Laporan hasil penelitian



Yüklə 474,58 Kb.
səhifə1/3
tarix17.01.2019
ölçüsü474,58 Kb.
#99574
  1   2   3

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai: A) Deskripsi Lokasi Penelitian; B) Paparan Data, yang meliputi 1) Paparan Data Pra Tindakan, 2) Paparan Data Tindakan; C) Paparan Data Siklus I; D) Paparan Data Siklus II dan E) Pembahasan.

  1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Islam Gandusari Trenggalek, yaitu pada siswa kelas IX sekolah ini. Karena kelas IX terbagi dalamm 4 kelas, maka peneliti memfokuskan pada kelas IX D sekolah ini. Adapun yang di teliti adalah Pembelajaran Kooperatif metode Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan pemahaman matematika terhadap konsep persamaan kuadrat pada siswa kelas IX SMP Islam Gandusari Trenggalek tahun pelajaran 2007/2008. oleh karena itu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang objek penelitian, peneliti akan mendeskripsikan SMP Islam Gandusari Trenggalek secara keseluruhan.

    1. Sejarah Singkat SMP Islam Gandusari Trenggalek.

SMP Islam Gandusari merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang terletak di jlan Raya Melis Desa Melis Kec. Gandusari Kab. Trenggalek. Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk pendidikan dasar anak yang berusia antara 12 tahun sampai 13 tahun dan telah lulus SD, MI atau yang sederajat wajib melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (SMP, MTS) atau yang sederajat.

Sekolah ini berdiri pada tahun 1975 dan mulai beroperasi pada tahun 1975. Kepemilikan tanah berdasarkan data yang ada adalah tanah yayasan LP Ma'arif NU yang beralamat di jalan Panglima Sudirman 29 Trenggalek. Luas tanah / status yaitu 3.243 m²/ wakaf bersertifikat, sedangkan luasa bangunan 1500 m².



    1. Letak Geografis.

SMP Islam Gandusari terletak di jalan Raya Melis Desa Melis Kec. Gandusari Kab. Trenggalek. Tepatnya berada di sebelah selatan menghadap ke utara di jalur alternatif desa melis kec. Gandusari, Kab. Trenggalek yang memiliki jarak sebagai berikut :

1). Jarak dari Kecamatan Gandusari ± 4 Km.

2). Jarak dari Kabupaten Trenggalek ± 15 Km

3). Jarak dari kantor polisi Gandusari ± 3 Km.

4). Jarak dari Pasar Kec. Gandusari ± 3.5 Km

5). Jarak dari Balai Desa Melis ± 200 m



    1. Keadaan Siswa.

Yang dimaksud siswa di sini adalah siswa siswi yang secara resmi belajar di SMP Islam Gandusari dan terdaftar dalam buku induk sekolah. Pada saat penulisan mengadakan penelitian, jumlah siswa SMP Islam Gandusari Trenggalek adalah 440 siswa. Jumlah tersebut terbagi ke dalam tiga kelas yaitu kelas VII, kelas VIII dan kels IX. Masing – masing kelas terbagi menjadi beberapa kelas yaitu kelas VII terbagi dalam 4 kelas yang terdiri dari kelas VII A sampai kelas VII D. kelas VIII terbagi menjadi 4 kelas yang terdiri dari kelas VIII A samapi kelas VIII D. sedangkan kelas IX terbagi menjadi 4 kelas yang terdiri dari kelas IX A sampai kelas IX D.

Table 4.1 Tabel Keadaan siswa SMP Islam Gandusari tahun pelajaran 2007/2008:1



No

Kelas

Jumlah

1

2

3



4

VII A

VII B


VII C

VII D


40

40

39



38

JUMLAH

157

1

2

3



4

VIII A

VIII B


VIII C

VIII D


36

36

38



37

JUMLAH

147

1

2

3



4

IX A

IX B


IX C

IX D


37

36

36



35

JUMLAH

144




    1. Keadaan Guru dan Karyawan

Keadaan yang dimaksud di sini adalah para pendidik atau guru dan pegawai yang bukan guru di SMP Islam Gandusari Trenggalek yakni pada saat penulisan penelitian sebanyak 28 orang yang terdiri dari seperti table berikut :

Table 4.2 Daftar guru SMP Islam Gandusari sebagai berikut :2



No

N a m a

Bidang Study

1

2

3



4

5

6



7

8

9



10

11

12



13

14

15



16

17

18



19

20

21



22

23

24



25

26

27



28

Supandi, S.Pd

Kosim, S.Ag

Edi Mustofa, S.Pd

Muh. Daroni, S.Ag

Samsul Ma'arif, S.Ag

Pasimin, S.Pd

Zuhri, S.Pd

Riyanurinarti, S.Pd

Sri Suratmiatin, B.A

Muhsim, A.Ma

Teguh Pujianto, S.Pd

Yunalim Muharomah, S.Pd

Ambar Dwi Astutik, S.Pd

Taslim Amrullah, A.Ma

Adi Santoso, S.Pd

Wardoyo, S.Pd

Lailin Hiadayati, S.Pd

Susi Andriani, S.Pd

Zaenal Abidin, S.Pd

Drs. Kamaludin

Sunarmi, S.Pd

Eka Mardi Santoso, S.Pd

Indrawati, S.Pd

Ninin Kurniawati, S.Pd

Ariani Dian Suprapti,

Imam Jaenuri

Nurma Widayati

Desi Aristanti



BK

PAI


IPS

PAI


TIK

PPKN


BAHASA INDONESIA

KERTAKES


BAHASA DAERAH

PAI


PPKN

BIOLOGI


FISIKA

PAI


EKONOMI

PENJASKES

BAHASA INGGRIS

BAHASA INGGRIS

MATEMATIKA

BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA

PENJASKES

BAHASA INDONESIA

BAHASA INGGRIS

IPA ( FISIKA )

MATEMATIKA

MENJAHIT

BAHASA INDONESIA






    1. Keadaan sarana dan prasarana

Dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar tidak bias terlepas dari sarana dan prasarana, karena dengan adanya sarana dan prasarana akan memperjelas dan mempercepat siswa dalam memahami pelajaran yang sedang disampaikan oleh seorang guru pada saat proses belajar mengajar. SMP Islam Gandusari Trenggalek memiliki beberapa sarana prasarana sebagai berikut : 3

Table 4.3 Sarana dan prasarana



No

Sarana dan prasarana

Keterangan

1

2

3



4

5

6



7

8

9



10

Ruang belajar

Ruang Tata Usaha / Kantor

Laboratorium Komputer

Perpustakaan Sekolah

Ruang UKS

Tempat Parkir

Laboratorium IPA

Lapangan Volly

Koperasi Sekolah

Ruang Seni (Drum Band)



12 ruang kelas

2 ruang kelas

1 ruang

1 ruang


1 ruang

Tersedia 2 tempat

1 ruang

Tersedia


1 ruang

1 ruang dilengkapi alat drumband






    1. Struktur Organisasi SMP Islam Gandusari

Struktur organisasi yang jelas dapat mengatur hubungan antar bagian, pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada. Struktur organisasi garis / line yaitu organisasi mulai dari top manager (pucuk pimpinan) sampai kepada bawahan. Segala sesuatunya berlangsung menurut garis komando biasa sehingga tidak kimpleksitas di dalam sikap pimpinan dan kekuasaan serta tanggung jawab yang terletak pada kepala sekolah dan makin berkurang ke bawah (wakil kepala sekolah dan guru). Adapun struktur organisasi SMP Islam gandusari Trenggalek adalah sebagai berikut :4

STRUKTUR ORGANISASI SMP ISLAM Gandusari




  1. Paparan Data

    1. Paparan data Pra tindakan

Sebelum melakukan peneitian, peneliti melakukan pertemuan dengan Kepala Sekolah SMP Islam Gandusari yaitu bapak Supandi, S.Pd pada tanggal 2 April 2008.Tujuan pertemuan ini peneliti menyampaikan rencana untuk melaksanakan penelitian di SMP Islam Gandusari untuk menyelesaikan tugas akhir program sarjana STAIN Tulugagung. Karena yang akan di teliti adlah siswa kelas IX, maka oleh bapak Kepala Sekolah di sarankan untuk konfirmasi dengan gurur pengajar matematika kelas IX, pada tanggal 2 April 2008 peneliti mengadakan pertemuan dengan bapak Imam Jaenuri selaku gurur matematika kelas IX. Bapak Imam Jaenuri tidak keberatan dan menyambut dengan baik keinginan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Setelah mendapat jawaban dari guru bidang study matematika kepala Sekolah juga memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMP Islam Gandusari. Tetapi Kepala Sekolah menyarankan agar penelitian dilakukan sebelum bulan Mei. Karena alasan kelas IX akan mengadakan ujian pada tanggal 5 Mei 2008. hasil konfirmasi peneliti membicarakan proses-proses penelitian dengan Bapak Imam Jaenuri selaku guru matematika. Dari pertemuan dengan guru matematika kelas IX, peneliti memperoleh informasi bahwa pelajaran kesulitan pemahaman matematika pada siswa adalah tentang konsep persamaan kuadrat. Dan beliau menyarankan untuk mencoba mempraktekkan materi persamaan kuadrat yang penyampaiannya sesuai jadwal yaitu pada tanggal 9 April 2008. berdasarkan saran dari guru matematika kelas IX peneliti menerima usulan tersebut. Akhirnya peneliti memutuskan pembelajaran materi persamaan kuadrat akan di sampaikan pada hari senin sesuai dengan jadwal pelajaran matematika. Setelah itu peneliti memberikan gambaran secara garis besar mengenai pelaksanaan penelitian. Guru matematika menyarankan untuk melaksanakan penelitian di kelas IX D dengan alasan karena siswa kelas ini cukup kondusif untuk tempat penelitian di banding kelas lain. Menurut guru matematikapeneliti akan mengalami kesulitan jika mengambil kelas lain karena siswanya sulit diatur dan diajak kerjasama.

Pada pertemuan tersebut, peneliti juga berdiskusi dengan guru matematika kelas IX D seluruhnya adalah 33 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Sesuai dengan kondisi kelas sebelumnya, kemampuan siswa sangat heterogen. Latar belakang keluarga siswa bervariasi, yaitu dari keluarga buruh, wiraswasta, pedagang, petani dan pegawai.

Jadwal pelajaran matematika di kelas IX D pada hari senin jam ke 1 – 2 (45 menit per jam) dan rabu jam ke 3 – 4, jumat jam ke 1, peneliti dan teman sejawat sebagai pengamat, guru kelas membantu di kelas mengamati proses belajar mengajar. Peneliti menjelaskan bahwa pengamat disini bertugas mengamati proses semua aktifitas peneliti dan siswa apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum. Untuk mempermudah pengamatan tersebut, pengamata di beri lembar observasi yang telah di buat oleh peneliti bersama guru kelas. Peneliti menyampaikan bahwa penelitian tersebut dilakukan dalam 2 siklus, yang mana masing – masing siklus terdiri dari 3 kali tindakan atau pertemuan. Setiap akhir siklus akan diadakan tes akhir. Tindakan untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan siswa memahami matematika. Kemudian peneliti menyampaikan bahwa pada hari tanggal 4 April akan dilaksanakan tes awal. Materi yang diujikan adalah materi tentang persamaan satu variable dan materi yang berhubungan dengan persamaan.

Sesuai dengan rencana tes awal di lakukan pada hari Jumat tanggal 4 April 2008. tes awal tersebut diikuti oleh 33 siswa kelas IX D. pada tes awal ini peneliti memberikan soal sejumlah 10 soal pilihan ganda. Berdasarkan skor tes awal ini peneliti memberikan soal sejumlah 10 soal pilihan ganda. Berdasarkan skor tes awal ini nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 39.61 dengan kategori keberhasilan kurang. Setelah peneliti mewawancarai 5 siswa yang diangap mewakili kelas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa siswa kurang menguasai materi prasarat di sebabkan oleh metode yang oleh penyampaian guru dalam mengajar kurang bias diterima siswa. Sehingga siswa kurang begitu faham. Hasil skor tes awal adalah sebagai berikut :



Table 4.4 Hasil tes awal siswa ( Tes Pra Tindakan ).
Daftar nilai kemampuan awal siswa




No

Nama Siswa

Skor

Taraf Keberhasilan

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

01

Ahmad Aminudin

50















02

Adang Yulianto

40















03

Ahmad Abdullah

60















04

Agung Yurika

50















05

Arum Cahyaning

20















06

Alfi Rozikin

20















07

Amin Tohari

40















08

Azizatul Fitriana

40















09

Defi fitria yulianti

40















10

Diyah Rahayu

30















11

Dwi Astutik

40















12

Dwi ratnasari

40















13

Ervi Nur Annisa

20















14

Fathul Mubarok

30















15

Ika nurfi adzari

20















16

Isrukan

40















17

Koirul anam

70















18

Lailatul fitriani

40















19

Lia rahmawati

40















20

Liti rahayu

40















21

Muhammad Saifudin

40















22

Mawar Anggraini

40















23

Muhammad Abdul G

30















24

Novia Ima Muhimah

40















25

Nurfaking Rian Sari

80















26

Riya Fitriani

50















27

Ruli ayub

30















28

Sendi Saputro

30















29

Siti Istikomah

30















30

M. Shodiq Alwafa

40















31

Sugeng Wijaya

30















32

Wiji Utami

40















33

Zaenal Ngabidin

30


















Total

1310




2

5

22

4




Rata – Rata

39.61




6.06 %

15.15%

66.67%

12.12%







Sangat Kurang















Dari table diatas dapat diperoleh bahwa sebanyak 21 siswa atau 12.12% yang taraf keberhasilannya sangat kurang, 22 siswa atau 66.67% di kategorikan kurang, 5 siswa atau 15.15 % dikategorikan cukup dan 2 siswa atau 6.06 % dikategorikan baik. Dari nilai rata-rata kelas yang rendah yaitu 39.61 dengan kategori sangat kurang.

Berdasarkan jawaban siswa pada tes awal, sebagian siswa kesulitan dalam menjawab soal nomor 7 dan nomor 8 soalnya sebagi berikut :


  • Soal nomor 7 : banyaknya penumpang pada sebuah bus mula-mula 25 orang. Jika pada tempat pemberhentian terdapat x orang yang naik, mak banyaknya penumpang menjadi 47 orang. Maka nilai x adalah ?

  • Jawaban siswa : ada yang menjawab a yaitu 47, ada yang menjawab b yaitu 20, dan kebanyakan jawaban siswa salah.

  • Soal nomor 8 : P dan (q+5) menyatakan dua bilangan yang sama. Jika q=23 berapakah P?

  • Jawaban siswa adalah : ada yang menjawab b yaitu 20, ada yang menjawab c yaitu 43, dan kebanyakan jawaban siswa salah.

Dari soal nomor 7 dan nomor 8 hampir semua siswa menjawab salah, hanya 5 siswa yang menjawab benar.

Kegiatan peneliti selanjutnya adalah membentuk kelompok. Berdasarkan skor yang di peroleh siswa pada tes awal atau pra tindakan. Dari hasil tes awal kemudian di bentuk kelompok besar yakni siswa yang berkemampuan tinggi, sedang I, sedang II, rendah.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang pembagian kelompok belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 12. Setelah itu akan di bentuk kelompok belajar. Karena siswa kelas IX berjumlah 33 siswa, maka akan terdapat 6 kelompok. Pembagian kelompok di lakukan secara heterogen, baik dari kemampuan maupun jenis kelaminnya. Pembagian kelompok lebih detail dapat di lihat dari lampiran 8.

Pada hari jumat, tanggal 7 April 2008 peneliti masuk kelas IX D untuk menyampaikan hasil tes dan memberi penjelasan secara singkat dari materi-materi yang digunakan. Untuk tes awal (pra tindakan) tersebut. Agar siswa memiliki gambaran-gambaran dari materi selanjutnya materi yang di jelaskan peneliti antara lain. "Apa yang dimaksud persamaan dan yang berhubungan dengan kalimat terbuka yang berbentuk cerita". Peneliti juga menjelaskan tentang cara menyelesaiakan suatu persamaan di bawah ini. Singkat antara peneliti dan siswa pada saat penyampaian materi.



  • Peneliti : Apakah kalian mengetahui apa itu persamaan?

  • Siswa : belum bu…………., sudah bu …………(suasana ramai)

  • Peneliti : Siapa yang bias angkat tangan!

  • Siswa : Saya bu, persamaan adalah pokoknya ada hubungan sama dengan bu.(siswa yang lain rebut dengan jawaban sendiri - sendiri)

  • Peneliti : kurang tepat, Persamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan.

Kemudian peneliti memberi satu pertanyaan untuk menyelesaikan persamaan.

Soalnya : tentukan himpunan penyelesaian dari x-2=7, x perubah pada bilangan bulat.

Semua siswa ramai sendiri dan belum begitu paham dengan soal tersebut sehingga sebagian siswa saling bertanya pada temannya. Karena waktu untuk penjelasan hanya satu jam pelajaran kemudian peneliti menjelaskan himpunan penyelesaian dari soal x-2=7, dengan penyelesaian:

x-2 = 7


x-2+2 = 7+2 (kedua ruas ditambah 2)

x = 9


Jadi himpunan penyelesaiannya adalah (9)

Kemudian untuk satu jam pelajaran digunakan untuk membahas soal-soal tes yang dianggap sulit oleh siswa yaitu soal nomor 7 dan nomor 8, dengan pembahsan sebagai berikut :

Nomor 7 : Kalimat matematikanya 25 +x=47

Jadi nilai x=47-25

= 22

Nomor 8 : Kalimat matematikanya p = q + 5



Jika Q = 23, maka ↔ p = 23 + 5

↔ p = 28

Sebelum mengakhiri pembelajaran peneliti mewawancarai beberapa siswa , "Apa kesulitan dari soal nomor 7 dan nomor 8?. Kemudian siswa menjawab kesulitannya menterjemahkan kalimat terbuka yang berbentuk cerita ke kalimat matematika.

Pada tanggal 7 April 2008 peneliti juga mengadakan tes pra tindakan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang matematika pada pokok bahasan persamaan kudrat yang di Bantu oleh observer yaitu Yayuk Dewi Rahayu.

Hasil data yang diperoleh pra tindakan ditunjukkan pada table berikut:

Table 4.5 Hasil tes pra tindakan pemahaman belajar siswa



No

Nama Siswa

Skor

Taraf Keberhasilan

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

01

Ahmad Aminudin

50















02

Adang Yulianto

40















03

Ahmad Abdullah

60















04

Agung Yurika

50















05

Arum Cahyaning

20















06

Alfi Rozikin

20















07

Amin Tohari

40















08

Azizatul Fitriana

40















09

Defi fitria yulianti

40















10

Diyah Rahayu

30















11

Dwi Astutik

40















12

Dwi ratnasari

40















13

Ervi Nur Annisa

20















14

Fathul Mubarok

30















15

Ika nurfi adzari

20















16

Isrukan

40















17

Koirul anam

70















18

Lailatul fitriani

40















19

Lia rahmawati

40















20

Liti rahayu

40















21

Muhammad Saifudin

40















22

Mawar Anggraini

40















23

Muhammad Abdul G

30















24

Novia Ima Muhimah

40















25

Nurfaking Rian Sari

80















26

Riya Fitriani

50















27

Ruli ayub

30















28

Sendi Saputro

30















29

Siti Istikomah

30















30

M. Shodiq Alwafa

40















31

Sugeng Wijaya

30















32

Wiji Utami

40















33

Zaenal Ngabidin

30


















Total

1310




2

5

22

4




Rata – Rata

39.61




6.06 %

15.15%

66.67%

12.12%







Sangat Kurang















Pada akhir kegiatan pembelajaran, peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan pembelajaran materi penelitian. Peneliti juga berdiskusi dengan guru matematika tentang kelompok yang layak dijadikan sebagai subjek wawancara terdiri dari siswa yang mudah berkomunikasi agar mempermudah peneliti mengumpulkan data.



    1. Paparan data pelaksanaan tindakan

Pembelajaran matematika dilaksanakan pada pokok bahsan "Persamaan Kuadrat" dengan metode pembelajaran numbered head together (NHT). Dalam pembelajaran ini peserta didik dalam satu kelas di bagi menjadi 6 kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa.

Untuk mempermudah peserta didik dalam menguasai bahan/materi maka materi tersebut dibagi dalam 2 sub konsep, yaitu :

1). Mengetahui pengertian persamaan kuadrat dan menentukan akar-akar persamaan kuadrat.

2). Menyusun persamaan kuadrat

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 2 siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan. Dengan demikian pembahasan konsep / sub konsep dapat dirinci menjadi :

Tabel 4.6 Tabel Alokasi waktu pembahasan Konsep



Siklus

Tindakan

Sub konsep

Alokasi waktu

I

II


1
2
3
4
5

1
2
3



Mengetahui pengertian dari persamaan kuadrat

Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan

Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna

Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan rumus

Evaluasi siklus I

Menyusun persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya

Menyusun persamaan kuadrat jika diketahui jumlah dan hasil kali

Evaluasi siklus 2



± 10 menit
± 20 menit
± 20 menit
± 20 menit
1 JP

± 40 menit


± 40 menit
1 JP

Alokasi waktu setiap tindakan proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

Table 4.7 Tabel alokasi waktu pada pembelajaran siklus I

Alokasi waktu

Pertemuan

Kegiatan Pembelajaran

± 10 menit

± 70 menit

± 10 menit


I

  • Guru mengawali pembelajaran

  • Guru menjelaskan materi untuk siklus I

  • Guru menjelaskan pertanyaan pancingan untuk mengukur pemahaman

± 10 menit

± 10 menit

± 20 menit


II

  • Guru mengawali pembelajaran

  • Guru mengatur kelompok belajar

  • Guru menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran NHT yang akan diadakan pertemuan selanjutnya.

± 10 menit

± 80 menit




III

  • Guru mengawali pembelajaran

  • Melaksanakan pembelajaran NHT dan pembahasan

± 10 menit

± 80 menit



IV

  • Guru mengawali pembelajaran dan menyiapkan tes formatif I untuk evaluasi siklus I

  • Mengerjakan tes formatif I

Table 4.8 Tabel alokasi waktu pada pembelajaran siklus II



Alokasi waktu

Pertemuan

Kegiatan pembelajaran

± 10 menit

± 70 menit

± 10 menit


I

  • Guru mengawali pembelajaran

  • Guru menjelaskan materi untuk siklus II

  • Guru memberikan pertanyaan pancingan

± 10 menit

± 80 menit



II

  • Guru mengawali pembelajaran

  • Guru Melaksanakan pembelajaran NHT dan pembahasan

± 10 menit

± 35 menit



III

  • Guru mengawali pembelajaran

  • Evaluasi (tes formatif) siklus II

± 40 menit

IV

  • Penyerahan hadiah (juara kelompok) siklus I dan II




  1. Siklus I

    1. Perencanaan

Siklus pertama direncanakan dengan 4 kali pertemuan (pertemuan kesatu hari Rabu tanggal 09 April 2008, pertemuan kedua hari Jum’at tanggal 11 April 2008, pertemuan ketiga hari Senin tanggal 14 April 2008, pertemuan keempat hari Rabu tanggal 16 April 2008). Hal ini sesuai dengan rencana pengajaran yang di buat.

Untuk siklus 1 materi yang akan diajarkan adalah mengenai pengertian persamaan kuadrat dan menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Pertemuan pertama menyampaikan materi persamaan kuadrat, pertemuan kedua membentuk kelompok, dan pertemuan ketiga belajar kelompok NHT sedangkan pertemuan keempat untuk tes formatif sebagai evaluasi pemahaman siswa.

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :


  1. Menyiapkan lembar observasi, absensi siswa, lembar kerja siswa, dan catatan lapangan.

  2. Menyiapkan rencana pembelajaran dan daftar anggota kelompok

  3. Melaksanakan koordinasi dengan guru matematika kelas IX mengenai pelaksanaan tindakan

    1. Pelaksanaan Tindakan

    1. Pertemuan ke 1

Pembelajaran ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 9 April 2008 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 90 menit (1 jam 45 menit). Sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai peneliti mengawali pertemuan dengan mengucap salam, dilanjutkan dengan absensi siswa, membacakan materi pada hari itu dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk tahap pendahuluan itu dilaksanakan selama ± 10 menit.

