KLIPPING DAKWAH
(Seri 1 )
Topik:
“JILBAB”
(Busana Muslimah yang Indah dan ber-Cahaya)
“….Kalau 10 orang lelaki bukan muhrim tengok sehelai rambut kakak ini, bermakna kakak mendapat 10 dosa….” ( Azab Koma di Tanah Suci – Bab2/hal. 4.)
“Saya sempat su’udzon kepada Allah, kalau nanti berjilbab bagaimana dengan karir menyanyi? Pasti risi, banyak hambatan. Ternyata, di luar dugaan. Setelah saya menutup aurat, semua pikiran jahat yang ada di benak saya tidak pernah terbukti,”; “..dengan menutup aurat rezekinya bertambah dua kali lipat.” ( Tri Utami – Bab2/hal. 8.)
“ Bukan saya tak menyadari konsekuensi yang harus dihadapi. Meski memakai jilbab, tawaran sinetron tetap mengalir. “; “ Apa boleh buat, demi prinsip, puluhan juta rupiah saya lepas. Tapi saya tidak menyesal. Saya yakin Allah akan membukakan pintu rezeki yang lain buat saya. “; “ Bersyukur kepada Allah. Ternyata inilah jalan keluar yang Engkau berikan, atas doa-doaku selama ini. Kau tutup pintu rezeki di sinetron yang memaksaku membuka aurat, tapi Kau buka pintu rezeki lain. Pintu rezeki yang tidak hanya memberi manfaat secara lahir tapi juga batin. Ada nilai ibadah yang saya emban. Alhamdulillah.“ ( Ida Leman – Bab2/hal. 11, 12.)
“ aku memang sangat bersyukur karena merasa mendapat banyak kemudahan setelah berani menyandang atribut muslimah ini. “ ( Tya Sulestyawati– Bab2/hal. 16.)
“Saya hendak menjalankan ajaran agama secara total, dan karena itu saya mesti berjilbab.“ ( Hj. Luthfiah Sungkar– Bab2/hal. 20.)
“ Selain dari dalam, penjagaan dari luar pun tidak sedikit. Itulah manfaatnya berjilbab,” (Mieke Wijaya– Bab2/hal. 26.)
“Setelah aku mulai memahami Islam, aku merasa sangat dekat dengan-Nya. Aku berusaha melaksanakan semua perintah-Nya. Termasuk mengenakan jilbab “ ; “. Ah, kalau aku membenci jilbab, bisa-bisa aku akan membenci Islam..” ( Tetraswari D.H.– Bab2/hal. 30.)
“Dia memakai kerudung yang, masya Allah, seakan-akan memancarkan cahayanya. Saya termenung dan berpikir dalam hati, kalaulah dia yang menganut Islam selepas Kristen, terpanggil memakai kerudung, kenapa saya yang terlahir sebagai Islam, tidak? “ (Wan Azizah Wan Ismail – Bab2/hal..36.)
____________________________________
Argon A. Suprijadi <argon@rad.net.id>
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
“Klipping Dakwah” Seri 1 dengan topik “JILBAB” ini disusun berdasarkan artikel-artikel, surat-surat electronic (Email) yang penyusun peroleh dari rekan-rekan kaum muslim baik di Indonesia maupun negara tatangga Malaysia, Singapore dan Brunei. serta dari situs-situs (Website) Media massa.
Klipping ini disusun semata-mata dengan tujuan untuk dapat saling mengingatkan diantara sesama muslim, guna untuk meperoleh ridhoNya, berbagi pengalaman, dan dapat mengambil hikmah yang terkandung dalam masing-masing pengalaman, agar kita selalu berada pada jalur yang benar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW dan Al-Qur’an. Tiada sedikitpun maksud saya dalam menyusun klipping ini untuk dijadikan sebagai bahan per-debatan bagi pembacanya.
Terima kasih saya sampaikan kepada rekan-rekan yang telah memberikan bahan-bahan klipping ini antara lain:
-
Anggota Milis <daarut-tauhiid@egroups.com>
-
Anggota Milis <dakwah@ptmultidata.com>
-
"Ade Jachja. D" <Jachja@vico.co.id>
-
"Nani Mintarsih" <nani@centrin.net.id>
-
“Indratmoko Poerwanto”< indra99@gmx.net>
-
"Miftachul Arifin (BAT OP AEE)"
-
dan yang lainnya yang tak mungkin disebutkan satu-persatu.
“Klipping Dakwah” disusun berdasarkan bab-bab sebagai berikut:
Bab 1 : Risalah Jilbab,
Judul: “Kerudung Wanita atau Jilbab, Perintah Allah yang sudah dilupakan Ummat Islam” (disusun oleh Drs. Muhammad S.A. untuk kalangan sendiri pada tahun 1991.).
Artikel ini saya peroleh melalui Fax dari rekan Ade Jachja D <Jachja@vico.co.id>, dan di-tik ulang dengan melengkapi pada beberapa bagiannya, terutama pada tanda rujukan pada setiap hadits yang tidak tercantum pada naskah aslinya, catatan kaki (footnote) dan sisipan huruf arab. Rujukan / Riwayat hadits dikutip dari kitab “Mahkota Pokok-Pokok Hadis Rasulullah SAW, oleh Syekh Manshur Ali Nashif, Jilid 1, 2, 3, 4, 5.” Namun demikian tidak merubah / mengurangi inti pokok yang hendak disampaikan dalam artikel ini.
Bab 2 : Pengalaman Religius,
Pada bab ini saya himpun beberapa email, isi sesuai aslinya, kutipan artikel dari surat kabar, majalah, yang ada sangkut pautnya dengan artikel pada Bab 1. Dan beberapa kisah nyata yang dapat kita ambil hikmahnya agar kita dapat terhindar dari petaka yang dialami orang lain.
Bab 3 : Tuntunan Hidup dan Lain Lain,
Pada bab ini saya himpun beberapa email, isi sesuai aslinya, yang ada sangkut paut-nya dengan artikel pada Bab 1. Dan dapat dijadikan pedoman untuk merefleksikan dan memposisikan diri kita. Sudah-kah para kaum wanita muslim berada pada posisi sebagai seorang Muslimah ?
Kita menyadari bahwa tidak semua kaum muslim memiliki perangkat komputer yang dapat turut serta ikut dalam diskusi yang dilakukan pada group daarut-tauhiid@egroups.com, dakwah@ptmultidata.com dll. Oleh sebab itu, Klipping Dakwah ini disusun terutama untuk mereka agar syiar Islam dapat menyentuh sampai ke-penjuru negeri.
Penyusunan Klipping Dakwah ini TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN, melainkan dapat dibagikan secara CUMA-CUMA / GRATIS kepada sesama kaum muslim. Cara penyusunan ini tiada bedanya dengan cara penyusunan klipping secara manual dengan menggunting dan menempelkan berbagai artikel koran, majalah dsb. Namun dengan cara elektronic ini (“cut & Paste”) pendistribusiannya dapat lebih cepat melalui sarana Email. Pada kesempatan ini juga saya menghimbau kepada rekan-rekan yang sekiranya mempunyai kelebihan kertas, tinta printer, untuk dapat memperbanyak Klipping ini dan membagikannya kepada segenap kaum muslim.
Insya Allah pada seri berikutnya, saya akan mencoba menghimpun artikel-artikel lainnya dengan topik semisal ‘Shalat’, ‘Puasa” dan sebagainya. Bagi rekan-rekan yang telah memiliki artikel-artikel tersebut ataupun pengalaman religius pribadi dan ingin disampaikan kepada segenap kaum muslim, dapat mengirimkannya langsung ke saya melalui email atau fax.
Mohon maaf, bilamana dalam klipping ini terdapat kekeliruan yang tidak disengaja dan semoga Allah swt memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.
Wabillahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Januari 2000 / Syawwal 1420H.
Penyusun Klipping,
Argon A. Suprijadi, Email: argon@rad.net.id , Fax: (021) 864-9769
Drs. Muhammad S.A.
KERUDUNG WANITA ATAU JILBAB
PERINTAH ALLAH
YANG SUDAH DILUPAKAN UMMAT ISLAM
---- “Gambar close-up wanita memakai jilbab’-----
tidak dapat kami sisipkan dalam kolom ini,
mengingat kualitas gambar yang diterima
melalui fax tidak bisa direproduksi.
|
Untuk Kalangan Sendiri – 1991 - JAKARTA, INDONESIA
KERUDUNG WANITA ATAU JILBAB
PERINTAH ALLAH
YANG SUDAH DILUPAKAN UMMAT ISLAM
Bismil-laahir-rahmaanir-rahim,
Ada satu peribahasa yang pendek, sederhana, tetapi dalam artinya, yang berbunyi sbb.:
“Tak kenal, maka tak sayang”,
Sesuai dengan bunyi peribahasa diatas, ada satu perintah Allah yang penting sekali yang hampir tak dikenal atau dianggap enteng oleh umat Islam, yaitu keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala.
PERINTAH ALLAH SWT UNTUK MEMAKAI KERUDUNG / JILBAB
Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur ayat 31 yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang berbunyi sbb.:
“ Katakanlah kepada wanita yang beriman,……. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya”…..
Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sbb.:
“ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang-orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih”.
Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An-Nur tersebut yang berbunyi sbb.:
“ Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada Rasul dari Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan Kami turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu dapat mengingatnya”.
Dari bunyi ayat diatas, jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah. Perintah Allah diatas ini ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadist beliau yang artinya sbb:
“Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini. sambil Rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”. (Riwayat: Abu Daud)
Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapore dan Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung kepala, umumnya hanya anak-anak gadis sekolah pesantren. Jumlah kaum wanita yang memakai kerudung kepala bisa dihitung dengan jari, tidak ada artinya dari jumlah penduduk Islam yang jumlah lebih jurang dari 180 juta.
Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok sekali dengan bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb.:
“ Saya berdiri dimuka pintu sorga, tiba-tiba umumnya yang masuk kesorga orang-orang miskin, sedang orang yang kaya-kaya masih tertahan, hanya saja bahagian mereka telah diperintah masuk neraka, dan aku berdiri di muka pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita”.. (Riwayat: Usamah bin Zaid ra.)
Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab, didalam neraka akan mendapat siksaan yang berat sekali sebagaimana diceritakan Nabi Muhammad SAW dalam hadits beliau yang artinya sbb:
“Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak dikepalanya didalam neraka, ialah wanita yang memperlihatkan rambutnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya”. (Riwayat: ……………………)
Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits Nabi Muhammad SAW yang cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mi’raj. Waktu beliau menceritakan nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab didalam hidup, beliau meneteskan air mata.
Begitulah Nabi Muhammad SAW menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya nanti di akhirat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai kerudung kepala, banyak alasannya, ada yang mengatakan fanatik agama, sudah kuno tak cocok dengan zaman, panas, dan lain sebagainya.
Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan sikap kaum wanita di zaman dahulu waktu ayat kerudung kepala itu turun sebagaimana diceritakan Aisyah, isteri Nabi Muhammad SAW berikut ini:
“Telah berkata Aisyah: Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu, Diwaktu Allah menurunkan ayat kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijihat, lalu mereka jadikan kerudung”. (Riwayat: Abu Daud dan Bukhari)
Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu, betul-betul cocok dengan pribadi seorang beriman, sebagai yang digambarkan Allah didalam Al-Qur’an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, mereka lalu berkata: “Kami mendengar dan kami patuh”.1)
Tetapi sekarang sikap kaum wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai keharusan memakai jilbab, mereka berkata: “Kami mendengar, tetapi kami ingkar”2. Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat jilbab ini, betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang berbunyi sbb.:
Dostları ilə paylaş: |