., "Masih sangsikah kamu untuk dapat melihat matahari di tengah hari yang tidak berawan? Jawab mereka, "Tidak!" Sabda Nabi saw., "Sesungguhnya kamu akan melihat Allah (Tuhanmu) seperti itu. Pada hari kiamat itu akan dikumpulkan seluruh manusia. Lalu Allah berfirman, "Siapa yang menyembah sesuatu (selain aku), maka hendaklah dia mengikut sembahannya itu." Di antara mereka itu ada yang mengikut matahari, ada yang mengikut bulan dan ada yang mengikut bermacam-macam thaghut (berhala). Maka tinggallah umat Islam ini, termasuk di dalamnya orang-orang munafik. Allah akan datang kepada mereka dan berfirman, "Aku adalah Tuhanmu!" Jawab mereka, "Kami akan tetap di sini hingga Tuhan kami datang. Apabila Tuhan kami datang, kami akan mengenalNya." Maka datanglah Allah kepada mereka, lalu berfirman: "Aku Tuhanmu!" Jawab mereka, "Ya, Engkaulah Tuhan kami." Allah akan memanggil mereka, dan sebuah jambatan dibentangkan melintasi neraka jahannam. Aku (Muhammad saw.) adalah orang pertama di antara para Rasul beserta umatnya yang pertama-tama melintasinya. Tak seorang pun di kala itu yang berkata-kata kecuali do'a para Rasul. Do'a mereka ketika itu ialah: "Ya, Allah! Selamatkan, selamatkan!" Di dalam neraka jahannam itu terdapat kaitan-kaitan seperti duri kayu Sa'dan. Tahukah anda duri kayu Sa'dan itu?" Jawab orang banyak, "Tahu." Sabda Nabi saw., "Rupanya seperti duri kayu Sa'dan, tetapi besarnya hanya Allah swt. yang tahu, manusia akan terkait kerana amalnya. Di antaranya ada yang jatuh berkait sesuai dengan amalnya, tetapi ada pula yang terkait sedikit saja, kemudian lepas." Apabila Allah swt. menghendaki akan memberi rahmat kepada penduduk neraka, maka disuruhNya malaikat mengeluarkan orang-orang yang pernah menyembah Allah. Mereka segera mengeluarkannya, yang masing-masing dikenalnya dengan tanda bekas sujud. Allah swt. mengharamkan api memakan tanda bekas sujud. Maka keluarlah mereka dari neraka. Seluruh tubuh anak Adam akan dimakan api kecuali bekas sujud. Para malaikat mengeluarkan mereka dari neraka dalam keadaan hangus. Lalu dituangkan kepada mereka air kehidupan. Maka tumbuhlah badan mereka sebagai tumbuhnya bibit di tanah bekas banjir. Setelah Allah swt. mengadili mereka, masih ada ketinggalan seseorang antara syurga dan neraka. Dialah orang terakhir dari isi neraka yang akan masuk ke dalam syurga. Dikala mukanya dihadapkannya ke neraka, dia mendoa: "Wahai, Tuhan ku! Palingkanlah muka ku dari neraka ini. Baunya sungguh amat menyakitkan kepada ku, dan panasnya membakar ku." Allah akan menanyainya, "Sekiranya permintaanmu Aku kabulkan, apakah engkau hendak meminta lagi yang lain?" Jawabnya, "Demi kebesaran Engkau, tidak akan kuminta lagi."

Maka diperkenankan oleh Allah permintaannya (tersebut di atas) , dengan perjanjian seperti tersebut. Lalu dipalingkan Allah mukanya dari neraka. Tetapi setelah mukanya dihadapkan ke Syurga, dan dilihatnya keindahan surga, diamlah ia seketika. Kemudian ia mendo'a pula: "Ya, Tuhan ku, bawalah aku ke dekat pintu syurga!" Allah bertanya, "Bukankah engkau telah mengikat janji dengan ku, yang engkau tidak akan memajukan permintaan yang lain lagi?" Jawab orang itu, "Wahai, Tuhan ku! Janganlah kiranya aku dijadikan makhluk yang paling malang!" Jawab Allah, Sekiranya Aku kabulkan permintaanmu, apakah engkau masih hendak meminta yang lain lagi?" Jawabnya, "Tidak! Demi kebesaran Mu, aku tidak akan meminta yang lain lagi!" Lalu diperkenankan Allah permintaannya dengan perjanjian, dan dia dibawa ke pintu syurga. Setelah sampai di pintu syurga, kelihatan olehnya keindahan syurga, kegemilangan, dan kegembiraan yang ada di dalam syurga. Dia terdiam pula seketika. Kemudian ia memohon pula, "Wahai, Tuhan ku! Masukkanlah kiranya aku ke dalam syurga!" Kata Allah, "Kasihan kamu, hai anak Adam! Alangkah penipunya kamu! Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta lagi selain yang telah kamu peroleh?" Jawabnya, "Ya, Tuhan! Janganlah kiranya aku dijadikan makhluk yang paling malang. " Allah 'Azza wa Jalla tertawa mendengarkan ucapannya itu. Kemudian dia mengizinkannya masuk ke syurga. Berkata Allah, "Mintalah segala yang kamu inginkan." Lalu dia memohon segala yang diinginkannya sehingga ia puas. Kemudian Allah berkata pula, "Mintalah tambahannya ini dan itu." Diingatkan oleh Allah kepadanya berbagai macam keinginannya sampai ia puas. Kata Allah pula, "Semua ini untukmu, dan ada lagi tambahannya sebanyak itu pula."

442, Berita dari Abdullah bin Malik bin Buhainah r.a., menceritakan, bahwa apabila Nabi saw. sujud, direnggangkannya kedua lengannya (dari rusuknya), sehingga kelihatan putih ketiaknya".

443, Diceritakan oleh Hudzaifah r.a., bahwa dia melihat seorang laki-laki yang tidak sempurna rukuk dan sujudnya. Setelah orang itu selesai solat, Hudzaifah berkata kepadanya, " Engkau tidak solat. Kalau engkau mati, maka engkau mati bukan di dalam agama Muhammad saw."444, Diceritakan oleh Al Barra' bin' Azib r.a., dia seorang sahabat yang tidak pernah dusta, katanya: "Pada suatu kali kami solat di belakang Nabi saw. Apabila Nabi membaca Sami'allahu liman hamidah, tidak seorang pun di antara kami yang membungkukkan punggungnya, sehingga Nabi telah meletakkan keningnya ke bumi. "445, Diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a., katanya Nabi saw. pernah bersabda: "Aku disuruh sujud di atas tujuh tulang." Beliau memberi isyarat dengan tangan beliau ke hidungnya, kedua tangannya, dua lutut, hujung kedua kaki , hujung jempol kaki dan kami tidak mengikat kain dan rambut." 446, Diceritakan oleh Abu Salamah r.a., katanya: "Aku datang bertanya kepada Abu Sa'id Al Khudri, tanyaku: "Tidakkah lebih baik kita pergi ke Nakhl supaya kita dapat bercakap-cakap di sana?" Lalu kami pergi ke sana. Aku berkata kepadanya, "Ceritakanlah kepada ku, apa yang telah tuan dengar dari Nabi saw. tentang Malam Qadar" Katanya, "Rasulullah sedang iktikaf sepuluh hari pertama bulan Ramadhan. Kami pun iktikaf pula bersama-sama dengan beliau. Maka datanglah malaikat Jibril mengatakan, "Yang tuan inginkan itu (malam qadar) belum datang." Nabi saw. meneruskan lagi iktikaf beliau pada sepuluh hari pertengahan bulan. Kami pun iktikaf pula bersama-sama dengan beliau. Lalu datang pula malaikat Jibril mengatakan: "Yang tuan inginkan belum datang. "

Keesokan pagi dari malam kedua puluh bulan Ramadhan, Nabi saw. berpidato. Sabda beliau: "Barangsiapa iktikaf bersama-sama dengan ku, hendaklah diteruskannya, kerana kepada ku telah diperlihatkan Malam Qadar itu, tetapi aku lupa tanggalnya. Malam qadar itu ialah dalam sepuluh yang akhir (Ramadhan) di bilangan ganjil. Saya bermimpi seolah-olah saya sujud di tanah basah." Atap mesjid terbuat dari pelepah kurma. Di langit, kami tidak melihat awan sedikit pun. Tetapi tidak lama kemudian, datanglah awan gelap dan hujan pun turun dengan lebatnya. Kami solat bersama-sama dengan Nabi saw. dan kami melihat tanah dan air melekat di kening dan di puncak hidung Nabi,. sesuai benar dengan mimpi beliau. "

447, Diceritakan oleh Sahl bin Sa'ad r.a., katanya: "Orang banyak solat bersama-sama dengan Nabi saw. dan mereka mengikatkan sarong mereka ke kuduk masing-masing, kerana kecilnya sarung itu. Kerana itu, dikatakan orang kepada kaum wanita, "Janganlah kamu mengangkat kepalamu (dari sujud) sebelum kaum laki-laki duduk dengan sempuma." 448, Dari 'Aisyah r.a., dia menceritakan bahwa, "Nabi saw. memperbanyak bacaannya dalam rukuk dan sujud dengan bacaan: "Subhanakallahumma rabbana wa bihamdika, Allahumaghfirli (Maha Suci Engkau, wahai Allah, Tuhan kami, dan Maha Terpuji Engkau. Wahai, Allah! Ampunilah aku!" Dengan cara begitu, Nabi saw. seolah-olah menjelaskan maksud ayat al Qur'an." 449, Diceritakan oleh Al Barra' r.a., katanya: "Biasanya sujud Nabi saw., rukuknya, dan duduknya antara dua sujud, hampir sama saja lamanya masing-masing." 450, Diceritakan oleh Anas bin Malik r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Betulkanlah sujudmu, dan janganlah meletakkan kedua lengan (ke bumi) seperti anjing tidur."451, Diceritakan oleh Malik bin Huwairits r.a., bahwasanya dia melihat Nabi saw. solat. Apabila Nabi saw. akan solat witir, beliau tidak langsung berdiri, melainkan duduk lebih dahulu sebentar." 452, Diceritakan oleh Muhammad bin Amr bin 'Atha' r.a., bahwasanya dia pernah duduk bersama beberapa orang sahabat Nabi saw., membicarakan perihal solat Nabi. Abu Humaid Sa'idi mengatakan, "Saya yang paling ingat di antara kamu akan solat Rasulullah Saw. Ketika takbir, kulihat beliau mengangkat kedua belah tangannya sampai setentang dengan bidang kedua bahunya. Ketika rukuk, diletakkannya kedua tapak tangannya di atas lututnya, dan diratakannya punggungnya. Apabila beliau telah mengangkat kepala (bangkit) dari rukuk, beliau berdiri tegak, lurus, sehingga tulang punggung beliau kembali tegak lurus seperti biasa. Ketika sujud, diletakkannya kedua tapak tangannya (ke bumi), tetapi lengannya tidak diletakkan dan tidak pula dirapatkannya ke rusuk, dan ujung jari kakinya dihadapkannya ke kiblat. Apabila beliau duduk sesudah dua raka'at, beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan. Duduk pada raka'at yang akhir, beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan. Duduk pada raka'at yang akhir, beliau mengulurkan tapak kakinya yang kiri ke sebelah kanan dan ditegakkannya tapak kakinya yang (kanan) dan beliau duduk di pinggulnya.453, Diceritakan oleh Abdullah bin Buhainah r.a. (dia berasal dari Bani Azdi Syanuah, sahabat - dalam suatu perjanjian, persahabatan - dengan Bani Abdu Manaf dan juga salah seorang sahabat Nabi saw.), dia mengabarkan bahwasanya Nabi saw. pernah solat Zuhur dengan orang banyak. Setelah raka'at kedua beliau terus saja berdiri tanpa duduk tasyahud pertama, dan orang banyak pun berdiri pula. Setelah solat hampir selesai, dan sedang menanti-nanti Nabi hendak memberi salam, tiba-tiba beliau takbir, padahal ia sedang duduk. Kemudian sujud dua kali dan setelah itu barulah beliau memberi salam.

454, Aisyah r.a. isteri Nabi saw. menceritakan, bahwasanya Nabi saw. mendoa dalam solat.

Doanya: "Allahumma inni a'udzubika' min 'adzabil qabri, wa a'udzu bika min fitnatil masihid dajjaal, wa a'udzu bika min fitnatil mahyaa wa fitnaatil mamati, Allahumma inni a'udzu bika minal ma'tsam wal maghram." (Wahai, Allah! Aku berlindung dengan Engkau dari siksa kubur, dan aku berlindung dengan Engkau dari fitnah dajjal, dan aku berlindung dengan Engkau dari bencana kehidupan dan dari bencana kematian. Wahai, Allah! Aku berlindung dengan Engkau dari segala dosa dan bencana hutang). Seseorang bertanya, "Mengapa sering benar Tuan meminta perlindungan dari bencana hutang?"

Jawab Nabi, "Sesungguhnya apabila seseorang telah berhutang, biasanya apabila dia berkata dia dusta. Dan apabila dia berjanji dia mungkir."

455, Abu Bakar Shiddiq r.a menceritakan bahwa dia berkata kepada Rasulullah saw., "Ajarkanlah kepada ku, Ya Rasulullah, doa yang harus kubaca dalam solat. Jawab nabi, "Bacalah! "Allahumma ini zhalamtu nafsi zhulman katsiran, wala yaghfirudz dzunuba illa anta, faghfirli maghfiratan min 'indika warhamni innaka antal ghafurur rahim." ( Wahai, Allah! Bahwasanya aku aniaya terhadap diri ku sendiri dengan penganiayaan yang banyak. Tidak ada yang berhak mengampuni aku melainkan hanya Engkau. kerana itu ampunilah aku sebenarnya ampun dari Engkau. Dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih." )

456, Diberitakan oleh Abdullah r.a., katanya: "Ketika kami solat bersama-sama dengan Nabi saw., kami membaca "Assalam 'alallaahi min 'ibaadihi, assalamu 'ala fulaanin wa fulaanin. (Salam untuk Allah dari hamba-Nya; Salam untuk di Anu dan si Anu). Mendengar bacaan itu Nabi saw. bersabda, "Janganlah kamu mengatakan Assalamu 'alallaah ", kerana Allah itu sendiri adalah As Salaam. Tetapi bacalah: "At tahiyyaatu lillaahi, wash shalawatu wath thaiyyibaatu, Assalaamu 'alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh, Assalaamu 'alaina wa 'ala 'ibadillaahish shaalihin. "

(Penghormatan untuk Allah, seluruh do'a dan segala kebaikan, Salam untukmu hai Nabi, disertai rahmat dan berkat Allah, Salam untuk kami, dan untuk para hamba Allah yang soleh-soleh). Jika doa itu yang kamu baca, maka doamu meliputi seluruh hamba Allah, baik yang di langit maupun yang antara langit dan bumi. Selanjutnya bacalah: "Asyhadu anla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh." (Saya mengakui, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah. Dan saya mengakui bahwa Muhammad itu hamba Allah dan rasul-Nya). Setelah membaca doa itu. seseorang boleh memilih doa yang disukainya. dan berdoalah dengan doa yang disukainya itu.

457, Diceritakan oleh Ummu Salamah r.a., "Biasanya. setelah Nabi memberi salam, orang-orang perempuan berdiri lebih dahulu, sedangkan Nabi diam sebentar sebelum beliau berdiri."458, Diceritakan oleh 'Utban r.a., katanya: "Kami solat bersama-sama dengan Nabi saw., dan kami memberi salam pula ketika beliau memberi salam."459, Diceritakan oleh lbnu Abbas r.a., "Sesungguhnya berzikir dengan mengeraskan suara setelah selesai solat fardhu ada dilakukan di zaman Nabi saw. Kata Ibnu Abbas meneruskan,." Aku tahu setelah orang-orang selesai solat wajib, saya dengar begitu." 460, Abu Hurairah r.a. menceritakan, bahwa orang-orang fakir datang kepada Nabi saw. mengatakan: Orang-orang kaya beroleh darjat yang tinggi serta kebahagiaan yang mantap. Mereka solat seperti kami, dan berpuasa seperti kami. Namun mereka mempunyai kelebihan dari kami, kerana mereka dapat pergi haji dengan harta mereka. Mereka juga dapat umrah, berperang dan bersedekah." Jawab Nabi, "Tidakkah lebih baik kuceritakan kepada mu suatu hal yang jika kamu kerjakan, nescaya kamu akan dapat mengejar orang yang dahulu, dan tidak akan bisa dikejar oleh orang yang di belakangmu. Kamu akan menjadi orang yang paling baik di antara kawan-kawannya, kecuali jika mereka mengerjakan pula apa yang kamu kerjakan. Yaitu: Tasbih (membaca Subhanallah), Tahmid (membaca Allamdulillah), dan Takbir (membaca Allaahu Akbar), setiap selesai solat sebanyak 33 kali. Kami berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali. Aku bertanya kembali kepada Nabi saw., dan beliau menjawab, "Baca Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar. Masing-masing 33 kali."

461, Dari Warid r.a., setiausaha Mughirah bin Syu'bah, katanya: "Di imlakan kepada ku oleh Mughirah bin Syu'bah sebuah surat kepada Mu'awiyah. bunyinya: "Biasanya Nabi saw. setiap selesai solat fardhu, beliau membaca: Laa ilaaha illallaahu wahdahu syarika1ahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir. (Tidak ada Tuhan yang patut disembah, melainkan hanya Allah satu-satunya. Tidak ada sekutu bagiNya, kepunyaanNya lah seluruh kerajaan dan pujian, dan Dia berkuasa di atas segala-galanya). Allahumma laa maani'a limaa a'thaita, wa laa mu'thiya limaa mana 'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu." (Wahai, Allah! Tidak ada yang sanggup menghalangi pemberian-Mu. Dan tidak ada pula yang sanggup memberikan apa yang Engkau larang. Tidak ada manfaatnya di hadapan-Mu kekayaan orang kaya)

462, Kabar dari Samurah bin Jundab mengatakan bahwa apabila Nabi saw. selesai solat, beliau menghadap kepada kami.463, Berita dari Zaid bin Khalid al Juhaini r.a. mengatakan, bahwa dia bercerita: "Pada suatu kali Rasulullah saw. menjadi imam Subuh bagi kami di Hudaibiyah. Sedangkan tadi malam habis hujan. Setelah selesai solat, beliau menghadap kepada kami dan bersabda: "Tahukah Tuan-tuan, apa yang telah difirmankan Allah?" Jawab mereka, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Kata Nabi, "Allah berfirman, pagi ini ada di antara hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Siapa yang mengatakan, hari hujan kerana rahmat dan kurnia Allah, maka itulah orang yang iman kepadaKu, dan kafir kepada bintang. Tetapi siapa yang mengatakan, hari hujan kerana bintang ini dan bintang itu timbul, maka itulah orang yang kafir kepada-Ku dan iman kepada bintang-bintang."

464, Dari Ummu Salamah r.a., isteri Nabi saw., katanya: "Setelah Nabi saw. memberi salam (selesai solat), orang-orang perempuan pulang lebih dahulu dan sampai di rumah mereka sebelum Nabi saw. berangkat dari mesjid."465, Diceritakan oleh 'Uqbah r.a., katanya: "Aku solat 'Ashar di Madinah di belakang Nabi saw. Setelah memberi salam, beliau cepat berdiri sehingga melangkahi duduk orang menuju ke kamar salah seorang isteri beliau. Jama'ah agak terkejut melihat Nabi begitu cepat berdiri. Kemudian beliau kembali dan dilihatnya orang banyak agak hairan melihat beliau tergesa-gesa. Lalu beliau bersabda, "Aku teringat ada sedikit emas di tangan kami. Aku tak suka terganggu kerananya, kerana itu ku suruh bagi-bagikan emas itu."466, Diceritakan oleh Ibnu Umar r.a., bahwa Nabi saw. pernah bersabda ketika perang di Khaibar, "Siapa yang memakan buah ini, yakni bawang, maka janganlah dia mendekati mesjid kita ini."

467, Diceritakan oleh Abu Sa'id AI Khudri r.a., dari Nabi saw., bahwa beliau bersabda: "Mandi hari Jumaat, adalah wajib bagi setiap orang dewasa."

468, Diceritakan oleh Ibnu Umar r.a., dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: "Jika isteri mu meminta izin kepada mu untuk pergi ke mesjid di malam hari, hendaklah kamu izinkan."

469, Diceritakan oleh Ummu Salamah katanya: "Bahwasanya wanita-wanita di masa Nabi, setelah mereka selesai solat, mereka segera pulang. Sedangkan Rasulullah masih tinggal bersama kaum laki-laki. Setelah Nabi berdiri, barulah mereka berdiri pula."470, Diceritakan oleh Abu Qatadah r.a., dari bapaknya, sabda Rasulullah saw. katanya: "Aku berdiri hendak solat. Aku bermaksud hendak membaca surat yang panjang-panjang dalam solat itu. Tetapi tiba-tiba kudengar tangis anak-anak. Maka kusingkatkan saja bacaan ayat dalam solat itu, kerana aku tak suka menyusahkan ibu si anak itu." 471, Dari 'Aisyah r.a., katanya: Kalau sekiranya Rasulullah saw. menemui apa yang dilakukan para wanita (sekarang), nescaya dilarangnya wanita-wanita itu pergi ke mesjid, seperti larangan terhadap para wanita Bani Israil.


Yüklə 1,02 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   6   7   8   9   10   11   12   13   ...   34




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin