Alternatif pengembangan jaringan komputer biaya murah: sebuah studi kasus



Yüklə 55,15 Kb.
tarix18.01.2019
ölçüsü55,15 Kb.
#101163

ALTERNATIF PENGEMBANGAN JARINGAN

KOMPUTER BIAYA MURAH:

SEBUAH STUDI KASUS

Onno W. Purbo, YC1DAV/VE3 (A1), Armein Langi, VE4ARM (A2)

dan Suryono Adisoemarta, YG1QN/N5SNN (B3)
(A) Jurusan Teknik Elektro

Institut Teknologi Bandung

INDONESIA
(B) Jurusan Teknik Perminyakan

Institut Teknologi Bandung

INDONESIA
(1) Department of Electrical and Computer Engineering

University of Waterloo

Waterloo, Ontario

CANADA N2L 3G1

InterNet: owpurbo@sunee.waterloo.edu

AMPRNet: yc1dav@ve3euk.#swon.on.can.na

yc1dav@ve3.yc1dav.ampr.org
(2) Department of Electrical Engineering

University of Manitoba

Winnipeg, Manitoba

CANADA


InterNet: langi@eeserv.ee.umanitoba.ca
(3) Petrolium Engineering Department

University of Texas at Austin

Austin, Texas

USA


Internet: yono@ccwf.cc.utexas.edu
ABSTRAK
Dalam makalah ini akan diketengahkan beberapa alternatif jaringan komputer yang ada di Indonesia maupun yang tengah dikembangkan. Khususnya akan dibahas kemungkinanan penggunaan media radio untuk membawa informasi elektronis dalam jaringan komputer. Usaha beberapa kelompok di Indonesia dalam mengembangkan jaringan komputer menggunakan radio juga akan dibahas. Insya Allah, penulis akan berusaha mendemonstrasikan perangkat jaringan komputer menggunakan radio dihadapan para hadirin. Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi sebuah studi kasus nyata proses pemasyarakatan sebuah teknologi tinggi di Indonesia. Masukan berupa kritik saran dan komentar mengenai aspek strategi dalam penerapan teknologi tinggi jaringan komputer di Indonesia sangat penulis harapkan.

PENDAHULUAN.
Sadar atau tidak, informasi merupakan komoditi strategis yang menentukan banyak hal dalam kehidupan dan kemajuan peradaban umat manusia. Proses pengolahan informasi, pendataan / penyimpanan informasi, interaksi informasi dengan manusia maupun antar lembaga dan instansi memegang peran yang tidak kecil. Perlancaran berbagai proses yang berkaitan dengan informasi akan dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan sehari-hari banyak orang.

Dunia komputer merupakan dunia yang sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan karyasiswa di Kanada. Apalagi dengan adanya wadah seperti "warung elektronik" , terasa bahwa potensi teknologi komputer sangat besar untuk memperlancar berbagai proses yang berkaitan dengan pembangunan suatu bangsa. Sampai di mana potensi tersebut dapat dimanfaatkan tergantung pada pematangan seseorang dalam menggunakan media elektronika jaringan komputer tersebvut. Selain itu, hal tersebut tergantung juga dari pencarian bentuk yang cocok untuk kebanyakan orang Indonesia. Ambil sebagai contoh kelompok diskusi pau mikro net


. Dalam pau mikro net, praktis pembicaraan lebih terarah pada teknologi mikroelektronika dan kaitannya dengan pembangunan di Indonesia. Hasil yang diperoleh juga telah tampak dengan presentasi hasil diskusi di pau mikro net di seminar karyasiswa di Inggris (University of Salford), Desember 1990 [1]. "warung" merupakan wadah komunikasi elektronis karyasiswa Indonesia pertama yang berhasil membuahkan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan tulisan dan bahkan berhasil menerbitkan salah satu pemikirannya di KOMPAS, 6 Agustus 1991 [2]. Namun, apakah "warung" sudah sepenuhnya memanfaatkan potensi jaringan komputer masih perlu direnungkan. Faktor manusia memegang peranan sangat penting dalam proses pemasyarakatan dan pemanfaatan teknologi tinggi seperti komputer.

Hal lain yang mungkin perlu dipikirkan secara seksama adalah masalah kelembagaan jaringan komputer yang menjamin kelangsungan beroperasinya jaringan komputer itu. Hal ini menjadi penting jika kita akan dengan sepenuh hati menerapkan teknologi jaringan komputer di Indonesia. Pemikiran ini mengacu pada bentuk kelembagaan jaringan InterNet yang mirip dengan sebuah koperasi internasional. Tentunya konsep ini akan sangat berguna untuk diterapkan di Indonesia mengingat dalam jaringan komputer sebetulnya satu anggota jaringan memberikan sebagian kemampuan prasarana komunikasi yang ada padanya kepada anggota yang lain. Jelas disini anggota / komputer yang satu bergantung pada komputer yang lain dalam membentuk sebuah jaringan komputer. Konsep ini saat ini sedang dipikirkan oleh beberapa anggota pau mikro net, kami berharap dapat menuangkan pemikiran ini dalam bentuk tulisan di KOMPAS.

Melihat latar belakang para peserta / hadirin yang umumnya cukup "komputer literate", dalam kesempatan ini penulis berharap untuk memperoleh masukan tambahan mengenai aspek strategi pembangunan infra-structure jaringan komputer di Indonesia. Beberapa hal tentang aspek ini sempat penulis tuangkan dalam [3][4][5][6]. Dalam kesempatan ini, penulis akan mencoba menitik beratkan pada laporan secara garis besar usaha-usaha pembangunan prasarana fisik jaringan komputer biaya murah menggunakan radio. Sejauh ini telah melibatkan staf di beberapa lembaga di Indonesia seperti PAU Mikroelektronika ITB, jurusan teknik elektro ITB, dan PIKSI ITB. Usaha untuk menjalin kerjasama teknis dengan industri komputer dan mikroelektronika di Indonesia tengah dijajaki. Penulis berharap bahwa laporan yang sifatnya sangat kasar ini dapat memberi sedikit informasi tentang alternatif jaringan komputer yang mungkin dan yang tengah dikembangkan di Indonesia. Berbekal masukan tentang alternatif perangkat keras / sistem jaringan komputer di Indonesia, komentar, saran dan kritik tentang strategi pemasyarakatan jaringan komputer di Indonesia dapat rekan-rekan berikan. Sebelumnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

┌─────────────────────────────┐

│ Application Layer │

├─────────────────────────────┤

│ Presentation Layer │

├─────────────────────────────┤

│ Session Layer │

├─────────────────────────────┤

│ Transport Layer │

├─────────────────────────────┤

│ Network Layer │

├─────────────────────────────┤

│ Link Layer │

├─────────────────────────────┤

│ Physcal Layer │

└─────────────────────────────┘


Gambar 1. Lapisan Protokol Dalam Jaringan Komputer

KONSEP JARINGAN KOMPUTER.
Dalam bagian ini, konsep yang digunakan dalam jaringan komputer diterangkan secara sederhana. Pembahasan akan mengadopsi pada standard protokol (standar tatacara interaksi) komunikasi komputer ISO yang umum digunakan. Alternatif jaringan komputer yang ada di Indonesia akan di bahas mengacu pada standard protokol komunikasi ISO tersebut.

Dalam bagian ini diterangkan konsep yang digunakan dalam jaringan komputer secara sederhana. Pembahasan akan mengadopsi pada standard protokol komunikasi komputer ISO yang umum digunakan. Alternatif jaringan komputer yang ada di Indonesia akan di bahas mengacu pada standard protokol komunikasi ISO tersebut.



Konsep jaringan komputer dapat diterangkan secara sederhana dengan memandang berbagai lapisan protokol komunikasi yang digunakan. Secara umum lapisan protokol komunikasi yang digunakan dapat dibagi dalam tujuh (7) lapisan protokol seperti tampak pada Gambar 1. Lapiusan-lapisan ini adalah [7]:
1. physical layer. Lapisan terbawah berupa perangkat keras saluran komunikasi yang digunakan. Perangkat ini dapat berupa saluran telepon, pesawat radio komunikasi, perangkat modem dan komputer.
2. link layer protocol. Protokol komunikasi yang mengatur komunikasi antara dua komputer. Secara sederhana, protokol ini hanya mengatur pengiriman data antara dua komputer melalui physical layer yang ada.
3. network layer protocol. Protokol ini mengontrol hubungan antar komputer dalam jaringan yang mengkaitkan banyak komputer. Sebagai contoh pencarian route hubungan antara satu komputer dengan komputer yang lain dibantu oleh protokol ini.
4. transport layer protocol. Protokol ini menjaga keandalan pengiriman data dari satu komputer ke komputer yang lain dalam jaringan komputer.
5. session layer. Dilakukan oleh operating system komputer.
6. presentation layer. Dilakukan oleh operating system komputer.
7. application layer. Program aplikasi yang dijalankan oleh pemakai, seperti surat elektronis, telnet, file transfer protocol (ftp) dan banyak lagi.
Walaupun secara teoritis ada 7 lapisan protokol, pada kenyataannya tidak selalu semua lapisan digunakan oleh jaringan. Sebagai contoh di jaringan InterNet, yang digunakan oleh sebagian besar dari kita di Perguruan Tinggi luar negeri, cukup menggunakan 5 lapisan dari ketujuh lapisan yang ada. 2 lapisan lainnya, session layer dan presentation layer, dilakukan oleh operating system komputer yang digunakan. Pada beberapa teknik jaringan komputer yang sangat sederhana lapisan lapisan protokol yang rumit umumnya tidak digunakan, dan program aplikasi (lapisan 7) langsung ditumpangkan pada lapisan fisik (lapisan 1). Pada bagian selanjutnya akan dibahas secara garis besar alternatif jaringan komputer yang ada mengacu pada lapisan protokol yang digunakan.

ALTERNATIF JARINGAN KOMPUTER YANG ADA.
Pada sub bagian ini, beberapa alternatif jaringan komputer yang ada di Indonesia akan di bahas. Kami akan mencoba mengacu pada konsep 7 lapisan protokol di atas. Sebagai acuan tambahan, kami akan menggunakan jaringan InterNet dan jaringan UUCP. Penulis mencoba membandingkan beberapa jenis jaringan komputer yang saat ini beroperasi di Indonesia, yang meliputi UNINET (dikelola oleh PUSILKOM-UI); SKDP (dikelola oleh PERUMTEL & INDOSAT); PAKSATNET (pernah dikembangkan oleh PT. INTI); FidoNet (BBS yang dikelola para hobby computer) dan AMPRNet (yang dijalankan oleh operator amatir radio). Perbandingan berbagai jaringan komputer yang ada di Indonesia terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Berbagai Jaringan Komputer.


Nama Jaringan

Physical Layer

Protokol

Servis

InterNet

telepon

PSN


LAN [13]

TCP/IP

dll.


SMTP (e-mail)

telnet


ftp

NNTP


SNMP

dll.


UUCP

telepon

UUCP

e-mail

News


AMPRNet

(amatir radio)



radio

AX.25 [8]

TCP/IP (dll) [11]

X.75/X.224


SMTP (e-mail)

telnet


ftp

NNTP


SNMP

dll.

