Permohonan umat



Yüklə 75,75 Kb.
tarix08.01.2019
ölçüsü75,75 Kb.
#91848

Permohonan umat

http://bahagia.us/_latin/1/1_1.png

Rasulullah s.a.w bersabda: ”Diturunkan kepadaku satu ayat yang tak pernah diturunkan kepada salah seorang Nabi, selain Nabi Sulaiman bin Dawud & saya sendiri, yaitu ayat Bismillahir Rahmaanir Rahiim”, ”Setiap pekerjaan sebaiknya dimulai dengan : Bismillaahir Rahmaanir-Rahiim”.

Doa adalah bentuk permohonan seorang hamba dan menjadi kunci bagi terbukanya pertolongan Allah SWT.

Pikiran positif dan penuh keyakinan dalam melakukan doa, hati yang pasrah dan merendahkan diri dan mampu lebih menyelami di setiap yang kita ucapkan dengan selalu mengingat Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Alllah berfirman : “ rachmat-Ku bagimu didunia dan akhirat “.

Allah mengulangi kata ar Rahman sebanyak 171 kali dalam al Qur’an dan ar Rahim sebanyak 228 kali,dan kata ini dalam surah Alfatihah diucapkan 2 x yaitu pada “BismillaahirRahmanir Rahiim” dan ayat ke 2arRahmaannirRahiim” atau minimum 44 x sehari kita ucapkan saat sholat wajib 5 waktu.

Maha Pengasih dan Maha Penyayang, meliputi diantaranya Rahmat Dunia , Alam, Kesehatan Jasmani dan Rohani.

Dan adalah Dia (Allâh) bersifat Ar-Rahîm terhadap orang-orang yang ber-îmân”.(Surah Al-Ahzâb 33 : 43)

Al Baqarah ayat 186, “.... Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, ..”.

Al A’raaf ayat 55,“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.

Tawakal yaitu berserah diri dan menggantungkan harapan, Tawakal inilah yang menjadi pengertian yang sedalam-dalamnya dari ayat ”iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”.

Ini adalah bagian dari keimanan terhadap hari akhir dan kepada Allah , umat Islam dalam beribadah diharuskan hanya ingin memperoleh ridho Allah S. W. T dan dihati harus bersih dari pamrih atau lainnya dan ber tawakal.

« كُلُّ أُمَّتِى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ ، إِلاَّ مَنْ أَبَى » . قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ : « مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى »

“Semua umatku pasti akan masuk surga kecuali orang yang enggan.” Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang enggan itu?” Beliau menjawab, “Barangsiapa mentaatiku,ia pasti masuk surga, dan barangsiapa mendurhakaiku maka dialah orang yang enggan.”. (HR. Al-Bukhari no.6851, dari Abu Hurairah ra).

Kita wajib bersyukur atas nikmat Allah, sebagaimana Allah SWT  perintahkan di dalam Al-Quran :



فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." QS. Al Baqarah 2 : 152

Sebab rasa syukur itu yang mendorongnya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Shalat merupakan rukun Islam dan merupakan amalan yang paling utama dan “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya”.

Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?” Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allah berfirman, “Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah?” Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya.”

Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.” (Hadist Riwayat Abu Daud)

Dia berkata, "Jika kami shalat di belakang Rasûlullâh saw, kami senang berada di sebelah kanan beliau. Beliau akan menghadapkan wajahnya kepada kami. Aku pernah mendengar beliau berdo'a, 'Wahai Rabb-ku, jagalah aku dari siksa-Mu pada hari (kiamat) yang Engkau akan membangkitkan atau mengumpulkan hamba-hamba-Mu'”. (HR.Muslim)

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". (Al-Mu'min 40 : 60)

Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya, “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Doa adalah permintaan akan sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi orang yang melakukan berupa mendapatkan manfaat dan terhindar dari mudharat, serta meminta sesuatu yang merupakan kebutuhannya.

Sebagian orang beranggapan bahwa setelah shalat wajib tidak ada doa, yang ada adalah dzikir. Sedangkan doa, posisinya di dalam shalat, seperti dalam tasyahhud sebelum salam dan lainnya. Anggapan seperti ini tidak benar, karena sesungguhnya ada hadits-hadits shahih yang menunjukkan bahwa Nabi berdoa setelah salam.

Dari Ali bin Abi Thalib, dia berkata, "Kebiasaan Nabi, jika telah mengucapkan salam (selesai) shalat, beliau berdo'a .

[Al Baqarah 2:201]: rabbanaa aatinaa fii ddunyaa hasanatan wafii l-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaaba nnaar

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Ia berkata: kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah, sedangkan di akhirat adalah Surga ( Hadits Tarmidzi).

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengannya dan sangat menganjurkan umatnya untuk membaca doa ini , manfaat doa ini sangat luar biasa, kandungannya mencakup kebaikan sejak di dunia hingga akhirat. Kebaikan di dunia mencakup setiap yang diinginkan dari masalah dunia berupa kesehatan, tempat tinggal yang luas, rizki yang banyak dan halal, ilmu bermanfaat, amal shalih dan lainnya.

Sedangkan kebaikan di akhirat yang tertinggi adalah masuk surga dan mendapat ridla Allah serta kenikmatan-kenikmatan yang mengiringinya berupa rasa aman dari huru-hara yang mengerikan di padang mahsyar, diringankan hisab dan lainnya. Sedangkan maksud diselamatkan atau dipelihara dari siksa neraka adalah dimudahkan untuk menjauhi jalan yang menghantarkan ke neraka berupa menjauhi maksiat dan dosa serta meninggalkan perkara syubuhat dan haram.

Doa / permohonan yang kita baca setiap rakaat pada saat menjalankan sholat adalah Ihdinaashshiraathalmustaqiim dan Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa' fu 'anni.

Membaca doa saat duduk diantara dua sujud diatas upayakan selalu mengingat sifat Arrahmaanirrahiim memahami nya, menghayati, mentafakuri, menekuni, hingga jatuh tetes air mata haru, sesal, rindu maupun air mata bahagia dan ingat bahwa berdoa itu bukanlah untuk kepentingan Allah, melainkan untuk kepentingan diri kita sendiri.

Walaupun doa-doa utama dibaca dalam /ketika shalat ,namun demikian tidak berarti tidak ada doa setelah salam. “Shalat adalah do’a” demikian menurut sebuah hadis, shalat yang paling utama dikerjakan setelah shalat fardhu adalah shalat tahajud

http://bahagia.us/_latin/1/1_6.png tunjukilah kami jalan yang lurus, ‘Ihdinash shirathal mustaqim’

Ini merupakan yang sudah mencakup secara keseluruhan yaitu kebaikan dunia dan akhirat, doa yang diutamakan untuk waktu akan datang / akhirat diucapkan sekali setiap membaca surah Alfatihah atau dalam sehari semalam minimal 17 kali kita memohon kepada Allah, yaitu mendapatkan petunjuk menuju jalan yang lurus menuju keberhasilan dunia dan akhirat, dan jika dikaitkan dengan Al Baqarah 2:201 maka lebih pada kebaikan di akhirat dan dalam rangka “ peliharalah kami dari siksa neraka “ .



"Ya Rabb, janganlah Engkau palingkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau beri hidayah kepada Kami, berilah untuk kami rahmat (kasih sayang) dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Mahapemberi.” (Ali Imran 3: 8).

Shiraathal mustaqiim , jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang membawa kepada kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan lebih-lebih di akhirat nanti adalah hal yang paling penting, besar dan mahal harganya selama manusia hidup di dunia ini.

Petunjuk menuju jalan yang lurus adalah kebutuhan utama setiap muslim , di atas kebutuhannya terhadap apa pun dan lebih mendesak, itu akan menuntun kepada jalan orang-orang yang diberikan kenikmatan yaitu seperti halnya para nabi, orang-orang shiddiq, para syuhada’, dan orang-orang salih. ” ihdinash shirathal mustaqim , menjelaskan bahwa sesungguhnya hamba tidak akan mendapatkan jalan untuk menggapai kebahagiaannya kecuali dengan taufik dan hidayah dari Allah tetap istiqamah di atas jalan yang lurus dan tidak ada jalan untuk meraih keistiqamahan baginya kecuali dengan hidayah dari Rabbnya kepada dirinya.

Rasulullah s.a.w menasehatkan kepada ummat beliau, agar sebanyak-banyaknya minta pertolongan atau berdoa kepada Allah, mintalah kepada Allah segala perkara dari yang besar hingga yang sekecil kecilnya.



Rasulullah SAW sering berdoa, "Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku agar selalu (istiqamah) berada di atas rel din (agama) Mu."

Kata Ihdinâ “Berikanlah hidayah kepada kami”. “Hidayah” ialah “Petunjuk / Pertolongan (pengetahuan) Allâh kepada orang-orang yang berimân untuk melakukan berbagai kebaikan, dalam bentuk ucapan maupun perbuatan”.



http://www.asiisc.net/pic/tafsir/surat001/6/07.gif
“Sesungguhnya orang-orang yang berimân dan melaksanakan ‘amal shalih, Rabb mereka akan memberi petunjuk (hidayah) kepada mereka disebabkan keimânan mereka”. (Surah Yûnus 10 : 9)

Dan firman Allâh SWT. :



http://www.asiisc.net/pic/tafsir/surat001/6/08.gif(Surah At-Taghâbun 64:11)

Siapa-saja yang berimân kepada Allâh, maka Dia (Allâh) akan memberi petunjuk (hidayah) kepada hatinya”.


Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. [QS. Ar-Ra∙d:11]

Doa dalam bacaan duduk di antara dua sujud

Salah satu bacaan dalam shalat pada saat duduk di antara dua sujud yang penuh makna harapan dan kasih sayang Allah, adalah sebuah doa yang sederhana, tetapi mencakup segala aspek untuk mendapatkan kesuksesan hidup di dunia dan akhirat “ Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa' fu 'anni”.

1. Rabbighfirlii, Ya Rabb ampunilah aku….  Allah yang Maha Mengampuni, ampunilah kesalahan-kesalahan ku, baik yang disadari maupun tidak.

2. Warhamni, Ya Rabb, kasihanilah aku…. Manusia pada dasarnya hanyalah mahluk yang lemah dan tiada daya dan upaya atas segala sesuatu untuk itu mohon disayangi, dirahmati, dan diridhai.

3. Wajburnii, Ya Rabb, cukupkanlah aku , perbaikilah kekurangan-kekuranganku, manusia penuh dengan kekurangan. Manusia sebagai mahluk yang tidak pernah merasa cukup atas nikmat-Nya.

4. Warfa’nii, Ya Rabb, angkatlah derajatku…. , seorang muslim yang menghambakan dirinya kepada Allah agar ditinggikan derajatnya dimata Allah SWT. , jadikan manusia yang benar, manusia yang baik .

5. Warzuqnii, Ya Rab, limpahkan rizki yang halal …. berikan kemurahan dan kecukupan rizki, dengan rizki yang halal dan berkah baik material maupun bukan material.

6. Wahdinii, Ya Rabb, berilah aku petunjuk …. Petunjuk, cahaya, tuntunan dan hidayah Allah untuk keselamatan hidup,dalam rangka menuju kehidupan yang hasanah di dunia dan akhirat.

7. Wa’aafinii, Ya Rabb berilah hamba kesehatan…. Kesehatan tidak ternilai harga dan nikmatnya, Sehat lahir dan sehat bathin , gunakan kesehatanmu di jalan Allah sebelum datang masa sakitmu.

8. Wa’fuannii, Ya Rabb, maafkanlah hambamu ini…. berilah ampunan kepadaku ya Allah atas kesalahan yang tampak dan yang tidak tampak

•Ampunan (Maghfiroh) artinya as-Satru (menutup).

•Sedangkan Maaf (al-'Afwu) artinya al-Mahwu (menghapus).

Dengan ampunan dosa-dosa akan ditutup, tapi kalau ditutup saja, ada kemungkinan suatu saat akan terbuka lagi, makanya minta maaf juga, agar dosa-dosa kita benar2 dihapus dan tidak terbuka lagi.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَعَافِنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَارْفَعْنِي.

“Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, tunjukkanlah aku (ke jalan yang benar), cukupkanlah aku, selamatkan aku (tubuh sehat dan terhindar dari musibah), berilah aku rezeki (yang halal) dan angkatlah derajatku.”

Agar hati setiap orang yang berdoa harus ingat dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan dan mendengarkannya.

Wa’aafinii , kesehatan adalah kenikmatan dari Allah SWT yang mempengaruhi jalannya kehidupan manusia.

Rasulullah SAW: “Dua kenikmatan yg sering dilalaikan oleh manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Ahmad)

Tanpa sehat, semua kegiatan akan berantakan, terhambat atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka dari itu, kesehatan sangat penting, kita selalu meminta kesehatan kepada Yang Maha Kuasa, tapi seberapa jauhkah kita sudah berupaya untuk sehat, tetapi sering kita sudah menjaga kesehatan tapi tetap sakit , maka sakit itu sudah ditakdirkan dan merupakan ujian kesabaran dari-Nya, apakah kita bisa melewatinya atau tidak.



Manusia harus ingat dan hati hati setiap saat dalam menjalani kehidupan, seperti disebutkan dalam surat Al-Araf :

7_16

a1

[Al-Araf: 16-17] qaala fabimaa aghwaytanii la-aq'udanna lahum shiraathaka lmustaqiim tsumma laaatiyannahum min bayni aydiihim wamin khalfihim wa'an aymaanihim wa'an syamaa-ilihim walaa tajidu aktsarahum syaakiriin

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Shalat lima waktu mempunyai beberapa keistimewaan , di antaranya:

a.    Shalat 5 waktu akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan.

“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 342)

“Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyu’nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman.” (HR. Muslim no. 335)

b.    Shalat subuh senantiasa dihadiri dan disaksikan oleh para malaikat dan dia juga menjadi saksi.

أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرءان الفجر إنّ قرءان الفجركان مشهودا

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra`: 78)

c.    Shalat ashar yang merupakan shalat wustha

حافظوا على الصلوات والصلواة الوسطى

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS. Al-Baqarah: 238)

KESIMPULAN :


  1. Shalat merupakan rukun Islam dan merupakan amalan yang paling utama dan yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat .

  2. Doa / permohonan yang selalu kita baca pada setiap rakaat saat menjalankan kewajiban sholat sudah memenuhi kebutuhan akhirat dan dunia, yaitu salah satu ayat Alfatihah “ IhdinaashshiraathalmustaqiimYa Allah, Tunjukilah kami jalan yang lurus.” dan saat duduk diantara dua sujud “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa' fu 'anni”.

  3. Walaupun doa-doa utama dibaca dalam / ketika shalat ,namun demikian tidak berarti tidak ada doa setelah salam, rabbanaa aatinaa fii ddunyaa hasanatan wafiil-aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar ,"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Disusun oleh: HP Laksono / 0853 2790 2710

hplaksono@yahoo.co.id http://interlockedbrick.com

AlhamdulillahiRabbil AalAmiin , ucapan / kalimah yg menunjukkan rasa syukur terimakasih, kasih sayang, cinta, hormat, khidmat dan bangga terhadap Allah , kekaguman kita terhadap kehebatan dan kebesaran alam semesta dan Allah yang menciptakannya.

Dari segala macam bentuk susunan kalimah yang berisi pujaan dan pujian yang dihadapkan manusia kepada Allah, Allah memilih satu yang paling Allah senangi, nyaitu Alhamdulillahi Rabbil ’aalamiin.

Sabda Rasulullah s.a.w: ” Zikir paling utama ialah kalimah laa Ilaaha Illallaah, dan doa paling utama ialah kalimah Alhamdulillaahi”, Kalimah hamdalah berarti berdoa.



Bahwa iman itu berupa perkataan, perbuatan, dan niat (perbuatan hati),

Iman adalah engkau mengimani Allah, mengimani Malaikat-Nya, mengimani Kitab-kitab-Nya, mengimani para Rasul-Nya, mengimani hari kiamat, mengimani qadha dan qadar, yang baik maupun yang buruk

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian” (QS. Al Hujurat: 13)

”Bila Imam selesai menyebut ayat terakhir dalam surah al Fatihah, hendaklah kamu (ma’mum) menyebut amiin, maka sesungguhnya para Malaikat turut menyebut amiin. Maka barangsiapa yang tepat amiinnya dengan amiin para Malaikat itu, maka Allah akan mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang terbelakang.”
Jalan Menuju Surga

Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga." (HR. Muslim).

Amalan yang insya Allah ringan diamalkan namun bisa membawa pelakunya ke surga.

1. Berdzikir Kepada Allah


Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلًا أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ ا للَّهِ (HR ath-Thabrani )



Tidaklah seorang manusia mengamalkan satu amalan yg dapat menyelamatkannya dari adzab Allah melainkan dzikir kepada Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Ada dua kalimat yang ringan bagi lisan, berat dalam mizan (timbangan amal) dan dicintai ar-Rahmaan: ‘Subhanallahu wabihamdih’ (Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya kami memuji) ‘Subhanallah al-Azhiim’ (Maha Suci Allah Dzat Yang Maha Agung).” (HR Bukhari Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

لَأَنْ أَقُوْلَ: (سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر) أَحَبُّ إِلَيَّ مِمّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ (HR Muslim no 2695 dan at-Tirmidzi)

Saya membaca: ‘Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar’, sungguh aku lebih cintai daripada dunia dan seisinya.”

2. Meridhai Allah, Islam dan Rasulullah


مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Tidaklah seorang hamba muslim mengucapkan pada saat dia memasuki waktu pagi dan memasuki waktu petang: ‘radhiitu billahi rabba, wa bil islaamidiina wa bi muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam nabiya (aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku)’ 3 X , melainkan merupakan hak bagi Allah untuk meridhainya pada hari kiamat kelak.” (HR Ahmad)

3. Menuntut Ilmu Syar’i


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ



Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim no 2699)

4. Menahan Marah


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَسْتَطِيعُ عَلَى أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي اَيِّ الْحُورِ شَاءَ



Barangsiapa yang menahan amarahnya padahal dia mampu untuk melampiaskannya, niscaya Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan para makhluk sampai Allah memilihkan untuknya bidadari-bidadari yang dia suka.” (HR Imam at-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani)

5. Membaca Ayat Kursi


مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ لَمْ يَمْنَعُهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةَ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat, maka tidak ada yang dapat menghalanginya untuk masuk surga kecuali jika dia mati.” (HR an-Nasaa’i dan Syaikh al-Albani)


6. Menyingkirkan Gangguan di Jalan


لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِي الجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهاَ مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sungguh aku telah melihat seorang lelaki mondar-mandir di dalam surga dikarenakan sebuah pohon yang dia tebang dari tengah jalan yang selalu mengganggu manusia” (HR. Muslim)


7. Membela Kehormatan Saudaranya di Saat Ketidakhadirannya


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

مَنْ رَدَّ عَن عِرْضِ أَخِيهِ رَدَّ اللهُ عَن وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ القِيَامَةِ



Barangsiapa membela harga diri saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan memalingkan wajahnya dari api neraka.” (HR at-Tirmidzi)

8. Menjauhi Debat Kusir Walaupun Benar


Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam,

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ



Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR Abu Dawud)

9. Berwudhu’ Lalu Shalat Dua Raka’at


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,”Tidaklah seorang muslim berwudhu’ lalu dia baguskan wudhu’nya, kemudian dia berdiri shalat dua raka’at dengan menghadapkan hatinya dan wajahnya pada kedua raka’at itu, melainkan surga wajib baginya.” (HR Muslim)

10. Pergi Shalat ke Masjid


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan untuk menuju masjid, mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR Abu Dawud - Syaikh al-Albani)

7 tingkatan Surga

1.Darus Salam:

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,


“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. 6:127)
Surga adalah Darussalam (negri keselamatan) dari segala musibah, kecelakaan, dan segala hal yang tidak disukai, dan dia merupakan negri Allah subhanahu wata’ala, diambil dari nama Allah “as-Salam”. Allah subhanahu wata’ala pun mengucapkan salam atas mereka,
“Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang.” (QS. 36:57-58)

2.Jannatu ‘adn:

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, (Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. 13:23-24)



3.Jannatul Khuld:

Karena penduduknya kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat) lain.


Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
”Katakanlah, “Apakah (azab) yang demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang- orang yang bertaqwa?” Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS. Al-Furqan:15)

4.Darul Muqamah:

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,


“Dan mereka berkata:”Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. 35:34-35)

 5.Jannatul Ma’wa:



Adalah tempat menetap sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat an-Najm di atas. Disebut demikian karena surga merupakan tempat menetapnya orang-orang mukmin

6.Jannatun Na’im

7.Al Muqamul Amin


Yüklə 75,75 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin