472, Diceritakan oleh Abu Hurairah r.a., bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Kita ini adalah umat terakhir, tetapi terkemuka. Mereka (Yahudi dan Nashara) lebih dahulu diturunkan kepada mereka kitab. Dan hari ini (Jumaat) adalah hari diwajibkan kepada mereka solat. Tetapi mereka berselisih pendapat tentang hari itu. Kerana itu Allah swt. memberi petunjuk kepada kita tentang hari itu. Sedang orang-orang lain mengikuti di belakang kita, iaitu Yahudi besoknya (Sabtu) dan Nasrani lusa (Ahad)."
473, Diberitakan oleh Abdullah bin Umar, r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila kamu hendak solat Jumaat, mandilah lebih dahulu."
474, Abu Sa'id r.a. mengatakan, bahwa dia menyaksikan Rasulullah saw. bersabda: "Mandi hari Jumaat adalah wajib atas setiap orang dewasa. Begitu juga menggosok gigi dan memakai harum-haruman, kalau mungkin."475, Berita dari Abu Hurairah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. pemah bersabda: "Siapa yang mandi hari Jumaat seperti mandi jinabah, kemudian dia pergi ke Jumaat (sebagai orang yang pertama-tama datang), sama halnya seperti orang yang berkurban seekor unta; dan siapa yang datang nombor dua, sama halnya seperti orang berkurban seekor sapi betina, siapa yang datang nombor tiga, sama halnya seperti orang berkurban seekor biri-biri yang bertanduk; siapa yang datang nombor empat, sama halnya dengan seorang yang berkurban seekor ayam; dan siapa yang datang nombor lima, sama halnya dengan orang yang berkurban sebutir telur. Apabila imam telah naik mimbar, maka para malaikat yang hadir ikut pula mendengarkan khutbah."
476, Salman Al Farisi r.a. mengabarkan, bahwa Nabi saw. bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jumaat, kemudian dia membersihkan tubuhnya sedapat-dapatnya, setelah itu dia memakai harum-haruman, kemudian pergi ke Jumaat, tidak memisahkan dua orang (yang duduk berdekatan), kemudian solat sebanyak mungkin, dan diam apabila imam telah berkhutbah, nescaya diampuni Allah dosanya semenjak itu sampai Jumaat yang akan datang."
477, Berita dari Abdullah bin Umar r.a menceritakan, bahwa Umar bin Khattab melihat sepasang pakaian sutera dekat pintu mesjid. Kata Umar, "Ya, Rasulullah! Agaknya baik Tuan beli pakaian ini untuk Tuan pakai hari Jumaat, atau untuk menerima duta-duta asing yang menghadap kepada Tuan." Jawab Rasulullah saw., "Yang memakai pakaian ini, hanyalah orang-orang yang tidak mendapat bahagian di akhirat nanti." Kemudian diberikan orang kepada Rasulullah beberapa pasang pakaian sutera, lalu diberikannya sepasang kepada Umar bin Khattab. Oleh kerana itu Umar bin Khattab berkata, "Ya, Rasulullah! Mengapa Tuan berikan pakaian ini kepadaku? Bukankah Tuan pernah mengatakan kepada ku perihal baju sutera si 'Utharid? Jawab Nabi, "Aku berikan pakaian itu kepada mu, bukanlah untuk kau pakai sendiri." Oleh Umar bin Khattab, pakaian itu diberikannya kepada saudaranya yang masih musyrik di Mekkah."
478, Diberitakan oleh Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Jikalau tidak memberati bagi umat ku, atau bagi manusia umumnya, nescaya kusuruh mereka menyikat gigi setiap kali akan solat.
479, Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Abdurrahman bin Abu Bakar datang membawa sugi untuk membersihkan gigi. Rasulullah memandang saja kepadanya. Kataku, "Hai, Abdurrahman! Berikanlah kepada ku sugimu itu!" Setelah diberikannya kepada ku, lalu kupecahkan ujungnya dan ku kunyah, kemudian kuberikan kepada Rasulullah saw. Beliau membersihkan giginya dengan sugi itu, dan ia bersandar ke dadaku."
480, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada solat Subuh hari Jumaat, Nabi saw. membaca surat Alif Loom Miim Tanzail, As Sajadah dan surat Hal Ala 'Alai Insaani. 481, Dari Ibnu Abbas r.a., bahwasanya dia berkata: "Sesungguhnya solat Jumaat yang pertama selain solat Jumaat dimasjid Rasulullah saw., ialah solat Jumaat di masjid Abdil Qais di Juatsa, termasuk wilayah Bahrain."482, Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Imam itu pemimpin dalam keluarganya, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Laki-laki itu pemimpin, bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Wanita itu pemimpin dalam rumah tangganya, dan bertanggung jawab tentang kepemimpinannya. Khadam itu pemimpin bagi harta majikannya, bertanggungjawab terhadap kepemimpinannya. Kata Abdullah, agaknya Nabi saw. juga bersabda: "Laki-laki itu pemimpin bagi harta-benda ayahnya dan bertanggungjawab terhadap kepemimpinannya. Kamu seluruhnya adalah pemimpin, bertanggungjawab atas kepemimpinannya."
483, Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Orang-orang bekerja melakukan pekerjaannya masing-masing. Apabila mereka hendak ke Jumaat, mereka pergi saja seenaknya. Lantas mereka ditegur orang, "Mengapa anda tidak mandi lebih dahulu?"484, Diceritakan oleh Anas bin Malik r.a. bahwa Nabi saw. melakukan solat Jumaat, ketika matahari telah condong ke Barat. "485, Dari Anas, katanya: "Kami agak segera melaksanakan solat Jumaat, dan kami beristirahat sesudah Jumaat." 486, Diceritakan oleh Anas bin Malik. r.a katanya: "Biasanya, apabila hari sangat dingin, Nabi saw. agak segera melakukan solat dan apabila hari sangat panas, beliau solat kalau udara telah agak sejuk, iaitu solat Jumaat."
487, Abayah bin Rifa'ah r.a. mengabarkan, bahwa ia bertemu dengan Abu 'Abbas ketika dia pergi ke Jumaat. Abu 'Abbas berkata kepadanya bahwa dia mendengar Nabi saw. bersabda: "Siapa berdebu kedua kakinya kerana berjalan di jalan Allah, nescaya diharamkan Allah baginya api neraka"
488, Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda:"Apabila qamat telah dibacakan oleh hendak solat, maka janganlah kamu datang dengan tergesa-gesa, tetapi datanglah dengan berjalan seperti biasa, bersikap tenang. Ikutlah solat pada raka'at yang mana saja kamu dapati. Mana yang ketinggalan sempurnakanlah (sesudah imam memberi salam). "
489, Dikhabarkan oleh Ibnu Umar r.a., katanya: "Nabi saw. melarang seseorang menyuruh kawannya berdiri dari tempat duduknya, kemudian dia sendiri yang menduduki tempat itu."
490, Diceritakan oleh Saib bin Yazid, katanya: "Azan Jumaat dimulai setelah imam duduk di mimbar. Begitulah yang dilakukan di zaman Nabi saw., di zaman Abu Bakar dan di zaman Umar. Adapun di zaman Usman r.a., kerana orang Islam sudah bertambah banyak, maka beliau menambah dengan azan yang ketiga di Zaura'."
491, Dari Umamah bin Sahl, bin Hunaif, katanya: "Saya mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan, ketika dia sedang di atas mimbar dan Muadzin sedang membaca: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Mu'awiyah membaca pula "Allahu Akbar, Allah" Akbar. " Ketika Muadzin membaca: Asyhadu An la Ilaaha illaallaah, Mu'awiyah membaca: "Wa Ana" (Aku juga menjadi saksi). Setelah Muadzin membaca: "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah", Mu'awiyah menjawab: "Wa Ana" (Saya juga menjadi saksi)." Setelah selesai adzan, Mu'awiyah berkata: "Hai, Tuan-tuan yang hadir semuanya! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. membaca apa yang kubaca sebentar ini, ketika Muadzin membacakan azan."
492, Diberitakan dari Jabir bin Abdullah r.a., bahwa dahan kayu tempat Rasullullah saw. biasa berdiri waktu membaca khutbah, ketika mimbar telah dibuatkan untuk Rasulullah, kedengaran kayu itu berbunyi seperti suara unta. Sehingga oleh kerananya, Nabi saw. turun dari mimbar dan beliau meletakkan tangannya di atas kayu itu."493, Diberitakan dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Nabi saw. berkhutbah dengan berdiri. Kemudian beliau duduk, dan setelah itu berdiri kembali, sebagaimana dilakukan orang sekarang." 494, Diberitakan dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., katanya: "Pada suatu hari Nabi saw. duduk di atas mimbar, dan kami duduk mengelilinginya." 495, Umar bin Taghlib r.a. mengabarkan, bahwa pada suatu ketika Rasulullah saw. dibawakan orang kepadanya harta (rampasan-perang) dan tawanan. Lalu Rasulullah membagi-bagi harta itu; setengah orang diberinya dan yang lain tidak diberinya. Kemudian sampai kepada Nabi sendiri, bahwa orang-orang yang tidak diberi beliau mengomel-ngomel. Lalu beliau berpidato. Mula-mula beliau memuji dan menyanjung Allah swt. Kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du, demi Allah! Memang, ada orang yang kuberi dan ada pula yang tidak. Orang-orang yang tidak kuberi itu lebih kusukai daripada orang-orang yang kuberi. Aku memberi beberapa orang, kerana ku ketahui dalam hatinya ada kekesalan dan kekecewaan. Dan orang-orang lain (yang tidak kuberi), aku percaya pada kekayaan batin dan kebaikan yang telah ditanamkan Allah di dalam hatinya." Di antara yang hadir ketika itu terdapat Amr bin Taghlib. "Demi Allah" kata Amr, "Kalimat-kalimat yang disabdakan Rasulullah itu lebih berharga bagi ku daripada beroleh binatang ternak."
496, Diceritakan oleh Abu Humaid As Sa'idy r.a., bahwa Rasulu!lah saw. berdiri (berpidato) pada suatu petang sesudah solat. Mula-mula beliau membaca syahadat, sesudah itu memuji Allah sepantasnya. Kemudian beliau bersabda: Amma Ba'du. (Adapun sesudah itu . . . )."
497, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., .katanya: "Nabi saw. naik ke mimbar dan ituIah majlis terakhir yang dihadiri beliau. Beliau ketika itu berselimut tebal dikedua bahunya, dan memakai ikat kepala dengan kain warna abu-abu. Mula-mula beliau memuji dan menyanjung Allah swt. Setelah itu beliau berkata: "Tuan-tuan! Dekat-dekatlah kemari!
Maka berkumpullah orang banyak ke dekat beliau. Kemudian sabda beliau: "Amma ba'du (adapun sesudah itu), sekarang kemajuan kaum Anshar mulai menyusut, sedang golongan lain semakin berkembang. Kerana itu siapa saja yang memerintah umat Muhammad ini, dan kerana itu dia bisa mencelakakan seseorang atau berbuat kebaikan padanya, maka hendaklah menerima kebaikan orang yang berbuat baik dan memaafkan orang yang bersalah."
498, Diceritakan oleh Amr r.a., bahwa dia mendengar Jabir bercerita: "Seorang laki-laki masuk ke mesjid pada hari Jumaat, dan Nabi saw. sedang berkhutbah. Nabi saw. bertanya kepadanya, "Sudahkah anda solat?" Jawabnya, "Belum." Kata Nabi saw., "Solatlah dua rakaat."
499, Berita dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika di zaman Nabi, terjadi musim kemarau. Ketika Nabi saw. membaca khutbah Jumaat, tiba-tiba seorang Arab dusun berdiri dan berkata: Ya, Rasulullah! Harta benda telah binasa dan rakyat kelaparan. kerana itu mendoalah kepada Allah swt. untuk kita semua." Nabi mendoa dengan mengangkat kedua belah tangannya. Ketika Nabi mulai mendoa itu kami tidak menampak awan sedikit pun di langit. Demi Allah yang diri ku dalam kekuasaanNya, belum sampai Nabi menurunkan tangannya, awan mendung telah kelihatan bergulung-gulung seperti bukit. Nabi saw. belum turun dari mimbar, namun hari telah hujan, sehingga kelihatan air hujan bertitikan dari janggut Nabi saw. Hujan lebat turun pula hari itu, esok, lusa dan seterusnya beberapa hari berikutnya sampai hari Jumaat pula. Arab dusun itu atau mungkin juga Arab yang lain berdiri dan berkata pula: "Ya, RasuLullah! Bangun-bangunan telah roboh dan harta benda telah habis tenggelam. kerana itu mendoalah kepada Allah (mohon diselamatkan). Nabi mengangkat kedua belah tangannya dan mendoa: "Ya, Allah! Di sekitar kami saja dan jangan di atas kami." Beliau menunjuk dengan tangannya ke suatu penjuru berawan, maka kelihatan, awan itu menyingkir. Di atas kota Madinah kelihatan lingkaran-lingkaran seperti lubang yang bundar. Lembah-lembah padang pasir mengalirkan air selama sebulan. Setiap orang yang datang dari segenap penjuru memberitakan kemurahan yang melimpah-ruah."