Tahap inti (± 70 menit) guru peneliti memberitahukan kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan yaitu tentang pengertian persamaan kuadrat dan akar-akar persamaan kuadrat. Setelah siswa mengetahui materi yang akan disampaikan kemudian guru menyuruh siswa untuk membuka buku paket matematika yang berkaitan dengan materi tersebut. Setelah itu guru memotivasi siswa untuk siap menerima pelajaran. Selama ± 60 menit guru peneliti menjelaskan materi persamaan kuadrat dan akar-akarnya persamaan kuadrat. Pada waktu penjelasan guru juga memberikan beberapa pertanyaan lisan pada peserta didik agar suasana kelas tidak tegang dan memancing respon siswa agar siswa memiliki keberanian Tanya jawab dengan guru peneliti. Pertanyaan-pertanyaan pancingan untuk siswa adalah sebagai berikut :



P : Apakah kalian semua masih ingat tentang pengertian dari persamaan yang sudah dijelaskan kemarin?

Isrukan : Masih bu………., persamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan.

P : Bagus sekali, sekarang coba ditutup bukunya sebentar saja. Apa pengertian dari persamaan kuadrat.

Arum : saya Bu…….. persamaan yang variabelnya (perubahnya) mempunyai pangkat paling tinggi 2

P : Apakah benar jawaban temanmu? Ada yang bias menyebutkan contoh persamaannya?

A.AB : ya bu benar contohnya x² + 6x – 6 = 0

Adang : bu kalau saya persamaan kuadrat itu persamaan berderajat dua dalam x bu….!

P : Iya seperti itu juga benar, tapi apa kalian tahu apa itu variable ?

Siswa : (semua berteriak ) belum bu………..!

P : variable itu adalah lambing pengganti sebuah konstanta yang belum diketahui dengan jelas, misalkan apa anak-anak?

Sebagian siswa : berarti x ya bu………..?

P : Iya . benar sekali.

Setelah Tanya jawab kemudian guru peneliti melanjutkan pada materi akar-akar persamaan kuadrat dan menjelaskan secara garis besarnya saja yaitu tentang cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan. Guru menjelaskan dan memberi contoh kemudian melanjutkan pada cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna dan dengan cara menggunakan rumus. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan cukup tenang sambil mencatat dalam buku tulisnya masing-masing, tetapi masih ada juga siswa yang berbicara sendiri dengan temannya. Tetapi setelah saya Tanya ternyata siswa itu saling Tanya jawab mengenai materi itu.

Setelah guru peneliti selesai menjelaskan, siswa diminta untuk saling berdiskusi tentang apa yang belum dipahami bersama teman yang lainnya selama ± 10 menit, dan dapat mencatat apa yang belum dipahami untuk ditanyakan pada guru peneliti.untuk menjaga agar kondisi kelas tidak ramai peneliti meminta bantuan observer untuk mengkondisikan kelas.

Selama ± 15 menit guru memberi penjelasan tentang pertanyaan dari siswa yang belum paham. Tanya jawab tersebut berlangsung sebagai berikut :



Siswa (Nurfaking) : bu……. Untuk contoh soal pemfaktoran itu

x²-9+8=0 jawabnya ada (x-1) (x-8), itu bagaimana bu?

Peneliti : ya .di faktorkan, begini ya….

x²-9+8=0 ↔ (x-1) (x-8) = 0

(x-1) = 0 atau (x-8) = 0

x = 1 atau x = 8

Dapatnya sama seperti contoh diatasnya dalam paket :

Misalnya : x²+bx+c= x²+(p+q)x+pq=0

(x+p) (x+q) =0

x = -p atau x = -q

Jadi dapatnya bilangan -1 dan -8 itu adalah bilangan berapa jika ditambah sama dengan -9 atau b dan jika dikalikan +8 atau q

Jadi ditambahkan – 1 + (-8) = -9

Dikalikan – 1 x (-8) = +8

Peneliti : bagaimana apakah sudah paham ………?

Siswa : O……iya bu…….!

-b ± √ b² - 4ac

2a

Untuk mengakhiri pertemuan peneliti memberikan satu pertanyaan tentang bagaimana rumus untuk menyelesaikan persamaan kuadrat, kemudian semua siswa menjawab bersama-sama bahwa rumusnya adalah


Kemudian memberikan PR tentang bagaiman memperoleh rumus tersebut.

    1. Pertemuan ke 2

Pembelajaran pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari jumat tanggal 11 April 2008. dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran (± 45 menit). Sebelum memulai tindakan pembelajaransesuai dengan perencanaan yaitu membentuk kelompok. Guru peneliti mengawali dengan mengucapkan salam dan absensi siswa selama ± 10 menit.

Kegiatan selanjutnya guru peneliti menanyakan PR dari pertemuan ke 1. kemudian membahas secara bersama-sama, karena guru peneliti tidak menemukan kesulitan-kesulitan dari pekerjaan rumah tersebut. Pembelajaran dilanjutkan dengan mengatur kelompok belajar NHT. Pada tahap ini kegiatan peneliti adalah sebagai berikut :



    1. Menyiapkan kertas yang sudah diisi nomor-nomor yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, sesuai berapa jumlah anggota kelompoknya. Untuk mempersiapkan semua itu peneliti dibantu oleh observer yaitu temen sejawat.

    2. Guru peneliti membacakan nama-nama anggota kelompok kepada siswa agar mereka mengetahui posisinya di kelompok berapa dan siapa saja teman sekelompoknya. Untuk mempermudah dan memperlancar proses peneitian, peneiti meminta untuk masing-masing kelompok menentukan sendiri ketua kelompoknya dan melaporkan pada peneliti. Untuk nama-nama anggota kelompok diihat pada lampiran 8.

    3. Kemudian peneliti membagi nomor-nomor anggota yang sama. Untuk lebih jelasnya bias dilihat dalam denah kelompok di bawah ini :



    1. Setelah siswa terbagi dalam kelompok-kelompok, mereka berkumpul sesuai kelompok masing-masing, suasana kelas ramai karena siswa berebut untuk segera bergabung dengan kelompoknya.

    2. Peneliti menjelaskan tentang metode pembelajaran kelompok NHT kepada peserta didik, agar siswa paham aturan pembelajaran ini.

    3. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya, dan materi untuk belajar kelompok adalah semua materi dari pertemuan pertama.

    1. Pertemuan ke 3

Pertemuan ke 3 ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 14 April 2008. Dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (90 menit). Pada pertemuan ke 3 ini seperti yang dijelaskan guru peneliti, bahwa akan dilaksanakan belajar kelompok NHT.

Untuk kegiatan pendahuluan selama ± 10 menit guru mengawali dengan ucapan salam dan absensi siswa. Guru bertanya pada siswa "apakah siswa sudahsiap dengan pembelajaran model NHT?" siswa menjawab "sudah siap". Kemudian guru peneliti menugaskan para siswa untuk berkumpul dengan kelompok masing-masing.

Selama ± 70 menit pembelajaran berlangsung, siswa menyiapkan lembar LKS I dan buku paket dan catatan masing-masing. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan 3 soal.

Soal pertama adalah :



      1. Tentukan persamaan y²+8y+16=0 dengan cara memfaktorkan.

Untuk soal pertama ini siswa diberi waktu ± 5 menit untuk berfikir bersama kelompoknya. Semua harus saling membantu satu kelompoknya karena penilaian tergantung dari perwakilan dari kelompok itu. Siswa ramai berdiskusi bekerjasama dengan kelompoknya. Setelah waktu sudah ± 5 menit. Guru memanggil siswa dengan nomor 2, kemudian siswa dengan nomor anggota 2 dari masing – masing kelompok,bersiap untuk mempresentasikan hasil jawaban dari kerjasama kelompoknya. Hasil jawaban siswa dalam diskusi kelompok itu adalah :

↔ y² + 8y +16=0

(y+4) (y+4)=0

Y+4=0 atau y+4=0

y=0 atau y=+0

Untuk soal pertama hamper semua kelompok menjawab dengan benar.

Soal kedua :


      1. Tentukan pengertian dari persamaan x²-6x-7=0 dengan melengkapkan kuadrat sempurna?

Seperti soal 1 siswa diberi waktu ± 5 menit untuk berfikir bersama dengan kelompoknya. Tetapi guru akan mengevaluasi siswa seberapa besar tingkat pemahaman siswa dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan jawaban soal ke 2 yang ternyata jawaban mereka ada yang belum bias menjelaskan secara rinci. Jawaban dari semua perwakilan kelompok benar tetapi untuk menjelaskan jawabannya ada yang kesulitan dan belum begitu paham.

# Jawaban kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6 :

x²-6x-7=0

x²-6x =7


x²-6x+(½.6)² =(½.6)² +7

x²-6x+36/4 =36/4 +7

(x-3)² =9+7

(x-3)² =16

x-3 =√16

x-3 = ±4


x-3 = +4

x = 4+3 = 7

x-3 = -4

x = -4+3


x = -1

guru peneliti kemudian melakukan Tanya jawab dengan perwakilan kelompok :

P : sekarang jelaskan darimana kamu mendapat √16, coba jelaskan………..(peneliti dibantu observer dan guru kelas untuk menanggapi jawaban siswa)

Kelompok I : ……….(diam berfikir)

Kelompok II : dari hilangnya kuadrat diatasnya bu……?

Kelompok III: dari (x-3)² itu sama dengan 16, tetapi kalau x-3 kuadratnya tidak ada, bilangan 16 nya menjadi akar bu…….

Kelompok IV: ya…bu (jawaban sama dengan kelompok III)

Kelompok V : jika kuadratnya hilang maka 16 nya menjadi akar bu.

Kelompok VI: (x-3)² sama dengan 16 itu di dapat dari 9+7 kemudian x-3 kuadratnya tidak ada menjadi 16 nya akar bu…..!

Setelah melakukan Tanya jawab peneliti dapat melihat tingkat pemahaman siswa dari soal nomor 2 yang ternyata siswa lebih paham apabila di jelaskan dengan temannya sendiri, itu dilihat dari jawaban siswa yang bahasanya memang membingungkan tapi mereka paham.

Soal ketiga :


      1. Tentukan penyelesaian persamaan x²+24-15=0 dengan rumus ABC?

Jawaban siswa untuk semua kelompok sama yaitu :

x1,2 = -b±√b²-4ac

2a

= -2±√4 + 60



2a

= -2±√ 64

x12= -2± 8

2

x1 = -2 + 8 = 6 = 3



2 2

X2 = -2 - 8 = -10 = -5

2 2

Pada soal nomor 3, guru peneliti memberi alokasi waktu ± 5 menit untuk berfikir bersama kelompoknya, kemudian guru memanggil nomor I untuk semua anggota kelompok dari masing-masing kelompok. Nomor anggota 1 mewakili kelompoknya. Pada saat presentasi suasana kelas ramai karena anggota yang lain ikut memberi semangat perwakilan kelompoknya. Setelah selesai peneliti tidak melihat adanya kesulitan untuk soal nomor 3.



Untuk mengakhiri pertemuan ke 3, guru peneliti memberitahukan siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan belajar kelompok NHT yang berbentuk kuis jadi siswa di minta untuk belajar dirumah.

    1. Pertemuan ke 4

Pembelajaran pada pertemuan ini dilaksanakan tanggal 16 April 2008 hari rabu, dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (90 menit) pada pertemuan ini seperti yang dijelaskan guru peneliti, diadakan game, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman matematika siswa.

Kegiatan pendahuluan selama ± 10 menit, mengawali dengan ucapan salam dan absensi siswa, dilanjutkan dengan guru memberikan kepada siswa untuk tetap pada kelompoknya masing-masing. Guru juga mengumpulkan paket dan LKS dari semua siswa kegiatan kuis dilakukan selama ± 15 menit dengan soal :



Peneliti : sekarang soalnya ditulis ya……

" jumlah dua bilangan adalah 11, jika hasil kali bilangan itu 28, maka bilangan tersebut adalah.

Peneliti : Saya beri waktu ± 5 menit untuk berfikir bersama kelompoknya.

Siswa : iya bu……!

Peneliti : sekarang saya akan panggil secara acak nomor anggota dari masing-masing kelompok untu mewakili kelompokny, apa kalian semua sudah siap…….!

Siswa : iya…..bu!(siswa takut, khawatir apabila yang di panggil guru adalah nomornya).

Peneliti : saya panggil ya… siswa dengan nomor anggota 4…! (suasana kelas ramai) sekarang silahkan kerjakan di papan tulis.

Jawaban semua kelompok : 4 dan 7 bu

Peneliti : coba jelaskan?

Jawaban siswa : x+y=11

X +y=28

Y=-x+11 → x=11-y

X(11-y)=28

11x-11y=28

11x-11y-28=0

(x-4) (x-7)=0

X=4 x=7

Jadi bilangan itu 4 dan 7

Dari hasil jawaban siswa, peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada kesulitan dalam belajar kelompok NHT yang sangat membantu siswa yang kurang pandai. Untuk sisa waktu selama ±70 menit sesuai dengan perencanaan sebagai pertemuan terakhir dari siklus I ini diadakan tes formatif I untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan belajar matemataika pada materi persamaan kuadrat sub bab menentukan akar-akar persamaan kuadarat. Tes formatif pada siklus I terdiri dari 5 soal. Tempat duduk diatur sedemikian hingga siswa tidak bias mencontek dan tidak boleh saling membantu hasil tes formatif terdapat pada lampiran 9.




    1. Observasi

Tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengajar sedangakan observer dilakukan guru dan teman sejawat yang membantu. Dari hasil observasi inilah peneliti akan mengambil keputusan bagi tindakan selanjutnya.

Observasi sangat diperlukan untuk mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung, kinerja dan kinerja siswa. Dalam observasi ini peneliti membagi format lembar observasi menjadi 2 bagian yaitu lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran kelompok NHT, lembar observasi respon siswa dalam pembelajaran kelompok NHT.

Pada table di bawah ini menyajikan hasil menyajikan hasil belajar siswa siklus I, aktifitas guru dalam pembelajaran NHT siklus I dan respon dalam pembelajaran NHT pada siklus I.

Hasil data yang diperoleh pada observasi pemahaman belajar matematika siklus I.



Table 4.9 Hasil tes formatif siklus I

Yüklə 474,58 Kb.

Dostları ilə paylaş:
  1   2   3




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin