Cara meningkatkan kecerdasan Sipiritual (SQ), Intelektual IQ) dan Emosional (EQ)
Bagaimana cara agar kecerdasan kita meningkat?
Saya yakin kita semua sebagai makhluk yang paling sempurna di bumi ini semuanya cerdas, hanya saja ada sebagian yang enggan untuk menggunakan kecerdasannya karena malas dan ada sebagian yang menggunakan kecerdasannya dengan rajin belajar dan giat berusaha. Berbicara mengenai bagaimana cara meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), Spiritual (SQ) dan Emosional (EQ), tidak afdol rasanya jika tidak kita awali dengan:
Apa sebenarnya pengertian dari kecerdasan intelektual (IQ), Spiritual (SQ) dan Emosional (EQ) itu sendiri. Berikut penjelasan singkat dibawah ini;
- Pengertian kecerdasan Intelektual (IQ) adalah sebuah ukuran kemampuan analisis, intelektual, rasio serta logika seseorang.
- Pengertian kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kemampuan seseorang untuk memahami makna yang terjadi pada lingkungan masyarakat sehingga seseorang tersebut akan mempunyai fleksibilitas dalam menghadapi persoalan dalam masyarakat.
- Pengertian Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali (memahami) diri sendiri serta orang lain, kemampuan untuk memberikan motivasi pada diri sendiri dan juga orang lain, dan kemampuan untuk mengolah emosi secara baik pada diri sendiri dan orang lain.
Tips meningkatkan kecerdasan Intelektual (IQ), Spiritual (SQ) dan Emosional (EQ)
Tips meningkatkan kecerdasan Intelektual (IQ)
1. Hilangkan kebiasaan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan tidak membawa manfaat, misalnya bermain game seharian, facebookan seharian dan kegiatan lain yang dilakukan secara berlebihan.
2. Hilangkan rasa malas, sakit malas merupakan sakit yang semua orang di dunia ini miliki (kecuali orang-orang yang diberikan kelebihan khusus seperti Nabi dan Rasul dan orang-orang yang dikehendaki oleh-Nya), sebisa mungkin hapus rasa malas dan jauhkan hal tersebut sejauh mungkin dari diri anda.
3. Positive Thinking (Berfikir Positif), dari pada menggunakan otak untuk berfikir yang bukan-bukan mending anda gunakan untuk sekedar iseng memikirkan apa yang harus dilakukan supaya apa yang anda kerjakan menghasilkan lebih dari apa yang biasa anda dapatkan.
4. Menjaga istirahat tetap tercukupi, ingat waktu istirahat yang ideal bagi manusaia adalah 8 jam dalam waktu 1 hari. Jika memang anda memiliki waktu luang jangan paksakan diri anda untuk terus bekerja, berilah jatah istirahat yang cukup bagi diri anda.
5. Rajin berlatih mengerjakan sesuatu, mungkin anda merasa sudah ahli dalam suatu bidang tertentu namun dengan kembali berlatih dalam sesuatu yang sudah anda kuasai, anda akan menemukan hal baru yang sebelumnya belum pernah anda jumpai bahkan dalam bidang yang sudah anda kuasai.
6. Kembangkan kinerja otak, ada banyak cara yang dapat digunakan seperti bermain yang mengasah otak (namun jangan berlebihan), anda bisa bermain puzzle, teka-teki silang, dan bahkan bermain catur. Tentu anda harus memilih jenis permainan yang anda sukai agar tidak cepat merasa bosan.
Tips meningkatkan kecerdasan Spiritual (SQ)
1. Taat terhadap agama, nah ini menjadi tolak ukur yang sangat penting. Agama mengajarkan kita untuk berbuat kebaikan, tekun beribadah , rajin sholat, puasa, zakat, dan berhaji bagi yang sudah mampu, baik mampu dalam segi materi, fisik maupun psikis , keluarga yang ditinggalkan dalam kondisi aman dan kondisi lingkungan/daerah atau negara dalam kondisi aman pula, dll.
Agama mengajarkan kita untuk berbuat baik terhadap sesama, mengajarkan kita agar jangan melakukan 5 M, yaitu :Minuman keras(mabuk), madat(narkoba), Madon (prostitusi atau berhubungan diluar nikah), maling (mencuri ), Main (judi ), serta tindakan amoral / tindakan maksiat lainnya, tetapi Agama mengajarkan agar kita saling membantu sesama dan masih banyak lagi. Jika hal ini anda terapkan dalam kegiatan bermasyarakat maka tak perlu khawatir lagi anda akan menjadi orang yang dianggap baik dalam mata masyarakat di sekeliling anda.
2. Peduli dan memberi kasih sayang, perhatikan lingkunagan sekitar anda, bisakah anda tidur dalam perut kenyang sementara tetangga tidak bisa tidur karena kelaparan? Berilah kasih sayang kepada mereka berikan mereka kepedulian anda terhadap sesama dan bantulah mereka.
3. Bekerja sama dengan orang lain, salah satu aspek penting dalam hidup berkelompok (baik dalam masyarakat maupun bekerja) adalah anda harus bisa bekerja sama dengan orang lain. Misal berikanlah kepercayaan kepada orang lain bahwa hasil pekerjaanya tidak kalah atau sama baiknya dengan pekerjaan yang anda lakukan, berikan mereka kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka juga bisa.
4. Merenung, pernahkah anda meluangkan waktu sejenak untuk sekedar berfikir ke belakang (muhasabah) atas apa yang sudah anda lakukan? Sudah benarkah yang anda lakukan? Dan apa yang harus anda lakukan untuk perbaikan kedepannya? Cobalah mulai dari sekarang fikirkan itu semua.
5. Jangan sombong, perasaan somboing, iri, dengki semua itu merupakan satu paket. Jika anda berhasil mencapai kesuksesan sementara anda memiliki musuh yang meminta bantuan kepada anda, apa yang akan anda lakukan? Meskipun saya mengatakan jangan sombong, bukan berarti anda harus memberi bantuan musuh anda tersebut tanpa berfikir terlebih dahulu. Gunakan juga pemikiran yang matang, apakah musuh tersebut telah berubah menjadi kawan atau hanya melakukan trik untuk menjatuhkan anda? Semua tergantung bagaimana cara berfikir dari otak anda.
Tips meningkatkan kecerdasan Emosional (EQ)
1. Tegar, anda tentunya sering melihat film-film seperti di box-office bukan? Pada film tersebut biasanya sang Hero selalu mengalami kekalahan pada awalnya, namun karena ketegarannya dan sikap tidak pantang menyerah akhirnya sang Hero selalu memiliki akhir yang gembira. Cobalah untuk mengambil ilmu dari film yang sering anda tonton, kecuali film-film yang tidak layak untuk di tonton.
2. Pemberani, kalau bahasa gaulnya sih gentle, intinya menjadi seseorang yang pemberani karena benar bukan pemberani karena salah. Apakah anda sudah menonton film yang menceritakan, 1 orang lelaki yang menghadapi ratusan orang laki-laki lain, karena keberaniannya teman-temannya datang membantu dan dia bisa memenangkan pertarungan.
3. Gunakan Pikiran dan Perasaan sebelum mengambil tindakan, penggunaan pikiran dan perasaan haruslah seimbang, penggunaan logika dan hati harus sama rata, misal dengan pemikiran logika yang begitu matang, anda berhasil menciptakan sebuah bom dengan daya ledak 1000X dari bom atom (nuklir), anda juga harus menggunakan hati , bayangkan berapa juta jiwa yang dapat melayang karena hal itu.
4. Mudah mengerti, anda pernah melihat orang yang merokok? Anda merasa jengkel? Terlebih jika orang tersebut adalah teman anda sendiri, jika anda memarahinya itu mungkin akan menyelesaikan masalah untuk sementara waktu namun sumber permasalahannya belum hilang. Sumber permasalahan tersebut muncul karena kesalahan anda sendiri, bagaimana anda memberi pencerahan kpd teman tsb. Cara terbaik adalah dengan secara baik-baik berbicara dari hati kehati dengannya, menjelaskan bahayanya apa yang dia lakukan, dan memotivasinya untuk meninggalkan kebiasaan buruknya.
PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL
A. KECERDASAN EMOSI
Dahulu orang lebih mengandalkan sesuatu berdasarkan pada kecerdasan intelektual (IQ).Seiring dengan perkembangan zaman kondisi tersebut berubah dengan keberadaan EQ (Emotional Quotient).Dahulu banyak yang berpendapat bahwa orang yang memiliki IQ tinggi akan memberikan pengaruh sangat besar bagi peradaban dunia.Sekarang pernyataan tersebut dibantah dengan kenyataan yang menunjukkan bahwa IQ tinggi bukanlah jaminan seseorang agar dapat sukses,melainkan harus pula dengan dukungan EQ.Riset membuktikan bahwa seorang eksekutif atau professional yang memiliki EQ tinggi adalah orang yang mampu mengatasi konflik yang sedang dihadapinya.
Dalam berbagai situasi,EQ mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan IQ,seperti dalam penetapan sebuah visi,cara untuk berkomitmen dll.Pengembangan EQ dalam dunia pendidikan masih tergolong lemah,semuanya lebih dialihkan pada kemampuan atau kecerdasan intelektual (IQ) semata.Padahal IQ hanyalah suatu “kemampuan dasar” yang cenderung terbatas pada ketermpilan standar dalam melakukan suatu aktivitas.
Berbeda jika EQ diterapkan dalam pendidikan formal maupun nonformal,maka adanya dorongan untuk menjadi orang yang sukses bukan sesuatu yang sulit diraih.Goleman menerangkan dalam bukunya tentang keunggulan EQ dalam mencapai prestasi.Alhasil,dari teori tersebut banyak diciptakan orang-orang sukses,tidak hanya di negaranya,bahkan di seluruh dunia,seperti yang terjadi pada Bill Gates,orang terkaya di dunia.
Berdasarkan hasil survey di Amerika Serikat pada tahun 1918 tentang IQ,ternyata ditemukan sebuah paradoks yang membahayakan.Sementara skor IQ anak-anak makin tinggi,kecerdasan emosi mereka justru menurun.Yang paling mengkhawatirkan adalah data hasil survey besar-besaran terhadap orang tua dan guru bahwa anak-anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosi bila dibandingkan dengan generasi terdahulunya.Ditemukan inti kemampuan pribadi dan social yang sama,yang terbukti kemudian menjadi inti utama keberhasilan yaitu Kecerdasan Emosi.
Apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosi (EQ), yang dipercaya mempunyai peranan penting dalam usahanya mencapai suatu kesuksesan? Robert K.Cooper, Ph.D. menjawab bahwa “Kecerdasan Emosi adalah kemampuan merasakan,memahami dan secara efektif menerapkan daya serta kepekaan emosi sebagai sumber energi,informasi,koneksi dan pengaruh yang manusiawi.”
Jadi,jelas sekali bahwa kecerdasan emosi (EQ) bersumber dari hati yang sebenarnya adalah kekuatan yang melebihi kemampuan dari intelektual (IQ) yang mampu mengarahkan manusia untuk mencapai apa yang menjadi keinginannya.
Satu hal yang harus diperhatikan dari EQ ini yaitu jangan hanya menjadikannya sebagai suatu ilmu saja tanpa adanya realisasi yang nyata.Artinya,terkadang kita tahu tentang hal yang baik dan buruk.Di sinilah pentingnya realisasi atau pelatihan dari apa yang sudah dipelajari.
Karyawan cenderung bersemangat untuk mempraktikkannya secara nyata.Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama,karena mereka kembali pada keadaan sebelumnya dengan alasan tertentu.Sehingga apa yang pernah dipelajari pada waktu pelatihan seakan tidak pernah terjadi.
Di samping itu,melatih kecerdasan emosi tidak cukup hanya dengan membaca buku atau dipraktikkan selama beberapa kali saja,tetapi harus dilakukan secara berkesinambungan sampai akhirnya membentuk suatu karakter bagi manusia itu sendiri.Seperti yang diungkapkan oleh Stephen R. Covey,yaitu”Taburlah gagasan, petiklah perbuatan, taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan, taburlah kebiasaan, petiklah karakter, taburlah karakter, petiklah nasib.”
B. KECERDASAN SPIRITUAL (SQ)
Kecerdasan spiritual berhubungan dengan perlindungan dan pengembangan jiwa, yang dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford didefinisikan sebagai “identitas moral dan emosional” serta intensitas dari “energi intelektual dan emosional”.
Kecerdasan spiritual (SQ), pertama kali dicetuskan oleh Danah Zohar dari Harvard University dan Ian Marshall dari Oxford University yang diperoleh berdasarkan penelitian ilmiah yang sangat komprehensif.Pada tahun 1977, seorang ahli syaraf, V.S. Ramachandran bersama dengan timnya dari California University, menemukan keberadaan God Spot dalam jaringan otak manusia dan ini adalah pusat spiritual (spiritual center) yang terletak di antara jaringan syaraf dan otak.
Kemudian dari spiritual center ini akan menghasilkan suara hati yang memiliki kemampuan lebih dalam menilai suatu kebenaran bila dibandingkan dengan pancaindra.Begitu hebatnya kekuatan dari suara hati yang berada di dalam God Spot, tetapi bagaimana bentuk dan jenisnya itu, belum ada satu orang penulis barat yang dapat mengidentifikasi suara hati tersebut.
Dilihat dari sejarahnya,antara EQ dan SQ memiliki jalan yang bertolak belakang, di mana pendukung aliran spiritual mencoba untuk menghalangi realitas ilmu.Walaupun keduanya berbeda, namun sebenarnya antara EQ dan SQ mempunyai kemampuan yang sama pentingnya dan saling mengisi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian terangkum ke dalam ESQ (Emotional and Spiritual Quotient), yaitu tingkat pemikiran baru yang dapat mengatasi permasalahan dalam hal pengembangan emosi dan spiritual berdasarkan prinsip.Adanya penggabungan ini dapat membentuk pribadi yang optimis, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berkreativitas, memiliki ketahanan mental, berintegrasi dan sebagainya yang kemudian dapat memberikan kesuksesan dalam kehidupan.
C. MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL (ESQ)
Kecerdasan emosi (EQ) ataupun Kecerdasan Spiritual (SQ), memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan dalam karier bila dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (IQ).Tetapi, bagaimana caranya untuk meningkatkan ESQ yang ada di dalam diri? Daniel Goleman, seorang ahli dan peneliti tentang kecerdasan emosi, menjawab bahwa dalam meningkatkan EQ sangat berbeda dengan IQ, yang umumnya hampir tidak berubah selama kita hidup.Bila kemampuan murni kognitif relative tidak berubah,kecakapan emosi dapat dipelajari kapan saja.Tidak peduli orang yang tidak peka, pemalu, pemarah, kikuk atau sulit bergaul dengan orang lain, dengan motivasi dan usaha yang benar kita dapat mempelajari dan menguasai kecakapan emosi.
Peningkatan EQ menurut Robert K. Cooper, Ph.D. dan Ayman Sawaf,yaitu: ”Duduklah dengan tenang, pasang telinga hati Anda, keluarlah dari pikiran Anda dan masuklah ke dalam hati.- yang penting di sini menulis apa yang Anda rasakan.”
Tujuan utama dari cara tersebut yaitu agar dapat masuk ke dalam hati dan keluar melalui pikiran.Keterkaitan yang erat antara ESQ dengan suara hati dapat menumbuhkan kekuatan yang tersembunyi di dalam jiwa dan mencerdaskan emosi serta spiritual Anda.
Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ)
1. Kecerdasan Intelektual (IQ)
Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern. Digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya saat itu, dan ternyata masih juga di Indonesia saat ini. Bahkan untuk masuk ke militer pada saat itu, IQ lah yang menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan masuk ke militer.
Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, bernalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi. Atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologis dengan “What I Think“.
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
Mulai menjadi trend pada akhir abda 20. Kecerdasan ini di otak berada pada otak belakang manusia. Kecerdasan ini memang tidak mempunya ukuran pasti seperti IQ, namun kita bisa merasakan kualitas keberadaannya dalam diri seseorang. Oleh karena itu EQ lebih tepat diukur dengan feeling.
Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Banyak orang yang salah memposisikan kecerdasan Emosional ini di bawah kecerdasan intelektual. Tetapi, penelitian mengatakan bahwa kecerdasan ini lebih menentukan kesuksesan seseorang dibandingkan dengan kecerdasan sosial. Kecerdasan ini lebih tepat diungkapkan dengan “What I feel”
3. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Pertama kali digagas oleh Danar Zohar dan Ian Marshall, masing-masing dari Harvard University dan Oxford University. Dikatakan bahwa kecerdasan spiritual adalah sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.
Kecerdasan ini terletak dalam suatu titik yang disebut dengan God Spot. Mulai populer pada awal abad 21. Melalui kepopulerannya yang diangkat oleh Danar Zohar dalam bukunya Spiritual Capital dan berbagai tulisan seperti The Binding Problem karya Wolf Singer.
Kecerdasan inilah yang menurut para pakar sebagai penentu kesuksesan seseorang. Kecerdasan ini menjawab berbagai macam pertanyaan dasar dalam diri manusia. Kecerdasan ini menjawab dan mengungkapkan tentang jati diri seseorang, “Who I am“. Siapa saya? Untuk apa saya diciptakan?
Bagaimana Kecerdasan Intelektual (IQ) Saja Tanpa Kecerdasan Emosional (EQ)?
Sahabatku, banyak di dunia ini hanya diukur dari kecerdasan IQ saja. Padahal menurut penelitian para pakar, kecerdasan IQ hanya menyumbang 5% (maksimal 10%) dalam kesuksesan seseorang. Mulai dari kita belajar di Sekolah Dasar dari sistem NEM sampai kuliah dengan sistem IPK. Bahkan tidak jarang banyak perusahaan yang merekrut seseorang berdasarkan dari test IQ saja.
Seperti apa IQ tanpa EQ? Coba kita pahami melalui kisah berikut
Eki memang tidak terlalu pintar dalam mata kuliah statistik. Entah kenapa pelajaran ini terasa berat dan susah ‘nyantol’ di otaknya. Di semester kemaren dia mendapatkan nilai D untuk pelajaran ini. Namun Eki tidak putus asa, semester berikutnya dia mencoba lagi. Berbagai ramuan penahan rasa kantuk dia minum hampir setiap malamnya hanya untuk menjadi teman penahan agar tetap melek dan konsen dalam belajar. Akhirnya masa akhir semester pun tiba, dan kini dia mendapatkan nilai B. Betapa senangnya Eki ketika itu, rasanya ingin dia memberikan bingkai figura daftar nilai B tersebut dan memasangnya di kamar untuk jadi kenangan sampai akhir hidup.
Di saat kesenangannya itu dia bercerita kepada Iko salah satu seorang temannya. “Ko akhirnya statistik ku dapet nilai B“, ujar Eki dengan hebohnya bagai mendapatkan durian runtuh.
“Ah baru dapat nilai B saja udah seneng, aku yang dapet A aja biasa-biasa aja“, sahut Iko. Iko memang terkenal pintar di kelasnya. Tak pernah luput darinya rangking 3 besar semenjak SD.
Eki yang saat itu sedang berbinar-binar tiba-tiba langsung menciut hatinya ketika mendegar komentar dari Iko. Bagaikan kompor yang sedang menyulut tinggi tiba-tiba padam karena tersiram air.
Coba kita lihat bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh Iko. Memang dia pintar, tetapi tidak mampu memahami perasaan yang dialami oleh Eko. Banyak orang di dunia ini yang pintar namun tidak mampu berkomunikasi secara perasaan kepada orang lain. Bagaikan paku yang pernah dihujam ke sebatang kayu, walaupun bisa dicopot kembali namun lubang itu akan masih tetap
ada.
Sekarang kita lihat bagaimana EQ bekerja terhadap situasi seperti ini
“Hi, kenapa kamu terlihat sedih hari ini Ki?” sapa Intan begitu masuk ke kelas.
“Yah, aku cuman dapet nilai B dalam statistik” ujar Eki dengan nada lesu karena habis terciutkan oleh perkataan si Iko.
“Wow hebat donk, kamu ngulang lagi kan kemaren gara-gara dapet D. Bagus donk sekarang dapet B“, hibur Intan kepada Eki.
“Iya, tapi si Iko dapet A dan begitu aku cerita kepadanya….“
“Yaah… kamu tau sendiri kan si Iko orangnya gimana? Tak perlu risau, udahlah jangan kau masukkan ke dalam hati omongan dia. Aku tahu koq perjuangan kamu, kamu udah berusaha giat untuk mengejar nilai ini. Dan ingat tidak bahkan hampir setiap minggu kamu bertanya kepada orang tentang pelajaran ini yang gak kamu ngerti. Malah aku salut ngelihat mahasiswa kayak kamu Ki” ujar Intan membanggakan Eki.
Dan senyuman Eki mulai terlihat di bibirnya.
Begitulah EQ itu bekerja dan mampu memberikan kesuksesan dalam diri kita. EQ dan komunikasinya yang baik mampu memberikan apresiasi ke dalam diri sendiri dan orang lain seperti yang dilakukan Intan. Walau Intan sebenarnya juga tidak kalah pintarnya dalam pelajaran dibandingkan Iko, namun dia juga pintar memahami perasaan orang lain. EQ membantu kita menjadi seseorang yang sukses dalam bersosial dan berkehidupan.
Bagaimana Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Kecerdasan Emosional (EQ) Tanpa Kecerdasan Spiritual (SQ)?
Kita sudah paham apa itu IQ dan EQ serta bagaimana keduanya apabila bekerja bersinergi. Namun apabila kedua kecerdasan tersebut tidak disinergikan dengan SQ maka akan berakibat fatal. SQ sendiri bukanlah untuk menjadi “ahli pertapa”, duduk termenung dan diam menikmati indahnya spiritualitas.
Seperti apa punya IQ dan EQ tanpa SQ?
Banyak orang cakap dan pintar di dunia ini, salah satunya adalah Hittler. Kita semua mengenal Hittler sebagai pemimpin yang handal. Mampu mempengaruhi sebagian belahan dunia untuk berada di dalam kekuasaannya. Perlu diketahui pula, hittler termasuk salah seorang pempimpin yang hebat dalam hal IQ dan EQ. Buktinya dia mampu dielu-elukan oleh para pengikutnya.
Namun dibalik kejayaannya, dia mempunyai niatan yang buruk. Tujuan yang tidak mulia. Itulah gambaran cakap IQ dan EQ namun tanpa SQ, tidak menyadari makna/value dalam diri serta siapa dirinya dan untuk apa dirinya diciptakan.
Contoh lain adalah, Yakuza. Kita mengenal berbagai bentuk sindikat di dunia. Kalau di Itali ada namanya mafia, di Jepang dikenal dengan Yakuza. Sebuah sindikasi Yakuza terdiri dari orang-orang yang hebat dan solid. Mereka memiliki kemampuan berbisnis dan berorganisasi dengan cakap. Kultur mereka mempunyai semangat juang yang tinggi, loyalitas yang hebat, serta solidaritas yang kuat. Namun jeleknya tujuan mereka (pemaknaan/value) bukan pada tujuan yang mulia. Bahkan apabila mereka melakukan kesalahan yang mengakibatkan membahayakan temannya, mereka harus memotong jari mereka.
Bagaimana di Indonesia? Tentu saja di Indonesia terdapat banyak orang pintar dan cakap (dan saya sangat yakin itu). Tetapi banyak yang berakhlak dan bermoral buruk. Bagaimana dengan koruptor? Tentu saja menjadi seorang koruptor harus memiliki EQ dan IQ yang baik. Dia cerdas dan harus jago berstrategi. Jago bernegosiasi, berkomunikasi, dan mampu merebut hati orang untuk mau diajak berspekulasi dan berkompromi dengannya. Semangat juang tinggi? Tentu, mereka nampak selalu prima dan percaya diri. Namun akhlak dan moralnya? Masih bobrok. Itulah cakap IQ dan EQ namun tidak memiliki SQ.
Bahkan menurut sebuah penelitian, kunci terbesar seseorang adalah dalam EQ yang dijiwai dengan SQ. Banyak seseorang yang diPHK dari pekerjaannya bukan karena mereka tidak pintar, bukan karena mereka tidak pintar mengoperasikan sesuatu, bahkan bukan karena ketidak mampuannya berkomunikasi. Tetapi karena tidak memiliki integritas. Tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
Inilah gambaran bagaimana SQ masih belum bekerja di banyak sistem di bumi ini.
IQ digambarkan sebagai “What I think?“, EQ “What I Feel”, dan SQ adalah kemampuan menjawab “Who I am“. Siapa saya? Dan untuk apa saya diciptakan. Tuhan Maha Adil, sebenarnya kita memiliki semua kecerdasan ini tetapi tidak pernah kita asah bahkan kita munculkan. Untuk menjadi seorang pribadi yang sukses kita harus mampu menggabungkan dan mensinergikan IQ, EQ, dan SQ. Ilmu tanpa hati adalah buta, sedangkan ilmu tanpa hati dan jiwa adalah hampa. Ilmu, hati, dan jiwa yang bersinergi itulah yang memberikan makna.
IV. Tugas
1. Jawablah pertanyaan –pertanyaan berikut ini ,!
No
|
Pertanyaan
|
Berilah uraiannya/jawabannya !
|
1
|
Dimanakah letak kecerdasan intlektual manusia (IQ) ?
|
|
2
|
Apa fungsi dari kecerdasan intlektual tsb?
|
|
3
|
Dimanakah letak kecerdasan emosional manusia (EQ) ?
|
|
4
|
Apa fungsi dari kecerdasan emosional tsb?
|
|
5
|
Dimanakah letak kecerdasan Spiritual manusia (SQ) ?
|
|
6
|
Apa fungsi dari kecerdasan Spiritual tsb?
|
|
7
|
Bagaimana akibat seseorang jika memiliki kecerdasan intlektual saja, namun tdk memiliki kecerdasan emosional dan spiritual ?
|
|
8
|
Bagaimana akibat seseorang jika memiliki kecerdasan intlektual dan kecerdaan emosional saja, tapi tdk memiliki kecerdasan spiritual ?
|
|
9
|
Bagaimana jika seseorang memiliki kecerdasan intlektual , kecerdaan emosional dan kecerdasan spiritual ?
|
|
10
|
Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan Emosional dan Spiritual ?
|
|
2. Sebutkan Tips meningkatkan kecerdasan Spiritual!
-
No
|
Tips meningkatkan kecerdasan Spiritual
|
Berilah uraiannya !
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
3. Sebutkan Tips meningkatkan kecerdasan Emosional!
-
No
|
Tips meningkatkan kecerdasan Emosional
|
Berilah uraiannya !
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
4. Sebutkan Tips meningkatkan kecerdasan Intlektual!
-
No
|
Tips meningkatkan kecerdasan Intlektual
|
Berilah uraiannya !
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
4. Berilah tanda chek ( V ) Pernyataan dibawah ini, mana yang menurut pendapat anda benar
atau salah berdasarkan text/wacana di atas !
No
|
Pernyataan
|
B
|
S
|
1
|
Kecerdasan Intlektual (IQ) digambarkan sebagai “What I Feel”
|
|
|
2
|
kecerdasan Spiritual manusia (SQ) digambarkan sebagai “Who I am“.
|
|
|
3
|
kecerdasan Emosional (EQ) digambarkan sebagai “What I Feel”
|
|
|
4
|
Banyak seseorang yang diPHK dari pekerjaannya bukan karena mereka tidak pintar, bahkan bukan karena ketidak mampuannya berkomunikasi. Tetapi karena tidak memiliki integritas. Tidak jujur dan tidak bertanggung jawab
|
|
|
5
|
koruptor JUGA memiliki EQ dan IQ yang baik. cerdas dan jago berstrategi. Jago bernegosiasi, berkomunikasi, dan mampu merebut hati orang untuk mau diajak berspekulasi dan berkompromi dengannya. Semangat juang tinggi. Tentu, mereka nampak selalu prima dan percaya diri. Namun akhlak dan moral MEREKA, Masih bobrok. Itulah cakap IQ dan EQ namun tidak memiliki SQ.
|
|
|
6
|
Apabila (IQ) dan (EQ) tersebut tidak disinergikan dengan SQ, maka akan berakibat fatal.
|
|
|
7
|
Kecerdasan (EQ) ini terletak di otak berada pada otak belakang manusia
|
|
|
8
|
Kecerdasan (SQ) ini terletak
|
|
|
9
|
Kecerdasan (IQ) ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak).
|
|
|
10
|
Hittler termasuk salah seorang pempimpin yang hebat dalam hal IQ dan EQ. dia mampu dielu-elukan oleh para pengikutnya, Namun dibalik kejayaannya, dia mempunyai niatan yang buruk. Tujuan yang tidak mulia. Itulah gambaran cakap IQ dan EQ namun tanpa SQ, tidak menyadari makna/value dalam diri serta siapa dirinya dan untuk apa dirinya diciptakan.
|
|
|
No
|
Pernyataan
|
B
|
S
|
1
|
kecerdasan spiritual adalah sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.
|
|
|
2
|
Kecerdasan (SQ) terletak dalam suatu titik yang disebut dengan God Spot
|
|
|
3
|
kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kemampuan seseorang untuk memahami makna yang terjadi pada lingkungan masyarakat sehingga seseorang tersebut akan mempunyai fleksibilitas dalam menghadapi persoalan dalam masyarakat.
|
|
|
4
|
Intelektual (IQ) adalah sebuah ukuran kemampuan analisis, intelektual, rasio serta logika seseorang.
|
|
|
5
|
Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali (memahami) diri sendiri serta orang lain, kemampuan untuk memberikan motivasi pada diri sendiri dan juga orang lain, dan kemampuan untuk mengolah emosi secara baik pada diri sendiri dan orang lain
|
|
|
3. Berilah tanda chek [v] pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan pendapat anda !
-
No
|
Pernyataan
|
stj
|
tdk
|
Rg
|
1
|
(IQ) digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya saat itu
|
|
|
|
2
|
Kecerdasan intlektual (IQ) adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, bernalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi.
|
|
|
|
3
|
EQ lebih tepat diukur dengan feeling.
|
|
|
|
4
|
Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain
|
|
|
|
5
|
kecerdasan emosional lebih menentukan kesuksesan seseorang dibandingkan dengan kecerdasan intlektual.
|
|
|
|
6
|
Kecerdasan Spiritual (SQ) inilah yang menurut para pakar sebagai penentu kesuksesan seseorang
|
|
|
|
7
|
Kecerdasan Spiritual (SQ) ini menjawab dan mengungkapkan tentang jati diri seseorang, “Who I am“. Siapa saya? Untuk apa saya diciptakan?
|
|
|
|
8
|
Padahal menurut penelitian para pakar, kecerdasan IQ hanya menyumbang 5% (maksimal 10%) dalam kesuksesan seseorang.
|
|
|
|
9
|
kita semua sebagai makhluk yang paling sempurna di bumi ini semuanya cerdas, hanya saja ada sebagian yang enggan untuk menggunakan kecerdasannya karena malas
|
|
|
|
10
|
hasil survey besar-besaran terhadap orang tua dan guru bahwa anak-anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosi bila dibandingkan dengan generasi terdahulunya.
|
|
|
|
Stj : Setuju – Tdk : tidak setuju – Rg : ragu-ragu
4.Tuliskan kesan - kesan anda setelah anda mengerjakan tugas ini !
-
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
|
Malang , ............ 2016
Tanda tangan siswa
Nama : ...............
Kls / no. : ...............
Telah
|
Diperiksa
|
Tgl.
|
Parap
Guru pembimbing
|
|
Nama
|
Drs. Khosyiin
|
Artikel Tentang Kecerdasan Emosi dan Spiritual
Kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan manusia, karena akan mendorong kita untuk berprilaku positif, mendorong kita untuk berbuat bijaksana, dan juga memunculkan berbagai macam perasaan, baik senang, sedih, bahagia, sakit dan yang lainnya. Yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh kecerdasan intelegent, itulah keuntungan jika kita memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang baik.
Didalam kumpulan artikel ini, Anda akan mendapatkan cara, tips, petunjuk, metode dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kecerdasan emosi dan spiritual.
Meningkatkan EQ dan SQ
Meningkatkan EQ dan SQ sangat Anda perlukan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda. EQ dan SQ yang tinggi akan membuat Anda menjadi pribadi yang menarik, menyenangkan, penuh percaya diri dan motivasi. Meningkatkan EQ dan SQ dapat Anda lakukan dengan metode terapi.
Pengaruh Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) penting untuk Anda miliki karena kecerdasan spiritual (SQ) akan memberikan banyak hal yang akan berpengaruh pada hidup Anda. Berikut adalah pengaruh kecerdasan spiritual (SQ) bagi Anda.
Mengembangkan Kecerdasan Spiritual (SQ) Anak
Mengembangkan kecerdasan spiritual (SQ) anak perlu dilakukan sejak dini. Tujuannya adalah agar anak bisa menjadi orang yang memiliki kepekaan batin dan jiwa terhadap diri sendiri dan orang lain. Mengembangkan kecerdasan spiritual (SQ) anak memberikan banyak manfaat bagi anak.
Meningkatkan Kecerdasan Spiritual (SQ) dengan Terapi Gelombang Otak
Dengan memiliki kecerdasan spiritual (SQ) Anda akan mampu menemukan jati diri Anda sehingga Anda akan mampu menjadi orang yang bijaksana dalam bertindak. Meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ), dapat Anda lakukan dengan menggunakan Terapi Gelombang Otak.
Tips Meningkatkan Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) melihat makna dibalik setiap peristiwa kehidupan yang menimpanya. Entah itu peristiwa yang menyenangkan, menyedihkan, cobaan atau bahkan penderitaan hidup sekalipun. Berikut akan dipaparkan beberapa tips untuk meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ) Anda.
Ciri Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) sering dianggap sebagai kecerdasan tertinggi dari kecerdasan lain seperti kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan spiritual (SQ) memiliki ciri-ciri umum yang membedakannya dengan kecerdasan lain.
Kecerdasan Spiritual (SQ) Rahasia Sukses Kehidupan
Semua orang pasti ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya. Namun tidak semua orang dapat mewujudkannya. Sukses dimulai dari dalam diri Anda sendiri. Dengan memiliki kecerdasan spiritual (SQ) Anda akan mudah meraih kesuksesan dalam hidup Anda.
Kecerdasan Spiritual (SQ) Kunci untuk Menjadi Manusia Seutuhnya
Menjadi manusia seutuhnya adalah keinginan setiap manusia. Namun untuk menjadi manusia seutuhnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk menjadi manusia seutuhnya dibutuhkan kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi.
Tiga Aspek Utama Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) bersumber dari batin dan jiwa yang merupakan bagian terdalam dari diri manusia yang menggerakkan pikiran dan tindakan. Kecerdasan spiritual (SQ) memiliki tiga aspek utama yang dijadikan landasan dalam mengembangkan spiritualitas.
Karakteristik Kecerdasan Spiritual (SQ)
Karakteristik kecerdasan spiritual (SQ) adalah ciri khas atau karakter yang dimiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang membedakannya dari kecerdasan lain seperti kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ).
Pentingnya Kecerdasan Spiritual (SQ)
Meningkatkan kecerdasan dalam Era Global seperti ini memang sangat diperlukan agar bisa menghadapi tantangan dan tuntutan kemajuan zaman. Pentingnya kecerdasan spiritual bagi kehidupan adalah dengan memiliki kecerdasan spiritual (SQ), Anda akan mampu memaknai hidup.
Manfaat Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) sering dianggap sebagai kecerdasan tertinggi dari kecerdasan-kecerdasan lain. Memiliki kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi akan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan Anda. Berikut adalah manfaat yang bisa Anda dapatkan dari kecerdasan spiritual (SQ).
Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)
Pengertian kecerdasan spiritual (SQ) sendiri adalah kemampuan jiwa yang dimiliki seseorang untuk membangun dirinya secara utuh melalui berbagai kegiatan positif sehingga mampu menyelesaikan berbagai persoalan dengan melihat makna yang terkandung didalamnya.
Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ) dengan Terapi Gelombang Otak
Memiliki kecerdasan emosional (EQ) lebih penting daripada hanya memiliki kecerdasan intelektual (IQ). Beberapa ahli mengatakan kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang sekitar 20% dari kesuksesan hidup seseorang, sementara 80% sisanya ditentukan oleh kecerdasan emosional (EQ).
Tips Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)
Memiliki kecerdasan emosional (EQ) sangat penting dalam pencapaian kesuksesan hidup Anda. Untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) Anda berikut akan dipaparkan beberapa tips untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) Anda.
Ciri Kecerdasan Emosional (EQ)
Kecerdasan emosional (EQ) yang dimiliki seseorang, akan membuatnya tampil menjadi orang yang percaya diri, mampu berkomunikasi dan berhubungan baik dengan orang lain. Orang yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat diamati.
Kecerdasan emosional (EQ) kunci Kesuksesan
Kecerdasan emosional sangat penting dimiliki oleh semua orang. Hal ini dikarenakan kecerdasan emosional (EQ) memegang peranan penting untuk mencapat kesuksesan hidup seseorang, sehingga bisa dikatakan bahwa kecerdasan emosional (EQ) adalah kunci kesuksesan.
Manfaat Kecerdasan Emosional (EQ)
Kecerdasan emosional (EQ) adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengenali, mengelola dan mengendalikan emosinya. Kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan seseorang. Berikut manfaat kecerdasan emosional (EQ)
Pentingnya Kecerdasan Emosional (EQ)
Bagi orang yang mengetahui pentingnya kecerdasan emosional (EQ) mereka akan berusaha lebih meningkatkan kecerdasan emosionalnya dari pada kecerdasan intelektual (IQ). Hal ini dikarenakan keberhasilan seseorang sangat bergantung pada kecerdasan emosional (EQ)nya.
Meningkatkan Kecerdasan Emosional Pada Anak
Meningkatkan kecerdasan emosional pada anak sejak usia dini dapat memberikan manfaat yang lebih besar baik bagi anak, orang tua maupun masyarakat. Kecerdasan emosional bila ditanamkan sejak dini pada anak akan memberikan dampak positif serta mempengaruhi perkembangan anak.
Kecerdasan Emosional (EQ)
Banyak orang tidak mengetahui pentingnya kecerdasan emosional (EQ). Mereka menganggap kecerdasan intelektual (IQ) lebih penting dalam meraih kesuksesan. Padahal faktanya orang yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi telah terbukti sukses dalam karier dan kehidupan.
Dostları ilə paylaş: |