500, Abu Hurairah r.a. memberitakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila kamu berkata kepada temanmu dihari Jumaat, "Diamlah!", padahal imam sedang berkhutbah, maka sesungguhnya engkau pun salah."
501, Berita dari Abu Hurairah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. pernah menyebutkan: "Pada hari Jumaat ada satu-saat, apabila seorang muslim bertepatan solat pada saat itu, dan memohon sesuatu kepada Allah swt., nescaya dikabulkan Allah permohonannya itu. Nabi memberi isyarat dengan tangannya, yang bererti bahawa saat itu amat singkat."
502, Jabir bin Abdullah r.a. mengabarkan, katanya: "Pada suatu hari ketika kami solat bersama-sama Nabi saw., tiba-tiba datang serombongan orang berkendaraan unta membawa makanan. Orang-orang yang tadinya solat bersama Nabi, berpaling kepada rombongan yang datang itu, sehingga yang tinggal bersama Nabi hanya dua belas orang. kerana peristiwa itu, maka turunlah ayat ini: "Wa idza raau tijaratan au lahwanin fadhdluu ilaiha watarakuuka Qaaimaa." (Al Jum'ah, 62 : 11).
503, Abdullah bin Umar r.a. memberitakan, bahwa Rasulullah saw. solat dua raka'at sebelum Zuhur dan dua raka'at sesudahnya. Dua raka'at sesudah Maghrib di rumahnya, dan sesudah 'Isya dua raka'at. Dan beliau tidak solat sesudah Jumaat hingga beliau pulang. Setelah sampai di rumah barulah beliau solat dua raka'at."504, Diberitakan dari Sahl r.a., katanya: "Ada seorang wanita menanam saldari di tepi parit kebunnya. Bila hari Jumaat dicabutnya batang saldari itu dan direbusnya dalam periuk serta dicampurnya dengan segenggam tepung gandum. Maka batang saldari itu merupakan daging. Apabila kami kembali dari solat Jumaat, kami datang mengucapkan salam kepadanya, lalu dihidangkannya makanan tadi kepada kami dan kami mengambilnya dengan sendok. Kami ingin supaya hari Jumaat cepat datang, kerana hidangan wanita itu."505, Abdullah bin Umar r.a. bercerita: "Aku ikut berperang bersama Rasulullah saw. di Nejd. Tiba-tiba kami berhadapan dengan musuh dan kami segera mengatur barisan. Kemudian Rasulullah saw. berdiri hendak solat dan menjadi imam bagi kami, sebahagian kami solat bersama sama dengan Nabi saw., dan sebahagian lagi menghadapi musuh. Kemudian Rasulullah saw. rukuk bersama sebagian mamum, dan beliau sujud dua kali. Sesudah itu mereka pindah ke tempat orang yang belum solat. Orang-orang yang belum solat ini segera pergi ke tempat Nabi, rukuk dan sujud dua kali bersama beliau. Sesudah itu Nabi memberi salam. Sedangkan makmum berdiri menyempurnakan solatnya masing-masing, rukuk dan sujud dua kali, dilakukan sendiri-sendiri.506, Diceritakan dari Ibnu Abbas r.a., katanya: "Pada suatu ketika Nabi saw. memimpin solat takut, dan orang banyak berdiri di belakang beliau. Nabi membaca takbir (Allahu Akbar), orang banyak pun takbir pula. Kemudian Nabi rukuk, maka sebagian mereka rukuk pula. Kemudian sujud, lalu sebahagian yang tadi sujud pula. Sesudah itu Nabi berdiri untuk raka'at yang kedua, maka berdiri pula makmum yang telah sujud tadi, dan mereka mengawal bahagian yang belum rukuk dan belum sujud. Bahagian yang kedua ini mendekat, lalu mereka rukuk dan sujud bersama Nabi. Mereka semua sedang solat, tetapi mereka saling mengawal pula sesama temannya."507, Berita dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya: "Pada suatu hari ketika perang Khandaq, Umar datang mencaci maki kafir Quraisy, dan berkata: "Ya, Rasulullah! Saya belum solat 'Asar. Sedangkan matahari telah hampir terbenam." Jawab Nabi, "Demi Allah! Aku juga belum solat." Lalu beliau pergi ke Buthan, mengambil wuduk dan solat 'Asar ketika matahari telah terbenam. Sesudah itu beliau langsung solat Maghrib."508, Diceritakan dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Rasulullah saw. solat Subuh ketika pagi masih gelap. Kemudian beliau menaiki kendaraan beliau dan berkata: "Allahu Akbar! Khaibar jatuh. Bila kami telah masuk ke daerah lawan, maka amat siallah bagi mereka sesudah mereka diberi ancaman." Penduduknya keluar dan berjalan di jalan-jalan. Mereka berkata: "Muhammad dan tentara!" Rasulullah dapat mengalahkan mereka, membunuh orang-orang yang melawan, serta menawan para wanita dan anak-anak. Shafiyah dapat ditawan oleh Dihyah Al Kalbi, lalu diserahkannya kepada Rasulullah saw. Kemudian tawanan ini dikahwini oleh Rasulullah, dengan mahar, memerdekakannya dari perbudakan."
509, Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Rasulullah datang kepada ku, dan ketika itu di dekat ku ada dua orang anak perempuan sedang menyanyikan lagu peperangan Bu'ats. Beliau berbaring di atas tikar dan memalingkan mukanya ke tempat lain. Kemudian datang Abu Bakar, lalu dia memarahi ku dan berkata: "Seruling syaitan dekat Nabi saw." Nabi saw. melihat kepada Abu Bakar dan berkata: "Biarkanlah mereka!" Setelah Nabi lengah, ku cubit kedua anak perempuan itu dan keduanya terus pergi. Hari itu adalah hari raya, di mana orang Sudan bermain pedang dan perisai.
Entah aku yang meminta atau barangkali, Nabi sendiri yang mengatakan kepada ku, katanya, "Apakah engkau ingin melihat?" Jawab ku, "Ya!"
Aku disuruhnya berdiri di belakangnya dan pipi ku dekat dengan pipi beliau, Dia berkata, "Lagi! Lagi! Bani Arfidah!" Akhirnya aku bosan melihat. "Sudah cukup?" tanya beliau. "Cukup!" jawab ku. "Nah! Pergilah!" katanya.
510, Dari Al Barra' r.a., katanya: "Saya mendengar Nabi saw. berkhutbah. Kata beliau, "Pekerjaan kita yang pertama hari ini (hari raya), ialah solat. Sesudah itu pulang dan menyembelih kurban. Siapa yang berbuat begitu, bererti dia telah menjalankan agama kita."511, Dari' Aisyah r.a., katanya: "Abu Bakar datang ke rumahku. Ketika itu di dekatku ada dua orang perempuan kaum Ansar. Keduanya sedang melagukan cerita peperangan Bu'ats. Dan keduanya bukan perempuan tukang menyanyi. Lalu Abu Bakar mengatakan, "Seruling syaitan di rumah Rasulullah saw." Padahal hari itu adalah hari raya. Kata Rasulullah kepadanya, "Hai, Abu Bakar! Masing-masing kaum ada hari rayanya. Dan hari ini adalah hari raya kita."512, Dari Anas r.a. katanya: "Biasanya Rasulullah saw. sebelum pergi solat idul fitri, lebih dahulu beliau memakan buah korma beberapa butir." 513, Dari Al Barra' bin 'Azib r.a.: "Rasulullah saw. berkhutbah kepada kami di hari raya korban (idul adha) sesudah solat hari raya." Sabda beliau: "Siapa yang solat seperti solat kita ini, dan berkorban seperti kita berkorban, nescaya betullah korbannya itu. Dan siapa yang menyembelih korban sebelum solat, maka tidak sah korbannya itu.
Abu Burdah bin Niaz, paman Al Barra' berkata: "Ya, Rasulullah! Ku sembelih kambing ku sebelum solat, dan aku tahu hari ini adalah hari raya makan-minum. Dan aku lebih suka kambing ku menjadi haiwan sembelihan pertama di rumah ku. Sebab itu ku sembelih kambing ku, dan aku makan terlebih dahulu sebelum pergi solat." Jawab Nabi, "Kambingmu itu kambing daging (untuk dimakan)." Kata Abu Burdah, "Ya, Rasulullah! Kami masih mempunyai kambing-kambing kecil, dan ada seekor kambing muda yang lebih berharga bagi ku daripada dua ekor kambing besar. Cukupkah itu untuk korban ku?" Jawab Nabi, "Ya, cukup! Tetapi tidak cukup lagi bagi orang lain sesudahmu."
514, Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a, katanya: "Rasulullah saw. pergi ke tempat solat pada hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Mula-mula beliau solat 'Id. Sesudah solat beliau menghadap kepada orang banyak dan mereka masih duduk dalam saf masing-masing. Nabi berkhutbah memberikan pengajaran dan pimpinan, serta memberikan perintah-perintah kepada mereka. Jika Nabi hendak mengirim pasukan tentara, maka dibentuknya lah ketika itu, dan kalau Nabi hendak memberikan perintah, diperintahkannya lah ketika itu. Sesudah itu barulah beliau pergi."
515, Diterima berita dari Abdullah bin Umar r.a., bahawasanya Rasulullah saw. pada hari 'Idul Adha dan 'Idul Fitri, lebih dahulu beliau solat, dan sesudah solat beliau berkhutbah."516, Dari Ibnu Abbas r.a. katanya: "Saya pernah solat hari raya bersama Rasulullah saw., Abu Bakar, Umar dan Usman. Mereka itu semuanya solat lebih dahulu sebelum berkhutbah."517, Diceritakan dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Nabi saw. melakukan solat 'Idul Fitri, dua raka'at. Beliau tidak solat sebelum atau sesudahnya.Kemudian beliau pergi ke tempat para wanita bersama Bilal. Beliau menyuruh mereka bersedekah. Maka mereka bersedekah, ada yang menyedekahkan antingnya, dan ada pula yang menyedekahkan kalungnya."
518, Diceritakan dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw., bahwa beliau bersabda: "Tidak ada amal di hari kesepuluh ini yang lebih baik dari amal yang kita kerjakan hari ini." Tanya mereka, "Apakah juga lebih baik daripada berperang?" Jawab Nabi, "Ya, juga lebih baik daripada berperang. Kecuali orang yang berperang tanpa memperdulikan bahaya terhadap diri dan harta bendanya, dan kemudian dia tidak kembali lagi (syahid)."519, Dari Muhammad bin Abu Bakar Ats Tsaqafi r.a., katanya: "Ketika kami berangkat dari Mina menuju 'Arafat, saya bertanya kepada Anas perihal talbiyah". Yaitu bagaimana anda telah melakukannya bersama-sama Rasulullah. Jawab Anas, "Ada yang membaca talbiyah, tidak ditegur. Dan ada pula yang membaca takbir juga tidak ditegur."520, Dari Ummu 'Athiyah r.a., katanya: "Kami diperintahkan pergi solat 'Id, bahkan anak-anak gadis keluar dari pingitannya. Begitu juga wanita-wanita yang sedang haid, tetapi mereka ini hanya berdiri saja di belakang orang banyak, turut takbir dan mendoa bersama-sama. Mereka mengharapkan beroleh berkat dan kesucian pada hari itu."521, Diberitakan dari Ibnu Umar r.a., bahwa Nabi saw. menancapkan pedangnya di hadapannya pada hari raya Idul Fitri, dan Idul Adha, sesudah itu beliau solat."522, Dari Hafshah binti Sirin r.a., katanya: "Kami melarang gadis-gadis kami pergi solat 'Id. Kebetulan datang seorang wanita yang tinggal di rumah Bani Khalaf. Aku datang bertanya kepadanya. Diceritakannya bahawa suami saudara perempuannya ikut berperang bersama Nabi saw. dalam dua belas kali peperangan. Sedang isterinya ikut pula bersama-sama dengan dia dalam enam kali peperangan. Katanya menambahkan, "Kami (para wanita yang ikut ke medan perang) merawat dan mengobati orang-orang sakit dan luka-luka. Pernah kami menanyakan kepada Rasulullah, "Ya, Rasulullah! Bolehkah kami tidak pergi ke solat 'Id, kerana kami tidak mempunyai baju dalam?" Jawab Nabi saw., "Hendaknya kawanmu meminjamkan bajunya, dan hadirilah hari-hari baik dan panggilan orang-orang yang beriman."523, Diceritakan dari Ibnu Umar r.a., bahwa Nabi saw. pernah berkurban atau menyembelih haiwan kurban di tempat beliau solat ('Id)."524, Dari Jundab r.a., katanya: "Nabi saw. mula-mula melakukan solat 'Idul Adha, kemudian beliau berkhutbah dan sesudah itu beliau menyembelih kurban.' Beliau bersabda: "Siapa yang menyembelih kurban sebelum solat, hendaklah menyembelih lagi yang lain (sesudah solat) sebagai gantinya. Siapa yang belum menyembelih, hendaklah menyembelih dengan nama Allah."525, Dari Jabir r.a., katanya: "Biasanya pada hari raya, Nabi menempuh jalan pulang, lain daripada jalan yang telah ditempuh beliau untuk pergi."526. Diceritakan dari Ibnu Umar r.a., bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. tentang solat malam. Jawab Rasulullah saw.: "solat malam dua-dua rakaat; sekiranya kamu khuatir Subuh datang, solatlah satu rakaat untuk witir (mengganjilkan) solat yang telah kamu kerjakan."
527. 'Aisyah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. solat sebelas raka'at. Begitulah solat beliau tengah malam. Beliau sujud; lama satu sujud beliau kira-kira selama kamu membaca lima puluh ayat sebelum beliau mengangkat kepalanya kembali. Beliau juga melakukan solat sunat dua raka'at (sunat Fajar) sebelum solat Subuh. Kemudian beliau berbaring ke kanan, menunggu pemberitahuan untuk solat Subuh."528. ' Aisyah r.a. menceritakan, bahwa Rasulullah saw. solat witir setiap malam, dan selesai pada waktu sahur." 529. ' Aisyah r.a. menceritakan, katanya: "Nabi saw. solat, dan aku sedang tidur melintang di tikarnya. Ketika beliau hendak solat witir, beliau membangunkan ku, lalu aku witir pula." 530. Dari Abdullah r.a., dari Nabi saw., katanya: "Buatlah akhir solatmu di tengah malam, ganjil bilangan raka'atnya." 531. Dari Sa'id bin Yasar r.a., katanya: "Pada suatu ketika aku berjalan bersama-sama Abdullah bin Umar di jalan menuju Mekkah. Ketika aku merasa khuatir Subuh akan datang, aku turun dari kenderaanku lalu aku solat witir, sesudah itu aku susul Abdullah.
Tanya Abdullah, "Kemana engkau?" Jawab ku, "Aku khuatir waktu Subuh akan segera datang. Aku turun dari kenderaan, lalu aku solat witir." Kata Abdullah, "Bukankah Rasulullah saw. itu ikutan yang baik?" Jawab ku, "Ya! Demi Allah!" Kata Abdullah, "Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah solat witir di atas kenderaannya."
532. Berita dari Anas r.a., katanya dia ditanya orang: "Adakah Nabi saw. qunut pada solat Subuh?" Jawab Anas, "Ada!" Ditanyakan orang pula, "Apakah beliau qunut sebelum rukuk ?" Jawab Anas, "Sesudah rukuk, dalam masa yang pendek."533. Dari Anas r.a., katanya: "Nabi saw. pernah qunut selama satu bulan, mendoakan suku Ri'il dan Dzakwan."534. Dari Anas r.a., katanya: "Biasanya qunut itu pada solat Maghrib dan solat Subuh."
Dostları ilə paylaş: |