Akun Instagram



Yüklə 90,06 Kb.
tarix15.01.2019
ölçüsü90,06 Kb.
#97132

AKUN INSTAGRAM @PERSIBABANTULOFFICIAL DAN MINAT MENYAKSIKAN PERTANDINGAN PERSIBA BANTUL

(Studi Korelasi antara Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial terhadap Minat Followers Akun Instagram @persibabantulofficial untuk Menyaksikan Pertandingan Persiba Bantul di Stadion pada Musim Kompetisi 2017)
Himawan Alfitra Yudani

Dwi Tiyanto
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract

Persiba Bantul is football team which undertake to increase their spectator through instagram account @persibabantulofficial, a new media which has high interest among the society particularly teenager. The content given has a huge influence to their followers, eventhough not all followers get a similar influence. The influence obtained has a difference based on instagram use and also need and desire from each individual over the instagram account.

Based on the assesment, researcher want to find out if there is a significant relation between exposure of instagram account @persibabantulofficial towards interest of @persibabantulofficial followers to watch Persiba Bantul match in 2017 season competition, with control variable which is other social media used which is twitter. In this research, the data collection use questionnaire with the population from instagram account @persibabantulofficial followers, 99 respondents chosen for the sample. Whereas to find the relation and test the hyphotesis between two variable use Rank Kendall Tau - b with signification level 5%

Based on the result, the corelation coefficient between X variable ad Y variable is stronger than corelation coefficient between Z variable and Y variable.

Keywords: Instagram, Social Media, New Media, Persiba Bantul, Football, Interest

Pendahuluan

Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia. Tidak mengenal perbedaan, sepakbola digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, baik miskin maupun kaya semua menyukai olahraga ini baik untuk dimainkan sendiri maupun sekedar sebagai penggemar atau penonton.Popularitas sepakbola ini yang luar biasa pada globalisasi membawa dampak yang tidak kalah dahsyat bagi perkembangan sepakbola sebagai industri yang bernilai multimiliar dolar (Darmawan, 2007:118).

Industri sepakbola telah menjadi suatu tren modern yang mampu berkembang dengan baik di Negara-negara yang memiliki liga besar terutama di Eropoa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, dan Belanda. Sepakbola di Eropa telah menjadi salah satu jembatan bagi perusahaan-perusahan besar untuk meraup banyak keuntungan. Melalui sepakbola suatu perusahaan memperkenalkan diri ke dunia karena begitu banyaknya orang-orang yang menaruh perhatian besar ke olahraga ini. Tak hanya menguntungkan bagi perusahaan saja, klub sepakbola yang bersangkutan menjalin kerja sama secara otomatis akan mendapatkan keuntungan berupa dana segar yang mampu digunakan untuk membangun klub tersebut. Pengelola sepakbola modern kini tidak semata-mata tentang masalah teknis permainan, tetapi juga pengelolaan sepakbola sebagai suatu bisnis dengan sasaran untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dari segifinancial (Darmawan, 2007:118). Hal ini tidak terlepas dari kefanatikan suporter yang berperan sebagai media promosi sehingga klub dapat meraih keuntungan untuk mengembangkan klub tersebut.

Membicarakan kefanatikan suporter tentu tidak bisa lepas dari Daerah Istimewa Yogyakarta, tempat dimana Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dibentukini memiliki tiga tim sepakbola yang telah malang melintang di persepakbolaan Indonesia, yaitu PSIM Jogjakarta, PSS Sleman, dan Persiba Bantul. Ketiga tim tersebut memiliki basis suporter yang bisa dibilang tidak sedikit lagi, dengan prestasi yang pernah diraih oleh masing-masing tim juga membawa nama suporternya dikenal diseluruh penjuru Indonesia.

Persiba berhasil menjuarai Divisi Utama (liga kasta dua Indonesia) dan memastikan diri promosi ke Liga Super Indonesia (liga kasta satu Indonesia) pada musim kompetisi 2010/2011 membuat nama Persiba Bantul menjadi bahan pembicaraan seluruh pecinta sepakbola di Indonesia, kususnya di Kabupaten Bantul, tempat dimana home base Persiba Bantul berada. Prestasi yang diraih oleh tim berjuluk “Laskar Sultan Agung” tersebut secara otomatis menyebabkan jumlah suporter Persiba Bantul atau yang kerap disapa dengan nama Paserbumi (Pasukan Suporter Bantul Militan) meningkat drastis.Kehadiran Paserbumi di Stadion Sultan Agung yang merupakan kandang Persiba Bantul juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Bantul.

Seiring dengan berjalannya waktu, Persiba Bantul Menyadari bahwa suporter adalah bagian penting bagi sebuah tim sepakbola baik dari segi finansial maupun dukungan moral, manajemen Persiba Bantul akhirnya mencari cara selain dengan membangun tim yang baik bagaimana agar jumlah penonton kembali meningkat seperti dulu kala.

Komunikasi memiliki peranan yang begitu penting dalam hal ini, kurangnya komunikasi anatara manajemen dan suporter juga menjadi salah satu faktor menunrunnya jumlah penonton. Adanya komunikasi juga dapat membentuk suatu hubungan yang kompleks. “Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit berhubungan dengan dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, karena berhubunga menimbilkan interaksi sosial (social interaction)” Effendy, 2008:3).

Dalam hal ini komunikasi menjadi faktor yang penting, selain agar efektif dalam menarik kembali suporter untuk menyaksikan pertandingan. Sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain (Fajar, 2009:57).

Salah satu langkah Persiba Bantul untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan suporternya, terutama pada musim kompetisi 2017 ini adalah dengan menggunakan media sosial. Saat ini media sosial merupakan saluran yang menjadi andalan berbagai kalangan dalam melakukan komunikasi, kemudahan akses dan fitur-fitur yang menarik menjadi alasan utama penggunaan media sosial saat ini. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010:59) dengan mengunakan media sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan dan bertukar pikiran. Saat ini akun instagram @persibabantulofficial memiliki 12.000 pengikut dan masih terus bertambah. Konten-konten yang dibagikan biasanya berupa profil pemain, jadwal pertandingan, foto-foto pertandingan, info pemain baru, dan agenda-agenda Persiba Bantul. Dengan mengunggah konten-konten yang menarik di instagram diharapkan penggemar dapat mengikuti (follow) akun instagram @persibabantulofficial untuk mengikuti perkembangan tim dan tertarik untuk menyaksikan setiap pertandingan yang dilakoni Persiba Bantul.

Beradasarkan penjabaran di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah terpaan akun instgram @persibabantulofficial mampu menumbuhkan minat followers-nya untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017. Selain itu peneliti juga inigin meneliti apakah terpaan akun twitter Persiba Bantul yaitu @persiba masih memiliki pengaruh terhadap minat followers-nya untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:



  1. Apakahada hubungan yang signifikan antara terpaan akun instagram @persibabantulofficial terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadionpada musim kompetisi 2017?

Tinjauan Pustaka

  1. Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang artinya membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata communico yang artinya membagi. Sulit untuk mendefinisikan arti kata komunikasi sesungguhnya. Namun, jika dua orang terlibat dalam komunikasi maka komunikasi akan berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu. (Uchana, Onong, 2006).

Dalam buku Deddy Mulyana (2011: 71), Harrold Laswell menyatakan bahwa cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi memilki lima unsur penting, yaitu:



  1. Who, siapa yang mengatakan atau menyampaikan atau disebut sumber atau komunikator.

  2. What, apa yang disampaiakan atau disebut sebagai pesan

  3. To whom, kepada siapa pesan tersebut akan disampaikan atau disebut dengan komunikan.

  4. How / in what channel, bagaimana cara menyampaikan atau disebut dengan media.

  5. In what effect, tujuan penyampaian pesan atau efek yang timbul setelah komunikan menerima pesan.

Dari unsur-unsur diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi dapat menimbulkan suatu efek seteleah pesan diterima oleh komunikan. Komunikasi merupakan proses dimana komunikator menyampaikan stimuli (biasanya berupa bahasa) untuk membentuk tingkah laku orang lain (audiens) (Rakhmat, 2009:3). Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa komunikasi tidak hanya mencakup mengenai bagaimana pesan disampaikan kepada audiens, namun juga bagaimana opini yang terbentuk hingga dapat mempengaruhi tingkah laku audiens. Bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses mengubah perilaku orang lain (Effendy, 2008:12).

  1. Komunikasi Massa

Suporter merupakan sekumpulan individu yang bertujuan mendukung suatu tim, dalam penelitian ini tim yang dimaksud adalah tim sepakbola, dimana suporter sepakbola biasanya memiliki masa dalam jumlah yang cukup besar. Oleh sebab itu level komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan banyaknya anggota suporter ialah komunikasi massa, karena komunikasi massa dapat mencakup banyak orang di manapun dia berada. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonym, dan heterogen (Mulyana, 2011:75).

Seiring dengan perkembangan teknologi, orang-orang semakin akrab dengan internet. Kemudahan untuk mengakses internet membuat orang-orang lebih banyak mengakses informasi melalui internet. Oleh karena itu seiring berjalannya fakta tersebut, internet dapat dimasukan dalam salah satu media massa menyusul Koran, televisi, radio, dll. Jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa (Nurudin, 2007:5).



Nurudin (2007:19-31) mengemukakan bahwa komunikasi massa memiliki suatu ciri, yaitu sebagai berikut:

  1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem adalah “sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.”

  1. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen

Artinya, ia memiliki heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.

  1. Pesannya bersifat umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang prural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus di sini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.

  1. Komunikasinya berlangsung satu arah

Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa sifatnya tertunda. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan bali (feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).

  1. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Bahwa dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hamper bersamaan. Bersamaan tentu juga bersifat relative.

  1. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik ( mekanik atau elektronik).

  1. Komunikas massa dikontrol oleh gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.

  1. Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network/ jejaring sosial. Wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk kegiatan mengirimpesan saja namun juga ada fungsi dan manfaaatnya (Dalilah, 2014:4):



    1. Pencitraan atau memasarkan di dalam arti positif, dalam hal ini juga dengan prestige dan kemauan untuk update teknologi informasi.

    2. Media transaksi dan pemikiran dalam hal perdagangan, politik, budaya, bahkan dimungkinkan juga dalam bidang pendidikan.

    3. Menambah wawasan atau pengetahuan dengan sarana information sharing dan comment.

    4. Bila anda memiliki blog, blog meningkatkan prestice dari perusahaan, apabila anda mempunyai suatu perusahaan yang cukup terkenal dan berkembang, tapi anda tidak mempunyai situs maupun blog. Maka para konsumen akan menilai perusahaan yang anda kelola kurang bonafit, dan tentunya hal ini akan menurunkan daya saing perusahaan anda.

  1. Instagram

Menurut Wikipedia Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan". Instagram juga dapatmenampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata "telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram merupakan gabungan dari kata instan dan telegram.

Selain itu menurut Atmoko (2012: 28) ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar foto yang kita unggah lebih informative. Bagian-bagian tersebut yaitu:



  1. Caption

Membuat judul atau caption foto lebih bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan yang ingin disampaikan pada foto tersebut.

  1. Hashtag

Hashtag adalah suatu label berupa suatu kata yang diberi awalan symbol bertanda pagar (#). Fitur pagar ini penting karena sangat memudahkan penggunna untuk menemukan foto-foto di Instagram dengan label tertentu.

  1. Lokasi

Instagram memaksimalkan teknologi ini dengan menyediakan fitur lokasi. Sehingga setiap foto yang diunggah akan menampilkan lokasi dimana pengambilannya.

Menurut Atmoko (2012: 28), meski instagram disebut layanan photosharing, tetapi Instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena disini kita bisa berinteraksi dengan sesama pengguna. Ada beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan di Instagram, yaitu:



  1. Follow

Bisa dibayangkan betapa sepinya ketika sendirian didunia Instagram yang meriah. Oleh karena itu dengan adanya follow memungkinkan kita untuk mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang kita anggap menarik untuk diikuti.

  1. Like

Jika menyukai foto yang ada di linimasa, jangan segan-segan untuk memberi like. Pertama dengan menekan tombol like dibagian bawah caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.

  1. Komentar


Sama seperti like, komentar adalah bagian dari interaksi namun lebih hidup dan personal. Karena lewat komentar, pengguna mengungkapkan pikirannya melalui kata-kata. Kita bebas memberikan komentar apapun terhadap foto, baik itu saran, pujian atau kritikan.

  1. Mentions

Fitur ini memungkinkan kita untuk memanggil pengguna lain. Caranya adalah dengan menambahkan tanda arroba (@) dan memasukan akun instagram dari pengguna tersebut.

  1. Save

Fitur ini digunakan untuk menyimpan suatu konten yang pengguna sukai, agar mempermudah pengguna apabila ingin melihatnya kembali.

  1. Teori Perbedaan Individu

Teori Teori ini diketengahkan oleh Martin D. DeFleur. Nama lengkap dari teori ini adalah individual differences theory of mass communicaton effect. Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu- individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa, sehingga menimbulkan efek tertentu. Menurut teori perbedaan individu, individu- individu sebagai anggota sasaran media massa secara efektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan sikap-sikapnya. (Onong. 2006: 275)

Sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Tanggapan individu terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi efek media massa pada khalayak media massa itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan karena setiap individua berbeda antara satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi, psikologisnya, secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi dikarenakan pengetahuan individual yang berbeda. (Onong. 2006: 276)

Anggapan dasar dari teori perbedaan individu ialah bahwa setiap manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari perbedaan secara biologis, tetapi ini juga dikarenakan oleh pengetahuan setiap individual yang berbeda-beda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang berpikir secara kritis berbeda cara berpikirnya dengan manusia yang dibesarkan dalam keluarga yang pasif. (Onong. 2006: 276)

Asumsi dari teori perbedaan individu adalah pesan-pesan yang disampaikan media massa ditangkap individu sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan personal individu. Efek komunikasi pada individu akan beragam walaupun individu menerima pesan yang sama. Terdapat faktor psikologis dalam menerima pesan yang disampaikan media massa. Masing-masing individu mempunyai perhatian, minat, keinginan yang berbeda yang dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang ada pada diri individu tersebut sehingga mempengaruhi dalam menerima pesan yang disampaikan media massa. (Onong. 2006: 276).



  1. Hipotesa

Secara estimologis, hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti di bawahdan “thesa” yang berarti kebenaran. Yang secara lengkapnya hipotesis memiliki arti yaitu suatu kesimpulan yang masih kurang atau belum sempurna. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu adanya pembuktian kebenaran hipotesis yang dimaksud dengan data dilapangan (Fauzi, 2009: 127).

Dari teori-teori yang dikemukakan, maka peneliti memberikan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha: Terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuninstagram @persibabantulofficial terhadap minat followersakun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Ho: Tidak terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuninstagram @persibabantulofficial terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Ha: Terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuntwitter @persiba terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Ho: Tidak terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuntwitter @persiba terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.



Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan menggunakan metode korelasi yaitu suatu penelitian untuk mengukur sejauh mana hubungan yang terjadi diantara variable – variable yang telah ditentukan sebelumnya (Singarimbun & Effendi, 1989:46).

Metode yang digunakan sebagai dasar penelitian oleh peneliti adalah metodepenelitian survei, yaitu metode riset yang menggunakan media kuesioner sebagaiinstrument pengumpulan data. Peneliti menggunakan metode ini karena peneliti bisa mencari informasi yang lengkap mengenai masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Kriyantono, 2006, 93).

Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bantul, dimana daerah ini merupakan home base dari tim Persiba Bantul dan mayoritas suporternya juga berasal dari daerah ini. Selain itu mayoritas followers instagram @persibabantulofficial yang juga responden dari penelitian ini juga berasal dari Kabupaten Bantul.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Ardial, 2014;336). Populasi dalam penelitian ini adalah followers akun instagram @persibabantulofficial yang berjumlah 12.010 pada saat penelitian ini dilakukan, yaitu bulan oktober 2017.

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilikioleh populasi tersebut. Dengan begitu sampel yang diambil harus berasal daripopulasi yang memang mewakili karakteristik tersebut.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental. Teknik ini digunakan antara lain karena peneliti merasa kesulitan menemui responden atau karena topik yang diteliti adalah persoalan umum dimana semua populasi mengetahuinya (Kriyantono, 2006:156).

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Kriyantono, 2006:160)



n: jumlah sampel

N: jumlah populasi

e: batas toleransi kesalahan

Populasi dalam penelitian ini adalah followers instagram @persibabantulofficial yang berjumlah 12.010, sedangkan batas kesalahan yang ditolelir dalam penelitian ini adalah 10%. Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama, ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10% (Umar dalam Kriyantono, 2006:162).







Jadi dapat disimpulkan bahwa dari rumus di atas diperoleh hasil perhitungan sampel yang berjumlah 99,17. Sehingga sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adaah 99 sampel.



Analisis Data

Penelitian ini mengunakan analisis korelasi kendall tau untuk mengetahui signifikansi hubungan antara dua variabel dan mengetahui bagaimana sifat hubungan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah:

0 – 0,199 = sangat lemah

0,20 – 0,399 = lemah

0,40 – 0,599 = sedang

0,60 – 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat

Uji signifikansi koefisien korelasi sederhana (Uji t) digunakan untuk menguji apakah hubungan yang berlaku tersebut dapat digeneralisasikan. Tingkat signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05 sehingga untuk melakukan uji signifikansi koefisien korelasi sederhana (Uji t) dengan kriteria:

Ha diterima apabila nilai signifikansi < 0,05.


      1. Hubungan antara Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial (X) dengan Minat followers Akun Instagram @persibabantulofficial untuk Menyaksikan Pertandingan Persiba Bantul di Stadion Pada Musim Kompetisi 2017 (Y)




 

 

Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial

Minat Followers

Kendall's tau_b

Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial

Correlation Coefficient

1,000

.266**

Sig. (2-tailed)

.

,002

N

99

99

Minat Followers

Correlation Coefficient

.266**

1,000

Sig. (2-tailed)

,002

.

N

99

99

Tabel 4.5 Hubungan terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017

(Sumber: Olah data primer 2017)

*Ha: Ada hubungan yang signifikan antara terpaan akun instagram @persibabantulofficial terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Dinyatakan dalam tabel diatas bahwa variabel terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017 memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,266. Sehingga hubungan yang muncul diantara variabel terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017 adalah lemah. Sedangkan sifat hubungan yang muncul adalah positif karena nilai r positif, yang berarti semakin meningkat terpaan akun instagram @persibabantulofficial maka semakin tinggi minat followers untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,002 maka, t hitung:

100% - 0,2% = 99,8%

Tingkat kesalahan penelitian ini adalah 0,2% dan tingkat kebenaran penelitian adalah 99,8%.

Sehingga, Ha diterima, karena nilai signifikansi 0,002 < 0,05 atau hipotesis diterima karena t hitung yang diperoleh sama dengan 95% atau lebih besar dari 95%, yaitu 99,8%.



Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

      1. Hubungan antara Terpaan Akun Twitter @persiba (Z) dengan Minat followers untuk Menyaksikan Pertandingan Persiba Bantul di Stadion Pada Musim Kompetisi 2017 (Y)

 

 

 

Terpaan Akun Twitter @persiba

Minat Followers

Kendall's tau_b

Terpaan Akun Twitter @persiba

Correlation Coefficient

1,000

.226**

Sig. (2-tailed)

.

,009

N

99

99

Minat Followers

Correlation Coefficient

.226**

1,000

Sig. (2-tailed)

,009

.

N

99

99

Tabel 4.6 Hubungan terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017

(Sumber: Olah data primer 2017)

*Ha: Ada hubungan yang signifikan antara terpaan akun twitter @persiba terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Dinyatakan dalam tabel diatas bahwa variabel terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017 memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,226. Sehingga hubungan yang muncul diantara variabel terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017 adalah lemah. Sedangkan sifat hubungan yang muncul adalah positif karena nilai r positif, yang berarti semakin meningkat terpaan akun twitter @persiba maka semakin tinggi pula minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,009 maka, t hitung:

100% - 0,9% = 99,1%

Tingkat kesalahan penelitian ini adalah 0,9% dan tingkat kebenaran penelitian adalah 99,1%.

Sehingga, Ha diterima, karena nilai signifikansi 0,009 < 0,05 atau hipotesis diterima karena t hitung yang diperoleh sama dengan 95% atau lebih besar dari 95%, yaitu 99,1%.

Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap dua variabel yang telah ditentukan, yaitu Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial (X) sebagai variabel independen, dan Minat Followers untuk Menyaksikan Pertandingan Persiba Bantul di Stadion pada Musim Kompetisi 2017 (Y) sebagai variabel dependen, juga berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini telah menjawab hipotesa penelitian, yaitu:



  1. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat followers untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

  2. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

  3. Korelasi terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017 lebih kuat dari pada korelasi terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.

Daftar Pustaka

Atmoko, Bambang Dwi. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: Mediakita.

Ardial. (2014). Paradigma Dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara

Darmawan, Daud. (2007). Sepakbola Dunia. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Effendy, Onong Uchyana. (2006). Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fauzi, Muchamad. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Walisongo Press.

Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Surabaya: Kencana.

Mulyana, D. (2011). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3S

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Kaplan, Andreas M & Michael Haenlein. (2010). Users of the World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons



Dalilah, Dyah. (2011). Manfaat Media sosial bagi Humas. Artikel Universitas Muhamadiyah Malang.

1

Yüklə 90,06 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin