56, Diceritakan oleh Abu Bakrah r.a., katanya: "Suatu ketika Rasulullah saw. berpidato sambil duduk di atas untanya, sedang tali kekang dipegang oleh orang lain. Rasulullah bertanya: "Hari apakah sekarang?" Kami diam saja, kerana kami mengira beliau akan memberikan nama lain bagi hari itu. Kata beliau, "Bukankah hari ini hari Nahr?" Jawab kami, "Betul, Ya Rasulullah!" Tanya beliau pula, "Bulan apa?" Kami diam, kerana kami mengira beliau akan memberikan nama lain bagi bulan itu. Kata beliau, "Bukankah ini bulan Zulhijjah?" Jawab kami,"Betul, Ya Rasulullah." Sabda beliau, "Sesungguhnya darahmu, harta mu serta kehormatanmu dalam pergaulanmu terpelihara (dilindungi), sebagaimana terpeliharanya kehormatan hari ini (hari Nam), bulan ini (Zulhijjah), dalam negeri ini (Mekah). Hendaklah orang yang hadir ini menyampaikan kepada yang tidak hadir. Semoga pelajaran ini sampai kepada orang yang lebih dalam memahamkannya."
57, Berkata Abu Wail r.a., katanya: "Abdullah (bin Umar) mengajar suatu jamaah tiap-tiap hari Khamis. Seorang laki-laki berkata, "Hai, Abu Abdurrahman! Saya mengharap supaya Anda dapat mengajar kami setiap hari". Jawab Abdullah, "Saya khuatir, kalau-kalau Anda semua jadi bosan. Saya memilih waktu yang baik, sebagaimana juga Nabi memilihkan waktu yang baik untuk kami belajar, menjaga supaya kami tidak bosan."
58, Humaid bin Abdurrahman r.a. mengatakan bahwa ia mendengar Muawiyah berkhutbah, katanya, "Dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa
dikehendaki Allah akan beroleh kebaikan, diberi-Nya pengertian dalam hal agama.
Saya hanya membagi-bagikan, sedang yang memberi ialah Allah. Selama (umat Islam) berdiri teguh di atas agama Allah, tidak satu pun penentang-penentang mereka yang sanggup membinasakan mereka sampai kiamat datang."
59, Abdullah bin Mas'ud r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Jangan merasa iri hati, kecuali kepada dua orang: 1. Orang yang diberi Allah harta, kemudian dipergunakannya untuk yang hak, dan 2. Orang yang diberi Allah hikmah (ilmu yang hak), kemudian dipergunakannya (untuk yang hak) serta diajarkannya." 60, Dari Ibnu Abbas r.a., katanya : "Ia berbeza pendapat dengan Hurr bin Qais bin Hishn al Fazati, tentang sahabat Nabi Musa a.s. Ibnu Abbas berpendapat bahwa sahabat Nabi Musa. itu ialah Nabi Khidr. Dalam pada itu lewat Ubai bin Ka'ab, lalu dipanggil oleh Ibnu Abbas. Katanya kepada Ubai, "Saya dan sahabat saya ini berbeza pendapat tentang sahabat Nabi Musa yang dimintanya kepada Allah supaya dapat bertemu dengan dia, adakah anda mendengar Rasulullah menceritakannya?" Jawab Ubai, "Ya, ada. Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu ketika Musa berada dalam satu kelompok Bani Israil, tiba-tiba datang kepadanya seseorang bertanya: Tahukah anda, adakah orang yang lebih pintar dari anda?" Jawab Musa, "Tidak!" Kemudian Allah mewahyukan kepada Musa, "Ada orang yang lebih pintar iaitu hamba Kami Khidr."
Setelah itu Musa memohon kepada Allah supaya diberi jalan untuk bertemu dengan Khidr. Maka Allah menjadikan ikan sebagai tanda bagi Musa, dan kepadanya dipesankan Allah, 'Apabila ikan itu hilang, kembalilah, nescaya engkau akan bertemu dengannya. Maka Musa mengikuti jejak ikan itu di lautan. Di tengah perjalanan, pelayan Musa berkata kepadanya, ''Tahukah anda ketika kita berhenti di sebuah batu besar, saya lupa memperhatikan ikan itu; hanya syaitanlah yang memperdayakan ku untuk terus memperhatikannya." Jawab Musa, "itulah yang kita kehendaki." Keduanya kembali mengikuti jejak mereka semula, dan akhirnya bertemu dengan Khidr. Kemudian antara Musa dan Khidr terjadi beberapa peristiwa seperti yang dikisahkan Allah swt. di dalam Al Quran.
61, Dari Ibnu Abbas r.a., berkata dia, "Rasulullah saw. merangkul saya dan mendoakan, "Ya Allah! Ajarkanlah kepadanya Al Kitab (kitab Quran)."62, Ibnu Abbas r.a. bercerita, "Saya datang (ke Mina) mengendarai keldai betina, dan ketika itu saya hampir baligh. Rasulullah sedang sembahyang di Mina, tanpa dinding di hadapannya. Saya lewat dimuka saf, sedang keledai saya lepaskan makan rumput. Kemudian saya masuk ke dalam saf, Rasulullah tidak menegur perbuatan saya itu." 63, Dari Abu Musa r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan, yang Allah mengutus aku untuk menyampaikannya, seperti hujan lebat jatuh ke bumi. Bumi itu ada yang subur, menghisap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula yang keras, tidak menghisap air sehingga tergenang, Maka Allah memberi manfaat dengan dia kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk bercocok tanam. Dan ada pula hujan yang jatuh kebahagian lain, iaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama, yang mahu memanfaatkan apa yang aku disuruh Allah menyampaikannya, dipelajarinya dan diajarkannya. Dan begitu pula perumpamaan orang yang tidak mahu memikirkan dan mengambil peduli dengan petunjuk Allah, yang aku diutus untuk menyampaikannya."
64, Dari Anas r.a., katanya: "Akan ku sampaikan kepada Anda sebuah hadis yang tidak akan disampaikan orang kepada mu sepeninggal ku. Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Di antara tanda-tanda kiamat ialah: 2) berkurangnya ilmu, meratanya kebodohan, bercabulnya zina (persundalan) dan banyak perempuan, sedikit laki-laki, sehingga bagi lima puluh perempuan hanya seorang pengawalnya.
65, Ibnu Umar r.a., berkata bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda:
"Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi: Seseorang datang kepada ku memberikan segelas susu. Lalu kuminum susu itu, sehingga kulihat air merengat keluar dari hujung kuku ku. Kemudian, sisanya kuberikan kepada Umar bin Khathab." Para sahabat bertanya, "Apakah takwil mimpi Anda itu, ya, Rasulullah?" Jawab Rasulullah, " Ilmu!"
66, Abdullah bin Amr bin Ash r.a. menceritakan, "Waktu melakukan Haji Wida' (haji yang penghabisan dilakukan Nabi), Rasulullah berhenti di Mina untuk menjawab pertanyaan para jamaah haji. Maka datang kepada beliau seseorang menanyakan, "Saya lupa, saya bercukur lebih dahulu sebelum menyembelih." Jawab Nabi, "Sembelihlah! Sekarang tidak berdosa."67, Salim r.a. mendengar Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Nanti akan dilenyapkan ilmu-pengetahuan, akan bermaharajalela perzinaan dan kejahatan, serta banyak haraj. Seseorang bertanya, "Apakah hari itu, ya, Rasulullah? " Jawab beliau, "Begini!" (Nabi memberi isyarat dengan tangan beliau, seolah olah menggambarkan terjadinya suatu pembunuhan). 68. Dari Asma r.a. katanya: "Aku datang kepada Aisyah, kebetulan dia sedang solat. Aku bertanya, "Apakah kerja orang sekarang?" Aisyah memberi isyarat ke langit, maka ketika itu (kelihatan) jamaah sedang berdiri (solat). Kata Aisyah, 'Subhanallah!' Aku bertanya, 'Ayat?'Aisyah menganggukkan kepala, tanda setuju. Aku berdiri dan merasa pening lalu ku siram kepala ku dengan air. Nabi berkhutbah, beliau memuji dan menyanjung Allah. Sesudah itu beliau bersabda, "Apa yang belum pernah ku lihat telah ku lihat di tempat ku ini, bahkan surga dan neraka. Diwahyukan Allah kepada ku, bahwa kamu akan diuji dalam kubur mu, serupa atau hampir serupa - aku tidak ingat benar apakah Asma mengucapkan misla atau qarib - ujian Al Masih Dajjal. Ditanyakan orang dalam kubur, "Kenalkah engkau orang ini?" Maka orang mukmin aku tidak ingat ucapan Asma apakah mukmin atau muqin - menjawab, "Dia Muhammad Rasulullah. Dia datang kepada kami membawa pengajaran dan petunjuk. Kami menerima dan mengikuti ajarannya." Jawaban itu diucapkannya sampai tiga kali. Maka katanya, "Tidurlah dengan baik. Sesungguhnya kami tahu bahwa engkau percaya dan yakin dengan dia." Adapun orang munafik atau orang yang ragu-ragu, - aku tidak ingat benar apakah Asma mengucapkannya Munafik atau Murtab - menjawab, "Saya tidak tahu, saya dengar orang menyebutnya maka saya mengatakannya pula."
69, Uqbah bin Haris r.a. menceritakan bahwa ia berkahwin dengan puteri Abu Ihab bin Aziz. Kemudian datang seorang perempuan mengatakan kepadanya, "Sesungguhnya saya telah menyusukan Anda dan perempuan yang Anda kahwini itu." Maka jawab Uqbah, "Saya tidak tahu engkau telah menyusukan saya, dan engkau tidak pula memberitahukannya kepada ku sebelum ini." Kemudian Uqbah berkendaraan menemui Rasulullah saw. di Madinah, menanyakan hal itu. Maka sabda Rasulullah saw., "Bagaimana mungkin engkau terus memperisterikannya; bukankah sudah dikatakannya bahwa dia saudara sepersusuan denganmu?" Semenjak itu Uqbah menceraikan isterinya, dan perempuan itu kemudian kahwin dengan laki-laki lain.
70, Abu Mas'ud al Anshari r.a. menceritakan bahwa seseorang mengadu kepada Rasulullah saw. katanya, "Ya, Rasulullah! Hampir saja aku tidak mampu , solat berjamaah, kerana si Fulan yang menjadi imam memanjangkan solatnya bersama kami."
Saya belum pernah melihat Nabi saw. sangat marah waktu mengajar, seperti marahnya di hari itu. Sabda beliau, "Para jamaah semuanya! Janganlah Anda menjauhkan orang dari solat berjamaah. Siapa mengimami solat, hendaklah ia memendekkan solatnya, kerana di antara mereka (makmum) ada orang yang sakit, orang yang lemah, dan orang yang mempunyai keperluan."
71, Zaid bin Khalid al Juhani r.a. mengabarkan. "Seseorang bertanya kepada Nabi saw. mengenai barang penemuan di jalan. Kata Nabi, "Kenalilah pengikat dan karungnya (ciri-cirinya). Kemudian beritahukan kepada khalayak ramai dalam tempoh satu tahun. Sesudah lewat satu tahun boleh engkau pergunakan. Tetapi kalau datang yang punya memintanya, berikan atau bayarlah kepadanya." Bertanya pula orang itu, "Bagaimana kalau yang ditemukan itu unta, ya, Rasulullah?" Rasulullah kelihatan marah mendengar pertanyaan itu, sehingga merah mukanya. Beliau berkata, "Apa perlunya engkau ambil unta itu. Bukankah dia mempunyai kantong air dan sepatu. Ia sendirinya, sanggup minum dan mencari makan dari daun-daun kayu. Biarkan saja unta itu sampai ditemukan oleh yang punya." Tanya orang itu pula, "Kalau kambing, bagaimana?" Jawab Rasulullah, "Untuk kamu, atau untuk saudara mu, ataukah untuk serigala?"
72, Dari Abu Musa r.a., katanya: "Seseorang bertanya kepada Nabi saw., mengenai perkara yang tidak disukai beliau. Maka tatkala orang itu terlalu banyak bertanya, Nabi jadi marah. Kemudian beliau berkata, "Tanyakanlah apa yang hendak kamu tanyakan." Seorang laki-laki bertanya, "Siapakah bapa ku?" Jawab Nabi, "Bapa mu, Huzaifah." Bertanya pula yang lain, "Siapakah bapa ku, hai, Rasulullah?" Jawab Nabi, "Bapa mu, Salim, maula Syaibah." Tatkala Umar melihat rasa kurang senang tergambar di wajah Rasulullah kerana soal-soal yang tidak menentu itu, segera ia berkata, ''Wahai, Rasulullah! Kami tobat kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Agung."
73, Dari Anas r.a. dari Nabi saw., "Sesungguhnya Nabi, apabila beliau mengucapkan satu patah kata, diulanginya sampai tiga kali, sehingga orang mengerti maksudnya. Dan apabila Nabi datang kepada satu kaum, beliau memberi salam kepada mereka, sampai tiga kali." 74, Diceritakan oleh Abu Burdah r.a. dari bapaknya, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Ada tiga jenis orang yang mendapat dua pahala sekaligus. Iaitu: (1). Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), yang percaya kepada Nabinya dan, percaya pula kepada Muhammad saw. (2). Hamba sahaya, apabila dibayarkannya kewajibannya kepada Allah dan kewajiban kepada majikannya, dan (3). Laki-laki yang mempunyai hamba sahaya perempuan, diajarnya berkesopanan dan disempurnakannya pengajaran kesopanan itu diajarkannya ilmu-pengetahuan dan disempurnakannya pelajaran itu, kemudian dimerdekakannya dan dikahwininya. Maka ketiga jenis orang itu mendapat dua pahala." 75, Dari Abu Hurairah r.a., katanya ada orang bertanya kepada Rasullullah saw., Siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafaat (pertolongan) Anda di hari kiamat!" Jawab Rasulullah, "Saya kira, hai Abu Hurairah, belum ada orang bertanya perkara ini kepada ku sebelum ini. Mungkin barangkali kerana saya lihat engkau sangat rakus mendapatkan hadis. Orang yang paling beruntung mendapat pertolonganku hari kiamat, ialah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari dan seluruh jiwanya."
76, Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a. katanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: "Allah tidak menarik kembali ilmu pengetahuan dengan jalan mencabutnya dari hati sanubari manusia, tetapi dengan jalan mematikan orang-orang berpengetahuan (ulama). Apabila orang berpengetahuan telah punah, maka masyarakat akan mengangkat orang-orang bodoh menjadi pemimpin yang akan dijadikan tempat bertanya. Orang-orang bodoh ini akan berfatwa tanpa ilmu; mereka itu sesat dan menyesatkan." 77, Dari Abu Sa'id al Khudri r.a., katanya. "Beberapa orang wanita memajukan permohonan kepada Nabi: "Kami tidak memperoleh waktu untuk belajar dari Anda kerana semua waktu telah diisi oleh lelaki. Oleh kerana itu sediakanlah barang sehari untuk kami agar kami dapat pula belajar." Maka Nabi menjanjikan kepada mereka suatu hari khusus untuk pengajian wanita, di mana Nabi mengajar dan menyampaikan perintah-perintah Allah. Antara lain beliau bersabda, "Barangsiapa di antara kamu kematian tiga orang anak, menjadi dinding baginya dari api neraka." Bertanya seorang wanita, "Kalau dua orang?" Jawab beliau, "Ya, dua orang juga!”78.Aisyah r.a. isteri Nabi saw., apabila dia mendengar sabda Nabi, dan dia tidak mengerti maksudnya, ditanyakannya kembali kepada Nabi sampai dia mengerti. Pada suatu ketika Nabi bersabda, "Barangsiapa diperiksa, disiksa." Kata Aisyah, "Bukankah Allah berfirman, "Nanti akan diperiksa dengan pemeriksaan yang ringan." Kata Nabi, "Itu hanya dihadapkan saja (ke hadapan pengadilan Allah). Tetapi orang yang diperiksa dengan teliti, akan binasa. "
79, Dari Abu Syuraih, r.a. dia berkata kepada Amr bin Sa'id ketika Amr mengirim tentera ke Mekkah, "Wahai, Amr! Izinkanlah saya menyampaikan sabda Nabi saw. yang diucapkan beliau pagi pagi di hari penaklukan Mekah, yang aku dengar dengan kedua telinga ku, aku fahamkan dengan hatiku, dan aku lihat dengan kedua mata ku, ketika beliau mengucapkan sabdanya itu. "Lebih dahulu beliau memuji dan menyanjung Allah, dan sesudah itu beliau bersabda, "Sesungguhnya negeri Mekah diharamkan Allah dan tidak diharamkan oleh manusia. Tidak halal bagi orang yang percaya kepada Allah dan Hari Akhir kiamat menumpahkan darah di Mekah itu dan menebang pohon-pohonnya. Jika ada orang yang mengatakan halal, dengan alasan Nabi sendiri berperang di negeri Mekah, mahu katakanlah kepadanya : "Sesungguhnya Allah hanya memberi izin kepada Rasul-Nya saja, dan tidak memberi izin kepada Anda sekalian; itu pun hanya sesaat di siang hari (waktu penaklukan). Setelah itu kesucian negeri itu kembali seperti semula. Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir." Seseorang bertanya kepada Abu Syuraih, "Apakah jawab Amr?" Kata Abu Syuraih, dia menjawab, "Hai Abu Syuraih! Saya lebih tahu dari Anda". Mekah tidak akan melindungi pendurhaka, tidak melindungi orang yang lari dengan darah (pembunuh), dan tidak pula melindungi pencuri."
80, Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi saw. bersabda: "Namailah diri mu dengan nama ku dan jangan memakai gelar ku." "Siapa yang bermimpi melihat aku dalam tidurnya, sebenarnya lah ia melihat ku, kerana syaitan tidak mampu menjelma seperti aku. "Dan siapa yang sengaja berdusta ," (membuat hadis palsu) atas nama ku, maka biarlah dia menempati tempatnya di neraka. "
81, Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Suku Khuza'ah membunuh seorang laki-laki dari Bani Laits, di tahun penaklukan Mekah, sebagai pembalasan dibunuhnya orang suku Khuza'ah oleh Bani Laits. " Ketika kejadian itu diberitakan orang kepada Nabi, lalu dinaikinya untanya dan berpidato, "Sesungguhnya Allah melindungi negeri Mekah ini dari pembunuhan atau dari gajah, dan memberi kekuatan kepada Rasulullah dan orang-orang mukmin untuk menaklukkannya. Ketahuilah! tidak dihalalkan kepada seorang pun sebelumku dan sesudahku berperang di negeri ini, " kecuali hanya kepada ku sesaat di siang hari penaklukan. Tidak boleh dicabut rumputnya, dan tidak boleh ditebang pohon kayunya, dan tidak boleh pula diambil barang orang yang tercicir, kecuali untuk maksud memberi tahukannya. Barangsiapa terbunuh, maka keluarganya boleh memilih antara dua: Minta diyat (denda) atau menuntut balas (pembunuhan). Lalu datang seorang penduduk Yaman dan berkata, "Tuliskanlah untuk saya ya, Rasulullah!" Sabda Nabi, "Tuliskan untuk si Fulan itu!" Kemudian berkata pula seorang laki-laki dari suku Quraisy, "Tidak boleh dicabut selain dari izkhir, ya, Rasulullah! kerana izkhir itu kami pakai di rumah dan di kuburan kami." Jawab Nabi, "Ya, selain izkhir."
82, Abu Hurairah r.a., berkata: "Tidak seorang pun di antara para sahabat Nabi yang lebih banyak dari saya mengumpulkan hadis, kecuali Abdullah bin Amr bin Ash; dia pandai menulis tetapi saya tidak." 83, Ibnu Abbas berkata: "Ketika Nabi bertambah keras sakitnya, beliau berkata, "Bawalah kemari kertas supaya yang bertanggungjawab. Tetapi kalau wali orang Yan kamu dapat menuliskan sesuatu agar kamu tidak lupa nanti." Kata Umar bin Khathab, "Sakit Nabi bertambah keras. Kita telah mempunyai Kitabullah (Quran) cukuplah itu!"
Para sahabat (yang hadir ketika itu) berselisih pendapat, dan menyebabkan terjadinya suara gaduh. Berkata Nabi, "Saya harap Anda semua pergi! Tidak pantas Anda bertengkar di dekatku." Ibnu Abbas lalu keluar dan berkata, "Alangkah malangnya, terhalang mencatat sesuatu dari Rasulullah."
84, Diceritakan oleh Abu Hurairah, "Orang mengatakan, Abu Hurairah paling banyak meriwayatkan hadis.""Kalau tidaklah kerana dua ayat dalam Quran, nescaya saya tidak akan meriwayatkan hadis." Kemudian dia membaca ayat: "Sesungguhnya mereka yang menyembunyikan keterangan dan pimpinan yang Kami turunkan sesudah kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab, mereka itu dikutuk oleh Allah dan oleh orang-orang yang turut mengutuk. Kecuali mereka yang taubat, mengadakan perbaikan, dan menjelaskan kembali keterangan-keterangan Allah; maka taubat mereka itu akan Kuterima; Aku Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (S. Al Baqarah 2: 159 - 160).
Lalu Abu Hurairah meneruskan, "Saudara-saudara kita Para Muhajirin sibuk dengan perniagaan mereka di pasar-pasar, dan saudara-saudara kita kaum Ansar sibuk dengan urusan harta kekayaan mereka masing-masing. Tetapi saya selalu mengikuti Rasulullah ke mana-mana; di samping saya dapat memenuhi kebutuhan perut saya, saya pun dapat menghadiri ceramah-ceramah (pengajian-pengajian) Nabi yang mereka tidak dapat hadir, serta menghafal apa yang mereka tidak dapat hafal."
85, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya berkata kepada Rasulullah saw., 'Ya, Rasulullah! Saya banyak menerima hadis dari Anda, tetapi saya banyak lupa. " Sabda beliau, "Singkapkanlah jubahmu!" Lalu kusingkapkan jubahku. Kemudian Rasulullah menyauk dengan kedua belah tangannya, dan berkata, "Kumpulkanlah!" Lalu kukumpulkan, dan sesudah itu aku tidak pernah lupa lagi." 86, Dari Abu Hurairah, r.a., katanya, "Saya hafal dua karung hadis dari Rasulullah. Yang satu karung telah saya siarkan, sedang yang satu karung lagi kalau saya siarkan nescaya dipotong orang leher ku."
87, Dari Jarir (bin Abdullah Albajali) r.a. Nabi saw. berkata kepadanya ketika Haji Wada' (hari penghabisan), "Suruh tenanglah orang banyak itu!" Kemudian beliau bersabda, "Janganlah kamu kafir kembali sesudahku, di mana sebahagian kamu memenggal leher yang lain." 88, Cerita dari Abu Musa r.a., mengatakan, ''Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah menanyakan, "Ya Rasulullah! Apakah ertinya perang fi sabilillah? Di antara kami ada yang berperang kerana marah dan kerana panas hati." Rasulullah mengangkat kepalanya, tentu saja Rasullullah tidak akan mengangkat kepalanya , kalau orang yang bertanya itu tidak sedang berdiri. Sabda beliau, "Siapa yang berperang kerana hendak menegakkan Kalimah Allah ' (Islam) setinggi-tingginya, maka dia itu berperang fi sabilillah 'azza wa jalla."
89, Cerita dari Abdullah r.a., mengatakan, "Ketika saya berjalan bersama Rasulullah saw. melalui runtuhan rumah-rumah di Madinah, sedang Nabi bertelekan pada sebatang tongkat dari pelepah tamar; kami melewati sekelompok orang Yahudi. " Salah seorang dari mereka berkata kepada yang lain, "Tanyakanlah kepadanya (Muhammad) masalah ruh!" Yang lain berkata, "Jangan! Kalau-kalau dia memberi jawaban yang kurang menyenangkan. " Kata yang lain pula, "Kita perlu bertanya kepadanya." Lalu salah seorang dari mereka berdiri dan bertanya, "Ya, Abu Kasim! Apakah yang dimaksud dengan ruh?" Nabi diam sebentar. Saya kira ketika itu wahyu sedang turun kepada beliau dan saya masih saja berdiri di belakang beliau hingga wahyu itu selesai turun. Kemudian beliau membaca, "Mereka bertanya kepada mu perihal masalah ruh. Katakanlah kepada mereka, ruh itu urusan Tuhan belaka. Kamu tidak akan diajarkan perihal ruh itu kecuali hanya sedikit."
90. Kata Aisyah r.a., Nabi saw. bersabda, "Hai, Aisyah! Jikalau tidaklah kerana kaummu masih baru (memeluk agama Islam), nescaya kurombak Kaabah. Akan kubuat dua pintu, satu pintu masuk dan yang satu lagi pintu keluar." Kemudian Ibnu Zubir (dalam masa pemerintahannya 64 - 72 H.) melaksanakan apa yang disabdakan Nabi itu.
91. Diceritakan oleh Anas bin Malik r.a., katanya: "Pada suatu ketika Nabi saw. bepergian dengan kenderaan dan Muaz menyertai beliau di belakangnya. Kata Nabi, "Hai, Muaz bin Jabal!" Muaz menyahut, "Saya ! Ya, Rasulullah! " Kata Nabi pula, "Hai, Muaz!" Sahut Muaz, "Saya! Ya,Rasulullah!" Sampai tiga kali. Nabi bersabda, "Siapa yang mengakui tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad itu sesungguhnya Rasul Allah, dengan pengakuan yang benar-benar terbit dari hati-sanubarinya, maka Allah akan melindunginya (mengharamkannya) dari api neraka. " Kata Muaz, "Ya, Rasulullah! Apakah tidak lebih baik berita itu saya sampaikan kepada orang banyak, supaya mereka gembira?" Jawab Nabi, "Kalau mereka mendengar berita itu, mereka akan bersikap tawakkal saja, tanpa amal." Kemudian, waktu Muaz telah dekat ajalnya, disampaikannya juga berita itu, karena dia takut berdosa (sebab menyembunyikan hadis)." 92, Dari Umi Salamah r.a. (isteri Nabi), katanya, "Ummu Sulaim datang kepada Rasulullah menanyakan, "Ya, Rasulullah! Sesungguhnya Allah tidak malu mengatakan yang benar (al haq). Wajibkah perempuan mandi kalau ia bermimpi?" Jawab Rasulullah, "Ya, wajib! Apabila dia melihat air (keluar mani)." Ummu Salamah menutup mukanya kerana malu, dan berkata, "Ya, Rasulullah! Apakah perempuan keluar mani jugakah?" Jawab Rasulullah, "Ya, betul! Taribat yaminuk. Kalau tidak kenapa anaknya serupa dengan dia." 93, Dari Ali (bin Abi Thalib) r.a., katanya, "Saya seorang yang sering keluar mazi. Kerana itu saya suruh Miqdad menanyakan kepada Nabi saw. (apakah itu mewajibkan mandi atau tidak). Miqdad menanyakannya kepada Nabi. Jawab beliau, "Cukuplah mengambil wudhuk saja."94, Abdullah bin Umar r.a. menceritakan bahwa seorang laki-laki. berdiri dan bertanya kepada Rasullullah di dalam mesjid: "Ya, Rasulullah! Dari batas mana kami harus mulai ihram?" Jawab Rasulullah, "Orang Madinah ihram harus mulai dari Zulhulaifah; orang Syam mulai dari Juhfah, dan orang Nejd mulai dari Qarn." Kata Ibnu Umar, "Orang-orang mengatakan bahwa Rasullullah pernah juga berkata: Orang Yaman mulai ihram dari Yalamlam. Tetapi Ibnu Umar mengatakan pula bahwa dia tidak begitu ingat akan ucapan Rasulullah yang demikian itu." 95, Ibnu Umar r.a. menceritakan, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang pakaian ihram. Maka sabda Rasulullah, "Jangan memakai qamish (baju dalam, baju kurung, kemeja), serban, celana, kopiah, dan kain yang diolesi bunga wars atau zakfaran (semacam wangi-wangian) Jika dia tidak punya terompah, pakailah sepatu, tetapi dipotong pendek sehingga berada di bawah kedua mata kaki. "96, Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidak diterima sembahyang orang yang berhadas, kalau dia tidak berwuduk." Bertanya seorang laki-laki dari Hadramaut, "Apakah hadas itu, hai, Abu Hurairah'?" Jawab Abu Hurairah, "Kentut, tidak berbunyi atau berbunyi." 97, Dari Nu'aim bin Mujmir r.a., katanya, "Saya naik ke loteng mesjid bersama , Abu Hurairah, lalu ia berwuduk. Sesudah itu ia berkata, "Saya dengar Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya umat ku dipanggilkan di hari kiamat nanti dengan "Ghurran Muhajjalin" kerana bekas wuduknya (bercahaya). Barangsiapa ingin memanjangkan ghurrannya, hendaklah diperbuatnya."
98, Ubaid bin Ibnu Tamin r.a. meriwayatkan dari saudara bapaknya (Abdullah bin Zaid al Anshari), "Sesungguhnya Abdullah pernah menanyakan kepada Rasulullah saw. perihal seorang laki laki yang merasakan sesuatu waktu ia sedang solat. Jawab Nabi, "Janganlah ia menghentikan solatnya, kalau ia tidak mendengar bunyi atau mencium bau." 99, Usamah bin Zaid r.a. menceritakan, "Pada suatu ketika Rasulullah saw. Berangkat dari Arafah untuk melakukan suatu perjalanan. Ketika beliau sampai di sebuah jalan pada suatu bukit, beliau turun dan buang air kecil di situ. Kemudian beliau berwudhuk dengan sederhana saja. Saya bertanya kepada beliau, "Apakah kita akan sembahyang, ya, Rasulullah ?" Jawab Nabi, "Nanti, di tempat perhentian di muka." Rasulullah menaiki kenderaannya kembali. Setelah sampai di Muzdalifah, beliau turun pula, dan berwudhuk dengan sempurna. Kemudian orang qamat untuk sembahyang Maghrib. Tiap-tiap orang menyuruh untanya berlutut (istirahat) di perhentian itu. (Tidak lama sesudah itu) orang qamat pula untuk sembahyang Isya' dan langsung melakukan sembahyang. Antara keduanya (Maghrib dan Isya') Nabi tidak sembahyang (sunat)."100, Ibnu Abbas r.a. menceritakan dia berwuduk. Dicucinya mukanya, kemudian disauknya air lalu ia berkumur-kumur dengan air itu; kemudian dihirupnya air ke hidung, untuk membersihkan lubang-hidungnya (istinsyaq). Sesudah itu diambilnya pula sesauk air, maka dibuatnya dengan air itu begini: dituangkannya air itu ke telapak tangannya yang sebelah, lalu dibasuhnya mukanya. Kemudian disauknya pula air, lalu dibasuhnya tangan kanannya; disauknya pula sesauk, lalu dibasuhnya tangan kirinya. Kemudian disapunya kepalanya. Sesudah itu disauknya air, lalu dibasuhnya kaki kirinya. Kemudian ia berkata, "Beginilah saya lihat Rasulullah saw. berwudhuk." 101, Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Apabila seseorang kamu hendak bersetubuh dengan isterinya, maka bacalah: "Dengan nama Allah, Ya Allah! Jauhkanlah syaitan dari kami dan dari anak yang bakal Engkau anugerahkan kepada kami. Jika mereka memperoleh anak dari persetubuhan itu, nescaya syaitan tidak akan membahayakannya."
Dostları ilə paylaş: |