Analisis konsep pendidikan islam untuk meningkatkan spiritualitas anak menurut surat luqman



Yüklə 234,57 Kb.
səhifə3/3
tarix02.08.2018
ölçüsü234,57 Kb.
#66240
1   2   3
Mendirikan shalat yakni kerjakan sholat dengan sempurna sesuai dengan cara yang diridhoi. Karena dalam sholat itu terkandung ridha Tuhan, sebab orang yang mengerjakannya berarti menghadap dan tunduk kepada-Nya. Dan dalam shalat terkandung pula hikmah lainnya, yaitu dapat mencegah orang yang bersangkutan dari berbuatan keji dan mungkar. Maka apabila seseorang menunaikan hal itu dengan sempurna, niscaya bersihlah jiwanya dan berserahdirilah kepada Tuhannya, baik dalam keadaan suka maupun duka. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:77

اُعْبُدُ الله َكَاَنَّكَ تَرَاهُ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَاِنَّهُ يَرَاكَ
Sembahlah Allah, seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihatnya, sesungguhnya Dia melihatmu.
6. Mengenalkan Anak Pada Kehidupan Sosial.

Bimbinglah anak dan kenalkan dengan lingkungan masyarakat dan dunia yang luas ini. Berteman dengan tetangga yang berbeda-beda, tinggal dengan orang yang memiliki kebudayaan berbeda, bagaimana orang lain menikmati kebahagiaan mereka dengan sikap yang baik dan masih banyak lagi kejadian-kejadian diluar lingkungan keluarga.

Mengenalkan anak dengan lingkungan diatas dapat diketahui dalam QS. Luqman/31: 18-19


Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan78dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS. Luqman/31: 18-19)
Larangan memalingkan muka karena sombong dan tinggi hati, dan hal lain yang mempunyai pengertian yang sama dengan ayat di atas ialah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik melalui Ibnu Shihab bersumber dari Anas ibnu Malik, bahwasannya Rasulullah bersabda:79

لَا تَبَا غَضُوْا وَلَا تَدَا بَرُوْا وَلَا تَحَاسَدُوْا, وَكُوْنُوْا عِبَادَاللهِ اِخْوَانًا, وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ اَنْيَهْجُرُ اَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ
Janganlah kalian saling membenci, jangan pula kalian musuhan, dan janganlah kalian saling mendengki, jadilah kalian hamba-hamba allah yang bersaudara. dan tidak halal bagi seorang muslim mengasingkan (tidak berbicara dengan) saudaranya lebih dari tiga hari.
Kemudian ayat berikutnya () berjalan dengan langkah

sederhana yakni tidak terlalu lambat dan juga tidak terlalu cepat, akan tetapi berjalanlah dengan wajar tanpa dibuat-buat dan juga tanpa pamer menonjolkan sikap rendah diri atau sikap “tawadu’”.

Dengan mengenalkan lingkungan sekitar baik itu berupa ilmu pengetahuan agama dan pengetahuan umum, seorang anak akan memahami keragaman hidup di dunia ini. Mereka dapat mengambil hikmah dan pelajaran dengan adanya perbedaan yang banyak tanpa rasa sombong dan fanatik yang berlebihan.

Dalam ayat lain juga diterangkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam suku dan bangsa agar mereka dapat mengenal dan saling berbuat baik dengan sesamanya.

QS. Al-hujurat/ 49/13


Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-hujurat/ 49/13)
Dengan demikian seorang anak akan siap dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan setelah mengetahui bagaimana hidup dengan masyarakat yang berbeda-beda.

Demikian teori dan bimbingan yang terdapat dalam konsep pendidikan, tahapan spiritualitas dan cara meningkatkan spiritualitas yang terdapat dalam surat Luqman diatas, menurut penulis secara sederhana dapat digunakan baik dalam pendidikan keluarga maupun pendidikan formal serta instansi lain yang terkait dengan perkembangan anak.



Demikian pembahasan skripsi ini yang menguraikan tentang konsep pendidikan Islam, tahapan spiritualitas anak, dan cara meningkatkan spiritualitas anak menurut surat Luqman ayat 12-19. Pada bab terakhir akan penulis uraikan penutup yang berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan pada penulis khususnya.



1 Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

2 Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.

3 Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

4 Shihab al-Din al-Alusi, Ruh al-Ma’ani fi Tafsir al-Qur’an al-Adzim, Juz 15, 2005 dalam Software Maktabah Samilah hlm. 436

5 Samsyu al-Din al-Qurthubi, Jami’ al-Bayan li al-Ahkam al-Qur’an, Juz 1, (dalam Software Maktabah Samilah, 2005) hlm. 4365

6 Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir... hlm. 176

7 Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan “Hati yang Selamat Hingga Kisah Luqman”. hlm. 134

8 Di antara mufassirin ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Abiihi (bapaknya) ialah pamannya.

9 Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan “Hati yang Selamat Hingga Kisah Luqman”. hlm. 135

10 Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Juz 10, (Mauqiul Islam: Dalam Software Maktabah Samilah, 2005), hlm. 73

11 Mahfud Syairozi dan Shonhaji, Konsep Pendidikan Generasi Tiga Dimensi, (Kediri: Amanah Grafika, 2002), hlm. 25

12 Mahfudz Syaitozi dan Shonhaji, KonsepPendidikan Generasi tiga dimensi, (Kediri: Amanah Grafika, 2008), hlm. 25-26

13 Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 100

14 Yulisni Nurani Sujiono, Konsep pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: T Indeks, 2009), hlm. 7

15 Soemiati Padmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta), hlm. 28

16 Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia), hlm. 45

17 Soemiati Padmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah... hlm. 28

18 Ibid

19 Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

20 Su’dan, Al-Qur’an dan Panduan Kesehatan Masyarakat. (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997), hlm. 294

21 Ibid, hlm. 295

22 Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir... hlm. 172

23 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk. (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1992), hlm. 154

24 Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

25 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 156

26 Ibid

27 Yulia Singgih D Gunarsa, Psikologi Praktis; Anak, Remaja dan Keluarga,... hlm. 31

28 M. Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm. 357

29 Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan “Hati yang Selamat Hingga Kisah Luqman”. hal. 157

30 Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.

31 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 158

32 Al-Imam Abul Fida IsmailIbnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir,terj. Bahrun Bakar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2004), hlm. 162-183

33 Quraiys Shihab,Tafsur Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 134

34 Zainuddin, Pendidikan Agama Islam… hlm.19

35 Ariginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, (Jakarta: Arga, 2001), hlm. 57

36 Ratna Megawangi, “Membangun Spiritual Anak” dalam http://mdrasahgemilang.org/component/content/article/25-inspirasi/243-membangun-spiritual-anak.html diakses 21 Juni 2010

37 Shalah Al-Khalidy, Kisah-Kisah Al-Qur’an “Pelajaran Dari Orang-Orang Dahulu, (Jakarta: Gema Insani, 2000), hlm.149

38 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 158

39 Ibid,... hal. 159

40 Yusuf Qordhowi, Al-Qur’an Menyuruh Kita Sabar, ( Jakarta: Gema Insani, 1989), hlm. 11

41 Majdi Asy-Shahari, Pesan-Pesan Bijak Luqmanul Hakim, (Jakarta: Gema Insani, 2005) hlm. 89

42 Yusuf Qordhowi, Al-Qur’an Menyuruh Kita Sabar Yusuf Qordhowi, Al-Qur’an Menyuruh Kita Sabar…, hlm.13-14

43 Achmad Labib Asrori, Terjemah Hadits Arbain Nawawi, (Surabaya: Al-Miftah, tt), hlm. 54 lihat juga dalam Ahmad Najieh, 323 Hadits dan Syair untuk Bekal Da’wah, (Jakarta: Pustaka Amani, 1984), hlm. 36

44 Prio Hotman, Pendidikan Anak Dalam Surah Luqman 12-19, dalam http://forumkajianislamuia.blogspot.com/2009/11/pendidikan-anak-dalam-surah-al-luqman.html diakses tanggal 25 Mei 2010

45 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 117

46 Aliy As’ad, Terjemah Fathul Mu’in, (Yogyakarta: Menara Kudus, 1979), hlm. 13

47 Departemen Agama republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya..., hlm.

48 Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

49 Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir... hlm. 185

50 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 160

51 Ibid., hlm. 162

52 Ibid

53 Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan "Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 3

54 Prio Hotman, Pendidikan Anak Dalam Surah Luqman 12-19, dalam http://forumkajianislamuia.blogspot.com/2009/11/pendidikan-anak-dalam-surah-al-luqman.html, diakses tanggal 25 Mei 2010

55 Ibid

56 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya... hal. 399

57 Ibid, … hal. 354

58 Mimi Doe dan Marsha Walch, 10 Principles for Spiritual Parenting, 10 Prinsip Spiritual Parenting ", terj. Rahmani Astuti, Bagaimana Menumbuhkan dan Merawat Sukma Anak-Anak Anda, … hal. 47-49

59 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya... hal. 674

60 Zainuddin, Pendidikan Agama Islam… hal.19

61 Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.

62 Samsunuwiyati Mar’at, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Reja Rosdakarya, 2005), hlm. 104-105

63 Imam Syafi’i, Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an, ed. Rahmani Timorita dan Yusdani, (Yogyakarta: UII Press, 2000), hlm. 122-123

64 Ariginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritua, (Jakarta: Arga, 2001), hlm. 295

65 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Surabaya: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 312

66 Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.33

67 Suryadi, Kiat Jitu Mendidik Anak, (Jakarta: Edsa Majkota, 2006), hlm. 32

68 Ibid., hlm. 32-33

69 Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu berhadapan dengan Allah.

70 Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

71 Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.

72 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 158

73 Mimi Doe dan Marsha Walch, 10 Principles for Spiritual Parenting, 10 Prinsip Spiritual Parenting ", terj. Rahmani Astuti, Bagaimana Menumbuhkan dan Merawat Sukma Anak-Anak Anda, … hal. 47-49

74 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 158

75 Ibid,... hal. 159

76 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya... hal

77 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 158

78 Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

79 Ahmad Mushthofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj. Bahrun Bakar dkk... hlm. 160

87

Yüklə 234,57 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©muhaz.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

gir | qeydiyyatdan keç
    Ana səhifə


yükləyin