Sejarah perkembangan wacana dan jenisnya



Yüklə 28,08 Kb.
tarix12.09.2018
ölçüsü28,08 Kb.
#81395

MAKALAH DISCOURSE ANALYSIS

Untuk memenuhi tugas Analisis Wacana

SEJARAH PERKEMBANGAN WACANA DAN JENISNYA

Disusun Oleh :

Diana Zahranie

NIM : 1530911025


PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI DAN HUMANIORA



Jl. R. Syamsudin, SH. No. 50 Kota Sukabumi Jawa Barat Indonesia 43113

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis sampaikan kepada Tuhan yang maha Esa, atas berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah discourse analysis ini yang InsyaAllah akan berguna dan bermanfaat sesuai harapan. Tidak lupa juga shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan nabi besar kita yakni Nabi Muhammas SAW. Yang telah membimbing umatnya dari zaman djahilliyah ke zaman modern seperti saat ini.

Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan sebuah materi yang Insya Allah akan sangat bermanfaat dan berkah kedepanya bagi penulis.

Makalah ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas Wacana Analisis serta pemahaman lebih bagi penulis mengenai Analisis Wacana (Discourse Analysis). Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebaik-baiknya kepada para pembaca dan menjadi berkah. Amin.

Penulis


2017

BAB I PENDAHULUAN



    1. Latar Belakang

Buku atau suatu karya penelitian tentang wacana sangatlah langka di Indonesia. Beberapa yang tersedia hanyalah buku-buku terjemahan saja. Banyak penelitian-penelitian tentang wacana terkesan lebih malu-malu untuk dipublikasikan secara luas, padahal bacaan seperti inilah yang wajib banyak tersebar dan dipublikasikan terutama bagi mahasiswa yang kebanyakan berprogram studi sastra. Dan buku semacam itulah yang wajib dan sudah menjadi santapan sehari-hari bagi para peminat Bahasa ataupun sastra.

Ilmu Analisis Wacana kini menjadi ilmu yang salah satu terpenting dari ilmu lainya. Studi mengenai penggunaan bahasa yang memiliki tujuan untuk menunjukkan dan menginterpretasikan adanya hubungan antara tatanan atau pola-pola dengan tujuan yang diekspresikan melalui unit kebahasaan tersebut. Bahasa dan wacana menurut pemahaman fenomenologi justru diatur dan dihidupkan oleh pengucapan-pengucapan yang memiliki suatu tujuan.



    1. Rumusan Masalah

  • Perkembangan apa saja yang terjadi dalam ilmu analisi wacana?

  • Tokoh siapakah yang terlibat dalam Discourse Analysis

  • Perbedaan apa yang dimiliki antara Wacana/Text

  • Beberapa contoh dari Anaphora & Cataphora

    1. Tujuan

  • Untuk memenuhi tugas Discourse analysis

  • Dapat memahami lebih mengenai sejarah dan perkembanganya

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Wacana

Pada tahun 1952 Zellig S. Harris menulis dan mempublikasikan artikel yang berjudul “Discourse Analysis”. Dalam tulisanya tersebut, Harris mengungkapkan argumentasinya tentang mengkaji bahasa secara komprehensif. Namun sebenarnya, pernyataan Harris melawan arus. Bloomfiled dengan pengaruhnya yang sangat mengakar dalam aliran linguistik strukturalisme, tetap dengan ajaranya yakni kajian linguistik harus menelaah bentuk dan substansi bahasa itu sendiri. Itulah himbauan Harris untuk keluar dari pengaruh Bloomfiled dan mengembangkan kajian lingkuistiknya . Harris juga cenderung ragu dalam melibatkan konteks social dalam analisisnya. Sedangkan disisi lain Mitchell justru sebaliknya dengan melibatkan konteks ini, dan sejak saat itulah di Eropa banyak melahirkan karya-karya analisis wacana seperti dari ancangan semiotic, strukturalis dari tokoh-tokoh yang terkenal sampai saat ini, seperti Bremond, Metz, dan masih banyak lagi.

Sementara itu di Amerika munculah sebuah pendekatan sosiolinguistik yang dipelopori oleh Dell Hymes yaitu mengkaji masalah sebuah percakapan, komunikasi, dan bentuk sapaan yang akan berkembang menjadi kajian wacana yang lebih luas.

Discourse Analysis (Analisis Wacana) ialah salah satu ilmu yang disiplin dengan metodologi yang sangat jelas. Ilmu ini benar berkembang pesat saat awal tahun 1980-an. Banyak buku yang beredar luas seperti Brown dan Yule (1983). Dan salah satu yang paling terkenal yakni Van Djik (1985)

Analisis wacana menginterprestasi makna sebuah ujaran dengan memperhatikan konteks, sebab konteks menentukan makna ujaran. Konteks meliputi konteks linguistik dan konteks etnografii. Konteks linguistik berupa rangkaian kata-kata yang mendahului atau yang mengikuti sedangkan konteks etnografi berbentuk serangkaian ciri faktor etnografi yang melingkupinya, misalnya faktor budaya masyarakat pemakai bahasa.

Manfaat melakukan kegiatan analisis wacana adalah memahami hakikat bahasa, memahami proses belajar bahasa dan perilaku berbahasa.

2.2 Jenis Wacana

Dalam jenisnya, wacana terbagi kedalam beberapa bagian. Seperti menurut fungsi bahasanya, arah pengujarannya, dan daya serta tujuanya. Itulah beberapa jenis wacana yang dapat membedakan jenis wacana serta fungsi lainnya. Berikut ialah beberapa jenis wacana dan pengertianya.



  • Wacana Lisan dan Tulisan

Wacana lisan (spoken discourse) ialah jenis wacana yang disampaikan secara lisan (langsung) dengan Bahasa verbal. Jenis ini sering disebut dengan ujaran. Jenis ini juga sering disebut dengan wacana utama/primer.

Wacana tulisan (written discourse) ialah jenis wacana yang disampaikan melalui tulisan. Tulisan juga sampai saat ini menjadi media yang sangat efektif dan efisien untuk menyampaikan sesuatu.



  • Wacana Monolog & Dialog

Wacana monolog ialah jenis wacana yang dituturkan hanya dengan satu orang. Wacana ini tidak menghendaki dan tidak menyediakan alokasi waktu terhadap pendengar ataupun pembacanya.

Wacana dialog ialah wacana yang dituturkan oleh satu atau lebih dari dua orang. Wacana ini juga dapat disampaikan melalui lisan ataupun tulisan.



  • Wacana Gaya & Tujuan (iklan)

Jenis wacana ini terdiri dari pengertian dan Bahasa iklan. Iklan sendiri berarti berita pesanan untuk mendorong ataupun membujuk tentang barang ataupun jasa dan lainnya. Sebagai bentuk wacana, Bahasa iklan memiliki ciri yang khas dan karakter tertentu. Penggunaan Bahasa dalam iklan menjadi aspek yang sangat penting bagi iklan.

Dilihat dari sudut pandang tujuan berkomunikasi, dikenal ada wacana dekripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi, dan narasi. Wacana deskripsi bertujuan membentuk suatu citra (imajinasi) tentang sesuatu hal pada penerima pesan. Aspek kejiwaan yang dapat mencerna wacana narasi adalah emosi. Sedangkan wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima agar yang bersangkutan memahaminya. Wacana eksposisi dapat berisi konsep-konsep dan logika yang harus diikuti oleh penerima pesan. Oleh sebab itu, untuk memahami wacana eksposisi diperlukan proses berpikir. Wacana argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logika maupun emosional. Untuk mempertahankan argumen diperlukan bukti yang mendukung. Wacana persuasi bertujuan mempengaruhi penerima pesan agar melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penyampai pesan. Untuk mernpengaruhi ini, digunakan segala upaya yang memungkinkan penerima pesan terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut, wacana persuasi kadang menggunakan alasan yang tidak rasional. Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita. Oleh karena itu, unsur-unsur yang biasa ada dalam narasi adalah unsur waktu, pelaku, dan peristiwa.

  • Referensi (

2.3 Pengertian Teks

Teks merupakan santapan sehari-hari bagi pelajar maupun pekerja. Kita manusia tidak pernah lepas dari teks tersebut. Satuan lingual yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk mengungkapkan makna secara kontekstual (teks). Istilah teks dan wacana dianggap sama dan hanya dibedakan dalam hal bahwa wacana lebih bersifat abstrak dan merupakan realisasi makna dari teks. Jenis-jenis teks yang secara umum dikenal adalah deskripsi, laporan, prosedur, penceritaan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, editorial, iklan, negosiasi, anekdot, naratif, eksemplum, dan lain-lain. Jenis-jenis teks tersebut mempunyai struktur teks yang berbeda dan memanfaatkan bentuk-bentuk bahasa yang berbeda (misalnya, jenis verba, konjungsi, partisipan, dan kelompok kata). Struktur teks dan bentuk-bentuk bahasa itu menjadi ciri-ciri yang menandai teks-teks tersebut. Dalam lingkungan sekitar, banyak orang yang mengira bahwa teks dan wacana itu adalah merupakan hal yang sama. Akan tetapi, kedua hal ini sangatlah berbeda. Dalam hal ini, teks merupakan esensi wujud Bahasa yang artinya teks yang diucapkan dalam bentuk wacana. Teks juga memiliki jenisnya antara lain :

  1. Teks Narasi

Teks narasi ini merupakan suatu teks yang memiliki cerita fiksi, atau cerita yang mengada-ada yang dibuat hanya untuk hiburan semata. Cerita yang terdapat dalam teks narasi ini memiliki alur, waktu dan cerita yang merupakan karangan keinginan penulis .

  1. Teks Deskripsi

Teks deskripsi ini merupakan suatu cerita atau paragraph yang menjelaskan pada suatu objek dan hanya pada satu topik saja. Teks ini berfungsi agar pembaca dapat faham maksud dan tujuan dari penulis.

  1. Teks Prosedur

Teks ini menjelaskan tentang bagaimana cara-cara atau langkah-langkah dalam melakukan sesuatu. Misalkan tata cara memasak atau tata cara menjahit. Teks ini berfungsi sebagai petunjuk bagi pembaca untuk melakukan tata cara tersebut.

  1. Teks Laporan

Dalam teks laporan terdapat suatu informasi atupun petunjuk dari penulis untuk para pembaca. Teks ini bermanfaat untuk menyampaikan suatu informasi.

  1. Teks Ekspoisisi

Teks ini merupakan suatu teks yang memiliki sifat non fiksi. Teks ini biasanya menyampaikan suatu informasi dengan singkat dan padat. Teks ini juga disampaikan dari penulis sesingkat mungkin tetapi dapat dipahamai oleh pembaca.

  1. Teks Argumentasi

Didalam teks argumentasi, biasanya terdapat beberapa npendapat dari penulis untuk disampaikan kepada pembaca. Teks ini berpacu pada pendapat atau suatu pilihan yang dimiliki oleh penulis.

2.4 Reference

REFERENSI

Endophora Exophora

(suatu ungkapan yang menghasilkan

referensi dari suatu teks)

Penggunaan kata ganti atau

kata lain dalam suatu teks yang merujuk pada seseorang atau objek tertentu.

Anaphora Cataphora

Example of Anaphora :


  • She dropped the glass and it broke into pieces. (the glass)

  • If my son moves to Florida, I will do that as well. (move to Florida)

Example of Cataphora



  • When he arrived home, John went to sleep.

  • After he had received his orders, the soldier left the barracks.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Suatu wacana harus memiliki struktur yang jelas dan padat. Wacana juga berkaitan dengan suatu tindakan manusia yang dilakukan dengan bahasa ataupun bukan juga dengan Bahasa. Bahasa (Verbal) ini berkaitan dengan tindakan percakapan langsung yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, sedangkan (non verbal) ialah suatu tindakan yang tidak melalui percakapan ataupun lisan. Perkembangan wacana juga sangat berkembang pesat dari waktu ke waktu, sesuai dengan perkembangan zaman. Pada zaman yang modern seperti saat ini banyak wacana yang bermunculan dan digunakan dalam berbagai aspek. Dalam dunia pendidikan yang formal, istilah wacana ini digunakan sebagai nama, badan, seperti Budya Wacana, Widya wacana dan sebagainya.

Pada zaman seperti saat ini, masih banyak orang diluar sana yang masih tidak tahu apa perbedaan antara teks dan wacana. Masih banyak orang-orang yang menyangka bahwa perbedaan antara wacana dan teks hanya sedikit saja. Namun pada dasarnya istilah teks ini sebenarnya lebih berpacu kedalam suatu tulisan, pemakanaan yang terdapat dalam teks inilah yang dapat membedakan antara teks dan wacana. Dalam penulisanya teks bersifat monolog noninteraksi sedangkian wacana lisan bersifat dialog interaksi.

DAFTAR PUSTAKA


M. Magfurir Rohman (2014) Karsa Soeper from http://karsasoeper.blogspot.co.id/2014/03/analisis-wacana_6.html

Sumber Buku Wacana Bahasa Indonesia, karya Suparno dan Martutik

https://massofa.wordpress.com/2008/01/14/kajian-wacana-bahasa-indonesia/

Tina Febri (2015) from http://menurutahli.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-teks-struktur-teks-dan-jenis.html

Mulyana, M. Hum (2005) Kajian Wacana Yogyakarta : Penerbit Tiara Wacana



https://www.thoughtco.com/exophora-pronouns-term-1690692
Yüklə 28,08 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin