752, Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Abu Thalhah al Anshari adalah seorang kaya Madinah yang banyak mempunyai kebun kurma. Di antara kebun yang paling disukainya, ialah kebunnya di Bairuha yang berhadap-hadapan dengan mesjid. Rasulullah sendiri pernah masuk ke kebunnya itu dan minum air tawar yang ada di situ. Anas menceritakan, ketika turun ayat: Lan tanaaJuul birra hatta tunfiquu mimmaa tuhibbun . . . . . (hingga akhir ayat), Abu Thalhah. pergi menemui Rasulullah dan berkata, "Ya, Rasulullah! Allah tabaaraka wa ta'aalaa telah berfirman: Sekali-kali tidak kamu capai kebaikan sehingga kamu infakkan (sedekahkan) apa-apa yang kamu kasihi. Sesungguhnya hartaku yang paling ku kasihi ialah kebunku di Bairuha. Maka kerana itu kebunku itu aku sedekahkan kerana Allah, semata-mata kerana mengharapkan kebaikannya dari Allah. kerana itu, ya, Rasulullah! Berikanlah kebunku itu ke mana saja Allah menghendakinya."
Jawab Rasulullah saw., "Wah! Itulah harta yang paling menguntungkan. (diucapkan beliau dua kali). Telah aku dengar apa yang kamu inginkan. Aku berpendapat, lebih baik engkau serahkan kebunmu itu kepada keluargamu." Kata Abu Thalhah, "Saya laksanakan, Ya, Rasulullah!" Kemudian Abu Thalhah membagi-bagikan kebunnya itu kepada keluarga serta anak-anak pakciknya."753, Dan Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw., bersabda: "Tidak wajib zakat atas seorang Muslim, pada kuda dan hamba sahaya." 754, Abu Sa'id r.a. menceritakan: "Pada suatu hari Nabi saw. duduk di mimbar dan kami duduk di kelilingnya. Beliau bersabda: "Sesungguhnya apa yang aku khuatirkan terhadap mu sepeninggal ku, ialah berkembangnya semarak dunia dan kemewahannya." Seseorang bertanya, "Apakah kebaikan membawa kejahatan?" Nabi saw. diam. Kemudian seseorang berkata kepada laki-laki itu, "Apa yang salah dengan pertanyaanmu, sehingga Nabi sampai tak menjawab?"
Menurut hemat kami, wahyu sedang turun kepada beliau ketika itu. Kata Abu Sa'id, sesudah beliau menyapu keringat lalu beliau bersabda: "Siapa yang bertanya?" Seolah-olah beliau berterima kasih kepada orang itu.
Sabdanya, "Sesungguhnya bukanlah kebaikan yang membawa kejahatan. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di musim hujan, membunuh atau hampir membunuh selain ternak yang memakan rumput hijau. Apabila perutnya kenyang lalu dia memandang ke atas terus menceret terkencing dan makan pula. Harta itu hijau dan manis. Sebaik-baik harta kepunyaan seorang Muslim ialah yang diberikannya kepada orang miskin, anak yatim dan orang dalam perjalanan." Selanjutnya beliau bersabda: "Siapa yang mengambil harta itu tanpa suatu hak, sama dengan orang makan, tetapi tidak merasa kenyang. Dan harta itu akan menjadi saksi baginya di hari kiamat."
755, Dari Zainab, isteri Abdullah r.a., katanya ketika dia berada dalam mesjid, Nabi saw. bersabda: "Bersedekahlah, walaupun dengan pakaianmu!" Zainab biasa berbelanja untuk Abdullah (suaminya) dan untuk anak yatim yang dipeliharanya. Dia berkata kepada Abdullah, "Cubalah tanyakan kepada Rasulullah saw. Cukupkah apa yang saya belanjakan untuk Tuan dan anak yatim yang saya pelihara sebagai sedekah daripadaku?" Jawab Abdullah, " Engkau sendirilah yang bertanya kepada beliau." Lantas aku pergi kepada Rasulullah saw. Kebetulan di pintu saya bertemu dengan seorang wanita Ansar, yang maksudnya sama dengan aku. Sementara itu Bilal lewat di samping kami, lalu kata kami kepadanya, "Tolong tanyakan kepada Nabi saw.: Cukupkah apa yang saya belanjakan untuk suami dan anak yatim yang saya pelihara sebagai sedekah daripadaku? Kami pesankan pula kepadanya, supaya jangan dikhabarkan kepada Nabi saw. bahwa kami yang bertanya."Bilal terus masuk lalu menanyakan pesan Zainab itu kepada Nabi.Tanya beliau, "Siapa wanita yang berdua itu?" Jawab Bilal, "Zainab!" Tanya Nabi lagi, "Zainab yang mana'?" Jawab Bilal, "Zainab, isteri Abdullah. " Sabda Nabi saw., "Ya, cukup! Dia mendapat dua pahala, Yakni pahala kekeluargaan dan pahala sedekah."756, Dari Zainab binti Ummu Salamah r.a., katanya dia bertanya kepada Rasulullah saw.: "Ya. Rasulullah! Dapat pahalakah saya karena saya membelanjai anak-anak Abu Salamah, sedangkan semuanya itu anak saya pula?" Jawab Nabi saw., "Bayarlah belanja anak-anak itu semuanya, engkau akan mendapat pahala atas apa yang engkau belanjakan untuk mereka." 757, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah saw. memerintahkan kepada orang banyak supaya bersedekah. Lantas dikatakan orang kepada beliau, Ibnu Jamil, Khalid bin Walid dan Abbas Ibnu Abdul Mutthalib tidak mahu bersedekah." Sabda Nabi saw., "Apakah yang menghalangi Ibnu Jamil untuk mengeluarkan zakat, padahal ia dahulu seorang miskin dan sekarang sudah dikayakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Adapun Khalid, sesungguhnya kamu menganiayanya, kerana dia sedang mengumpulkan baju besi dan segala alat perlengkapan perang yang disediakannya untuk Sabilillah. Dan Abbas bin Abdul Muthalib, walaupun dia paman Rasulullah saw., namun zakat itu wajib baginya dan dia harus membayar dua kali lipat."
758, Dari Abu Sa'id r.a., katanya: "Beberapa orang kaum Ansar meminta (sesuatu) kepada Rasulullah saw., lalu diberi oleh beliau. Kemudian mereka minta lagi, terus diberi oleh beliau, diminta lagi, diberi lagi sehingga habislah apa yang ada pada Rasulullah. Sabda beliau, "Tidak ada lagi pada ku dan tidak ada pula yang kusimpan. (Ingatlah!) siapa yang ingin terpelihara dari minta-minta, Allah akan memeliharanya, siapa yang merasa cukup, Allah akan mencukupkannya, dan siapa yang berhati sabar, Allah akan memberinya kesabaran; tiada satu juga pemberian Allah yang diberikan-Nya kepada seseorang, yang lebih baik dan lebih lapang daripada sabar."
759, Dari Zubair bin Awwam r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Apabila kamu menyiapkan seutas tali, lalu pergi mencari kayu api, kemudian dibawanya seikat kayu dipunggungnya lalu dijualnya, dan Allah memberi kecukupan bagi keinginannya, itulah yang lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada orang banyak diberi ataupun tidak." 760, Dari Hakim bin Hizam r.a., katanya dia pernah meminta kepada Rasulullah saw. lalu diberi oleh beliau, kemudian dia meminta lagi lalu diberi juga oleh Rasulullah, kemudian dia meminta lagi, beliau memberi juga sambil bersabda: "Wahai, Hakim! Harta ini hijau, sedap dipandang mata, lagi manis. Siapa yang mengambil dengan hati pemurah, Allah akan memberinya berkat, dan siapa yang mengambilnya dengan hati loba dan tamak, tidak akan diperoleh berkat (harta itu), seperti orang yang makan tidak pernah merasa kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah." Kata Hakim, "Ya, Rasulullah! Demi Allah yang mengutus Tuan dengan yang hak, saya tidak akan mengurangi sedikit pun hak seseorang sesudah berpisah dengan Tuan sampai saya meninggal dunia. Pada suatu ketika Abu Bakar memanggil Hakim untuk menerima suatu pemberian, tetapi ia tidak mahu menerimanya. Kemudian Umar juga memanggilnya untuk menerima suatu, tetapi ia enggan menerimanya. Kata Umar, "Wahai, kaum Muslimin! Saksikanlah Hakim! Aku telah memberikan haknya kepadanya dari harta rampasan ini,
761, Dari Umar r.a., katanya: "Rasulullah saw. pernah memberi ku suatu pemberian, lalu kataku: Berikanlah kepada orang yang lebih membutuhkan daripada saya." Sabda beliau, "Ambillah! Jika kamu diberi suatu pemberian seperti ini, tanpa engkau merasa loba dan tidak pula memintanya, maka ambillah! Kalau pun engkau tidak diberi, janganlah engkau merasa kecewa kerananya!"
762, Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Siapa yang sentiasa meminta-minta kepada orang banyak, ia akan dibangkitkan nanti di hari kiamat dengan muka tanpa daging sepotong jua pun." Selanjutnya beliau menambahkan, "Matahari pada hari kiamat nanti sangat dekat sekali, sehingga (genangan) keringat hampir sampai seperdua telinga. Dalam keadaan serupa itu mereka meminta pertolongan kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa dan akhirnya kepada Nabi Muhammad saw."763, Dari Mughirah bin Syu'bah r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Allah membenci tiga perkara;
(1) Banyak bicara.
(2) Menyia-nyiakan harta benda.
(3) Banyak tanya (terutama mengenai agama).764, Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Bukanlah bernama miskin, orang yang pergi berkeliling ke sana ke mari meminta-minta kepada orang banyak, lalu diberi mereka satu-dua suap atau satu-dua kurma. Tetapi yang bernama miskin itu ialah, orang yang tidak memperoleh kekayaan yang mencukupi basi kebutuhan hidupnya sehari-hari, tidak pula ada orang yang mengerti keadaannya, lalu memberinya sedekah, dan tidak pula pergi meminta-minta kepada orang banyak. "
765. Dari Abu Humaid As Sa'idi r.a., katanya dia pernah ikut berperang bersama-sama dengan Nabi saw. dalam peperangan Tabuk. Ketika tiba di Wadi-al-Qura, ada seorang wanita sedang berada di dalam kebunnya. Rasulullah saw. menanyakan kepada para sahabat berapa kira-kira taksiran mereka terhadap buah-buahan di dalam kebun itu. Dan beliau sendiri menaksirnya kira-kira sepuluh wasq. Nabi saw. bersabda kepada wanita itu, "Hitunglah berapa kira-kira hasil kebunmu, dan berapa zakat yang harus kamu bayarkan!" Setelah kami sampai di Tabuk, Nabi saw. bersabda, "Malam ini akan bertiup angin kencang. kerana itu janganlah ada seorang jua pun yang berdiri, dan siapa yang mempunyai unta, tambatkanlah untanya." Lalu kami tambatkan unta kami. Tidak lama antaranya angin kencang pun bertiuplah. Seorang laki-laki berdiri, lalu diterbangkannya sampai ke bukit Thai. Ketika itu ada pula seorang raja Ailah menyerahkan seekor keledai putih kepada Nabi saw., dan keledai itu diberinya pakaian dengan kain bulu dan dia menulis surat kepada Nabi saw. yang menyatakan bahwa dia dan rakyatnya menyerah kepada Nabi saw. dan bersedia membayar Jizyah (upeti). Ketika Nabi tiba kembali di Wadi al-Qura, beliau bertanya kepada wanita pemilik kebun, "Berapa jumlah hasil kebunmu?" Jawabnya, "Sepuluh wasq, sebanyak taksiran Nabi saw." Sabda Nabi, "Aku akan segera kembali ke Madinah. Siapa yang ingin berangkat bersama-sama dengan ku, bersiap-siaplah dengan segera." Ibnu Bakkar (sub perawi) menambahkan, ketika Nabi saw. telah dekat ke Madinah, beliau bersabda, "Inilah kota yang baik. (Thaabah)." Dan ketika beliau melihat bukit Uhud, beliau bersabda, "Itulah bukit kecil yang sentiasa mencinta kita dan kita mencintainya pula. Maukah anda sekalian, aku ceritakan kepada kamu, perkampungan Ansar yang paling baik?" Jawab para sahabat, "Ya, sudah tentu!" Sabda beliau, "Ialah perkampungan Bani Najjar, kemudian perkampungan Bani Asyhal, kemudian perkampungan Bani Saa'idah atau perkampungan Bani al Harits bin Al Khazraj dan setiap perkampungan Ansar baik."
766. Dari Abdullah r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Tanam-tanaman yang diairi dengan air hujan, atau dengan mata air, atau tanam-tanaman yang tumbuh di rawa-rawa, zakatnya sepersepuluh, dan yang diam dengan tenaga angkutan, zakatnya seperdua puluh."767. Dari Abu Sa'id AI Khudri r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Tidak ada zakat bagi (tanam-tanaman) yang kurang dari lima wasq, bagi unta yang kurang dari lima ekor dan bagi mata wang (perak) di bawah lima uqiah." 768. Dari Abu Hurairah r.a.. katanya: "Pada suatu ketika waktu musim panen kurma, dibawa orang kurma kepada Rasulullah saw., iaitu si Anu dan si Fulan dan lain-lain, sehingga bertumpuklah kurma di dekat beliau. Hasan dan Husain bermain-main dengan kurma itu, lalu diambilnya satu dan dimasukkannya ke mulutnya. Rasulullah saw. melihat apa yang diperbuat anak-anak itu, maka dikeluarkannya kurma itu dari mulutnya sambil bersabda, " Engkau tidak tahu bahwa keluarga Muhammad saw. tidak dibolehkan memakan sedekah."
769. Dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Nabi saw. melarang menjual buah-buahan sebelum nyata baiknya." Ketika Nabi ditanya orang tentang apa yang dimaksud dengan baiknya, beliau menjawab, "hendaknya buah-buahan itu tidak bisa lagi kena penyakit."
770. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Bahwasanya Rasulullah saw. melarang menjual buah-buahan sebelum masak. Sabda beliau, "Sehingga berwarna kemerah-merahan."
771. Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya: "bahawasanya Umar bin Khathab telah bersedekah kuda fi Sabilillah. Kemudian didapatinya kuda itu dijual orang, dan dia bermaksud hendak membelinya. Tetapi dia pergi lebih dahulu kepada Nabi saw. meminta nasihat beliau. Nabi bersabda kepadanya, "Janganlah engkau ambil kembali sedekahmu." 772. Dari Aslam r.a., katanya dia mendengar Umar r.a. berkata: "Saya menyerahkan seekor kuda untuk Sabilillah, tetapi disia-siakan oleh yang menerimanya. Karena itu saya bermaksud hendak membelinya kembali dan saya kira dia mahu menjual dengan harga yang murah. Maka saya bertanya lebih dahulu kepada Nabi tentang maksud saya itu.
Jawab beliau, "Jangan dibeli dan jangan pula engkau ambil kembali apa yang telah engkau sedekahkan, sekalipun ia suka memberikan kepada engkau dengan harga satu dirham. Sesungguhnya orang yang mengambil kembali apa yang telah disedekahkannya (diberikan), samalah halnya dengan orang yang memakan muntahnya."
773. Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: Nabi saw. melihat seekor domba yang disedekahkan orang kepada maula Maimunah, domba itu mati. Lalu Nabi saw. bersabda kepadanya, "Mengapa tidak kamu manfaatkan kulitnya?" Jawab mereka, "Karena domba itu sakit." Sabda Nabi pula, "Sesungguhnya yang haram itu memakannya."774. Dari 'Aisyah r.a., : "Sesungguhnya dia bermaksud hendak membeli (seorang hamba sahaya bernama) Barirah untuk dimerdekakannya. Si penjual membuat syarat bahwa perwalian (al wala' = hubungan kekeluargaan) tetap berada di tangannya. 'Aisyah menceritakan hal itu kepada Nabi saw. Sabda Nabi, "Belilah hamba sahaya itu. Sesungguhnya perwalian berada di tangan orang yang memerdekakan." Kata 'Aisyah, "Tidak lama kemudian, Nabi saw. diantari orang daging. Kukatakan kepada beliau, daging ini disedekahkan orang untuk Barirah." Sabda beliau, "Kalau untuk Barirah bererti sedekah, dan kalau untuk kita bererti hadiah."775. Dari Ummu 'Athiyah Al Anshari r.a., "Pada suatu ketika, Rasulullah saw., masuk ke rumah 'Aisyah r.a. lalu beliau bertanya: "Adakah kamu sedia makanan?" Jawab 'Aisyah, "Tidak! Kecuali daging yang dikirimkan Nusaibah, dari domba yang Tuan sedekahkan kepadanya." Sabda Nabi, "Sesungguhnya sedekah itu telah sampai ke tempatnya." 776. Dari Abdullah bin Aufa r.a., katanya: "Apabila seseorang datang membawa sedekahnya kepada Rasulullah saw., beliau mendo'akan: Wahai, Allah! Berikanlah rahmat kepada keluarga si Fulan." Kemudian bapa ku datang pula membawa sedekahnya, lalu beliau mendo'a: "Wahai, Allah! Berilah rahmat kepada keluarga Abu Aufa."
777. Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw., katanya: "Seorang laki-laki Bani Israil meminta kepada seorang Bani Israil lainnya supaya ia dipinjami wang seribu dinar, maka dipinjamkannya seribu dinar. Si peminjam pergi ke pelabuhan hendak berlayar, tetapi dia tidak mendapatkan kapal. Maka diambilnya sepotong kayu lalu dilubanginya, kemudian wang seribu dinar dimasukkannya ke dalam lobang itu, setelah ditutupnya, kayu itu dilemparkannya ke laut. Ketika orang yang memberi pinjaman pergi ke pinggir laut, ia menemukan sepotong kayu lalu diambilnya untuk kayu bakar bagi keluarganya. Setelah kayu itu di belahnya maka kedapatan olehnya wang seribu dinar di dalam kayu itu."778. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Tidak ada denda (diyat) pada yang terbunuh atau terluka oleh binatang buas, atau kerana jatuh ke dalam telaga, atau kerana menggali tambang. Dan zakat harta terpendam, seperlimanya. "779. Dari Abu Hamid As Sa'idi r.a., katanya: "Rasulullah saw. pernah mempekerjakan seorang laki-laki dari Bani Asad untuk memungut zakat dari Bani Sulaim yang bernama Ibnul Lutbiyyah. Ketika ia kembali (dan zakat sudah terkumpul), Rasulullah saw. memeriksa dan menghitungnya."
780. Dari Anas bin Malik r.a., katanya: Pada suatu hari saya bawa Abdullah bin Abi Thalhah kepada Rasulullah saw. untuk melakukan tahnik baginya. Saya lihat beliau memegang sebuah stempel untuk mencap unta sedekah."781. Dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah segantang kurma atau segantang gandum atas kaum muslimin, hamba sahaya atau orang yang merdeka, laki-laki atau perempuan, kecil atau besar. Dan beliau memerintahkan supaya zakat fitrah itu dibayarkan sebelum orang pergi solat Aidilfitri."782. Dari Abdullah r.a., katanya: "Rasulullah saw. memerintahkan supaya membayar zakat fitrah segantang kurma atau segantang gandum. Kata Abdullah, "Orang banyak menyamakan (segantang itu) dengan dua cupak hinthah (gandum yang paling baik)."783. Dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., katanya: "Di masa Rasulullah saw. kami pernah mengeluarkan (zakat fitrah) berupa segantang makanan pada hari raya idulfitri. Kata Abu Sa'id, "Pada hal makanan kami (ketika itu) gandum, buah anggur, dadih (susu yang telah diasamkan) dan kurma."784. Dari Nafi', dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah (atau beliau mengatakan: zakat ramadhan) kepada laki-laki dan perempuan merdeka dan hamba sahaya, segantang kurma atau segantang gandum. Kemudian orang banyak menyamakan segantang gandum itu dengan setengah gantang bur (gandum yang baik).
Ibnu Umar pernah memberikan kurma untuk membayar zakat fitrahnya. Pada suatu ketika orang-orang Madinah sulit untuk memperoleh kurma, lantas dibayarnya dengan gandum. Ibnu Umar membayar zakat fitrah untuk anak-anak dan orang dewasa. Sehingga jika ada, anak-anak saya pun dibayarkannya. Biasanya Ibnu Umar membayarkannya langsung kepada orang yang berhak menerimanya. Dan biasanya pula, orang banyak membayarkannya satu atau dua hari sebelum Aidilfitri."
785. Dari Abdullah bin Abbas r.a., katanya: "Biasanya Fadhal yang membonceng dengan Rasulullah saw. Pada suatu kali seorang wanita dari suku Khats'am datang kepada beliau. Fadhal memandang kepada wanita itu dan wanita itu memandang pula kepada Fadhal. Lalu Nabi saw. memalingkan muka Fadhal ke jurusan lain. Kata wanita itu, "Ya, Rasulullah! Bahwasanya Allah memerintahkan wajib haji kepada hamba-hamba-Nya, bertepatan dengan keadaan bapa saya tidak bisa lagi menunggang kenderaan; bolehkah saya mengerjakan haji baginya?" Sabda Nabi saw., "Boleh." Peristiwa itu terjadi ketika haji wada'."
786. Dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Saya melihat Rasulullah saw. menunggang kenderaan di Dzulhulaifah. Setelah beliau sempurna duduk di atas, lalu beliau ihram."
787. Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya: "Bahwasanya Rasulullah saw. memulai ihram di Dzulhulaifah, iaitu ketika beliau telah siap berada di atas kenderaan beliau."
788. Dari Anas r.a., katanya: "Bahwasanya Rasulullah saw. pernah mengerjakan ibadah haji di atas kenderaan, dan kenderaan itu pula yang mengangkut perbekalannya. "
789. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Hai, Rasulullah! Tuan telah umrah tetapi saya belum. Lalu Rasulullah bersabda kepada Abdurrahman, "Hai, Abdurrahman! Pergilah umrah dengan saudara mu, mulailah dari Tan'im." Abdurrahman pergi dengan 'Aisyah menunggang seekor unta (Abdurrahman di muka dan 'Aisyah di belakang) langsung mengerjakan umrah."
790. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Ya, Rasulullah! Kami lihat jihad itu adalah amal yang paling utama. Apakah kami tidak boleh ikut berjihad?" Jawab Nabi, "Tidak! Jihad yang paling utama ialah haji yang mabrur (yang diterima Allah swt.)."791. Dari Abu Hurairah r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa mengerjakan haji semata-mata kerana Allah, tidak berkata keji dan tidak melakukan perbuatan jahat, orang itu (bersih) kembali seperti ia baru dilahirkan ibunya (tidak berdosa)."792. Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: "Orang negeri Yaman pernah melakukan ibadah haji tanpa membawa perbekalan. Kata mereka, Kami orang-orang tawakkal. Setelah mereka itu tiba di Mekkah, mereka meminta-minta kepada orang banyak." Allah swt. berfirman: "Berbekallah kamu, sesungguhnya sebaik-baik perbekalan ialah taqwa (memelihara diri)."793. Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: "Nabi saw. telah menentukan batas, tempat orang memulai ihram. Untuk orang yang datang dari Madinah, ialah Dzul Hulaifah. Untuk orang yang datang dari Syam, ialah Juhfah, Untuk orang yang datang dari Nejd, Qarn Manazil dan untuk orang yang datang dari Yaman, ialah Yalamlam. Semua tempat-tempat itu ialah tempat Ihram untuk orang-orang negeri tersebut dan orang-orang lain yang bermaksud (mengerjakan haji melalui negeri-negeri itu. Selain dari orang-orang yang telah disebutkan itu, maka mulai ihramnya ialah dari mana ia muncul, seperti orang Mekkah ialah dari Mekkah."794. Dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Setelah kedua negeri ini (Kufah dan Basrah) menyerah, mereka datang kepada Umar dan berkata: Ya, Amiral Mukminin! Sesungguhnya Rasulullah telah menentukan Qarn untuk tempat ihram orang-orang dari Nejd. Tetapi Qarn itu terlalu jauh dari jalan kami. Kalau kami pergi ke Qarn lebih dahulu, agak menyulitkan bagi kami." Kata Umar, "Telitilah tempat yang sejajar dengan Qarn itu di jalan yang kamu lalui. Maka ditetapkannya Dzatu 'Iraq untuk mereka."
795. Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah , saw. menghentikan untanya di Bath-ha' di Dzul Hulaifah lalu beliau solat di situ."796. Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya: "Biasanya Rasulullah saw. keluar dari Madinah melalui jalan Syajarah dan kalau masuk ke Madinah melalui jalan Mu'arras. Dan apabila beliau pergi ke Mekkah, biasanya beliau solat di mesjid Syajarah dan waktu kembali, solat di Dzulhulaifah, sebuah tempat yang kerendahan dan beliau bermalam di situ sampai pagi." 797. Dari Umar r.a., katanya dia mendengar Nabi saw. waktu beliau berada di Wadi al-' Aqiq, beliau bersabda: "Pada suatu malam datang (Jibril) membawa wahyu dari Allah kepada ku. Kata-Nya, 'Kerjakanlah solat di Wadi (lembah) yang berkah ini. Dan kerjakanlah umrah waktu mengerjakan haji."
798. Dari Abdullah r.a., dari Nabi saw. katanya: "Nabi saw. pernah menerima wahyu ketika beliau melalui jalan Muarram dalam lembah di Dzul Hulaifah. Diwahyukan kepada beliau, "Sesungguhnya engkau sedang berada di Bath-Ha' yang berkah."799. Dari Abu Ya'la r.a., katanya ia pernah mengatakan kepada Umar: "Ceritakanlah kepada saya keadaan Nabi saw. ketika wahyu turun kepada beliau. Kata Umar, "Pada suatu waktu, ketika Nabi saw. dan para sahabat berada di Ji'ranah, datang seorang laki-laki kepada beliau dan berkata: Hai, Rasulullah! Bagaimana pendapat Tuan tentang orang yang ihram untuk umrah, padahal dia memakai , harum-haruman? Nabi diam seketika, dan ketika itu wahyu turun. Umar memberi isyarat kepada Ya'la, lahl ia datang mendekat. Lalu Rasulullah saw. diselubungi dengan kain dan memasukkan kepalanya ke dalam selubung itu. Kelihatan muka Rasulullah saw. merah dan beliau seperti mendengkur. Setelah wahyu selesai turun beliau bersabda: Mana orang yang bertanya tentang umrah?
Laki-laki yang bertanya tadi dihadapkan kepada Nabi saw. Sabda beliau, "Bersihkanlah harum-harumanmu itu sampai tiga kali dan bukalah bajumu, dan kerjakanlah umrah sebagai mengerjakan haji."
800. Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Saya pernah memberi harum-haruman pada pakaian Rasulullah saw. waktu beliau ihram, dan untuk halalnya (tidak ihram) sebelum beliau tawaf mengelilingi kaabah."
801. Dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah saw. merekat rambut beliau ketika ihram."
802. Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya dia mendengar seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, katanya: "Ya, Rasulullah! Apakah pakaian yang dipakai orang untuk ihram?" Jawab Rasulullah saw., "Tidak boleh memakai baju, serban, celana, topi (atau yang sejenisnya berupa tutup kepala) dan sepatu dalam, kecuali bagi orang yang tidak mempunyai terompah, boleh memakai sepatu, tetapi harus dipotong sehingga lebih rendah dari kedua mata kaki. Dan jangan pula memakai pakaian yang kena za'faran atau harum-haruman.
803. Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: "Bahwasanya Usamah pernah menjadi pengiring Rasulullah saw. semenjak dari 'Arafah sampai ke Muzdalifah. Kemudian digantikan oleh Fadhal dari Muzdalifah sampai ke Mina. Kata Ibnu Abbas, keduanya mengatakan bahwa Nabi saw. sentiasa membaca talbiyah sehingga beliau melontar Jamratul 'Aqabah.804. Dari Abdullah bin Abbas r.a., katanya: Setibanya Nabi dan para sahabat dari Madinah. setelah bersisir dan memakai minyak, lalu beliau dan para sahabatnya memakai sarung dan cedar. Beliau tidak melarang memakai cedar dan sarung apa saja, selain harum-haruman yang baunya melekat ke kulit. Pagi-pagi di Dzulhulaifah, beliau menunggang kenderaan beliau. Ketika tiba di Baida', beliau saw. dan para sahabat melakukan ihram dan beliau memberi dukuh seekor untanya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 25 Dzul Qa'idah. Ketika Nabi tiba di Mekkah tanggal 4 Dzul Hijjah, beliau terus tawaf keliling Kaabah dan sai antara Safa dan Marwah. Beliau belum halal kerana beliau telah menyiapkan unta yang diberi dukuh. Di Mekkah beliau tinggal di Hajun, dan beliau masih ihram haji. Setelah tawaf qudum (tawaf selamat datang), beliau tidak mendekati Kaabah sampai kembali dari 'Arafah. Kemudian diperintahkannya kepada para sahabat supaya tawaf dan sai antara Safa dan Marwah, setelah itu mencukur rambut kepala sesudah itu baru halal. Yang demikian itu adalah buat orang yang tidak menyediakan unta yang diberi dukuh. Bagi siapa yang beserta isteri, maka ketika itu telah halal baginya (melakukan hubungan suami-isteri), boleh memakai harum-haruman dan pakaian yang berjahit."805. Dari Anas r.a., katanya : Nabi saw. pernah solat Zhuhur di Madinah empat rakaat dan solat 'Ashar di Dzulhulaifah dua rakaat (qashar). Dan aku mendengar mereka (mengucapkan talbiyah) dengan suara keras, pada haji dan umrah."806. Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya: "Talbiyah Rasulullah saw. ialah: Labbaika, Allahumma labbaik, Labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan-ni' mata laka wal mulk. Laa syariika laka. (Aku aptuhi perintah-Mu, O, Allah! Aku patuhi perintahMu! Aku patuhi perintahMu, tidak ada sekutu bagiMu, aku patuhi perintahMu! Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kekuasaan, milikMu. Tidak ada sekutu bagiMu). 807. Dari Anas r.a, katanya: "Nabi saw. pernah solat Zhuhur bersama-sama dengan kami di Madinah empat rakaat dan solat 'Ashar di Dzulhulaifah dua rakaat , (qashar) dan kami bermalam di situ sampai pagi. Kemudian Nabi saw. menunggang kenderaannya sampai di Baida'. Sementara itu beliau sentiasa tahmid, tasbih dan takbir. Sesudah itu beliau ihram untuk haji dan umrah, dan orang banyak pun ihram pula untuk keduanya.
Dostları ilə paylaş: |