Hanya jaringan InterNet yang mampu bekerja secara transparant tanpa memperdulikan jenis perangkat keras dan saluran komunikasi yang digunakan. Di samping itu, hanya InterNet yang mampu menyediakan fasilitas yang cukup banyak bagi para pemakai. Pada tingkat yang sama AMPRNet milik amatir radio juga menyamai tingkat kompletisitas dari InterNet. Jelas bahwa jaringan InterNet (dimana warung c1exsun@watshine.uwaterloo.ca berada) merupakan contoh nyata sebuah jaringan komputer yang telah dewasa; mempunyai banyak fasilitas dan andal dalam operasinya.

Mungkin menarik untuk dibandingkan bahwa ternyata teknologi jaringan komputer yang beroperasi di Indonesia menggunakan teknologi yang tidak terlalu canggih. Fasilitas yang digunakan umumnya terbatas pada e-mail dan News bahkan sebagian (SKDP dan PAKSATNET) hanya berfungsi sebagai sarana penghubung antara terminal dengan komputer pusat.

Berpegang pada perbandingan kemampuan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa secara jangka panjang sebaiknya kita mengadopsi jaringan komputer semacam InterNet atau AMPRnet. Lebih lanjut, AMPRnet menggunakan saluran radio yang murah, sedangkan Internet menggunakan saluran kabel atau fiber optics yang bisa sangat mahal untuk jaringan yang luas. Juga, penggunaan saluran radio membuka pintu pada keuntungan keuntungan tambahan seperti pemancaran (broadcasting) dam portabilitas/mobilitas. Sebagai perbandingan tambahan, biaya koneksi SKDP milik PERUMTEL (1200 baud) saat ini sekitar Rp. 50.000-Rp.80.000 perbulan ditambah biaya pengiriman data. Jika kita bandingkan dengan biaya perlengkapan radio VHF yang secara total akan berkisar sekitar Rp. 500.000. Jadi dengan mengadopsi teknologi yang digunakan di AMPRNet (milik amatir radio), Indonesia dapat mengembangkan jaringan komputer dengan biaya operasi rendah tetapi mempunyai kemampuan yang cukup tinggi. Untuk menjamin reliabilitas pengiriman data sebaiknya digunakan frekuensi pada band VHF / UHF yang mempunyai kemampuan lebih baik daripada SW (HF). Tentunya masih banyak pertanyaan yang perlu kita jawab, seperti apakah kita memang perlu jaringan komputer dengan kompleksitas demikian tinggi? Sejauhmana kita mampu menyebarkan pengetahuan tentang teknik jaringan komputer dan mengembangkan sumber daya manusia yang mampu menangani dan memakai teknologi canggih ini? Langkah apa yang terbaik untuk mencapai itu semua? dan tentunya masih banyak lagi. Mudah-mudahan diskusi yang berlangsung dapat menjawab sebagian pertanyaan yang ada.

JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN RADIO.
Potensi saluran radio untuk jaringan komputer telah lama disadari oleh banyak pihak, termasuk di Indonesia. Dalam sub bagian ini, penulis akan mencoba melaporkan secara garis besar usaha yang tengah berjalan di Indonesia maupun diluar negeri dalam membentuk infra structure untuk terbentuknya jaringan komputer biaya murah menggunakan radio. Tentunya dengan keterbatasan yang ada pada penulis laporan ini bukan merupakan laporan yang lengkap. Informasi yang diperoleh umumnya hasil surat menyurat / diskusi dengan rekan-rekan penulis. Kredit untuk ini perlu penulis sampaikan kepada Dr. Adang Suwandi, Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, Dr. S. Nasserie, Sdr. Achmad Darmawan, Ir. Achmad Fu'ad Mas'ud, Ir. Yudoyono Kartidjo M.Sc. (jurusan Teknik Elektro ITB); Dr. Kusmayanto Kadiman (PIKSI-ITB); Ir. Robby Soebiakto, Ir. Tjandra (PT. USI IBM, Jakarta) dan masih banyak lagi.

Penelitian untuk membuat prototipe perangkat keras untuk jaringan komputer menggunakan packket radio saat ini praktis terkonsentrasi di jurusan Teknik Elektro ITB dengan di motori oleh Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, Dr. S. Nasserie dan Sdr. Achmad Darmawan. Usaha yang sama juga sedang penulis lakukan disela-sela kesibukan penelitian. Saat ini kami lebih mengkonsentrasikan diri pada prototipe perangkat keras yang sangat murah untuk memungkinkan beroperasi dalam jaringan komputer packet radio. Secara garis besar perangkat ini dapat digambarkan dalam blok diagram Gambar 2 [10].


┌─────────────┐ ┌──────────────┐ ┌─────────────┐

│ │ │ │ │ │

│ KOMPUTER ├────────┤ MODEM ├───────┤ RADIO │

│ │ │ │ │ │

└─────────────┘ └──────────────┘ └─────────────┘

Gambar 2. Blok Diagram Perangkat Paket Radio


Umumnya perangkat packet radio yang digunakan saat ini bukanlah seperti yang terpampang pada Gambar 2, melainkan menggunakan Terminal Node Controller (TNC) sebagai perantara Komputer dengan radio. Fungsi Terminal Node Controller menjalankan protokol link layer AX.25 dan MODEM untuk mentranslasikan sinyal digital ke sinyal analog yang dimengerti oleh radio. Protokol link layer AX.25 dijalankan oleh sistem prosesor mikro dalam TNC. Tentunya secara teknis sistem paket radio menggunakan TNC lebih fleksibel karena memungkinkan berbagai jenis komputer bergabung dalam jaringan komputer paket radio. Keuntungan ini diperoleh dengan mengorbankan biaya yang dibutuhkan untuk membangun peralatan TNC yang relatif lebih mahal.

Jenis komputer mikro yang digunakan di Indonesia tidak banyak bervariasi. Hal ini sangat memudahkan untuk membangun perangkat murah yang memungkinkan penggabungan komputer mikro ke jaringan komputer menggunakan radio. Biaya pembuatan perangkat keras dapat ditekan lebih rendah dengan memindahkan protokol link layer AX.25 di TNC ke komputer mikro berupa perangkat lunak. Akhirnya perangkat yang digunakan secara keseluruhan tampak pada blok diagram pada gambar 2. Jenis modem yang digunakan dapat beragam. Team peneliti di jurusan teknik elektro ITB (di motori oleh Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana) kemungkinan besar akan mengadopsi rancangan yang cukup murah dengan menggunakan komponen EXAR yang cukup banyak di Indonesia. Kesulitan yang mungkin dihadapi oleh industri elektronika di Indonesia dalam mengadopsi rancangan ini terutama dalam proses alignment yang memakan waktu. Penulis (OWP) saat ini sedang membangun modem menggunakan one-chip-modem TCM3105 dari Texas Instrument [9]. Konsep modem ini sangat mudah untuk diadopsi oleh industri elektronika di Indonesia karena rangkaian modem ini sangat sederhana dan praktis tidak perlu dilakukan alignment yang rumit. Akan tetapi harga one-chip-modem yang digunakan relatif lebih mahal daripada EXAR chip yang digunakan oleh team peneliti di ITB. Kami berharap rancangan modem untuk packet radio beserta perangkat lunaknya dapat dilepas ke public domain di Indonesia sekitar tahun depan (1992). Mudah-mudahan hal ini dapat membantu pembentukan infra-structure masyarakat yang siap untuk menerima jaringan komputer.

Salah seorang dari penulis (AL) saat ini sedang mengembangkan sistem komunikasi real-time menggunakan teknologi paket radio. Terutama sistem ini berguna untuk multi-media [12].

Di samping membangun perangkat keras modem, beberapa peneliti yang dimotori antara lain oleh Dr. S. Nasserie dan Dr. Adang Suwandi di ITB saat ini bergerak untuk mengembangkan teknologi satelit komunikasi. Penelitian ini merupakan bagian dari program penelitian "Small Satellite Systems" dalam rangka kerjasama PERUMTEL-ITB. Integrasi antara jaringan komputer menggunakan radio dan satelit komunikasi juga terus dijajaki.

Terlepas dari penelitian dalam perangkat keras untuk jaringan paket radio, usaha untuk mempelajari dan mengembangkan perangkat lunak untuk menjalankan perangkat keras yang dibangun terus berjalan. Peneliti yang bergerak dibidang ini terutama bernaung dibawah PIKSI-ITB dan PAU Mikroelektronika ITB. Terutama berkonsentrasi pada jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. Usaha untuk menyebarkan konsep jaringan komputer menggunakan TCP/IP di masyarakat banyak di Indonesia juga terus berjalan. Hal ini dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk memperoleh copy dokumen-dokumen tentang standard-standard yang digunakan dalam jaringan TCP/IP secara non-komersial. Tentunya masih banyak pertanyaan dibenak hati kami; seperti strategi pengembangan infra-structure di masyarakat maupun industri elektronika di Indonesia? secara kuantitatif seberapa jauh kemampuan masyarakat untuk menyerap teknologi komunikasi data? dll.

PENUTUP.
Dalam tulisan ini telah dilaporkan secara garis besar usaha-usaha yang tengah berjalan untuk membangun jaringan komputer biaya murah menggunakan radio di Indonesia. Jaringan ini, yang mengacu pada AMPRNet, mempunyai kemampuan untuk menangani kompleksitas servis yang cukup rumit yang setara dengan jaringan InterNet. Penelitian perangkat keras maupun lunak sudah mulai menampakan hasil-hasil yang cukup positif. Penelitian ini umumnya lebih banyak dilakukan oleh peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia. Kerjasama dengan industri elektronika maupun usaha memasyarakatkan teknologi jaringan komputer menggunakan radio saat ini masih pada tahap awal penjajakan. Penulis berharap untuk memperoleh masukan berupa kritik saran maupun komentar dari rekan-rekan tentang strategi pemasyarakatan teknologi jaringan komputer yang relatif baru dan murah ini. Terima kasih banyak atas perhatian yang diberikan.

ACUAN.
[1] Sukirno, O.W.Purbo, Basuki R.A., I.Hariadi, Eniman Y.S., S. Sutikno, A. Langi, G. Soemarwoto, A. Indrayanto, B. Rahardjo, A.H. Setiadi, B. Yuwono, R.S. Sadjad, K. Astami dan B. Riyanto, "Penelitian bidang mikroelektronika dan pengembangannya di Indonesia," Seminar PPI Inggris Raya, Salford University, 18 Desember 1990.

[2] anggota "warung elektronik" karyasiswa Indonesia di Canada, "Pendidikan Komputer," KOMPAS 6 Agustus 1991.

[3] O.W. Purbo, YC1DAV/VE3, "Sistem komunikasi data paket radio amatir," majalah Elektron, th. XIV, no. 38, hal. 3815-3820, 1990.

[4] O.W. Purbo, "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio," KOMPAS 30 Desember 1990.

[5] O.W. Purbo dan Suryono Adisoemarta, "Teknologi satelit komunikasi komputer di amatir radio," KOMPAS 21 Juli 1991.

[6] O.W. Purbo, "Pemasyarakatan jaringan komputer biaya murah menggunakan radio: sebuah proposal," Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1991.

[7] W.R. Stevens, UNIX Network Programming, Prentice Hall Software Series, 1990.

[8] T.L. Fox, WB4JFI, AX.25 Amateur Packet-Radio Link-Layer Protocol: Version 2.0, American Radio Relay League, Inc., October 1984.

[9] _, Telecommunications Circuits: Transmission, Switching, Subscriber, and Transient Suppresors, Texas Instrument Linear Product, 1991.

[10] O.W. Purbo dan Adang Suwandi, Perangkat Jaringan Komputer Biaya Murah Menggunakan Radio: Sebuah Proposal, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1991.

[11] Bdale Garbee, N3EUA, Don Lemley, N4PCR, and Milt Heath, "Adaptation of the KA9Q TCP/IP Package for standalone packet switch operation," ARRL/CRRL Amateur Radio 9th Computer Networking Conference, pp. 99-104, 1990.

[12] A. Langi, VE4ARM, and W. Kinsner, VE4WK, "CELP high-quality speech processing for packet radio transmission and networking," ARRL/CRRL Amateur Radio 9th Computer Networking Conference, pp. 164-169, 1990.



[13] W. Stallings, Handbook of Computer Communications Standards: Local Network Standards, vol. 2, MacMillan Book, New York, 1987 dan W. Stallings, Handbook of Computer-Communications Standards: Department of Defence (DoD) Protocols Standards, vol. 3, MacMillan Book, New York, 1987.
BIODATA:
Onno W. Purbo. Ayah dari seorang putra. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Elektro ITB (1987). Memperoleh gelar M.Eng dari Department of Electrical Engineering, McMaster University, Hamilton (1990). Saat ini tengah menempuh program Ph.D bidang Mikroelektronika di Department of Electrical and Computer Engineering, University of Waterloo. Di Indonesia bekerja sebagai staf di jurusan teknik elektro ITB (1987) dan PAU Mikroelektronika ITB (1987). Amatir radio dengan callsign YC1DAV/VE3 (1981), anggota Amateur Satellite (AMSAT-NA) di Washington DC, US (1986) dan anggota Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), US (1986). Pada tingkat nasional (dalam 3 tahun terakhir) telah menulis tidak kurang dari 20 paper ilmiah maupun ilmiah populer di majalah, seminar ilmiah maupun harian KOMPAS. Pada tingkat internasional, telah menulis beberapa full paper di Journal seperti Journal of Applied Physics (US) dan Solid State Electronics (UK) maupun di konperensi ilmiah tingkat internasional. Masuk dalam buku "American Men and Women of Science" (US) edisi tahun 1992. Penelitian yang dilakukan terutama berkaitan dengan teknologi Mikroelektronika dan teknologi jaringan komputer. Cita-cita - melihat bangsa Indonesia yang maju - dan tidak cuma bisa berdebat berkepanjangan tanpa ada hasil yang nyata.
Armein Langi. Ayah dari 2 putri. Menyandang gelar Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Elektro ITB (1987). Saat ini tengah menempuh program M.Sc. di bidang Signal (Speech) Processing & Communication di Department of Electrical and Computer Engineering, University of Manitoba. Di Indonesia, bekerja sebagai staf di Laboratorium Sinyal dan Sistem, Jurusan Teknik Elektro serta di Pusat Antar Universitas bidang Mikroelektronika ITB. Anggota Amatir Radio dengan call sign VE4ARM dan anggota mahasiswa dari IEEE. Bidang penelitian terutama adalah signal processing, speech processing, dan komunikasi.
Suryono Adisoemarta. Memperoleh gelar sarjana teknik dari Jurusan Teknik Perminyakan ITB pada tahun 1987, sekarang bekerja sebagai staf pengajar di jurusan tersebut dan staf khusus di PIKSI ITB. Saat ini sedang menempuh program Master dibidang teknik perminyakan di Petroleum Engineering Dept. University of Texas at Austin, US. Pada tingkat nasional telah ikut dalam team UNINET untuk ITB (1987 1989), team pengawas pembuatan komputer jaringan di Departemen Pertambangan dan Enersi RI (1989), dan team studi kelayakan komputer jaringan di PT Peleburan Timah Mentok Bangka PIKSI ITB (1989). Amatir radio dengan callsign YG1QN (Indonesia, 1988) dan N5SNN (US,1991).
Yüklə 55,15 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin