Tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya



Yüklə 1,02 Mb.
səhifə7/34
tarix18.01.2019
ölçüsü1,02 Mb.
#101160
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   ...   34

254. Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya: "Aku datang kepada Nabi saw. ketika itu beliau sedang di masjid. Kata Nabi;" solatlah dua raka'at!" Nabi ada berhutang kepada ku, lalu dibayarnya dan beliau menambah bayaran untukku."

255. Dari Abu Qatadah As Salami, r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seseorang kamu masuk mesjid, hendaklah solat dua raka'at sebelum duduk." 256. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Malaikat mendoa untuk seseorang kamu selama ia masih berada di dalam mushalla di mana ia melakukan solat, dan selama ia belum berhadas. Kata Malaikat: "Ya, Allah! Ampunilah dia dan turunkanlah rahmat-Mu kepadanya. "257. Abdullah (bin Umar) r.a. menceritakan, bahwa mesjid di masa Rasulullah saw. terbuat dari batu bata, atapnya dari pelepah tamar dan tiangnya dari pohon korma. Abu Bakar tidak merubahnya sedikit jua pun. Kemudian Umar memperlebar dan mendirikannya seperti bangunan mesjid di masa Rasulullah, dari batu bata dan pelepah korma dan mengganti tiangnya dengan kayu. Setelah itu Usman merubah dan mengadakan banyak tambahan; dindingnya terbuat dari batu berukir dan kapur, tiangnya dari batu berukir dan atapnya dari kayu saj." 258. Dari Abdullah bin Abbas r.a., katanya: "Pada suatu hari terjadi gerhana matahari. Maka Nabi saw. melakukan solat. Kemudian beliau bersabda, "Diperlihatkan Allah kepada ku neraka, dan belum pernah aku melihat suatu pemandangan yang lebih mengerikan daripada pemandangan ketika itu."

259. Dari lbnu Umar r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Kerjakanlah sebahagian solat anda di rumah anda, dan janganlah anda jadikan rumah dan menjadi kuburan." 260. Dari Abdullah bin Umar r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah anda masuk ke tempat orang-orang tersiksa, melainkan dengan menangis. Jika anda tidak menangis, maka janganlah masuk ke tempat mereka supaya anda tidak ditimpa apa yang telah menimpa mereka." 261. Dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya,Rasulullah saw pernah bersabda: "Aku diberi Allah swt. lima perkara yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun dari Nabi-nabi sebelumku:1. Aku dimenangkan Allah swt. dengan menggentarkan hati musuh-musuhku sejauh sebulan perjalanan (sebelum aku berhadapan dengannya). 2. Bumi dijadikan bagi ku sebagai tempat solat (masjid) dan sebagai alat untuk bersuci (yaitu tayammum); karena itu di mana saja umat ku mendapatkan waktu solat maka hendaklah ia solat ketika itu juga. 3. Dihalalkan bagi ku harta rampasan perang. 4. Nabi-nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk manusia seluruhnya, dan 5. Diberikan Allah kepada ku Syafa'at (pertolongan dan perlindungan)."

262, Dari 'Aisyah r.a. katanya: "Ada seorang anak perempuan hitam, hamba sahaya kepunyaan seorang Arab yang kemudian dimerdekakannya, namun begitu masih tinggal bersama-sama dengan mereka. Sahaya itu bercerita, "Pada suatu hari anak gadis mereka keluar rumah dengan memakai selendang kulit berwarna merah. Kemudian selendangnya itu diletakkannya atau mungkin jatuh. Kebetulan seekor burung helang lewat, lalu menyambar selendang itu kerana disangkanya daging. Kemudian mereka mencari selendang tadi, tetapi tidak menemukannya. Lalu mereka menuduh anak perempuan hitam itu mengambilnya, dan mereka memeriksanya dengan teliti, sehingga kemaluannya pun diperiksa juga. Kata sahaya' itu, Demi Allah, ketika saya berdiri bersama-sama mereka, tiba-tiba burung helang itu lewat dan menjatuhkan selendang itu kembali tepat di antara mereka. Kataku, 'Inilah yang anda semua tuduhkan kepada ku, sedangkan aku tidak bersalah apa-apa. Inilah dia! lnilah dia! Kemudian sahaya itu datang kepada Rasulullah saw. lalu dia masuk Islam. Kata ' Aisyah, "Semenjak itu ia memperoleh sebuah tempat tinggal di masjid; sering datang serta bercakap-cakap dengan ku. Setiap kali ia duduk di dekatku ia selalu berujar: "Dan hari selendang itu adalah suatu keajaiban dari Tuhan kita. "Ingatlah ! Peristiwa itu telah melepaskan aku dari belenggu kekafiran." Kata 'Aisyah pula, "Aku bertanya kepadanya: Apakah sebabnya gerangan, setiap kali soda duduk di dekatku, anda selalu berujar begitu? Maka diceritakannya kepada ku cerita Selendang Merah itu."

263, Dari Sahal bin Sa'ad r.a., katanya: "Pada suatu hari Rasulullah saw. datang ke rumah Fathimah (puteri beliau) tetapi beliau tidak melihat Ali di rumah. Nabi saw. bertanya kepada Fathimah, "Di mana Ali?" Jawab Fathimah, "Antara saya dan dia ada suatu perselisihan, lantas dia marah kepada ku, Lalu dia pergi dan tidak tidur siang di rumahku." Rasulullah menyuruh seseorang, "Carilah dia! Di mana dia!" Orang itu kemudian datang melaporkan, "Ya, Rasulullah! Dia tidur di masjid.". Maka datanglah Rasulullah saw. ke masjid. Didapatinya Ali sedang tidur, cedarnya jatuh dari rusuknya, sehingga kena tanah lalu dibersihkan oleh Rasulullah sambil berkata, "Bangunlah hai orang bertanah! Bangunlah! Hai, orang bertanah!"

264, Ka'ab bin Malik r.a. berkata: " Apabila Rasulullah saw. baru kembali dari suatu perjalanan, lebih dahulu beliau datang ke masjid dan solat di sana. 265, Dari Ikrimah r.a., katanya: "Ibnu Abbas berkata kepada ku dan kepada anaknya, Ali, 'Pergilah kamu berdua kepada Abu Sa'id, dan dengarkanlah ceritanya.' Lalu kami berdua pergi kepadanya dan kami dapati dia sedang dalam kebun membersihkan kebun itu. Setelah melihat kami, maka diambilnya cedarnya lalu ia duduk berpangku lutut. Dia mulai bercerita kepada kami, hingga sampai kepada cerita membuat sebuah mesjid. Katanya, kami membawa batu satu demi satu, sedangkan 'Ammar membawa dua-dua buah. Ia kelihatan oleh Nabi saw. lalu dibuangkannya tanah yang melekat pada Ammar, sambil beliau berkata: Kasihan 'Ammar! Dia dibunuh oleh orang-orang jahat. Namun Ammar memanggil mereka ke surga, tetapi mereka memanggil Ammar ke neraka. Kata Ammar, "Aku berlindung dengan Allah dari segala bencana."

266, Ubaidillah AI Khaulani r.a. mendengar ucapan Usman bin Affan tentang ucapan orang terhadapnya ketika membangun masjid Rasulullah saw., katanya, "Sesungguhnya anda banyak mengatakan yang bukan-bukan. Sedangkan aku mendengar Nabi saw. bersabda:, "Siapa yang membangun masjid (kata Bukair, aku kira dia juga menyebut ku, kerana mengharap wajah Allah), nescaya Allah membuatkan pula baginya di syurga, bangunan seperti itu."267. Dari Abdullah r.a. dari Nabi saw., sabdanya: "Barangsiapa masuk ke masjid atau ke pasar-pasar kita dengan membawa anak panah, hendaklah dipegangnya anak panah itu supaya tidak melukai orang muslim dengan perbuatannya itu."268, Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf r.a. menceritakan, bahwa dia mendengar Hassan bin Tsabit Al Anshari meminta keterangan kepada Abu Hurairah, katanya: "Saya mohon kepada anda kerana Allah, adakah anda mendengar Nabi saw. mengatakan: Hai Hassan! Jawabkanlah untuk Rasulullah, Ya, Allah! Tolonglah Hassan dengan semangat yang suci"

Jawab Abu Hurairah, "Ya, betul! Saya ada mendengar!"

269, Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Seorang sahaya perempuan bernama Barirah datang kepada ku memohon supaya ia dimerdekakan. " Kata 'Aisyah: "Jika engkau mau, akan kuserahkan engkau kepada keluargamu yang masih ada berhubungan keluarga dengan saya." Kata keluarga Barirah kepada Aisyah, "Kalau anda mau, baiklah anda merdekakan saja dia dan setelah itu hubungan keluarga jatuh kepada kami." Setelah Rasulullah saw. datang, ku ceritakan perihal Barirah itu kepada beliau. Sabda Nabi saw., "Beli dan merdekakanlah dia; sesungguhnya hubungan keluarga itu kepada orang yang memerdekakannya. " Kemudian Rasulullah saw. berdiri di mimbar. (Dan Sufyan berkata pada suatu kali, Maka naiklah Rasulullah saw. ke mimbar). Beliau bersabda: "Apakah alasan orang-orang menentukan beberapa syarat yang tidak terdapat dalam Kitabullah? Walaupun mereka menentukan syarat seratus kali, tetapi tidak terdapat dalam Kitab Allah, maka syarat mereka itu tidak berlaku."

270, Cerita dari Ka'ab r.a., katanya: "Pada suatu ketika dia menagih piutangnya kepada Ibnu Abu Hadrad di masjid. Kedua-duanya keras suaranya hingga terdengar oleh Rasulullah saw. yang ketika itu sedang berada di rumahnya. Rasulullah saw. keluar mendatangi keduanya hingga tabir kamar beliau jadi melongo terbuka saja. Beliau memanggil, "Hai, Ka'ab!" Jawab Ka'ab, "Saya, ya Rasulullah!" Sabda Nabi saw., Kurangilah piutangmu itu sebegini!" (Nabi memberi isyarat seperdua). Jawab Ka'ab, "Ya, saya kurangi ya, Rasulullah!" Kata Rasulullah kepada Ibnu Abu Hadrad, "Nah! Berdirilah dan bayarlah hutang Anda!" 271, Berita dari Abu Hurairah s.a. menceritakan, bahwa seorang laki-laki atau mungkin seorang perempuan kulit hitam (perawi hadis ini ragu), bekerja sebagai penyapu masjid, meninggal dunia. Maka Rasulullah saw. menanyakan perihal dia. Orang-orang mengabarkan kepada Rasulullah, dia sudah meninggal. Rasulullah bersabda, "Mengapa aku tidak diberi tahu? Tunjukkanlah kepada ku kuburnya. " Rasulullah saw. pergi ke kuburnya dan (pulang dari kuburan) beliau solat ghaib untuknya.

272, Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Ketika turun ayat-ayat surat Al Baqarah tentang riba, Rasulullah saw. pergi ke mesjid, maka beliau bacakan semuanya kepada orang banyak, kemudian beliau haramkan perdagangan khamr (minuman keras)."273, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengirim satu pasukan berkuda ke Nejd. Kemudian mereka datang kembali membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah, bernama Tsumamah bin Utsal. Orang itu mereka ikatkan pada sebuah pilar mesjid. Rasulullah mendatangi orang itu, kemudian beliau bersabda,"Lepaskan dia!" Setelah itu Tsumamah pergi ke sebatang pohon korma dekat mesjid, lalu ia mandi dan setelah itu ia kembali pula ke mesjid dan masuk Islam. Ia mengucapkan, 'Aku mengaku bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah, melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah." 274, Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. katanya: "Tadi malam, Ifrit bangsa Jin datang kepada ku hendak mengganggu ku solat (atau beliau mengucapkan kata-kata yang sama maksudnya). Tetapi Allah memungkinkan ku untuk mengatasinya. Aku bermaksud hendak mengikatnya pada sebuah tiang mesjid, sehingga pagi-pagi anda semua dapat melihatnya. Namun aku ingat doa saudara ku, Nabi Sulaiman, yang memohon, "Ya, Allah, Tuhan ku! Ampunilah aku, dan berikanlah kepada ku suatu kerajaan yang tidak akan pernah Engkau berikan kepada seorang jua pun sesudah ku." Kata Rauh, lalu jin itu diusir oleh Nabi."

275, Dari Aisyah, r.a. katanya: "Dalam perang Khandaq, lengan Sa'ad (bin Mu'adz) luka. Maka Rasulullah saw. membuat sebuah khemah di mesjid untuk memudahkan beliau agar dapat melihatnya dari dekat. Di mesjid telah ada khemah lain dari Bani Ghaffar, dan mereka terkejut kerana darah mengalir dari khemah Sa'ad ke khemah Bani Ghaffar. Mereka berteriak, "Hai, penghuni khemah! Apa ini yang mengalir ke khemah kami dan khemah anda?" Ketika itu, luka Sa'ad sangat banyak mengeluarkan darah, sehingga dia meninggal di khemah itu."276, Dari Ummi Salamah r.a., katanya: "Aku mengeluh kepada Rasulullah saw. bahwa aku sakit (kerana itu aku tidak sanggup thawaf). Sabda beliau, "Thawaflah di belakang orang banyak dengan berkenderaan." Lalu aku thawaf, dan Rasulullah sedang solat menghadap ke Baitullah, membaca "Ath Thur wa kitaabin musthur..."277, Diceritakan oleh Anas (bin Malik) r.a., bahwa dua orang sahabat Nabi saw. pada suatu malam yang gelap gelita; keduanya bersama sesuatu seperti dua lampu menerangi sekitar mereka. Setelah berpisah, masing-masing masih bersama satu masih memegang lampu hingga sampai ke rumahnya. " 278, Dari Abi Sa'id Al Khudri r.a., katanya: "Rasulullah saw. berkhutbah, sabdanya: Sesungguhnya Allah swt. menyuruh pilih kepada hamba-Nya antara dunia dan akhirat. Maka dipilihnya "akhirat". Lalu Abu Bakar r.a. menangis. Aku berkata pada diri ku sendiri, "Kenapa orang tua ini menangis, jika Allah swt. menyuruh pilih kepada salah seorang hamba-Nya antara dunia dan akhirat, lalu dipilih akhirat. Padahal yang dimaksud dengan hamba Allah itu ialah Rasulullah saw. sendiri. Sedangkan Abu Bakar adalah orang yang lebih tahu di antara kami. Sabda Nabi saw., "Hai, Abu Bakar! Jangan menangis! Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada ku persahabatan dan hartanya, ialah Abu Bakar. Andai kata aku boleh memilih teman di antara umat ku, maka akan kupilih Abu Bakar. Tetapi persaudaraan dan kecintaan dalam Islam cukup memadai. Tidak satu pun pintu di dalam mesjid yang terbuka, melainkan semuanya tertutup, kecuali pintu Abu Bakar.

279,Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: "Ketika Rasulullah saw. sakit keras hendak meninggal dunia, beliau keluar dengan kepala diikat dengan sehelai kain, lalu beliau duduk di atas mimbar. Setelah memuji dan menyanjung Allah swt. beliau bersabda, "Tidak ada orang yang paling dekat kepada ku tentang diri dan hartanya selain Abu Bakar bin Abu Quhafah. Jikalau bolehlah aku memilih kawan di antara segala manusia, maka kupilih Abu Bakar. Tetapi persaudaraan sesama Islam lebih utama. Tutuplah semua pintu mesjid ini kecuali pintu Abu Bakar.

280, Dari Saib bin Yazid r.a, katanya: "Aku sedang berdiri di mesjid, lalu seseorang melempar ku. Setelah ku lihat, ternyata ia Umar bin Khathab.

Katanya, "Jemput kedua orang itu dan bawa ke sini!"

Maka aku membawa kedua orang itu kepadanya.

Umar bertanya, "Siapa anda kedua-nya?" atau katanya, "Dari mana anda keduanya?"

Jawab mereka, "Kami penduduk Thaif."

Kata Umar, "Sekiranya anda berdua penduduk negeri ini nescaya ku pukul, kerana anda berdua mengeraskan suara di mesjid Rasulullah saw."

281, Dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw. ketika beliau sedang di atas mimbar, "Bagaimana caranya solat malam?" Nabi menjawab, "solat malam dua-dua rakaat, dan bila khuatir subuh datang, maka solatlah satu rakaat, bererti anda telah witir untuk setiap rakaat yang telah anda perbuat. Ibnu Umar mengatakan, "Buatlah solatmu yang akhir di waktu malam ganjil (witir) rakaatnya, karena Nabi saw. menyuruh begitu."

282, Dari Abdullah bin Masalamah r.a., bahawa dia melihat Rasulullah saw. tidur telentang di dalam mesjid, salah satu kaki beliau terletak di atas yang lain. 283, 'Aisyah r.a., isteri Nabi saw. berkata: "Semenjak aku tahu kedua orang tua ku telah memeluk Islam semenjak aku mulai akil-baligh. Tiada satu hari pun kami lewati, melainkan Rasulullah saw. datang mengunjungi kami di kedua tepi siang, maupun petang. Kemudian ayahku, Abu Bakar, teringat hendak mendirikan sebuah mesjid, maka dibuatnya di halaman rumah kami. Ayahku solat dan membaca Qur'an di mesjid itu. Maka para wanita musyrik , dan anak-anak mereka berdiri di sekitarnya; mereka tercengang melihat ayahku dan memperhatikannya. Abu Bakar, ayahku, orang laki-laki yang mudah menangis dan tidak dapat menguasai air matanya apabila beliau membaca Al Qur'an. Hal itu menyebabkan para bangsawan musyrikin Quraisy gempar kerananya.



284, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "solat berjama'ah lebih banyak nilainya dua puluh lima kali daripada solat di rumah atau di pasar (tempat usaha) Sesungguhnya apabila kamu berwuduk dengan sempurna, kemudian dia datang ke mesjid dengan niat semata hendak solat, maka setiap dia melangkah walau selangkah, Allah menaikkannya satu darjat, dan menghapus kesalahannya, sehingga ia masuk ke mesjid. Apabila ia telah masuk mesjid, maka selama ia mengerjakan solat, bahkan selama ia masih berada di tempat duduknya di mesjid itu, malaikat sentiasa mendoakan baginya selama ia belum berhadas, "Wahai Allah! Ampunilah dia dan kasihilah dia!"

285, Dari Abu Musa r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Sesungguhnya seorang mu'min terhadap seorang mu'min bagaikan sebuah rumah, yang satu mengukuhkan yang lain." Ketika berkata itu, Rasulullah saw. mendekapkan jari-jarinya. 286, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah saw. solat bersama kami, salah satu dari dua solat petang. (Kata Ibnu Sirin yang meriwayatkan hadis ini dari Abu Hurairah, Abu Hurairah ada menyebutkan nama solat itu, tetapi Ibnu Sirin telah lupa). Maka Nabi saw. solat bersama kami dua raka'at lalu memberi salam. Sesudah itu beliau berdiri pada sebuah kayu yang dilintangkan di mesjid dan bertelekan padanya. Beliau kelihatan seperti orang sedang marah. Diletakkannya tangan kanannya di atas tangan kirinya dan dipersilangkannya jari-jari kedua tangannya, kemudian diletakkannya pipi kanan di punggung telapak tangan kiri. Orang-orang yang ingin cepat, telah keluar dari pintu mesjid sambil bertanya-tanya, "Apakahsolat diperpendek?" Di antara jama'ah waktu itu terdapat juga Abu Bakar dan Umar. Tetapi keduanya tidak berani menanyakan hal itu kepada Nabi saw. Dr dalam jama'ah itu terdapat pula seorang sahabat yang panjang kedua belah tangannya sehingga dia dipanggilkan "Dzul Yadain". Orang ini bertanya kepada Rasulullah, "Ya, Rasulullah! Apakah anda lupa, ataukah memang solat dipersingkat?" Jawab Nabi, "Saya tidak lupa dan solat tidak pula dipersingkat." Lalu beliau bertanya (kepada jamaah), "Betulkah itu apa yang ditanyakan Dzul Yadain itu?" Jawab jamaah, "Betul." kerana itu Nabi saw. berdiri kembali menyempurnakan raka'at yang tinggal, kemudian beliau memberi salam. Sesudah itu beliau takbir dan sujud seperti sujudnya dalam solat atau lebih. Kemudian beliau mengangkat kepala sambil takbir, sesudah itu sujud pula seperti sujud solat atau lebih, kemudian beliau mengangkat kepala sambil takbir." Kata perawi menambahkan, boleh jadi mereka bertanya, "Adakah Nabi memberi salam sesudah itu" Katanya, Imran bin Husain mengabarkan, "Sesudah itu, Nabi saw. memberi salam. "287, Berita dari Ibnu Umar r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. apabila beliau keluar di hari raya, beliau memerintahkan supaya membawa lembing. Kemudian lembing itu diletakkan orang di hadapan beliau dan beliau solat menghadapi lembing itu sedangkan orang banyak mengikuti beliau solat di belakang. Rasulullah saw. melakukannya dalam perjalanan, kerana itu ditiru pula oleh para raja."288, Dari 'Aun bin Abu Juhaifah r.a., katanya: "Aku mendengar ayahku mengatakan, bahwa Rasulullah saw. solat bersama-sama mereka di tanah lapang; solat zhuhur dua raka'at dan solat 'ashar dua raka'at, sedangkan di hadapan Nabi ditancapkan sebuah tongkat. Sementara itu seorang wanita dan seekor keledai lewat di hadapan beliau (di balik tongkat)."289, Berita dari Abdullah bin Umar r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersama-sama dengan Usamah bin Zaid, Bilal, dan Usman bin Thalhah Alhajjabi, masuk ke dalam Ka'bah, kemudian beliau menguncikannya dan tinggal di dalam beberapa lamanya. Saya bertanya kepada Bilal ketika dia keluar, "Apakah yang diperbuat Nabi saw. di dalam?" Jawabnya, "Beliau solat di mana sebuah tiang di kirinya dan sebuah lagi di kanannya dan tiga buah tiang di belakangnya. Sedangkan ketika itu Ka'bah mempunyai enam tiang, kemudian beliau solat di situ." 290, Berita dan Nafi' r.a. mengatakan, bahwa Abdullah bin Umar ketika masuk ke dalam Ka'bah, dia terus berjalan di muka dan meninggalkan pintu Ka'bah di belakangnya. Dia berjalan terus, sehingga dinding yang di hadapannya hanya berada lebih kurang tiga hasta darinya. Dia solat di mana Nabi saw. pernah solat, sebagaimana diceritakan Bilal kepadanya. Ibnu Umar mengatakan, "Tidak ada salahnya bagi kita solat di mana saja kita mahu di dalam Ka'bah."

291, Berita dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi saw. mengatakan, bahwa Nabi saw. dalam suatu perjalanan melintangkan kendaraannya, kemudian beliau solat menghadap ke arab kendaraan itu. 292, Abu Saleh As Samman r.a. bercerita, katanya: "Saya melihat Abu Sa'id Al Khudri solat pada hari Jumaat, dia menghadap sesuatu yang dapat mendindingnya dari orang-orang yang lalu lintas. Kemudian seorang pemuda dari Bani Mu'aith hendak lewat di hadapan Abu Sa'id, maka ditolakkan oleh Abu Sa'id tentang dada pemuda itu. Setelah meneliti, pemuda itu tidak ada melihat jalan lain kecuali di hadapan Abu Sa'id. Maka pemuda itu mencuba sekali lagi hendak lewat, tetapi Abu Sa'id menolakkannya lebih keras dari yang pertama tadi. kerana itu dia merasa kurang senang terhadap Abu Sa'id, lalu pergi kepada Marwan (Khalifah) mengadukan perlakuan Abu Sa'id terhadapnya. Setelah itu Abu Sa'id datang pula menghadap Marwan menyusul pemuda itu. Kata Marwan, "Apa yang terjadi antaramu dan anak saudara mu, hai, Abu Sa'id?" Jawab Abu Sa'id, "Aku mendengar Nabi saw. bersabda: Apabila seseorang kamu solat menghadap sesuatu yang dapat menutupnya dari orang-orang yang lalu-lintas, kemudian ada orang yang hendak lewat di hadapanmu, maka tolakkanlah dia. Tetapi jika dia enggan, lawanlah dia kerana sesungguhnya dia itu syaitan."

293, Berita dari Busr bin Sa'id r.a. menceritakan, bahwa pada suatu hari Zaid bin Khalid menyuruhnya pergi kepada Abu Juhaim menanyakan apa yang telah didengarnya dari Rasulullah saw. perihal orang yang lewat di hadapan orang yang sedang solat. Kata Abu Juhaim, "Rasulullah saw. bersabda: Kalau sekiranya orang yang lewat di hadapan orang yang sedang solat mengetahui akan dosanya, nescaya dia akan merasa lebih baik berdiri 40 hari menunggu daripada melewati orang yang sedang solat itu."

294, Dari' Aisyah r.a., katanya: "Pada suatu kali, Nabi saw. solat padahal aku sedang tidur lelap di tikarnya. Ketika beliau hendak solat witir dibangunkannya aku, lalu aku solat witir pula." 295, Berita dari 'Aisyah r.a., mengatakan: "Diperkatakan orang di dekatku perkara yang membatalkan solat. Kata mereka, yang membatalkan solat ialah anjing, keledai dari wanita. Maka jawab ku, "Anda samakan kami dengan keledai dan anjing? Demi Allah! Sesungguhnya aku melihat Nabi saw. solat, padahal aku sedang berbaring di atas tempat tidur antara beliau dengan kiblat. Tiba-tiba aku mempunyai suatu keperluan; aku malas duduk kerana aku takut Nabi saw. akan terganggu solatnya. kerana itu aku turun perlahan-lahan ke dekat kaki beliau."

296, Berita dari Abu Qatadah Al Anshari r.a., mengatakan, "bahwa Rasulullah saw. pernah solat, padahal beliau sedang menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah saw." Dan berita dari Abu' Ash bin Rabi'ah bin Abdu Syams mengatakan, "Maka apabila beliau sujud diletakkannya Umamah itu, dan apabila beliau berdiri, digendongnya kembali." 297, Syaqiq r.a. bercerita, katanya: "Aku mendengar Hudzaifah berkata, pada suatu hari ketika kami duduk dekat Umar r.a. Dia berkata, "Siapakah di antara anda semua yang masih ingat sabda Rasulullah saw. tentang fitnah?" Jawab ku, "Aku! Aku masih ingat, tepat sebagaimana yang beliau sabdakan." Kata Umar, "Anda tak sangsi? Betulkah itu?" Jawab ku, "Fitnah (kesalahan) seorang laki-laki dalam keluarganya, hartanya, anaknya dan tetangganya dihapuskan oleh solat, puasa, sedekah dan oleh amar ma'ruf serta nahi mungkar." Kata Umar, "Bukan itu yang aku maksudkan. Tetapi fitnah yang menggelombang seperti gelombang laut."

Jawab Hudzaifah, "Ya, Amiral Mu'minin! Anda tidak usah gelisah mengenai hal itu. kerana antara anda dan fitnah itu ada pintu yang terkunci rapat." Kata Umar, "Apakah pintu itu dipecah atau dibuka orang?" Jawab Hudzaifah, "Akan pecah." Kata Umar, "Kalau sudah pecah, tentu tak dapat dikunci lagi untuk selama-lamanya." Kami (Syaqiq dkk.) bertanya kepada Hudzaifah, "Apakah Umar tahu pintu itu?" Jawab Hudzaifah, "Ya,dia tahu sebagaimana dia tahu bahwa malam ini terjadi sebelum besok pagi. Dan aku telah menceritakan kepadanya hadis yang tidak mengandung kesalahan." Kata Syaqiq, "Kami takut akan bertanya lagi kepada Hudzaifah perihal pintu itu, maka kami suruh Masruq bertanya. Jawab Hudzaifah, "Pintu itu ialah Umar sendiri."

298, Berita dari Ibnu Mas'ud r.a. mengatakan, bahwa seorang laki-laki mencium seorang perempuan. Lalu dia datang kepada Nabi saw. menceritakan halnya itu kepada beliau. Maka Allah swt. menurunkan ayat: "Dan dirikanlah solat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya , perbuatan yang baik-baik menghapuskan perbuatan yang buruk-buruk." Laki-laki itu bertanya. "Ya, Rasulullah! Apakah ini untuk saya ?" Jawab Nabi saw., "Untuk seluruh umatku!" 299, Abdullah r.a. bercerita, katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw., " Apakah amal yang paling disukai Allah?" Jawab beliau, "Solat pada waktunya. " Tanya Abdullah' "Sesudah itu apa?" Jawab beliau, "Berbuat baik kepada ibu bapa." Tanya Abdullah, "Sesudah itu apa?" Jawab Nabi saw., "Jihad (berjuang) di jalan Allah." Kata Abdullah,": Nabi saw. mengatakannya semua kepada ku. Dan kalau kuminta lagi, nescaya beliau akan menambahnya pula."

300, Dari Abu Hurairah r.a. katanya, dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Bagaimanakah pendapat anda sekalian, jikalau sebuah sungai mengalir dekat pintu rumah anda; kemudian anda mandi di sungai itu lima kali sehari. Masih adakah daki yang tinggal di badannya?" Jawab mereka,"Tidak tinggal sedikit pun. " Sabda beliau, "Begitulah perumpamaan solat yang lima waktu; Allah menghapuskan dengannya segala kesalahan." 301, Berkata Zuhri, "Saya datang kepada Anas bin Malik di Damsyiq, kebetulan dia sedang menangis. Kutanyakan kepadanya, "Mengapa anda menangis? " Jawabnya, "'Saya tidak tahu lagi amal yang ku dapati di masa Nabi yang masih diindahkan orang sekarang, selain solat; itu pun sudah disia-siakan orang pula."


Yüklə 1,02 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   ...   34




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin