Tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 1,02 Mb.
səhifə4/34
tarix18.01.2019
ölçüsü1,02 Mb.
#101160
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   34


102. Anasbin Malik r.a. mengabarkan, "Apabila Nabi saw. hendak masuk kakus, beliau membaca: "Ya, Allah! Saya berlindung dengan Engkau dari bahaya kotoran dan dari segala macam yang membahayakan."103, Ibnu Abbas r.a. menceritakan, "Pada suatu ketika Nabi saw. masuk ke kakus, lalu kusediakan air untuk beliau wudhuk. Beliau bertanya, "Siapakah yang meletakkan air ini?" Maka dijawab orang bahwa aku yang meletakkannya. Lalu beliau mendoa, "Ya, Allah! Berilah dia pengertian yang dalam mengenai agama."104, Ayyub al Anshari r.a. mengabarkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Apabila seseorang kamu buang air (besar atau kecil) janganlah menghadap atau membelakangi kiblat. Menghadaplah ke Timur atau ke Barat.105, Aisyah r.a. menceritakan "Apabila para isteri Nabi hendak buang air pada malam hari, mereka pergi ke tanah lapang "Umar (bin Khaththab) mengusulkan kepada Nabi, supaya menyuruh para isteri beliau memakai hijab (tabir). Tetapi Rasulullah SAW. Tidak berbuat apa-apa. Pada suatu malam Saudah binti Zam'a, isteri Rasulullah, keluar waktu Isya, dan dia adalah seorang wanita yang tinggi perawakannya. Lalu Umar menyapanya, 'Hai, kami mengenal engkau, hai Saudah! "Dia menyapa kerana sangat mengharapkan supaya turun ayat (perintah) hijab. Memang, sesudah itu turun ayat hijab.106, Diceritakan oleh Aisyah r.a., bahwa Nabi saw. bersabda kepada para isterinya, "Sesungguhnya kamu diizinkan keluar untuk hajatmu. " Kata Hisyam, "Maksudnya untuk buang air."107, Abdullah bin Umal r.a. menceritakan, "Saya naik ke loteng rumah Hafsah untuk suatu keperluan; kelihatan olehku Rasulullah sedang buang air membelakang kiblat dan menghadap ke Syam." 108, Abdullah bin Umar r.a. bercerita, "Pada suatu hari saya naik ke loteng rumah kami; maka terlihat olehku, Rasulullah sedang jongkok di atas dua buah batu-bata, buang air menghadap ke Baitul Makdis.”109, Anas bin Malik r.a. berkata, "Biasanya Rasulullah saw. apabila keluar untuk buang air, aku dan seorang anak remaja (lbnu Mas'ud) membawa bejana penuh berisi air untuk beliau bersuci."110, Anas bin Malik r.a. bercerita, "Biasanya apabila Rasulullah saw. Masuk kakus, lalu aku dan seorang anak remaja (lbnu Mas'ud) membawakan seember air dan sebuah tongkat, kemudian Nabi bersuci dengan air itu.111, Abu Qatadah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seseorang kamu minum, janganlah bernafas ke dalam bejana tempat minum dan apabila kamu buang air janganlah menyentuh kemaluanmu dengan tangan kanan, dan jangan pula bersuci dengan tangan kanan itu." 112, Abu Qatadah r.a. mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Apabila seseorang kamu buang air, janganlah menyentuh kemaluanmu dengan tangan kanan, jangan pula bersuci dengan tangan kanan itu, dan jangan bernafas ke dalam bejana waktu minum." 113, Abu Hurairah r.a. menceritakan: "Saya mengikuti Nabi, ketika beliau keluar untuk buang hajat, dan beliau tidak menoleh ke belakang. Ketika aku telah dekat kepada beliau dia berkata kepada ku, bersuci, atau perkataan yang sama maksudnya dengan itu. Dan jangan kamu bawa tulang atau tahi yang telah keras". "Lalu kubawakan beberapa buah batu dengan hujung kainku dan kuletakkan di dekatnya, kemudian aku agak menjauh daripadanya. Setelah Nabi selesai buang hajat, dia bersuci dengan batu itu."

114, Abdullah bin Mas'ud r.a. menceritakan: "Pada suatu ketika Nabi saw. pergi buang air. Aku disuruhnya mencarikan tiga buah batu tetapi aku dapat hanya dua buah. Kucari sebuah lagi, tetapi tetap tidak kudapat. Maka kuambil sepotong tahi yang telah keras, lalu kuberikan kepada beliau. Nabi mengambil kedua buah batu itu dan membuang tahi keras sambil mengatakan, "Ini kotor!"115, Ibnu Abbas r.a. mengatakan: "Nabi saw. berwudhuk mencuci dan menyapu masing-masing satu kali." 116, Abdi bin Zaid r.a. mengatakan: "Sesungguhnya Nabi saw. berwudhuk mencuci dan menyapu masing-masing dua kali." 117, Humran r.a., maula Usman (bin Affan) mengabarkan, bahawa dia melihat Usman bin Affan meminta seember air untuk berwuduk. Dia menuangkan air itu ke tangannya dan membasuh kedua telapak tangannya tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan kanannya ke dalam air, lalu berkumur-kumur dan membersihkan, hidung dengan menghirup air ke hidung dan menyemburkannya kembali. Kemudian dia membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua belah tangannya hingga siku tiga kali. Kemudian dia menyapu kepalanya, dan setelah itu dia membasuh kaki hingga dua mata kaki tiga kali. Kemudian dia berkata, "Bersabda Rasulullah saw. 'Barangsiapa berwuduk seperti wudukku ini, kemudian sembahyang dua rakaat dengan khusyuk, nescaya diampuni (Allah) dosanya yang telah lalu."

118, Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Apabila seseorang kamu berwudhuk, hendaklah ia memasukkan air ke dalam hidungnya, kemudian menyemburkannya kembali (istinsyaq), dan barangsiapa bersuci dengan batu (istijmar) , hendaklah dengan bilangan ganjil. Dan apabila seseorang kamu bangun dari tidur, hendaklah dia membasuh tangannya lebih dahulu sebelum memasukkannya ke dalam air wuduk, karena tidak seorang pun yang tahu di mana tangannya terletak selama ia tidur."

119, Ubaid bin Juraij bertanya kepada Abdullah bin Umar r.a. : "Hai, Abu Abur rahman! Saya melihat Anda melakukan empat macam perbuatan yang tidak pernah saya lihat seorang pun dari sahabat Anda yang melakukannya." Jawab Abdullah, "Apakah itu, hai, Ibnu Juraij?" Kata Ibnu Juraij, "Saya melihat Anda tidak menyentuh semua sudut Ka'bah kecuali dua sudut sebelah negeri Yaman , dan saya melihat Anda memakai terompah kulit yang tidak berbulu dan saya melihat Anda mencelup pakaian dengan warna kuning; dan saya melihat pula, ketika Anda berada di Mekkah, padahal ketika itu orang banyak telah melakukan ihram karena mereka telah menampak bulan, sedangkan , Anda belum melakukannya, hingga sampai hari Tarwiyah (delapan Dzulhijjah) baru Anda melakukannya." Jawab Abdullah, "Adapun menyentuh dua sudut Ka'bah, saya tidak melihat Rasulullah menyentuh sudut selain itu; saya pakai terompah kulit yang tidak berbulu,kerana saya melihat Rasulullah saw memakai terompah kulit yang tidak berbulu pula, dan beliau berwudhuk memakai terompah itu, sebab itu saya suka pula memakainya. Adapun mencelup pakaian dengan warna kuning. Kerana itu saya suka pula mencelup dengan warna seperti itu. Adapun ihram, sesungguhnya aku belum pernah melihat Rasulullah saw melakukan ihram,kecuali bila kenderaannya telah siap berangkat.120, Ummu Athiyah r.a. mengatakan bahwa ketika para wanita memandikan puteri Rasulullah yang meninggal, Rasullullah bersabda kepada mereka, "Mulailah dengan bahagian kanan, dan anggota-anggota wuduknya!"

121, Aisyah r.a. menceritakan: "Nabi saw. biasa memulai dengan yang kanan ketika memakai terompah, menyisir rambut, bersuci, dan lain-lain pekerjaan."122, Anas bin Malik r.a. bercerita: "Saya melihat Rasulullah saw. dan ketika itu waktu Asar telah tiba. Orang banyak mencari air untuk berwuduk, tetapi mereka tidak memperolehnya. Tiba-tiba ada seseorang membawakan air untuk Rasulullah saw. berwuduk. Rasulullah meletakkan tangannya ke dalam bejana tempat air itu, dan menyuruh orang semuanya berwuduk dari situ. Kata Anas, "Saya lihat air keluar dari ujung-ujung jari beliau, sehingga semua orang dapat berwuduk dengan air itu."

123, Dari Anas r.a. katanya: "Ketika Rasulullah saw. bercukur kepala, biasanya Abu Thalhah yang mula-mula mengambil rambut beliau."124, Abu Hurairah r.a. mengatakan: "Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, Apabila seekor anjing minum dalam bejana kamu, basuhlah bejana itu tujuh kali.”125, Adi bin Hatim r.a. mengatakan: "Saya bertanya kepada Nabi saw. perihal anjing pemburu. Jawab Nabi, "Apabila kamu melepaskan anjingmu yang terlatih (mu’allam), kemudian dia membunuh binatang buruan, maka binatang buruan itu boleh kamu makan. Tetapi apabila anjingmu telah memakan buruan itu, maka (sisanya) janganlah kamu makan kerana anjing itu menangkap untuk dirinya sendiri."

Saya bertanya pula, "Kulepaskan anjingku, tetapi kedapatan pula anjing lain beserta dia, bagaimanakah itu?" Jawab Nabi, "Jangan kamu makan tangkapannya, kerana engkau membaca 'Bismillah' untuk melepas anjingmu, bukan untuk anjing yang lain itu."

126, Dari Abu Hurairah r.a. katanya Nabi saw. bersabda: "Seorang hamba Allah sentiasa dianggap seperti dalam keadaan sembahyang, selama dia berada di dalam mesjid menunggu waktu sembahyang, asal dia tidak berhadas." Seorang laki-laki Ajam lantas bertanya, "Apakah erti hadas itu, hai, Abu Hurairah?" Jawab Abu Hurairah, "Bunyi, yakni kentut. "

127, Zaid bin Khalid bertanya kepada Usman bin Affan r.a. tanyanya: "Bagaimanakah pendapat Anda tentang seorang laki-laki yang bersetubuh dengan isterinya, tetapi dia tidak keluar mani?" Jawab Usman. "Dia hanya wajib wuduk seperti wuduk untuk sembahyang, dan mencuci kemaluannya. Kata Usman melanjutkan, "Begitulah saya dengar dari Rasulullah." Kata Zaid, Lalu kutanyakan pula hal itu kepada Ali, Zubair, Thalhah, dan Ubayya bin Kaab r.a., ternyata mereka menyuruh seperti itu juga."128, Abu Sa'id al Khudri r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. menyuruh panggil seorang Ansar. Sebentar kemudian orang itu datang kepada Nabi, sedangkan dari kepalanya masih bertitikan air kerana baru sudah mandi. Kata Nabi kepadanya, "Barangkali ! saya telah menyebabkan engkau datang sangat terburu-buru." Jawab orang itu, "Betul, ya, Rasulullah! " Sabda Rasulullah saw., "Apabila engkau terburu-buru atau engkau bersetubuh tanpa keluar mani, cukuplah engkau berwuduk saja." 129, Mughirah bin Syu'bah r.a. menceritakan, "Pada suatu ketika dia bersama Rasulullah di dalam suatu perjalanan dan Rasulullah pergi untuk buang air. Mughirah menuangkan air untuk beliau ketika berwuduk. Rasulullah menyuci muka dan, kedua belah tangannya, menyapu kepala, dan menyapu kedua sepatunya." 130, Abdullah bin Abbas r.a. menceritakan, bahwa pada suatu malam dia bermalam di rumah Maimunah, isteri Nabi saw. (adik ibu Abdullah), katanya: "Saya tidur melintang bantal sedang Rasulullah dan isteri beliau membujur. Rasulullah tidur hingga pertengahan malam, atau sedikit lebih kurang. Kemudian beliau bangun, duduk sambil menggosok matanya dengan tangan untuk menghilangkan mengantuk. Sesudah itu beliau membaca sepuluh ayat pengujung surat Ali Imran. Kemudian beliau berdiri, dan melangkah ke sebuah tempat air yang tergantung. Beliau berwuduk dan menyempurnakan wuduknya. Kemudian beliau berdiri untuk melakukan solat." Kata Ibnu Abbas selanjutnya, "Aku berdiri pula, dan berwuduk seperti yang dilakukan beliau. Sesudah itu aku berdiri di samping beliau. Beliau meletakkan tangan kanannya di kepala ku, menarik telinga ku yang kanan dan memilinnya (menyuruh pindah dari kiri ke kanan beliau). Lalu Nabi sembahyang dua rakaat, sesudah itu dua rakaat, sesudah itu dua rakaat, sesudah itu dua rakaat, sesudah itu dua rakaat, dan sesudah itu dua rakaat (6 x 2 rakaat), kemudian beliau sembahyang witir (ganjil bilangan rakaatnya). Kemudian beliau berbaring kembali, hingga datang Muazzin (Bilal, memberitahukan subuh telah datang); lalu beliau berdiri dan sembahyang sunat yang ringkas dua rakaat. Sesudah itu beliau pergi ke mesjid untuk sembahyang Subuh. "

131, Seorang laki-laki berkata kepada Abdullah bin Zaid r.a. katanya: "Dapatkah Anda memperlihatkan kepada ku bagaimana caranya Rasulullah saw. berwuduk?" Jawab Abdullah, "Ya, tentu saja dapat!" Lalu dia menyuruh membawakan air, "! menuangkannya ke kedua belah tangannya, dan dia menyucinya dua kali. Sesudah itu dia berkumur-kumur, kemudian memasukkan air ke hidungnya tiga kali. Sesudah itu dia menyuci muka tiga kali, menyuci kedua belah tangannya dua-dua kali sampai ke sikunya. Kemudian dia menyapu kepala dengan kedua belah tangannya, sekali ke muka dan sekali ke belakang, dimulainya dari sebelah muka sampai ke kuduknya, dan membalikkannya ke tempat ia memulai tadi. Sesudah itu ia menyuci kedua belah kakinya.

132, Dari Abu Juhaifah r.a. katanya: "Rasulullah saw. datang kepada kami pada suatu ketika di tengah hari. Maka dibawa orang air kepada beliau untuk berwuduk. Nabi berwuduk dengan air itu. (Setelah beliau selesai berwuduk) banyak orang mengambil sisa air wuduk Nabi itu, dan mereka menyapukannya (ke badan mereka) Lalu Nabi saw. sembahyang Zuhur dua rakaat, dan Ashar dua rakaat pula. Sementara di hadapan Nabi terpancang sebuah tongkat (sebagai tanda atau batas tempat beliau sembahyang)." 133, Dari Saib bin Zaid r.a: katanya: "Saya dibawa pergi oleh bibi saya kepada Nabi saw. Bibi mengatakan kepada Nabi, 'Ya, Rasulullah! Anak saudara ku ini sakit.' Rasulullah saw. menyapu kepala ku dan mendoakan semoga aku beroleh berkat. Sesudah itu Nabi berwuduk dan ku minum sisa air wuduk beliau. Aku berdiri di belakangnya, aku melihat cap kenabian di antara kedua bahu beliau seperti telur burung. "

134, Dari Jabir r.a katanya: Rasulullah datang melihat ku sakit, sedangkan aku tidak sedar akan diri ku ketika itu. Lalu Rasulullah saw. berwuduk dan menyiramkan sisa air wuduknya kepada ku. Setelah itu akupun sedar. Lantas aku berkata, "Ya, Rasulullah! Untuk siapakah harta pusaka? Saya tidak mempunyai ibu, bapa dan anak yang akan menerima pusaka." Lalu turunlah ayat faraidh ( cara pembahagian pusaka).

135, Dari Aisyah r.a. katanya: "Ketika sakit Nabi bertambah berat, beliau meminta kepada semua isteri beliau, supaya ia diizinkan selama sakit ia dirawat di rumah ku, dan mereka semua mengizinkannya. Lalu Nabi pergi (ke rumah Aisyah) dipapah oleh dua orang laki-laki, sedangkan kedua belah kaki beliau tercecah menggaris tanah di antara kedua orang laki-laki itu, iaitu Abbas dan yang seorang lagi." Kata Ubaidillah, "Cerita Aisyah itu kuceritakan kepada Abbas, lalu dia menanyakan kepada ku, 'Tahukah engkau, siapakah laki-laki yang seorang lagi itu?' Jawab ku, "Tidak!" Katanya, "Dia adalah Ali." Selanjutnya Aisyah menceritakan juga, bahwa setelah Nabi saw. berada di rumahnya, sedangkan sakit Nabi bertambah keras juga, maka beliau bersabda, "Siramkanlah kepada ku tujuh girbah air yang masih utuh, mudah-mudahan aku segera dapat melaksanakan dakwah kembali kepada orang banyak." Lalu Nabi didudukkan ke dalam sebuah bak mandi terbuat dari kuningan, kepunyaan Hafshah, isteri Nabi saw., kemudian beliau kami siram dengan air yang disuruhkan Nabi, sampai beliau memberi isyarat kepada kami, 'Sudah cukup." Sesudah itu beliau pergi (ke mesjid) , menemui jamaah."

136, Dari Anas r.a. katanya: "Nabi saw. pernah menyuruh orang membawakan bejana berisi air kepadanya. Maka dibawakan orang sebuah kendi, berisi air sedikit. Lalu Nabi memasukkan jari beliau ke dalam air itu." Kata Anas (selanjutnya), "Saya melihat air terbit dari jari-jari beliau." Kata Anas (lagi), "Saya taksir, ada kira-kira tujuh atau delapan puluh orang berwuduk dengan air itu." 137, Dari Anas bin Malik r.a. katanya: "Biasanya Nabi mandi dengan segantang air, paling banyak lima cupak; dan beliau berwuduk (hanya) dengan secupak air.138, Dari Saad bin Abi Waqqas r.a. katanya: "Nabi saw.(pernah wuduk) hanya menyapu kedua belah sepatu beliau. "139. Dari Mughirah bin Syu'bah r.a., katanya, "Pada suatu ketika Nabi keluar untuk buang hajat, diikuti oleh Mughirah dengan membawakan sebuah bejana berisi air. Nabi bersuci dengan air itu, kemudian beliau berwuduk dan menyapu kedua belah sepatunya."140, Dari Ja'far bin Amr r.a., dari bapaknya (Umaiyah), katanya: "Saya melihat Nabi saw. beliau menyapu serban dan kedua sepatunya."141, Dari Mughirah r.a. katanya: "Saya bepergian bersama Nabi dalam suatu perjalanan. (Pada suatu perhentian) saya membungkuk hendak membukakan sepatu beliau. Nabi berkata, 'Biarkanlah, tidak usah dibuka! Karena kedua kaki saya telah suci ketika saya akan memakai sepatu." Kemudian Nabi hanya menyapu kedua sepatunya itu." 142, Dari Abdullah bin Abbas r.a. katanya menceritakan: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. memakan (masakan daging) bahu kambing. Sesudah itu, beliau sembahyang tanpa mengulangi wuduk lebih dahulu." 143, Dari Amr bin Umaiyah r.a. katanya "Dia melihat Rasulullah saw. memotong daging bahu kambing (yang dimasak). Lalu kedengaran muadzin memanggil solat. Maka beliau letakkan pisau kemudian beliau sembahyang tanpa mengulang wuduk kembali (karena makan daging kambing itu)."



144, Suaid bin Nukman menceritakan, "Pada suatu ketika di tahun petang Khaibar dia pergi bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan, hingga sampai di Shahbaa', iaitu suatu tempat dekat Khaibar. Di sana Nabi sembahyang Ashar. Sesudah itu Nabi menyuruh mengambilkan makanan, tetapi tidak ada yang dihidangkan orang selain hanya tepung. Nabi menyuruh supaya membasahi tepung itu. Maka Rasulullah makan dan kami pun makan pula. Kemudian Nabi berdiri hendak sembahyang Maghrib. Nabi berkumur-kumur lebih dahulu dan kami pun berkumur pula. Kemudian Nabi sembahyang tanpa mengulang wuduk kembali (setelah makan tepung itu).

145, Ibnu Abbas mengatakan: "Rasulullah saw. minum susu, kemudian beliau berkumur-kumur. Beliau bersabda, Susu itu mengandung minyak."146, Diceritakan oleh Aisyah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seseorang kamu mengantuk ketika hendak solat, maka tidurlah dahulu sampai hilang mengantuknya, kerana apabila seseorang sembahyang sedang mengantuk, dia tidak tahu, boleh jadi dia mohon ampun, tetapi dia mencaci-maki dirinya sendiri." 147, Dari Anas r.a. dari Nabi saw., sabda beliau: "Apabila seseorang kamu mengantuk ketika akan solat, hendaklah dia tidur dahulu sampai ia tahu apa yang dibacanya. "148, Anas r.a. mengatakan, "Nabi saw. berwuduk tiap kali beliau akan sembahyang." Bertanya Amr bin Amir kepada Anas, "Bagaimana yang Anda sendiri lakukan?" Jawab Anas, "Kami cukupkan saja wuduk yang telah ada, selama belum berhadas. "149, Ibnu Abbas r.a. menceritakan: "Nabi saw. berjalan melalui sebuah kebun di Madinah atau di Mekkah. Lalu kedengaran oleh beliau suara dua orang sedang disiksa dalam kuburnya. Maka berkata Nabi saw., "Keduanya disiksa bukanlah karena dosa besar." Kemudian Nabi melanjutkan perkataannya, "Yang seorang disiksa karena kencing di tempat terbuka, dan yang seorang lagi karena membuat fitnah supaya orang bermusuh-musuhan." Sesudah itu Nabi menyuruh ambil sebuah pelepah tamar, lalu dipatah dua oleh beliau, dan diletakkannya di atas kedua kuburan itu masing-masing sepotong. Seseorang bertanya, "Ya, Rasulullah! Mengapa Anda lakukan itu?" Jawab Nabi, "Mudah-mudahan keduanya mendapat keringanan, selama pelepah tamar itu tidak kering." 150, Anas bin Malik r.a. mengatakan: "Biasanya Nabi saw. apabila buang air, aku membawakan air untuk beliau, maka beliau bersuci dengan air itu.".151, Abu Hurairah r.a. menceritakan "Seorang Arab dusun berdiri lalu , kencing di mesjid. kerana itu jamaah dalam mesjid membentak orang itu. Kata Nabi kepada mereka, Biarkanlah dia! Dan siramlah kencingnya itu dengan seember air. Kamu semua disuruh, untuk berlaku Manis dan bijaksana, bukan berlaku kasar dan mengundang kesulitan."152, Ummu Qais binti Muhsin r.a. menceritakan : Dia membawa bayi laki lakinya yang belum memakan makanan, kepada Rasulullah saw. Beliau mendudukkan bayi itu dipangkuan beliau. Kemudian bayi itu kencing mengenai pakaian Rasulullah. Maka beliau meminta air, lalu memercikkannya ke kain yang kena kencing itu tanpa mencucinya." 153, Sulaiman bin Yasar r.a. mengatakan: "Saya bertanya kepada Aisyah perihal mani apabila mengenai kain." Aisyah mengatakan, "Saya pernahmembasuhnya (mani) dari kain Rasulullah saw., kemudian beliau pergi sembahyang sedangkan bekas cucian itu jelas kelihatan membasahi kain beliau." 154, Anas r.a. bercerita: "Beberapa orang dari 'Ukl atau dari 'Urainah datang ke Madinah, sedangkan hawa kota Madinah tidak sesuai dengan mereka (yang menyebabkan mereka selalu sakit-sakitan). Maka Nabi menyuruh mereka mencari unta betina yang sedang menyusui, dan menyuruh pula supaya mereka minum air kencing dan susu unta itu. Mereka pergi dan melakukan apa yang dianjurkan beliau. Setelah mereka sehat kembali mereka bunuh gembala unta itu, dan untanya mereka bawa. Berita mengenai kejadian itu sampai , kepada Nabi pagi hari. Lalu Nabi memerintahkan supaya mengikuti jejak mereka. Kira-kira tengah hari mereka dapat ditangkap. Maka Nabi memerintahkan supaya memotong tangan dan kaki mereka, dan mata mereka ditusuk, kemudian dijemur di tempat panas, dan bila mereka meminta minum jangan diberikan. Berkata Abu Qalabah, "Mereka itu mencuri, membunuh, kafir sesudah iman, bahkan menentang Allah dan Rasul-Nya." 155, Anas r.a. mengatakan: "Sebelum mesjid (selesai) dibangun, Nabi (pernah) sembahyang di tempat-tempat kambing bermalam."156, Maimunah r.a. menceritakan: "Rasulullah saw. (pernah) ditanya orang perihal tikus yang jatuh ke dalam minyak sapi. Lalu tikus itu mati di situ. Jawab Nabi, "Buanglah tikus dan minyak di sekitarnya dan pakailah sisa minyak yang tinggal."157, Abu Hurairah r.a. mengatakan bahawa Nabi saw, bersabda: Semua luka yang diderita seorang muslim dalam peperangan fi sabilillah, pada hari kiamat nanti keadaannya akan seperti waktu ia terluka semula; darahnya memancar, berwarna merah, tetapi baunya seperti kasturi." 158, Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kamu kencing di air tenang yang tidak mengalir, kemudian kamu mandi (pula) di situ." 159, Abdullah bin Mas'ud r.a. menceritakan: "Pada suatu ketika Nabi saw. sembahyang dekat Ka'bah. Sedangkan Abu Jahal dan beberapa orang kawannya duduk bersama-sama.

Salah seorang di antara mereka berkata kepada yang lain, "Siapa yang berani, mengambil Uri (isi perut) unta Bani Fulan dan meletakkannya di punggung si Muhammad ketika dia sujud?" Seorang yang paling jahat di antara mereka (Uqbah bin Abu Muaith) bangkit, lalu pergi mengambil uri unta itu. Kemudian dia menunggu sebentar. Waktu Nabi saw. sujud, diletakkannya uri unta itu ke punggung Nabi, antara kedua bahu beliau. Saya melihat kejadian itu, tetapi saya tidak berdaya apa-apa, andaikata saya mendapat kekuatan tentu saya cegah. Mereka tertawa terbahak-bahak saling mengolok satu sama lain untuk mempermainkan Nabi. Rasulullah saw. sujud terus, tidak mengangkat kepalanya hingga datang Fatimah (puteri beliau) membuangkan kotoran itu dari punggung beliau. Nabi mengangkat kepalanya dan mendoa tiga kali, 'Ya, Allah , Hukumlah orang Quraisy!" (Tiga kali). Abu Jahl dan kawan-kawannya ketakutan mendengar Nabi mendoakan mereka, karena mereka tahu bahwa doa di tempat itu diperkenankan Allah. Kemudian Nabi menyebut nama mereka satu persatu, "Ya, Allah! Binasakanlah Abu Jahl, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Walid bin Uqbah, Umaiyah bin Khalf, Uqbah bin Abu Muaith." Nabi menyebut nama orang yang ketujuh tetapi saya telah lupa nama orang itu. Kata Abdullah bin Mas'ud selanjutnya, "Demi Allah, yang diri ku dalam genggaman-Nya, aku melihat sendiri orang-orang yang disebutkan Rasulullah saw dalam doanya itu, mati terkubur dalam lobang bekas sumur (waktu perang) Badar."

160, Aisyah r.a. "mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda: "Segala minuman yang memabukkan, (hukumnya) haram." 161, Abu Burdah r.a. menyampaikan cerita dari bapaknya katanya: "Saya datang kepada Nabi saw., ku dapati beliau sedang menggosok giri dengan kayu arak yang terpegang di tangan beliau dan kedengaran bunyi: U', U', seolah-olah beliau hendak muntah ketika sikat gigi itu berada dalam mulut beliau."

162, Huzaifah r.a, mengatakan: "Biasanya Nabi saw. apabila bangun tengah malam, beliau membersihkan mulutnya dengan sikat gigi." 163, Barra' bin Azib r.a. mengatakan bahwa Nabi w. bersabda kepadanya: "apabila engkau hendak tidur, berwuduk lebih dahulu seperti wuduk untuk sembahyang. Sesudah itu berbaring ke kanan, dan bacalah: "Ya, Allah! Kuserahkan diri ku kepada Engkau, kuserahkan segala urusanku kepada Engkau, aku berlindung diri kepada Engkau dengan pengharapan (beroleh kebaikan) dan takut (mendapat siksa); tidak ada tempat berlindung dan tempat mencari keselamatan, hanyalah kepada Engkau. Ya, Allah! Aku percaya dengan Kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.' Kalau kamu mati malam itu, maka kamu mati dalam Islam. Dan jadikanlah doa itu sebagai akhir pembicaraanmu (tidak berkata-kata lagi sesudah itu)."

164, Aisyah r.a., isteri Nabi saw. menceritakan: "Apabila Nabi saw. mandi junub, beliau mulai dengan mencuci kedua belah tangannya. Sesudah itu beliau berwuduk seperti wuduk untuk sembahyang. Kemudian dimasukkannya anak jarinya ke dalam air dan digosok-gosoknya pangkal rambut kepalanya. Kemudian disiramkannya air tiga sauk dengan kedua belah tangannya ke kepalanya dan sesudah itu disiramnya seluruh tubuhnya."165, Maimunah r.a. isteri Nabi saw. mengatakan: "Rasulullah saw. berwuduk seperti beliau wuduk untuk sembahyang, tanpa mencuci kedua kakinya. Lalu dicucinya kemaluannya dan bahagian-bahagian yang kotor. Sesudah itu dituangkannya air ke badannya, lalu dipindahkannya kedua kakinya dan dicucinya. Begitulah Nabi mandi junub. 166, Aisyah r.a. mengatakan: "Saya mandi bersama Rasulullah saw. dari satu bejana yang disebut nalfaraq."167, Abu Salamah r.a. menceritakan: "Saya dan seorang saudara laki-laki Aisyah masuk ke dalam rumah Aisyah. Saudara Aisyah itu menanyakan kepadanya tentang cara Nabi mandi. Maka Aisyah minta ambilkan sebuah bejana berisi air kira-kira segantang. Lalu Aisyah mandi dan menuangkan air di atas kepalanya. Antara kami dan Aisyah ada hijab (tabir)."


Yüklə 1,02 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   34




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin