Tujuan saum ramadhan



Yüklə 128,22 Kb.
səhifə3/3
tarix09.03.2018
ölçüsü128,22 Kb.
#45248
1   2   3

Dan  (landasan) dari As-Sunnah: Perkataan seorang  Arab  Badui kepada Nabi SAW:

"Wallahi, sungguh aku tidak bisa mencontoh dengan baik  bacaan lirihmu (dandanik  --suara  tak terdengarmu)  dan  bacaan  lirih Mu'adz.  Namun  hanya aku katakan, "Ya Allah,  aku  mohon  surga kepadaMu,  dan berlindung kepadaMu dari neraka." Lalu  Rasulullah saw berkata: "Sekitar itu juga bacaan lirih kami." Hadits Riwayat Ibnu Majah).

Keadaan yang diupayakan oleh orang-orang shufi untuk  diwujudkan  yaitu beribadah kepada Allah tanpa mengharapkan (surga)  dan tanpa merasa takut (neraka), maka menyeret mereka kepada bencana. Mereka berusaha kepada tujuan yang lain dengan ibadah yaitu  yang disebut fana' (meleburkan diri) dengan Tuhan, dan  ini  menyeret mereka kepada  al-jadzdzab (merasa melekat dengan Tuhan), kemudian  menyeret mereka pula kepada al-hulul (inkarnasi/penjelmaan Tuhan dalam  diri manusia), kemudian menyeret mereka pula pada puncaknya  kepada wihdatul wujud (menyatunya Tuhan dengan  hamba/manunggaling  kawula Gusti). (As-Shufiyyah aqidah wa  ahdaf,  hal 26-27).

5. Aqidah Shufi Mengenai Iblis dan Fir'aun

Mengenai iblis, kebanyakan orang shufi, khususnya para penganut kepercayaan wihdatul wujud, berkeyakinan bahwa iblis adalah hamba yang paling sempurna dan makhluk yang paling utama  tauhidnya. Karena menurut anggapan mereka, iblis tidak mau sujud kecuali kepada Allah. Dan mereka mengklaim bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa iblis dan akan memasukkannya ke surga. Demikian pula anggapan  mereka,  Fir'aun  adalah  seutama-utamanya  orang  yang mentauhidkan (mengesakan)  Allah (muwahhidien).  Karena  Fir'aun berkata: "Saya adalah Tuhanmu yang tertinggi" maka ia  mengetahui hakekat, karena setiap yang wujud itu adalah Allah, kemudian  dia (Fir'aun)  menurut klaim mereka, telah beriman dan masuk  surga. (lihat  Syarh Fushushul Hukm, halaman 418, Fadhoihus Shufiyyah,
hal 47, As-Shufiyyah Aqidah wa Ahdaf, hal 27-28, Al-Fikrus shufi, hal 60).

PUASA YANG SEMPURNA


===================
Saudaraku kaum muslimin, agar sempurna puasamu, sesuai dengan tujuannya,
ikutilah langkah-langkah berikut ini :
Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa;
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah. "
HR.'Al-Bukhari dan Muslim)
"Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan
sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang " (HR. Ibnu Khuzaimah dalam
Shahihnya)
Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga
mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati, untuk itu
hendaknya Anda telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum
terbit fajar, agar Anda tidak ragu-ragu.
Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan
mengakhirkan sahur . " (HR. Al-Bukhari, I\luslim dan At-Tirmidz)
Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan
ibadah dalam keadaan suci.
Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan
didalamnya, yakni membaca Al-Qur'anul Karim. Sesungguhnya Jibril 'alaihis
salam pada setiap malam di bulan Ramadhan selalu menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam untuk membacakan Al-Qur'an baginya. (HR. AL-Bukhari dan
Muslim dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu).Dan pada diri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ada teladan yang baik bagi kita.
Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok
serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Barangsiapa tidak meninggalkan pevkataan dan perbuatan dusta maka Allah
tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al-Bukhari)
Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah
dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa.
Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika
Anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, jangan Anda hadapi dia
dengan perbuatan serupa. Nasihati dan tolaklah dengan cara yang lebih baik.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kama beupuasa,
hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang
menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku sedang
puasa" (HR. Al- Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)
Ucapan itu dimaksudkanagar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang
mengumpatnya Di samping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan
penghinaan dan caci-maki.
Hendaknya Anda selesai dari puasa dengan membawa taqwa kepada Allah, takut
dan bersyukur pada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya.
Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi Anda sepanjang tahun. Dan buah
paling utama dari puasa adalah taqwa, sebab Allah berfirman : "Agar kamu
bertaqwa. "(Al-Baqarah: 183)
Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal
bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari
keinginan. Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhu berkata :
"Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu
dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan
hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kama beupuasa jangan
pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa."
Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari yang haram
pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak
ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang
haram.
Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik
dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain
bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang
paring dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika bulan Ramadhan.
Ucapkanlah bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a :"Ya Allah,
karena-Mu aku berpuasa, dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah
daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ".
RAHASIA PUASA

Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia


pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa
tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan
kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak.
Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa
sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.

Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada


lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan
kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.

     1.. Menguatkan Jiwa.

     Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang didominasi oleh
hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti apapun yang menjadi keinginannya
meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada perintah untuk
memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha untuk bisa mengendalikannya, bukan
membunuh nafsu yang membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini manusia mengalami
kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yang kalah dalam
perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah
Swt sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan
manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan kita memperhatikan masalah ini
dalam firman-Nya yang artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya (QS 45:23).

     Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa


nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat, bahkan dengan demikian, manusia
akan memperoleh derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci dan
ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga
segala do'anya dikabulkan oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang
artinya: Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak do'a mereka: orang yang
berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan do'a orang yang dizalimi
(HR. Tirmidzi).

     2.. Mendidik Kemauan.

     Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh
dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh
berbagai kendala. Puasa yang baik akan membuat seseorang terus
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang untuk menyimpang
begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw menyatakan: Puasa itu setengah
dari kesabaran.

     Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang


muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima akan membuat seseorang
tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan atau kenikmatan
duniawi yang sangat besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang dialami sangat
sulit.

     3.. Menyehatkan Badan.

     Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik dan benar juga
akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Hal ini tidak
hanya dinyatakan oleh Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh
para dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita tidak perlu
meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu,
perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk
sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.

     4.. Mengenal Nilai Kenikmatan.

     Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan yang Allah
berikan kepada manusia, tapi banyak pula manusia yang tidak pandai
mensyukurinya. Dapat satu tidak terasa nikmat karena menginginkan dua,
dapat dua tidak terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi, apa yang
diperolehnya sebenarnya sudah sangat menyenangkan karena begitu banyak
orang yang memperoleh sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah
dari apa yang kita peroleh.

     Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh memperhatikan dan


merenungi tentang kenikmatan yang sudah diperolehnya, tapi juga disuruh
merasaakan langsung betapa besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan
kepada kita. Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan pada saat kita
berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat dari Allah meskipun hanya
berupa sebiji kurma atau seteguk air. Disinilah letak pentingnya ibadah
puasa guna mendidik kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai bersyukur dan tidak
mengecilkan arti kenikmatan dari Allah meskipun dari segi jumlah memang
sedikit dan kecil. Rasa syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah
banyak, baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya, Allah
berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih (QS 14:7).

     5.. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain.

Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana
beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan
haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam,
sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini,
semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita
kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini
masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di Ambon
atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang
terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya, Kosovo,
Irak, dan sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan


berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian
setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin
dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan
demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti
gila harta, kikir dan sebagainya. Allah berfirman yang artinya: Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui (QS 9:103).

SAMBUT DENGAN GEMBIRA.

Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting bagi kita, maka
sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut kedatangan Ramadhan tahun
ini dengan penuh rasa gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat
kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan meskipun
sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.

Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus kita tunjukkan


dengan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai
momentum untuk mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat kearah
pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt, sesuatu yang memang amat
kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita
yang hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang mengalami krisis,
krisis yang seharusnya diatasi dengan memantapkan iman dan taqwa, tapi
malah dengan menggunakan cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita dari rahmat dan
keberkahan dari Allah Swt.

Oleh karena itu, tepat apabila tema Ramadhan tahun ini adalah: JALIN


UKHUWAH, SATUKAN LANGKAH. Semoga hikmah Ramadhan tahun ini dapat
memperbaiki diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kearah yang
diridhai Allah Swt. Selamat Menunaikan Ibadah Ramadhan 1420 H.

Drs. H. Ahmad Yani (email: a...@indosat.net.id)

*)Terima kasih bila anda ikut menyebarluaskan artikel ini - (Selasa, 23
November 1999).

100 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

1.  Bersyukur apabila mendapat nikmat;

2.  Sabar apabila mendapat kesulitan;

3.  Tawakal apabila mempunyai rencana/program;

4.  Ikhlas dalam segala amal perbuatan;

5.  Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;

6.  Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;

7.  Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;

8.  Jangan usil dengan kekayaan orang;

9.  Jangan hasud dan iri atas kesuksesan orang;

10.  Jangan sombong kalau memperoleh kesuksesan;

11.  Jangan tamak kepada harta;

12.  Jangan terlalu ambisius akan sesuatu kedudukan;

13.  Jangan hancur karena kezaliman;

14.  Jangan goyah karena fitnah;

15.  Jangan bekeinginan terlalu tinggi yang melebihi
kemampuan diri;

16.  Jangan campuri harta dengan harta yang haram;

17.  Jangan sakiti ayah dan ibu;

18.  jangan usir orang yang meminta-minta;

19.  Jangan sakiti anak yatim;

20.  Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;

21.  Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;

22.  Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);

23.  Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;

24.  Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah dan


di masjid;

25.  Biasakan shalat malam;

26.  Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;

27.  Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;

28.  Sayangi dan santuni fakir miskin;

29.  Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;

30.  Jangan marah berlebih-lebihan;

31.  Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;

32.  Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena
Allah;

33.  Berlatihlah konsentrasi pikiran;

34.  Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah
maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat
dipenuhi;

35.  Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan


iblis/syetan;

36.  Jangan percaya ramalan manusia;

37.  Jangan terlampau takut miskin;

38.  Hormatilah setiap orang;

39.  Jangan terlampau takut kepada manusia;

40.  Jangan sombong, takabur dan besar kepala;

41.  Bersihkan harta dari hak-hak orang lain;

42.  Berlakulah adil dalam segala urusan;

43.  Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;

44.  Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;

45.  Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;

46.  Perbanyak silaturahmi;

47.  Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;

48.  Bicaralah secukupnya;

49.  Beristri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;

50.  Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;

51.  Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;

52.  Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;

53.  Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;

54.  Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak


berlebihan;

55.  Hormatilah kepada guru dan ulama;

56.  Sering-sering bershalawat kepada nabi;

57.  Cintai keluarga Nabi saw;

58.  Jangan terlalu banyak hutang;

59.  Jangan terlampau mudah berjanji;

60.  Selalu ingat akann saat kematian dan sadar bahwa
kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;

61.  Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak


bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;

62.  Bergaullah dengan orang-orang shaleh;

63.  Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan
beristighfar;

64.  Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;

65.  Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;

66.  Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas


kejahatan dengan kejahatan lagi;

67.  Jangan membenci seseorang karena paham dan


pendirian;

68.  Jangan benci kepada orang yang membenci kita;

69.  Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan
sesuai pilihan;

70.  Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka


yang mendapatkan kesulitan;

71.  Jangan melukai hati orang lain;

72.  Jangan membiasakan berkata dusta;

73.  Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan


mendapatkan kerugian;

74.  Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;

75.  Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan
dan kesungguhan;

76.  Hormati orang lain yang lebih tua dari kita;

77.  Jangan membuka aib orang lain;

78.  Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita,


lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;

79.  Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang


arif dan bijaksana;

80.  Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah


dilakukan;

81.  Jangan minder karena miskin dan jangan sombong


karena kaya;

82.  Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk


agama, bangsa dan negara;

83.  Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan


orang lain;

84.  jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;

85.  Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata
apa-apa;

86.  Hargai prestasi dan pemberian orang;

87.  Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan
kesenangan;

88.  Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang


bersangkutan tidak menyenangkan;

89.  Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai


dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;

90.  Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisik atau


mental kita menjadi terganggu;

91.  Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan


bijaksana;

92.  Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang


dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;

93.  Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain


terganggu,dan jangan berkata sesuatu yang dapat
menyebabkan orang lain terhina;

94.  Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang


menyangkut teman kita, sebelum dicek kebenarannya;

95.  Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan


kewajiban;

96.  Sambutlah uluran tangan setiap orang dengan penuh


keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;

97.  Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang


di luar kemampuan diri;

98.  Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan


tantangan.  Jangan lari dari kenyataan kehidupan;

99.  Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan


melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan
melahirkan kerusakan;

100.  Jangan sukses di atas penderitaan orang dan


jangan kaya dengan memiskinkan orang;
Yüklə 128,22 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin