Timbulan sampah: volume atau berat sampah per satuan waktu (liter/orang/hari, kg/orang/hari)
Komposisi sampah: penggambaran dari masing-masing komponen sampah dan distribusinya, terdiri dari sampah organik (sisa makanan, kertas, plastik, tekstil, karet, sampah halaman dan kayu) dan Sampah anorganik (kaca, kaleng, logam, dll)
Potensi Daur Ulang Sampah Berdasarkan Sumber Sampah
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Rata-rata satuan timbulan sampah dalam satuan volume dan satuan berat untuk sumber domestik adalah 2,81 l/o/h (0,39 kg/o/h), untuk sumber komersil 3,82 l/o/h (0,52 kg/o/h), untuk sumber institusi 1,37 l/o/h (0,11 kg/o/h, untuk sumber industri 6,57 l/o/h (5,06 kg/o/h) dan untuk pelayanan kota 1,80 l/o/h (0,19 kg/o/h).
Dari kelima sumber sampah yang diteliti komposisi sampah organik (79-99%) lebih besar dari komposisi sampah anorganik (1-21%). Komposisi sampah organik terbesar berasal dari sampah pelayanan kota sebesar 98,52%, sedangkan komposisi sampah anorganik terbesar berasal dari sampah industri sebesar 20,69%.
Kesimpulan
Komponen yang dapat didaur ulang dari kelima sumber berupa sampah kering yaitu sampah kertas, plastik, kaca, kaleng, tembaga, seng, besi dan baja serta sampah basah berupa sampah kayu, sampah makanan dan sampah halaman.
Total Potensi daur ulang sampah dari masing-masing sumber ini berkisar antara 59-89%, dengan potensi daur ulang sampah kering sebesar 11-55% dan potensi daur ulang sampah basah 22-78%. Potensi daur ulang sampah kering terbesar dihasilkan dari sumber komersil sedangkan untuk potensi daur ulang sampah basah terbesar berasal dari sumber pelayanan kota.
Saran
Perlu kajian ulang terhadap data timbulan dan komposisi sampah Kota Padang dari berbagai sumber sampah paling lama dalam lima tahun ke depan. Hal ini sesuai dengan metode SNI-19-3964-1994, data timbulan dan komposisi sampah perkotaan dievaluasi paling lama lima tahun sekali.
Perlu dilakukan pemisahan sampah langsung dari masing-masing sumber sampah agar kinerja kegiatan daur ulang sampah lebih optimal.
Berat jenis sampah ditentukan dengan perbandingan berat sampah dengan volume sampah dari masing-masing sumber sampah yang telah diperoleh pada penelitian tahun pertama, dengan satuan adalah kg/liter.
Ukuran dan distribusi sampah dilakukan dengan analisis saringan
Proxymate analysis (kadar air, kadar volatil, kadar fixed carbon dan kadar abu) dengan pembakaran dan penimbangan sesuai standar
Kandungan energi sampah dengan alat bomb kalorimeter
Rasio C/N sampah dilakukan dengan analisis kandungan C organik dengan metode spektrofotometri dan kadar N dengan Total Kedjal Nitrogen (TKN)
Biodegrabilitas fraksi organik dengan analisis kandungan lignin sampel sampah
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting teknis operasional sistem pengelolaan sampah dan menganalisis data-data hasil penelitian ini dengan kriteria/standar atau literatur yang ada, seperti:
UU RI no. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan
Revisi SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman
PP no. 16 tahun 2005 ps 19-22 tentang Prasarana dan Sarana Persampahan yang Berkaitan dengan Perlindungan Air Baku Mayarakat
Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Kota Padang
Pengembangan dilakukan terhadap elemen pengelolaan yang tidak memenuhi standar/kriteria, sesuai hasil evaluasi
Meliputi aspek teknis operasional
Pengembangan berbasis pengelolaan di sumber sampah
Sampling : Sampah yang terkumpul selama 1 hari pada masing masing sumber sampah diambil dan dibawa ke lokasi pengukuran, dilakukan selama delapan hari berturut-turut
Pengukuran timbulan : masing-masing sampel sampah diukur berat (kg) dan volumenya (liter)