Tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 1,02 Mb.
səhifə26/34
tarix18.01.2019
ölçüsü1,02 Mb.
#101160
1   ...   22   23   24   25   26   27   28   29   ...   34

"Mereka menjawab:"Benar!" Seterusnya ia berkata: "Orang itu (Nabi Muhammad s.a.w.) sebenarnya telah memberikan rencana yang benar untuk kamu; hendaklah kamu terima dan biarkanlah saya datang menghadap beliau!" Jawab mereka: "Datanglah menghadapnya!". Lalu ia datang menghadap Nabi . beninding dengan Nabi s.a.w. sebagaimana sabda beliau kepada Budak!. Waktu itu "Urwah berkata: "Hai Muhammad! Bagaimana pendapat tuan jika tuan hapuskan 'kebiasaan kaum tuan'? Adakah tuan dengar seseorang di antara orang Arab yang telah menghapuskan keluarganya'! Kalau sekiranya terjadi, maka sesungguhnya, demi Allah, saya tiada akan melihat pemimpin-pemimpin, dan sesungguhnya saya lihat percampuran dari orang banyak, bahwa mereka akan lari dan meninggalkan tuan".

Abu Bakar berkata kepadanya: "Lesaplah kemaluan Lata Adilkah kami akan lari ,meninggalkan beliau'!" Tanya 'Urwah: "Siapakah ini'!" Orang banyak menjawab: "Abu bakar!" Katanya: "Demi Tuhan yang diri ku ditanganNya! Kalau tidaklah kerana jasa-jasa engkau kepada saya yang tiada terbalas. nescaya saya jawab".Kata Rawi: Dan ia terus berunding dengan Nabi s.a.w. Setiap kali ia berbicara dijangkaunya jenggot Nabi, sedangkan Mughirah bin Syu'bah berdiri di belakangnya dengan memegang pedang dan bertopi waja. Setiap 'Urwah menghulurkan tangannya ke jenggot Nabi s.a.w., Mughirah memukul tangannya dengan ujung sarung pedangnya, katanya: "Jauhkan tangan engkau dari jenggot Rasulullah s.a.w." 'Urwah mengangkat kepalanya lalu bertanya: "Siapakah ini?" . Orang banyak menjawab: "Mughirah bin Syu'bah!" Kata Urwah: 'Hai penipu! Bukankah saya telah berusaha menolak tipuan engkau? Mughirah pada masa jahiliyah bersahabat dengan suatu kaum, maka ia membunuh dan mengambil harta mereka. kemudian ia datang kepada Nabi s.a.w., lalu ia masuk Islam". Waktu itu Nabi s.a.w. bersabda: "Adapun untuk masuk Islam, saya terima. Adapun harta, itu bukan urusan saya".

Sesudah itu 'Urwah menatap sahabat-sahabat Nabi s.a.w. dengan kedua matanya. Kata 'Urwah: "Demi Allah, kalau Rasulullah s.a.w.meludah dan jatuh di telapak tangan seseorang di antara mereka, digosokkannya ke muka dan kulitnya. Apabila beliau memberi perintah, mereka cepat melakukan perintah itu. Apabila beliau berwuduk, hampir-hampir mereka berkelahi berebutan air bekas wuduk beliau. Apabila beliau bersabda, mereka merendahkan suara di sisi beliau dan mereka tiada menunjukkan pandangan pada beliau kerana membesarkannya.

Kemudian 'Urwah kembali kepada kawan-kawan lalu berkata:"Hai kawan-kawanku! Demi Allah. saya pernah menjadi utusan menemui raja-raja dan pernah menjadi utusan menemui Kaisar (Raja um). Kisra (Raja Parsi),dan Najasi (Raja Habsyah). Demi Allah, belum pernah saya lihat sekali pun seorang raja yang dibesarkan oleh sahabat-sahabatnya (pengikutnya) sebagaimana Muhammad s.a.w. dibesarkan oleh sahabat-sahabat beliau. Demi Allah, jika Rasulullah s.a.w. meludah dan jatuh di telapak tangan seseorang di antara mereka, mereka menggosokkannya ke muka dan kulitnya. Apabila beliau memberi perintah kepada mereka, dengan cepat mereka melakukan perintah itu.Apabila beliau berwuduk, hampir-hampir mereka berkelahi berebut air bekas wuduk beliau. Apabila beliau bersabda, mereka merendahkan suara di sisi beliau dan mereka tiada menujukan pandangan kepada beliau kerana membesarkan beliau. Dan sesungguhnya beliau telah memberikan kepada kamu satu usul yang , maka terimalah!"

Seorang laki-laki dari Bani Kinanah berkata: "Biarkanlah saya menemui beliau!" Mereka menjawab: "Temuilah!" Setelah ia berada dekat Nabi s.a.w. dan sahabat-sahabat, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Si Anu int dari kalangan kaum yang membesarkan (memuliakan) unta. Bawalah unta korban itu kepadanya!" Lalu dibawa unta itu, dan orang banyak pun menyambutnya sambil mengucapkan ucapan selamat datang. Setelah dilihatnya hal demikian itu, ia berkata: "Subhanallah, tiada sepantasnya mereka ini dihalangi mengunjungi Bait (Ka'bah) . Setelah ia kembali kepada kawan-kawannya, ia berkata: "Saya lihat unta korban telah diberi kalung dan diberi tanda. Saya berpendapat jangan mereka diha1angi mengunjungi Bait (Ka'bah)"

Seorang laki-laki di antara mereka yang bernama fdikraz bin Hafs berdiri, lalu berkata: "Biarkanlah saya menemui beliau! Kata mereka: "Temuilah!" Setelah dia hampir tiba, Nabi s.a.w. bersabda: Ini Mikraz! Dia seorang laki-laki yang jahat! Lalu dia berunding dengan Nabi s.a.w. Ketika dia berunding dengan beliau itu tiba-tiba Suhail bin Amr datang. Ma'mar berkata: Maka Ayyub menceritakan kepada saya tentang Ikrimah, bahwa ketika Suhail bin 'Amr datang, Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya telah mudah semua pekerjaan kamu!" Ma'mar berkata lagi: Zuhri mengatakan dalam hadisnya: Maka datanglah Suhail bin 'Amr dan berkata: "Marilah kita membuat sebuah surat perjanjian antara kami dan kamu". Kemudian Nabi s.a.w. memanggil seorang penulis, maka disabdakan oleh Nabi s.a.w.: "Bismillahir Rahmanir Rahim". (Dengan nama Allah yang pemurah dan penyayang).

Kata Suhail: "Adapun Rahman, maka demi Allah, saya tiada mengerti apakah itu? Akan tetapi tulislah "Bismikallahumma" (Dengan nama Engkau, hai Allah) sebagaimana yang biasa engkau tulis". Kata orang-orang Islam: "Demi Allah, kami tiada akan menuliskan melainkan "Bismillahir Rahmanir Rahim". Nabi s.a.w. bersabda: "Tulislah Bismikallahumma!" Kemudian beliau bersabda: "Inilah yang telah diputuskan oleh Muhammad Rasullullah". Kata Suhail : "Demi Allah. kalau kami mewakili tuan Rasullullah, tiadalah kami akan melarang tuan mengunjungi Baitullah dan tiada pula kami akan memerangi tuan. Akan tetapi tulislah "Muhammad bin Abdullah", Nabi s.a.w. bersabda: "Demi Allah, bahwa sesungguhnya saya Rasulullah, tetapi kalau sekiranya kamu mendustakan saya, tulislah "Muhammad bin Abdullah". Kata al-Zuhri: Dan hal itu mengingat sabda Nabi: "Kalau mereka minta kepada ku garis untuk membesarkan agama Allah nescaya aku berikan". Seterusnya Nabi s.a.w. bersabda: "Kamu jangan menghalangi kami mengunjungi Bait, supaya kami dapat tawaf di situ".

Kata Suhail: "Jangan-jangan nanti orang-orang Arab menceritakan bahwa kami ditekan (mundur). maka yang demikian itu baiklah dilakukan pada tahun di muka". Lalu dituliskan. Kata Suhail: "Dan lagi kalau seseorang di antara kami datang kepada tuan, walaupun ia memeluk agama tuan, hendaklah tuan kembalikan kepada kami". Kata orang-orang Islam: "Subhanallah! Mengapa dia dikembalikan kepada orang Musyrik, sedangkan dia datang sebagai orang Islam?" Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba datanglah Abu Jandal bin Suhail bin Amr dalam keadaan terbelenggu. la keluar dari hilir Mekkah sehingga sampai di hadapan orang Islam.

Kata Suhail: "inilah hai Muhammad! Buat pertama kali, apa yang saya Minta untuk tuan, kembalikan kepada saya", Nabi s.a.w. bersabda: '.Sesungguhnya kita belum lagi selesai membuat perjanjian". Kata Suhail: "Demi Allah! Kalau begitu selamanya saya tidak mahu berdamai dengan tuan dalam hal apa

jua pun;'. Nabi s.a.w. bersabda: "Biarkanlah ia bersama saya!" Katanya: "Saya tiada akan membiarkannya bersama tuan". Sabda beliau: "Ya, mesti engkau lakukan!" Jawabnya: "Saya tidak akan melakukan". Kata Mikraz: "Baiklah kami biarkan dia bersama tuan", Kata Abu Jandal: "Hai kaum Muslimin, akan dikembalikankah saya kepada orang-orang musyrik, sedangkan saya datang untuk masuk agama Islam! Bukankah telah kamu ketahui apa yang saya derita?" Dan dia disingkir kerana agama Allah dengan siksa yang hebat.

Kata Rawi: Umar bin Khattab berkata:Lalu saya datang menghadap Nabi s.a.w. Kata saya: "Bukankah tuan sebenarnya Nabi Allah?" Jawab beliau: "Ya". Kata saya: "Bukankah kita di atas kebenaran dan musuh kita menurut yang bata!'?" Jawab beliau: "Ya!" Kata saya: "Kalau begitu apakah tuan masukkan yang kurang baik dalam ugama kita?" Jawab beliau: "Sesungguhnya saya Rasulullah dan saya tidak pernah mendurhakaiNya, Dialah yang menolong saya". Kata saya: "Bukankah tuan pernah menceritakan pada kami, bahwa sesungguhnya kita akan mengunjungi Baitullah dan kita tawaf di situ'!" Jawab beliau: "Ya! Adakah saya mengabarkan kepada mu bahwa kita akan mengunjunginya tahun ini'?" Jawab saya: "Tidak!" Umar berkata: "Lalu saya datang menemui Abu Bakar. kata saya: "Hai Abu Bakar! Bukankah orang ini sebenarnya Nabi Allah? Jawabnya: "Ya!" Kata saya: "Bukankah kita di atas kebenaran dan musuh kita menurut yang batal?" Jawabnya: "Ya!" Kata saya:"Kalau begitu, mengapa kita datangkan yang kurang baik dalam agama kita?"

Kata Abu Bakar: "Hai Umar! Sesungguhnya beliau sebenarnya Rasulullah s.a.w. dan beliau tiada mendurhakai Allah. Dialah yang menolong beliau. Maka peganglah (patuhilah) perintah beliau! Demi Allah! Sesungguhnya beliau atas yang benar!" Kata saya: "Bukankah beliau pernah menceritakan kepada kita. bahwa sesungguhnya kita akan mengunjungi Baitullah dan tawaf di situ?" Katanya: "Ya! Adakah beliau mengabarkan kepada engkau bahwa engkau akan mengunjungi tahun ini?" Kata saya: "Tidak !" Katanya: "Sesungguhnya engkau akan mengunjunginya lain tahun.

Kata Rawi: Setelah selesai membuat surat perjanjian, Rasulullah s.a.w. bersabda kepada sahabat-sahabat :"Berdirilah (siaplah Dan sembelihlah korbanmu. kemudian .bercukurlah" Kata Rawi: Demi Allah! Tiada seorang pun di antara mereka yang berdiri, sehingga beliau ulang ucapan yang demikian sampai tiga kali. Tatkala tidak ada seorangpun di antara mereka yang berdiri, beliau lalu masuk ke tempat Ummu Salamah, lantas beliau khabarkan kepadanya apa yang ditemuinya (dialaminya)dari orang banyak. Kata Ummu Salamah: "Hai Nabi Allah! Adakah tuan menghendaki yang demikian? Keluarlah tuan. kemudian janganlah tuan berkata sepatah juapun terhadap seseorang di an

tara mereka melainkan tuan sendiri lebih dahulu menyembelih kurban tuan, dan tuan panggil tukang cukur untuk mencukur rambut tuan". Beliau lalu ke luar dan tiada berkata sepatah pun terhadap seseorang di antara mereka, sehingga beliau melakukan yang demikian itu. Beliau sembelih kurban beliau dan beliau panggil tukang cukur, lalu dicukurnya rambut beliau.

Setelah mereka melihat yang demikian itu, mereka pun berdiri lalu menyembelih korbannya dan sebahagian mereka mencukur yang lain, sehingga hampir-hampir sebagian mereka membunuh kawannya, kerana cemas (takut terlambat) menurut perintah. Setelah itu, perempuan-perempuan yang beriman datang menghadap Rasulullah. Tuhan yang Maha Tinggi menurunkan ayat. yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman! Apabila perempuan-perempuan yang beriman datang kepada kamu berpindah (meninggalkan negerinya), hendaklah mereka kamu uji"- sampai dengan - "perempuan yang tiada beriman" (AI Quran surat AI Mumtahanah, 10).

Waktu itu Umar menceraikan dua orang isterinya yang telah ada pada waktu syirik (mempersekutukan Tuhan). Kemudian seorang di antaranya dikahwini oleh Mu'awiyah bin Abu Sufyan, dan yang seorang lagi oleh Safwan bin Umaiyah. Sesudah itu Nabi s.a.w. kembali ke Madinah. Abu Basil' salah seorang di antara orang Qureisy datang kepada beliau, dia beragama Islam. Lalu kaum Qureisy menyuruh dua orang laki-laki untuk mencarinya. Kata perutusan itu kepada Nabi: "Penuhilah janji yang telah dibuat antara tuan dan kami!" Beliau lalu menyerahkan Abu Basir kepada dua orang laki-laki tadi. Keduanya lalu berangkat bersama-sama dengan dia sehingga sampai di Zulhulaifah. Lalu mereka berhenti dan makan kurma.Kata Abu Basir kepada salah seorang yang berdua tadi: "Demi Allah, .sesungguhnya saya lihat pedang engkau ini amat bagus!" Laki-laki itu lalu menghunuskannya, katanya: "Ya, demi Allah, sesungguhnya amat bagus, telah banyak kali saya cuba". Kata Abu Basil': "Perlihatkanlah kepada saya supaya dapat saya perhatikan!" Lalu diberikannya. Abu Basil' lalu menetaknya dengan pedang itu sehingga ia mati. Yang seorang lagi terus lari ke Medinah, dan sampai di Medinah ia berlari masuk mesjid. Ketika Rasulullah s.a.w. melihatnya, beliau bersabda: Sesungguhnya orang ini ketakutan". Setelah ia sampai menghadap Nabi s.a.w. ia berkata: "Demi Allah, ia telah membunuh kawan saya dan saya akan dibunuhnya pula". Dalam pada itu Abu Basil' datang lalu berkata: "Hai Nabi Allah! Demi- Allah! Tuhan telah menyempurnakan janji tuan! Sesungguhnya tuan telah mengembalikan saya kepada mereka. kemudian Tuhan melepaskan saya dari mereka". Nabi s.a.w. bersabda: "Wahai celaka! Sumber api peperangan! Kalau begitu. perlu seorang pembantu". Tatkala didengarnya yang demikian itu, mengertilah ia bahwa sesungguhnya beliau akan mengembalikannya kepada mereka. Lalu ia keluar sehingga sampai di pantai laut.

Kata Rawi: Abu Jandal bin Suhail menghilang, lalu berhubungan dengan Abu Basir. Dan seterusnya di antara orang Quraisy yang telah Islam keluar (pergi) dari Mekkah terus berhubung dengan Abu Basir sehingga mereka berkumpul menjadi satu golongan. Kalau mereka mendengar khabar keberangkatan rombongan kafilah orang Qureisy pergi ke Syam (Syria), mereka menyerobot, membunuh dan mengambil harta mereka. Maka dikirimlah utusan oleh orang Qureisy menghadap Nabi s.a.w. bermohon kerana Allah dan kerana pertalian keluarga, membawa pesan. bahwa siapa yang datang kepada Nabi. bahwa dia dinyatakan aman (tidak dikembalikan ke Mekkah). Nabi s.a.w. mengutus orang memanggil mereka. Lalu Tuhan Yang Maha Tinggi menurunkan ayat yang artinya: "Dialah yang telah mencegah tangan mereka terhadap kamu, dan tangan kamu terhadap mereka di tengah kota Mekkah. Sesudah dia memenangkan kamu di atas mereka sampai dengan kesombongan itu ialah kesombongan (kebencian) masa jahiliyah". (Surat Al Fath, 24 - 26).

Kesombongan jahiliyah itu ialah kesombongan mereka yang menyebabkan tiada mahu mengakui Muhammad Rasul Allah dan tidak mahu mengakui Tuhan yang Pemurah lagi Penyayang serta menghalangi orang Islam mengunjungi Baitullah (Ka'bah).

1256. Dari Abu Hurairah r.a.: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, iaitu seratus kurang satu. Barang siapa yang mengetahuinya, masuk surga".

1257. Dari Ibnu Umar r.a.: Bahwa Umar bin Khattab mendapat tanah di Khaibar, lalu ia datang menghadap Nabi s.a.w. untuk bermusyawarat tentang tanah itu. Katanya: Hai Rasulullah! Saya mendapat tanah di Khaibar dan belum pernah saya mendapat harta benda yang lebih indah dari itu dalam pandangan saya. Apakah yang tuan perintahkan tentang

tanah itu?" Sabda beliau: Jikalau engkau mau, wakafkan!" Kata Rawi: Lalu diwakafkan oleh Umar. Tanah itu tiada boleh dijual, diberikan atau dipusakakan. Dan buahnya diberikan untuk fakir miskin, karib kerabat, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk jalan Allah (membantu agama Allah), untuk orang yang dalam perjalanan dan untuk tamu. Orang yang memeliharanya boleh mengambilnya dengan cara yang patut dan memberi makan orang lain, akan tetapi tidak boleh dijadikan uang.

1258. Dari Abdullah bin Umar r.a.: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Kewajiban seorang Muslim yang mempunyai sesuatu kekayaan yang akan diwasiatkannya". Maka setelah berlalu dua malam, wasiat dituliskan dan tersimpan di tangannya. 1259. Dari Amir bin Haris r.a., ipar Rasulullah s.a.w., iaitu saudara Juairiah binti Haris, katanya: Ketika Rasulullah s.a.w. wafat, beliau tiada meninggalkan dirham, dinar, hamba sahaya laki-laki,dan hamba sahaya perempuan dan tiada suatu apa pun selain keledai putih beliau, senjata dan tanah yang telah beliau jadikan sedekah (wakaf).

126O. Dari Thalhah bin Musarrif r.a., katanya: Saya bertanya pada Abdullah bin Abi Aufa r.a.: "Adakah Nabi s.a.w. berwasiat?" Jawabnya: "Tidak!" Tanya saya: "Mengapa diwajibkan kepada manusia berwasiat atau mereka disuruh berwasiat?" Jawabnya: "Beliau berwasiat supaya berpegang dengan Kitab Allah".1261. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. berdiri ketika Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar menurunkan ayat yang artinya: "Dan berilah peringatan kepada kaum keluarga engkau terdekat!" Lalu beliau bersabda: "Hai kaum Quraisy! (atau perkataan yang serupa dengan itu), Tebuslah dirimu! Saya tiada dapat menolongmu barang sedikit pun dari siksa Tuhan. Hai Bani Abdi Manaf! Saya tiada bisa menolongmu sedikit pun. Hai Abbas anak Abdul Muthalib! Saya tiada bisa menolongmu sedikit pun dari siksa Tuhan. "Hai Safiah, bibi Rasulullah! Saya tiada bisa menolongmu sedikit pun dari siksa Tuhan. Hai Fatimah binti Muhammad! Mintalah kepada saya harta dan saya tiada bisa menolongmu sedikit pun dari siksa Tuhan!"1262. Dari Ka'b bin Malik r.a., dia berkata: "Hai Rasulullah! Termasuk dalam tobat saya, bahwa saya akan menghabiskan semua harta saya untuk sedekah menurut yang disuruh Allah dan RasulNya." Sabda Nabi: "Tinggalkanlah untukmu sebagian hartamu! Itulah yang baik bagimu!" Kata saya: "Saya tinggalkan bagian saya yang di Khaibar".

1263. Dari Anas r.a. katanya: Sewaktu Rasulullah s.a.w. datang ke Madinah, beliau tiada mempunyai pelayan. Abu Thalhah lalu memegang tangan saya dan terus berjalan dengan saya menemui Rasulullah s.a.w. Katanya: "Hai Rasulullah! Anas ini seorang pemuda yang cerdas. Biarlah dia melayani tuan!" Kata Anas: Lalu saya melayani beliau dalam perjalanan dan waktu menetap. Beliau belum pernah berkata kepada saya tentang sesuatu yang dikerjakan: "Mengapa begitu engkau kerjakan?" Dan belum pernah pula beliau berkata tentang sesuatu yang tidak (belum) saya kerjakan: "Mengapa tidak engkau kerjakan?" 1264. Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ahli warisku tiada mempusakai dinar dan dirham. Apa yang aku tinggalkan, selain dari belanja isteri ku dan keperluan pembantuku, adalah untuk sedekah".

1265. Dari Abi Abdur Rahman r.a. ketika Usman r.a. dikepung, ia menujukan pembicaraan kepada orang-orang yang mengepungnya, katanya: "Saya mohon pertolongan Tuhan terhadap kamu, dan saya tiada akan meminta bantuan melainkan kepada sahabat-sahabat Rasulullah. Tidakkah kamu ketahui, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: "Barangsiapa yang menggali (membuat) sumur, maka orang itu mendapat surga". Lantas saya gali. Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya beliau bersabda: "Barangsiapa yang menyediakan perbekalan untuk tentara yang kekurangan, maka orang itu mendapat surga". Lantas saya sediakan untuk mereka." Kata Rawi: Lalu orang banyak membenarkan apa yang dikatakannya itu.

1266, Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: Seorang laki-laki dari Bani Sahm keluar bersama Tamin Addari dan 'Adi bin Badda. Kemudian orang tadi mati di negeri di mana tidak ada orang Islam. Ketika keduanya (Tamin dan 'Adi) datang membawa peninggalannya, keluarga Sahm kehilangan sebuah gelas perak yang ditatah dengan emas. Rasulullah s.a.w. lalu menyuruh keduanya bersumpah. Kemudian gelas itu di jumpai di Mekkah. Mereka berkata: Kami beli gelas itu dari Tamin dan 'Adi. Dua orang laki-laki dari keluarga orang Sahm itu lalu berdiri dan bersumpah: "Kesaksian kami lebih benar dari kesaksian keduanya dan sesungguhnya gelas itu kepunyaan keluarga kami (Bani Sahm)". Kata Rawi: Berkenaan dengan hal mereka itulah turun ayat ini, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman! Kalau kematian telah datang kepada salah seorang kamu, panggillah saksi-saksi dari kalangan kamu sewaktu membuat wasiat, dua orang yang jujur dari kalangan kamu sendiri atau dua orang yang lain dari kamu, kalau kamu sedang melakukan perjalanan di atas dunia dan kematian menimpamu. Kalau kamu merasa ragu-ragu maka tahanlah kedua saksi itu setelah sembahyang dan biarkanlah keduanya itu bersumpah dengan nama Allah; kami tidak mengingini keuntungan dunia apa pun dalam hal ini. Walaupun yang mendapat keuntungan adalah keluarga terdekat kami sendiri. Kami tidak akan menyembunyikan kesaksian di depan Allah. Kalau kami melakukan itu tentulah kami termasuk orang-orang yang berdosa tetapi kalau terbukti bahwa keduanya itu berhak mendapat dosa (bersalah), maka kedua orang yang lain tadi menggantikan tempatnya, iaitu paling dekat hubungan keterbatasannya dari orang-orang yang mendakwakan mempunyai hak. Maka keduanya bersumpah dengan Allah: "Kami menyatakan bahwa kesaksian kami lebih benar dari kesaksian kedua orang itu. Kami tidak melanggar batas kebenaran, karena kalau kami melakukan itu tentulah kami termasuk orang-orang yang aniaya". (al-Maidah, 106 - 107).

1267, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah s.a.w.. lalu berkata: ''Tunjukkanlah kepada saya satu amal yang menyamai jihad!" Beliau bersabda: "Tiada saya memperolehnya!" Sabda beliau lagi: "Apabila mujahid (pejuang) berangkat, sanggupkah engkau masuk ke mesjid, lalu berdiri sembahyang dan engkau tiada pernah berhenti; engkau puasa dan tiada pernah berbuka barang sehari?' Sabda beliau seterusnya: "Siapakah yang sanggup berbuat serupa itu?"1268, Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., kalanya: Ada orang bertanya: "Hai Rasulullah! Siapakah manusia yang lebih utama?" Rasulullah s.a.w. menjawab: "Orang mukmin yang berjihad dalam agama Allah dengan diri (jiwa) dan hartanya". Mereka bertanya: "Di bawah itu siapa!" Beliau menjawab: "Orang mukmim yang berada di jalan lereng bukit, dia bertaqwa kepada Tuhan, dan manusia terhindar dari kejahatannya".1269, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Saya dengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Perumpamaan orang yang berjihad dalam agama Allah (dan Tuhan mengetahui orang yang berjihad dalam agamaNya), seumpama orang puasa yang mengerjakan sembahyang. Tuhan menjamin kemenangan bagi orang yang berjihad dalam agamaNya; kalau dia gugur Tuhan akan memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikannya pulang dalam keadaan selamat serta mendapat pahala dan rampasan". 1270, Dari Abu Hurairah r.a.. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan RasulNya, mengerjakan sembahyang, dan puasa dalam bulan Ramadan, adalah kewajiban Tuhan memasukkannya ke dalam surga, baikpun ia berjihad dalam agama Allah atau tetap tinggal di negeri kelahirannya". Orang banyak bertanya: "Apakah tidak baik tuan gembirakan manusia dengan yang demikian itu'!" Beliau menjawab: "Sesungguhnya dalam surga ada seratus darjat (tingkatan). Tuhan menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad dalam agamaNya, jarak antara satu darjat dengan yang di atasnya bagai antara langit dan bumi. Jikalau kamu bermohon pada Tuhan, mohonkanlah beroleh Firdaus..Sesungguhnya Firdaus itulah yang paling baik dan paling tinggi darjatnya yang pernah diperlihatkan kepada saya. Di atasnya 'Arsy Tuhan, dan di situ mengalir sungai-sungai surga".

1271, Dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi s.a.w.. beliau bersabda: "Sesungguhnya berjihad untuk agama Allah di waktu pagi atau petang hari, lebih baik dari dunia dan seisinya".1272, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w beliau bersabda: "Sesungguhnya busur panah dalam syurga, lebih baik dari tempat terbit matahari dan terbenamnya". Dan lagi beliau bersabda: "Sesungguhnya berjihad dalam agama Allah di waktu pagi hari, lebih baik dari pada tempat terbit matahari dan tempat terbenamnya".

1273, Dari Anas bin Malik r.a., Dari Nabi S.A.W., beliau bersabda: "Seseorang yang meninggal, sedang dia mempunyai kebaikan pada sisi Tuhan, tiada menyukai untuk kembali ke dunia, biar diberikan kepadanya dunia dan seisinya, melainkan orang mati syahid, karena telah dilihatnya kelebihan mati syahid itu. Sesungguhnya dia suka kembali ke dunia, lalu terbunuh sekali lagi."

1274, Dari Anas bin Malik r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: "Kalau sekiranya perempuan ahli surga datang kepada penduduk bumi nescaya akan disinarinya dunia antara langit dan bumi dan dipenuhinya dengan bau harum semerbak. Sesungguhnya tutup kepalanya lebih baik dari dunia dan seisinya.

1275, Dari Abu Hurairah r.a.. katanya: Saya dengar Nabi s.a.w. bersabda: "Demi Tuhan yang diri ku di tanganNya! Kalau tidaklah karena mengingat beberapa orang di antara orang-orang mukmin yang tidak bersenang hati kalau dia tinggal dan saya pergi perang, sedang saya tiada sanggup menyediakan kendaraan untuk mereka, nescaya saya akan tetap ikut pada setiap pasukan pergi berperang di jalan Allah. Dan demi Tuhan yang diri ku di tanganNya! Sesungguhnya saya amat ingin kalau sekiranya saya terbunuh dalam perang di jalan Allah, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh lagi dan dihidupkan pula. kemudian terbunuh dan dihidupkan, dan akhirnya terbunuh lagi".

1276, Dari Anas r.a.. katanya: Nabi s.a.w. mengutus sejumlah orang Bani Sulaim kepada Bani Amir iaitu sebanyak tujuh puluh orang. Setelah mereka tiba di situ, paman ku berkata kepada mereka: Kiranya mereka mengamankan saya, saya sampaikan kepada mereka pesan Rasulullah s.a.w.! Tetapi kalau tidak, cepatlah mendekati saya!" Lalu ia dahulu menemui mereka, lantas mereka mengamankannya. Ketika ia menceritakan kepada mereka ajaran dari Nabi s.a.w.. mereka memberi isyarat kepada seorang laki-laki di antara mereka lalu ditusuknya paman sampai tembus. Kata paman: "Maha besar Tuhan! Saya menang, demi Tuhan Ka'bah!" Kemudian mereka menuju pada sahabat-sahabatnya yang lain, lalu mereka bunuh semuanya selain seorang laki-laki pincang yang naik ke bukit. Lalu Jibril mengabarkan pada Nabi s.a.w. bahwa mereka telah menemui Tuhannya dan Tuhan senang kepada mereka dan Dia menyenangkan mereka.


Yüklə 1,02 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   22   23   24   25   26   27   28   29   ...   34




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin