302, Berita dari Anas r.a. dari Nabi saw., sabdanya: "Sempurnakan sujudmu! Jangan meletakkan kedua lenganmu dalam sujud ke bumi seperti anjing. Dan apabila meludah, janganlah meludah ke hadapan atau ke kanan, kerana anda sedang berbisik dengan Tuhan."303, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw. sabdanya: "Apabila udara sangat panas, maka solatlah kalau udara sudah agak dingin. kerana udara yang sangat panas itu bertiup dari neraka jahannam. Dan mengadulah neraka kepada Tuhannya, "Sebahagian ku memakan sebahagian yang lain." Maka Tuhan mengizinkannya berhembus dua kali, satu kali di musim dingin dan satu kali di musim panas. Maka itulah yang kamu rasakan, bersangatan panas di musim kemarau dan bersangatan dingin di musim dingin." 304, Dari Abu Dzar Al Ghiffari r.a., katanya: "Kami bersama Nabi saw. dalam suatu perjalanan. Tiba-tiba Muadzin hendak azan solat Zhuhur.
Maka bersabda Nabi saw., "Tunggulah sampai udara dingin!" Kemudian Muadzin itu hendak azan pula. Maka sabda Nabi kepadanya, "Tunggulah udara dingin, sampai kita dapat melihat bayang-bayang bukit kecil itu."
305, Berita dari Abu Barzah r.a. mengatakan, bahwa pada suatu kali Nabi saw. solat subuh dan masing-masing kami telah dapat mengenal orang yang duduk di sampingnya. Dalam solat itu Nabi membaca sekitar 60 sampai 100 ayat. Ketika matahari telah gelincir ke barat Nabi solat Zuhur, dan kemudian beliau solat 'Ashar pada waktu salah seorang kami pergi ke batas kota kemudian dia kembali sedangkan matahari masih terasa panas. Saya lupa (kata yang menerima berita dari Abu Barzah) keterangan Abu Barzah mengenai solat Maghrib. Sedangkan mengenai Isya, Nabi membolehkan untuk mengundurkannya hingga sepertiga malam. Kemudian dia berkata pula, hingga seperdua malam."306, Berita dari Ibnu Abbas r.a. mengatakan, bahwa Nabi saw. solat di Madinah tujuh dan delapan raka'at. Yaitu solat Zuhur dan 'Ashar (dikerjakan berturut-turut pada waktu yang sama tujuh rakaat).307, Dari Aisyah r.a. katanya: "Nabi saw. solat 'Ashar padahal ketika itu cahaya matahari di kamarku belum ada bayang-bayang."308, Aisyah r.a. berkata, "Nabi saw. solat 'Ashar; padahal cahaya matahari ketika itu belum keluar dari kamarku."309, Dari Sayyar bin Salamah r.a., katanya: "Aku datang bersama ayahku kepada Abu Barzah Al Aslami, lalu ayahku bertanya kepadanya, "Bagaimana caranya Rasulullah saw. melakukan solat fardhu?" Jawab Abu Barzah, "Nabi melakukan solat Zhuhur atau yang anda namakan solat 'AI Uulaa' (solat pertama) ialah ketika matahari tergelincir ke barat. Dan beliau solat 'Asar, ketika salah seorang kami kembali dari perjalanannya ke ujung kota, sedangkan matahari masih terasa panasnya. Dan aku (kata Sayyar) lupa ucapannya tentang solat Maghrib. Dan Nabi lebih suka mengundurkan solat 'Isya yang anda namakan Al 'Atamah, dan beliau tidak menyukai tidur sebelum solat 'Isya , dan bercakap-cakap sesudahnya. Dan selesai solat Shubuh ketika seseorang telah mengenal orang duduk di samping, sedangkan Nabi membaca dalam solat itu sebanyak 60 sampai 100 ayat."310, Kata Abu Umamah r.a.: "Kami solat Zhuhur bersama Umar bin Abdul Aziz, setelah itu kami pergi menemui Anas bin Malik dan kami dapati dia sedang solat Asar. Kataku kepadanya, "Hai, Pak Cik! solat apakah yang Pak Cik kerjakan ini?" Jawabnya, "solat 'Asar! Dan inilah (waktunya) solat 'Asar Rasulullah saw., di mana kami pernah solat bersama-sama dengan beliau."311, Berita dari Anas bin Malik, r.a. katanya: "Rasulullah saw. pernah solat Asar, sedangkan matahari masih tinggi dan panas. Andaikan ada orang yang pergi , (ketika itu) ke puncak bukit, mereka akan sampai di sana ketika matahari masih tinggi. Puncak bukit yang tinggi di Madinah, ada kira-kira empat mil dari kota."312, Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Kami solat 'Asar. Kemudian seorang di antara kami pergi ke Quba' dan tiba kembali di tempat semula ketika matahari masih tinggi."313, Berita dari Ibnu Umar r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: "Orang yang luput solat 'Asarnya, samalah ertinya dia telah kehilangan keluarga dan harta kekayaannya."314, Dari Abul Malih r.a., katanya: "Kami bersama Buraidah dalam suatu peperangan pada suatu hari yang berawan. Maka berkata Buraidah, "Segeralah lakukan solat 'Asar, kerana Nabi saw. pernah bersabda: "Barangsiapa meninggalkan solat 'Asar, maka hapuslah amalnya. " 315, Dari Jarir r.a., katanya: "Kami bersama-sama dengan Nabi saw. dan beliau menengok ke bulan - yakni bulan empat belas - Maka beliau bersabda, "Sesungguhnya kamu semua akan melihat Tuhan mu, sebagaimana kamu melihat bulan ini. Kamu tidak akan berdesak-desak melihat-Nya, jika kamu sanggup tidak pernah kalah mengerjakan solat Subuh sebelum matahari terbit, dan solat 'Asar sebelum matahari terbenam. Maka hendaklah kamu laksanakan. Kemudian beliau membaca ayat: "Dan tasbihlah kamu memuji Tuhan mu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam." (Qaaf, 50 : 39).
316, Berita dari Abu Hurairah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Para malaikat bergiliran datang kepada mu malam dan siang. Dan semuanya bertemu ketika solat Subuh dan solat 'Asar. Kemudian malaikat yang jaga malam naik ke langit. Maka bertanyalah Tuhan kepada mereka (padahal Allah swt. sesungguhnya lebih tahu), "Bagaimanakah halnya hamba-Ku yang kamu tinggalkan?" Jawab mereka, "Kami tinggalkan mereka sedang solat Subuh, dan kami dapati mereka sedang solat 'Asar."
317, Berita dari Abu Hurairah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila seseorang kamu mendapat satu raka'at solat 'Asar sebelum terbenam matahari, hendaklah dia mencukupkan solatnya. Dan apabila dia mendapat satu raka'at solat Subuh sebelum terbit matahari, maka hendaklah dia mencukupkan solatnya." 318, Dari Abu Musa r.a., dari Nabi saw.: "Perumpamaan kaum Muslimin dengan Yahudi dan Nasrani, bagaikan seorang laki-laki yang mengupahkan suatu pekerjaan yang harus selesai sampai malam. Maka bekerjalah mereka hingga setengah hari, lalu kata mereka, "Kami tidak butuh upah darimu." Kemudian mereka upahkan kepada orang-orang lain, dengan janji mereka, "Selesaikanlah pekerjaan yang tinggal itu setengah hari lagi, untukmu upah satu hari yang telah kami sediakan." Maka bekerjalah mereka hingga waktu 'Asar, dan mereka berkata: "Untukmu apa yang kami kerjakan (tak usah bayar)". Lalu diupahkannya kepada orang-orang ketiga. Mereka ini bekerja sebanyak waktu yang masih ketinggalan, iaitu hingga matahari terbenam, namun dengan upah sehari penuh, termasuk upah dua golongan yang telah lalu."
319, Kata Jabir r.a.: "Nabi saw. solat Zuhur di tengah hari, solat 'Asar ketika matahari masih bersinar terang, Maghrib setelah matahari terbenam, dan solat 'Isya berubah-ubah karena keadaan. Apabila beliau melihat jama'ah telah berkumpul untuk solat Isya, beliau lakukan segera, dan apabila beliau lihat mereka terlambat datang, maka beliau undur pula solat Isya. Sedangkan solat Subuh mereka atau Nabi saw. melakukannya pada waktu gelap pagi."320, Abdullah AI Muzani r.a. mengabarkan, bahwa Nabi saw. bersabda: "Janganlah kamu terpengaruh oleh bangsa Arab dusun, berhubung dengan nama solat Maghrib, yang mereka mengatakannya solat 'Isya." 321, Berita dari 'Urwah r.a. mengatakan, bahwa ' Aisyah mengabarkan kepadanya, katanya: "Rasulullah saw. menunda solat 'Isya pada suatu malam, iaitu sebelum Islam tersiar luas. Maka Nabi belum juga datang ke mesjid, sehingga Umar berkata: Kaum wanita dan anak-anak telah tidur. kerana itu Nabi datang ke mesjid, lalu bersabda kepada orang-orang di mesjid: "Tidak seorang pun penduduk bumi yang menanti-nanti waktu solat 'Isya selain kamu semua."
322, Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahawa pada suatu malam Rasulullah saw. disibukkan oleh suatu urusan dan terlambat solat 'Isya sehingga kami tertidur di mesjid kemudian bangun, kemudian tertidur kemudian bangun lagi. Sesudah itu Rasulullah saw. datang kepada kami dan beliau bersabda: "Tidak seorang pun penduduk bumi yang menanti-nanti solat selain kamu semua." 323, 'Atha' mengabarkan bahwa ia mendengar Ibnu Abbas r.a. bercerita: "Pada suatu malam Rasulullah saw. terlambat melakukan solat 'Isya sehingga jama'ah (yang menunggu beliau) tertidur, kemudian mereka bangun, tertidur dan bangun pula kembali. Maka berdirilah Umar bin Khaththab, katanya: "solat!" 'Atha' menambahkan bahwa Ibnu Abbas mengatakan, "Maka datanglah Nabi saw. seperti masih kelihatan olehku sekarang air menitik dari kepala beliau dan beliau meletakkan tangannya di atas kepalanya dan bersabda: "Kalau tidak akan memberatkan bagi umat ku, akan kuperintahkan mereka melakukan solat 'Isya waktu begini."
324, Dari Anas, katanya; "Nabi saw. menunda solat 'Isya hingga seperdua malam, barulah beliau solat. Kemudian beliau bersabda: "Orang-orang lain telah solat dan mereka telah tidur. Adapun kamu sama juga seperti dalam solat selama kamu menanti-nantikan solat itu."325, Berita dari Anas mengatakan bahwa Zaid bin Tsabit mengabarkan kepadanya, bahwa mereka makan sahur bersama-sama dengan Nabi saw. Sesudah itu mereka solat Subuh. Kata Anas kepada Zaid, "Berapa lama antara keduanya?" Jawab Zaid, "Sekadar lima puluh atau enam puluh ayat."326, Berita dari Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi saw. dan Zaid bin Tsabit keduanya makan sahur bersama-sama. Tatkala keduanya telah selesai sahur, Nabi saw. berdiri hendak pergi solat, maka solatlah beliau. "Aku bertanya kepada Anas," kata Tsabit, "Berapa lamanya antara keduanya selesai makan sahur dan mulai solat?" Jawab Anas, "Kira-kira selama orang membaca lima puluh ayat." 327, Berita dari Abu Hurairah mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang mendapatkan solat Subuh satu raka'at sebelum matahari terbit, bererti dia telah mendapatkan Subuh. " Barangsiapa mendapatkan satu raka'at solat 'Asar sebelum matahari terbenam, bererti dia telah mendapatkan Asar."
328, Berita dari Abu Huraifah mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa mendapatkan solat di dalam waktunya satu raka'at, bererti dia telah mendapatkannya seluruhnya."
329, Dari Ibnu Abbas, katanya: "Beberapa orang yang kusukai menyaksikan di sampingku, dan yang paling kusukai ialah Umar (bin Khaththab), bahwa Nabi saw. melarang melakukan solat sesudah solat Subuh hingga matahari terbit, dan sesudah solat 'Asar hingga matahari terbenam. "330, Ibnu Umar r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Jangan kamu solat saat matahari terbit dan jangan pula di saat matahari terbenam."331, Ibnu Umar r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila tepi matahari telah muncul hendak terbit, maka tundalah solat lebih dahulu sehingga matahari agak tinggi sedikit dari pinggir langit, dan apabila tepi matahari telah mulai hilang di tepi langit maka tundalah solat lebih dahulu sehingga matahari itu terbenam sama sekali."332, Abu Sa'id Al Khudri r.a. mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Tidak boleh solat sesudah solat Subuh sehingga matahari telah meninggi, dan tidak boleh solat sesudah solat 'Asar sehingga matahari telah sempurna terbenam."333, Berita dari Ummu Salamah r.a. mengatakan, bahawa Nabi saw. solat dua raka'at sesudah solat 'Asar dan kemudian beliau bersabda: Orang-orang dari suku Abdul Qais telah membuat ku sibuk yang menyebabkan ku telah terhalang melakukan solat dua rakaat sesudah Zuhur."334, 'Aisyah r.a. berkata: "Demi Allah! Nabi tidak pernah meninggalkan keduanya (dua raka'at sesudah 'Ashar) hingga beliau menemui Allah dan beliau belum menemui Allah sehingga telah sulit benar bagi beliau melakukan solat. Dan beliau sering melakukannya sambil duduk, yakni dua raka'at sesudah 'Ashar. Dan biasanya beliau melakukan keduanya di rumah, tidak melakukannya di mesjid, kerana takut akan memberatkan bagi ummatnya, dan beliau menyukai kemudahan bagi mereka." 335, 'Aisyah r.a. berkata: "Nabi saw. tidak pernah di sisiku meninggalkan solat dua raka'at sesudah 'Asar, sekali-kali tidak."336, 'Aisyah r.a. berkata: "Ada dua raka'at, yang Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkannya, secara sembunyi atau terang-terangan, ialah: Dua raka'at sebelum Subuh dan dua raka'at sesudah Ashar."
337, 'Aisyah r.a. berkata: "Nabi saw. tidak pernah datang kepada ku sehari-hari sesudah 'Asar, melainkan beliau solat dua raka'at."
338, Berita dari Jabir bin Abdullah r.a. mengatakan bahwa Umar bin Khathab datang kepada Nabi saw. di hari peperangan Khandak sesudah matahari terbenam lalu dia memaki-maki orang-orang Quraisy. Katanya: "Hampir aku luput mengerjakan solat 'Asar, sehingga matahari hampir terbenam." Jawab Nabi saw., "Demi Allah! Aku pun belum solat 'Asar."
Maka kami pergi ke tanah lapang. ( Nabi saw. mengambil wuduk dan kami berwuduk pula. Sesudah itu Nabi saw. solat 'Ashar. Sesudah matahari terbenam, kemudian beliau solat Maghrib."339, Dari Anas r.a., dari Nabi saw., sabdanya: "Barangsiapa lupa solat, maka hendaklah ia solat tatkala ingat. Tidak ada denda baginya melainkan hanya itu. Dan tegakkanlah solat untuk mengingat Allah. " 340, Kata Anas r.a.: "Pada suatu malam kami menanti-nanti Nabi saw. untuk solat 'Isya. Tengah malam barulah beliau datang lalu beliau solat bersama-sama dengan kami. Selesai solat, beliau bersabda, katanya: "Ketahuilah! Orang banyak telah solat dan mereka telah tidur. Tetapi kamu semua sentiasa seperti solat selama , kamu dalam menanti-nanti waktu untuk solat."
341, Ibnu Umar r.a. mengatakan, bahwa ketika kaum Muslimin baru datang ke Madinah dan mereka sedang berkumpul, waktu solat tiba. Tetapi tidak ada panggilan (pemberitahuan) untuk solat. kerana itu, maka pada suatu hari mereka rundingkan hal itu bersama-sama. Kata setengah mereka, "Buatlah loceng seperti loceng kaum Nasrani." Kata yang lain, Buatlah trompet seperti trompetnya orang Yahudi." Kata Umar (bin Khathab), "Mengapa tidak disuruh saja seseorang laki-laki memanggil solat." Kata Nabi saw., "Hai, Bilal! Berdirilah! Panggil orang banyak solat!"342, Dari Anas r.a., katanya: "Bilal disuruh oleh Nabi saw. supaya menggenapkan bacaan Azan dua-dua kali, dan menganjilkan bacaan Qamat satu-satu kali, selain bacaan "Qad Qaamatish Shalah."343, Dari Anas bin Malik r.a., katanya: "Setelah orang Islam bertambah banyak, mereka mengusulkan supaya memberitahukan waktu solat telah tiba, dengan suatu tanda yang mudah dikenal. Ada yang mengusulkan supaya menyalakan api atau membunyikan lonceng. Maka disuruh Nabi saw. Bilal supaya menggenapkan bacaan Azan dan mengganjilkan Qamat."344, Berita dari Abu Hurairah r.a., mengatakan, bahwa :Rasulullah saw. bersabda: " Apabila diserukan azan untuk solat, maka larilah segala syaitan terbirit-birit dengan kentutnya hingga tak terdengar lagi olehnya azan. Setelah selesai azan, dia datang pula kembali. Kemudian, apabila orang qamat, dia lari pula, dan setelah qamat selesai, dia datang kembali hendak menggoda hati setiap orang. Katanya, "Ingatlah ini dan itu."Yaitu hal-hal yang belum pernah diingat orang itu, sehingga dia lupa, telah berapa raka'at dia solat? 345. Abu Sa'id Al Khudri r.a. berkata kepada Abdullah bin Abdurrahman,"Kulihat anda menyukai kambing dan dusun kecilmu. kerana itu, apabila anda sedang berada dekat kambing-kambingmu atau di dusunmu, dan anda hendak azan solat, maka keraskanlah suara azan mu itu, kerana barangsiapa yang mendengar suara adzan, baik jin atau manusia dan lain-lainnya, semuanya akan menjadi saksi di hari kiamat nanti. Begitulah kudengar dari Rasulullah saw."
346, Berita dari Abu Sa'id Al Khudri r.a., mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila kamu mendengar azan, maka baca pulalah bacaan yang dibaca Muadzin itu!"347. Yahya r.a. bercerita: "Di antara saudara-saudara kita ada yang bercerita, bahwa setelah Muadzin (orang azan) membaca 'Hayya 'alash shalah' maka dia menjawab. 'Laa haula wa la quwwata illa billah '. Katanya, "Begitulah kami dengar Nabi saw. mengucapkannya."348, Berita dari Jabir bin Abdullah r.a. , mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang mendoa sesudah mendengar azan: "Allaahumma rabba hadzihid da'watit taammati wash shalaatil qaaimati, aati muhammadal wasiilati wal fadhiilati, wab'atshu maqaaamam mahmudal ladzi wa'adtahu." "Wahai Allah, Tuhan dari panggilan yang sempurna ini dan dari solat yang berdiri kekal, berilah kiranya kepada Muhammad kedudukan dan kemuliaan yang tinggi, bangkitkanlah dia di hari kiamat di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan", nescaya akan turun kepada orang itu pertolongan di hari kiamat nanti.349, Dari Salim bin Abdullah r.a., dari bapaknya, mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Bilal azan di tengah malam maka makan dan minumlah (sahur) kamu sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Dia buta, dan dia tidak akan azan kalau tidak dikatakan kepadanya bahwa Subuh telah tiba."350, Berita dari Hafsah r.a. mengatakan, "Apabila Muadzin telah azan untuk solat Subuh dan waktu Subuh telah tiba, maka Rasulullah saw. solat singkat lebih dahulu dua raka'at sebelum melakukan solat Subuh." 351, Dari Abdullah bin Mas'ud r.a., dari Nabi saw., sabdanya: Janganlah terhalang seseorang kamu makan sahur kerana Bilal telah adzan. Sebab dia itu azan ketika hari masih jauh malam, untuk mengingatkan orang-orang yang solat Malam supaya segera menyelesaikannya dan untuk membangunkan orang-orang yang masih tidur. "
352. Berita dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Antara Azan dan Qamat ada solat." Beliau mengucapkan sabdanya itu sampai tiga kali dan menambahkan pada yang ketiga: "Bagi orang yang mau."
353, 'Aisyah r.a. mengatakan, "Apabila Muadzin telah selesai azan Subuh, maka Rasulullah saw. solat ringan lebih dahulu dua raka'at sesudah terbit fajar. Setelah itu beliau berbaring ke sebelah kanan beliau sampai datang orang memberitahukan hendak Qamat untuk solat Subuh." 354, Berita dari Malik bin Huwairits r.a. mengatakan: "Aku datang kepada Nabi saw. bersama-sama dengan kaum ku, dan kami tinggal bersama Nabi selama 20 hari. Beliau sangat penyayang dan belas kasihan kepada kami. Maka ketika beliau melihat kami telah sangat rindu kepada keluarga kami, beliau berkata, ''Pulanglah, anda semua! Tinggallah bersama keluarga anda. Ajarkanlah agama kepada mereka dan solatlah. Jika telah tiba waktu solat, maka azanlah lebih dahulu salah seorang di antara kamu, kemudian jadikanlah yang tertua di antara kamu menjadi imam."
355, Dari Abu Dzar r.a., katanya: "Kami bersama-sama dengan Nabi saw. dalam suatu perjalanan. Tiba-tiba Muadzin hendak azan. Maka bersabda Nabi saw. kepadanya, "Biarkan udara agak sejuk lebih dahulu! " Kemudian orang itu hendak azan pula. Beliau pun berkata, "Nantikanlah udara agak sejuk lebih dahulu!" Kemudian orang itu hendak azan pula. Beliau pun berkata, "Nantikanlah udara agak sejuk lebih dahulu!" Sehingga akhirnya bayangan bukit-bukit kecil telah sepadan dengan tingginya masing-masing. Maka bersabda Nabi saw., "Sesungguhnya panas yang terik itu dari neraka Jahannam".
356, Diberitakan oleh Nafi' r.a., katanya: "Ibnu Umar azan pada suatu malam yang sangat dingin di Dhajnan (sebuah bukit dekat Mekkah), Kemudian dia berkata, "solatlah anda di kenderaan anda masing-masing."
Kemudian diceritakannya kepada kami bahwa Rasulullah saw. pernah menyuruh seseorang azan; sesudah itu beliau bersabda, "solatlah anda di kenderaan masing-masing " Peristiwa ini terjadi di malam yang amat dingin, hujan dan dalam suatu perjalanan."357, Dari Abu Juhaifah r.a. dari bapanya, katanya, "Saya melihat Rasulullah saw. di Abthah (suatu tempat di luar kota Mekkah). Bilal datang kepadanya memberitahukan tentang solat. Sesudah itu Bilal keluar membawa sebuah tongkat yang kemudian di tancapkannya di hadapan Rasulullah saw. di Abthah dan sesudah itu Bilal Qamat untuk solat.358, Berita dari Abu Juhaifah r.a. mengatakan, bahwa dia melihat Bilal adzan. Katanya, "Saya perhatikan Bilal ketika azan, mulutnya begini dan begitu ketika dia azan itu."359, Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Ketika kami sedang solat bersama Nabi saw., tiba-tiba beliau mendengar suara gaduh seorang laki-laki. Setelah selesai solat beliau bertanya, "Apa yang terjadi?" Jawab mereka, "Kami tergopoh-gopoh hendak solat." Sabda Nabi saw., "Jangan berbuat begitu! Apabila kamu hendak solat (berjamaah), bersikaplah tenang. Mana yang kamu dapati, solatlah bersama mereka, dan mana yang kamu ketinggalan sempurnakanlah kemudian."360, Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw. , sabdanya: "Apabila kamu mendengar Qamat, maka pergilah solat (berjamaah), dan hendaklah bersikap tenang dan tenteram, jangan tergesa-gesa. Dalam keadaan bagaimana saja pun mereka kamu dapati, maka solatlah kamu bersama mereka, mana yang anda luput daripadanya, sempurnakanlah kemudian." 361, Berita dari Abu Qatadah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Apabila muadzin telah qamat untuk solat, maka janganlah kamu berdiri lebih dahulu, sebelum melihat ku (berdiri di hadapanmu), dan hendaklah kamu bersikap tenang. "
362, Berita dari Abu Hurairah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. telah datang, solat telah diqamatkan, dan shaf telah diluruskan. Nabi saw. telah berdiri di tempat beliau solat dan kami menanti-nanti beliau takbir. Tiba-tiba beliau pergi sambil berkata, "Tetaplah di tempatmu masing-masing! " Kami tetap berdiri di tempat kami seperti semula, sehingga beliau datang kembali. Ketika beliau datang, air di kepala beliau masih menitik-nitik, kerana ternyata beliau baru selesai mandi."363, Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "solat telah diqamatkan dan jama'ah telah meluruskan shaf mereka. Maka datanglah Rasulullah saw., dan beliau langsung ke muka, sedangkan beliau junub. Beliau bersabda, "Tetaplah di tempatmu masing-masing!" Lalu Rasulullah pergi mandi. Setelah beliau datang kembali, air masih menitik-nitik dari kepala beliau. Nabi saw. solat bersama-sama dengan mereka."364. Dari Anas r.a., katanya: "Solat telah diqamatkan orang. Nabi saw. sedang berbisik-bisik dengan seseorang laki-laki di samping mesjid. Beliau belum juga datang mengimami solat, sehingga orang-orang tertidur."365, Dari Anas bin Malik, r.a., katanya: "Muadzin telah qamat untuk solat. Seseorang datang kepada Nabi, dan beliau terhalang untuk mengimami solat yang telah diqamatkan itu." 366, Berita dari Abu Hurairah r.a., mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Demi Allah, yang diri ku di tangan-Nya, aku ingin menyuruh seseorang mengumpulkan kayu api, kemudian menyuruh azan untuk solat, kemudian menyuruh seseorang mengimami orang banyak. Kemudian aku berbalik kepada orang-orang yang tidak solat berjama'ah, lalu kubakar rumah mereka. Demi Allah yang diri ku di tangan-Nya, kalaulah mereka tahu bahwa mereka akan memperoleh daging yang baik penuh gemuk, atau dua daging bagus antara dua tulang rusuk, tentulah dia akan menghadiri solat 'Isya berjama'ah."
367, Berita dari Abdullah bin Umar r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Solat berjama'ah lebih utama dari solat sendiri-sendiri dua puluh tujuh derajat."
368, Abu Hurairah r.a. memberitakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "solat seseorang dengan berjamaah, pahalanya berlipat ganda daripada solatnya seorang diri di rumahnya atau di pasar, dua puluh lima kali ganda. Sebabnya ialah, kerana apabila seseorang berwuduk, kemudian disempurnakannya wuduknya itu, lalu dia pergi ke mesjid dengan niat hanya untuk menunaikan solat, maka tidak satu langkah pun langkah yang dilangkahkannya, melainkan ditinggikan Allah darjatnya satu tingkat untuk setiap langkah, dan dihapuskan pula kesalahannya. Apabila dia telah solat, maka malaikat sentiasa mendoakannya selama dia masih berada di tempatnya solat, katanya: "Wahai, Allah! Limpahkan kepadanya kebaikan dan kasihilah dia!" Dan seseorang kamu sentiasa dianggap seperti dalam solat selama dia menunggu-nunggu waktu solat."
369, Abu Hurairah r.a. memberitakan, bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda:"Solat berjamaah lebih utama daripada solat sendiri-sendiri dua puluh lima kali lipat. Para malaikat malam dan para malaikat siang berkumpul bersama ketika solat Fajr. Kemudian Abu Hurairah berkata, "Jika kamu suka, bacalah ayat Qur'an, sesungguhnya bacaan waktu Fajr disaksikan oleh para malaikat." 370, Ummu Darda' r.a. bercerita, "Abu Darda' datang kepada ku, ketika itu ia sedang marah. Lalu kutanyakan, "Mengapa anda marah?"Jawabnya, "Demi Allah! Tidak ada yang aku ketahui tentang ummat Muhammad sesuatu yang paling baik, melainkan hanya solat berjamaah."
371, Berita dari Abu Musa r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Orang yang paling besar pahala solatnya, ialah orang yang paling jauh (dari mesjid). Dan sesudah itu ialah orang yang menunggu-nunggu waktu untuk solat sehingga ia solat dengan imam, lebih besar pahalanya daripada ia solat (sendiri) kemudian ia tidur." 372, Berita dari Abu Hurairah r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Ketika seseorang berjalan di suatu jalan; kemudian di dapatinya sepotong duri di jalan itu, lalu dibuangnya, Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya. Sesudah itu beliau bersabda. pula: "Yang disebut mati syahid itu ada lima macam:
Dostları ilə paylaş: |